• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB.MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PEGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT AL IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB.MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2 0 1 0

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

MUFLICHAH

NIM: 11408057

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

Jin. Tentara Pelajar No. 2 Telp. 23433. 23706 Kode Pos 50721 Salatiga

NOTA PEMBIMBING Lamp : 1 (satu) naskah

Hal . Pengajuan Naskah Skripsi

Salatiga, 03 Juli 2010

Kepada

Yth. Ketua STAIN Di Salatiga

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa

Nama : MUFLICHAH

NIM : 11408057

Program Pendidikan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT

AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI

NGABLAK 2 KECAMATAN NGABLAK

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010

Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi Demikian untuk menjadikan periksa.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing f ^

DR. H. SA’ADI, M.Ag NIP. 19630420 1992031003

(4)

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM METERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 2 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010

Nama : MUFLICHAH

NIM : 11408057

Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) EKSTENSI

Salatiga, 28 Agustus 2010

Dewan Penguji

JCetua

Imam Sutomo. M .A ^^ ^ ^ TaT^n^ , [P. 195808271983031

Sekretaris

I ahmat Harivadi. M.Pd '196701121992031005

Penguji I

Benny lidwan. M.Hum

Dr.

NIP. 197305201999031006

Penguji II

Dr. H. M. Zulfa. M.Ag NIP. 19520430197703 1001

(5)

Yang bertanda tangan di bawal, ini

Nama

NIM

Mahasiswa

Jurusan

Program Studi

MUFLICHAH

11408057

STAIN Salatiga

Tarbiyah

PAI

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat

kaiya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan skripsi saya ini adalah hasil karya/penelitian sendiri dan

bukan plagiasi dari karya/peneliti orang lain.

Jika suatu hari terbukti bahwa skripsi saya ini palsu, bersedia diajukan di depan

pengadilan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat

diketahui oleh anggota dewan penguji.

Salatiga, 3 Juli 2010

Yang menyatakan

(6)

Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, STAIN. Salatiga, Skripsi 2010.

Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : Apakah metode drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.

Adapun materi pelajaran yang peneliti hahas adalah pelajaran pendidikan agama Islam kelas empat dengan Kompetensi Dasar meneijemahkan surat Al- Ikhlas. Indikatornya 1) menerjemahkan surat Al-Ikhlas 2) menjelaskan pokok kandungan surat Al-Ikhlas 3) menggunakan surat Al-Ikhlas dalam ibadah sholat.

Yang menjadi subyek dalam penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas Empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 yang beijumlah 36 terdiri dari 13 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Di akhir siklus guru memberi soal test untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas.

Pada Pre Test (tabel 2 halaman 42) ketuntasan belajar perorangan baru mencapai 9 siswa dan ketuntasan belajar klasikal baru mencapai 25 %. Hasil tes pada siklus I (tabel 5 halaman 49) diperoleh nilai rata-rata kelas 7,02 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 67 %. Hasil test siklus II (tabel 6 halaman ) diperoleh nilai rata-rata kelas 77 dengan ketuntasan belajar klasikal 75 %. Hasil test pada siklus III (tabel 11 halaman 66) diperoleh nilai rata-rata kelas 81 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 91 %.

Dari hasil tersebut nampak adanya peningkatan dari siklus I dan II untuk rata-rata kelas 7 dan ketuntasan belajar 8 %. Sedangkan dari siklus II dan III untuk rata-rata kelas sebesar 4 dan ketuntasan belajar klasikal 16 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam meteri surat Al-Ikhlas.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa melalui metode drill, penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 dapat ditingkatkan.

(7)

Dengan mengucapkan puji syukur peneliti senantiasa panjatkan kepada Allah

SWT, karena hanya dengan limpahan taufik dan hidayan-Nya peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga selalu

terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Amin.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti telah menerima bantuan dan

sumbangan baik materiil, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Oleh karena itu

peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya

kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi STAIN Salatiga.

3. Bapak Dr. H. Sa;adi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah dengan sabar dan

tekun membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat terwujud.

4. Ibu Yohana Indarwati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Ngablak 2.

5. Bapak Imron Budi S. M.Pd yang telah berkenan menjadi observer.

6. Semua pihak yang tidak tertulis, yang telah membantu dan memberi motivasi

dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik bapak dan ibu mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.

Amiin.

(8)

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya.

