• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Peningkatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Peningkatan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi”

ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam istilah aslinya Penelitian Tindakan Kelas disebut dengan Classroom Action Research.Belakangan ini, penelitian tindakan kelas di Negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Kanada telah berkembang dengan pesat. Para ahli penelitian pendidikan akhir-akhir ini menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penelitian tindakan kelas. Faktor penyebabnya adalah karena jenis penelitian ini mampu menawarkan peningkatan kompetensi professional guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indicator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

Istilah PTK dideferensiasi dari pengertian pengertian berikut:

Kemmis (1992): Action research as a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situation in order to improve the rationality and justice of (a) their on social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which practices are carried out.

McNeiff (2002): Action research is a term which refer to a practical way of looking at your own work to sheck that it is you would like it to be. Because action research is done by you, the practitioner, it is often referred to as practitioner based research; and because it involves you thinking about and reflecting on your work, it can also be called a form of self-reflective practice.

(2)

Berdasarkan penjelasan Kemmis dan McNeiff tersebut, dapat dicermati pengertian PTK secara lebih rinci dan lengkap. PTK didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan. Untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut, PTK dilaksanakan dalam proses berdaur (cyclical) yang terdiri dari empat tahapan,

planing, action, observation/evaluation, dan reflection.

Dalam penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang ia lakukan di kelas, melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi. Hal ini sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu adanya tindakan-tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

Hal ini sejalan dengan pendapat Suyanto (Basrowi, 2008: 26) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang besifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar memperbaiki dan atau meningkatkan praktek-praktek pembelajaran secara lebih profesional.

Sedangkan menurut Hopkins (Basrowi, 2008: 26), classroom action research

merupakan salah satu jenuis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikan guru sehari-hari. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis

(3)

yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang ada.

Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis di mana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statisterselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Kemiss & mcTaggart (Basrowi, 2008 : 26 ).

Priyono (Basrowi, 2008: 48) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah strategi pengembangan profesi guru karena (a) menempatkan guru sebagai peneliti, bukan sebagai informan pasif, (b) menempatkan guru sebagai sebagai agen perubahan, dan (c) mengutamakan kerja kelompok antara guru, siswa dan staf pimpinan sekolah lainnya dalam membangun kinerja sekolah sekolah yang lebih baik.

Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas adalah untuk :

1) peningkatan dan perbaikan praktek pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru.

2) perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar.

(4)

Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegitatan langsung yang berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas seorang guru bisa menggambarkan manfaat penelitian bagi guru itu sendiri atau guru yang lain.

Kebiasaan seorang guru untuk melaksanakan penilitian tindakan kelas dapat mencerminkan bahwa guru tersebut mampu mengadakan inovasi dan mengembangkan program pembelajaran.

Adapun mengenai tujuan akhir penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan (1) kualitas praktik pembelajaran di sekolah, (2) relevansi pendidikan, (3) mutu hasil pendidikan, dan (4) efisiensi pengelolaan pendidikan. Suyanto (Basrowi, 2008: 52).

Desain yang dipergunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berbentuk spiral atau siklus diambil dari Kemis dan MC Taggart yang terlihat pada gambar di bawah ini.

(5)

Gambar 3.1 Model PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1998/1999 : 70)

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga tahap pada satu siklus, apabila dalam tindakan kelas ini ditemukan kekurangan dan tidak terciptanya target yang telah ditentukan, maka ini ditemukan dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.

(6)

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral Kemmis dan Mc Taggart dengan melalui beberapa siklus tindakan dan terdiri dari empat komponen yaitu :

1) Perencanaan (planning)

Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan berdasarkan identifikasi masalah pada obeservasi awal sebelum penelitian dilaksanakan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci pada tahap ini segala keperluan pelaksanaan peneliti tindakan kelas dipersiapkan mulai dari bahan ajar, rencana pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, pendekatan yang akan digunakan, subjek penelitian serta teknik dan instrumen observasi disesuaikan dengan rencana.

