• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

(RENSTRA) 2018 - 2023

PEMERINTAH PROVINSI

SULAWESI SELATAN

(2)
(3)

RancanganAwalRenstra 2018-2023– Hal ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Landasan Hukum ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 7

1.4 Sistematika Penulisan ... 8

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL ... 10

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulsel ... 10

2.1.1 Tugas Pokokdan Fungsi (Tupoksi) ... 11

2.1.2 Struktur Organisasi OPD ... 22

2.2 Sumber Daya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan ... 24

2.2.1 Sumber Daya Manusia ... 24

2.2.2 Aset yang Dikelola ... 24

2.3 Kinerja Pelayanan Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan ... 25

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel ... 29

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL ... 33

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga dan BinaKonstruksi Prov. Sulsel ... 33

3.2 TelaahVisi, Misidan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 35

3.2.1 Visi ... 35

3.2.2 Misi ... 36

3.2.3 Program Pembangunan ... 37

3.3 Telaah Renstra Kementerian dan Renstra Pemerintah Daerah ... 40

3.3.1 Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum (Dirjen Bina Marga) ... 40

3.3.2 Telaah Renstra Kabupaten/Kota ... 41

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 42

3.4.1 Rencana Struktur Tata Ruang ... 42

3.4.2 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ... 63

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ... 63

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ... 65

4.1 Tujuan ... 65

4.2 Sasaran ... 65

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... 68

5.1 Strategis ... 68

5.2 Kebijakan ... 69

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ... 72

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN JALAN ... 73

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Akselerasi pembangunan daerah sebagaimana Visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023, perlu terus didayagunakan dengan meningkatkan pengembangan wilayah beserta dengan aktivitasnya dengan dukungan infrastruktur kewilayahan yang memadai dan terpadu dalam rangka mencapai kemandirian daerah dan pemerataan pembangunan. Kondisi tersebut dapat dieskpresikan bahwa peran infratruktur wilayah (transportasi) sangat penting dan strategis untuk mengakselerasi perkembangan wilayah.

Oleh karena peningkatan ekonomi dan pengembangan suatu wilayah kabupaten/kota sangat berkaitan dengan peran sektor transportasi darat dalam hal ini prasarana jaringan transportasi, maka pada prinsipnya diperlukan suatu pelayanan transportasi yang efektif dan efesien dalam mendukung aktifitas dan mobilitas masyarakat pada suatu kawasan, yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pencapaian pertumbuhan dan pemerataan secara sosial ekonomi. Data kondisi jalan di Provinsi Sulawesi Selatan mengindikasikan bahwa kondisi jalan provinsi kinerjanya masih rendah, sehingga belum optimal untuk mendukung aksesibilitas dan mobilitas masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kinerja dengan melakukan pembangunan dan perbaikan konstruksi pada ruas-ruas yang cukup parah tingkat kerusakannya, sehingga pelayanan transportasi dapat meningkat dan tentunya akan berimplikasi pada peningkatan produktivitas masyarakat sekitar. Peningkatan kinerja tersebut harus dilakukan dalam kerangka pembangunan yang berbasis keterpaduan, sinergistik, dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan pembangunan jalan yang terpadu, sinergi dan berkelanjutan tersebut, maka skenario pembangunan jalan harus didasarkan pada skenario pembangunan daerah secara makro (RPJPD/RPJMD) dan kebijakan penataan ruang (RTRW), serta didukung oleh SDM yang berkualitas dan kelembagaan yang efektif. Dalam kerangka manajemen strategis, aspek-aspek penting tersebut diformulasi dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.

Begitu pula untuk mengakselerasi pencapaian kondisi kemantapan Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan dan mendukung kawasan strategis yang ada serta menguatkan peran strategis PKN Mamminasata dalam skenario Pembangunan Nasional. Maka diperlukan penguatan konektifitas nasional dan regional melalui pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka mendorong revitalisasi centre of

excellence guna memantapkan prekonomian nasional. Khusus untuk jalan-jalan

provinsi (kolektor) sebagai pendukung konektifitas regional yang merupakan kewenangan OPD Binamarga dan Bina Konstruksi diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas jalan provinsi melalui program peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan.

(5)

Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sangat berkaitan erat dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dengan Kabupataten Kota, karena penanganan jalan berdasarkan kewenangan dan sangat berdampak pada kondisi jalan secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga Renstra Kementerian harus bersinergi dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi, begitu pula dengan Renstra Kabupaten/Kota. Dalam mencapai kondisi kinerja kemantapan jalan provinsi yang di harapkan, maka pelayanan yang diberikan yaitu : Pembangunan/peningkatan kapasitas Jalan dan jembatan Provinsi dan Pemeliharaan jalan dan jembatan Provinsi.

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra ini mempunyai fungsi sebagai pedoman dan arah perencanaan pembangunan selama 5 (lima) Tahun untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah ditetapkan pembagian urusan pemerintahan termasuk urusan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang mana sub urusan jalan dan jasa konstruksi menjadi tugas dan tanggung jawab dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan untuk semua sub urusan tersebut diatas, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pertimbangan dalam penyusunan Renstra 2018-2023 antara lain terbitnya Peraturan Presiden No 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 – 2019; Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Keuangan tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019. Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi saat ini dilakukan dengan berpedoman pada Revisi RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan serta Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang memuat keterkaitan asas-asas tupoksi instansi pusat. Selain itu pada tataran kabupaten dan kota juga dilakukan koordinasi tupoksi OPD terkait dalam hal penyelarasan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Program dan Kegiatan.