Salatiga, 03 Juli 2010 Peneliti

(9)

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

ABSTRAK... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR I S I ... viii

DAFTAR TA BEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

2. Prinsip-prinsip B elajar... 15

3. Prestasi B eajar... 18

4. Motivasi B elajar... 24

B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah D asar... 26

1. Pengertian Mata Pelajaran Agama Islam ... 26

2. Tujuan Mempelajari Pendidikan Agama Islam ... 27

3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Isla m ... 27

(10)

2. Faktor yang Mempengaruhi Dalam Penetapan M etode... 29

3. Macam-macam Metode ... 30

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill ... 32

5. Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill ... 33

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 34

A. Lokasi Penelitian... 34

B. Waktu Penelitian... 34

C. Mata Pelajaran ... 34

D. Karakteristik S isw a... 34

E. Siklus I ... 35

F. Siklus I I ... 37

G. Siklus I I I ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43

A. Hasil Penelitian Siklus I ... 45

B. Pembahasan Siklus I ... 52

C. Hasil Penelitian Siklus II ... 55

D. Pembahasan Siklus I I ... 61

E. Hasil Penelitian Siklus I I I ... 63

F. Pembahasan Siklus I I I ... 68

BAB V PENUTUP... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

(11)

Tabel 1 : Indikator Ketuntasan... 10 Tabel 2 : Hasil Pre Test... 42 Tabel 3 : Hasil Observasi siswa dalam Proses

Pembelajaran Siklus I ... 44 Tabel 4 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru

dalam Pembelajaran Siklus I ... 47 tabel 5 : Hasil Penilaian Siklus I ... 49 Tabel 6 : Hasil Observasi siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I I ... 54 Tabel 7 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dalam

Proses Pembelajaran siklus I I ... 57 Tabel 8 : Hasil Penilaian Siklus I I ... 58 Tabel : 9 Hasil Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I I I ... 62 Tabel 10 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dan Proses

Pembelajaran Siklus III ... 65 Tabel 11 : Hasil Penilaian Siklus III... 66

(12)

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 ... 76

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2 0 1 0 ... 77

Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I ... 89

Lampiran 11 : Hasil Penilaian Tes Siklus I ... 90

Lampiran 12 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 91

Lampiran 13 : Rencana Pembelajaran Siklus II ... 92

Lampiran 14 : Kisi-kisi Soal Siklus II ... 96

Lampiran 15 : Soal Tes Siklus I I ... 97

Lampiran 16 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Test Siklus I I ... 100

Lampiran 17 : Hasil Penilaian Test Siklus I I ... 101

Lampiran 18 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I I ... 102

Lampiran 19 : Rencana Pembelajaran Siklus I I I ... 105

Lampiran 20 : Kisi-kisi Soal Siklus I I I ... 107

Lampiran 21 : Soal Test Siklus III ... 108

Lampiran 22 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I I I ... 110

Lampiran 23 : Hasil Penilaian Tes Siklus III ... 111

Lampiran 24 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 112

Lampiran 25 : Lembar Observasi... 113

Lampiran 26 : Foto Kegiatan Pembelajaran... 114

Lampiran 27 : Daftar Guru dan Karyawan... 115

(13)

Lampiran 1 : Karakteristis Siswa Kelas IV SD N Ngablak 2

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 ... 76

Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2 0 1 0 ... 77

Lampiran 3 : Hasil Wawancara terhadap siswa ... 78

Lampiran 4 : Hasil Penilaian Pre T e s t... 79

Lampiran 5 : Analisis Hasil Pre T e st... 80

Lampiran 6 : Rencana Pembelajaran Siklus I ... 81

Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal Siklus I ... 85

Lampiran 8 : Soal Test Siklus I ... 86

Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I ... 89

Lampiran 11 : Hasil Penilaian Tes Siklus I ... 90

Lampiran 12 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 91

Lampiran 13 : Rencana Pembelajaran Siklus II ... 92

Lampiran 14 : Kisi-kisi Soal Siklus I I ... 96

Lampiran i 5 : Soal Tes Siklus I I ... 97

Lampiran 16 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Test Siklus I I ... 100

Lampiran 17 : Hasil Penilaian Test Siklus I I ... 101

Lampiran 18 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I I ... 102

Lampiran 19 : Rencana Pembelajaran Siklus III ... 105

Lampiran 20 : Kisi-kisi Soal Siklus I I I ... 107

Lampiran 21 : Soal Test Siklus III ... 108

Lampiran 22 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I I I ... 110

Lampiran 23 : Hasil Penilaian Tes Siklus III ... 111

Lampiran 24 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 112

Lampiran 25 : Lembar O bservasi... 113

Lampiran 26 : Daftar Guru dan Karyawan... 114

(14)

