BAB VII
RENCANA PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA
7.1
Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman
7.1.1
Kondisi Eksisting
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang
kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan. Kegiatan pengembangan permukiman
terdiri dari pengembangan permukiman kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan
permukiman kawasan perkotaan terdiri dari pengembangan kawasan permukiman baru dan
peningkatan kualitas permukiman kumuh.
Kawasan permukiman di Kabupaten Kediri terdiri dari permukiman perdesaan dan perkotaan
sebagai kawasan budidaya adalah sebagai berikut:
Permukiman perkotaan meliputi PKL dan PPK seluas kurang lebih 13.166 Ha
Permukiman perdesaan meliputi pusat PPL dan permukiman desa, seluas kurang lebih 14.899 Ha
Gambar 7.1
Gambar 7.2
Peta Kawasan Perkotaan Kabupaten Kediri
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Rumah tidak layak huni adalah suatu hunian atau tempat tinggal yang tidak layak huni karna
tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Jumlah rumah tidak
layak huni di Kawasan Perkotaan Kabupaten Kediri dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.1
Jumlah Rumah dan Rumah Tidak Layak Huni Kawasan Perkotaan Kabupaten Kediri
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Rumah (Unit)
Jumlah RTLH (Unit)
Capaian Pelayanan (%)
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Rumah (Unit)
Jumlah RTLH (Unit)
Capaian Pelayanan (%)
9 Plosoklaten Plosolor 985 142 14,42
Sumbercangkring 852 155 18,19
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Rumah (Unit)
Jumlah RTLH (Unit)
Capaian Pelayanan (%)
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jumlah Rumah (Unit)
Jumlah RTLH (Unit)
Capaian Pelayanan (%)
Sonorejo 1.661 228 13,73
Sumber: Bappeda Kabupaten Kediri dan Kecamatan dalam Angka Tahun 2016
Jalan Lingkungan adalah jalan yang berada di lingkungan perumahan, atau jalan servis untuk
lingkungan perumahan. Kondisi dan panjang jalan lingkungan di Kawasan Perkotaan Kabupaten Kediri
adalah sebagai berikut.
Tabel 7.2
Kondisi dan Panjang Jalan Lingkungan di Kawasan Perkotaan Kabupaten Kediri
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jalan Lingkungan (m)
Makadam Tanah
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jalan Lingkungan (m)
Makadam Tanah
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jalan Lingkungan (m)
Makadam Tanah
No Kecamatan Kelurahan/Desa Jalan Lingkungan (m)
Makadam Tanah
Wonoasri
26 Tarokan Tarokan
Kaliboto
Bulusari
Kedungsari
Sumberduren
Sumber: Kecamatan dalam Angka Tahun 2016
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kediri Nomor 188.45/511/418.32/2014 tentang
Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Kediri, luas kawasan kumuh di Kabupaten Kediri
adalah seluas 25,98 Ha yang tersebar di 3 kawasan di Kecamatan Pare yaitu di Kawasan Pare,
Tulungrejo, dan Gedangsewu. Luas dari masing-masing kawasan kumuh tersebut adalah sebagai
berikut.
Tabel 7.3
Luas Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kediri
No. Nama Lokasi Kelurahan/Desa Kecamatan Luas
1 Kawasan Kumuh Pare Kelurahan Pare Kecamatan Pare 13,2 Ha
2 Kawasan Kumuh Tulungrejo Desa Tulungrejo Kecamatan Pare 10,75 Ha
3 Kawasan Kumuh Gedangsewu Desa Gedangsewu Kecamatan Pare 2,03 Ha
Sumber: SK Bupati Kediri Nomor 188.45/511/418.32/2014
Gambar 7.3
Luasan Kawasan Permukiman Kumuh Kabupaten Kediri
Pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Kediri telah menganggarkan dana APBD Kabupaten
Kediri sebesar Rp 2 Milyar untuk mengatasi permasalahan permukiman kumuh, sehingga pada tahun
2017 ini permukiman kumuh di Kabupaten Kediri sudah terselesaikan.
Pare; 13,20 Ha Tulungrejo;
10,75 Ha
Sedangkan berdasarkan hasil identifikasi KOTAKU, kawasan kumuh di Kabupaten Kediri
tersebar di 46 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Kediri. Persebaran kawasan kumuh berdasarkan
hasil identifikasi KOTAKU adalah sebagai berikut.
Tabel 7.4
Kawasan Kumuh berdasarkan Hasil Identifikasi KOTAKU di Kabupaten Kediri
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Kawasan Kumuh (Ha)
Status dalam RTRW Kabupaten Kediri 2010-2030
1 Ngadiluwih Tales 2,20 Kawasan Perdesaan
2 Ngadiluwih Slumbung 8,00 Kawasan Perdesaan
3 Ngadiluwih Branggahan 13,12 Kawasan Perkotaan
4 Ngadiluwih Seketi 10,80 Kawasan Perdesaan
5 Ngadiluwih Banggle 13,62 Kawasan Perdesaan
6 Ngadiluwih Ngadiluwih 11,00 Kawasan Perkotaan
7 Ngadiluwih Purwokerto 76,80 Kawasan Perkotaan
8 Ngadiluwih Dukuh 8,40 Kawasan Perdesaan
9 Ngadiluwih Rembangkepuh 9,60 Kawasan Perkotaan
10 Ngadiluwih Bedug 33,20 Kawasan Perdesaan
11 Ngadiluwih Rembang 18,12 Kawasan Perkotaan
12 Ngadiluwih Badal 13,77 Kawasan Perdesaan
13 Ngadiluwih Badal Pandean 19,20 Kawasan Perdesaan
14 Ngadiluwih Wonorejo 11,16 Kawasan Perdesaan
15 Ngadiluwih Banjarejo 48,10 Kawasan Perdesaan
16 Ngadiluwih Mangunrejo 23,60 Kawasan Perdesaan
17 Pare Sidorejo 18,80 Kawasan Perkotaan
18 Pare Gedangsewu 76,38 Kawasan Perkotaan
19 Pare Sumberbendo 83,30 Kawasan Perkotaan
20 Pare Darungan 30,60 Kawasan Perkotaan
21 Pare Sambirejo 275,10 Kawasan Perkotaan
22 Pare Bendo 119,68 Kawasan Perkotaan
23 Pare Pelem 157,08 Kawasan Perkotaan
24 Pare Tulungrejo 122,46 Kawasan Perkotaan
25 Pare Pare 58,81 Kawasan Perkotaan
26 Pare Tertek 146,01 Kawasan Perdesaan
27 Gampengrejo Jongbiru 1,30 Kawasan Perkotaan
28 Gampengrejo Putih 7,30 Kawasan Perdesaan
29 Gampengrejo Sambirejo 7,30 Kawasan Perdesaan
30 Gampengrejo Sambiresik 7,00 Kawasan Perkotaan
31 Gampengrejo Gampeng 13,00 Kawasan Perkotaan
32 Gampengrejo Ngebrak 21,00 Kawasan Perkotaan
33 Gampengrejo Wanengpaten 6,00 Kawasan Perdesaan
34 Gampengrejo Turus 8,00 Kawasan Perkotaan
35 Gampengrejo Plosorejo 22,00 Kawasan Perdesaan
36 Gampengrejo Kepuhrejo 5,00 Kawasan Perdesaan
37 Gampengrejo Kalibelo 13,00 Kawasan Perdesaan
38 Grogol Kalipang 31,76 Kawasan Perdesaan
39 Grogol Grogol 66,88 Kawasan Perkotaan
40 Grogol Wonoasri 17,93 Kawasan Perkotaan
41 Grogol Sonorejo 28,51 Kawasan Perkotaan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Kawasan Kumuh (Ha)
Status dalam RTRW Kabupaten Kediri 2010-2030
43 Grogol Datengan 25,74 Kawasan Perdesaan
44 Grogol Gambyok 45,58 Kawasan Perdesaan
45 Grogol Sumberjo 32,31 Kawasan Perkotaan
46 Grogol Cerme 82,65 Kawasan Perkotaan
Jumlah 1.882,94
Sumber: KOTAKU Kabupaten Kediri, 2017
Dari hasil data kumuh KOTAKU tersebut, terdapat beberapa kawasan kumuh yang terdapat di
kawasan perdesaan, sehingga perlu diidentifikasi lebih lanjut terkait kawasan kumuh perkotaan karena
sesuai dengan amanat RPJMN Tahun 2015
–
2019 yang menekankan bahwa penangan kawasan
kumuh adalah yang berada di lokasi kawasan kumuh perkotaan. Kawasan kumuh perkotaan hasil
identifikasi KOTAKU dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.5
