• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE STAD DAN LANGKAH Eksperimentasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Metode Stad Dan Langkah Penyelesaian Krulik – Rudnick Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE STAD DAN LANGKAH Eksperimentasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Metode Stad Dan Langkah Penyelesaian Krulik – Rudnick Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Guna mencapai derajat Sarjana S – 1

Program Studi Matematika

INDRIANTI DWI MARTIANINGRUM

A 410 070 200

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE STAD DAN LANGKAH PENYELESAIAN

KRULIK-RUNDICK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Indrianti Dwi Martianingrum

A410070200 Program Studi Pendidikan

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui; (1) pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan metode STAD dan langkah penyelesaian Krulik-Rundick terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kunduran. Sampel yang diambil adalah sebanyak 65 siswa, terdiri dari 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan 33 siswa sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampelnya menggunakan teknik cluster random sampling, sedangkan metode pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi dan tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama, dengan terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu meliputi uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji Scheffe. Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% menyebutkan bahwa: (1) ada pengaruh model pembelajaran berbasis masalah dengan metode STAD dan langkah penyelesaian Krulik-Rundick terhadap prestasi belajar matematika, dengan nilai . (2) ada pengaruh kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika, (3) Tidak ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika, dengan nilai .

Kata kunci: Model Pembelajaran, Kemampuan Awal, Prestasi Belajar

A. Pendahuluan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

menuntut sumber daya yang berkualitas. Untuk meningkatkan mutu

pendidikan diperlukan perubahan pola pikir yang digunakan sebagai

landasan pelaksanaan kurikulum. Pada masa lalu proses belajar mengajar

(4)

Akibatnya kegiatan belajar mengajar lebih menekankan pada pengujian

dari pada pembelajaran.

Guru berperan sebagai pembimbing dan memberikan pengarahan bagi

siswa dalam pembelajaran, siswa harus dilibatkan dalam setiap kegiatan

pembelajaran dan guru sebagai organisator yang mampu menumbuhkan

keberanian siswa dalam mengungkapan ide atau gagasanya. Guru harus

dapat menghargai ide gagasan yang disampaikan siswa karena pemikiran

siswa yang berbeda – beda.

Menurut Syaiful sagala (2006:3) pendidikan dapat dimaknai sebagai

prosedur mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa

yang mampu hidup mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan

alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan yang bermutu adalah

pendidikan yang dapat menghasilkan output yang berkualitas dan

berdedikasi tinggi dalam masyarakat.

Permasalahan yang sering terjadi adalah gaya mengajar guru, guru

matematika saat ini cenderung kurang bervariasi dalam mengajar, latihan

yang diberikan kurang bermakna dan umpan balik serta korelasi dari guru

jarang diterapkan. Padahal guru merupakan salah satu kunci keberhasilan

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa bahkan merupakan center

aktivitas di kelas. Guru bertanggung jawab mengatur, mengelola dan

mengorganisir kelas.

Penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar

(5)

pembelajaran yang inovatif, kreatif dan dapat menarik minat serta motivasi

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya matematika. Mengingat

pentingya prestasi siswa tersebut, maka di sekolah perlu disusun suatu

model pembelajaran yang dapat mengembangkan prestasi akademik siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model

pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan

suatu pembelajaran yang menuntut aktivitas mental siswa untuk memahami

suatu konsep pembelajaran melalui situasi dan masalah yang disajikan pada

awal pembelajaran. Masalah yang disajikan pada siswa merupakan masalah

kehidupan sehari – hari (kontekstual). Model pembelajaran yang dipakai

oleh guru berpengaruh terhadap cara belajar siswa dan hasil belajar siswa.

Untuk itu model pembelajaran yang dipilih guru, sebaiknya adalah model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan awal siswa. Sehingga

siswa lebih berprestasi dalam pelajaran matematika. Salah satu cara

pemecahan masalah yang bisa digunakan dalam menyelesaikan masalah

dengan metode pembelajaran STAD (Student Teams – Achievement

Divisions) dan langkah penyelesaian masalah berdasarkan Krulik –

Rudnick.

Kemampuan awal atau sering disebut juga kemampuan intelektual

memegang peranan yang besar terhadap tinggi rendahnya taraf prestasi

(6)

intelegensi teori dibidang yang menuntut banyak pemikiran seperti

matematika.

Uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai ada tidaknya pengaruh penggunaan pembelajaran berbasis

masalah dengan metode STAD dan langkah penyelesaian berdasarkan

Krulik – Rudnick terhadap peningkatan prestasi belajar matematika

ditinjau dari kemampuan awal siswa pada pokok bahasan Lingkaran.

Berdasarkan uraian diatas , penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah

dengan metode STAD dan langkah penyelesaian berdasarkan

Krulik – Rudnick terhadap prestasi belajar matematika siswa pada

pokok bahasan Lingkaran.

2. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan awal siswa terhadap

prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan Lingkaran.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran

berbasis masalah dengan metode STAD dan model

pembelajaran berbasis masalah dengan langkah penyelesaian

berdasarkan Krulik – Rudnick ditinjau dari kemampuan awal siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa pokok bahasan

Lingkaran.

B. Landasan Teori

(7)

Definisi prestasi menurut Winkel (2007: 391) adalah,

“Keberhasilan usaha yang telah dicapai.” Muhibbin (2008: 141)

menyebut prestasi dengan istilah kinerja akademik. Definisi belajar

menurut Muhibbin (2008: 92), bahwa belajar adalah perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman yang

melibatkan proses kognitif.

Jadi prestasi belajar matematika bisa diartikan sebagai hasil

yang telah dicapai seseorang setelah melalui proses belajar

matematika.

2. Model Pembelajaran

Menurut Agus Suprijono (2009:46) menyatakan bahwa

model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.

Menurut Hyujun Lee dan Sungah bae (2006) berpendapat

bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang

efektif digunakan untuk memecahkan masalah yang sulit dalam

kehidupan nyata dan memungkinkan untuk mengembangkan ide

pada berbagai disiplin ilmu lain.

Menurut Agus Suprijono (2009 : 133)

Langkah – langkah STAD ;

a) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 - 5 orang secara

heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin , suku

(8)

b) Guru menyajikan materi

c) Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan

oleh anggota – anggota kelompok. Anggotanya yang sudah

mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai

semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

d) Guru memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh siswa

pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.

e) Memberi evaluasi.

f) Kesimpulan.

Lima langkah pembelajaran Krulik – Rudnic yaitu :

a) Read and think (membaca dan berfikir)

Langkah ini meliputi kegiatan mengidentifiksi fakta,

mengidentifikasi pertanyaan,memvisualisasikan situasi,

menjelaskan setting dan menentukan tindakan selanjutnya.

b) Explore and plan (eksplorasi dan merencanakan)

Langkah ini meliputi kegiatan : mengorganisasikan

informasi, mencari apakah ada informasi yang sesuai atau

diperlukan, mencari apakah ada informasi yang tidak

diperlukan, menggambar atau mengilustrasikan model

masalah dan membuat diagram, table atau gambar.

c) Select a strategy (memilih strategi)

Langkah ini meliputi kegiatan : menemukan atau membuat

(9)

eksperimen,penyederhanaan atau ekspansi, membuat daftar

berurutan, deduksi logis dan membagi atau mengkategorikan

permasalahan menjadi masalah sederhana.

d) Find an answer (mencari jawaban)

Langkah ini meliputi kegiatan : memprediksi, menggunakan

kemampuan berhitung, menggunakan kemampuan aljabar,

menggunakan kemampuan geometris dan menggunakan

kalkulator jika diperlukan.

e) Reflect and extend (refleksi dan mengembangkan)

Langkah ini meliputi kegiatan : memeriksa kembali jawaban,

menentukan solusi alternative, mengembangkan jawaban

pada situasi lain, mengembangkan jawaban (generalisasi atau

konseptualisasi), mendiskusikan jawaban dan menciptakan

variasi masalah dari masalah yang asal.

3. Kemampuan Awal Siswa

kemampuan awal siswa berarti kecakapan mula – mula yang

dimiliki oleh siswa pada pelajaran matematika yang dapat menjadi

bekal untuk mengikuti proses belajar mengajar yang berlangsung

secara berkelanjutan.

C. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

(10)

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain

dalam kondisi yang terkendalikan.

Populasi didalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Negeri 2 Kunduran – Blora. Sampel penelitian ini sebanyak dua kelas.

Siswa satu kelas sebagai kelas kontrol dengan menggunakan metode

STAD dan kelas eksperimen menggunakan langkah penyelesaian Krulik –

Rudnic. Sebelum kedua kelompok ini diberi perlakuan yang berbeda,

maka akan diadakan uji keseimbangan. Pengambilan sampel ini dengan

menggunakan cluster random sampling. Cluster random sampling yaitu

sampel random sederhana dengan sampling unitnya berupa kumpulan atau

kelompok elemen.

Dari hasil penghitungan diperoleh sebesar - 0.01,

sedangkan sebesar 1.98 pada taraf signifikansi = 5%. Karena

< maka diterima, dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal

yang sama atau seimbang, sehingga penelitian akan dilanjutkan ketahap

selanjutnya

Karena kemampuan awal sudah seimbang maka penelitian ini akan

dilanjutkan dengan langkah selanjutnya yaitu uji instrumen penelitian.

Instrumen penelitian ini berupa tes uraian yang terdiri dari 10 soal.

