i
ANALISIS KUALITAS INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN KAS
(Studi Kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah)
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Lukas Juan Oktora Vocalistyanto
NIM: 132114072
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”
(Matius 21:22)
Ini kupersembahkan untuk:
Bapakku Matius Suwida S.Pd dan Ibuku Maria Agnes Kustini
Kakakku Theodorus Aries Brian
Saudara-saudara ku di Jogja dan keluarga besarku
My Lovely Partner in everything Maria Gracia Layan
Teman-teman seperjuanganku AKT kelas B
My Afui gengs Chirstoforus, Ristyo, Dimas, dan Age
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. J. Eka Priyatma, MSc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A., selalu Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., CA., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, SE., S.I.P., M.Sc., Ak., C.A., selaku Pembimbing
Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah sabar membimbing
dan memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan secretariat Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk berdinamika
bersama dan berbagi ilmu pengetahuan.
6. Kepala Sekolah dan dewan Guru di Sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar
yang telah bersedia memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran
penelitian ini.
7. Bapak, Ibu, kakak, keluarga, dan sahabat yang selalu memberikan doa,
dukungan, dan semangat hingga skripsi ini selesai.
8. Untuk kamu, Maria Gracia Layan alias Eci yang selalu memberikan
semangat, waktu, dukungan dan doa yang hingga skripsi ini dapat
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
ABSTRAK ... xvii
ABSTRACT ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Sistematika Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Sistem ... 7
1. Pengertian Sistem ... 7
2. Komponen Sistem Informasi ... 7
B. Informasi ... 9
1. Pengertian Informasi ... 9
2. Pengertian Kualitas informasi ... 10
3. Indikator untuk menilai informasi terhadap SIA ... 11
C. Sistem Informasi Akuntansi ... 14
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 14
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 15
D. Administrasi Pendidikan dan administrasi sekolah ... 16
1. Pengertian administrasi sekolah ... 16
2. Pengertian administrasi pendidikan ... 17
3. Klasifikasi Dana Pendidikan ... 18
E. Subsidi ... 19
1. Pengertian Subsidi ... 19
F. Latar Belakang Dana BOS ... 20
G. Sistem Pengeluaran Kas ... 22
H. Sistem Teknik Dokumentasi ... 24
1. Pengertian dokumentasi ... 24
2. Bagan Alir ... 24
I. Penelitian Sebelumnya ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Objek Penelitian ... 28
x
2. Subjek Penelitian ... 28
3. Data yang diperlukan ... 28
4. Tempat dan waktu penelitian ... 29
B. Metode dan Desain Penelitian ... 29
1. Triangulasi dengan sumber ... 29
2. Triangulasi dengan metode ... 29
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 30
D. Teknik Pengumpulan data ... 30
1. Wawancara ... 30
2. Dokumentasi ... 30
3. Observasi langsung ... 31
E. Teknik analisis data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36
A. Lokasi SD Xaverius Terbanggi Besar ... 36
B. Sejarah Berdirinya SD Xaverius ... 36
C. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto SD Xaverius ... 37
1. Visi ... 37
2. Misi ... 37
3. Tujuan ... 41
4. Moto ... 42
D. Struktur Organisasi SD Xaverius ... 43
E. Uraian Tugas ... 45
1. Kepala Sekolah ... 45
2. Guru ... 46
3. Tata Usaha Keuangan ... 48
4. Pustakawan ... 49
5. Pramubakti ... 49
F. Kegiatan Sekolah ... 50
1. Kegiatan Pokok Siswa Siswi ... 50
2. Kegiatan Mulok ... 51
3. Kegiatan Ekstra ... 52
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54
A. Analisis Sistem Pengeluaran Kas di Sekolah ... 54
1. Deskripsi Sistem Pengeluaran Kas Dana BOS ... 54
2. Deskripsi Sistem Pengeluaran Kas Dana Subsidi dan Rutin ... 69
3. Deskripsi Dokumen-Dokumen ... 74
B. Analisis Data Untuk Kualitas Informasi dari Dana BOS 81 1. Relevance ... 82
2. Timeliness ... 84
3. Accuracy ... 86
4. Completeness ... 87
5. Summarization ... 89
C. Analisis Data Untuk Kualitas Informasi Dana Subsidi dan Rutin ... 96
xi
2. Timeliness ... 98
3. Accuracy ... 99
4. Completeness ... 100
5. Summarization ... 101
D. Penyesuaian Informasi Antara RKAS Dengan Realisasi ... 108
E. Penyesuaian Informasi Antara RAPBS Dengan Realisasi ... 111
BAB VI PENUTUP ... 113
A. Kesimpulan ... 114
B. Keterbatasan Penelitian ... 114
C. Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
LAMPIRAN ... 117
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi ... 34
Tabel 5.1 Dokumen-Dokumen Terkait Dana BOS dalam Sistem Pengeluaran Kas yang Ada di SD Xaverius Terbanggi Besar ... 79
Tabel 5.2 Dokumen-Dokumen Terkait Dana Rutin dan Subsidi Dalam Sistem Pengeluaran Kas yang ada di SD Xaverius Terbanggi Besar ... 81
Tabel 5.3 Perbandingan dan Pengukuran Penilaian Kualitas Informasi Menurut Teori Dengan Hasil Analisis Data (Dana BOS) ... 91 Tabel 5.4 Perbandingan dan Pengukuran Penilaian Kualitas Informasi
Menurut Teori dan Hasil Analisis Data Dana Rutin dan Dana Rutin ... 104
Tabel 5.5 Penyesuaian Informasi RKAS Dengan Realisasi RKAS ... 110
Tabel 5.6 Penyesuaian Antara RKAPBS Dengan Realiasasinya ...
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Blok Bangunan Sistem Informasi ... 22 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar 43
Gambar 5.1 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk
Siswa Kurang Mampu ... 56 Gambar 5.2 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk
Pembelian Peralatan Sekolah ... 58 Gambaar 5.3 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk
Gaji Guru Tidak Tetap ... 60 Gambar 5.4 Flowchart Pengeluaran Dana
Untuk Transport Dinas Guru... 62
Gambar 5.5 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk
Penggandaan Soal Ujian Tengah ... 64
Gambar 5.6 Flowchart Pengeluaran Dana BOS Untuk
Pengandaan Buku Cetak ... 66
Gambar 5.7 Flowchart Pengeluaran Kas Dana BOS Untuk
Biaya Internet dan Telepon ... 68 Gambar 5.8 Flowchart Pengeluaran Kas Dana Rutin
xvii ABSTRAK
ANALISIS KUALITAS INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGERLUARAN KAS
Studi Kasus di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah Lukas Juan Oktora Vocalistyanto
NIM: 132114072 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pengeluaran kas di SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah. Penelitian ini penting karena kualitas informasi yang akan dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) akan membantu sekolah dalam hal pengambilan keputusan juga pertanggung jawaban laporan keuangan. Selain itu, sekolah juga dapat menilai segala informasi untuk pengeluaran kas telah sesuai.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data wawancara, observasi langsung dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang ada di SD Xaverius belum berkualitas. Karakteristik yang telah sesuai adalah timeliness dan summarization,
sedangkan karakteristik lainnya yang belum sesuai adalah relevance, accuracy, dan
completeness. Oleh karena itu, informasi yang ada belum dapat membantu SD
xviii ABSTRACT
ANALYSIS OF THE QUALITY OF INFORMATION GENERATED BY ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM ON CASH EXPENDITURE
A Case Study at SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah Lukas Juan Oktora Vocalistyanto
NIM: 132114072 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
The purpose of this research is to analyze the information quality produced by cash disbursement of Accounting Information System in SD Xaverius Terbanggi Besar Lampung Tengah. This research is important because the quality of information generated by Accounting Information System will help school in decision making and also as the responsibility of financial report. Besides, the school can also assess whether the information of cash expenditure has been appropriate.