2) Tindakan (action)

Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumya. Pelaksanaan tindakan merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari teori dan strategi belajar mengajar yang telah disiapkan serta mengacu pada kurikulum yang berlaku, dan hasil yang diperoleh diharapkan dapat meningkatkan kerjasama peneliti dengan subjek penelitian sehingga dapat memberikan refleksi dan evaluasi terhadap apa yang terjadi di kelas.

(7)

3) Observasi (observation)

Observasi yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

4) Refleksi (reflection)

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu hasil dari tindakan perlu dikaji, dilihat dan direnungkan, baik itu dari segi proses pembelajaran antara guru dan siswa, metode, alat peraga maupun evaluasi.

3.2.Teknik Pengumpulan Data

Mengingat informasi yang diperlukan sifatnya beragam, maka beragam pula teknik-teknik yang digunakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data yang akan dibuat adalah wawancara, tes tertulis, catatan lapangan, observasi, dan jurnal siswa.

(8)

1) Wawancara

Wawancara ini dilakukan guru dan siswa untuk mencurahkan aspek-aspek yang tidak dapat terjaring oleh teknik lain. Wawancara sebagai data tambahan, serta sebagai data penguat untuk memperkuat data lain.

2) Tes

Tes akan dilakukan terhadap siswa setiap akhir pembelajaran. Tes yang diberikan yaitu siswa diminta untuk membuat sebuah karangan deskripsi dengan tema yang sudah ditentukan. Tulisan yang dihasilkan oleh siswa tersebut akan dianalisis dan diberi penilaian kemudian dipilah-pilah ke dalam kaegori yang sama. Apabila masih terdapat banyak keslahan, maka akan dianalisis kesalahannya itu pada bagian mana saja. Hasil anlisis tes siswa tersebut digunakan untuk perbaikan dalam siklus selanjutnya.

3) Catatan Lapangan

Rochiati (2009:125) menyatakan bahwa sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang mlakukan pengamatan / observasi. Berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa mungkin juga hubungan dengan orang tua siswa, iklim sekolah, leadership kepala sekolah; demikian pula kegiatan lain dari penelitian ini seperti aspek orientasi, perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi, semuanya dapat dibaca kembali dari catatan lapangan ini.

(9)

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti akan mencatat kegiatan dari awal hingga akhir pembelajaran. Catatan lapangan diisi oleh peneliti / observer untuk memberi masukan seperti catatan yang terjadi di kelas, saran perbaikan, dan kendala ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Hasil catatan lapangan berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan dalam siklus selanjutnya.

4) Observasi

Dalam penelitian tindakan kelas observasi dilakukan terutama untuk memantau proses dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan. Observasi perlu didahului dengan pengenalan lapangan yang hasilnya dihimpun dalam catatan lapangan. Observasi awal telah dilakukan selama penulis melakukan PPL di SMK Pasundan 1 Bandung. Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai observer peserta pembelajaran dan peserta tindakan secara bersamaan. Selain penulis, ada dua orang lagi yang menjadi observer. Dua orang observer tersebut mengobservasi bagaimana cara penulis menyampaikan materi pembelajaran serta mengobservasi siswa yang belajar. Masukan-masukan dari kedua observer tersebut digunakan sebagai perbaikan pada siklus selanjutnya.

5) Jurnal Siswa

Jurnal siswa dan catatan pembelajaran, digunakan untuk merefleksikan sebuah data dari proses kegiatan pembelajaran siswa.

(10)

3.3.Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi dengan melakukan wawancara, tes tertulis, lembar observasi guru dan siswa, jurnal siswa, catatan lapangan, dan rencana pelaksanaan pembelajaran tentang menulis karangan deskripsi. Setelah data terkumpul dari hasil penelitian selanjutnya dilakukan pengolahan data. Adapun langkah-langkah pengolahannya sebagai berikut. 1) Menganalisis lembar observasi guru yang telah diisi oleh observer yang memperlihatkan bagaimana kemampuan guru dalam membuka pelajaran, menyampaikan materi serta menutup pelajaran.

2) Mengnalisis lembar observasi siswa. Dalam analisis lembar observasi siswa ini akan memperlihatkan bagaimana siswa memperhatikan atau tidaknya saat proses pembelajaran berlangsung.