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Tahun 2018 – 2023 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018 - 2023 yang memuat Program dan kegiatan terkait tujuan, strategi, kebijakan dan sasaran dalam kerangka kinerja dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi disusun berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Pada pasal 13 Ayat (1) Renstra PD memuat tujuan, sasaran, program dan kegiatan yang disusun berpedoman kepada RPJMD.

(6)

Penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi ini, disamping berdasarkan pada tugas dan fungsi OPD, juga berlandaskan pada pemetaan kondisi lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang serta mengacu pada arah kebijakan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (2018-2023), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) melalui RPJM Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Selain peraturan itu, Permendagri Nomor 15 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah, pada Pasal 4 Ayat 1 menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program dan kegiatan pembangunan berperspektif gender. Penyusunan dilakukan melalui proses perencanaan pembangunan yang menggunakan perspektif gender dan dituangkan dalam RPJMD, Rencana Strategis dan Renja Perangkat Daerah. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, mandat dan tanggung jawab Gubernur dijabarkan dalam RPJMD, sedangkan mandat dan tanggung jawab Kepala OPD dijabarkan dalam Renstra OPD. Muatan dari rencana pembangunan disesuaikan dengan mandat dan tanggung jawab masing-masing. Dari 3 aspek program prioritas Gubernur, yakni (1) aspek infrastruktur dan lingkungan, (2) aspek pendidikan, kesehatan & pariwisata, dan (3) aspek ekonomi, pertanian dan peternakan. Aspek infrastruktur dan lingkungan yang berkesesuaian dengan tupoksi OPD Binamarga yang teridiri dari; (a) Pembangunan jln. By Pass Mamminasata sepanjang 30 Km, (b) Peningkatan kualitas lingkungan Permukiman, (c) Revitalisasi Kawasan Benteng Fort Rotterdam, (d) Peningkatan cakupan air bersih kawasan perdesaan; (e) Pembangunan sumber energy listrik terbarukan, (f) Mendukung Pengembangan Makassar New Port (MNP) (Terminal peti kemas, terminal penumpang, dan bongkar muat curah kering), (g) Pemantapan prakondisi pengelolaan kawasan hutan, (h) Pengembangan transportasi massal yang ekonomis (Kereta Api Mamminasata, KA Makassar-Parepare, Monorail, dan BRT), (i) Gerakan Sul-Sel Hijau (Sul-Sel Go Green), (j) Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai Provinsi Adipura, (k) Pembangunan Bendungan dan Embung Multiguna; (l) Rehabilitasi Jaringan Irigasi dan DRT Rawa, (m) Peningkatan infrastruktur kawasan strategis provinsi COI.

(7)

Gambar 1. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra OPD

Gambar 2. Hubungan Muatan RPJMD dan Renstra OPD

Dengan mengingat bahwa program pembangunan harus sinergis, dan terkoordinasi, RPJMD tidak bisa lepas dari RPJM Nasional. Keterkaitan antara RPJM Nasional, RPJMD dan Renstra Dinas bisa dilihat pada Gambar 1.3.

(8)

Gambar 3. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD dan Renja OPD

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun RPJM Daerah sejalan dengan arah pembangunan yang telah ditetapkan melalui RPJM Nasional, dan RPJM Provinsi.

Dalam penyelenggaraannya, Renstra ini merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pengembangan dan pembangunan secara keseluruhan. Renstra menjadi alat sinkronisasi berbagai perencanaan pembangunan dan penataan ruang yang ada terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan. Renstra merupakan acuan bagi kebijakan dan strategi pembangunan sektoral yang terkait dengan infrastruktur jalan. Selain itu, dalam kaitannya dengan rencana makro pembangunan wilayah, Renstra ini didudukan sebagai penterjemah arah pengembangan dan pembangunan wilayah yang terdapat dalam RPJP, RPJM, maupun RTRW untuk pembangunan infrastruktur jalan. Renstra ini merupakan terjemahan arahan pengembangan dan pembangunan wilayah untuk pembangunan infrastruktur jalan provinsi selama jangka waktu 5 tahun kedepan (hingga tahun 2023) sebagaimana arahan dalam RTRW dan RPJPD.

1.2. LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 – 2023, beberapa Peraturan dan Perundang-undangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran OPD, meliputi :

(9)

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Revisi Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4587);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Revisi Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 98 Tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);

(10)

13. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Perubahan (RTRWP).

14. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 286);

15. Peraturan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

16. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Nomor 62);

17. Peraturan Gubernur Nomor 73 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan;

Sedangkan landasan hukum dalam mendukung kewenangan yang menjadi acuan teknis penyusunan Rensta Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan adalah semua Undang-undang dan aturan turunannya terkait urusan Bina Marga dan Bina Konstruksi. Undang-undang tersebut meliputi : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta

aturan turunannya;

2. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan beserta aturan turunannya;

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang beserta aturan turunannya;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

5. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 – 2029.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan 2018 – 2023 adalah sebagai arah dan pedoman perencanaan dalam penyelenggaraan pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Sulawesi Selatan sehingga pelaksanaan pembangunan infastruktur jalan dan jembatan bisa dilaksanakan secara terpadu, sinergis, dan berkelanjutan.

Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2018 – 2023 adalah :

a. Untuk menetapkan skala prioritas dan ruas-ruas yang strategis untuk dikembangkan dalam rangka mendukung pencapaian arahan pembangunan

(11)

(Development Plan) dan pengembangan wilayah (Spatial Plan) Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Untuk menjadi dokumen dasar/acuan penyusunan kebijakan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengakomodir visi, misi, program, kegiatan, dan sasaran Kepala Daerah yang telah ditetapkan yang disinergikan dengan Tujuan dan Sasaran organisasi.

c. Menjadi pedoman dan alat kendali kinerja OPD dalam pelaksanaan program dan kegiatan

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I Pendahuluan, substansi bab ini membahas mengenai (1) latar belakang penyusunan Renstra OPD, (2) landasan hukum, (3) maksud dan tujuan, dan (4) sistematika penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, substansi bab ini membahas mengenai (1) tugas fungsi dan struktur organisasi, (2) sumber daya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (3) kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, dan (4) tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel.

Bab III Permasalahan dan Isu-isu Strategis Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, substansi bab ini membahas tentang (1) Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Telaahan Visi, Misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, (3) Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, (4) Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis , (5) Penentuan Isu-isu Strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran, bab ini menguraikan tentang (1) Tujuan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Sasaran jangka menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan, bab ini menguraikan tentang (1) Strategi, (2) Kebijakan

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan, Substansi pada bab ini membahas tentang 1) Program Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel, (2) Kegiatan Jangka Menengah Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel.

Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan, Subtansi bab ini membahas mengenai indikator kinerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam waktu 5 (lima) Tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

(12)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Prov. Sulsel Tahun 2018-2023.

(13)

BAB II

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN

BINA KONSTRUKSI PROVINSI SULAWESI SELATAN

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS BINA MARGA

DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL

Pembagian urusan pemerintahan diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana pembagian urusan konkruen di bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat khususnya di bidang kebinamargaan yang menjadi kewenangan Provinsi adalah penyelenggaraan jalan Provinsi. Dalam penyelenggaraan kewenangan Pemerintah di bidang kebinamargaan terdapat urusan yang akan dilaksanakan daerah, dekonsentrasi dan tugas-pembantuan dari pemerintah pusat untuk kegiatan yang bersifat fisik, khususnya untuk subbidang jalan jembatan. Sebagaimana telah dijabarkan pula dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, maka kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Provinsi sebagaimana telah diatur sebagai berikut :

1) Urusan perumahan merupakan urusan wajib pemerintah daerah terdiri dari sub bidang pembiayaan, perumahan formal, perumahan swadaya, pengembangan kawasan dan pembinaan hukum, peraturan perundang-undangan dan pertanahan. Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala provinsi;

2) Urusan penataan ruang, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri dari sub bidang pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan. Urusan wajib melekat pada urusan dalam skala provinsi;

3) Urusan pekerjaan umum, merupakan urusan wajib pemerintah daerah yang terdiri dari sub bidang sumber daya air, bina marga, cipta karya (perkotaan dan perdesaan, air minum, air limbah, persampahan, drainase, permukiman, bangunan gedung dan lingkungan) dan jasa konstruksi;

Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Perda Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, penjabaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi jabatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi diatur melalui :

1) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan;

2) Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

(14)

3) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 88 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Wilayah pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.

4) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 89 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengujian Bahan Konstruksi pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.

5) Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 90 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Workshop dan Peralatan pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan.

2.1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)

Tugas Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Perda Nomor 73 Tahun 2016, mempunyai tugas Menyelenggarakan Urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah.

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

2. Pelaksanaan kebijakan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

4. Pelaksanaan administrasi Dinas, dan;

5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsi; Secara umum tupoksi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan telah dijelaskan diatas, maka terkait kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja dijabarkan melalui Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 73 Tahun 2016 sebagai tabel berikut :

Tabel 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dinas

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Gubernur menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang menjadi

- Perumusan kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

- Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan

- Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Dinas untuk

(15)

kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah

Penataan Ruang. mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan administrasi Dinas. - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait tugas dan fungsinya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

- Merencanakan dan merumuskan

kebijakan teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi.

- Mengoordinasikan dan

menyelenggrakan kebijakan teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi. - Menyelenggarakan pembinaan dan

pelayanan umum Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang meliputi bidang bina teknik, pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan jalan dan jembatan, dan bina jasa konstruksi.

- Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program, kegiatan, keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian dalam lingkungan Dinas.

- Menyelenggarakan koordinasi,

penyusunan program dan anggaran di bidang prasarana jalan dan jembatan, jasa konstruksi, pengujian dan peralatan

- Menyelenggarakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atasan, sesuai dengan bidang tugasnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas

Tabel 2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Sekertaris Dinas

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian, - Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas

- Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

- Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan secretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas. - Pengoordinasiaan administrasi

keuangan

- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani

(16)

hukum, dan keuangan dalam lingkungan dinas.

naskah dinas. - Pelaksanaan tugas kedinasan

lain sesuai bidang tugasnya

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

- Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan dinas sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan.

- Menggordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum dan kepegawaian.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi, pengkajian, dan penyusunan produk hukum yang dilaksanakan oleh masing-masing bidang atau yang dilaksanakan dalam lingkup dinas sesuai kebutuhan pelaksanaan tugas.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan

- Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga Dinas.

- Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administasi keuangan.

- Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan barang.

- Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokalan.

-

-

-

-

Mengordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi.

Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretaris dan memberikan saran pertimbangan kepada atasana sebagai bahan perumusan kebijakan.