This research is a case study. The researcher collected the data by doing interview, observation, and documentation. The research method used was source and method triangulation. The data analysis technique was descriptive.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara yang maju selalu memperhatikan dan peduli terhadap pendidikan
masyarakat. Pendidikan yang baik dapat mencerminkan kesejahteraan suatu
negara. Di Indonesia, pendidikan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun dan
berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan. Salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan
kualitas pendidikan adalah dengan program wajib belajar dua belas tahun yang
dimulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), sampai
SMA (Sekolah Menengah Atas). Upaya tersebut juga didukung oleh fasilitas
baik sarana maupun prasarana yang telah diberikan untuk membuat sekolah
semakin berkembang dan maju.
Selain program wajib belajar dua belas tahun, Pemerintah juga berupaya
untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan melalui program dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah. “Dana BOS merupakan
program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan
biaya operasional nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksana program wajib belajar” (http://bos.kemdikbud.go.id). Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) digunakan untuk meningkatkan kualitas dari
sekolah seperti perawatan sekolah, pembiayaan operasional sekolah, dan
pembiayaan kegiatan pengembangan siswa. Selain itu, dana bantuan
gaji honorium, dan pengembangan profesi guru. Sekolah mendapatkan dana
lainnya melalui uang Setoran Pembayaran Pembangunan (SPP) dan subsidi.
Pengelolaan dari penerimaan dana yang diterima, sekolah harus mampu
mengikuti setiap perkembangan yang ada, terutama dari segi informasi
akuntansi. Ditinjau dari sudut pandang pemakainya, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi (Bastian,2007: 53). Informasi yang
berkualitas membantu dalam menghasilkan sebuah keputusan yang berkualitas
untuk kelangsungan suatu organisasi. Informasi akuntansi yang berkualitas
akan menjadi sumber data yang akurat, relevan, dan tepat waktu. Informasi
yang ada harus dapat dikendalikan, agar penggunaannya dapat meningkatkan
efektivitas dalam perkembangan kinerja organisasi. Informasi dibutuhkan
untuk mempertanggungjawabkan dana yang didapatkan dari pihak luar
sehingga pihak tersebut dapat mengetahui penggunaan dana yang diberikan.
Informasi yang didapatkan tersebut, membuat organisasi harus secara rutin
mencatat semua transaksi yang terjadi. Penggunaan dana harus sesuai dengan
kebutuhan, sehingga penggunaan dana dapat dipertangungjawabkan. Oleh
karena itu, sekolah bisa mendapatkan sebuah informasi dari Sistem Informasi
Akuntansi (SIA) yang dapat mewujudkan pertanggung jawaban yang baik.
Sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar merupakan sekolah yang berada
dalam naungan yayasan Xaverius namun lokasinya di lingkungan perusahaan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sumbangan dari orang tua siswa dan juga
subsidi dari perusahaan. Sekolah ingin selalu mendapatkan kepercayaan oleh
masyarakat, maka SD Xaverius perlu mempunyai Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) yang baik dan terkontrol terutama untuk bagian pengeluaran kas.
pengelolaan informasi perlu dikontrol, karena informasi merupakan hal yang
sangat penting untuk sebuah tonggak perkembangan dalam hal ini di bidang
sistem informasi akuntansi. Informasi yang berkualitas dapat menjadi sebuah
pengendalian yang baik maka segala bentuk kas yang keluar akan sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan dan mampu mengurangi kemungkinan
kecurangan. Tentunya, sekolah membutuhkan sebuah informasi yang
berkualitas yang akan berguna untuk sekolah dalam mengambil sebuah
keputusan yang meningkatkan kinerja agar menjadi lebih baik dan juga untuk
keberlangsungan sekolah. Jika informasi yang ada belum berkualitas maka
pihak sekolah tidak dapat mengambil keputusan secara optimal. Sedangkan,
jika informasi yang ada sudah berkualitas maka pihak sekolah dapat
mendukung pihak sekolah dalam mengambil keputusan yang baik. Selain itu,
kurangnya penelitian tentang pengeluaran kas untuk sekolah yang berada
dalam lingkungan perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan
B. Rumusan Masalah
Apakah informasi yang dihasilkan oleh SIA Pengeluaran Kas SD Xaverius
Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang berkualitas?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui apakah informasi yang dihasilkan oleh SIA Pengeluaran Kas SD
Xaverius Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang
berkualitas.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi SD XAVERIUS TERBANGGI BESAR
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah masukan dan juga
sebagai evaluasi terhadap kualitas informasi yang dihasilkan dari Sistem
Informasi Akuntansi yang telah diterapkan disana.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi dan bahan untuk
penelitian yang akan datang, dan menambah kepustakaan mengenai
analisis kualitas informasi pada sistem informasi akuntansi pada
pengeluaran kas.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi sebuah penerapan dan sarana pengembangan
sesungguhnya yaitu mengenai analisis kualitas informasi sistem informasi
akuntansi yang berkaitan dengan pengeluaran kas.
E. Sistematika penulisan
Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab dengan deskripsi sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang Latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung dalam penelitian
ini.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian, metode dan desain
penelitian, teknik pengambilan sample, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, dan teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang diteliti, seperti:
sejarah perusahaan, bidang usaha dan sebagainya.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data, analisis data dan hasil
penelitian dan interpretasi.
Bab ini menjelaskan bagian kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah serangkaian dua atau lebih komponen yang saling
terkait dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Romney, 2014: 2).
Sedangkan dalam bukunya, Mulyadi (2001: 5) mengemukakan bahwa
sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Adanya sebuah
sistem akan membuat kinerja dari sebuah organisasi ataupun perusahaan
akan menjadi jauh lebih baik, karena sistem mampu membuat sebuah
pekerjaan menjadi terstruktur dan ringkas.