A. Latar Belakang Masalah

Dengan jenjang pendidikan formal, Pendidikan Agama Islam dikenal dan

dipelajari semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Ini membuktikan bahwa

pendidikan agama Islam sangat diperlukan dalam mengembangkan pengetahuan

dasar sebagai bekal menghadapi kehidupan masa depan. Pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak

mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam di sumber utamanya kitab suci

al-Qur’an dan al Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.1

Mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar yang diberikan

mulai dari kelas satu sampai kelas enam dengan harapan kemampuan membaca,

menulis, menghafal dan menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an

dapat dimiliki oleh siswa lulusan Sekolah Dasar.

Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan materi mata pelajaran

pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar lebih-lebih di kelas rendah yaitu di

kelas satu, dua dan tiga surat pendek Allah SWT telah berfirman dalam surat

Yusuf ayat 2 yang berbunyi:

<X)

‘fkti

£ >

ilJJ

'di

1 Anonim, Standar Kopetensi SD. Depdiknas, Jakarta, 2006, him. 7

(15)

Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al qur’an dengan bahasa arab,

agar kamu memahaminya.2

Akan tetapi masih banyak siswa yang kurang memahami pelajaran

pendidikan agama Islam. Kondisi pembelajaran pendidikan agama Islam

tersebut, ternyata juga teijadi di sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan

Ngablak Kabupaten Magelang. Sebagai bukti khuusnya di kelas empat Sekolah

Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang menunjukkan

bahwa masih banyak siswa yang belum memahami dalam membaca, menulis,

menghafal maupun menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an.

Berdasarkan pengamatan langsung saat proses pembelajaran, kelemahan

dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam tersebut, disebabkan kurang tepat

dalam memilih metode dan kurangnya minat belajar siswa. Karena pelajaran

pendidikan Agama Islam dan materi surat-surat pendek menggunakan bahasa

Arab sehingga kurang perhatian siswa pada siswa sekolah Dasar Negeri Ngablak

2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

Kal itu ditunjukkan dengan rendahnya perolehan nilai semester satu. Dalam

semester satu masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70.

Sedangkan standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran pendidikan

agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten

Magelang adalah 7.0. Jika kelemahan ini tidak diatasi secepatnya maka dapat

berpengaruh terhadap penguasaan materi ajar pada jenjang selanjutnya.

(16)

Berdasarkan uaian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

mata pelajaran pendidikan agama islam dengan kopetensi Dasar Menerjemahkan

Surat al-Ikhlas, menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas, dan menggunakan

surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat dengan ju d u l:

“PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM MATERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA

SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 2

KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010.

B. Rumusan Masalah

Apakah metode Drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan Agama

Islam materi surat al-Ikhlas pada siswa kelas IV sekolah Dasar Negeri Ngablak 2

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan Agama

Islam Materi surat al-Ikhlas melalui metode drill pada siswa kelas IV Dasar

Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.

D. Hipotesis Tindakan

Jika metode drill dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan

penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat surat al-Ikhlas,

(17)

kandungan surat al-Ikhlas dan menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat

pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang tahun 2010.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru maupun sekolah.

Adapun manfaatnya adalah:

1. Bagi Siswa

Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang memperoleh pendidikan agama Islam yang lebih

menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan penguasaan

materi pelajaran pendidikan agama Islam dan akan tercapai tujuan

pembelajaran dengan maksimal.

2. Bagi Guru

Dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang diharapi,

menambah wawasan serta ketrampikan pembelajaran yang dapat digunakan

untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran

Pendidikan agama Islam.

3. Bagi Sekolah

Dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan

pembelajaran pada Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak

(18)

F. Definisi Istilah

1. Penguasaan

Penguasaan adalah pemadaman atau kesanggupan untuk menggunakan

(pengetahuan, kepandaian).3 Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui

sejauhmana peningkatan penguasaan materi pelajaran pendidikan Agama

Islam melalui metode drill pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.

2. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran

Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan hadits, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta mengguakan pengalaman.

Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain.4 Dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam yang peneliti bahas hanya kompetensi

dasar meneijemahkan surat al-Ikhlas.

3. Metode Drill (Latihan)

Metode drill yaitu suatu secara mengajar untuk menambahkan

kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara

kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk

memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.5

3 Anomi, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta, 1994, him. 534

4 Anonim, Standar Kopetensi SD,Depdiknasjakarta, 2006, hlmn. 7

5 Syaiful Batui Djamarah dan Aswanzain, Strategi Belajar M engajar,Rineka Cipta Jakarta, Cetakan

(19)

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas.

Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dasar yang

berlaku di dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini

direncakanan untuk dilaksanakan dalam tiga siklus. Dan setiap siklus

memiliki empat tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi.

2. Subyek Penelitian

Subyek yang dikenal tindakan adalah siswa kelas empat sekolah dasar

Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010

yang beijumlah 47 siswa, yang terdiri dari 36 Siswa muslim dan 11 siswa non muslim. Yang muslim adalah terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 13 siswa

perempuan. Dasar pertimbangan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran

pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 khususnya di kelas IV.

3. Langkah-langkah/siklus/penelitian6

a. Siklus I 1) Perencanaan

a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses

belajar mengajar.

b) Menentukan pokok bahasan

(20)

c) Menyiapkan sumber belajar

d) Menentukan metode

e) Mengembangkan skenario pembelajaran

f) Menyusun lembar keija siswa

g) Mengembangan format evaluasi

2) Tindakan

Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa.

3) Pengamatan

a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi

b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar siswa.

4) Fefleksi

a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan.

b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil

evaluasi.

c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya.

d) Evaluasi tindakan I

b. Siklus II

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif

b) Menentukan pokok bahasan

(21)

g) Mengembangkan format evaluasi

h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran

2) Tindakan

Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar kerja siswa.

3) Pengamatan

a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi.

b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja

siswa.

4) Refleksi

a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil

evaluasi.

(22)

e) Mengembangkan skenario pembelajaran

f) Menyusun lembar keija siswa

g) Mengembangkan format evaluasi

h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran

2) Tindakan

Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa

3) Pengamatan

a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi

b) Nilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar keija

siswa.

4) Refleksi

a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan

b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil

evaluasi.

c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk

digunakan pada siklus berikutnya.

(23)

Tabel I Indikator Ketuntasan

No Interval Predikat

1 7 0 -1 0 0 Tuntas

2 0 - 6 9 Tidak tuntas

5. Pengumpulan Data

a. Dokumentasi siswa

Dokumen siswa yang berupa nilai mata pelajaran pendidikan agama

islam pada siswa kelas empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak

Kabuapten Magelang semester satu tahun 2010 ini digunakan untuk

mengukur apakah setelah penerapan penelitian tindakan kelas ada

peningkatan penguasaan materi pelajaran Agama Islam pada siswa kelas

empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.

b. Test tertulis

Test tertulis digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang

mencakup pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil kegiatan belajar

mengajar.7

Test tertulis yang membentuk pilihan ganda di gunakan untuk

mengumpulkan data tentang keberhasilan pembelajaran pendidikan

Agama Islam sudah dilakukan penelitian tindakan kelas. Test yang

(24)

c. Wawancara

Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai

dengan pewawancara. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu

disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan

ditanyakan.8

Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara yang

bersifat tertutup dan hasilnya digunakan untuk mengetahui minat siswa

kelas empat terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.

d. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan merupakan suatu cara yang tepat untuk menilai perilaku.

Untuk menilai perilaku itu diperlukan lembar pengamatan yang berisi hal-

hal yang menjabarkan tingkah laku siswa yang dapat ditempatkan dalam

tindakan dan diamati oleh guru.9

6. Analisa Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ada dua jenis data yang

dapat dikumpulkan peneliti.

a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara

deskripsi. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.

Misalnya, mencari nilai rata-rata, prosentase keberhasilan belajar dan

lain-lain.

b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang

(25)

terhadap suatu mata pelajaran (kognitif). Pandangan atau sikap siswa

terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti

pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar kepercayaan diri, motivasi

(26)

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri d ari:

BAB I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang M-salah, Rumusan

Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian,

Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

BAB II Kajian Pustaka yang berisi Belajar, Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Dasar dan Metode

BAB III Pelaksanaan Penelitian yang berisi Lokasi Penelitian, Waktu

Penelitian, Waktu Penelitian, Mata Pelajaran, Karakteristik Siswa dan

Siklus

BAB IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi Hasil Penelitian

dan Pembahasan per Siklus

(27)

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan belajar merupakan salah satu

masalah yang selalu aktual dan selalu dihadapi oleh setiap orang. Dan

persoalan belajar adalah sebagai budaya yang akan dikembangkan baik itu

hakekat manusia yang akan belajar maupun dalam pembelajaran sehingga

banyak ahli pendidikan menyoroti dan meneliti tentang apa itu yang

dinamakan belajar.

Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memperoleh pemahaman tentang

belajar, berikut dikemukakan pendapat beberapa tokoh yang menjelaskan

tentang pengertian belajar.

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 11

Dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju

11 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Reneka Cipta, Jakarta, cetakan pertama 1988 hal 2

(28)

perkembangan pribadi seutuhnya. 12 Belajar adalah perubahan tingkah laku

yang relatif tetap yang teijadi karena latihan dan pengalaman.13

Dari ketiga pengertian belajar apabila disimpulkan belajar mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut:

a. Perubahan terjadi secara sadar

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

2. Prinsip-prinsip Belajar

Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman makna belajar perlu

dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut

Slameto prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:

a. Berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan

instruksional.

2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional

12 Sardinian AM, Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar,Rajawali, Jakarta, cetakan pertama 1986

hal 20

(29)

3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif

4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya b. Sesuai hakikat belajar

1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya

2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi explorasi dan discovery 3) Belajar adalah proses continuitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian

yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan

c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya

2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai

d. Syarat keberhasilan belajar

1) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang

2) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa14

(30)

Sedangkan menurut Abu Ahmadi prinsip-prinsip belajar meliputi:

a. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam

belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

b. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku

pelajaran itu sendiri

c. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga

diperoleh pengertian-pengertian

d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah

dipelajari dapat dikuasainya

e. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara

dinamis antara murid dengan lingkungan

f. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan

g. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam

bidang praktek sehari-hari15

Berdasarkan kedua pendapat tentang prinsip-prinsip belajar diatas

dapat disimpulkan bahwa belajar akan berhasil apabila mempunyai tujuan

tertentu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan kemauan yang

tinggi, bimbingan orang lain. Sarana yang memadai, lingkungan yang

mendukung, latihan terus menerus dan dapat menerapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

(31)

3. Prestasi Belajar

Dalam belajar seseorang tidak akan terlepas dari faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

a. Faktor intern, yang meliputi tiga faktor yaitu faktor jasmani, psikologis dan kelelahan.

1. Faktor Jasmani a) Faktor Kesehatan

Kesehatan adalah salah satu nikmat Allah yang selalu kita syukuri karena dengan kesehatan maka kita dapat melakukan apa yang kita inginkan, begitu pula dengan belajar, seorang yang tidak sehat atau kurang sehat akan mengalami penurunan prestasi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, maka seyogyanya seorang yang sedang belajar memperhatikan kesehatannya. Karena keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dengan jasmani kurang sehat.

b) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai tubuh dan panca indra yang dapat mempengaruhi belajarnya, maka anak yang cacat disekolahkan pada sekolah yang khusus.16

2. Faktor Psikologis

Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam

psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah

intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

(32)

a) Intelegensi

Pengertian tentang intelegensi, JP Chaplin merumuskan sebagai berikut:

1) The ability to meet and adapt to novel situations quickly and

effectively

2) The ability to utilize abstract concepts offecively

3) The ability to grasp relationships and lear quicly

Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecapakan untuk menghadapi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.17 b) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yagn menyertai belajar.18

c) Minat

Antara minta dan perhatian hampir sama pengertiannya, namun minat lebih bersifat perasaan rasa senang tatkala memperhatikan sesuatu dan ini berlangsung terus menerus sehingga dari itu diperoleh rasa kepuasan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar, karena dengan adanya minat untuk belajar maka seseorang siswa akan lebih berhasil dan mendapat kepuasan dalam menerima pelajaran itu.

(33)

d) Bakat

Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan

suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat

dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental

yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. 19

e) Motif

Arden N. Frandsen, menyatakan ada beberapa hal yang

mendorong seseorang untuk belajar, yaitu :

1) Adanya sifat ingin lebih atau ingin menyelidiki dunia yang

lebih luas.

2) Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan ada nya

keinginan untuk selalu maju.

3) Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua,

guru, dan teman-temannya.

4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu

dengan usaha yang baru, baik dengan kooperati maupun

dengan kompetisi.

5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila

menguasai pelajaran.

6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.20

(34)

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat/fase alam pertumbuhan

seseorang. Dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk

melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak

dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu

diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.

g) Kesiapan

Menurut James Drever kesiapan merupakan kesediaan untuk

memberi respon atau reaksi, kesiapan ini ada hubungan dengan

kematangan karena itu kesiapan didasari oleh kematangan terlebih

dahulu. Maka siswa yang lelah memiliki kesiapan untuk belajar

hasilnya akan lebih baik.21

3. Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang w«Iaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani

dan kelelahan rohani (bersifat psikis).22

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan ini

timbul dikarenakan teijadi kekacauan substansi sisa pembakar di

dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu.

Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu

21 Slameto, op. cit., him. 61

(35)

hilang. Pergantian situasi dapat memberi kesegaran dan mengurangi

kelelahan.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kelelahn

dapat mempengaruhi belajar, sehingga dihindarkan agar jangan

sampai teijadi kelelahan,

b. Faktor-faktor Ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan

menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

masyarakat.

1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa

a. cara orang tua mendidik

b. relasi antar anggota keluarga

c. suasana rumah

d. keadaan ekonomi keluarga

2) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi:

a) Metode mengajar

b) Kurikuium

c) Relasi guru dengan siswa

d) Relasi siswa dengan siswa

e) Disiplin sekolah

(36)

g) Waktu sekolah

h) Standar pelajaran di atas ukuran

i) Keadaan gedung

j) Metode belajar

k) Tugas rumah

3) Faktor Masyarakat

Masyarakat juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar

dan ini teijadi karena keberadaan siswa dengan masyarakat yang

meliputi:

a) Kegiatan siswa dalam masyarakat

b) Mass Media c) Teman bergaul

d) Bentuk kehidupan masyarakat23

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bawha faktor

ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah

keluarga, sekolah, media masa, lingkungan dan masyarakat (stage holder).

Keberhasilan seseorang dalam belajar yang sering kita sebut dengan prestasi belajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain

faktor intern (yang berasal dari dalam diri sendiri). Kedua faktor ini

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Sehingga

perlu diperhatikan oleh orang tua, guru, masyarakat (stage holder) dan

23

(37)

pemerintah, sehingga akan dapat sinergi positif untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional.

4. Motivasi Belajar

Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangkan

mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap.

Ws Winkel mengatakan bahwa “M atif’ adalah daya penggerak didalam diri

orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan tertentu.24

a. Peranan dan Fungsi Motivasi Belajar

Seorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dalam

dirinya. Begitu juga karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas

tujuan yang diinginkan.

Dalam hubungan dengan belajar ini, motivasi mempunyai peran

yang sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas

belajar. Dengan adanya faktor penggerak siswa akan melakukan kegiatan

belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara optimal, jadi dalam

hal ini motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gariah, merasa

senang dan semangat melakukan aktivitas yang tinggi senantiasa akan

melakukan intensitas usaha belajar bagi siswa.25

Dalam pendapat tersebut jelaskah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh perhatian besar terhadap pelajaran

yang diberikan dalam kegiatan belajarnya. * 23

24 Anonim, Belajar Pembelajaran, IKIP Semarang, Semarang, 1999, him. 31

(38)

Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman motivasi belajar mempunyai tiga fungsi, yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atua motor

dari setiap kegiatan belajar yang di keijakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai

sesuai yang diinginkan.

3) Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.26

Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah

perbuatan belajar, menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi sebagai

meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian apabila

motivasi yang dimiliki siswa tinggi, semakin tinggi kemungkinan untuk berhasil dan berprestasi.

b. Macam-macam motivasi belajar

Menurut Sardiman, motivasi ada dua macam, yaitu :

1) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan

berfungsi tidak perlu perangsang dari luar, tetapi tumbuh dari dalam

individu sendiri. Contoh siswa melakukan belajar karena betul-betul

ingin mendapatkan kemampuan secara mendalam, ingin terampil,

bukan karena tujuan lain.

(39)

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, motivasi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar dan tidak mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar. Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-teman.27

Walaupun motivasi ini tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, tetapi peranannya sangat penting, sebab keadaan siswa itu berubah-ubah sehingga motivasi ektrinsik tetap diperlukan.

B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami. Menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran

agama islam dari sumber utamanya kitab suci al Qur’an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

Dibarengi tuntutnan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.28

11 Ibid, him. 88 - 90

(40)

2. Tujuan Mempelajari Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan;

penghayatan, pengalaman, peserta didik tentang agama Islam sehingga

menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan

kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.29

3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidkan Agama Islam

Mata pelajaran pendidikan agama Islam di SD berfungsi:

a. Penanam nilai ajaran Islam

b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta

Akhlak mulia

c. Penyesuaian mental peserta didik

d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik

dalam kelayanan

e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan

dihadapi sehari-hari.

f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan serta pengetahuan

umum.

g. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga

pendidikan yang lebih tinggi.30

(41)

4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,

l eselarasan dan keseimbangan antara :

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

2) Hubungan manusia dengan manusia, dan

3) Hubungan manusia dengan alam (Makhluk selain manusia/ dan

lingkungan.