3) Menganalisis catatan lapangan yang berisi masukan dan saran perbaikan terhadap penulis supaya siklus yang akan dilaksanakan selanjutnya bias berlangsung lebih baik lagi.

4) Menganalisis hasil karangan siswa untuk melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam menghasilkan karangan deskripsi.

3.4.Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Pasundan 1 Bandung, yang beralamat di jalan Balonggede no.44 Bandung. Sasaran penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI Pemasaran 3 tahun ajaran 2011/2012.

(11)

3.5.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah ( Arikunto, 2002: 134). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas wawancara, observasi guru dan siswa, jurnal siswa, catatan lapangan, instrumen tes, lembar kiteria penilaian karangan deskripsi, serta rencana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi.

3.5.1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X1 Pemasaran 3 SMK Pasundan 1 Bandung. Wawancara dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai proses pembelajaran karangan deskripsi yang selama ini dilaksanakan.

Tabel 3.1 Wawancara

No. Petanyaan Jawaban

1 Bagaimana kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia di SMK Pasundan 1 Bandung

2 Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di atas rata-rata mata

(12)

pelajaran lain?

3 Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kompetensi apa yang paling menonjol, apakah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, atau menulis?

4 Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan apa yang kurang dikuasai siswa? 5 Mengapa keterampilan tersebut kurang

dikuasai siswa?

6 Dalam keterampilan menulis, menyimak, berbicara, dan membaca, keterampilan mana yang kurang dikuasai siswa?

7 Mengapa keterampilan tersebut kurang dikuasai siswa?

8 Apakah dalam pembelajaran bahasa Indonesia sering digunakan metode atau media tertentu untuk meningkatkan kemampuan siswa? 9 Jika ya atau pernah, metode atau media apa

saja yang pernah digunakan?

3.5.2. Lembar Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa, guru, dan proses pembelajaran belangsung. Observasi dilakukan sebagai masukan dan gambaran dalam pelaksanaan refleksi. Bentuk instrumen yang digunakan adalah lembar aktivitas guru, lembar aktivitas siswa, dan catatan lapangan.

(13)

1) Lembar aktivitas guru

Observasi aktivitas guru dilakukan oleh observer dengan mengikuti pedoman yang telah disiapkan.

2) Lembar aktivitas siswa

Observasi aktivitas siswa dilakukan oleh observer dengan mengisi format yang telah disiapkan. Selain itu, observasi aktivitas siswa juga dilakukan oleh penulis.

Berikut ini merupakan format observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang diamati

Penilaian SB B C K

1 Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa c. Mengadakan apersepsi

d. Memberi acuan materi yang diajarkan

2 Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa

(14)

b. Tidak melakukan hal-hal yang mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme mimik dan perhatian d. Mobilitas posisi tempat

3 Penugasan materi pembelajaran

a. Kejelasan memosisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lain yang terkait

b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

c. Kejelasan dalam memberikan contoh atau ilustrasi sesuai tuntutan aspek d. Mencerminkan penugasan materi ajar

secara proporsional

4 Implementasi langkah-langkah pembelajaran

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP

b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi dan guru berpusat pada siswa

c. Antusias dalam menghadapi dan menggunakan respon dari siswa d. Cermat dalam memanfaatkan waktu

(15)

direncanakan

e. Kesesuaian penggunaan media fotografi dengan pokok bahasan

5 Kemampuan menggunakan media fotografi

a. Memperhatikan prinsip penggunaan media fotografi

b. Ketepatan saat menggunakan media fotografi

c. Kemampuan mengoperasikan media fotografi

d. Membantu meningkatkn proses pembelajaran

6 Evaluasi

a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek

b. Melakukan evaluasi sesuai butir soal yang telah direncanakan dalam RPP c. Melakukan evaluasi sesuai alokasi

waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang

7 Kemampuan menutup pelajaran

a. Meninjau kembali atau menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

(16)

b. Mengevaluasi

c. Menugaskan kegiatan kurikuler

d. Menginformasikan bahan selanjutnya

Komentar mengenai aktivitas guru :

Keterangan:

Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V) Sangat Baik (SB) = 4 Baik (B) = 3 Cukup (C) = 2 Kurang (K) = 1 Rentang nilai: A = 3,50-4,00 C = 1,75-2,74 E = 0.00-0,99 B = 2,75-3,49 D = 1,00-1,74 Observer ……….2012 ( ………..……..…….)