2. Komponen sistem informasi
Komponen bangunan sistem informasi terdiri dari enam blok (disebut
dengan information system building block): masukan, model, keluaran,
teknologi, basis data, dan pengendalian. (Mulyadi, 2001: 11)
Masukan Model Keluaran
Teknologi Basis Data Pengendalian
Dari tabel tersebut dapat diuraikan dengan pengertian masing-masing blok
bangunan sistem informasi tersebut.
a. Blok masukan (Input Block)
Masukan adalah data yang dimasukan ke dalam informasi beserta
metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan
memasukkan data tersebut ke dalam sistem.
b. Blok Model (Model Block)
Blok model terdiri dari logio-mathematical models yang mengolah
masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk
memproduksi hasil yang dikhendaki atau keluaran.
c. Blok Keluaran (Output block)
Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan
blok-blok lain suatu sistem informasi. Jika keluaran suatu sistem
informasi tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai informasi,
perancangan blok masukan, model, teknologi, basis data, dan
pengendalian tidak ada manfaatnya.
d. Blok teknologi (technology Block)
Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta
mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis
computer, teknologi terdiri dari tiga komponen: computer dan
penyimpanan data di luar (auxiliary storage), telekomunikasi, dan
e. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan
untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.
f. Blok Pengendalian (Control Block)
Semua sistem informasi harus dilindungi dari bencana dan ancaman,
seperti bencana alam, kecurangan, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang
yang dibayar unutk melakukan kejahatan (Mulyadi, 2001: 12-14).
B. Infomasi
1. Pengertian informasi
Akuntansi merupakan bahasa dari bisnis, maka setiap perusahaan
menerapkannya sebagai alat komunikasi. Secara klasik akuntansi
merupakan proses pencatatan (recording), pengelompokkan (classifying),
perangkuman (summarizing) dan pelaporan (reporting) dari kegiatan
transaksi perusahaan. Tujuan akhir dari kegiatan akuntansi adalah
penerbitan laporan-laporan keuangan, dan laporan keuangan merupakan
suatu informasi (Jogiyanto 2006: 17).
Menurut Romney (2014: 4) informasi adalah data yang telah dikelola
dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan yang
lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi.
American Institute of Akuntan Publik (AICPA) menyatakan bahwa:
akuntansi adalah praktik teori umum tentang informasi di lapangan dari
sebuah aktivitas ekonomi yang efektif dan terdiri dari bagian utama dari
informasi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif.
Informasi memiliki nilai ekonomi jika informasi tersebut mampu
memfasilitasi keputusan pengalokasian sumber daya. Jadi, informasi akan
berguna jika mendukung suatu sistem untuk mencapai tujuan sistem
tersebut, dan informasi merupakan sumber daya organisasi yang sangat
penting (Bodnar, 2006: 3).
Informasi memiliki nilai bagi perusahaan dan manajer mereka, seperti
yang kita ketahui, karena informasi diperlukan untuk membuat keputusan
yang baik dan mendorong tindakan yang diinginkan (Wilkinson et al.,
2000: 5).
2. Kualitas Informasi
Informasi yang diperoleh akan bermanfaat bagi penerimanya, perlu
untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam
menghasilkan informasi yang berkualitas (Ladjamudin, 2005: 11).
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga
hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya
(timeliness) dan relevan (relevance) (Jogiyanto, 2006: 10).
3. Karakteristik sebuah informasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Relevance
Menurut James Hall (2016: 12) Isi dari lapaoran atau dokumen
keputusan manajer ataupun pegawai. Kami telah menetapkan bahwa
hanya data yang relevan saja yang memiliki isi informasi untuk
tindakan pengguna. Jadi, sistem informasi akan hanya akan
menyajikan data yang relevan di dalam laporannya. Laporan yang
berisi tidak relevan membuang sumber daya dan mungkin menjadi
kontraproduktif bagi pengguna. Kerelevanan dapat mengalihkan
perhatian dari pesan sebenarnya terhadap sebuah laporan dan
mungkin menghasilkan keputusan atau tindakan yang salah. Relevan
juga menunjukkan seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut
terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian
yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu
menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini dan
masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu
dilaksanakan, dan dibuktikan oleh pihak pengguna. Sedangkan dalam
Jogiyanto (2006: 10) relevan, berarti informasi tersebut mempunyai
manfaat untuk pemakainya.
b. Timeliness
Umur dari sebuah informasi adalah faktor yang penting dalam
menentukan kegunaan sebuah informasi. Informasi seharusnya tidak
lebih tua dari kerangka waktu dari tindakan pendukung. Informasi
yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi
pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk
organisasi tersebut (James Hall 2016: 12). Menurut Jogiyanto (2006:
10) ketepatan waktu, berarti informasi ang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan memiliki nilai
lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan
keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat
berakibat fatal untuk organisasi .
c. Accuracy
Menurut James Hall (2016: 12) Informasi yang akurat adalah
informasi yang harus bebas dari material yang error. Material
merupakan sebuah konsep yang sulit untuk diukur karena memiliki
nilai yang absolut. Sehingga dalam beberapa kasus informasi harus
sempurna agar dapat dinilai sebagai informasi yang berkualitas.
Dalam kasus lain, tingkat akurasi yang mungkin lebih rendah terjadi
ketika jumlah ketidaktepatan informasi menyebabkan pengguna untuk
membuat keputusan yang buruk atau gagal untuk membuat keputusan
yang diperlukan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Selain itu,
akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
d. Completeness
Tidak ada sepotong informasi yang tidak penting untuk suatu
keputusan atau tugas yang hilang. Misalnya, laporan harus
menyediakan semua perhitungan yang diperlukan dan menyajikan
pesan yang jelas dan tegas (James Hall 2016: 12). Kelengkapan juga
menunjukkan bahwa informasi yang diberikan kepada pihak
pengguna harus cukup dan tidak boleh kekurangan informasi
(Wangpipatwong 2005: 14).
e. Summarization
Menurut (James Hall 2016: 12) informasi harus dikumpulkan
sesuai dengan kebutuhan pengguna, manajer tingkat yang lebih
rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Informasi
mengalir ke atas melalui organisasi untuk manajemen puncak,
sehingga menjadi lebih diringkas.
Informasi dihasilkan oleh sistem informasi perusahaan untuk
dimanfaatkan oleh pengguna-pengguna intern maupun ekstern.
Pengguna-pengguna intern terdiri dari para manajer dan karyawan
perusahaan. Pengguna-pengguna ekstern meliputi pihak-pihak yang
berkepentingan di luar perusahaan, seperti kreditor, pemasok,
pelanggan, pemegam saham, badan-badan pemerintah, dan serikat
C. Sistem Informasi Akuntansi
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sebuah sistem informasi akuntansi dapat diartikan sebagai sistem
yang mengoperasikan fungsi pengumpulan data, pengolahan, dan
mengkategorikan pelaporan keuangan aktivitas dengan tujuan
memberikan informasi yang relevan untuk tujuan menjaga nilai,
mengarahkan perhatian dan pengambilan keputusan (Sajady et al., 2008:
2).
Diana dan Setiawati (2011: 4) juga memberikan sebuah pendapat
bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang
berkaitan dengan transaksi keuangan. Pendapat lain tentang sistem juga
dikemukakan oleh Romney (2014: 10) yaitu suatu sistem yang
mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi
orang, prosedur, dan intruksi, data,perangkat lunak, infrastruktur teknologi
informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan. Hal ini juga
yang dipaparkan oleh Bodnar (2006: 3) menjelaskan bahwa, sistem
infomasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya. Sumber daya
tersebut seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah
data keuangan dan data lainnya ke dalam infomasi.