Instrumen yang baik harus menggunakan dua persyaratan yang penting

yaitu valid atau reliabel. Uji validitas dengan menggunakan product

(11)

koefisien tabel pada N = 33 dan tingkat signifikansi 5% sebesar 0.344 dan

hasilnya ada 8 soal yang valid maka soal ini diuji reliabilitasnya dengan

menggunakan alpha.

Peneliti selanjutnya akan mengkategorikan kemampuan awal siswa

dengan data yang telah diambil dari nilai rapot siswa. setelah itu maka

peneiti akan memberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelas yaitu

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Setelah diberi perlakuan, peneliti

akan memberikan soal yang reliabel terhadap siswa.

Tujuan penelitian ini adalah menguji variabel bebas terhadap

variabel terikat, sehingga analisis datanya menggunakan anava. namun

sebelum uji anava dilaksanakan, maka data harus melalui uji prasyarat

analisis. Uji prasyarat itu meliputi: uji normalitas dengan menggunakan

Lilliefors, uji homogenitas menggunakan Bartlett. Kedua prasyarat ini

menggunkan taraf signifikan 5%.

D. Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis pada α = 5% menyatakan terdapat pengaruh

penggunaan model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika

siswa, ada pengaruh prestasi belajar siswa ditinjau dari kemampuan awal

serta tidak ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal

siswa. Kondisi di atas dapat disajikan dalam tabel rerata dan rerata

marginal model pembelajaran sebagai berikut:

Rerata Dan Rata – Rata Marginal

(12)

1. Hipotesis Pertama

Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa = 7.295452 > =

4.004, maka ditolak. Berarti dapat disimpulkan bahwa secara umum

metode STAD dan langkah penyelesaian Krulik - Rudnick memberikan

efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan

dalam kedua model pembelajaran ini tidak menitik beratkan pada

kemandirian individu dan kelompok.

Melalui model pembelajaran dengan metode STAD, siswa dibentuk

kelompok–kelompok. Dengan cara ini siswa diharapkan memiliki

tanggung jawab kelompok, disamping itu juga siswa memiliki tanggung

jawab pribadi. Namun pada metode ini siswa kurang aktif, selalu

bergantung kepada temannya, tidak mempunyai rasa ingin tahu, kurang

kerja kelompok dalam tiap–tiap kelompoknya, masih mengandalkan sifat

keindividuannya.

Sedangkan melalui model pembelajaran dengan langkah penyelesaian

Krulik – Rudnick, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan serta

ide–ide kreatifnya, siswa selalu aktif, kerja keras dan mempunyai

kemandirian mengerjakan tugas.

pembelajaran Marginal

STAD

64.5 51.88 49.5 55.29333

Krulik – Rudnick

77.833 67.17 61.66 68.88767

Total

(13)

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada

pengaruh prestasi belajar yang signifikan antara siswa yang dikenai

metode STAD dan langkah penyelesaian Krulik – Rudnick.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil hipotesis ditemukan bahwa = 3.456602 >

= 3.153, maka diterima. Ini berarti dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh prestasi siswa jika ditinjau dari kemampuan awal siswa

tinggi, sedang dan rendah. Karena variabel ada tiga buah maka dilakukan

uji pasca anava. Dilihat dari perhitungan pada lampiran 26 bahwa =

5.59 < , = 0.39 < , = 4.760742 < . Dari hasil ini maka

keputusan ujinya adalah :

a. Tidak terdapat pengaruh prestasi antara siswa yang memiliki

kemampuan tinggi dengan prestasi siswa yang memiliki kemampuan

sedang. Oleh karena itu prestasi siswa kelompok kemampuan awal

tinggi sama dengan prestasi siswa kelompok kemampuan awal sedang.

b. Tidak terdapat pengaruh prestasi antara siswa yang memiliki

kemampuan tinggi dengan prestasi siswa yang memiliki kemampuan

sedang. Oleh karena itu prestasi siswa kelompok kemampuan awal

sedang sama dengan prestasi siswa kelompok kemampuan awal

rendah.

c. Tidak terdapat pengaruh prestasi antara siswa yang memiliki

(14)

sedang. Oleh karena itu prestasi siswa kelompok kemampuan awal

tinggi sama dengan prestasi siswa kelompok kemampuan awal rendah.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil hipotesis pada lampiran 25 ditemukan bahwa

= 0.032903 < = 3.153, maka diterima. Karena diterima maka

tidak dilanjutkan dengan menggunakan uji pasca anava. Dari hasil ini

maka keputusan ujinya adalah tidak terdapat pengaruh interaksi prestasi

belajar matematika antara model pembelajaran berbasis masalah dengan

metode STAD dan langkah penyelesaian berdasarkan Krulik–Rudnick

pada siswa dengan kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah.

E. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

a. Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah

dengan metode STAD dan langkah penyelesaian

berdasarkan Krulik – Rudnick terhadap prestasi belajar

matematika.

b. Terdapat pengaruh prestasi siswa jika ditinjau dari

kemampuan awal siswa

c. Tidak ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran

dan kemamampuan awal siswa tehadap prestasi.

2. Saran

(15)

a. Sebagai masukan bagi guru untuk memilih model pembelajaran

berbasis masalah dengan metode STAD dan langkah penyelesaian

berdasarkan Krulik –Rudnick.

b. Guru hendaknya mempersiapkan masalah matematika sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar sesuai

dengan tujujan yang diharapkan.

c. Sebaiknya guru mengetahui berbagai macam tipe model

pembelajaran.

2) Bagi Siswa

a. Sebaiknya siswa melakukan persiapan belajar yang lebih baik

dalam mengikuti pembelajaran matematika.

b. Sebaiknya siswa berani mengunggapkan ide yang ada dalam

pikirannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam soal

matematika.

c. Sebaiknya siswa memerhatikan ketika proses belajar mengajar

yang sedang berlangsung

3) Bagi Peneliti lain

a. Bagi calon peneliti yang lain mungkin dapat melakukan tinjauan

yang lain, misalnya gaya belajar, berpikir siswa, motivasi, aktivitas

dan lain – lain agar dapat mengetahui faktor – faktor yang

(16)

b. Hasil penelitian ini hanya terbatas pada pokok bahasan lingkaran .

mungkin bisa diterapkan pada pokok bahasan yang lain dengan

mempertimbangkan kesesuaiannya.

4) Bagi Kepala Sekolah

a. Sebaiknya para kepala sekolah menyarankan kepada guru

matematika agar selalu aktif dan inovatif serta mengikuti adanya

perkembangan berbagai model pembelajaran untuk dapat

dimanfaatkan secara efektif dalam proses pembelajaran.

b. Sebaiknya para kepala sekolah berusaha seoptimal mungkin untuk

menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam

pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arends I.Richard. 2008. Learning To Teach. Yogykarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik . Astuti, Sri. (2005). Eksperimentasi Metode Kooperatif Tipe STAD dalam

Pembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Bangun Ruang.

Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan).

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni.2008.Teori Belajar dan pembelajaran.Jogjakarta: Ar – ruzz Media

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : UNS press Depdiknas. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lee, H. and Bae,S.2006. Issues in implementing a structured problem Based learning Strategy in a Volcano Unit : A case Study. International

Journal of Science and Mathematics Education,6(22), 655 – 676.

Matinis Yamin dan Bansul I. Ansari.2008. Taktik Mengembangkan Kemampuan

Individual Siswa. Jakarta Putra Grafika.

Mirnawati, Dwi. 2007. Peningkatan Keaktifan dan Kreatifitas Siswa dalam

Pembelajaran Matematika melalui Pendekatan STAD (Student Teams Achievement Divissions). Surakarta : Skripsi FKIP UMS

(tidak diterbitkan)

Moh. Uzer Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyono Abdurrahman. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya: Untuk SMP / MTs

kelas VIII.Jakarta:Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan

Nasional.

Nurhalimah, Titi. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT pada pelajaran Matematika pokok Bahasan Himpunan. Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan).

Saifudin Azwar. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar Saiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Slameto . 2010. Belajar dan faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning : Teori Riset Dan Praktik. Bandung : Nusa Media

Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Bandung: Alpha Beta.

Utami, Rini. 2011. Eksperimentasi Model pembelajaran Berbasis Masalah

Dengan Langkah Penyelesaian Berdasarkan POLYA dan Krulik – Rudnick Ditinjau dari Kreatifitas Siswa. Tesis Surakarta. UNS :

Referensi

Dokumen terkait

Didapatkan 93 penderita apendisitis akut dengan perforasi dan tanpa perforasi, akan tetapi sebanyak 21 data penderita memenuhi kriteria eksklusi seperti hasil laboratorium j u m l

 Proses production (produksi) multimedia diilustrasikan secara sekuensial dan benar mulai content creation sampai dengan build beta version..  Proses produksi

Formula larutan hara Sundstrom lebih cocok digunakan sebagai pupuk hidroponik dibandingkan larutan hara Excell, terutama akan meningkatkan bobot buah, jumlah buah, kekerasan

Cost reduction is the most important driver of IT outsourcing satisfaction, followed by flexibility, access to IT expertise and skills, and focus on core competencies albeit only

[r]

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kasih dan berkat-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

kombinasi gerak dasar lokomotor, non- lokomotor dan manipulatif sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/ dengan musik dalam aktivitas gerak berirama.

Dalam implementasi dan permodelan ini didukung dengan fasilitas web service sehingga dalam transaksi yang dilakukan oleh pelanggan rental, maka pada saat itu