• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR ARGUMEN TULISAN SISWA SMA YANG DITERBITKAN DAN PENERAPAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE CURAH GAGASAN BERORIENTASI PENDEKATAN GENRE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRUKTUR ARGUMEN TULISAN SISWA SMA YANG DITERBITKAN DAN PENERAPAN PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE CURAH GAGASAN BERORIENTASI PENDEKATAN GENRE."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEKATAN GENRE

(Penelitian Kombinasi terhadap hasil tulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

TESIS

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister pendidikan di jurusan pendidikan Bahasa Indonesia

oleh

Velayeti Nurfitriana Ansas 1200911

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

(Penelitian Kombinasi terhadap hasil tulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Oleh

Velayeti Nurfitriana Ansas

S.Pd UPI Bandung, 2011

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa Indonesia

© Velayeti Nurfitriana Ansas 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

VELAYETI NURFITRIANA ANSAS 1200911

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan (M.Pd) di jurusan pendidikan Bahasa Indonesia

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Prof. Dr. Yus Rusyana

Pembimbing II

Dr. Yeti Mulyati, M.Pd NIP 196608091986012001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Pascasarjana

Dr. Sumiyadi, M.Hum

(4)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR TABEL ...

BAB I PENDAHULUAN ...

A. Latar Belakang ...

B. Identifikasi Masalah ...

C. Rumusan Masalah ...

D. Tujuan Penelitian ...

E. Manfaat Penelitian ...

F. Struktur Organisasi Penelitian ...

BAB II IHWAL ARGUMENTASI, PEMBELAJARAN MENULIS DAN METODE CURAH GAGASAN DENGAN BERBASIS GENRE BASED

APPROACH (GBA) ...

A. Eksposisi Sebagai Salah Satu Genre Teks ...

B. Argumentasi dalam Teks Eksposisi ...

1. Pengertian ...

2. Struktur ...

3. Argumentasi dan Berpikir Kritis ...

4. Struktur Argumen Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis ...

C. Pembelajaran Menulis ...

1. Pengertian ...

2. Evaluasi dalam Pembelajaran Menulis ...

a. Jenis Tes Menulis ...

b. Teknik Penilaian Hasil Karangan ...

D. Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre ...

1. Metode Brainstorming (Curah Gagasan) ...

2. Pendekatan Genre (GBA) ...

(5)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

A. Metode dan Disain Penelitian ...

B. Prosedur dan Paradigma Penelitian ...

1. Prosedur Penelitian ...

2. Paradigma Penelitian ...

C. Definisi Operasional ...

D. Tenik Pengumpulan Data ...

E. Intrumen dan Hasil Validitas Inatrumen Penelitian ...

1. Instrumen Penelitian ...

2. Validitas Instrumen Penelitian ...

F. Teknik Pengolahan Data ...

1. Pengolahan Data Kualitatif ...

2. Pengolahan Data Kuantitatif ...

G. Sumber Data ...

BAB IV ANALISIS TULISAN SISWA DAN PEMBAHASAN ...

A. Analisis Struktur Argumen Siswa SMA yang Telah Diterbitkan ...

B. Hasil Pembahasan ...

a. Struktur Argumen Berdasarkan Hasil Analisis ... b. Kekuatan Argumen Siswa dalam Tulisan ...

c. Struktur Argumen Berdasarkan Hasil Triangulasi ...

C. Pembahasan Hasil Analisis ...

BAB V IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI

DENGAN MENGGUNAKAN METODE CURAH GAGASAN

BERORIENTASI PENDEKATAN GENRE ...

A. Ancangan Metode Brainstorming Brorientasi GBA ...

1. Ancangan Metode Brainstorming Berorientasi GBA ...

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menulis Eksposisi ...

B. Profil Kemampuan Awal Menulis Siswa ...

C. Hasil Pembelajaran Menulis Siswa setelah Penerapan Metode Brainstorming

(6)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN

183

(7)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Gambar 2.3 contoh Penilaian Primary Trait Score ...

Gambar 2.4 Contoh Rubik Penilaian Holistik ...

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ...

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian ...

34

35

50

(8)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 2.3 Contoh Model Penilaian dengan Skala Interval ...

Tabel 3.1 Keungulan dan Keterbatasan Metode Kombinasi ...

Tabel 4.1 Pemetaan Struktur Argumen Tulisan Siswa SMA yang Telah Diterbitkan

...

Tabel 5.1 Data Nilai Tes Kemampuan Awal Siswa dalam Menulis Eksposisi

...

Tabel 5.2 Data Nilai Menulis Siswa Setelah Penerapan Metode ...

37

48

165

(9)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

(Penelitian Kombinasi terhadap Hasil Tulisan Siswa SMA yang Sudah Diterbitkan)

Velayeti Nurfitriana Ansas

Sebuah tulisan selalu mengandung argumen penulisnya. Kemampuan inilah yang menjadi dasar kemampuan dalam membuat sebuah teks. Namun, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat sebuah argumen yang kuat ketika menulis. Hal ini disebabkan oleh kesulitan mereka dalam menghasilkan gagasan. Untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa SMA ini, peneliti akan menganalisis kekuatan argumen yang dimiliki siswa berdasarkan atruktur argumennya dan menerapkannya dalam pengembangan metode untuk pembelajaran menulis eksposisi. Terdapat lima rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana struktur argumen siswa SMA dalam tulisannya? Bagaimana profil tulisan siswa SMA? Bagaimana rancangan metode curah gagasan berorientasi pendekatan genre? Bagaimana proses pembelajarannya? Bagaimana hasil pembelajarannya?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kompleksitas struktur argumen siswa SMA dalam tulisannya, bagaimana penerapan pembelajarannya serta bagaimana hasil pembelajarannya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kombinasi atau mix

methode. Disain yang peneliti gunakan adalah exploratory. Sumber data kualitatif

yang peneliti gunakan adalah tulisan-tulisan siswa SMA yang telah terbitkan. Sumber data dalam fase kuantitatif ini, adalah kelas X MIA V di SMA Negeri 1 Lembang.

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif, struktur argumen siswa SMA dalam tulisannya banyak menggunakan tipe ketiga, yaitu chain. Siswa banyak menggunakan premis-premis untuk mendukung sebuah klaim dan klaim tersebut digunakan juga sebagai penguat klaim utama yang ingin mereka sampaikan. Siswa banyak menggunakan tipe chain ini dikarenakan siswa sudah mampu menyimpulkan berbagai klaim menjadi sebuah pernyataan utama. Cara andang suswa SMA pun sudah lebih luas. Hal itu disebabkan oleh jenis bacaannya yang sudah semakin beragam, kemudahan mendapatkan informasi dan teman diskusi yang sudah lebih dewasa sehingga mampu mengembangkan pola berpikirnya. Peneliti menerapkan hasil analisis dalam metode curah gagasan berorientasi pendekatan genre yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis eksposisi. Hasil penerapan metode ini adalah siswa mengalami peningkatan rata-rata, pada prates siswa mendapatkan rata-rata 53.30, sedangkan pada tes akhir nilai rata-rata 70.60. Dalam uji-t didapatkan hasil thitung = 3.47 > ttabel(95%)(38) = 2,024. Dengan

(10)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

(11)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

IMPLEMENTATION WITH BRAINSTORMING METHOD

GENRE-BASED APPROACH ORIENTED

(Mix Method Research toward The Published High School Students’ Writings)

Velayeti Nurfitriana Ansas

A writing always contains the arguments of the author. This ability is the basis of the ability of creating a text. However, there are a lot of atudents who have difficulties in making a strong argument when they are writing. This is due to their difficulty in generating ideas. In order to develop the writing skills of high school students, the researcher will analyze the strength of the arguments for the student based in its structure and apply the in the development of methods for teaching writing exposition. There are five formulation of the problems in this study, that are, how is the structure of high school student in his argument? How

is the profile of high school students’ writing? How is the design of brainstorming method genre-based approach ariented? How is the learning process? How is the learning outcomes?