Kawasan Kumuh Perkotaan berdasarkan Hasil Identifikasi KOTAKU di Kabupaten Kediri
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Kawasan Kumuh (Ha)
Status dalam RTRW Kabupaten Kediri 2010-2030
1 Ngadiluwih Branggahan 13,12 Kawasan Perkotaan
2 Ngadiluwih Ngadiluwih 11,00 Kawasan Perkotaan
3 Ngadiluwih Purwokerto 76,80 Kawasan Perkotaan
4 Ngadiluwih Rembangkepuh 9,60 Kawasan Perkotaan
5 Ngadiluwih Rembang 18,12 Kawasan Perkotaan
6 Pare Sidorejo 18,80 Kawasan Perkotaan
7 Pare Gedangsewu 76,38 Kawasan Perkotaan
8 Pare Sumberbendo 83,30 Kawasan Perkotaan
9 Pare Darungan 30,60 Kawasan Perkotaan
10 Pare Sambirejo 275,10 Kawasan Perkotaan
11 Pare Bendo 119,68 Kawasan Perkotaan
12 Pare Pelem 157,08 Kawasan Perkotaan
13 Pare Tulungrejo 122,46 Kawasan Perkotaan
14 Pare Pare 58,81 Kawasan Perkotaan
15 Gampengrejo Jongbiru 1,30 Kawasan Perkotaan
16 Gampengrejo Sambiresik 7,00 Kawasan Perkotaan
17 Gampengrejo Gampeng 13,00 Kawasan Perkotaan
18 Gampengrejo Ngebrak 21,00 Kawasan Perkotaan
19 Gampengrejo Turus 8,00 Kawasan Perkotaan
20 Grogol Grogol 66,88 Kawasan Perkotaan
21 Grogol Wonoasri 17,93 Kawasan Perkotaan
22 Grogol Sonorejo 28,51 Kawasan Perkotaan
23 Grogol Sumberjo 32,31 Kawasan Perkotaan
24 Grogol Cerme 82,65 Kawasan Perkotaan
Jumlah 1.349,42
Sumber: KOTAKU Kabupaten Kediri, 2017
Selain menangani kawasan kumuh perkotaan, Sektor Pengembangan Permukiman juga
kawasan yaitu Kawasan Agropolitan Ngawasondat, Pakancupung, dan Segobatam. Delineasi dari
masing-masing kawasan tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 7.6
Kawasan Agropolitan di Kabupaten Kediri
No Kawasan Agropolitan Kecamatan Komoditas Unggulan
1 Ngawasondat Ngancar nanas, pepaya, dan sapi perah
Wates Plosoklaten Kandat Ringinrejo
2 Pakancupung Pare cabe, bawang merah dan sayuran
Kandangan Puncu Kepung
3 Segobatam Semen mangga podang dan ubi kayu
Grogol Banyakan Tarokan Mojo
Sumber: Masterplan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Kediri
Tabel 7.7
Matriks Penanganan Sektor Pengembangan Permukiman di Kawasan Agropolitan
Lokasi Kawasan Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program
Kawasan Agropolitan Ngawasondat
1. Memiliki potensi lahan yang subur dan sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan
2. Proporsi lahan terbangun dibanding tidak terbangun adalah sebesar 20% : 80%
3. Jaringan jalan utama sebagai akses menuju kawasan pertanian nanas, pepaya, dan ternak sapi, serta kawasan wisata Gunung Kelud sudah beraspal
1. Kondisi jalan usaha tani masih berupa jalan makadam dan jalan tanah
2. Terdapat jalan lingkungan yang rusak sepanjang 98.870 meter 3. Jaringan air bersih masih terbatas
pada sepanjang jalur poros tani 4. Pada daerah tinggi relatif sulit air
bersih sehingga harus menggunakan tandon air
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial
2. Perbaikan jalan lingkungan
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial di Kecamatan Wates
2. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial di Kecamatan Plosoklaten
3. Perbaikan jalan lingkungan sepanjang 98.870 meter
Kawasan Agropolitan Pakancupung
1. Memiliki potensi lahan yang subur dan sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman semusim
2. Proporsi lahan terbangun dibanding tidak terbangun adalah sebesar 30% : 70%
3. Kondisi jalan penghubung desa-desa dan jalan usaha tani sudah bagus dengan perkerasan aspal dan minim kerusakan
4. Jaringan air bersih sudah terlayani kecuali di wilayah yang memiliki topografi terjal dan akses jalan terbatas
5. Jaringan air bersih sudah terlayani kecuali di wilayah yang memiliki
1. Masih terdapat jalan makadam dan jalan tanah terutama jalan yang menuju lokasi produksi
2. Terdapat jalan lingkungan yang rusak sepanjang 108.890 meter 3. Wilayah yang memiliki topografi terjal dan akses jalan terbatas belum terlayani jaringan air bersih
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial
2. Perbaikan jalan lingkungan
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial di Kecamatan Pare 2. Peningkatan kualitas
permukiman perdesaan potensial di Kecamatan Kandangan
Lokasi Kawasan Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program topografi terjal dan akses jalan
terbatas
Lokasi Kawasan Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program
Kawasan Agropolitan Segobatam
1. Memiliki potensi lahan yang subur dan sesuai untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman hortikultura dan perkebunan
2. Kondisi jalan penghubung desa-desa dan jalan usaha tani sudah bagus dengan perkerasan aspal 3. Jaringan air bersih sudah terlayani
kecuali di wilayah yang memiliki topografi terjal dan akses jalan terbatas
1. Terdapat jalan lingkungan yang aspalnya rusak sepanjang 102.260 meter
2. Kondisi jalan usaha tani masih berupa jalan makadam dan jalan tanah
3. Wilayah yang memiliki topografi terjal dan akses jalan terbatas belum terlayani jaringan air bersih
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial
2. Perbaikan jalan lingkungan
1. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial di Kecamatan Banyakan
2. Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial
3. Perbaikan jalan lingkungan sepanjang 102.260 meter
Gambar 7.4
Peta Kawasan Agropolitan Kabupaten Kediri
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Gambar 7.5
Peta Kawasan Agropolitan Ngawasondat
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Gambar 7.6
Peta Kawasan Agropolitan Pakancupung
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Gambar 7.7
Peta Kawasan Agropolitan Segobatam
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Permasalahan terkait permukiman di Kabupaten Kediri secara umum adalah sebagai berikut:
Masih terdapat rumah- rumah padat tidak layak huni terutama pada kawasan pasar daerah Pare
yang terletak di Kelurahan Tulungrejo dan kecenderungan lingkungan kawasan kumuh yang
berada di kawasan marjinal sempadan sungai serta kawasan bekas lokalisasi di Desa
Gedangsewu
Kurangnya pengawasan mengenai pemberian ijin pembangunan perumahan formal baik oleh
developer ataupun individu yang memiliki kavling sehingga terdapat beberapa perumahan oleh
pengembangan yang belum mengantongi ijin ataupun perumahan yang sudah mengantongi ijin
namun sulit merealisasikan pembangunan seperti yang terjadi di Kecamatan Pagu
Sebagian besar lingkungan permukiman swadaya yang menyebar di seluruh wilayah kabupaten
memiliki kondisi lingkungan yang kurang sehat dikarenakan aktifitas peternakan besar (kambing&
sapi) yang bercampur dengan rumah tinggal
Sebagian besar permukiman swadaya yang berada di pusat kota kecamatan cenderung lebih
padat dibanding permukiman swadaya di pinggiran kota kecamatan sehingga dapat memicu
pembentukan lingkungan permukiman kumuh terutama pada permukiman yang dekat dengan
sempadan sungai.