Akuntansi selalu berkaitan dengan sistem informasi akuntansi karena
penyimpanan data serta proses pengembangan, pengukuran, dan
komunikasi informasi. Berdasarkan pernyataan tersebut, akuntansi dapat
diartikan sebagai sebuah sistem informasi dalam SIA karena terdapat
proses mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses akuntansi
dan data lain untuk menghasilkan informasi bagi pembuat keputusan
(Romney, 2014: 11). Memahami sistem informasi akuntansi, tidak dapat
dilihat dari satu sisi karena sistem informasi akuntansi merupakan sebuah
proses yang luas dan kompleks.
2. Komponen Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Romney (2014: 11) Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari
enam komponen :
1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-akivitas organisasi.
3. Data tentang proses-proses bisnis organisasi
4. Software yang dipakai untuk memposes data organisasi
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan
pendukung (peripheral device), dan peralatan untuk komunikasi
jaringan.
6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan
Keenam komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu
SIA memenuhi tiga fungsi pentingya dalam organisasi, yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang (review)
hal-hal yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
D. Administrasi Pendidikan dan administrasi Sekolah
1. Pengertian Administrasi sekolah
Pengelolaan administrasi yang baik dapat membuat kinerja sebuah
organisasi berjalan dengan efektif, karena administrasi merupakan salah
satu kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan di dalam
organisasi, dan kegiatan ini tentunya memerlukan pengawasan yang ekstra
karena sangat vital dalam menentukan arus kas masuk dan keluar.
Menurut Hadari nawari (1985: 14) administrasi sekolah merupakan
material dan finansial untuk mencapai tujuannya sesuai dengan jenis dan
jenjangnya masing-masing.
Tujuan administrasi sekolah untuk meningkatkan daya dan hasil guna
kegiatan membantu anak-anak dalam mewujudkan kedewasaan
masing-masing melalui proses belajar mengajar dan kegiatan penunjang lainnya
yang harus diselenggarakan secara berencana atau diprogramkan (secara
sengaja), terarah dan sistematik (Nawari, 1985: 14).
2. Pengertian Administrasi pendidikan
Engkoswara & Komariah (2011: 48) mejelaskan bahwa administrasi
pendidikan merupakan ilmu yang mempelajari penataan sumber daya
yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai
tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi
manusia yang disepakati.
Administrasi itu juga merupakan proses keseluruhan dan
kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang terlibat di
dalam tugas-tugas pendidikan. Oleh karena itu, administrasi pendidikan
seyogyanya harus diketahui bukan hanya oleh kepala sekolah atau
pemimpin-pemimpin pendidikan lainnya, tetapi juga harus diketahui dan
dijalankan oleh para guru dan pegawai-pegawai sekolah sesuai dengan
fungsi jabatannya masing-masing. Tanpa adanya pengertian bersama,
sukar diharapkan adanya kerja sama untuk menuju satu tujuan yang telah
Salah satu kegiatan manajemen disebutkan adanya kegiatan
pengorganisasian. Fungsi pengorganisasian tidak dapat dipisahkan dengan
fungsi lain seperti perencanaan, pembinaan atau pun pengendalian antara
fungsi-fungsi ini saling padu dan saling kait satu sama lainnya.
Penyusunan struktur organisasi, pendelegasian wewenang, tata
hubungan merupakan kegiatan yang saling padu dan berhubungan satu
sama lain karena itu di dalam perwujudannya pada tiap-tiap bagian itu
dibutuhkan informasi yaitu:
a. Informasi akan mengurangi hambatan-hambatan ketidakpastian yang
dipikul oleh tiap bagian dalam struktur organisasi.
b. Informasi akan mengurangi kerumitan dan tiap-tiap bagian.
c. Informasi akan mewjudkan tata hubungan baik vertikal ataupun
horizontal dan sebagai perwujudan keterpaduan dari tiap bagian atau
sub-sub sistem.
d. Informasi mewujudkan koordinasi atau sub-sub sistem dalam struktur
organisasi.
3. Klasifikasi Dana Pendidikan
Dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, sumber dana merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian
Dalam klasifikasi dana pendidikan, pemikiran tentang dana
pendidikan, paling tidak dapat difokuskan pada dana langsung, dana tidak
langsung, sumber-sumber dana pendidikan, kriteria kesejahteraan sosial
maksimum, kriteria keputusan, dan beberapa masalah dalam analisis
keuntungan biaya. Pengertian dana langsung merupakan dana yang
langsung digunakan untuk operasional sekolah dan langsung dikeluarkan
untuk kepentingan pelaksanaan proses belajar-mengajar, terdiri atas dana
pembangunan dan dana rutin. Untuk dana rutin digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional pendidikan selama satu tahun anggaran,
dan digunakan untuk menunjangpelaksanaan program belajar mengajar,
pembayaran gaji guru dan personil sekolah, administrasi kantor,
pemeliharaan serta perawataan sarana dan prasarana (Mulyasa, 2003:
168-169).
E. Subsidi
1. Pengertian Subsidi
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) subsidi adalah
bantuan uang dan sebagainya kepada yayasan, perkumpulan, dan
sebagainya (biasanya dari pihak pemerintah).
Adapun menurut Nota Keuangan dan RAPBN 2014, subsidi merupakan
alokasi anggaran yang disalurkan melalui perusahaan/lembaga
yangmemproduksi, menjual barang dan jasa, yang memenuhi hajat hidup
orang banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat dijangkau
F. Latar belakang Dana BOS
1. Sekilas tentang Dana BOS
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk
penyediaan pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan
pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
Dalam Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan, biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan
pendidikan habis pakai, dan biaya tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak dll.
2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban
masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar
9 tahun yang bermutu, serta berperan dalam mempercepat pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada sekolah-sekolah yang belum
memenuhi SPM, dan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada
sekolah-sekolah yang sudah memenuhi SPM.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
1. Membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik SD/SDLB negeri
dan SMP/SMPLB/SD-SMP Satap/SMPT negeri terhadap biaya
2. Membebaskan pungutan seluruh peserta didik kurang mampu dari
seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri
maupun swasta.
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik di
sekolah swasta.
3. Tim Manajemen BOS Sekolah
1. Penanggung Jawab
Dalam hal ini orang yang memiliki tanggung jawab besar untuk
mengurus dana BOS adalah Kepala Sekolah. Hal ini tidak terlepas
karena kepala sekolah merupakan pimpinan dari sekolah yang
tentunya juga merupakan tugasnya untuk mengembangkan sekolah
yang dipimpin.