This study is aimed to determine the complexityof the argument’s

structure of high school students in their writing, how the application of learning is and how the learning outcomes is.

The research method used was mix method. The design that reseacher used was exploratory. The sources of qualitative data that researcher used were the writings of the high shcool students which have been published . the source of data in this quantitative phase, is class X MIA V in SMAN 1 Lembang.

Based of the Findings of qualitative reseach, the structure of the argument

(12)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

(13)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berbahasa berarti berkomunikasi. Manusia menggunakan bahasa untuk

mengeluarkan pendapat, mengungkapkan perasaan dan masih banyak lagi jenis

komunikasi yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Bahasa Indonesia.

Sesuai dengan isi undang-undang Dasar Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009

pasal 25 tentang bahasa Negara yang menyebutkan bahwa “ Bahasa Indonesia

sebagai bahasa resmi Negara berfungsi sebagai jatidiri bangsa, kebanggaan

nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antar

daerah, dan antar budaya daerah”. Oleh karena itu, bahasa dapat menjadi jembatan

bagi setiap manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda untuk saling

memberikan informasi.

Terdapat setidaknya 4 jenis keterampilan berbahasa, di antaranya

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat keterampilan inilah yang

akan digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dari empat keterampilan

tersebut ada yang termasuk ke dalam keterampilan reseptif (menerima), yaitu

keterampilan menyimak dan membaca. Selain itu, ada keterampilan produktif

(menghasilkan), yaitu keterampilan berbicara dan menulis. Banyak orang

menganggap bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sulit

untuk dikuasai. Banyak yang berpikir bahwa seseorang yang pandai menulis itu

dikarenakan dia memang mampunyai bakat menulis sehingga beranggapan bahwa

tidak semua orang bisa menguasai keterampilan ini.

Syamsuddin (2011) dalam bukunya “Menuju Menulis Efektif”

(14)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dalam kehidupan bermasyarakat setiap masyarakat tentu akan saling

berkomunikasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Berdasarkan

pemahaman yang disampaikan Syamsudin, sebuah tulisan merupakan salah satu

sarana yang masyarakat gunakan untuk saling berkomunikasi antar sesamanya

secara tidak langsung.

Apakah semua orang bisa menulis? Ya, semua orang bisa menulis karena

setiap orang mempunyai bahasa. Bahasa berperan untuk menyatakan cinta, kasih

sayang, pendapat, penolakan, ketidaksukaan dan lain-lain. Keterampilan menulis

diawali dengan penggunaan bahasa secara ekspresif dan imajinatif seperti lewat

catatan harian (Alwasilah & Alwasilah, 2005). Dari situlah seseorang bisa dilatih

menulis untuk menyatakan pikirannya.

Keterampilan menulis berbeda dari keterampilan menyimak dan berbicara.

Keterampilan menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang dimilki

manusia semenjak lahir. Namun, keterampilan menulis tidak dimiliki manusia

semenjak mereka lahir. Keterampilan menulis dihasilkan dari proses berlatih

karena keterampilan menulis baru dapat dilakukan setelah manusia belajar bahasa

tulis. Dengan kata lain, menulis merupakan keterampilan yang akan semakin

tajam ketika sering diasah.

Kegiatan inti dalam menulis adalah mengarang. Mengarang diartikan

dengan merangkai , menyusun secara cermat buah pikiran ke dalam bentuk tulisan

yang beruntun dan teratur tentang suatu masalah (Syamsuddin, 2011). Hasil dari

sebuah kegiatan mengarang ini adalah teks. Teks merupakan salah satu sarana

belajar berbahasa karena unsur utama sebuah teks adalah bahasa. Knap and

Watkins dalam bukunya Genre, Text, Grammer mengatakan bahwa “language is

processed and understood in the form of text” (2009). Bahasa merupakan sebuah

proses dan dapat dipahami melalui bentuk sebuah teks. Jadi, dapat dipahami

bahwa teks dapat membantu seseorang untuk memahami bahasa karena dalam

kegiatan menulis disitulah proses bahasa dilahirkan.

Pada kurikulum 2013 yang baru diterapkan dibeberapa sekolah teks

(15)

teks sebagai language usage. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah

pendekatan berbasis teks (Text), siswa belajar bahasa melalui teks.

Genre-text Approach ini digunakan untuk melengkapi siswa dengan kemampuan untuk

menggunakan struktur tulisan berdasarkan jenisnya secara efektif dan efisien.

Pemahaman terhadap teks ini sangat penting. Dalam kurikulum ini siswa

dituntut untuk memahami berbagai jenis (genre) teks secara mendalam dari mulai

struktur teks tersebut hingga struktur kebahasaannya (linguistiknya). Pemahaman

terhadap struktur teks dan kebahasaan ini amat penting untuk mendukung siswa

dalam pembelajaran menulis. Kebanyakan siswa tidak tahu struktur teks dan

kebahasaan yang tepat dari jenis teks yang akan mereka buat. Ketidaktahuan itu

menyebabkan teks yang siswa hasilkan menjadi rancu atau tidak sistematik ,

sehingga kualitas tulisan pun menjadi berkurang. Oleh karena itu, memahami

struktur teks amatlah penting sebagai dasar kemampuan menulis siswa.

Kegiatan pembelajaran berbasis teks ini (genre-based approach) berharap

bahwa setiap siswa mampu membedakan struktur teks dan kebahasaan yang

mereka gunakan berdasarkan jenis teks yang mereka pilih. Eggins dalam Emi

Emilia (2011) mengatakan bahwa “teks itu mempunyai tekstur, yakni: pengikat setiap klausa dalam teks untuk membentuk satu kesatuan yang utuh”. Dengan kata

lain, ciri sebuah teks dapat dikatakan baik itu ketika mempunyai kohesi dan

koheren yang jelas dan menggunakan stuktur kebahasaan yang tepat.

Dalam kurikulum 2013 banyak jenis teks yang harus dikuasai siswa di

tingkat SMA. Salah satu genre teks yang dipelajari siswa SMA adalah teks

eksposisi. Teks eksposisi dalam kurikulum 2013 merupakan teks yang berfungsi

untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumen

yang kuat (Bukus Siswa Kurikulum 2013). Dapat dilihat bahwa dalam kurikulum

2013 ini posisi teks eksposisi adalah sebagai teks yang berfungsi untuk

menyatakan argumen siswa terhadap sebuah fenomena.

Dalam menulis teks eksposisi, siswa dituntut untuk mampu menjelaskan

gagasan yang mereka miliki dan menjelaskan kepada pembaca apa yang menjadi

(16)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dituntut pada kemampuan menulis eksposisi ini. Kemampuan dalam berpikir kritis

siswa terhadap suatu fenomena pun akan dapat tergambar dengan jelas dalam teks

ber-genre eksposisi ini.