- Melakukan tugas fungsi lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(17)

Tabel 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Teknik

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan

kebijakan teknis Bidang Bina Teknik

- Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik

- Menyusun rencana kegiatan Bidang Bina Teknik sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan evaluasi dan

pelaporan Bidang Bina Teknik

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bina Teknik untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan administrasi

Bidang Bina Teknik

- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas. - Pelaksanaan tugas kedinasan

lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan. - Mengoordinasikan dan

melaksanakan pembinaan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan. - Mengoordinasikan dan

melaksanakan perencanaan dan pengawasan teknis.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan analisa dampak lingkungan dan dampak sosial.

- Mengoordinasikan dan

melaksanakan pengumpulan, pemutakhiran, penyimpanan data dan pemetaan.

- Mengoordinasikan dan

melaksanakan pemantauan pemanfaatan jalan.

- Mengoordinasikan dan

melaksanakan penyusunan analisa manfaat jalan pasca konstruksi.

- Mengoordinasikan dan

melaksanakan penyusunan rencana umum pengembangan jaringan jalan, fungsi dan status jalan provinsi.

(18)

-

-

Melaksanakan sistem manajemen jalan provinsi.

Mengoordinasikan dan melaksanakan pendataan dan penyusunan harga satuan pokok kegiatan dan harga satuan kontrak.

- - - - - - - Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan prioritas penanganan jaringan jalan dan jembatan provinsi.

Melaksanakan penyelenggaraan justifikasi teknis.

Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan teknis Bidang Bina Teknik meliputi perencanaan, pengembangan jaringan dan leger jalan, dan pengawasan pemanfaatan jalan.

Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Bina Teknik dan memberikan saran pertimbangan kepada atasana sebagai bahan perumusan kebijakan.

Melakukan tugas fungsi lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Tabel 2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pembangunan

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pembangunan

- Perumusan kebijakan teknis Bidang Pembangunan

- Menyusun rencana kegiatan Bidang Pembangunan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pembangunan

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Bidang Pembangunan

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pembangunan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan administrasi Bidang

Pembangunan

- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

(19)

kebijakan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan. - Mengoordinasikan dan

melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pembangunan meliputi bidang pembangunan jalan, pembangunan jembatan, dan lingkungan dan pengaman jalan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan laporan pemantauan lingkungan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengaturan teknis, dan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan manual dan pedoman pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan usulan program pembangunan jalan dan jembatan, dampak lingkungan, pengaman jalan dan jembatan.

- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pembangunan jalan dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Tabel 2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pemeliharaan

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan

- Perumusan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan

- Menyusun rencana kegiatan Bidang Pemeliharaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Bidang Pemeliharaan

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pemeliharaan untuk mengetahui

(20)

perkembangan pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan administrasi Bidang

Pemeliharaan

- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana. - Mengoordinasikan dan

melaksanakan kebijakan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana. - Mengoordinasikan dan

melaksanakan pembinaan teknis Bidang Pemeliharaan meliputi bidang pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan jembatan, dan pemeliharaan berkala dan penanganan pasca bencana.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan, pengaturan teknis dan pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan usulan program pemeliharaan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyiapan manual dan pedoman pelaksanaan pemeliharaan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan identifikasi daerah rawan bencana

- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Pemeliharaan jalan dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

(21)

Tabel 2.6 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Jasa Konstruksi

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi

- Perumusan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi

- Menyusun rencana kegiatan Bidang Bina Jasa Konstruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan kebijakan teknis

Bidang Bina Jasa Konstruksi

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

Bidang Bina Jasa Konstruksi

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Bina Jasa Konstruksi untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas. - Pelaksanaan administrasi Bidang

Bina Jasa Konstruksi

- Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis Bidang Bina Jasa Konstruksi meliputi bidang bina usaha dan masyarakat jasa konstruksi, bina sumber daya dan tenaga kerja konstruksi, dan tata teknis pengendalian.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi di wilayah Provinsi.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengawasan sesuai dengan kewenangannya untuk terpenuhinya tertib penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi di wilayah provinsi.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan kepada pembina jasa konstruksi kab./kota

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengadaan barang dan jasa konstruksi

- Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Bidang Bina Jasa Konstruksi dan jembatan serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan

(22)

sebagai bahan perumusan kebijakan.

- Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Tabel 2.7 Tugas Pokok dan Fungsi UPT Laboratorium Pengujian Bahan Konstruksi

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.

- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi

- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengujian mutu bahan dan konstruksi

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian, dalam lingkungan UPT.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pengujian mutu bahan dan konstruksi.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan formulasi dan komposisi Design Mix Formula (DMF) dan Job Mix Formula (JMF). - Mengoordinasikan dan

melaksanakan kajian, penelitian, dan pengembangan teknologi bahan konstruksi.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemetaan lokasi quarry

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyelidikan struktur lapisan tanah.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengujian mutu konstruksi.

(23)

- Melaksanaka pengelolaan pendapatan asli daerah.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengujian bahan konstruksi.

-

-

-

Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga dan nonlembaga pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas UPT. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Tabel 2.8 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala UPT Peralatan dan Perbengkelan

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan

- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan

- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan workshop dan peralatan

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian, dalam lingkungan UPT.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan workshop dan peralatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan rencana penggunaan peralatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan jalan.

(24)

melaksanakan pengendalian penggunaan peralatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengadaan peralatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan program kebutuhan, penggunaan, dan pengalokasian bahan jalan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan workshop dan peralatan

-

-

-

Mengoordinasikan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan peralatan dan penanganan tanggap darurat bencana alam.

Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Tabel 2.9 Tugas Pokok dan Fungsi Kepala UPT Wilayah

Tugas Pokok Fungsi Sub Fungsi

Membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.

- Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.

- Menyusun rencana Kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan kebijakan teknis pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.

- Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan jalan dan jembatan.

- Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.

- Pelaksanaan administrasi UPT - Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraaf dan/atau menandatangani naskah dinas.

- Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

- Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.

- Merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, dan kepegawaian.

- Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis

(25)

pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan koordinasi penanganan dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan, dan tanggap darurat.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan peralatan, bahan jalan dan jembatan.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan secara periodik.

- Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan ketatausahaan UPT. - Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis pengelolaan jalan dan jembatan berdasarkan wilayah kerja.

-

-

-

Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT.

Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas UPT serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.

Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

2.1.2. STRUKTUR ORGANISASI OPD

Susunan Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari :

a. Kepala Dinas (Eselon II)

b. Sekretaris (Eselon III) yang membawahi :

1) Sub Bagian Penyusunan Program (Eselon IV) 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IV) 3) Sub Bagian Keuangan (Eselon IV)

c. Kepala Bidang Bina Teknik (Eselon III) 1) Seksi Perencanaan (Eselon IV)

(26)

3) Seksi Pengawasan & Pemanfaatan Jalan (Eselon IV) d. Kepala Bidang Pembangunan (Eselon III)

1) Seksi Pembangunan Jalan (Eselon IV) 2) Seksi Pembangunan Jembatan (Eselon IV)

3) Seksi Lingkungan dan Pengaman Jalan (Eselon IV) e. Kepala Bidang Pemeliharaan (Eselon III)

1) Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan (Eselon IV)

2) Seksi Pemel. Berkala dan Penanganan Pasca Bencana (Eselon IV) 3) Seksi Pemeliharaan Jembatan (Eselon IV)

f. Kepala Bidang Bina Jasa Konstruksi

1) Seksi Bina Usaha dan Masyarakat Jasa Konstruksi (Eselon IV) 2) Seksi Bina Sumber Daya dan Tenaga Kerja Konstruksi (Eselon IV) 3) Seksi Tata Teknis dan Pengendalian (Eselon IV)

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada bagan berikut :

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulsel

(27)

2.2. SUMBER DAYA DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Meskipun telah menunjukkan keseimbangan yang cukup memadai terhadap pendidikan formal, namun dapat dikatakan bahwa kualitas SDM yang baik berkaitan dengan kepemimpinan dan keterampilan masih perlu terus ditingkatkan dalam rangka menyesuaikan tuntutan perkembangan dan pelayanan kepada masyarakat.

Tabel 2.10. Jumlah PNS berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan

Laki-laki (Orang)

Perempuan

(Orang) jumlah (Orang)

S3 0 1 1 S2 37 27 64 S1 71 51 122 D3 3 8 11 SLTA 125 39 164 SLTP 15 1 16 SD 3 0 3 Jumlah 255 127 381

Tabel 2.11. Jumlah PNS berdasarkan Golongan

Jenjang Pendidikan

Laki-laki (Orang)

Perempuan

(Orang) jumlah (Orang)

Gol. I 5 0 5

Gol. II 108 36 144

Gol. III 121 70 191

Gol. IV 24 17 42

Jumlah 258 123 381

2.2.2. Aset yang Dikelola

Sarana dan prasarana penunjang yang telah dimiliki untuk mendukung sepenuhnya kegiatan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi dalam menunjang pelayanan prima adalah :

(28)

1. Saran kantor Unit Pelaksana Teknis (UPTD), sub-unit dan ranting bertempat pada beberapa kabupaten/kota yaitu di:

1. Kantor UPTD I di Kab. Luwu Utara dan Sub-unit di Luwu, Luwu Timur, dan Kota Palopo.

2. Kantor UPTD II di Kab. Tana Toraja dan sub unit di Kabupaten Toraja Utara dan Kab. Enrekang.

3. Kantor UPTD III di Kota Pare-Pare, dan sub-unit di Kabupaten Pinrang, Sidrap, Barru, Pangkep.

4. Kantor UPTD IV di Kota Makassar dan sub-unit di Kabupaten Maros, Gowa, Takalar.

5. Kantor UPTD V di Kabupaten Bone dan sub-unit di Kabupaten Soppeng, Wajo.

6. Kantor UPTD VI di Kabupaten Bulukumba dan sub-unit di Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Jeneponto, dan Kabupaten Selayar. 2. Gedung laboratorium dengan peralatan unit pengujian aspal, tanah dan

konstruksi di Baddoka Makassar, digunakan untuk pengujian kegiatan jalan jembatan di lingkungan OPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dan juga pengujian oleh instansi lain.

3. Alat berat untuk menunjang kegiatan operasional di lapangan tersebar di beberapa Kabupaten/Kota dengan jumlah peralatan sebanyak 110 buah, dengan kondisi peralatan sebagai berikut :

a. Kondisi baik : 49 buah b. Kondisi rusak ringan : 24 buah c. Kondisi rusak berat : 28 buah d. Kondisi rusak sama sekali : 9 buah

2.3. KINERJA PELAYANAN BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV.

SULSEL

Panjang dan kondisi jalan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2016 mencapai 2,970.03 km yang terdiri dari 1,722.79 km jalan nasional dan 1,147.51 km jalan provinsi. Untuk jalan nasional kondisinya relatif baik 92% kondisi baik, dan 8% dalam kondisi rusak ringan dan berat.