2. Anggota
a. Orang yang ditunjuk langsung untuk membantu kepala sekolah dalam
mengurus tata kelola keuangan sekolah yang tentunya berkaitan pula
dengan dana BOS adalah bendahara sekolah. Tugas ini biasanya
diserahkan langsung oleh kepala sekolah, seperti memastikan pos-pos
untuk alokasi pengeluaran yang menggunakan dana BOS.
b. Selain itu, biasanya ditunjuk dari pihak sekolah salah satu orang dari
unsur orang tua peserta didik di luar Komite Sekolah yang dipilih oleh
Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dengan mempertimbangkan
kredibilitasnya, serta menghindari terjadinya konflik kepentingan.
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban
yang timbul dari sistem pembelian. Tujuan utama sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa kreditor yang benar valid menerima jumlah terutang yang
benar ketika kewajiban jatuh tempo (Hall, 2016:218).
Dalam sistem informasi akuntansi terdapat beberapa fungsi yang terkait
dalam sistem dana kas kecil (Mulyadi, 2001:534) adalah:
1. Fungsi Kas
Dalam sistem dana kas keci, fungsi ini bertanggung jawab dalam
mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek kepada
pemegang dana kas kecil pada saat pembentukan dana kas kecil pada saat
pengisian kembali dana kas kecil.
2. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab
atas: (1) pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan
persediaan. (2) pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil. (3)
pencatatan pengisian kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas
atau register cek. (4) pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal
pengeluaran dana kas kecil. (5) pembuatan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar
3. Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu
yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
4. Fungsi Pemeriksaan Intern
Dalam sistem kas,fungsi ini bertanggung jawab atas penghitungan dana
kas kecil (cash count) secara periodik dan pencocokan hasil
penghitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab
atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana kas kecil yang ada
di tangan pemegang dana kas kecil.
Dokumen sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang digunakan
dalam sistem dana kas kecil (Mulyadi, 2001:530) adalah:
a. Bukti Kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi
akuntansi pada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut.
b. Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen
ini berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
c. Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk
H. Sistem Teknik Dokumentasi
1. Pengertian dokumentasi
Menurut Romney (2014: 59) dokumentasi menjelaskan cara sistem
bekerja, termasuk siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana
entri data, pengeolahan data, penyimpanan data, output informasi, dan
sistem pengendalian.
Alat dokumentasi yang sangat penting yaitu:
a. Pada level minimum, harus dapat membaca dokumentasi unutk
menentukan cara sistem bekerja.
b. Mengevaluasi dokumentasi guna mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan pengendalian internal, dan merekomendasikan
peningkatan. Selain itu, untuk menentukan jika sistem yang diajukan
memenuhi kebutuhan.
c. Mempersiapkan dokumentasi yang menunjukkan cara beroperasi dari
sistem yang sudah ada.
2. Bagan Alir (Flowchart) adalah teknik analisis bergambar yang digunakan
untuk menjelaskan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas,
ringkas, dan logis.
Jenis-jenis bagan alir, menurut Romney (2014: 68) membaginya menjadi
3 jenis yaitu:
1. Bagan alir dokumen untuk mengilustrasikan dokumen dan data
2. Bagan alir pengendalian internal digunakan untuk menjelaskan,
menganalisis, dan mengevaluasi pengendalian internal.
3. Bagan alir sistem menggambarkan hubungan antar-input,
pemrosesan, penyimpanan, dan output sistem.
I. Penelitian Sebelumnya
Penelitian tentang sistem informasi akuntansi telah dilakukan oleh
beberapa peneliti. Penelitian mengenai efektivitas sistem informasi akuntansi
yang diteliti oleh Sajady et al. (2008) pada perusahaan yang terdaftar di bursa
efek Teheran, mejelaskan bahwa evaluasi dari Sistem Informasi Akuntansi
(SIA) memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengambilan keputusan
oleh manager, kualitas informasi akuntansi, evaluasi kinerja, kontrol internal
dan memfasilitasi transaksi pada perusahaan atau organisasi. Kualitas
informasi maksudnya adalah informasi yang berkualitas dari sistem informasi
akuntansi dapat mendukung pengambilan keputusan, dengan indikator yang
digunakan memudahkan pengambilan keputusan, kontrol internal yang efektif,
kualitas laporan keuangan, meningkatkan kinerja, dan memfasilitasi proses
transaksi perusahaan.
Penelitian lain masih pada bidang yang sama, juga dilakukan oleh
Onaolapo A. dan Odetayo T. (2012) pada perusahaan konstruksi di Nigeria.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kualitas informasi dari sistem informasi
akuntansi memberikan peningkatan pada efektivitas kinerja suatu organisasi,
yaitu mengarahkan laporan keuangan dan pengambilan keputusan yang lebih
dapat digambarkan seperti bahan utama dalam pengambilan keputusan
keuangan manajerial, yang saat ini sangat memiliki nilai yang berharga.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan indikator utama yaitu
melihat dampak sistem informasi akuntansi terhadap efektifitas organisasi.
Soudani (2012) dalam penelitiannya juga menjelaskan hal yang sama bahwa
sistem informasi akuntansi (SIA) memberikan dampak pada kinerja keuangan,
dan mewujudkan pembangunan kinerja organisasi yang efektif.
Dari penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya, peneliti dapat
mengetahui bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki peran yang
penting dalam efektifitas kinerja, pengambilan keputusan, kualitas laporan
keuangan, evaluasi kinerja, kontrol internal dan memfasilitasi transaksi pada
perusahaan atau organisasi. Dampak yang dihasilkan sejauh ini masih pada
perusahaan maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian pada organisasi
nirlaba yaitu sekolah.
Penelitian mengenai kualitas informasi telah dilakukan penelitian oleh
Parnami & Damayanthi (2014) penelitain ini memberikan gambaran bahwa
sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki keunggulan untuk mengahasilkan
informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu, sehingga akan menjadi lebih
efektif dan efisien dalam membuat keputusan. Dari sisi kualitas informasi telah
dilakukan penelitian oleh Wangpipatwong et al. (2005) penelitian ini
menjelaskan bahwa karakteristik dari aspek kualitas informasi yaitu akurasi,
Sedangkan pada aspek kualitas sistem hal yang paling mempengaruhi secara
signifikan adalah efisiensi.
Dari kedua penelitian yang telah dilakukan tersebut, peneliti mengetahui
bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memberikan sebuah informasi yang
berkualitas dan memberikan efisiensi dalam keputusan. Maka peneliti ingin
mencoba untuk melihat informasi yang dihasilkan oleh SIA sekolah,
menggunakan indikator informasi yang berkualitas dengan disesuaikan teori
dari James A. Hall.
Sedangkan penelitian tentang sekolah dilakukan oleh Rakhmawati
(2011) penelitian ini menjelaskan bahwa rencana penggunaan BOSDA telah
sesuai dengan kebutuhan. Kemudian bahwa masih ada Sistem pengeluaran kas
pada SPM N 6 yang belum sesuai dengan teori, yaitu terjadinya perangkapan
tugas oleh bendahara sekolah yang berkaitan dengan pengendalian internal di
sekolah.
