• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 1

PEMERINTAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN 2016 – 2020

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

(2)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 2

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas petunjuk dan izin-Nya penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 dapat diselesaikan.

Rencana Strategis ini adalah dokumen perencanaan yang memuat langkah dan kebijakan yang meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran, dengan mengakomodir skala prioritas Provinsi terkait kewenangan dan tupoksi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yang secara umum memuat rencana program dan kegiatan serta pendanaannya sampai 5 (lima) tahun kedepan.

Dengan tersusunnya Renstra ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan serta meningkatkan potensi, kapasitas bagi aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.

Semoga bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Banjarbaru, Agustus 2017

KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

Drs. TAUFIQ SUGIONO, M.H. Pembina Tk. I (IV/b) NIP. 195904102017031001

(3)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 3 DAFTAR ISI COVER ... 1 KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISI ... 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 5

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis ... 7

1.4 Sistematika ... 8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2.1 Tugas Pokok dan Fungsi ... 10

2.2 Sumber Daya ... 20

2.3 Kinerja Pelayanan ... 23

2.4 Tantangan dan Peluang ... 25

BAB III ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM 3.1 Identifikasi Permasalahan ... 28

3.2 Telahaan Visi dan Misi KDH ... 29

3.3 Telahaan Renstra K/L ... 30

3.4 Telahaan RTRW Daerah ... 31

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ... 32

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Daerah Kalsel ... 50

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 52

4.3 Strategi dan kebijakan ... 55

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program ... 58

(4)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 4

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

6.1 Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan

Selatan ... ... 64

BAB VII PENUTUP

(5)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 5 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan, disusun Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021, yang selanjutnya disebut Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021.

Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 – 2021 merupakan dokumen perencanaan lingkup tugas dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yang memuat arah kebijakan dan strategi pembangunan di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Selatan yaitu “Memantapkan kebebasan sipil, meningkatkan pemenuhan hak-hak politik masyarakat, meningkatkan institusi demokrasi, meningkatkan kualitas SDM, pengembangan wawasan kebangsaan, peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat, meningkatkan ketahanan agama dan seni budaya, membangun kemampuan IPTEK, memperkuat daya saing perekonomian", serta program dan kegiatan Lingkup

(6)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 6

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama 5 (lima) tahun kedepan.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia AmandemenTahun 2004 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan

(7)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 7

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005 – 2025;

12. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

13. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015-2025.

1.3 Maksud Dan Tujuan

Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tahun 2016 – 2021 ini adalah sebagai pedoman untuk mencapai tujuan, baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang serta sebagai tolak ukur Pencapaian Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu tahun 2016-2021.

Dokumen ini diharapkan mampu menuntun segenap penyelenggara pada bagian dan bidang di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi

Kalimantan Selatan dalam pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan melalui optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan

sesuai dengan tugas dan fungsinya, dengan mengarahkan seluruh dimensi dan potensi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan serta mengintegrasikan seluruh kemampuan sumber daya manusia dan

(8)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 8

sumber daya lainnya, sesuai dengan Visi, Misi dan Arah Kebijakan yang telah ditetapkan.

Secara spesifik tujuan penyusunan Renstra Tahun 2016-2021 adalah :

1. Memperkuat konsistensi perencanaan dengan pemilihan program dan kegiatan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada; 2. Mewujudkan komitmen terhadap program yang disepakati dari kegiatan yang

telah dibahas secara partisipatif dengan pihak-pihak yang terkait;

3. Memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan secara sistemik, kronologi dan berkelanjutan secara sinergis;

4. Menjabarkan Visi, Misi, Agenda pelaksanaan kebijakan Program dan Kegiatan sampai dengan tahun 2021;

5. Menyediakan satu acuan resmi dalam menentukan prioritas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, APBN dan sumber dana lainnya;

6. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur kinerja selama kurun waktu 5 (lima) tahun; dan

7. Menciptakan iklim pemerintahan daerah berbasis kinerja yang aman, kondusif dan berkelanjutan.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Memuat Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan Sistematika PenyusunanRencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN

(9)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 9

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam penyelenggaraan penunjang urusan pemerintah daerah.

BAB III ISU ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM

Identifikasi masalah, telahaan Visi dan Misi serta Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Penentuan Rencana Tata Ruang Wilayah dan telaahan Rencana Strategis Provinsi Kalimantan Selatan.

BAB IV VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN DAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Memuat Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD PROVINSI KALIMANTAN SELATAN.

Memuat Penjelasan Mengenai Indikator Kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam 5 tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung Pencapaian Tujuan dan Sasaran RPJMD.

(10)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 10 BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik uraian tugas tersebut adalah :

a) merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa dan politik sesuai yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

c) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengkoordinasikan, mengatur, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

d) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang Kewaspadaan Nasional;

(11)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 11

e) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di bidang Politik Dalam Negeri;

f) merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi dan memfasilitasi kegiatan pengembangan dan pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi;

g) mengendalikan pengelolaan Kesekretariatan; dan

h) melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi :

a) perumusan kebijakan teknis dibidang kesatuan bangsa dan politik sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b) fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik;

c) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Nusantara;

d) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Kewaspadaan Nasional;

e) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengawasan dan fasilitasi di bidang Politik Dalam Negeri;

f) perumusan kebijakan operasional, pembinaan, mengawasi dan fasilitasi pengembangan dan pengendalian di bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi; dan

g) pengelolaan kegiatan Kesekretariatan.

2.1.1 Unsur – unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

(12)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 12

Unsur-unsur organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :

a) Sekretariat;

b) Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; c) Bidang Kewaspadaan Nasional;

d) Bidang Politik;

e) Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi;

f) Kelompok Jabatan Fungsional.

a. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang memiliki tugas pokok mengoordinasikan penyusunan program, rencana dan anggaran kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, mengelola urusan keuangan, mengelola urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan serta mengelola urusan administrasi kepegawaian Provinsi Kalimantan Selatan.