Khusus untuk jalan provinsi kondisi perkerasannya cukup bervariasi, yakni sepanjang 633,36 km (42,22 %) dalam kondisi baik, 294,70 km (19,64%) kondisi sedang, dan 188,34 km (12,55%) kondisi rusak ringan, serta 383,75 km (25,58%) rusak berat. Data tersebut, mengindikasikan bahwa kondisi jalan provinsi di Sulawesi Selatan kinerjanya belum optimal, sehingga belum maksimal dalam mendukung aksesibilitas dan mobilitas masyarakat.

(29)

Untuk menilai kekuatan interaksi antar wilayah ditinjau dari infrastruktur jalan sebagai prasarana transportasi, dapat ditentukan dengan pendekatan grafik yang membandingkan antara jumlah kota atau daerah dengan banyaknya jaringan jalan yang menghubungkan kota-kota tersebut. Kekuatan interkasi ditentukan dengan indeks konektifitas. Semakin banyak jalan yang menghubungkan antar wilayah semakin tinggi indeks konektifitasnya. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap potensi pergerakan manusia, barang dan jasa karena infrastruktur jalan dapat meningkatkan aksessibilitas dan mobilitas wilayah. Dengan jumlah kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 24 yang didukung dengan 60 link jalan nasional dan provinsi didapatkan indeks konektifitas wilayah sebesar 2.5. angka ini mengekspresikan bahwa tingkat konektifitas wilayah di provinsi Sulawesi Selatan relatif tinggi.

Kondisi kemantapan Jalan Provinsi pada Tahun 2016 sebesar 61,86 % dan Tahun 2017 Sebesar 57,51 n%. Pada Tanggal 02 April 2018 telah ditetapkan panjang jalan provinsi yang baru sepanjang 2.009,35 Km sesuai dengan SK Gubernur Sulawesi Selatan No. 1159/IV/Tahun 2018, dengan adanya SK baru tersebut maka jumlah panjang jalan provinsi bertambah 502,20 Km. Dimana sebagian besar kondisi jalan yang sebelumya berstatus jalan kabupaten tersebut dalam kondisi rusak berat. Kondisi ini mengakibatkan dilakukannya penyesuaian target kemantapan jalan sampai akhir Tahun 2017. Sehingga pada akhir Tahun 2017 kondisi kemantapan Jalan Provinsi sebesar 57,51%. Kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dapat dilihat pada reviuw pencapaiannya kineja OPD pada tabel berikut :

(30)
(31)
(32)

Berdasarkan Tabel 2.12 diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan sejak Tahun 2014 s/d 2018 mampu memenuhi target pelayanan yang maksimal dengan rasio capaian 100 % setiap Tahun. Ini menunjukkan kerja keras seluruh aparat penyelenggara jalan serta dukungan pendanaan yang optimal.

Sedangkan Tabel 2.13 dapat dijelaskan bahwa Realisasi pendanaan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel dapat dioptimalkan dengan pencapaian target yang sesuai. Hal ini juga tidak terlepas dari kerja keras aparat Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang optimal.

Gambar 2.2. PERSENTASE CAPAIAN DAN TARGET KINERJA JALAN PROVINSI TAHUN 2012 - 2023

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS

BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI

Analisis lingkungan yang lazim disebut sebagai environemental scanning, sangat penting dilakukan, karena dalam kenyataan suatu masyarakat pada suatu daerah

(33)

memiliki kondisi internal yang mendorong, atau sebaliknya menghambat pengembangan misinya. Karena itu diperlukan suatu analisis terhadap kondisi internal. Analisis ini diarahkan kepada dukungan semua input pokok yang dibutuhkan masyarakat, proses atau strategi pengelolaan atau pemanfaatan input tersebut, hasil yang diperoleh selama ini, dan perbaikan atau tindakan koreksi yang telah diambil. Selain itu, suatu masyarakat pada suatu kabupaten tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi internalnya saja tetapi juga oleh kondisi eksternalnya. Karena itu diperlukan suatu analisis terhadap kondisi eksternal yang dapat mendorong atau mengahambat pengembangan misi dan pencapaian visinya. Adapun tantangan pembangunan jalan di Provinsi Sulawesi Selatan meliputi :

1. Menjadi faktor penentu dalam mengakselerasi perkembangan ruang wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pada Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Mamminasata.

2. Pemenuhan kebutuhan prasarana jalan yang mendukung sistem transportasi wilayah harus memenuhi standar keselamatan jalan dan berwawasan lingkungan dalam menunjang sektor riil dan sistem logistik daerah dan nasional.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat pengguna maupun pemanfaat jalan dalam memanfaatkan prasarana jalan yang tersedia.

4. Meningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembangunan serta operasi dan pemeliharaan prasarana jalan untuk meningkatkan rasa memiliki terhadap prasarana jalan yang ada.

5. Mengantisipasi pertumbuhan prosentase kendaraan dibandingkan jalan yang terus akan mengalami peningkatan seiring perkembangan dan kompetisi global, terutama pada wilayah perkotaan.

6. Meningkatkan keterpaduan sistem jaringan transportasi dan penyelenggaraan jalan dan meningkatkan akuntabilitas kinerja penyelenggaraan jalan.

7. Mengupayakan pengarusutamaan gender dalam proses pelaksanaan kegiatan sub-bidang jalan, baik dari segi akses, kontrol, partisipasi, maupun manfaatnya.