Masih terdapat permukiman swadaya dengan kegiatan yang berkembang di sekitar area
sempadan SUTET yang dapat membahayakan penduduk
Kepadatan permukiman akibat berkembangnya kegiatan jasa dan perdagangan serta wisata yang
terjadi di Desa Tulungrejo Kecamatan Pare cenderung tumbuh sebagai permukiman kumuh
Sebagian besar di wilayah kecamatan Kabupaten Kediri memiliki permasalahan terkait saluran
limbah rumah tangga/ drainase. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar masyarakat yang berada
di permukiman swadaya masih menggunakan pekarangan rumah dan sungai untuk area buangan
limbah domestik.
Selain permasalahan perumahan dan permukiman, potensi ataupun peluang terkait
pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut:
Berkembangnya perumahan formal oleh developer yang saat ini mulai menjangkau wilayah ibukota
masing-masing kecamatan mampu menangani permasalahan kekurangan stok/ketersediaan
rumah
Keberadaan lahan-lahan kosong non produktif yang ada saat ini dapat dialokasikan untuk lahan
siap bangun/kawasan siap bangun dalam rangka mengantisipasi meningkatnya kebutuhan hunian
Adanya akses jalan kabupaten ataupun jalan lingkungan/desa yang saat ini memiliki kondisi cukup
baik di setiap wilayah kecamatan hingga desa dapat menunjang ketersedian prasarana lain seperti
jaringan air bersih, jaringan irigasi, dan jaringan drainase
7.1.2
Sasaran Program
Fokus pengembangan permukiman di Kabupaten Kediri tahun 2018-2022 adalah sebagai
berikut:
1.
Kawasan kumuh (KOTAKU)
a.
Kecamatan Ngadiluwih (Tales, Slumbung, Branggahan, Seketi, Banggle, Ngadiluwih,
Purwokerto, Dukuh, Rembangkepuh, Bedug, Rembang, Badal, Badal Pandean, Wonorejo,
Banjarejo, dan Mangunrejo)
b.
Kecamatan Pare (Sidorejo, Gedangsewu, Sumberbendo, Darungan, Sambirejo, Bendo, Pelem,
Tulungrejo, Pare, dan Tertek)
c.
Kecamatan Gampengrejo (Jongbiru, Putih, Sambirejo, Sambiresik, Gampeng, Ngebrak,
Wanengpaten, Turus, Plosorejo, Kepuhrejo, dan Kalibelo)
d.
Kecamatan Grogol (Kalipang, Grogol, Wonoasri, Sonorejo, Bakalan, Datengan, Gambyok,
Sumberjo, dan Cerme)
2.
Kawasan agropolitan
a.
Kawasan Agropolitan Pakancupung
Kecamatan Pare
Kecamatan Kandangan
b.
Kawasan Agropolitan Ngawasondat
Kecamatan Wates
Kecamatan Plosoklaten
c.
Kawasan Agropolitan Segobatam
Kecamatan Banyakan
Kecamatan Grogol
Sasaran program pengembangan permukiman di Kabupaten Kediri antara lain sebagai berikut:
1.
Tersedianya produk pengaturan bidang pengembangan permukiman sebagai acuan pelaksanaan
pengembangan permukiman
2.
Terciptanya kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak, aman, nyaman, sehat
tertib dan teratur
3.
Terciptanya kualitas kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan untuk mencapai kondisi
4.
Terpenuhinya pelayanan infrastruktur yang memadai bagi kawasan permukiman perkotaan dan
perdesaan
Berdasarkan sasaran program tersebut maka program-program yang dibutuhkan di Kabupaten
Kediri dalam pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:
1.
Penyusunan RP3KP Kabupaten Kediri
2.
Penyusunan dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Perkotaan (RP2KPKP)
3.
Peningkatan kualitas dan pencegahan kawasan permukiman kumuh perkotaan
4.
Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial
Matriks sasaran program pengembangan permukiman di Kabupaten Kediri dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 7.8
Matriks Sasaran Program Pengembangan Permukiman Kabupaten Kediri
No Uraian Sasaran Program Total Luas Kawasan
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 Penyusunan dokumen
RP2KPKP
- 1
dokumen
- - - -
2 Penyusunan dokumen
RP3KP
- - 1
dokumen
- - -
3 Penyusunan review dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
- 1
4 Peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan
5 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan)
Sumber: Hasil Analisa, 2017
7.1.3
Usulan Kebutuhan Program
Rincian usulan hasil identifikasi kebutuhan program untuk pencapaian sasaran program sektor
pengembangan kawasan permukiman yang dijabarkan setiap tahunnya adalah sebagai berikut.
Tabel 7.9
Matriks Usulan Kebutuhan Program Pengembangan Permukiman Kabupaten Kediri
No Kegiatan Pengembangan Permukiman
Total Luas Kawasan
(Ha)
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 Penyusunan dokumen Rencana Pengembangan Permukiman Penyusunan dokumen
RP2KPKP
No Kegiatan Pengembangan Permukiman
Total Luas Kawasan
(Ha)
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
Penyusunan dokumen RP3KP
- - 1 dokumen - - -
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2019-2023
- 1 dokumen - - - -
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2020-2024
- - 1 dokumen - - -
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2021-2025
- - - 1 dokumen - -
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2022-2026
- - - - 1 dokumen -
Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2023-2027
- - - 1 dokumen
2 Peningkatan kualitas permukiman kumuh 1. Desa Gedangsewu
Kecamatan Pare
76,38 Ha 76,38 Ha - - - -
2. Kelurahan Pare Kecamatan Pare
58,81 Ha 58,81 Ha - - - -
3. Kelurahan Tulungrejo Kecamatan Pare
122,46 Ha 122,46 Ha - - - -
4. Desa Sumberbendo Kecamatan Pare
83,3 Ha 83,3 Ha - - - -
5. Desa Pelem Kecamatan Pare
157,08 Ha 157,08 Ha - - - -
6. Desa Kalipang Kecamatan Grogol
31,76 Ha 31,76 Ha - - - -
7. Desa Cerme Kecamatan Grogol
82,65 Ha 82,65 Ha - - - -
8. Desa Sambirejo Kecamatan Gampengrejo
275,1 Ha 275,1 Ha 275,1 Ha 275,1 Ha - -
9. Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo
1,3 Ha 1,3 Ha - - - -
10.Desa Putih Kecamatan Gampengrejo
7,3 Ha 7,3 Ha 7,3 Ha - - -
11.Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo
13 Ha 13 Ha 13 Ha - - -
12.Desa Ngebrak Kecamatan Gampengrejo
21 Ha 21 Ha - - - -
13.Desa Turus Kecamatan Gampengrejo
No Kegiatan Pengembangan Permukiman
Total Luas Kawasan
(Ha)
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
14.Desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo
22 Ha 22 Ha 22 Ha - - -
15.Desa Kepuhrejo Kecamatan Gampengrejo
5 Ha 5 Ha 5 Ha - - -
16.Desa Kalibelo Kecamatan Gampengrejo
13 Ha 13 Ha 13 Ha - - -
17.Desa Rembangkepuh Kecamatan Ngadiluwih
9,6 Ha 9,6 Ha 9,6 Ha 9,6 Ha - -
18.Desa Kalipang Kecamatan Grogol
31,76 Ha - 31,76 Ha 31,76 Ha - -
19.Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih
8,4 Ha - - - 8,4 Ha -
3 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan)
1. Kecamatan Pare 1 Kawasan 1 Kawasan - - - -
Sumber: Hasil Analisa, 2017
Usulan dan prioritas program pengembangan permukiman Kabupaten Kediri tahun 2018-2022
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.10
Usulan dan Prioritas Program Pengembangan Permukiman Kabupaten Kediri
No Usulan Kegiatan Lokasi Tahun Volume Satuan Biaya
(Rp 000.000)
1 Penyusunan dokumen RP2KPKP Kabupaten Kediri 2018 1 Laporan 900
2 Penyusunan dokumen RP3KP Kabupaten Kediri 2019 1 Laporan 300
3 Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2019-2023
Kabupaten Kediri 2018 1 Laporan 50
4 Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2020-2024
Kabupaten Kediri 2019 1 Laporan 50
5 Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2021-2025
Kabupaten Kediri 2020 1 Laporan 50
6 Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2022-2026
Kabupaten Kediri 2021 1 Laporan 50
7 Penyusunan Review RPIJM Bidang Cipta Karya Tahun 2023-2027
Kabupaten Kediri 2022 1 Laporan 50
8 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Gedangsewu Kecamatan Pare
2018 76,38 Ha 4.053
9 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Kelurahan Pare Kecamatan Pare
2018 58,81 Ha 3.258
No Usulan Kegiatan Lokasi Tahun Volume Satuan Biaya (Rp 000.000)
kumuh Tulungrejo
Kecamatan Pare 11 Peningkatan kualitas permukiman
kumuh
Desa