Uraian tugas Sekretariat sebagai berikut :

(1) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisis dan penyajian data;

(2) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan serta pelaporan;

(3) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penyusunan rencana anggaran;

(4) menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan penatausahaan

(13)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 13

keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;

(5) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan urusan ketatausahaan;

(6) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; (7) menyusun program, membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

(8) melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan

evaluasi kegiatan penyusunan program dan rencana kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

(2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan;

(3) penyusunan program, pembinaan, pengendalian dan evaluasi pengelolaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan; dan

(4) penyusunan program, pembinaan, pengaturan, pengendalian dan evaluasi efektivitas organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan administrasi kepegawaian.

Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah : (1) Sub Bagian Program;

(2) Sub Bagian Keuangan; dan

(14)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 14

b. Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan

Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengoordinasi, membina, mengawasi dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.

Uraian tugas Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagai berikut :

(1) menyusun program, mengatur, membina, mengendalikan, mengevaluasi, mengoordinasikan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan;

(2) menyusun program, mengatur, membina, mengawasi, mengendalikan, mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi ketahanan ideologi, bela negara dan pembauran bangsa; (3) menyusun program, mengatur membina, mengendalikan,

mengevaluasi dan mengoordinasikan pelaksanaan fasilitasi wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;

(4) menyusun program, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi, bela negara, pembauran bangsa, wawasan kebangsaan dan penghayatan nilai -nilai sejarah kebangsaan; dan

(5) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempunyai fungsi :

(1) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi kegiatan Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;

(15)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 15

(2) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi kegiatan Ketahanan Ideologi, Bela Negara dan Pembauran Kebangsaan;

(3) penyusunan program, koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan fasilitasi Wawasan Kebangsaan dan Penghayatan Nilai - nilai Sejarah Kebangsaan; dan

(4) penyusunan program, pengaturan dan pengendalian pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan ideologi dan wawasan kebangsaan.

Unsur-unsur organisasi Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan adalah :

(1) Sub Bidang Bina Ideologi;

(2) Sub Bidang Wawasan Kebangsaan.

c. Bidang Kewaspadaan Nasional

Bidang Kewaspadaan Nasional dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Kewaspadaan Nasional.

Uraian tugas bidang Kewaspadaan Nasional sebagai berikut :

(1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Dini;

(2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing;

(3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan fasilitasi Penanganan Konfik;

(4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen Keamanan;

(16)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 16

(5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi bimbingan dan petunjuk teknis pelaksaan Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing, Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen Keamanan; dan

(6) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai fungsi :

(1) penyusunan program, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan Kewaspadaan Dini;

(2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing;

(3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan fasilitasi Penanganan Konflik;

(4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Kerjasama Intelijen Keamanan;

(5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi bimbingan dan petunjuk teknis pelaksanaan Kewaspadaan Dini dan Pengawasan Orang Asing serta Lembaga Asing, Penanganan Konflik dan Kerjasama Intelijen Keamanan;

(6) melaksankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya.

Unsur-unsur Organisasi bidang Kewaspadaan Nasional :

(1) Sub bidang Kewaspadaan Dini, Pengawasan Orang Asing dan Lembaga Asing;

(2) Sub bidang Penanganan Konflik.

(17)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 17

Bidang Politik dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi pembinaan dan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat.

Uraian tugas bidang Politik sebagai berikut :

(1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan politik dan pemberdayaan politik masyarakat;

(2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif;

(3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik masyarakat;

(4) menyusun program, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi bimbingan dan petunjuk teknis hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat;

(5) menyusun program, mengatur, mengendalikandan mengevaluasi pelaksanaan program bimbingan dan petunjuk teknis hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat; dan

(6) melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai tugas dan tanggungjawabnya.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Politik mempunyai fungsi :

(18)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 18

(1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembinaan partai politik dan pemberdayaan politik masyarakat;

(2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi kegiatan pembinaan pemberdayaan politik masyarakat; (3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

evaluasi kegiatan pembinaan dan hubungan dengan partai politik, lembaga politik dan lembaga legislatif serta pemberdayaan politik masyarakat;

(4) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program bidang politik; dan

(5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bimbingan dan petunjuk teknis pembinaan kelembagaan masyarakat dan pelatihan masyarakat serta pendataan potensi masyarakat.

Unsur-unsur organisasi Bidang Politik adalah :

(1) Sub bidang kelembagaan Partai Politik dan Fasilitasi Pemilu; (2) Sub bidang Implementasi Kebijakan Publik dan Pendidikan Politik.

e. Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi

Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi.

Uraian tugas bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi sebagai berikut :

(1) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi;

(19)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 19

(2) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya; (3) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan

dan mengevaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan;

(4) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan;

(5) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; dan

(6) menyusun program, mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan ketahanan sumber daya alam dan kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskaldan moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku ekonomi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi mempunyai fungsi : (1) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi;

(2) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi budaya;

(3) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan;

(4) penyusunan program, koordinasi, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan;

(5) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; (6) penyusunan program, koordinasi, pengaturan, pengendalian dan

(20)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 20

kesenjangan perekonomian, perdagangan investasi, fiskal dan moneter, lembaga usaha ekonomi dan perilaku perekonomian masyarakat.

Unsur-unsur organisasi Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi adalah :

(1) Sub Bidang Ketahanan Seni dan Budaya;

(2) Sub Bidang Ketahanan Agama, Kemasyarakatan dan Ekonomi.

f. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

g. Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan.