Ketika kita berniat untuk membenahi kemampuan menulis siswa hal

pertama yang harus kita lakukan adalah menganalisis sejauh mana pemahaman

siswa tentang karangan eksposisi, seberapa seringkah siswa menulis, sejauh mana

kesalahan yang mereka lakukan ketika menulis karangan eksposisi, sejauh mana

pemahaman mereka tentang topik yang mereka tulis dan bagaimanakah struktur

argumen mereka ketika membahas sebuah topik permasalahan. Berargumen

merupakan hasil dari kegiatan bernalar. Kegiatan bernalar ini akan membantu

siswa ketika mengungkapkan gagasan-gagasan dalam sebuah karangan eksposisi.

Proses kegiatan bernalar merupakan kegiatan akal untuk “mengolah” pengetahuan

yang telah diterima melalui panca indra dan ditunjukan untuk mencapai sebuah

kebenaran (Puspoprodjo,2011).

Menulis dan berpikir memiliki hubungan yang erat. Cooper dan Patton

(2003) dalam bukunya Writing Logically, Thinking Critically mengatakan bahwa

... to write well we need to think clearly”. Pernyataan tersebut memperkuat

bahwa kemampuan siswa dalam berpikir akan sangat mempengaruhi bagus atau

tidak hasil tulisan mereka. Pola berpikir ini akan mempengaruhi seseoarang

dalam menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan inilah hal yang sangat

berpengaruh terhadap isi sebuah teks eksposisi. Seseorang yang hendak menulis

haruslah mampu menarik kesimpulan dari hal-hal yang telah mereka amati untuk

dibuktikan pembenarannya. Cooper dan Patton (2003) menjelaskan bahwa

“sebuah kesimpulan dari ide-ide yang telah ditulisakan dapat membantu pembanca untuk dapat memahami apa yang ingin disampaikan penulis melalui

tulisannya”.

Berdasarkan pengalaman peneliti ketika mengajar pembelajaran menulis,

banyak siswa yang kesulitan dalam menuangkan gagasannya dalam tulisan.

Gagasan-gagasan yang siswa tulisakan biasanya tidak sistematis atau tidak

(17)

dapat tergambar dengan jelas. Ide pokok dalam setiap paragram tidak tertuang

dengan baik dan terkesan acak-acakan. Hal itu banyak diakibatkan karena siswa

bingung ketika menulis. Siswa merasa bingung gagasan apa yang harus siswa

tuliskan dalam karangannya. Ketdakteraturan dalam menuangkan gagasan inila

yang mencerminkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa tersebut

sehingga menjadi penghambat berkembangnya kemampuan menulisnya.

Dewasa ini, banyak sekali model atau metode pembelajaran yang

berbasiskan kemampuan otak seperti brain based learning, brained based

teaching, pembelajaran quantum, hypno teaching, NLP dan masih banyak lagi.

Berdasarkan penilaian tersebut peneliti menilai alangkah lebih baik ketika kita

sebagai seorang pengajar memilih sebuah model atau metode pembelajaran untuk

meningkatkan keterampilan berbahasa siswa adalah dengan menggunakan model

yang berbasiskan kemampuan otak atau bernalar. Hal itu dikarenakan kegiatan

menulis eksposisi menitik beratkan kemampuan otak untuk berargumen,

memberikan gagasan-gagasannya terhadap suatu fenomena sehingga kemampuan

otak akan sangat mendukung dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa

terutama karangan eksposisi. Sebelum seorang guru menentukan metode yang

cocok untuk meningkatkan kemampuan menulis eksposisi siswa, guru perlu

mengenal bagaimana sebenarnya kemampuan bernalar siswa dan juga seperti

apakah pola bernalarnya. Setelah mengetahui pola bernalar tersebut, guru harus

mampu menentukan metode yang tepat sehingga dapat mengoptimalkan

kemampuan berpikirnya untuk mengembangkan kemampuan menulisnya.

Salah satu metode pembelajaran yang menekankan pada kemampuan

berpikir adalah metode pembelajaran curah gagasan (brain storming). Metode ini

menitikberatkan pada kemampuan otak untuk membantu siswa merangkaikan

gagasan dalam bentuk peta gagasan. Dengan memetakan gagasan-gagasan yang

hendak ditulis, diharapkan siswa dapat lebih mudah dalam menuangkan

ide-idenya dalam bentuk tulisan sehingga struktur teks nya menjadi baik dan benar.

Metode pembelajaran ini berorientasi pada pendekatan GBA (Genre Based

(18)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

pemetaan gagasan yang dibuat akan disesuaikan dengan jenis teks yang nantinya

akan siswa buat. Metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

menuangkan gagasannya dalam tulisan sehingga gagasan yang dihasilkan dapat

tersusun dengan rapi dan sesuai dengan struktur teksnya.

Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah peneliti sampaikan, maka

peneliti hendak melaksanakan sebuah penelitian mix method terhadap hasil karya

siswa SMA untuk melihat bagaimanakan struktur argumen bahasa tulis siswa

SMA. Hasil dari analisis ini akan peneliti gunakan sebagai dasar untuk

mengembangkan model atau metode pembelajaran yang akan guru gunakan agar

metode tersebut dapat berfungsi secara optimal karena dikembangkan berdasarkan

analisis kebutuhan siswa. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul “Struktur Argumen Siswa SMA yang Diterbitkan dan Penerapan Pembelajarannya dengan Metode Curah Gagasan berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap Hasil Tulisan Siswa SMA

yang Diterbitkan)”.

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Dadun Kohar (2009) dengan judul

“Model Belajar Berorientasi Kemampuan Otak dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentatif di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu Tahun 2008/2009”

dengan hasil nilai siswa meningkat dengan signifikan. Melihat penelitian yang

dilakukan oleh Kohar, beliau menggunakan metode yang serupa yaitu metode

yang berbasis kemampuan otak. Penelitian ini pun berbasiskan kemampuan otak,

hanya saja penelitian ini lebih mengembangkan kemampuan siswa dalam

mengembangkan struktur argumen yang telah dimilikinya berdasarkan hasil

penelitian kualitatif pada tahap awal penelitian.

Penelitian terdahulu lainnya mengenai kemampuan berpikir dan menulis

terdapat dalam penelitian yang dilakukan oleh Erizal Gani (1992) dengan judul

“Hubungan antara Kemampuan Membaca Pemahaman dan Kemampuan Berpikir

Logis dengan Kemampuan Menulis Eksposisi: Studi Deskriptif Analitis

terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP

(19)

yang signifikan antara kemampuan berpikir logis dengan kemampuan menulis

eksposisi. Hal itu dikarenakan kegiatan berpikir itu akan menghasilkan gagasan

dan menulis itu membutuhkan gagasan. Kedua kemampuan tersebut sama-sama

berada pada lingkup gagasan sehingga akan saling terkait. Perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini adalah penelitian tersebut membahas berpikir logis

secara umum dari tulisan eksposisi. Sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini

berkenaan kepada hal yang lebih spesifik lagi dari berpikir kritik atau logis, yaitu

bentuk-bentuk gagasan yang dihasilkan. Dalam penelitian ini pun tidak hanya

untuk memotret kemampuan anak dalam berpikir kritis dalam menulis tetapi

sebagai upaya juga untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi

tersebut.