Sumberbendo Kecamatan Pare
2018 83,3 Ha 368
12 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Pelem Kecamatan Pare
2018 157,08 Ha 141
13 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kalipang Kecamatan Grogol
2018 31,76 Ha 336
14 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Cerme Kecamatan Grogol
2018 82,65 Ha 396
15 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Sambirejo Kecamatan Gampengrejo
2018 275,1 Ha 360
16 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo
2018 1,3 Ha 58
17 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Putih Kecamatan Gampengrejo
2018 7,3 Ha 219
18 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo
2018 13 Ha 30
19 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Ngebrak Kecamatan Gampengrejo
2018 21 Ha 180
20 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Turus Kecamatan Gampengrejo
2018 8 Ha 140
21 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo
2018 22 Ha 83
22 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kepuhrejo Kecamatan Gampengrejo
2018 5 Ha 75
23 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kalibelo Kecamatan Gampengrejo
2018 13 Ha 600
24 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
25 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Sambirejo Kecamatan Gampengrejo
2019 275,1 Ha 230
26 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kalipang Kecamatan Grogol
No Usulan Kegiatan Lokasi Tahun Volume Satuan Biaya (Rp 000.000) 27 Peningkatan kualitas permukiman
kumuh
28 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Putih Kecamatan Gampengrejo
2019 7,3 Ha 219
29 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Gampeng Kecamatan Gampengrejo
2019 13 Ha 150
30 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Turus Kecamatan Gampengrejo
2019 8 Ha 240
31 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo
2019 22 Ha 60
32 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kepuhrejo Kecamatan Gampengrejo
2019 5 Ha 81
33 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kalibelo Kecamatan Gampengrejo
2019 13 Ha 600
34 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Sambirejo Kecamatan Pare
2020 275,1 Ha 160
35 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Kalipang Kecamatan Grogol
2020 31,76 Ha 622
36 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
37 Peningkatan kualitas permukiman kumuh
Desa Dukuh Kecamatan Ngadiluwih
2021 8,4 Ha 23
38 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan Pakancupung)
Kecamatan Pare 2018 1 Kawasan 2.750
39 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan Pakancupung)
Kecamatan Kandangan
2018 1 Kawasan 2.750
40 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan Ngawasondat)
Kecamatan Wates
2019 1 Kawasan 2.750
41 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan Ngawasondat)
Kecamatan Plosoklaten
2020 1 Kawasan 2.750
42 Peningkatan kualitas permukiman perdesaan potensial (Kawasan Agropolitan Segobatam)
Kecamatan Banyakan
2021 1 Kawasan 2.750
No Usulan Kegiatan Lokasi Tahun Volume Satuan Biaya (Rp 000.000) perdesaan potensial (Kawasan
Agropolitan Segobatam)
Grogol
Sumber: Hasil Analisa, 2017
Usulan kegiatan sektor pengembangan permukiman dapat diajukan untuk mendapatkan
bantuan dana APBN, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Kediri harus memenuhi
readiness criteria
yang menjadi syarat dalam pengajuan APBN.
Readiness criteria
usulan kegiatan sektor
pengembangan permukiman antara lain sebagai berikut:
1.
Penyusunan Dokumen RP2KPKP (Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman
Kumuh Perkotaan)
a.
Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan RP2KPKP
b.
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman beserta Profil Kawasan
c.
SK Pembentukan Pokjanis Penyusunan Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Permukiman Kumuh
d.
Sudah ada Perencanaan : RAB dan TOR sudah siap lelang
e.
Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan
2.
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
a.
Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan
b.
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh beserta Profil Kawasan
c.
Sudah ada Perencanaan Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis Kab/Kota, dan
RAB, TOR dan RKS sudah siap lelang
d.
Kesiapan dan kesediaan Lahan berupa Surat Keterangan Bupati/Walikota bahwa lahan tidak
bermasalah
e.
Rencana aksi Penanganan dan Pemaketan serta Jadwal Pelaksanaan (Kurva-S)
f.
Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan
g.
Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP)
3.
Pengembangan dan Pembangunan Kawasan Perdesaan
a.
SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial (Agropolitan, Minapolitan,
Pariwisata, dll) beserta Profil Kawasan
b.
Sudah ada Perencanaan Masterplan, DED yang ditandatangani Dinas Teknis Kab/Kota, dan
c.
Rencana aksi Penanganan dan Pemaketan serta Jadwal Pelaksanaan (Kurva-S)
d.
Kesiapan dan kesediaan Lahan berupa Surat Keterangan Bupati/Walikota bahwa lahan tidak
bermasalah
e.
Tersedianya Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB)/dana daerah untuk pembiayaan
komponen kegiatan
f.
Institusi pengelola pasca konstruksi (KPP)
7.2
Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
7.2.1
Kondisi Eksisting
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan sebagai
bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk mewujudkan lingkungan binaan di
perkotaan, khususnya wujud fisik bangunan gedung dan lingkungannya.
Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 6 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung di
Kabupaten Kediri merupakan peraturan yang mengatur mengenai ketentuan yang mengatur berbagai
aspek penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi aspek fungsi Bangunan Gedung, aspek
persyaratan Bangunan Gedung, aspek hak dan kewajiban pemilik dan Pengguna Bangunan Gedung
dalam tahapan penyelenggaraan Bangunan Gedung, aspek Peran Masyarakat, aspek pembinaan oleh
pemerintah, aspek sanksi, aspek ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.
Peraturan daerah ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan Bangunan Gedung yang
berlandaskan pada ketentuan di bidang penataan ruang, tertib secara administratif dan teknis,
terwujudnya Bangunan Gedung yang fungsional, andal, yang menjamin keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan bagi pengguna, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.
Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Isu strategis penataan bangunan dan lingkungan yang ada di Kabupaten Kediri saat ini antara
lain:
1.
Kepadatan penduduk dan bangunan yang ada di Kabupaten Kediri pada kawasan tertentu
termasuk dalam kategori padat, bahkan di beberapa bagian kota menjadi kurang tertata dengan
baik, sehingga terkesan menjadi kawasan kumuh
3.
Pemenuhan kebutuhan ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau (RTH) di perkotaan
4.
Daerah permukiman yang menempati daerah sempadan sungai
Penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Kediri terdapat beberapa permasalahan dan
tantangan yang dihadapi, antara lain:
1.
Penataan Permukiman
a.
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran
b.
Masih rendahnya dukungan pemkab dalam pembangunan lingkungan permukiman yang
diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas
lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM
c.
Bangunan perdanganan (ruko) belum bersinergi dengan identitas kawasan
2.
Penyelenggaran Gedung dan Bangunan Negara
a.
Banyak bangunan belum dilengkapi prasarana dan sarana hidran kebakaran
b.
Perawatan gedung masih belum optimal
3.
Penyelenggaraan Sistem Terpadu Ruang Terbuka Hijau
a.
Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga
4.
Kapasitas Kelembagaan Daerah
a.
Masih terbatasnya kesadaran aparatur dan SDM pelaksana dalam pembinaan
penyelenggaraan bangunan gedung termasuk pengawasan
b.
Masih perlunya peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan gedung di daerah
dalam fasilitasi penyediaan perangkat pengaturan termasuk untuk implementasi/aplikasi teknis
dari Perda BG Kabupaten Kediri Tahun 2011 yang sudah tersusun.
Terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan ini juga terdapat beberapa kawasan
potesial yang membutuhkan penataan kawasan secara sepsifik antara lain berada di lokasi kawasan
yang mempunyai potensi wisata di Kabupaten Kediri, antara lain sebagai berikut:
1.
Wisata alam
Wisata alam Gunung Kelud
Wisata Alam Besuki (Gunung Wilis), hawa sejuk dan pemandangan masih alami (hutan)
Wisata alam Air Terjun Ironggolo, Air Terjun Dolo, Air Terjun Podang dan Air Terjun
Ngleyangan
Goa Jepang yang masih belum ada penelitian
2.
Wisata budaya
Petilasan Sri Aji Joyoboyo
Candi Surowono, Candi Doro, Candi Tegowangi, Arca Totok Kerok
Situs Tondowongso
3.
Wisata Buatan
Taman wisata Sumber Air Ubalan
Taman wisata Bendung Gerak
Waduk Siman
Wisata buatan lainnya
4.
Wisata minat khusus
Rafting Kali Konto berada di Kecamatan Kepung
Fokus pengembangan kawasan wisata di Kabupaten Kediri adalah kawasan wisata sosial
budaya antara lain sebagai berikut:
Situs Tondowongso
Berada di Desa Gayam Kecamatan Gurah
Lahan sudah milik Pemerintah Kabupaten
Direncanakan akan dibuat replika Kerajaan Kediri
Sri Aji Joyoboyo
Berada di Desa Menang Kecamatan Pagu
Akan ditetapkan sebagai cagar budaya
Pengelolaan oleh Pemerintah Kabupaten
Direncanakan akan dibangun museum peninggalan Kediri
DED sudah ada
Tabel 7.11
Matriks Penanganan Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan
Lokasi Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program
Kecamatan Pare a. Kawasan
Kampung Inggris Pare
b. Kawasan Candi Surowono
1. Terdapat Wisata pendidikan Kampung Inggris Pare
2. Terdapat wisata Budaya kawasan Candi Surowono
1. Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana sistem proteksi kebakaran
2. Banyak bangunan belum dilengkapi prasarana dan sarana hidran kebakaran
3. Masih rendahnya dukungan pemkab dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM
1. Penyusunan RTBL Kawasan 2. Penyusunan RISPK
3. Pengembangan sarana dan prasarana revitalisasi kawasan
1. Penyusunan RTBL Kawasan Kampung Inggris Pare 2. Penyusunan RISPK Kota
Pare
3. Penyusunan RISPK Kabupaten Kediri 4. Pengembangan PSD
Kawasan Candi Surowono 5. Pengembangan PSD untuk
Proteksi Kebakaran Kota Pare
6. Pengembangan PSD untuk Proteksi Kebakaran Kabupaten Kediri
Kecamatan Ngasem Kawasan Simpang Lima Gumul
1. Terdapat landmark Kabupaten Kediri di Kawasan Simpang Lima Gumul
2. Sebagai tempat wisata masyarakat dan wisatawan
1. Masih kurang diperhatikannya kebutuhan sarana lingkungan hijau/terbuka, sarana olah raga 2. Masih rendahnya dukungan
pemkab dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM
1. Penyusunan Rencana TindaK RTH
2. Pengembangan Sarana dan Parsarana RTH
1. Penyusunan Rencana Tindak RTH Kawasan Simpang Lima Gumul Kecamatan Ngasem 2. Penyusunan PSD RTH
Kawasan Simpang Lima Gumul
Kecamatan Pagu Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo
1. Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo berada di Desa Gayam Kecamatan Gurah
2. Lahan Kawasan Petilasan Sri Aji
1. Masih rendahnya dukungan pemkab dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih
1. Penyusunan RTBL Kawasan 2. Pengembangan sarana dan
prasarana revitalisasi kawasan
Lokasi Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program Joyoboyo sudah milik Pemerintah
Kabupaten
3. Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo Direncanakan akan dibuat replika Kerajaan Kediri
kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM
Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo Kecamatan Pagu
Kecamatan Gurah Kawasan Situs Tondowongso
1. Kawasan Situs Tondowongso Berada di Desa Menang Kecamatan Pagu
2. Kawasan Situs Tondowongso Akan ditetapkan sebagai cagar budaya
3. Pengelolaan Kawasan Situs Tondowongso oleh Pemerintah Kabupaten
4. Kawasan Situs Tondowongso Direncanakan akan dibangun museum peninggalan Kediri 5. DED Kawasan Situs Tondowongso
sudah ada
6. Lahan Kawasan Situs Tondowongso sedang dalam proses pembebasan
1. Masih rendahnya dukungan pemkab dalam pembangunan lingkungan permukiman yang diindikasikan dengan masih kecilnya alokasi anggaran daerah untuk peningkatan kualitas lingkungan dalam rangka pemenuhan SPM
1. Penyusunan RTBL Kawasan 2. Pengembangan sarana dan
prasarana revitalisasi kawasan
1. Penyusunan RTBL Kawasan Situs Tondowongso
Kecamatan Gurah 2. Pengembangan PSD
Kawasan Situs Tondowongso Kecamatan Gurah
7.2.2
Sasaran Program
Berdasarkan potensi dan masalah terkait sektor penataan bangunan dan lingkungan, kawasan
prioritas sektor penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Kediri tahun 2018-2022 adalah
sebagai berikut:
1.
Kecamatan Pare
a.
Kawasan Kampung Inggris Pare
b.
Kawasan Candi Surowono
2.
Kecamatan Ngasem
Kawasan Simpang Lima Gumul
3.
Kecamatan Pagu
Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo
4.
Kecamatan Gurah
Kawasan Situs Tondowongso
Sasaran program penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Kediri antara lain sebagai
berikut:
1.
Terwujudnya bengunan gedung, termasuk bangunan gedung negara yang fungsional dan
diselenggarakan secara tertib
2.
Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan dan terbukanya aksesibiltas masyarakat
Berdasarkan sasaran program tersebut maka program-program yang dibutuhkan di Kabupaten
Kediri dalam penataan bangunan dan lingkungan adalah sebagai berikut:
1.
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
2.
Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran( (RISPK)
3.
Penyusunan Rencana Tindak Ruang Terbuka Hijau (RTH)
4.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan
5.
Pembangunan Sarana dan Prasarana Ruang Terbuka Hijau (RTH)
6.
Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk Proteksi Kebakaran
Matriks sasaran program penataan bangunan dan lingkungan di Kabupaten Kediri dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 7.12
Matriks Sasaran Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Kediri
No Uraian Sasaran Program
Sasaran Penanganan
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 Implementasi Perda BG 1 NSPK - 1 NSPK - -
-2 Penyusunan RTBL 5 Laporan 2 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan
-3 Penyusunan RISPK 2 Laporan 1 Laporan 1 Laporan - -
-4 Penyusunan Rencana
Tindak RTH
1 Laporan - 1 Laporan - -
-5 Pengembangan Sarana
dan Prasarana
No Uraian Sasaran Program
Sasaran Penanganan
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
Revitalisasi Kawasan
6 Pengembangan Sarana
dan Prasarana RTH
1 Kawasan - - 1 Kawasan -
-7 Pengembangan Sarana
dan Prasarana untuk Proteksi Kebakaran
2 Kawasan - 1 Kawasan 1 Kawasan -
-Sumber: Hasil Analisa, 2017
7.2.3
Usulan Kebutuhan Program
Tabel 7.13
Matriks Usulan Kebutuhan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Kediri
No
Kegiatan Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Satuan
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 Implementasi Perda BG 1 NSPK - 1 NSPK - - -
2 Penyusunan RTBL
1. Kawasan Kampung Inggris Pare
1 Laporan 1 Laporan - - -
-2. Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG)
1 Laporan 1 Laporan - - -
-3. Kawasan Candi Surowono
1 Laporan - 1 Laporan - -
-4. Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo
1 Laporan - - 1 Laporan -
-5. Kawasan Situs Tondowongso
1 Laporan - - - 1 Laporan
-3 Penyusunan RISPK
1. Kota Pare 1 Laporan 1 Laporan - - -
-2. Kabupaten Kediri 1 Laporan - 1 Laporan - -
-4 Penyusunan Rencana
Tindak RTH Kawasan Simpang Lima Gumul
1 Laporan - 1 Laporan - -
-5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan 1. Kawasan Candi
Surowono
1 Kawasan - - 1 Kawasan -
-2. Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo
1 Kawasan - - - 1 Kawasan
-3. Kawasan Situs Tondowongso
1 Kawasan - - - - 1 Kawasan
6 Pengembangan Sarana dan Prasarana RTH Kawasan Simpang Lima Gumul
1 Kawasan - - 1 Kawasan - -
7 Pengembangan Sarana dan Prasarana untuk Proteksi Kebakaran
1. Kota Pare 1 Kawasan - 1 Kawasan - - -
2. Kabupaten Kediri 1 Kabupaten - - 1 Kabupaten - -
Usulan dan prioritas program penataan bangunan dan lingkungan Kabupaten Kediri tahun
2018-2022 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.14
Usulan dan Prioritas Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Kediri
No Usulan Kegiatan Lokasi Tahun Volume Satuan Biaya
(Rp 000.000)
1 Implementasi Perda BG Kabupaten Kediri 2019 1 NSPK 100
2 Penyusunan RTBL Kawasan Kampung Inggris Pare
Kecamatan Pare 2018 1 Laporan 1.000
3 Penyusunan RTBL Kawasan Simpang Lima Gumul (SLG)
Kecamatan Ngasem 2018 1 Laporan 1.000
4 Penyusunan RTBL Kawasan Candi Surowono
Kecamatan Pare 2019 1 Laporan 1.000
5 Penyusunan RTBL Kawasan Petilasan Sri Aji Joyoboyo
Kecamatan Pagu 2020 1 Laporan 1.000
6 Penyusunan RTBL Kawasan Situs Tondowongso
Kecamatan Gurah 2021 1 Laporan 1.000
7 Penyusunan RISPK Kota Pare 2018 1 Laporan 500
8 Penyusunan RISPK Kabupaten Kediri 2019 1 Laporan 700
9 Penyusunan Rencana Tindak RTH Kawasan Simpang Lima Gumul
Kecamatan Ngasem 2019 1 Laporan 800
10 Pengembangan PSD Kawasan
Candi Surowono
Kecamatan Pare 2020 1 Kawasan 1.500
11 PePengembangan PSD Kawasan
Petilasan Sri Aji Joyoboyo
Kecamatan Pagu 2021 1 Kawasan 1.500
12 Pengembangan PSD Kawasan
Situs Tondowongso
Kecamatan Gurah 2022 1 Kawasan 1.500
13 Pengembangan PSD RTH
Kawasan Simpang Lima Gumul
Kecamatan Ngasem 2020 1 Kawasan 1.500
14 Pengembangan PSD untuk Proteksi Kebakaran
Kota Pare 2019 1 Kawasan 750
15 Pengembangan PSD untuk Proteksi Kebakaran
Kabupaten Kediri 2020 1 Kawasan 1.500
Sumber: Hasil Analisa, 2017
Usulan kegiatan sektor penataan bangunan dan lingkungan dapat diajukan untuk
mendapatkan bantuan dana APBN, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Kediri harus memenuhi
readiness criteria
yang menjadi syarat dalam pengajuan APBN.
Readiness criteria
usulan kegiatan
sektor penataan bangunan dan lingkungan antara lain Surat Pernyataan Minat untuk kegiatan sektor
penataan bangunan dan lingkungan serta telah tersusunnya Peraturan Daerah tentang Bangunan
7.3
Sektor Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
7.3.1
Kondisi Eksisting
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan
dan/atau bukan jaringan perpipaan. SPAM dengan jaringan perpipaan dapat meliputi unit air baku, unit
produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan. Sedangkan SPAM bukan jaringan
perpipaan dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal
air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air. Pengembangan
SPAM menjadi kewenangan/ tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menjamin hak
setiap orang dalam mendapatkan air minum bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan, seperti
yang diamanatkan dalam PP No. 16 Tahun 2005.
Pemenuhan kebutuhan air minum di Kabupaten Kediri dipenuhi dengan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) perpipaan dan non perpipaan. Jaringan perpipaan ini terdiri dari PDAM dan HIPPAM,
sedangkan non perpipaan adalah berupa sumur bor. Wilayah pelayanan jaringan perpipaan di
Kabupaten Kediri adalah meliputi 1 BNA dan 11 IKK yaitu BNA Pare, IKK Puncu, IKK Wates, IKK
Ngancar, IKK Purwoasri, IKK Ngadiluwih, IKK Semen, IKK Gurah, IKK Gampengrejo/Ngasem, IKK
Grogol/Banyakan, IKK Papar, IKK Kepung. Sedangkan wilayah pelayanan HIPPAM: Kecamatan Mojo,
Kecamatan Semen, Kecamatan Banyakan, Kecamatan Tarokan, Kecamatan Ngancar, Kecamatan
Plosoklaten, Kecamatan Kepung, Kecamatan Puncu, Kecamatan Kandangan. Data jumlah penduduk
yang terlayani jaringan perpipaan tersebut pada tahun 2016 adalah sebagai berikut.