(21)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 21

No. Jenis Kepegawaian Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 PNSD Provinsi 28 19 47

28 19 47

Jumlah

No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 ESELON: I.A - - -I.B - - -II.A 1 - 1 II.B - - -III.A 3 2 5 III.B - - -IV.A 8 3 11 IV.B - - -2 FUNGSIONAL UMUM 16 13 29 3 FUNGSIONAL TERTENTU a. Arsiparis Muda - 1 1 28 19 47 J u m l a h

2.2.1 Sumber Daya Manusia (Ketenagaan)

Jumlah Pegawai di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2016 adalah sebanyak 47 orang dengan rincian sebagai berikut :

(1) Jumlah PNS berdasarkan Jenis Kepegawaian

Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan jenis kepegawaian adalah sebagai berikut :

TABEL 2.1 DAFTAR JUMLAH PNS

BERDASARKAN JENIS KEPEGAWAIAN

(2) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Jabatan

Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan tingkat jabatan adalah sebagaimana dilihat berdasarkan tingkat jabatan pada table berikut :

DAFTAR JUMLAH PNS

BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN TINGKAT JABATAN/ESELONERING

(22)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 22

No. Jenis Diklat Struktural Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 SPATI/DIKLAT PIM I - -

-2 SESPA/SPAMEN/DIKLAT PIM II 1 - 1

3 SEPADYA/SPAMA/DIKLAT PIM III 5 3 8

4 SEPADA/ADUM/SEPALA/ADUMLA/DIKLAT

PIM IV 7 3 10

5 NON DIKLAT 15 13 28

28 19 47

J u m l a h

No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 SD 2 - 2 2 SLTP - - -3 SLTA 8 4 12 4 D-I - - -5 D-II - - -6 D-III/Akademi 1 2 3 7 D-IV 1 - 1 8 S-1 14 10 24 9 S-2/Spesialis 4 1 5 10 S-3 - - -30 17 47 J u m l a h

(3) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Diklat Perjenjangan

Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat Diklat Perjenjangan adalah sebagaimana pada tabel berikut :

DAFTAR JUMLAH PNS

BERDASARKAN TINGKAT DIKLAT PERJENJANGAN BADAN KESBANGPOL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

(4) Jumlah PNS berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

Jumlah PNS di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dilihat berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal adalah sebagaimana pada tabel berikut :

DAFTAR JUMLAH PNS

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL BADAN KESBANGPOL PROV. KALSEL

(23)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 23

No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Golongan I I/a - - -I/b - - -I/c - - -I/d - - -2 Golongan II II/a 2 - 2 II/b 1 2 3 II/c - - -II/d 2 1 3 3 Golongan III III/a 2 2 4 III/b 8 5 13 III/c 1 3 4 III/d 8 4 12 4 Golongan IV IV/a - 1 1 IV/b 3 1 4 IV/c 1 - 1 IV/d - - -28 19 47 J u m l a h

(5) Jumlah PNS Berdasarkan Kepangkatan/Golongan

Jumlah PNS di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan kepangkatan sebagai berikut:

TABEL 2.5

PNS BERDASARKAN KEPANGKATAN/GOLONGAN

2.3 Kinerja Pelayanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

Pada umumnya kinerja Badan Kesaruan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan selama Tahun 2010 – 2015 terus mengalami perbaikan di seluruh aspek, diantaranya yaitu :

(24)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 24

No

Tahun

Pagu Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

(%)

1

2011

3.202.850.000

3.053.888.137

93.35

2

2012

4.225.900.000

3.939.822.787

93.23

3

2013

9.391.200.000

7.962.160.574

84,78

4

2014

8.923.800.000

8.071.280.351

90,45

5

2015

8.915.550.000

7.459.744.691

83,67

1. Terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk tingkat Provinsi;

2. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan intansi vertikal seperti TNI, Polri, Kejaksaan RI, Kemenkum-HAM, dan BIN melalui Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka pencegahan dini untuk mengantisipasi terjadinya konflik sosial di Provinsi Kalimantan Selatan;

3. Tersalurnya bantuan keuangan kepada Partai Politik yang memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;

4. Terlaksananya pemantauan (monitoring) Pelaksanaan Pemilukada Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali kota di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan tahun 2015 sesuai prosedur dan ketentuan serta tidak terjadinya sengketa hasil Pemilukada Serentak;

5. Terlaksananya penerbitan Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi Partai Politik, Organisasi Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Yayasan;

6. Terlaksananya penerbitan Surat Rekomendasi Penelitian bagi Mahasiswa S1, S2, dan S3 serta Lembaga Penelitian dan Survey lain.

Tingkat capaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan sasaran/target dan indikator kinerja pada periode sebelumnya dapat digambarkan pada tabel berikut :

Tabel 2.7

Realisasi Anggaran berdasarkan Tugas dan Fungsi

(25)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 25

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan

Dengan adanya perubahan paradigma pengawasan saat ini, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dihadapkan pada tantangan dan peluang pengembangan pelayanan dengan kondisi sebagai berikut :

2.4.1 Kekuatan (Strength)

Adanya kebijakan pemerintah yang mendukung keberadaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan dan Peraturan Pelaksanaannya;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2009 tentang Pedoman Kerjasama Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasyarakatan dan Lembaga Nirlaba Lainnya dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Politik;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendaftaran Organisasi Kemasyarakatan

(26)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 26

di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

2.4.2 Kelemahan (Weakness)

1. Masih perlunya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (Aparatur) pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan;

2. Terbatasnya penyediaan anggaran untuk melaksanakan program dan kegiatan secara berkesinambungan;

3. Minimnya sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kinerja aparatur Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan;

4. Kurang sinkronnya program/kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dengan Badan/Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik di Kabupaten / Kota.

2.4.3 Peluang (Oportunity)

1. Adanya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 300/4433A/sj Tahun 2010 tentang Peningkatan Peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi;

2. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak berorganisasi dan berpolitik melalui Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Yayasan maupun Partai Politik;

3. Tekad Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mewujudkan ”good governance” dan “clean government” serta memenuhi tuntutan masyarakat umum terhhadap

(27)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 27

penyelenggara Negara yang bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta pelayanan prima dari Pemerintah Daerah terhadap kepentingan masyarakat banyak.