Berdasarkan yang diketahui oleh peneliti, peneliti belum menemukan

penelitian yang benar-benar mengangkat permasalahan struktur argumen bahasa

tulis siswa. Kebanyakan penelitian hanya membahas kemampuan berpikir

kritisnya saja, tidak mengambil hal yang lebih spesifik dari kemampuan berpikir

kritis tersebut, yaitu kualitas gagan siswa yang terdapat dalam tulisannya. Oleh

karena itu, peneliti berarap penelitian ini dapat membantu guru-guru untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis, tarutama menulis karangan

eksposisi.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Banyak orang yang beranggapan bahwa kemampuan menulis dihasilkan

berdasarkan bakat manusia;

2) Banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menulis;

3) Banyak siswa yang kesulitan dalam mengemukakan gagasan-gagasan dalam

bentuk tulisan;

4) Banyak guru yang belum mengetahui pola bernalar siswanya;

5) Dalam kurikulum 2013 banyak jenis karangan yang harus dikuasai siswa

(20)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6) Siswa harus mampu membedakan struktur teks dan kebahasaan berdasarkan

genre teksnya;

7) Kurang bervariatifnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

menulis;

8) Banyak metode pembelajaran yang dipilih guru bukan berdasarkan analisis

kebutuhan siswanya.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1) Bagaimana struktur argumen siswa SMA dalam tulisannya?

2) Bagaimana profil tulisan siswa SMA sebelum penerapan metode?

3) Bagaimana rancangan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran menulis di kelas?

4) Bagaimana proses/implikasi pembelajaran menulis dengan menggunakan

metode brain storming berbasis GBA?

5) Bagaimana hasil pembelajaran menulis siswa SMA?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana

kemampuan berpikir kritis siswa dengan melihat struktur argumen dalam tulisan

yang mereka buat. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana

metode brain storming dapat mempengaruhi kemamuan siswa dalam menulis

terutama dalam mengembangkan gagasan dalam tulisan eksposisi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1) mendeskripsikan bagaimana profil tulisan siswa SMA;

2) mengetahui rancangan model pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran menulis di kelas;

3) melihat bagaimana proses/implikasi pembelajaran menulis dengan

menggunakan metode brain storming berbasis GBA;

(21)

E. Manfaat Penelitian Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini, penulis dapat mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman tentang kegiatan menulis terutama pada genre teks eksposisi dan cara

pemilihan metode-metode dalam menulis.

b. Manfaat Bagi Guru

Dengan penelitian ini, guru dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

landasan untuk menentukan metode-metode yang tepat digunakan dalam

meningkatkan kemampuan menulis eksposisi.

c. Manfaat Bagi Siswa

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulanis terutama dalam menulis karangan eksposisi.

F. Struktur Organisasi Penelitian

Bab 1 berisi mengenai ihwal latar belakang permasalahan penelitian yan g

membahas mengenai hal-hal yang mendasari dipilihnya permasalahan penelitian

oleh peneliti. Selain itu, pada bab 1 ini membahas mengenai identifikasi masalah

dan juga rumusan masalah yang hendak peneliti cari jawabannya. Dalam bab 1 ini

digambarkan secara sekilas mengenai bagian awal penelitian dari mulai latar

belakang hingga metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

Bab 2 berisi teori-teori yang hendak peneliti gunakan sebagai dasar teori

dari permasalahan penelitian yang peneliti angkat. Setiap teori yang disajikan

haruslah sesuai dengan setiap variabel yang ada. Pada bab 2 ini disajikan

teori-teori berpikir kritis dan strur argumen, teori-teori bahasa tulis, teori-teori metode curah

gagasan (brain storming), teori genre based approach (GBA) serta teori menulis

(22)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Bab 3 berisi penjabaran mengenai metodologi penelitian yang akan

peneliti gunakan sebagai dasar metode penelitiannya. Disini peneliti

menggunakan metode penelitian kombinasi atau dikenal dengan sebutan mix

method. Dalam bab 3 juga dijabarkan teknik-teknik pengumpulan dan pengolahan

data yang diperlukan oleh penelit ketika terjun ke lapangan.

Bab 4 berisi penjabaran hasil penelitian kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif ini peneliti akan membahas mengenai struktur argumen pada bahasa

tulis siswa SMA. Pada bab 4 ini akan diawali dengan penjabaran hasil

tulisan-tulisan siswa. Kemudian akan dilanjutkan dengan penjabaran analisis struktur

argumennya. Setelah itu, pada bab 4 ini juga berisi pembahasan dari hasil analisis

tersebut yang akan dikaitkan dengan teori pada Bab 2.

Bab 5 berisi penjabaran hasil penelitian kuantitatif. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian kombinasi (mix method). Oleh karena itu, setelah

di bab 4 menjabarkan penelitian kualitatif, pada bab 5 ini hal yang akan dibahas

adalah penelitian kuantitatifnya. Penelitian kuantitatif dalam penelitian ini yaitu

penelitian terhadap penerapan metode curah gagasan (brain storming) dengan

berorientasi genre based approach dalam pembelajaran menulis. Dalam bab 5 ini

akan diawali dengan penjabaran ancangan metode curah gagasan dengan

berorientasi GBA yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis. Setelah itu,

peneliti akan menyajikan pendeskripsian data yang didapatkan ketika terjun

kelapangan, yaitu nilai pretest dan nilai posttest yang di dapatkan dari kelas

eksperimen. Setelah penjabaran tersebut barulah dijabarkan hasil analisis data

kuantitatif yang terdiri dari uji normalitas, uji homogentas dan uji hipotesis.

Barulah yang terakhir, peneliti sajikan pembahasan dari hasil analisis yang

dikaitkan dengan teori dari bab 2 dan dikaitkan juga dengan hasil penelitian

kualitatif yang memang menjadi fokus penelitian ini.

Bab 6 berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan disini berisi

jawaban-jawaban singkat dari rumusan masalah yang diajukan peneliti pada bab 1. Saran

dalam bab 5 ini berisi saran-saran peneliti mengenai penelitian yang telah peneliti

(23)

melanjutkan penelitian ini. Dalam saran ini, peneliti akan memberikan hal-hal

yang perlu diperhatikan ketika melakukan penelitian ini atau apasaja yang

(24)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Disain Penelitian

Metode penelitian yang peneliti pilih adalah metode penelitian campuran

atau sering disebut dengan mixed method. Penelitian metode campuran atau Mixed

Method Research (M2R) adalah metode penelitian yang diaplikasikan bila peneliti

memiliki pertanyaan yang perlu diuji dari segi outcomes dan prosesnya, serta

menyangkut kombinasi antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu

penelitian. Karena berfokus pada outcomes dan proses, maka desain penelitian

metode campuran (Mixed Method Research) biasa digunakan dalam penelitian

evaluasi program. Namun sekarang metode ini sering digunakan untuk ilmu-ilmu

sosial, seperti: konseling, psikologi sosial, manajemen, dan pengorganisasian

perilaku (Bryman, Hanson dalam McMillan, 2008:309).