Tabel 7.15
Wilayah Pelayanan dan Jumlah Penduduk yang Terlayani Jaringan PDAM Tahun 2016
No Unit Pelayanan Wilayah Pelayanan Penduduk
Terlayani (Jiwa) Kecamatan Desa/Kelurahan
1 BNA Pare Pare Tertek 57.334
Lamong Canggu Pare Tulungrejo Gedangsewu Pelem Gadungan Bendo
2 IKK Puncu Puncu Puncu 17.805
No Unit Pelayanan Wilayah Pelayanan Penduduk Terlayani (Jiwa) Kecamatan Desa/Kelurahan
Kampung Baru
3 IKK Wates Wates Wates 12.741
Tawang Gadungan Jajar
4 IKK Ngancar Ngancar Sugihwaras 22.911
Babadan
5 IKK Purwoasri Purwoasri Purwoasri 4.336
Purwodadi
6 IKK Ngadiluwih Ngadiluwih Ngadiluwih 8.926
Purwokerto
9 IKK Gampengrejo/Ngasem Gampengrejo Putih 24.222
Ngasem Ngasem
Kwadungan Karangrejo Sukorejo Doko Tugurejo
10 IKK Grogol/Banyakan Grogol Cerme 27.136
Wonoasri Grogol
Banyakan Banyakan
Jatirejo Manyaran Tiron Parang
No Unit Pelayanan Wilayah Pelayanan Penduduk Terlayani (Jiwa) Kecamatan Desa/Kelurahan
12 IKK Kepung Kepung Siman 60.326
Kebonrejo Besowo Kepung
Jumlah 211.470
Sumber: PDAM Kabupaten Kediri, 2017
Tabel 7.16
Wilayah Pelayanan dan Jumlah Penduduk yang Terlayani Jaringan HIPPAM
No. Kecamatan Nama HIPPAM Alamat HIPPAM Penduduk
Terlayani (Jiwa)
1 Mojo HIPPAM Tirtosari Desa Ngetrep 14.748
BP-SPAM Tirto Wening Desa Ngetrep
HIPPAM Tirto Wilis Desa Pamongan
HIPPAM Pandan Sari Desa Ponggok
HIPPAM Sido Mulyo Desa Blimbing
HIPPAM Dusun Sambiroto Desa Jugo
HIPPAM Tirto Kahuripan Desa Surat
HIPPAM Panji Laras Desa Petungroto
BP-SPAM Pandansari Desa Petungroto
HIPPAM Tirto Agung Desa Kedawung
HIPPAM Dewi Ratih Desa Ngadi
HIPPAM Tirto Bening Desa Kranding
BP-SPAM Sumber Abadi Desa Kranding
HIPPAM Tirto Makmur Desa Maesan
HIPPAM Sumber Makmur Desa Kraton
HIPPAM Tirta Asri Desa Kraton
BP-SPAM Tirta Mulya Desa Kraton
HIPPAM Sumber Ringin Secang Sari
Desa Tambibendo
HIPPAM Tirta Mulya Desa Tambibendo
BP-SPAM Sumber Bendo Desa Tambibendo
HIPPAM Sri Rejeki Desa Mojo
HIPPAM Sumber Agung Desa Keniten
BP-SPAM Tunggak Ireng Desa Keniten
BP-SPAM Tirta Anyar Desa Sukoanyar
2 Semen HIPPAM Sumber Makmur Jl. Raya Mojoduwur RT.3 RW.1 6.972
HIPPAM Tirto Barokah Jl. Mojoduwur RT.2 RW.4 Puhsarang
HIPPAM Sumber Wilis Jl. Raya Puhsarang RT.2 RW.1
No. Kecamatan Nama HIPPAM Alamat HIPPAM Penduduk Terlayani (Jiwa)
HIPPAM Tirto Rukun Jl. Raya Puhsarang RT.3 RW.2
HIPPAM Budi Utomo Desa Bobang
HIPPAM Jati Mulyo Desa Pagung
BP-SPAM Wilis Arta Desa Pagung
BP-SPAM Kedak Makmur Desa Kedak
BP-SPAM Tirta Agung Desa Kanyoran
HIPPAM Desa Joho
HIPPAM Desa Selopanggung
3 Ngancar HIPPAM Tirto Lancar Desa Pandantoyo 3.740
HIPPAM Sanding Desa Babadan
HIPPAM Babatan Desa Babadan
HIPPAM Tegalrejo Desa Babadan
HIPPAM Ngancar Desa Ngancar
4 Plosoklaten BP-SPAM Tirta Berkah Dusun Sagi Desa Jarak 2.228
BP-SPAM Tirta Kelud Desa Sepawon
5 Puncu HIPPAM Tirta Alami Desa Puncu 12.000
6 Kepung HIPPAM Tirta Lestari Dusun Wonorejo Desa Kampungbaru 3.052
HIPPAM Tirto Mulyo Dusun Kampungbaru Desa
Kampungbaru
HIPPAM Sumber Mulyo Desa Kebonduren Desa
Kampungbaru
HIPPAM Bogor Pradah Desa Bogor Pradah
HIPPAM Kebonrejo Desa Kebonrejo
7 Kandangan HIPPAM Tirta Mulya Desa Kandangan 4.080
HIPPAM Tirta Mulya Desa Mlancu
HIPPAM Tirta Wonosari I Desa Mlancu
HIPPAM Wonosari II Desa Medowo
HIPPAM Dusun Sidomulyo Desa Medowo
HIPPAM Dusun Medowo Desa Medowo
HIPPAM Dusun Sidorejo Desa Medowo
HIPPAM Dusun Ringinagung Desa Medowo
HIPPAM Jaya Desa Bukur
HIPPAM Lancar Widodo Desa Bukur
HIPPAM Margo Rukun Desa Banaran
HIPPAM Lancar Jaya Desa Jerukgulung
HIPPAM Desa Jerukgulung
HIPPAM Desa Jerukgulung
8 Banyakan HIPPAM Tirta Mandiri Desa Tiron 620
No. Kecamatan Nama HIPPAM Alamat HIPPAM Penduduk Terlayani (Jiwa)
HIPPAM Parang Makmur Desa Parang
BP-SPAM Tirta Bening Desa Parang
9 Tarokan HIPPAM Tirto Mulyo Desa Tarokan 480
BP-SPAM Tarokan Mandiri Desa Tarokan
BP-SPAM Tunas Makmur Desa Bulusari
10 Grogol HIPPAM Sumber Makmur 1 Dusun Krampyang Belum SR
HIPPAM Sumber Makmur 2 Dusun Kalinanas
HIPPAM Sumber Makmur 3 Dusun Kalibago
HIPPAM Sumber Makmur 4 Dusun Kalipang
HIPPAM Sumber Makmur 5 Dusun Kajar
Jumlah 47.920
Sumber: RISPAM Kabupaten Kediri 2016-2035 dan Dinas PU Kabupaten Kediri, 2017
Sedangkan jumlah penduduk yang menggunakan non perpipaan berupa sumur bor dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih adalah sebagai berikut.
Tabel 7.17
Jumlah Penduduk yang Menggunakan Akses Air Minum Non Perpipaan Tahun 2016
No. Kecamatan
Penduduk Terlayani
Non Perpipaan
(Jiwa)
Penduduk Terlayani
Non Perpipaan
(Jiwa)
Sumber: RISPAM Kabupaten Kediri 2016-2035
Di Kabupaten Kediri masih terdapat kawasan rawan air merupakan kawasan yang belum
terlayani PDAM, HIPPAM dan sumber air sumur bor dalam yaitu terdapat di 14 lokasi (hasil identifikasi
Dinas PU CKTR Provinsi Jatim tahun 2015). Lokasi-lokasi tersebut adalah sebagai berikut:
Kecamatan Mojo (Desa Ngadi, Keniten, Kedawung, Mojo, Ponggok)
Kecamatan Banyakan (Desa Parang)
Kecamatan Kandangan (Desa Kandangan, Banaran, Bukur, Jlumbang, Jerukwangi, Jerukgulung,
Mlancu)
Berdasarkan perhitungan, capaian pelayanan akses air minum (perpipaan dan non perpipaan)
tahun 2015 adalah sebesar 92,37% sedangkan capaian pelayanan akses air minum (perpipaan dan
non perpipaan) tahun 2016 adalah sebesar 97,17%. Berikut merupakan diagram yang menunjukkan
peningkatan capaian pelayanan tersebut.
Gambar 7.8
Capaian Pelayanan Akses Air Minum Kabupaten Kediri Tahun 2015-2016
Perhitungan capaian pelayanan akses air minum tahun 2016 di Kabupaten Kediri dapat dilihat
pada tabel berikut.