Sedangkan peluang yang mendukung kinerja pelayanan OPD yang berkaitan dengan pembangunan jalan adalah sebagai berikut:

1. Adanya komitmen pemerintah Pusat untuk memberikan dukungan penyediaan infrastruktur kewilayahan.

2. Kebijakan desentralisasi pemerintahan yang berimplikasi pada berubahnya strukturisasi penyelenggaraan jalan.

3. Tingginya interaksi antar wilayah di kawasan regional sulawesi.

4. Adanya kecenderungan menguatnya struktur ekonomi di kawasan regional sulawesi, sebagai dampak dari meningkatnya trend investasi.

(34)

Dengan mempertimbangkan skenario pembangunan yang ada, maka kawasan yang prioritas dikembangkan adalah PKN Mamminasata, dengan memparalelkan pengembangan wilayah strategis di wilayah Sulawesi Selatan dengan mendorong kawasan hinterlandnya yakni kawasan strategis lumbung padi. Apabila skenario pengembangan kawasan2 tersebut sudah berjalan, maka prioritas selanjutnya adalah pengembangan kawasan terkebelakang dan kawasan wisata budaya. Untuk mengakselerasi pencapaian kondisi kemantapan Jalan di Provinsi Sulawesi Selatan dan mendukung kawasan strategis yang ada serta menguatkan peran strategis PKN Mamminasata dalam skenario Pembangunan Nasional. Maka diperlukan penguatan konektifitas nasional dan regional melalui pembangunan infrastruktur jalan dalam rangka mendorong revitalisasi centre of excellence guna memantapkan prekonomian nasional. Khusus untuk jalan-jalan provinsi (kolektor) sebagai pendukung konektifitas regional yang merupakan kewenangan OPD Binamarga dan Bina Konstruksi diperlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas jalan provinsi melalui program peningkatan kapasitas dan pemeliharaan jalan.

Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sangat berkaitan erat dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dengan Kabupataten Kota, karena penanganan jalan berdasarkan kewenangan dan sangat berdampak pada kondisi jalan secara keseluruhan di Provinsi Sulawesi Selatan, sehingga Renstra Kementerian harus bersinergi dengan renstra Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi dan Kabupaten Kota. Dalam mencapai kondisi kinerja kemantapan jalan provinsi yang di harapkan, maka pelayanan yang diberikan yaitu : Pembangunan/peningkatan kapasitas Jalan dan jembatan Provinsi dan Pemeliharaan jalan dan jembatan Provinsi.

Dengan mempertimbangkan panjang jalan yang menjadi kewenangan Provinsi dan ruas-ruas yang sudah tertangani tahun sebelumnya serta potensi penurunan kinerja jalan akibat beban berlebih, serta penambahan panjang jalan provinsi maka untuk mencapai kinerja 98,77% sesuai Target pada RPJMD Tahun 2018 – 2023 maka dapat diproyeksi kebutuhan pembiayaan penanganan jalan provinsi di Sulawesi Selatan sebagai berikut :

(35)

Tabel 2.14 Proyeksi Kebijakan Alokasi Anggaran Pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Prov. Sulsel Tahun 2018 – 2023

(36)

Bab III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI PROV. SULSEL

Identifikasi permasalahan didasarkan pada aspek internal dan eksternal yang mempengaruhi pelayanan OPD Bina Marga dan Bina Konstruksi. Secara umum permasalahan infrastruktur jalan di Provinsi Sulawesi Selatan adalah masih belum maksimalnya tingkat kinerja pelayanan jalan yang sangat dipengaruhi oleh kondisi kemantapan jalan. Kondisi ini pula berdampak terhadap konektifitas antar jaringan jalan arteri, kolektor dan lokal. Disisi lain penanganan jalan memiliki pembagian kewenangan pembinaan berdasarkan hirarki jaringannya, sehingga konektifitas wilayah sangat sulit untuk dicapai apabila tidak dilakukan koordinasi penganggaran disetiap level pemerintahan.

Adanya kondisi jalan dan jembatan yang signifikan cukup memprihatinkan akibat selesainya usia layanan konstruksi yang memiliki total panjang yang relatif besar merupakan tantangan besar bagi pemerintah khusunya Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dalam membiayai rekonstruksi maupun pemeliharaannya mengingat bahwa kondisi apapun kita harus dapat mempertahankan kontinutas integritas akses Jalan Provinsi yang diperuntukkan dalam rangka membuka isolasi komunikasi antar Provinsi ke Kabupaten / Kota dalam rangka memperlancar arus angkutan barang dan jasa untuk meningkatkan perekonomian rakyat dan memperlancar roda pemerintahan serta membuka dan mempermudah akses ke sentra – sentra produksi pada sektor – sektor pengembangan potensi, antara lain kawasan pertambangan, perkebunan, pertanian dan pengembangan wilayah untuk menunjang program Pemerintah Daerah Provinsi dalam upaya terwujudnya Sulawesi Selatan sebagai pusat pelayanan.

Walaupun hampir seluruh jaringan Jalan Provinsi telah terbangun namun persoalan yang dihadapi oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi masalah pemeliharaan terhadap prasarana dan sarana jalan yang telah terbangun. Usia layanan jalan sampai saat ini relatif tidak bisa diperkirakan secara pasti kapan sebuah jalan akan mudah rusak dan kapan tidak mudah rusak atau sebaliknya. Mengingat terlalu banyak kendala yang dialami baik bersifat internal maupun external. Hal ini kedepan perlu suatu penyesuaian terhadap masalah ini mengingat masih banyak faktor-faktor yang harus dibenahi antara lain peningkatan sumber daya manusia, Perencanaan program dan kegiatan, kinerja, etos kerja, alokasi anggaran dan peran serta pemakai jalan.