Penelitian tentang sekolah yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti
melihat masih fokus pada pengendalian internal saja. Dari hal tersebut peneliti
berniat memperluas penelitian tentang sekolah yang berfokus pada sistem
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
1. Objek dalam penelitian ini adalah sistem pengeluaran kas yang berkaitan
dengan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dana subsidi, dan dana
rutin. Dalam menunjang hal tersebut peneliti juga mengambil dari
beberapa dokumen dan bukti pengeluaran kas, yang meliputi:
a. Dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran kas selama
triwulan IV yaitu bulan Oktober, November, dan Desember pada
tahun 2016
b. Bukti-bukti transaksi yang telah digunakan oleh sekolah
c. Catatan akuntansi yang telah dilakukan.
2. Dalam subjek penelitian, peneliti akan melakukan wawancara dengan
beberapa orang yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diantaranya:
a. Kepala sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar
b. Bendahara sekolah SD Xaverius Terbanggi Besar
c. Bendahara BOS SD Xaverius Terbanggi Besar
3. Beberapa data yang di perlukan untuk penelitian ini, adalah :
a. Sejarah dari yayasan xaverius dan SD xaverius terbanggi besar.
b. Struktur organisasi di SD Xaverius Terbanggi Besar.
4. Tempat dan waktu penelitian :
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Xaverius Umas jaya Terbanggi besar,
lampung tengah, di Jl. Lintas Timur Sumatera km 77, Terbanggi
Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Oktober 2016 hingga Januari
2017 di SD Xaverius Terbanggi Besar.
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metodologi
penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian
ini dilakukan di organisasi nirlaba yaitu di SD Xaverius Terbanggi. Dalam
penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik triangulasi yaitu :
1. Triangulasi dengan Sumber
Triangulasi dengan sumber dilakukan dengan membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda (Ghony, et.al, 2014: 322-323).
2. Triangulasi dengan Metode
Triangulasi dengan metode dilakukan dengan melakukan pengecekan
derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik
pengumpulan data dan melakukan pengecekan derajat kepercayaan
beberapa sumber data dengan metode yang sama (Ghony, et.al, 2014:
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel yang dilakukan adalah
purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2014: 52-54).
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Melakukan wawancara
Wawacara merupakan sebuah teknik penggalian informasi yang
dilakukan dengan bertanya langsung kepada narasumber yang terkait
dengan bidang yang akan di teliti, untuk mendapatkan data yang lengkap
terutama di bagian pengeluaran kas. Dalam melakukan wawancara ini
peneliti juga bertujuan untuk mendapatkan data mengenai:
a. Gambaran umum dan proses bisnis sekolah.
b. Sistem pengeluaran kas.
c. Dokumen, catatan dan laporan bulanan sekolah dalam pengeluaran
kas.
d. Prosedur dan alur yang terkait dengan pengeluaran kas.
2. Melakukan dokumentasi
Teknik dokumentasi yang dilakukan peneliti dengan melihat dan
dengan pengeluaran kas di SD Xaverius Terbanggi Besar. Dokumentasi
yang dibutuhkan antara lain adalah sebagai berikut:
a. Bukti kas keluar (BKK)
b. Buku harian kas
c. Catatan-catatan pengeluaran kas
d. Kuitansi, nota, slip gaji.
e. Laporan bulanan sekolah
3. Melakukan Observasi Langsung
Peneliti melakukan observasi ke tempat penelitian dengan tujuan
untuk memperoleh bukti tambahan yang diperlukan seperti tahap prosedur
untuk pengeluaran kas di sekolah.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
adalah teknik analisis data deskriptif dan juga dengan metode kualitatif, yaitu
dengan teknik triangulasi. Langkah untuk menjawab rumusan masalah
“Apakah informasi akuntansi yang dihasilkan dari SIA pengeluaran kas SD
Xaverius Terbanggi Besar sudah memenuhi karakteristik informasi yang
berkualitas?”
1. Mendeskripsikan sistem pengeluaran kas yang ada di sekolah dengan
bagan alir (Flowchart) beserta narasi deskriptif.
2. Mendeskripsikan dokumen-dokumen yang digunakan dalam pengeluaran
3. Mengidentifikasikan dan melakukan pengukuran terhadap kualitas
informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi. Peneliti telah
membuat sebuah bagan yang berisi tentang lima komponen yang
merupakan karakteristik dari sebuah informasi. (Lihat pada Tabel 3.1
Indikator Penilaian Kualitas Informasi).
4. Melakukan pembandingan dan pengukuran pada segala dokumen,
bukti-bukti, laporan, serta catatan-catatan yang mendukung dalam pengeluaran
kas. Dalam melakukan pengukuran terhadap kualitas informasi yang
dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sekolah, peneliti
menggunakan format penjelasan teori yang ada kemudian dicocokan
dengan perolehan data dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah,
bendahara BOS dan bendahara sekolah
5. Melihat penyesuaian antara anggaran dengan realisasinya, dan
mendeskripsikan dalam bentuk narasi.
6. Peneliti membuat kesimpulan dengan melihat indikator dan kriteria dari
kualitas informasi yang telah diolah. Berikut merupakan penarikan
kesimpulan untuk karakteristik informasi yang berkualitas.
a. Sekolah memenuhi karakteristik informasi yang relevance, jika
informasi memenuhi kebutuhan pengguna dan berguna.
b. Sekolah memenuhi karakteristik informasi yang timeliness, jika
informasi tidak boleh terlambat pada saat dibutuhkan dan informasi
c. Sekolah memenuhi karakteristik informasi accuracy, jika informasi
harus sesuai fakta dan tidak bias.
d. Sekolah memenuhi karakteristik informasi completeness, jika
informasi bersifat lengkap.
e. Sekolah memenuhi karakteristik informasi summarization, jika
informasi disajikan dengan ringkas.
Informasi di SD Xaverius Terbanggi Besar dikatakan berkualitas jika telah
memenuhi kelima karakteristik menurut Hall (2016), yang berupa
relevance, timeliness, accuracy, completeness, dan summarization.
Kemudian dilengkapi oleh Jogiyanto (2006), dan jurnal-junal pendukung
seperti Inger et al., Wangpipatwong et al., dan Yang et al. Dalam hal ini
peneliti menuliskan deskripsi dan hasil analisis dalam bentuk narasi yang
Berikut merupakan tabel tentang penjelasan indikator penilaian kualitas informasi,
yang digunakan peneliti untuk menilai kualitas informasi di SD Xaverius Terbanggi
Besar.
Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi
Karakteristik informasi
Indikator Kriteria Cara Penilaian
Relevance 1. Memenuhi
kebutuhan pengguna
2. Berguna
1. Informasi benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan khususnya pada pengeluaran kas.
2. Mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai bentuk aktivitas yang kongkrit dan dapat dibuktikan oleh siapa saja.
3. Memberikan manfaat dan sesuai untuk pemakainya.
1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.
2. Diperoleh dari observasi langsung dan menelusur dokumen rencana anggaran sekolah dan laporan keuangan bulanan sekolah.
3. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.