2.4.4 Tantangan (Threats)

1. Kondisi masyarakat yang masih rawan terhadap konflik berlatar belakang SARA;

2. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup berbangsa dan bernegara;

3. Masih adanya krisis kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah;

(28)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 28 BAB III

ISU-ISU STRATEGIS DAN KEBIJAKAN PROGRAM 3.1 Identifikasi Permasalahan

Memperhatikan capaian kinerja yang telah dilaksanakan pada periode Tahun 2010 – 2015 serta tantangan yang semakin berat pada periode Tahun 2016 – 2021 maka inventarisasi permasalahan yang dihadapi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :

1. Internal

a. Belum terpenuhinya kebutuhan ideal sumber daya manusia (aparatur) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan;

b. Belum terpenuhi secara ideal sarana dan prasarana dalam menunjang aktivitas pekerjaan. Hal tersebut berdampak pada efisiensi waktu penyelesaian pekerjaan;

c. Belum maksimalnya tugas-tugas internal. Hal ini dipengaruhi oleh standar dan pedoman kerja yang masih relatif terbatas, adanya tumpang tindih tupoksi dan program/kegiatan sesama Bidang maupun dengan SKPD lain.

2. Eksternal

a. Lambannya penyelesaian tugas-tugas tertentu serta penyelesaian masalah yang memerlukan koordinasi. Hal ini dipengaruhi oleh masih lemahnya haringan koordinasi dan sinkronisasi dengan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota maupun dengan instansi vertikal.

(29)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 29

3.2 Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 sesusai Perda Nomor 17 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005- 2025, yang merupakan kristalisasi, komitmen dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu “Kalimantan Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah Perdagangan Dan Jasa Berbasis Agroindustri”. Dalam Upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang daerah provinsi Kalimantan Selatan maka Kepala Daerah menyusun Visi Pembangunan Jangka Menengah Lima Tahunan yang merupakan Tahap Ketiga dalam RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025, yang ditetapkan sebagai visi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2016 – 2021 yaitu: “Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan)

Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”

Untuk mewujudkan visi Kalimantan Selatan tahun 2016-2021, maka Misi Kalimantan Selatan adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, sehat, cerdas, dan terampil; Mengembangkan daya saing ekonomi daerah yang berbasis sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan; Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya; Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal, dan; mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 045 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi,

(30)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 30

dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik.

Hal ini sejalan dengan Misi ketiga dari Misi Kalimantan Selatan yaitu Memantapkan kondisi sosial budata daerah yang berbasiskan kearifan lokal. Dimana dalam misi tersebut tujuannya adalah Meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan kearifan lokal dan strategi serta arahan kebijakannya salah satunya Sosialisasi Penegakan Hukum dan HAM (KALSEL AMAN).

3.3 Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan

Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD Provinsi terhadap sasaran Renstra Kementerian/Lembaga dan Renstra Kabupaten/Kota sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan serta tugas dan fungsi masing-masing SKPD.

Dalam pembangunan daerah, perencanaan yang menyangkut optimalisasi dan efisiensi program dan kegiatan pembangunan sangat tergantung dari prioritas-prioritas yang diambil sebagai bentuk akselerasi penyelesaian permasalahan daerah. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian terhadap berbagai isu-isu yang berkembang menjadi isu-isu strategis bagi pencapaian kinerja pembangunan agar percepatan perwujudan tujuan pembangunan dapat tercapai. Isu-isu strategis tersebut merupakan berbagai persoalan maupun fenomena yang menjadi perbincangan baik internasional, nasional, hingga regional karena pengaruhnya yang signifikan terhadap kondisi atau perihal pelaksanaan pembangunan daerah.

Dalam realisasi perumusan perencanaan pembangunan, isu-isu strategis menjadi salah satu acuan pokok penyusunan kebijakan hingga

(31)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 31

program dan kegiatan prioritas pembangunan agar pencapaian tujuan pembangunan daerah lebih terstruktur, tepat, dan cepat. Oleh karenanya, diharapkan dengan adanya perumusan isu-isu strategis sebagai salah satu pondasi pengambilan kebijakan pembangunan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja pembangunan daerah agar kesejahteraan masyarakat segera terwujud.

Isu-isu strategis pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah, regional, nasional, maupun fenomena internasional yang bersifat strategis dari berbagai bidang dan memiliki pengaruh terhadap agenda pembangunan lima tahun ke depan. Rumusan dari isu strategis tersebut akan mencakup isu internasional, isu nasional, dan isu regional yang saling memiliki hierarki secara langsung.

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dibentuk untuk mendukung program-program Gubernur dalam bidangnya, berusaha untuk tampil dan memaksimalkan tugas Pokok dan Fungsi bersama-sama dengan Badang Kesatuan Bangsa dan Politik yang berada di Kabupaten/kota. Maka untuk mewujudkan tujuan tersebut, tersusunnya RENSTRA Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ini diharapkan mampu menjembatani, menjaga kesinambungan, mensinergikan dan mensinkronkan perencanaan antar waktu, antar aparatur maupun antar wilayah kabupaten/kota Se-Provinsi Kalimantan Selatan dengan melibatkan Partisipasi Masyarakat

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah

Kebijakan penataan ruang untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Daerah adalah terwujudnya keterpaduan struktur ruang dan pola ruang Daerah yang efesien dan berkelanjutan untuk mendukung pengembangan wilayah perdagangan dan jasa berbasis agroindustry terdiri dari :

(32)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 32

1. Pengurangan kesenjangan pembangunan dan pengembangan wilayah antara wilayah barat dengan wilayah tengah dan antara wilayah timur dengan wilayah tenggara Daerah ;

2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah daerah;

3. Peningkatan perlindungan kawasan lindung ;

4. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan kawasan lindung ;