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Bryman dan Hanson, Creswell dan

Clark (2007:5) mendefinisikan Mixed Method Research sebagai desain penelitian

yang beranjak dari asumsi filosofi metode inquiri. Sebagai metodologi, Mixed

Method Research memberikan panduan saat mengumpulkan dan menganalisis

data dan pencampuran antara pendekatan keduanya (kualitatif dan kuantitatif)

dilakukan dalam satu serangkaian penelitian. Jadi pada intinya, menggunakan

(25)

dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap permasalahan penelitian

daripada digunakan secara terpisah.

Peneliti memilih menggunakan metode penelitian ini dengan beberapa

pertimbangan. Peneliti ingin menganalisis struktur argumen dalam tulisan siswa

untuk menetahui sejauh mana kemampuan berpikir kritis siswa ketika menulis.

Untuk menganalisis struktur argumen dalam tulisan siswa ini penulis

menggunakan metode kualitatif sehingga segala sesuatu yang berhubungan

dengan tulisan argumentasi dan struktur argumen dapat dikaji secara mendalam

berdasarkan teori-teori yang ada. Namun, terdapat hal lain yang ingin peneliti

ketahui yang menjadi permasalahan lain dalam penelitian ini, yaitu bagaimana

penerapannya dalam pembelajaran menulis di sekolah.

Sebagai implikasi dari penelitian mengenai struktur argumen ini, peneliti

hendak mengujicobakan salah satu metode yang berhubungan dengan

pengembangan gagasan, yaitu metode brainstorming berorientasi Genre Based

Approach. Untuk mengukur sejauh mana pengaruh metode tersebut dalam

kemampuan menulis siswa dan juga kemampuan siswa dalam berpikir kritis,

peneliti menggunakan metode kuantitatif. Hal itu dikarenakan, data yang hendak

peneliti ambil dalam bentuk data statistik atau angka.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, dapat terlihat bahwa peneliti

mempunyai permasalahan penelitian yang perlu diuji dari segi outcomes dan

prosesnya, serta menyangkut kombinasi antara kualitatif dan kuantitatif dalam

(26)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

akan sangat membantu peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan

jelas menggambarkan keseluruhan permasalahan yang hendak dibahas.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode penelitian campuran ini

dapat dijabarkan dalam table di bawah ini.

Tabel 3.1 Keungulan dan Keterbatasan Metode Kombinasi

Keunggulan Keterbatasan

1. Menghasilkan data yang lebih

komprehensif

2. Merupakan kompensasi dari

keterbatasan dalam menggunakan

single method

3. Mengizinkan melakukan

investigasi dengan menggunakan

tipe pertanyaan yang berbeda

4. Dapat menguji pertanyaan

penelitian yang kompleks

5. Menggunakan tringulasi yang

dapat meninggikan kredibilitas

dari data yang ditemukan

1. Peneliti membutuhkan kemampuan

lebih untuk melaksanakan dan

menginterpretasikan hasil dari dua

desain penelitian

2. Memerlukan data yang lebih luas

3. Memerlukan waktu dan sumber

yang lebih banyak

4. Sulit untuk menggabungkan dua

pendekatan tersebut pada saat

menulis laporan dan membuat

kesimpulan

Disain penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah disain

(27)

desain berurutan – data kualitatif yang telah didapatkan pertama kali, kemudian

dilanjutkan dengan fase kuantitatif. Pada desain ini, hasil dari analisa data

kualitatif digunakan untuk membantu menentukan fokus dan tipe pengumpulan

data pada fase kuantitatif. Tujuan dari desain ini secara khusus adalah untuk

digunakan pada fase awal kualitatif dari beberapa individu untuk mengidentifikasi

tema, ide, perspektif, kepercayaan yang berasal dari bagian terbesar dari penelitian

kuantitatif.

Peneliti menggunakan disain ini dengan pertimbangan bahwa inti dari

penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana pola berpikir siswa

dalam menghasilkan argumen, bagaimana struktur argumennya dan dengan

melihat hal tersebut dapat tergambar sejauh mana kemampuan berpikir kritis

siswa tersebut. Oleh karena itu, inti penelitian ini terdapat dalam penelitian

kualitatifnya dan penelitian kuantitatif ini digunakan sebagai penguat hasil dari

penelitian kualitatif yang sebelumnya telah peneliti lakukan. Sehingga disain

penelitian ini yang paling tepat untuk peneliti gunakan.

B. Prosedur dan Paradigma Penelitian 1. Prosedur Penelitian

Secara garis besar prosedur penelitian ini beberapa tahapan.

Tahapan-tahapan yang dilakukan selama penelitian ini adalah: 1) tahap pra penelitian, 2)

tahap validasi instrumen analisis, 3) tahap analisis data kualitatif, 4) tahap

(28)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tahap perbaikan program pembelajaran, 7) tahap penerapan metode pembelajaran.

tahap-tahap penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini.

1) Tahap Prapenelitian:

a) Kajian Teori b) Studi Lapangan

2) Tahap Pembuatan Instrumen Analisis

3) Tahap Analisis Data Kualitatif (Analisis Struktur Argumen dalam Tulisan Siswa)

4) Tahap Mendisain Program Pembelajaran:

a) Tujuan b) Sintaks

c) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

5) Tahap Validasi

Program Pembelajaran

6) Tahap Perbaikan Program Pembelajaran

7) Tahap Penerapan Program Pembelajaran:

a) Pelaksanaan prates

b) Penerapan metode yang diusung c) Pelaksanaan pascates

d) Penghitungan keefektifan metode dalam pembelajaran

(29)

2. Paradigma Penelitian

Keterangan:

Variabel bebas 1 : Metode Brain Storming berorientasi GBA

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Metode Brain

Storming

berorientasi GBA Kemampuan

Berpikir Kritis

Metode Brain Storming berorientasi GBA dan Kemampuan Berpikir

Kritis

KEMAMPUAN MENULIS TULISAN

ARGUMENTASI

E R

(30)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Variabel bebas 2 : Kemampuan berpikir kritis

Variabel terikat : Kemampuan menulis tulisan argumentasi

E : Hubungan antara variabel bebas 1 dengan variabel terikat

R : Hubungan antara variabel bebas 2 dengan variabel terikat

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini adalah:

1) Struktur argumen dalam bahasa tulis adalah pola gagasan yang tergambar

dalam tulisan siswa. Pola gagasan ini merupakan hasil dari proses berpikir

kritis siswa ketika menuangkan pikirannya dalam bentuk tulisan.

2) Metode Brain Storming dengan Berorientasi pada Genre Based Approach

adalah metode pembelajaran yang menekankan kemampuan otak untuk

menghasilkan gagasan dan memetakannya dalam bentuk peta gagasan

sehingga mampu membuat sebuah karangan dengan berdasarkan kepada

penyusunan struktur teks yang baik dan benar sesuai dengan genre teks

tersebut.

3) Pembelajaran menulis eksposisi adalah kegiatan menulis yang bertujuan untuk

mengungkapkan gagasan mengenai suatu hal berdasarkan argumen yang kuat

dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca mengenai hal-hal yang menjadi

(31)

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian kualitatif sangat mengutamakan manusia atau peneliti

sendiri sebagai intrumen utama yang terjun ke lapangan serta berusaha sendiri

mengumpulkan informasi. Hal itu dikarenakan manusia/peneliti mempunyai

adaptibilitas yang tinggi , jadi senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan situasi

yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian itu (Nasution, 1992).

a. Manusia sebagai alat penelitian

Peneliti sebagai instrumen penelitian ini serasi dengan penelitian kualitatif

karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) Peneliti-sebagai-alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

Tidak ada instrumen yang dapat bereaksi dan berinteraksi terhadap demikian

banyak faktor dalam situasi yang senantiasa berubah-ubah.