Timeliness 1. Informasi
tidak boleh terlambat. 2. Informasi
tidak boleh usang.
1. Informasi tidak boleh terlambat pada saat dibutuhkan.
2. Beberapa proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, serta segala laporan-laporan yang dibutuhkan juga disampaikan tepat waktu, tidak melampaui batas pelaporan.
Tabel 3.1 Indikator Penilaian Kualitas Informasi (Lanjutan)
Karakteristik informasi
Indikator Kriteria Cara Penilaian
Accuracy 1. Informasi harus sesuai fakta.
2. Tidak bias
1. Informasi dapat mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.
2. Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS.
Completeness 1. Lengkap dan jelas
1. Informasi akan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi tersampaikan dengan jelas dan lengkap.
1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah dan bendahara BOS. 2. Diperoleh dari menelusur dokumen rencana anggaran sekolah dan laporan keuangan bulanan sekolah.
3. Melakukan observasi langsung.
Summarization 1. Ringkas 1. Informasi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana namun mampu memberika makna dan hasil yang mendalam.
1. Diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah, dan bendahara BOS. 2. Diperoleh dari
36 BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Lokasi SD Xaverius Terbanggi Besar
SD Xaverius Terbanggi Besar merupakan sekolah swasta yang berada di
dalam bagian Yayasan Xaverius. Alamat SD Xaverius yaitu di Jalan Lintas
Timur Km 77, Kelurahan Terbanggi Besar, Kecamatan Terbanggi Besar,
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
B. Sejarah Berdirinya SD Xaverius
Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar didirikan pada tanggal 1 Juli
1986 oleh Yayasan Xaverius Tanjung Karang yang bekerja sama dengan
perusahaan PT GGPC yang sekarang berganti nama menjadi PT GGF. Pada
saat itu perusahaan membutuhkan pendidikan di lingkungan perusahaan,
terutama untuk para karyawan. Sehingga membuat mereka melakukan survey
pemilihan yayasan pendidikan dan Xaverius yang terpilih karena sesuai dengan
kriteria dan standar yang dicari oleh perusahaan. Pihak yayasan yang diwakili
oleh Bapak Cep Harsoyo dan pihak perusahaan, menyerahkan pengelolaan
sekolah SD Xaverius kepada Sr. Rosalia selaku kepala sekolah saat itu.
Awal beridiri SD Xaverius Terbanggi Besar ini memiliki 36 murid saja,
dengan 4 orang guru, dan 4 ruang kelas yang mana murid-murid tersebut
utamanya merupakan anak-anak dari karyawan perusahaan. Meskipun sempat
mengalami masa-masa sulit namun, sekolah tetap tumbuh dan berkembang
Semakin berkembangnya jaman SD Xaverius juga mengalami perkembangan
disetiap tahunnya, dimana banyak murid yang mendaftar diluar dari
perusahaan, perkembangan infrastruktur kelas, dan tenaga pengajar yang
berkompeten. Pada tahun ini murid SD Xaverius tercatat sejumlah 343 orang,
dengan jumlah 12 kelas dan 16 guru. SD Xaverius dalam segi prestasi juga
menorehkan hasil yang membanggakan baik ditingkat kecamatan hingga
kabupaten.
C. Visi, Misi, Tujuan, dan Moto SD Xaverius Terbanggi Besar
1. Visi
Terwujudnya pribadi yang humanis, cerdas, jujur, disiplin dan melayani
serta mencintai lingkungan alam sekitar.
2. Misi
Mewujudkan Komunitas Pendidikan yang:
a. Humanis
Menghargai dan mengembangkan segenap potensi dalam setiap
pribadi agar menjadi manusia yang bermartabat sebagai citra Allah:
1. Menyapa orang terlebih dahulu dengan 5 S (senyum, salam,
sapa, sopan, setulus hati). Berprilaku pantas, ramah, dan rendah
hati;
2. Besyukur terhadap kebaikan dan ciptakan Tuhan : alam, sesama,
melalui doa, ucapan dan prilaku;
3. Membiasakan diri mengucapkan terimakasih, tolong, maaf, dan
4. Membangun sikap persaudaraan dengan seluruh warga sekolah;
5. Menerima dan menghargai sesame dalam berbagai perbedaan;
6. Mengujungi, mendoakan, membantu warga yang sakit dan
terkena musibah;
7. Mengapresiasi hasil karya teman;
8. Menciptakan suasana yang nyaman di kelas selama
pembelajaran;
9. Berani menentukan sikap dan tindakan secara benar.
10. Menunjukkan sikap dan perilaku mendahulukan kepentingan
orang lain, dari pada diri sendiri;
11. Menghindari sikap egois dan apatis (masa bodoh);
b. Cerdas
Membimbing setiap pribadi untuk memiliki kemampuan, berfikir,
bertindak komprehensif, benar, sistematis, dan berkelanjutan :
1. Berdoa dengan sikap yang santun;
2. Cepat tanggap terhadap situasi;
3. Memiliki semangat belajar yang tinggi;
4. Mengendalikan emosi;
5. Berni menyampaikan pendapat secara lisan dan tertulis;
6. Mempersiapkan peralatan belajar/ sekolah dengan baik dan
benar;
8. Memiliki keterampilan membaca, menulis dan berhitung
(calisting);
9. Gemar membaca;
10. Mampu mencari referensi dan sumber belajar;
11. Memiliki keberanian bertanya;
12. Memiliki keberanian untuk mencoba maupun mempratikan teori
dan pengetahuan yang baru.
c. Jujur
Pribadi yang terbuka akan kebenaran, baik secara ilmu maupun
kepribadian.
1. Berani berkata terus terang (apa adanya);
2. Menyerahkan barang yang ditemuan kepada guru, atau ke
kantor;
3. Berani mengakui kesalahan sendiri dan meminta maaf;
4. Mengembalikan barang yang dipinjam setelah selesai;
5. Mengerjakan barang yang dipinjam setelah selesai;
6. Mengerjakan ulangan sesuai dengan kemampuan sendiri;
d. Disiplin
Pribadi yang berkembang dan memiliki serangkaian prilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan,
dan ketertiban.
1. Datang ke sekolah dan masuk kelas sesuai dengan waktu yang
2. Berbaris dengan tertib dan rapi menjelang masuk kelas;
3. Berdoa sebelum dan sesudah belajar;
4. Berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan;
5. Membawa peralatan belajar sesuai dengan jadwal;
6. Menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tepat waktu;
7. Mengikuit proses pembelajaran dengan tertib;
8. Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan;
9. Membayar dan menyelesaikan keuangan sekolah sesuai dengan
waktu yang ditentukan;
10. Mematuhi tata tertib.
e. Melayani
Mengarahkan setiap pribadi untuk belajar menjadi rendah hati,
menghargai, dan menghormati orang lain, serta siap melayani tanpa
pamrih dengan penuh kasih.