(17)

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Penilaian

SB B C K

1 Siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran menulis

2 Siswa memberi perhatian terhadap penjelasan guru 3 Siswa aktif dengan mengajukan pertanyaan 4 Siswa aktif dengan mengajukan pendapat

5 Siswa menjawab pertanyaan guru

6 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru 7 Siswa mengikuti pembelajaran sampai akhir

Keterangan:

Mengisi lembar observer dengan memberikan tanda centang (V) Sangat Baik (SB) = 4 Baik (B) = 3 Cukup (C) = 2 Kurang (K) = 1 Observer ……….2012 (………..)

(18)

3.5.3. Instrumen Tes

Untuk mengetahui kemampuan proses belajar dalam membuat karangan deskripsi, berikut adalah soal yang digunakan.

Tabel 3.4 Instrumen Tes

3.5.4. Jurnal Siswa

Jurnal siswa diberikan kepada siswa setiap akhir proses pembelajaran. Jurnal ini diberikan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai respons siswa terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data yang diperoleh digunakan sebagai masukan untuk pembelajaran berikutnya.

Buatlah sebuah karangan deskripsi sesuai dengan topik yang telah ditentukan dengan melihat suatu kejadian dari sebuah fotografi dengan memperhatikan perincian dan penyajian karangan, hasil penginderaan, ejaan, diksi, isi dan penggunaan teknik karangan deskripsi

(19)

Tabel 3.5 Jurnal Harian Siswa Identitas Nama : Kelas : No. Absen : Hari, tanggal : Pertanyaan

1. Apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media fotografi?

2. Kesan apa yang kamu dapatkan dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media fotografi?

3. Kesulitan apa yang kamu temukan dengan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media fotografi?

4. Apa saran kamu untuk pembelajaran yang akan datang?

3.5.5. Catatan Lapangan

Manfaat yang diperoleh adalah sebagai bahan refleksi untuk menentukan rencana tindakan siklus berikutnya, sehingga perjalanan pembelajaran antar siklus dapat di evaluasi kemajuannya. Berikut ini merupakan format catatan lapangan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung

(20)

Tabel 3.6 Catatan Lapangan Siklus ke :

Hari/Tanggal :

No. Hal yang harus diperbaiki Saran perbaikan

Observer

(21)

3.5.6. Instrumen Analisis Karangan Tabel 3.7

Skala Penilaian Menulis Karangan Deskripsi

Aspek yang Dinilai Skala Nilai Bobot Skor

Maksimum 1 2 3 4 5

Perincian dan penyajian 5 25

Hasil Penginderaaan 5 25 Ejaan 3 15 Diksi 2 10 Kemampuan melibatkan perasaan pembaca 5 25 Jumlah 20 100 Keterangan:  1 = kurang sekali  2 = kurang  3 = cukup  4 = baik  5 = sangat baik

Kategori nilai = Perolehan Skor x 100 Skor Maksimum

Berikut ini adalah deskripsi kriteria dalam penilaian menulis karangan deskripsi. a) Perincian dan Penyajian

5 = tulisan diuraikan secara terperinci, penyajian teratur dan jelas 4 = tulisan diuraikan secara terperinci dan penyajiannya teratur 3 = tulisan diuraikan kurang terperinci tetapi penyajiannya teratur

(22)

2 = tulisan diuraikan kurang terperinci dan penyajiannya kurang teratur 1 = tulisan diuraikan tidak terperinci dan penyajiannya tidak teratur b) Hasil Penginderaan

5 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan, menggambarkan kesan hasil penginderaan dan melibatkan 5 penginderaan

4 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan sehingga menggambarkan kesan hasil penginderaan

3 = tulisan terpusat pada hasil penginderaan, tetapi masih kurang menggambarkan kesan hasil penginderaan

2 = tulisan kurang terpusat pada hasil penginderaan dan kurang menggambarkan kesan hasil penginderaan