2) Peneliti-sebagai-alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan

dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3) Tiap situasi adalah keseluruhan. Tidak ada suatu instrument yang dapat

menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4) Situasi yang melibatkan manusia tidak dapat dipahami dengan dengan

pengetahuan saja.

(32)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6) Hanya manusia-sebagai-instrumen yang dapat mengambil kesimpulan dengan

segera berdasarkan data-data yang dikumpulkan dan kemudian digunakan

sebagai umpan balik untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau

penolakan.

7) Dengan manusia-sebagai-instrumen respon yang aneh, menyimpang ketika

dilapangan justru diberikan perhatian. Respon yang lain daripada yang lain

atau bahkan yang bertentangan digunakan untuk mempertinggi tingkat

kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diselidiki.

b. Observasi

Kegiatan obervasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan. Sebagian

besar ilmu pengetahuan didapatkan dari hasil observasi. Marshall dan Rossman

(Furqon & Emilia, 2010) menyebutkan bahwa observasi merupakan teknik

pengumpulan data yang fundamental dan sangat penting dalam semua penelitian

kualitatif. Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan hasil observasi (Furqon &

Emilia,2010) adalah sebagai berikut:

1) Units of analysis (satuan analisis) dalam hal ini apa atau siapa yang

diobservasi, apakah perorangan, keluarga, kelompok kecil, subculture, kelas

dalam sekolah, atau kejadian, kegiatan, insiden, dan sebagainya;

2) Jenis observasi apa yang dipakai, participant observation atau nonpartiscipant

observation dan alasan mengapa memakai observasi;

(33)

4) Berapa kali dan berapa lama observasi dilakukan;

5) Apa yang dilihat dalam observasi

6) Bagaimana cara mereka data observasi;

7) Upaya apa yang dilakukan untuk mengurangi kemungkinan bias;

8) Dalam memaparkan data hasil observasi, peneliti harus menghubungkan data

observasi dengan data dari teknik pengumpulan data yang lain;

9) Kelemahan apa yang ada dalam proses observasi

Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

non-participation observer, yaitu suatu bentuk observasi dimana pengamat (peneliti)

tidak terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, dapat juga dikatakan bahwa

pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang diamatinya. Dengan kata lain

peneliti hanya sebagai pengamat tidak sekalius sebagai anggota kelompok yang

ditelitinya.

c. Angket

Peneliti menggunakan angket bermaksud untuk mengambil data dari siswa

setelah pembelajaran dilakukan. Angket ini bertujuan untuk melihat hal-hal apa

saja yang sudah mereka dapatkan dari pembelajaran yang telah dilakukan dan

mengetahui bagaimana perasaan mereka terhadap pembelajaran yang sudah

dilakukan.

(34)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dan sumber

nonmanusia. Sumber ini terdiri atas dokumen dan rekaman. Lincoln dan Guba

(Syamsuddin & Damaianti2007,hlm108) mengartikan “rekaman” sebagai setiap

tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individu atau kelompok

dengan tujuan untuk membuktikan adanya peristiwa. Adapun kata “dokumen”

digunakan untuk mengacu kepada setiap tulisan, seperti surat-surat, buku harian,

naskah editorial surat kabar, catatan kasus, foto-foto dan lain-lain.

e. Tes

Teknik penelitian yang peneliti gunakan adalah dengan tes. Tes ini digunakan

untuk mengetahui hasil pembelajaran mencangkup pretes (dilakukan sebelum

pembelajaran) dan pascates (dilakukan setelah pengajaran), baik di kelas

ekperimen maupun di kelas kontrol. Adapun tes yang digunakan adalah tes uraian.

E. Instrumen dan Hasil Validitas Instrumen Penelitian 1. Intrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, para ahli mengemukakan pendapatnya bahwa

yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, atau dengan bantuan

orang lain yang merupakan alat pengumpul data utama (Guba dan Lincoln, 1981

dalam Moleong, 1995; dan Furchan, 1992). Hal ini dikarenakan peneliti dalam

penelitian kualitatif dipandang sebagai pencari tahu alami dalam pengumpulan

(35)

Peneliti sebagai instrumen, ada beberapa prasyarat yang harus diperhatikan, yaitu:

(1) peneliti ada jarak dengan objek terteliti, (2) tetap objektif, (3) berorientasi pada

tujuan penelitian, (4) tetap setia pada data penelitian, dan (5) menyelesaikan

sesuai dengan disiplin ilmu serta paradigma.

Selain peneliti sebagai instrumen utama, penelitian ini menggunakan

instrumen bantu, yaitu tape recorder dan catatan lapangan. Tape recorder

digunakan untuk merekam tuturan para comic ketika melakukan stand up comedy

dan catatan lapangan digunakan untuk mencatat konteks tuturan. Instrumen

penelitian lainnya yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Instrumen Analisis Data Kualitatif

2) Instrumen Angket Tangapan Siswa Terhadap Kegiatan Menulis

3) Instrumen Tes

2. Validitas Instrumen Penelitian

Dalam pengujian valditas intrumen penelitian ini, peneliti tidak

menggunakan uji validitas empiris, yaitu mengujicobakan tes tersebut,

melaikan dengan menggunakan uji validitas logis dan konstruk. Kevalidan

intrumen penelitian ini akan diujikan melalui judgement pakar dalam bidang

menulis, pembelajaran bahasa indonesia dan evaluasi pendidikan. Peneliti

mengajukan dua orang ahli untuk setiap bidang ahli. Hal itu dilakukan untuk

memperkuat kevalidan dari instrumen yang akan peneliti gunakan. Berikut adalah

hasil judgement 6 pakar terhadap instrumen yang akan digunakan:

(36)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Validitas Instrumen Angket

c. Validasi Instrumen Perlakuan

F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Kualitatif

Data-data yang diperoleh melalui proses pengumpulan data kemudian

diolah dan dianalisi. Terdapat 3 langkah dalam mengolah data kualitatif yang akan

dilakukan oleh peneliti, yaitu:

a. Koding

Koding adalah proses pengaturan atau proses mengorganisir dari data yang

berjumlah banyak menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang kita butuhkan

dapat digunakan kembali (Moleong, 2007). Sewaktu menganalisis transkrip

interviu atau catatan peneliti perlu memberi kode secara teratur dan konsisten

untuk menangani fenomena yang dianggap sama. Hal ini akan membantu peneliti

dalam beberapa hal. Menurut pengkodean dapat membantu peneliti dalam

beberapa hal yaitu: (1) memudahkan identifikasi fenomena, (2) memudahkan

penghitungan frekuensi kemunculan fenomena, (3) frekuensi kemunculan kode

menunjukkan kecenderungan temuan, dan (4) membantu anda menyusun kategori

(kategorisasi) dan subkategorisasi. Sehingga peneliti dapat menemukan kejelasan

dalam penajaman fokus penelitian. Terdapat tiga langkah dalam proses

(37)

1) Koding awal: proses membagi-bagi sekian banyak data berupa teks atau

kata-kata ke dalam beberapa segmen yang lebih terklasifikasikan dengan teratur.