92,37 %
97,17%
89,00 90,00 91,00 92,00 93,00 94,00 95,00 96,00 97,00 98,00
2015 2016
Tabel 7.18
Capaian Pelayanan Jaringan Perpipaan dan Non Perpipaan Tahun 2016
No. Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun 2016 (Jiwa)
Penduduk Terlayani Perpipaan (Jiwa) Penduduk Terlayani Non Perpipaan (Jiwa) Penduduk Terlayani Perpipaan dan Non Perpipaan (Jiwa)
PDAM HIPPAM Jumlah Capaian
Layanan (%) Non Perpipaan Capaian Layanan (%)
Perpipaan dan Non Perpipaan
Capaian Layanan (%)
1 Mojo 71.397 14.748 14.748 20,66 42.141 59,02 56.889 79,68
2 Semen 47.383 4.677 6.972 11.649 24,58 27.461 57,96 39.110 82,54
3 Ngadiluwih 73.130 8.926 8.926 12,21 64.204 87,79 73.130 100,00
4 Kras 58.814 58.172 98,91 58.172 98,91
5 Ringinrejo 51.367 50.807 98,91 50.807 98,91
6 Kandat 56.725 56.106 98,91 56.106 98,91
7 Wates 84.801 12.741 12.741 15,02 72.060 84,98 84.801 100,00
8 Ngancar 44.523 22.911 3.740 26.651 59,86 2.687 6,04 29.338 65,89
9 Plosoklaten 68.491 2.228 2.228 3,25 63.443 92,63 65.671 95,88
10 Gurah 75.912 7.564 7.564 9,96 68.348 90,04 75.912 100,00
11 Puncu 58.407 17.805 12.000 29.805 51,03 12.190 20,87 41.995 71,90
12 Kepung 77.996 60.326 3.052 63.378 81,26 14.618 18,74 77.996 100,00
13 Kandangan 48.202 4.080 4.080 8,46 39.796 82,56 43.876 91,03
14 Pare 57.334 57.334 57.334 100,00 32.143 56,06 89.477 156,06
15 Badas 62.901 62.215 98,91 62.215 98,91
16 Kunjang 35.384 34.998 98,91 34.998 98,91
17 Plemahan 56.594 55.977 98,91 55.977 98,91
18 Purwoasri 58.260 4.336 4.336 7,44 53.924 92,56 58.260 100,00
19 Papar 50.564 5.546 5.546 10,97 45.018 89,03 50.564 100,00
20 Pagu 37.170 36.764 98,91 36.764 98,91
No. Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun 2016 (Jiwa)
Penduduk Terlayani Perpipaan (Jiwa) Penduduk Terlayani Non Perpipaan (Jiwa) Penduduk Terlayani Perpipaan dan Non Perpipaan (Jiwa)
PDAM HIPPAM Jumlah Capaian
Layanan (%) Non Perpipaan Capaian Layanan (%)
Perpipaan dan Non Perpipaan
Capaian Layanan (%)
22 Gampengrejo 31.708 24.222 24.222 76,39 7.486 23,61 31.708 100,00
23 Ngasem 59.202 58.556 98,91 58.556 98,91
24 Banyakan 54.404 620 620 1,14 47.690 87,66 48.310 88,80
25 Grogol 44.737 27.136 27.136 60,66 17.601 39,34 44.737 100,00
26 Tarokan 59.124 480 480 0,81 57.554 97,34 58.034 98,16
Jumlah 1.468.610 253.524 47.920 301.444 20,53 1.125.560 76,64 1.427.004 97,17
Gambar 7.9
Peta Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Kediri
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Gambar 7.10
Peta Wilayah Pelayanan HIPPAM Kabupaten Kediri
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Gambar 7.11
Peta Kawasan Rawan Air Kabupaten Kediri
KEGIATAN PENYUSUNAN UPDATING RENCANA TERPADU DAN PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2-JM)
Tabel 7.19
Matriks Penanganan Sektor Air Minum
Lokasi Unit Pelayanan Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program
Kabupaten Kediri 1. Adanya Rencana Pembangunan
SPAM Regional
2. Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non perpipaan) sebesar 92,37%
1. Debit air di Kabupaten Kediri cenderung kecil dan hanya mampu digunakan untuk
memenuhi kebutuhan Kabupaten Kediri saja
1. Pengembangan SPAM Regional
1. Penyusunan FS SPAM Regional (Kabupaten Kediri – Kabupaten Nganjuk – Kabupaten Blitar)
2. Penyusunan DED SPAM regional Kabupaten Kediri – Kabupaten Nganjuk – Kabupaten Blitar)
3. Pembangunan SPAM Regional (Kabupaten Kediri – Kabupaten Nganjuk – Kabupaten Blitar)
Kecamatan Pare Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 84,70%
1. Pengembangan SPAM Perkotaan
1. Pembangunan sarana air bersih untuk penurunan NRW di BNA Pare
2. Optimalisasi sarana air minum di IKK BNA Pare
3. Optimalisasi sarana air minum di IKK BNA Pare
Kecamatan Puncu Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 21,10%
1. Pengembangan SPAM Perkotaan
2. Pengembangan SPAM Perdesaan
1. Pembangunan sarana air bersih di IKK Puncu
2. Optimalisasi sarana air minum di IKK Puncu 3. Pembangunan SPAM Pedesaan IKK Puncu Kaecamatan Ngancar Capaian layanan kumulatif (penduduk
terlayani perpipaan dan non perpipaan) sebesar 6,10%
1. Pembangunan SPAM
Perkotaan
2. Pembangunan SPAM
Pedesaaan
1. Optimalisasi sarana air minum di IKK Ngancar
2. Pembangunan SPAM Pedesaan IKK Ngancar
Kecamtan Semen Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 58,59
1. Pembangunan SPAM
Perkotaan
2. Pembangunan SPAM
Pedesaaan
1. Optimalisasi sarana air minum di IKK Semen
Lokasi Unit Pelayanan Potensi Permasalahan Kebutuhan Penanganan Sasaran Program
Kecamatan Gampengrejo
Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 75,06
1. Pembangunan SPAM
Perkotaan
1. Pembangunan sarana air bersih IKK Gampengrejo
Kecamatan Grogol Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 100%
Terdapat Kawasan Rawan Air di Desa Kalipang Kecamatan Grogol
1. Pembangunan SPAM
Pedesaaan
2. Pembangunan HIPPAM
1. Pembangunan SPAM pedesaan IKK Grogol 2. Pembangunan HIPPAM di Desa Kalipang
Kecamatan Grogol
Kecamatan Papar Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 98,55%
1. Pembangunan SPAM Perkotaan
1. Pembangunan sarana air bersih di IKK Papar
Kecamatan Kandangan Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 92,03 %
Terdapat Kawasan Rawan Air di Kecamatan Kandangan (Desa Kandangan, Banaran, Bukur, Jlumbang, Jerukwangi, Jerukgulung, Mlancu)
1. Pembangunan SPAM Perkotaan
2. Pembangunan HIPPAM
1. Optimalisasi sarana air minum di IKK Kandangan
2. Pembangunan HIPPAM di Desa Mancu Kecamatan Kandangan
Kecamatan Kepung Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 87,52%
1. Pembangunan SPAM
Perkotaan
1. Pembangunan sarana air minum di IKK Kepung
Kecamatan Mojo Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 80,56%
Terdapat Kawasan Rawan Air di Kecamatan Mojo (Desa Ngadi, Keniten, Kedawung, Mojo, Ponggok)
1. Pembangunan HIPPAM 1. Pembangunan HIPPAM di Desa Ngadi,
Keniten, Kedawung, Mojo, Ponggok di Kecamatan Mojo
Kecamatan Banyakan Capaian layanan kumulatif (penduduk terlayani perpipaan dan non
perpipaan) sebesar 89,78 %
Terdapat Kawasan Rawan Air di Kecamatan Banyakan (Desa Parang)
1. Pembangunan HIPPAM 1. Pembangunan HIPPAM di Desa Parang
Kecamatan Banyakan
7.3.2
Sasaran Program
Matriks sasaran program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten
Kediri dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7.20
Matriks Sasaran Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kediri
No Uraian Sasaran Program
Kondisi Eksisting
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 Sistem Perpipaan Cakupan Pelayanan Penduduk (%)
20,53 % 21,00% 22,00% 23,00% 24,00% 25,00%
2 Sistem Bukan Perpipaan Cakupan Pelayanan Penduduk (%)
76,64 % 76,64 % 76,64 % 76,64 % 76,64 % 76,64 %
Sumber: Hasil Analisa, 2017
7.3.3
Usulan Kebutuhan Program
Rincian usulan hasil identifikasi kebutuhan program untuk pencapaian sasaran program sektor
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dijabarkan setiap tahunnya adalah
sebagai berikut.
Tabel 7.21
Matriks Usulan Kebutuhan Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Kediri
No
Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM)
Satuan
Sasaran Program (Tahun)
2018 2019 2020 2021 2022
1 SPAM Perkotaan
Pembangunan sarana air bersih
4 IKK 1 IKK - - 1 IKK 2 IKK
Optimalisasi sarana air minum di IKK
6 IKK 2 IKK 2 IKK 2 IKK - -
2 SPAM Perdesaan
Pembangunan SPAM Pedesaan
3 IKK - - 1 IKK 1 IKK 1 IKK
3 HIPPAM
Pembangunan HIPPAM 8 Desa 8 Desa - - - -
Sumber: Hasil Analisa, 2017