1 = tulisan tidak terpusat pada hasil penginderaan dan tidak menggambarkan kesan hasil penginderaan

c) Ejaan

5 = penerapan ejaan benar, tidak ada kesalahan ejaan dan tanda baca, serta sempurna

4 = penerapan ejaan benar, hanya ada satu kesalahan ejaan dan tanda baca 3 = penerapan ejaan benar, memenuhi aturan penulisan, sedikit kesalahan

tetapi masih bisa dimengerti

2 = penerapan ejaan tidak benar, banyak kesalahan ejaan tetapi masih bisa Dimengerti

(23)

1 = penerapan ejaan tidak benar, banyak kesalahan dan tidak bisa dimengerti

d) Diksi

5 = pilihan katanya tepat, bahasanya sesuai, gaya bahasa menarik serta bervariasi

4 = pilihan katanya tepat, bahasanya sesuai, dan gaya bahasa menarik 3 = pilihan katanya kurang tepat, bahasanya sesuai, tetapi gaya bahasanya

menarik

2 = pilihan kata kurang tepat, bahasa tidak sesuai, gaya bahasa kurang menarik

1 = pilihan katanya tidak tepat, bahasa tidak sesuai, gaya bahasa tidak menarik

e) Kemampuan melibatkan perasaan pembaca

5 = seluruh paragraf dalam tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca serta menimbulkan perasaan simpati terhadap apa yang dituliskan

4 = seluruh paragraf dalam tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca sehingga pembaca seolah-olah merasakan apa yang diceritakan penulis 3 = sebagian besar tulisan mampu melibatkan perasaan pembaca

2 = tulisan kurang dapat menghadirkan perasaan pembaca 1 = tulisan tidak mampu melibatkan perasaan pembaca

(24)

3.5.7. Kategorisasi Karangan Siswa

Setelah dianalisis, karangan yang dihasilkan oleh siswa diberi penilaian dan dikategorikan berdasarkan nilai yang dihasilkan oleh siswa tersebut dengan menggunakan system PAP (Penilaian Acuan Patokan) yang diadaptasi dari Burhan Nurgiantoro, yaitu PAP skala 5 sebagai berikut ini.

Tabel 3.8

Konversi Nilai PAP Skala Lima Interval persentase

tingkat penguasaan

Nilai ubah skala lima

Keterangan 0-4 E-A 85%-100% 4 A Sangat Baik 75%-84% 3 B Baik 60%-74% 2 C Cukup 40%-59% 1 D Kurang 0%-39% 0 E Sangat Kurang (Nurgiyantoro, 1995: 393)

Gambar

Gambar 3.1 Model PTK (Penelitian Tindakan Kelas)  Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1998/1999 : 70)
Tabel 3.1  Wawancara
Tabel 3.5  Jurnal Harian Siswa   Identitas  Nama :  Kelas :  No. Absen :  Hari, tanggal :  Pertanyaan
Tabel 3.6  Catatan Lapangan  Siklus ke  :

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Narimawati (2008), data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau perta- ma. Data ini tidak tersedia dalam bentuk ter- kompilasi ataupun dalam bentuk file-file.

usaha produk unggulan dan stakeholders, dalam menyamakan persepsi penyusunan roadmap produk unggulan daerah; (4) Pelaksanaan praktek penyusunan roadmap dengan

Pada situasi tersebut terjadi perubahan modus penutur kepada mitra tutur yaitu dari tuturan bermodus deklaratif menjadi imperatif, yang tidak dipengaruhi oleh penggunaan joshi

Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa karakteristik individu yang berhubungan secara bermakna dengan pemilihan makanan adalah status alergi berhubungan dengan pemilihan

Bila kemungkinan terbukti bahwa saya temyata malakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar

ZAENAL

SAAT ANDA MELAKUKAN PENAWARAN,KAMI NYATAKAN BAHWA ANDA TELAH MELAKUKAN PENGECEKAN KONDISI FISIK,LOKASI UNIT SERTA DOKUMEN Daftar lot ini hanya sebagai panduan tidak

Konsentrasi dari minuman serbuk instan kayu manis yang dapat menurunkan kadar kolesterol total darah tikus putih ( Rattus norvegicus ) galur Sprague dawley adalah dosis