5. Perwujudan dan peningkatan keterpaduan serta keterkaitan antar kegiatan budidaya;

6. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar tidak melampaui daya dukung dan daya tampung lingkungan ;

7. Peningkatan fungsi kawasan lindung untuk mempertahankan dan meningkatkan keseimbangan ekosistem, lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, keunikan bentang alam dan daya dukung ; 8. Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan perekonomian wilayah

yang produktif, efisien, dan mampu bersaing dalam perekonomian nasional ; dan

9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Dari kebijakan penataan ruang wilayah tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan dapat memberikan pelayanan berupa perumusan kebijakan operasional, mengoordinasikan, membina, mengawasi, mengatur dan memfasilitasi kegiatan di biang Kewaspadaan Nasional terutamapengawasan terhadap Orang Asing, Lembaga Asing, dan Tenaga Kerja Asing yang bekerja pada perusahaan yang mengelola pemanfaatan sumberdaya alam.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

(33)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 33

1. Perkembangan Ideologi dan wawasan kebangsaan saat ini sudah cukup memprihatinkan, ditandai dengan semakin memudarnya wawasan kebangsaan di kalangan masyarakat khususnya para generasi muda yang jika berkelanjutan, dikhawatirkan dapat menjerumuskan kejurang kehancuran. Banyaknya kasus-kasus penyimpangan ideologi di pulau Jawa turut mempengaruhi kondusivitas di Kalimantan Selatan. Menyikapi permasalahan ideologi tersebut, terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) pada tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota. Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk di tingkat Provinsi dan baru terbentuk di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu: Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Bumbu. Pembentukan akan terus dilakukan mengingat pembentukan PPWK adalah amanat dari Undang-Undang. 2. Semakin menurunnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai luhur

pancasila pada semua elemen masyarakat. Penegasan Pancasila sebagai filosofi, ideologi, jiwa, dan pandangan hidup sudah final. Akan tetapi, dalam tahap pelaksanaan masih banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.Dari sekitar 400 pengaduan gugatan undang-undang (UU) yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK), periode Agustus 2003 hingga Mei 2012, sekitar 27 persen di antaranya dibatalkan. Pembatalan dilakukan karena sebagian besar UU tersebut melanggar nilai-nilai Pancasila (sumber: Kompas, 1 Juni 2012).

3. Rendahnya rasa nasionalisme dan jati diri bangsa serta kurangnya wawasan kebangsaan yang akhirnya mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak lain yang mengganggu stabilitas daerah. Maraknya kasus pelecehan lambang negara dan Bendera Merah Putih, serta pelecehan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menjadi perhatian Badan Kesatuan

(34)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 34

Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan untuk dapat mencegah hal tersebut terjadi di Kalimantan Selatan.

4. Kewaspadaan kemungkinan timbulnya konflik antar etnis dan suku bangsa terkait pembauran kebangsaan khususnya Kerukunan antar Etnis dan Suku Bangsa di Kalimantan Selatan. Menyikapi kemungkinan timbulnya konflik etnis dan suku bangsa maka terbitlah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK). Saat ini di Kalimantan Selatan telah terbentuk FPK di tingkat Provinsi dan telah terbentuk juga di 13 kabupaten/Kota seluruh Kalimantan Selatan.

Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan :

a) Fasilitasi kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan antar etnis dan suku bangsa dalam rangka peningkatan dan perkuatan wawasan kebangsaan bagi pelajar, pemuda dan mahasiswa se Kalimantan Selatan;

b) Sosialisasi pembentukan tim Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

c) Peningkatan kesadaran bela negara bagi generasi muda se Kalimantan Selatan;

d) Sosialisasi Kesadaran Bela Negara dalam rangka perkuatan dan pemantapan wawasan kebangsaan;

e) Pagelaran seni dan budaya, pawai/karnaval budaya, festifal, lomba cipta, lomba pidato dalam upaya peningkatan dan perkuatan wawasan kebangsaan dan kerukunan nasional;

f) Fasilitasi Forum Komunikasi Pembauran antar Etnis dan Suku Bangsa bagi generasi muda se Kalimantan Selatan;

(35)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 35

g) Pelaksanaan Road Show Sosialisasi Wawasan Kebangsaan bagi pelajar SLTA di 13 (tiga belas) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

h) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bahasa, Lagu Kebangsaan, dan Lambang Negara bagi tenaga pendidik, mahasiswa dan pelajar;

i) Sosialisasi Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi Guru-guru SD, SMP/SLTP dan SLTA se Kalimantan Selatan;

j) Sosialisasi pembentukan Tim Pelaksana Koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

k) Pemberdayaan Forum Pembauran Kebangsaan dalam rangka Kerukunan Nasional antar Etnis dan Suku Bangsa.

A. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Kewaspadaan Nasional

1. Peningkatan peran pemerintah daerah bersama organisasi kemasyarakatan dan para tokoh masyarakat dalam upaya membina dan memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI, kerukunanhidup dan keharmonisan bangsa, memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional di daerah. Data dari IDI dalam Aspek Kebebasan Sipil dari tahun 2009 sampai tahun 2014 menunjukkan bahwa Kalimantan Selatan tergolong kondusif karena dalam rentang 5 (lima) tahun tersebut jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat atau oleh aparat pemerintah yang menghambat kebebasan berkumpul dan berserikat berada pada angka 90-100 yang berarti Kalimantan Selatan tergolong wilayah yang memiliki kondisi ketentraman dan ketertiban yang kondusif. Meski demikian perlu untuk menjaga kondusivitas tersebut agar terus ditingkatkan.