Adapun ruang lingkung bahan pelajaran pendidikan agama Islam sekolah

Dasar terfokus pada apsek :

a. Keimanan

b. Al Qur’an/ al Hadits

c. Akhlak

d. Fiqih/Aqidah 31

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam berisi

sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama

menempuh pendidikan Agama Islam di SD. Kemampuan ini berorientasi

pada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan

kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah

SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen

kemampuan dasar merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang

harus dicapai peserta didik ditingkat SD.

(42)

Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:

a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan

mengetahui fungsi serta refleksi dalam sikap, perilaku dan akhlak peserta

didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.

b. Dapat membaca al Qur’an surat-surat pilihan dengan benar menyalin dan

mengartikan.

c. Mampu beribadah dengna baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat

Islam terutama ibadah mahdhoh.

d. Dapat meneladani sifat-sifat, sikap dan kepribadian Rosulullah SAW serta

khulafaur Rasyidin.32

6. Metode

1) Pengertian Metode Drill (Latihan)

Metode drill yaitu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan

tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang

baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.33

2) Faktor yang mempengaruhi dalam penetapan metode

Selanjutnya syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang beijudul “Guru

dan Anak Didik dalam Ineraksi Eduaktif, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi didalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam

penyampaian bahan pelajaran. Dasar pertimbangan tersebut bertolak pada

faktor-faktor sebagai berikut:

32 Ibid, him 11

(43)

b. Tujuan

c. Perbedaan individu anak didik

d. Kemampuan guru

e. Sifat bahan ajar

f. Situasi kelas

g. Kelengkapan fasilitas

h. Kelebihan dan kelemahan metode34

Menurut Wiamo Surakhmad Pemilihan dan penentuan metode

dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: a. Anak didik

b. Tujuan

c. Situasi

d. Fasilitas

e. G uru35

Jadi dalam menentukan metode, tidaklah semudah orang

membalikan telapak tangan, sebelum menentukan metode yang akan

digunakan seorang guru harus memperhatikan lingkungannya.

Lingkungan itu dapat berupa kemampuan akan dirinya, anak didik, materi

pelajaran, serta fasilitas yang tersedia.

3) Macam-macam Metode

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Asnawi Zain, ada beberapa metode

yang dapat ditetapkan dalam proses penyampaian bahan belajaran, yaitu:

14 Ibid, him, 229 -2 3 1

(44)

a. Metode proyek

b. Metode eksperimen

c. Metode tugas dan resitasi

d. Metode diskusi

e. Metode sosio drama

g. Metode problema solving f. Metode demonstrasi

h. Metode tanya jawab

i. Metode latihan (drill)

j . Metode ceramah 36

Sedangkan menurut Ismail SM M.Ag, ada beberapa macam metode yaitu

a. Metode ceramah

b. Metode diskusi

c. Metode eksperimen

d. Metode demonstrasi

e. Metode pemberian tugas

f. Metode sosiodrama

g. Metode drill (latihan)

h. Metode kerja kelompok

i. Metode tanya jawab

j. Metode proyek

36 Ibid. him. 9 3 - 1 0 9

Ismail, SM.M Ag. Strategi Pembelajaran Agama Islam, Rasail Mudia, Semarang, cet. 2008 him.

(45)

Dari pendapat para ahli tersebut diatas, dapat dilihat bahwa banyak

sekali metode yang dapat digunakan dengan bebas. Tentu saja lupa

memperhr.tikan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi penetapan metode

tersebut. Dengan demikian seorang guru dituntut untuk terampil dalam

menggunaka yang tepat. Hal itu diharapkan dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang maksimal.

4. Kelebihan dan kelemahan Metode Drill (latihan)

a. Kelebihan Metode Drill (latihan)

1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis menghafalkan

huruf, kata-kata atau kalimat.

2. Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,

penjumlahan, pengurangan, dan pembagian

3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat

seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan.

4. Pembentukan kebaisaan yang dilakukan dalam menambah ketepatan

serta pelaksanaan.

5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi

dalam pelaksanaannya.