2) Koding terfokus: peneliti tersebut secara lebih lanjut mengurangi dan

menyeleksi data-data dengan cara mengidentifikasi dan mengkombinasi setiap

kode (data) yang telah dikelompokan pada tahap awal koding tadi.

3) Prosis akhir pengkodingan: pengambilan data mentah yang diperoleh dari

hasil catatan lapangan dan menuliskannya kembali agar dapat memfasilitasi

peneliti untuk menganalisis data-data tersebut. Proses ini melibatkan hasil

penelitian-penelitian sebelumnya yang sebidang untuk menemukan

keterkaitannya dengan penelitian yang sedang dilakukan (Waren & Karner,

2005).

b. Memoing

Memoing (memo) yaitu membuat catatan reflektif tentang apa yang

dipelajari dari data yang ada, sebagai sebuah pedoman dalam mendalami data

yang dikumpulkan. . Dalam proses ini, peneliti menciptakan, mendefinisikan,

memperinci kategori-kategori yang bersifat konseptual, membuat catatan

sementara tentang hubungan antara konsep dan menggambr sketsa mengenai

bagian-bagian penting untuk lebih memahami latar penelitian.

c. Description

Hal yang sangat penting dari manuskrip penelitian lapangan adalah

(38)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

interaksi, dan observasi yang muncul selama proses penelitian. Karena salah

satu teknik analisis yang didiskusikan di sini mencakup deskripsi, dan arena

porsi paling besar dari manuskrip akhir harus berupa deskripsi maka teknik

deskripsi ini menjadi pendekatan yang paling cocok. Tujuan pendeskripsian

adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar seperti 5W 1H.

Pendeskripsian data merupakan pejelasan lebih konkrit terhadap temuan

peneliti di lapangan. Pendeskripsian data haruslah merupakan penjelasan dari

beberapa penjelasan dari unit fenomena yang ditemukan dalam penelitian di

lapangan, sehigga pembaca dapat mengerti sepenuhnya apa yang dihasilkan

dalam penelitian tersebut.

2. Teknik Pengolahan Data Kuantitatif

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai.

Data yang dihasilkan masih berupa data mentah yang belum memiliki maksa

berarti. Agar data tersebut bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata

mengenai permasalahan yang diteliti, maka perlu adanya proses pengolahan data

untuk memberikan arahan agar dapat menganalisis lebih lanjut.

Untuk hasil tes, pengolahan data dilakukan terhadap skor tes awal dan skor

tes akhir kemampuan membaca ekstensif di kelas ekperimen dan di kelas kontrol.

Pengukuran tes awal adalah untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam

(39)

keefektifan metode brain storming mempengaruhi kemampuan siswa dalam

mengembangkan gagasan pada kegiatan menulis argumentasi.

Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut.

1) Uji validitas instrument

2) Menganalisis dan memberikan skor (pensekoran) terhadap lembar jawaban

siswa dari hasil tes awal dan tes akhir baik di kelas

3) Uji Hipotesis dengan Uji-T

G. Sumber Data

Objek penelitian ini adalah siswa SMA yang ada di Bandung. Peneliti

bermaksud mengumpulkan karangan-karangan eksposisi hasil karangan siswa

SMA untuk kemnudian dianalisis. Peneliti mengambil sumber data se Bandung

karena untuk membagi rata keadaan lingkungan tempat sumber data, yaitu daerah

perkotaan, daerah pinggir kota dan daerah pelosok. Sampel penelitian yang

peneliti ambil sebagai kelas yang akan diterapkan pembelajaran menulis eksposisi

dengan menggunakan metode brain storming berorientasi GBA ini adalah siswa

(40)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CURAH GAGASAN BERBASIS

PENDEKATAN GENRE

A. Ancangan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini merupakan alat yang digunakan

dalam proses pengujicobaan metode curah gagasan yang berbasis Pendekatan

genre (GBA) untuk pembelajaran menulis eksposisi dalam kurikulum 2013.

Bagian intrumen penelitian ini adalah:

a. ancangan metode curah gagasan berbasis Pendekatan genre;

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menulis eksposisi;

c. lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran menulis

eksposisi dengan menggunakan metode curah gagasan berbasis Pendekatan

genre;

d. lembar angket siswa mengenai pembelajaran menulis eksposisi dengan

menggunakan metode curah gagasan berbasis Pendekatan genre

Berikut ini lampiran untuk setiap instrumen yang telah disusun.

1. Ancangan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan genre

Ancangan metode merupakan langkah awal dalam perencanaan instrumen

perlakuan yang akan digunakan ketika penelitian dilapangan nanti. Dalam

ancangan model ini akan diuraikan rasional, tujuan, prinsip dasar, sintaks, serta

evaluasi dari metode pembelajaran yang digunakan yakni metode curah gagasan

yang berorientasi Genre Based Aproach (GBA).

a. Rasional

Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis. Salah

satu metode yang baik digunakan dalam pebelajaran menulis adalah metode yang

(41)

tulisan yang baik akan tergambar tingkat kemampuan berpikir seseorang yang

baik.

Pada dasarnya kegiatan menulis merupakan kegiatan berpikir dan

menyampaikan buah pikirannya dalam bentuk tulisan. Dalam sebuah tulisan yang

baik, tentunya harus mengandung gagasan yang baik dan sesuai dengan topik

yang diangkat. Kesesuaian isi sebuah tulisan akan sangat membantu pembaca

untuk memahami apa yang ingin disampaikan penulisnya. Tidak hanya sesuai,

namun apa yang disampaikan haruslah sistematis sehingga jalan pikiran penulis

akan tersampaikan dengan jelas kepada pembacanya.

Banyak metode pembelajaran yang berbasiskan kemampuan otak atau

yang mengoptimalkan kemampuan kerja otak. Salah satu metode pembelajaran

yang mengoptimalkan kemampuan otak adalah metode peta gagasan (curah

gagasan). Metode ini dapat membantu siswa dalam menghasilkan

gagasan-gagasan yang dibutuhkan dalam kegiatan menulis. Selain itu, metode ini pula

dapat membantu siswa untuk menyusun gagasan yang telah dihasilkan menjadi

paragraf-paragraf yang padu karena gagasan yang dihasilkan siswa akan dipetakan

sesuai dengan sistematikanya.

Metode curah gagasan ini dapat membantu siswa untuk menghasilkan

pemikiran yang terstruktur. Dengan pemikiran yang sudah terstruktur dengan

baik, maka tulisan yang dihasilkan pun akan mengandung gagasan yang

terstruktur dengan baik pula. Metode ini melatih siswa untuk menghasilkan

berbagai macam ide yang berkenaan dengan konteks yang mereka angkat. Selain

itu, mereka pun akan dilatih untuk mengorganisir setiap gagasan yang dihasilkan

berdasarkan kelompoknya.

Uraian tentang metode curah gagasan di atas memperlihatkan bahwa

metode ini dapat menjadi model yang dinilai banyak memiliki kelebihan, terutama

untuk pembelajaran menulis. Hal itu dikarenakan dalam metode ini, akan ada

proses mengumpulkan ide, mengkolaborasikan ide, menyusun peta gagasan,

(42)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kesatuan yang utuh dan sesuai dengan struktur tulisan yang dibuat.