1. Memperlakukan teman tanpa pilih kasih;
2. Rea membantu teman yang membutuhka;
3. Rela membantu teman yang sedang kesulitan dalam belajar;
4. Menjadi tutor sebaya;
5. Menjalankan piket sesuai dengan jadwal;
6. Mengantarkan teman yang sakit ke UKS;
7. Rela berbeagi dengan teman yang sedan kesulitan (memberi
pinjaman alat tulis);
9. Rela terliat dalam kegiatan social di sekolah (APP,Aksi Natal
Hari Pangan,dll.).
f. Mencintai Alam Sekitar
1. Mempu mengelola lingkungan supaya menjadi tempat belajar
dan tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan;
2. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan yang kurang bersih
(membuang sampah pada tempatnya);
3. Menyiram tanaman yang kekurangan air;
4. Menjaga kerindangan dan kehijauan lingkungan.
3. Tujuan
a. Membiasakan diri dengan etika dan komitmen yang berlaku;
b. Mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki siswa sehingga dapat
berkembang seutuhnya sebagai pribadi yang lebih baik;
c. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bekal
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi;
d. Menjadikan sekolah yang diminati oleh masyarakat;
e. Menanamkan budaya tertib dan disiplin kepada seluruh warga
4. Motto “ XAVERIUS SMART ”
Berikut penjelasan mengenai moto tersebut :
X : X-ray (sinar) : SD Xaverius selalu memancarkan sinar menerangi
masyarakat.
A : Aktif : Cekatan dan terampil serta lincah, dalam berbagai
kegiatan pengembangan diri.
V : Variatif : Melalui berbagai metode dan pendekatan dalam
pendampingan dan pengembangan minat/bakat
peserta didik.
E: Ekspolratif : Mengembangkan sikap keingintahuan yang tinggi
sebagai tantangan untuk maju dan berkembang.
R : Responsif : Memiliki kepekaan terhadap panggilan tugas dan
panggilan sosial.
I : Ikhlas : Memiliki sikap jujur, tulus dan terbuka untuk maju.
U : Unggul : Memiliki keunggulan dalam ketaqwaan beribadah,
kepribadiaan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
S : Supel : Mudah bergaul dengan semua orang dengan hati
yang gembira.
S: Skill : memiliki keterampilan yang dapat di pasarkan dan
kompetitif.
A : Attitude : Memiliki sikap dan perilaku yang positif dalam
kehidupan.
R : Relation : Memiliki hubungan yang baik dalam lingkungan
kehidupan, baik relasi dalam hubungan sebagai
makhluk beragama, makhluk pribadi, dan makhluk
sosial.
T : Target : Memiliki tujuan hidup yang jelas dalam
kehidupannya.
D. Struktur Organisasi SD Xaverius Terbanggi Besar
Sekolah Dasar Xaverius Terbanggi Besar merupakan bagian dari Yayasan
Xaverius Terbanggi Besar, dimana terdapat 5 Sekolah Dasar yang berada
dibawah Yayasan Xaverius Tanjung Karang, antara lain: SD Xaverius Way
Halim, SD Xaverius Panjang, SD Xaverius Terbanggi Besar, SD Xaverius
Kota Bumi dan SD Xaverius Gunung Batin. Pimpinan tertinggi di SD Xaverius
Terbanggi Besar adalah Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memiliki tanggung
jawab terhadap seluruh kebijakan sekolah selama masa jabatannya. Kepala
sekoah langsung membawahi para guru, tata usaha, pustakawan, dan
E. Uraian Tugas
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di Sekolah Dasar
Xaverius Terbanggi Besar, sehingga kepala sekolah memiliki tanggung
jawab yang menyeluruh terhadap kegiatan operasi sekolah dan
keberhasilan mewujudkan visi dan misi sekolah. Berikut tugas Kepala
Sekolah adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum sesuai dengan
petunjuk yang berlaku.
b. Mengatur tata tertib sekolah, guru, dan siswa.
c. Mengatur segala kegiatan sepanjang tahun ajaran sekolah.
d. Membina guru dan karyawan yayasan maupun pegawai honorer
agar melaksanakan tugas dengan baik.
e. Memantau kegiatan siswa.
f. Menjalin hubungan baik dengan orang tua siswa dan masyarakat.
g. Menyusun Rencana Anggaran Belanja Sekolah.
h. Mengelola dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
i. Memberi pertanggungjawaban tentang kegiatan sekolah dan
penggunaan dana kepada Yayasan Xaverius, kepada Perusahaan,
2. Guru / Wali Kelas
Guru memiliki tanggungjawab langsung kepada Kepala Sekolah
maupun kepada orang tua siswa. Selain itu mempunyai tugas untuk
melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.
Bentuk tugas dan tanggungjawab dari guru adalah sebagai berikut:
a. Membuat program pengajaran (rencana kegiatan belajar
mengajar semesteran/tahunan)
b. Membuat satuan pengajaran (persiapan pengajaran)
c. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
d. Melaksanakan kegiatan penilaian belajar (semester/tahunan)
e. Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang
menjadi tanggungjawabnya
f. Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran
g. Membuat dan menyusun ulangan untuk mata pelajaran
h. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing
siswa
i. Mengatur kebersihan ruangan tempat belajar/praktik,
pengembalian alat pinjaman, pemeliharaan dan keamanan sarana
pelajaran
j. Memeriksa apakah siswa sudah paham cara penggunaan
masing-masing peralatan untuk menghindari kerusakan dan
k. Mengadakan pemerikasaan, pemeliharaan, dan pengawasan
kebersihan masing-masing dan alat-alat pelajaran pada setiap
akhir pelajaran.
Selain tugas pokok tersebut, ada beberapa guru yang ditunjuk
Kepala Sekolah untuk membantu dalam pengelolaan dan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah sebagai:
a. Wali Kelas
Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas
2. Penyelnggaraan administrasi kelas yang meliputi:
denah tempat duduk siswa, absensi siswa, daftar
pelajaran kelas, dafar piket kelas, buku absensi siswa,
buku kegiatan belajar mengajar, dan tata tertib kelas.
3. Penyusunan/ pembuatan statistik bulanan siswa
4. Pengisian daftar nilai siswa
5. Pembuatan catatan khusus tentang siswa
6. Pencatatan mutasi siswa
7. Pengisian Buku Laporan Pendidikan (Rapor)
8. Pembagian Buku Laporan Pendidikan (Rapor)
b. Tim Pengembang sekolah
I. Bidang Kurikulum, tugasnya menjadi koordinator
pengembangan kurikulum selama tahun pelajaran
berjalan.
II. Delapan standar pendidikan, terdiri dari :
A. Pengembang kopetensi lulusan
B. Pengembang standar isi
C. Pengembang standar proses
D. Pengembang pendidik dan Tenaga kependidikan
E. Pengembang sarana prasarana
F. Pengembang standar pengelolaan
G. Pengembang standar pembiayaan
H. Pengembangan dan implementasi penilaian
III. Kegiatan ekstra kulikuler
B. Kordinator
A.1 Bina prestasi
A.2 Pengembangan diri
C. Kepramukaan
3. Tata Usaha Keuangan
a. Menerima pembayaran Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan
(SPP) da