(37)

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya pencapaian target kemantapan jalan, sehingga menghambat konektifitas wilayah

Tingginya kebutuhan pembiayaan penanganan jalan

Pagu indikatif tdk sesuai dengan kebutuhan

2. Jumlah SDM yang berstatus PNS, khususnya tenaga lapangan sangat terbatas pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, sehinga mempengaruhi kinerja

Jumlah SDM tidak sebanding dengan kebutuhan pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, khususnya tenaga teknis

Kuota CPNS terbatas

3. Terjadinya penurunan kualitas, kapasitas dan umur rencana jalan.

Masih terbatasnya SDM yang bertugas melakukan monitoring terhadap kualitas desain, mutu pelaksanaan dan pemanfaatan

damija/damaja/ dawasaja

Terbatasnya kemampuan rekanan, berlebihnya beban muatan kendaraan truk (MST> 10 T), pemanfaatan daerah milik jalan tidak sesuai peruntukan, lemahnya pengawasan pemanfaatan damaja/dawasja.

Sedangkan permasalahan yang terkait dengan tugas dan fungsi pokok OPD Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan

No. Aspek Kajian Capaian Kondisi Tahun 2018 Standar yg Digunakan Faktor yg Mempengaruhi Permasalahan Pelayanan OPD Internal (Kewenan gan OPD) Eksternal (diluar Kewenangan OPD) 1 Prosentase tingkat kondisi jalan provinsi dalam kondisi mantap (baik dan sedang) 58,94 % 58,94 % Jaringan jalan dengan panjang 2.009,35 km merupakan kewenanga n provinsi Sepanjang 1.745,92 merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan 29.616,02 km merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota Berdasarkan undang-undang tentang jalan, klasifikasi jalan sudah diatur berdasarkan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi &

kabupaten/kota. Kondisi ini mempengaruhi alokasi anggaran setiap hirarki jalan, sehingga

konektifitas jaringan tidak bisa berjalan efektif.

(38)

3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tersebut dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sulawesi Selatan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.

Hasil identifikasi Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Dengan demikian, isu-isu yang dirumuskan tidak saja berdasarkan tinjauan terhadap kesenjangan pelayanan, tetapi juga berdasarkan kebutuhan pengelolaan faktor-faktor agar dapat berkontribusi dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.2.1. Visi

Visi, Misi dan Program Gubernur Provinsi Sulawei Selatan Tahun 2018 s/d 2023 yang disampaikan dalam Sidang Paripurna DPRD Provinsi Sulawesi Selatan merupakan ide dasar dan pedoman dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023.

Visi Pembangunan Sulawesi Selatan merupakan gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu rencana (5 tahun) yang disusun dengan memperhatikan hasil analisis dinamika lingkungan strategis serta aspirasi seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah Sulawesi Selatan. Visi pembangunan berfungsi untuk mengarahkan aktivitas dari semua tatanan internal pada satu sasaran yang disepakati bersama. Visi Pembangunan daerah periode 2018-2023 adalah sebagai berikut :

“Sulawesi Selatan yang

Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter“.

Rumusan visi ini mengandung lima pokok visi di dalamnya yakni inovatif, produktif, kompetitif, inklusif dan berkarakter. Keempat pokok visi ini merupakan rangkaian yang terkait satu sama lain dalam mewujudkan kondisi pada tahun 2023 dimana terjelmakan provinsi Sulawesi Selatan yang “Bersih dan Melayani”, “Terkoneksi”, “Mandiri dan Sejahtera”, “Sehat dan Cerdas” serta “Berkarakter”. Berdasarkan pemahaman itu maka penjelasan visi RPJMD Sulawesi Selatan 2018-2023 dapat dilihat pada Tabel berikut :

Gambar

Gambar 1. Hubungan antara RPJMD dengan Renstra OPD
Gambar 3. Hubungan antara RPJM Nasional, RPJMD dan Renja OPD
Tabel 2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Sekertaris Dinas
Tabel 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Teknik
+7

Referensi

Dokumen terkait

10 Pada Balok / Gelegar jembatan Kayu 11 Pada Gelagar baja / rangka baja 12 Pada Konstruksi / struktur jemb.

Pengawasan Teknis Pembangunan Jalan Kabupaten Pelalawan (Usaha Kecil) 199.980.000,00 Layanan Jasa Inspeksi Teknis/Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik

Besarnya tantangan terhadap pemberlakuan sistem asuransi kesehatan sebagai akibat dari adanya penerapan Sistem Asuransi Kesehatan Sosial (UU No.24 Tahun 2014,

10 Pada Balok / Gelegar jembatan Kayu 11 Pada Gelagar baja / rangka baja 12 Pada Konstruksi / struktur jemb.

Untuk mewujudkan visi terebut, maka akan ditetapkan misi pada Dinas Jalan dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut :.. Meningkatkan pembinaan jaringan jalan nasional

Pada Tujuan 1 strategi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: Meningkatkan SDM, Sarana dan prasarana yang mendukung layanan jiwa dalam penanganan Covid-19, Peningkatan

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Tegal - Bahan Material Jembatan Ruas Jalan Wilayah Kabupaten Brebes 234,000,000 Pengadaan Material Jbt.. Brebes - Campuran Aspal