2. Peningkatan efektivitas penanganan konflik sosial secara terkoordinir dan terpadu dalam melaksanakan rencana aksi daerah baik yang dilakukan oleh

(36)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 36

Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Provinsi Kalimantan Selatan dan bekerjasama dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan. Data dari IDI menunjukkan bahwa penanganan jumlah pengaduan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan berada pada poin 100 yang artinya baik. Meski demikian hal tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

3. Peningkatan upaya pencegahan dengan merespon cepat dan tepat serta melanjutkan proses mediasi penyelesaian konflik/permasalahan sampai tuntas ke akar masalah, proses penegakan hukum dan pemulihan pasca konflik yang berlatar belakang sumber daya alam, lahan, SARA, industrial, Politik dan batas daerah administratif. Data dari IDI menunjukkan bahwa dari tahun 2009 sampai 2014 di Kalimantan masih terjadi naik-turun konflik/permasalahan. Hal ini ditunjukkan dengan turun-naiknya jumlah demonstrasi/mogok yang bersifat kekerasan. Tahun 2012 merupakan angka terendah, berada pada angka 8,70 namun kondisi terus membaik pada tahun 2013 di poin 26,09 dan pada tahun 2014 berada pada poin 56,52. Artinya peningkatan upaya pencehagan terus dilakukan guna mencegah konflik/permasalahan semakin meluas.

4. Peningkatan kewaspadaan nasional dan daerah terhadap permasalahan yang sensitif dan urgensi yang dapat mengganggu stabilitas nasional di daerah terutama terkait dengan paham radikal dan teroris, aksi/demo unjuk rasa yang anarkis, aliran sesat keagamaan, pertikaian antar kelompok masyarakat. Oleh karena itu berkaitan dengan kewaspadaan nasional dan daerah, sesuai amanat pemerintah telah terbit Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah, dengan tindak lanjut membentuk Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Di Kalimantan Selatan sudah terbentuk FKDM tingkat Provinsi, selanjutnya pembentukan di 13 Kabupaten/Kota seluruh Kalimantan Selatan telah berhasil dibentuk. Sampai saat ini pembentukan FKDM terus dilakukan sampai di tingkat kecamatan dan desa. Kabupaten

(37)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 37

yang telah membentuk FKDM di tingkat Kecamatan ada 4 (empat) kabupaten yaitu: Kabupaten Banjar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, dan Kabupaten Tabalong. FKDM tingkat desa juga telah dibentuk di 20 desa di Kabupaten Banjar.

5. Peningkatan peran serta dan ikut sertanya para tokoh masyarakat seperti : tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidik, tokoh wanita, tokoh pemuda dalam membangun bangsa dan negara sebagai wujud kedaulatan negara berada ditangan rakyat. Peningkatan peran serta tersebut ditindaklanjuti dengan membetuk forum-forum di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Komunitas Intelijen Daerah (Kominda), dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

6. Peningkatan pengawasan keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing di Kalimantan Selatan. Data darai IDI Kalimantan Selatan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan bahwa aktivitas orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi asing di Kalimantan Selatan berada pada tingkat yang kondusif yaitu pada poin 100, kecuali di tahun 2012 berada pada angka 56,67. Oleh karena itu peningkatan dan pengawasan harus selalu ditingkatkan. Sampai dengan tahun 2015 jumlah tenaga kerja asing tercatat ada 363 Orang di 65 Perusahaan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Tenaga Kerja Asing Di Kalimantan Selatan

Jumlah TKA di Kab/Kota Jumlah Perusahaan

Banjarmasin 36 Orang 12 Perusahaan

Banjarbaru 5 Orang 3 Perusahaan

Kab. Banjar 140 Orang 9 Perusahaan

Kab. Barito Kuala 26 Orang 7 Perusahaan

(38)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 38

Kab. Tanah Bumbu 22 Orang 7 Perusahaan

Kab. Kotabaru 18 Orang 12 Perusahaan

Kab. HSS 1 Orang 1 Perusahaan

Kab. Balangan 5 Orang 3 Perusahaan

Kab. Tabalong 100 Orang 5 Perusahaan

Kab. Tapin 2 Orang 2 Perusahaan

Jumlah 363 Orang 65 Perusahaan

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. Kalsel

7. Peningkatan sinergitas lintas instansi vertikal di daerah dan SKPD terkait dengan kegiatan keintelijenan (Komite Intelijen Daerah) dalam rangka mendeteksi dini dan memberikan peringatan dini untuk menjaga stabilitas nasional di daerah. Banyaknya kasus-kasus terorisme di pulau Jawa, khususnya Ibu Kota Negara turut mempengaruhi kondisi di pulau Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Untuk mencegah tindak terorisme terjadi di Kalimantan Selatan maka perlu peningkatan sinergitas instansi di daerah terkait dengan kegiatan keintelijenan.

Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

1. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal dengan kegiatan :

a) Optamilisasi peran dan tugas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOMPIMDA) Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

b) Optimalisasi peran dan fungsi Komite Intelijen Daerah (Kominda) Tingkat Provinsi maupun dengan Komunitas Intelijen Daerah (Kminda) Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan;

c) Optimalisasi peran dan fungsi Tim Terpadu Provinsi Penanganan Konflik Sosial dengan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosiali Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dalam rangka mengkoordinasikan dan

(39)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 39

keterpaduan pelaksanaan rencana aksi penanganan konflik sosial oleh masing-masing instansi penanggungjawab.

d) Optimalisasi peran dan fungsi pembinaan, pengawasan, pengendalian keberadaan dan kegiatan orang asing, tenaga kerja asing dan organisasi masyarakat asing

e) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bekerjasama dengan FKDM Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.

f) Optimalisasi peran dan fungsi Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT).

2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan :

a) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian terhadap keberadaan dan kegiatan tenaga kerja asing, orang asing dan organisasi masyarakat asing;

b) Pembentukan dan fasilitasi kegiatan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM);

c) Melaksanakan rapat koordinasi pencegahan radikalisme dan terorisme; d) Melaksanakan rapat rutin bulanan Komite Intelijen Daerah (Kominda) ; e) Melaksanakan rapat rutin pelaksanaan dan evaluasi rencana aksi

penanganan konflik sosial ;

f) Melaksanakan rapat rutin Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda);

g) Pelatihan kemampuan aparatur pemerintah dan masyarakat dalam kegiatan intelijen aparatur dan kewaspadaan/deteksi dini masyarakat.

B. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Politik

1. Demokrasi di Kalimantan Selatan berkembang lebih lambat dibanding provinsi lain. Hal ini dapat dilihat dari data Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di Kalimantan Selatan tahun 2014 tercatat sebesar 70,84. Dari skala 0 sampai 100, IDI 2014 naik 7,13 poin dibandingkan dengan IDI 2013 sebesar 63,71.

(40)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 40

Meski mengalami peningkatan, tingkat demokrasi di Kalimantan Selatan masih dalam kategori sedang. Perkembangan IDI Kalimantan Selatan dalam periode 2009-2014 mengalami pasang surut. Capaian IDI tertinggi sebesar 70,94 pada tahun 2010. Secara berturut IDI di Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut : tahun 2009 sebesar 66,63; tahun 2010 sebesar 70,94; tahun 2011 sebesar 66,47; tahun 2012 sebesar 61,13; tahun 2013 sebesar 63,71 ; dan tahun 2014 sebesar 70,84. Fluktuatifnya angka IDI adalah cermin situasi demokrasi di Kalimantan Selatan. Jika dilihat dari ranking seluruh provinsi di Indonesia tahun 2014 tingkat IDI dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Peringkat Indeks Demokrasi Indonesia

Provinsi IDI (2014) Peringkat

DKI Jakarta 84,70 1 Sulawesi Utara 83,94 2 D.I Yogyakarta 82,71 3 Kalimantan Barat 80,58 4 Kalimantan Tengah 79,00 5 Kalimantan Timur 77,77 6 Jawa Tengah 77,74 7 Sulawesi Barat 76,69 8 Bali 76,13 9 Banten 75,50 10 Bangka Belitung 75,32 11 Sulawesi Selatan 75,30 12 Sumatera Selatan 74,82 13 Sulawesi Tengah 74,36 14 Gorontalo 73,82 15 Maluku 72,72 16 Aceh 72,29 17 Bengkulu 71,70 18

(41)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 41 Lampung 71,62 19 Jawa Barat 71,52 20 Jambi 71,15 21 Kalimantan Selatan 70,84 22 Jawa Timur 70,36 23 Sulawesi Tenggara 70,13 24

Nusa Tenggara Timur 68,81 25

Riau 68,40 26 Kepulauan Riau 68,39 27 Sumatera Utara 68,02 28 Maluku Utara 67,90 29 Papua Barat 65,65 30 Sumatera Barat 63,99 31

Nusa Tenggara Barat 62,62 32

Papua 62,15 33

Kalimantan Selatan menempati urutan ke- 22 peringkat IDI se Indonesia. Artinya tingkat demokrasi di Indonesia masih tergolong rendah. IDI sebagai sebuah alat ukur perkembangan demokrasi yang khas Indonesia, memang dirancang untuk sensitif terhadap naik-turunnya kondisi demokrasi regional. IDI disusun berdasarkan evidence based (kejadian) sehingga potret yang dihasilkan merupakan refleksi realitas yang terjadi.

2. Pelaksanaan fungsi parpol masih lemah. Hal ini dapat dilihat hasil pengukuran IDI pada aspek Lembaga Demokrasi seperti : (1)jumlah kegiatan kaderisasi yang dilakukanparpol peserta pemilu Tahun 2014 mencapai 28,57 lebih rendah dibanding tahun 2013 yang mencapai 57,14. (2)persentase perempuan dalam kepengurusan parpol tingkat provinsi Tahun 2014 berada pada angka 91,40 lebih rendah dari tahun 2013 yang mencapai angka 97,22. Secara keseluruhan peran parpol di Kalimantan Selatan tahun 2014 mengalami penurunan yaitu sebesar 23,85 di tahun 2014 dan 61,15 di tahun 2013 artinya terdapat penurunan sebesar 26,30.

(42)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 42

3. Politik uang dalam pemilu dan pilkada masih menjadi problem yang sulit dipecahkan.

4. Keberpihakan media massa terhadap elit tertentu dalam pemilu dan pilkada 5. Terkontaminasinya pola pikir, sikap, dan perilaku generasi muda akibat

interaksi budaya global yang berdampak pada gaya hidup, kesadaran politik, pelaksanaan hak dan kewajiban serta wawasan kebangsaan.

6. Partisipasi politik masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hasil pengukuran IDI tahun 2014 menunjukkan, untuk aspek Hak-Hak Politik seperti ; (1)kualitas daftar pemilih tetap (DPT) mengalami peningkatan, yaitu berada pada poin 77,10 naik dibandingkan tahun 2013 yang berada pada 71,38 poin. (2)persentase penduduk yang menggunakan hak pilih dibandingkan dengan yang memiliki hak untuk memilih dalam pemilu (voters turnout) tahun 2014 berada pada angka 73,93 lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 yang berada pada angka 71,38.

7. Terbatasnya masyarakat yang memahami kebijakan politik

8. Terbatasnya peran perempuan dalam jabatan politik. Menurut data KPUD tahun 2009-2014 keterwakilan perempuan di DPRD Provinsi Kalimantan Selatan berada pada angka 12,73% saja dibandingkan dengan laki-laki yang berada pada angka 87,27%. Untuk keterwakilan perempuan di DPD RI Hasil Pemilu Tahun 2004-2009 dan 2009-2014 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Keterwakilan Perempuan Dalam Politik Di Kalimantan Selatan

No DPD RI Tahun 2004-2009 Tahun 2009-2014 Tahun 2014-2019

P % L % P % L % P % L %

1. Prov. Kalsel 0 0 4 100 0 0 4 100 1 25 3 75

Sumber : KPUD Prov. Kalimantan Selatan

Dari isu-isu diatas perlu kebijakan program sebagai berikut :

1. Program Pembangunan Demokrasi Di Daerah dengan kegiatan :

a) Peran DPRD, Pemda, parpol dan masyarakat perlu ditingkatkan terkait rekomendasi pemb, perda inisiatif dan syariah, pendidikan politik, kesadaran hak dan kewajiban warga negara.