Komponen lainnya yang menjadi landasan dalam penyusunan ini adalah

adanya variabel mengenai Pendekatan genre (GBA). Dalam kurikulum 2013 ini,

siswa dituntut memahami berbagai macam teks sesuai dengan struktur teks dan

struktur kebahasaannya. Oleh karena itu, variabel ini akan berkaitan erat dengan

metode curah gagasan yang akan digunakan.

Metode curah gagasan ini akan diterapkan dalam salah satu genre teks

yang harus siswa kuasai dalam kurikulum 2013 ini, yaitu menulis eksposisi. Jenis

tulisan eksposisi ini menuntut siswa untuk berargumen sehingga kemampuan

berpikir kritisnya harus dikembangkan dengan baik. Salah satu cara untuk

mengembangkan kemampuan berpikir tersebut adalah dengan menggunakan

metode branstorming berorientasi Pendekatan genre (GBA). Diharapkan dengan

penerapan metode ini kemampuan siswa dalam berpikir dapat berkembang

dengan baik dan juga siswa mampu mengembangkan ide-ide yang mereka

hasilkan sesuai dengan strukturnya sehingga siswa dapat menghasilkan teks yang

memiliki kesatuan yang utuh dan tergolong tulisan yang baik.

b. Tujuan

Tujuan umum dari penggunaan metode curah gagasan berorientasi

Pendekatan genre (GBA) ini adalah untuk membuat siswa mampu dengan mudah

menemukan gagasan-gagasan yang sesuai dengan konteksnya dan juga

menyusunnya sesuai dengan strukturnya berdasarkan konteks yang mereka

angkat. Tujuan khusus dari penggunaan metode ini adalah agar siswa mampu:

1) mencari sebanyak mungkin gagasan yang berhubungan dengan konteksnya;

2) mengkolaborasikan gagasan yang ditemukan sesuai dengan struktur dan

konteksnya;

3) menyusun gagasan yang didapat sesuai dengan strukturnya dalam bentuk peta

gagasan;

4) mengembangkan gagasan yang telah disusun menjadi sebuah teks eksposisi

(43)

c. Prinsip Dasar

Prinsip dasar dari metode curah gagasan ini adalah:

1) Membangun kemampuan siswa dalam menemukan ide yang berhubungan

dengan konteksnya

2) Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengombinasikan setiap ide yang

satu dengan ide yang lainnya sesuai dengan konteksnya

3) Membangun kemampuan siswa untuk menghasilkan pemikiran yang

terstruktur dengan baik

4) Memfasilitasi siswa untuk mengubah ide menjadi tulisan melalui peta gagasan

Sesuai dengan kepentingan penelitian ini, prinsip-prinsip dasar tersebut

diorientasikan kepada prinsip-prinsip yang ada dalam GBA (Emilia,2011) , yaitu

seorang penulis harus menulis dengan struktur organisasi yang lengkap dari awal

hingga akhir, konteks yang ada dalam tulisan sangat berperan penting karena

sebuah teks akan bergantung pada konteks/topiknya, dan dalam menulis siswa

harus mampu mengenal tahap-tahap dalam menulis berbagai jenis teks karena hal

itu akan membantu siswa untuk mencapai tujuan komunikasi yang dilakukannya

dengan meggunakan bahasa.

Melihat kedua prinsip yang telah diuraikan, terdapat keterkaitan atau

hubungan yang erat antara metode curah gagasan dengan GBA, yaitu (1)

mengembangkan kemampuan siswa dalam menulis sesuai dengan

konteks/topiknya, (2) mengembangkan kemampuan berpikir yang terstruktur

sehingga menghasilkan tulisan yang sesuai dengan strukturnya.

d. Sintaks (langkah pembelajaran)

Sintaks atau langkah-langkah dalam metode pembelajaran curah gagasan

berorientasi GBA ini diadaptasi dari langkah-langkah pembelajaran dari

Dananjaya (2011) dengan melakukan pengembangan yang sesuai dengan

Pendekatan genre (GBA). Berdasarkan hasil pengembangan tersebut, didapatkan

(44)

Velayeti Nurfitriana Ansas, 2014

Struktur Argumen Tulisan Siswa Sma Yang Diterbitkan Dan Penerapan Pembelajarannya Dengan Metode Curah Gagasan Berorientasi Pendekatan Genre (Penelitian Kombinasi terhadap hasil ulisan siswa SMA yang sudah diterbitkan)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2) Memberikan tema/topik untuk ditulis

3) Mencurahkan sebanyak mungkin gagasan berdasarkan tema/topik sebanyak

mungkin dan tanpa memberikan jeda waktu yang lama untuk berpikir

4) Mengombinasikan ide-ide yang didapatkan dari teman-teman sekelompiknya

sesuai dengan konteks/topiknya

5) Membuat peta gagasan sesuai dengan struktur teks dari jenis teks yang akan

mereka buat

6) Mengembangkan gagasan yang telah tersusun dalam peta gagasan menjadi

sebuah tulisan

e. Dampak Instruksional

Berdasarkan uraian Danandjaya (2011), dampak instruksional dan

pengiring metode curah gagasan yaitu sebagai berikut:

1) belajar mencari ide secara cepat

2) belajar mengombinasikan berbagai ide sesuai konteks

3) belajar mengelompokan ide berdasarkan struktur

4) menghasilkan tulisan sesuai struktur

5) mengembangkan keterampilan berpikir secara terstruktur dalam menulis

6) mengembangkan keterampilan bekerja sama dalam kegiatan menulis dengan

orang lain

f. Dampak Sosial

Dampak sosial dari pembelajaran menulis eksposisi dengan menggunakan

metode braindstorming berorientasi GBA ini adalah:

1) Belajar bekerjasama dalam menuangkan ide

2) Belajar menghormati ide atau pendapat dari orang lain

3) Belajar kritis memandang sebuah persoalan yang terjadi di lingkungan sekitar

4) Mengembangkan rasa peka terhadap kejadian-kejadian sosial yang terjadi

Gambar

Tabel 3.1 Keungulan dan Keterbatasan Metode Kombinasi
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Tabel 5.1 Data Nilai Hasil Awal Menulis Siswa
Tabel 5.2 Data Nilai Menulis Siswa Setelah Penerapan Metode

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris hubungan antara kontrol diri dan konformitas teman sebaya dengan perilaku konsumtif terhadap rokok pada remaja

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Based on the result of research and analysis wich have been performed, it can be concluded that, the need of public transportation in the urban area is highly needed as an

Rani mengungkapkan bahwa keberuntungannya sama sekali tidak disangka // Namun demi8kian / diakuinya bahwa hamper seluruh keluarganya mengambil produk dari bank mandiri //

Apabila berat badan ibu sebelum hamil dan kenaikan berat badannya selama hamil adalah kurang dari normal, maka si bayi akan beresiko lahir dengan berat

validitas empiris, reliabilitas, dan analisis butir soal data skor siswa

Kebutuhan NaOH di Indonesia pada saat ini masih ditunjang dengan impor dari luar negeri (BPS, 2015) padahal Indonesia kaya NaCl yang dapat dimanfaatkan sebagai

Verifikasi – Pertama-tama mereka melakukan verifikasi yang paling mendasar yaitu: memeriksa apakah semua aktivitas telah memiliki standar operating procedure (SOP)? Jika belum