(43)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 43

b) Peningkatan kapasitas pengurus dan pemberdayaan parpol

c) Perbaikan dan pengembangan budaya politik masyarakat serta kesadaran dan kepedulian membangun politik yg sehat.

d) Pengembangan pers profesional dan berkeadilan

e) Peningkatan ketahanan generasi muda menghadapi globalisasi

f) Pengembangan kesadaran politik masyarakat dan perbaikan kinerja stakeholder penyelenggaraan pemerintahan

g) Perlu sosialisasi kebijakan politik termasuk peraturan perundang-undangan.

h) Mendorong kebijakan dan implementasi kesetaraan gender dibidang politik

9. Isu – Isu Strategis Dan Kebijakan Program Bidang Ketahanan Seni, Budaya, Agama, Kemasyarakatan Dan Ekonomi

1. Menumbuh kembangkan pemanfaatan kebudayaan daerah dan apresiasi seni budaya dapat memelihara Ketahanan Seni Budaya dan meningkatkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Meningkatnya arus informasi dan komunikasi yang deras dari luar membawa serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan budaya, etika, moral, dan agama dan semakin merebaknya peredaran narkoba menambah ancaman masa depan masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah. Dari hasil Laporan Tahunan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia pada tahun 2014 yang lalu, angka prevalensi penyalahguna narkoba berdasarkan rangking Tahun 2014 bahwa Provinsi Kalimantan Selatan menduduki rangking 17 dari 34 Provinsi, atau 2,01 % dari jumlah populasi penduduk Kalimantan Selatan sebanyak 2.888.300 orang. Sehingga dapat diartikan bahwa jumlah orang penyalahguna narkoba di Kalimantan Selatan sebanyak 57.929 orang. Sampai akhir Tahun Anggaran 2015 ini baru sekitar + 675 orang penyalahguna narkoba di Kalimantan Selatan yang telah mendapatkan pengobatan gratis rehabilitasi medis untuk diharapkan terbebas dari ketergantungan narkoba.

(44)

Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 Badan Kesbangpol Prov. Kalsel 44

2. Kerjasama, komunikasi dan koordinasi dibidang sosial, politik, budaya dan ekonomi yang saling menguntungkan diantara anggota etnis/agama yang berbeda akan meningkatkan pemahaman dan penerimaan secara sadar perbedaan dan akan mengurangi fanatisme. Menurut data IDI Kalimantan Selatan bahwa jumlah tindakan atau pernyataan pejabat Pemerintah yang membatasi atau mengharuskan masyarakat menjalankan ajaran agama pada tahun 2013 berada pada angka 87,50 dan pada tahun 2014 berada pada angka 90,00, ada kenaikan 2,50 poin. Artinya kerjasama, komunikasi dan koordinasi masih perlu ditingkatkan.

3. Mengingat arus globalisasi yang semakin pesat terutama yang berpengaruh negatif terhadap kearifan budaya lokal, oleh karena itu perlu mengembangkan kehidupan sosial, budaya dan beragama yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Hasil pengukuran IDI dalam aspek Kebebasan Sipil, jumlah ancaman kekerasan atau penggunaan kekerasan dari satu kelompok masyarakat terhadap kelompok masyarakat lain terkait ajaran agama tahun 2013 berada pada poin 100 (nihil/aman) namun pada tahun 2014 mengalami penurunan 10 poin menjadi 90,00. Artinya potensi konflik budaya dan agama masih perlu dilakukan pengawasan.

4. Pendataan Organisasi Kemasyarakatan yang belum lengkap, Masih banyaknya Ormas/LSM dan LNL yang belum terdaftar keberadaannya dan yang belum bisa melengkapi persyaratan karena masih dianggap sulit dan berat, Belum terpantaunya Ormas/LSM dan LNL yang sudah habis periode masa berlakunya disamping Inventarisasi Organisasi Kemasyarakatan dari Kabupaten/Kota belum memuat Susunan Pengurus dan Periode Masa Berlakunya, hal-hal tersebut dapat menghambat terbentuknya Organisasi Kemasyarakatan (Ormas/LSM dan LNL) yang sehat, mandiri, akuntabel dan berkualita. Data Ormas/LSM yang saat ini sudah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2015 ini ada 184 Ormas/LSM. Diyakini masih banyak ormas/LSM yang belum terdaftar atau

Gambar

TABEL 2.1  DAFTAR JUMLAH PNS

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian kondisi awal kompetensi pedagogic guru-guru pendidikan anak usia dini yang ada di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat pada tahun ajaran

II Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Terlaksananya Partisipasi masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di kelurahan. 12 Bulan 85% Rp

Karena pentingnya harga saham, khususnya di Indonesia, maka pada penelitian ini akan dilakukan suatu prediksi harga saham pada bank BRI sebagai bank pemerintah

Mampu memasang, setting dan bekerja dengan infokus Responden cukup mampu dalam memanfaatkan fasilitas infokus untuk kepentingan kegiatan pembelajaran kepada peserta didik yang menjadi

 Perusahaan yang telah berada pada tingkatan ini memiliki fungsi manajemen yang terintegrasi dengan baik. Semua fungsi di perusahaan tersebut, keuangan, pesaran, personalia dan

Tujuan dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur tahun 2019-2023 adalah merumuskan kebijakan guna

Berkaitan dengan masalah turut serta masyarakat dalam pembangunan, hal ini juga berdampak terhadap indeks pembangunan gender sebagaimana diatur melalui Peraturan