6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang

komplek, rumit menjadi lebih otomatis

b. Kelemahan Metode Drill (latihan) antara lain sebagai berikut:

1. Menghambat bakat inisiatif siswa

(46)

4. Membuat kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis

5. Dapat menimbulkan verbalisme.37

5. Langkah-langkah penggunaan metode Drill adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

1. Menyediakan peralatan yang diperlukan

2. Menciptakan kondisi anak untuk belajar

b. Pelaksanaan

1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum latihan dimulai

2) Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan (metode drill)

c. Evaluasi atau tindak lanjut

1) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dia lakukan.

2) Guru bertanya kepada siswa (dalam bentuk soal latihan)38

37 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Op cit him. 108 - 109

(47)

Dalam pelaksanaannya penelitian ini mengandung unsur deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa dan siklus. Setiap siklus memiliki

beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Dengan pertimbangan lokasi tersebut tempat mengajar peneliti, sehingga peneliti akan lebih mengenal dan memahami karakteristik siswa sehingga akan mempermudah penelitian.

B. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas dimulai tanggal 21 April 2010 sampai pada 12 Mei 2010.

C. Mata Pelajaran

Mata pelajaran yang diteliti adalah pendidikan agama Islam di kelas IV (empat) semester dua kompetensi dasar menerjemahkan surat al Ikhlas dan pokok kandungan surat al-Ikhlas.

D. Karakteristik Siswa

Sebagian besar siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010 berusia 10 tahun dan berasal dari keluarga ekonomi lemah serta pendidikan orang tuanya rendah.

(48)

E. Siklus I

1. Perencanaan

a. Menentukan pokok bahasan terjemahan surat al-Ikhlas.

b. Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV.

c. Menentukan metode ceramah dan penugasan.

d. Menyusun rencana pembelajaran.

e. Menyusun lembar evaluasi.

f. Menyusun lembar observasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, guru menyajikan materi sesuai dengan

skenario pembelajaran, yaitu:

a. Kegiatan awal

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama yang dipimpin ketua

kelas.

3) Guru melakukan appersepsi.

a. Surat al-Ikhlas terdiri dari berapa ayat ?

b. Bagaimana bunyi ayat kedua surat al-Ikhlas ?

b. Kegiatan Inti

1) Guru menetukan pokok bahasan terjemah surat al-Ikhlas.

2) Guru menggunakan sumber belajar pendidikan agama Islam kelas empat.

(49)

4) Rencana pembelajaran (terlampir).

5) Guru memberi penugasan (alat evaluasi terlampir).

6) Guru membuat cataUui dalam lembar observasi.

7) Guru menjelaskan materi pelajaran.

8) Guru membaca surat al-Ikhlas dan teijemahannya.

9) Secara bersama-sama siswa membaca surat al-Ikhlas dan

terjemahannya.

10) Guru menerjemahkan mufrodat atau arti kata surat al-Ikhlas, siswa menirukan.

11) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

12) Secara kelompok siswa membaca surat al-Ikhlas dan teijemahannya. 13) Guru meminta siswa menghafalkan surat al-Ikhlas dan terjemahannya. 14) Guru memberi pertanyaan kepada siswa secara bergantian.

15) Observasi mengamati proses pembelajaran dan mencatat dalam lembar observasi.

16) Guru membagi soal post test.

17) Siswa mengeijakan soal post test secara individu. 18) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya,

c. Kegiatan Akhir

1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.

2) Guru memberikan tugas di rumah kepada siswa untuk menghafal surat al-Ikhlas.

(50)

3. Observasi

Untuk mengetahui proses pembelajaran pedidikan agama Islam

kompetensi dasar menerjemahkan surat al-Ikhlas, Indikator menerjemahkan surat al-Ikhlas melalui metode ceramah dan penugasan pada siswa kelas

empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka observasi dan guru malakukan pengamatan pembelajaran.

4. Refleksi

Hasil pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti dan observer sehingga peneliti dapat merefleksi diri tentang hasil tindaknnya. Hasil dari siklus I digunakan untuk perbaikan-perbaikan pada

siklus II.

F. Siklus n 1. Perencanaan

a. Menetukan pokok bahasan teijemahan surat al-Ikhlas.

b. Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV. c. Menetukan metode drill (latihan).

d. Menyusun rencana pembelajaran. e. Menyusun lembar evaluasi. f. Menyusun lembar observasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan, guru menyajikan materi sesuai dengan skenario

(51)

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama yang dipimpin ketua

kelas.

3) Guru melakukan appersepsi.

a) Terjemahkan ayat pertama surat al-Ikhlas.

b) Apa arti lafal ?

b. Kegiatan Inti

1) Guru menentukan pokok bahasan teijemah surat al-Ikhlas.

2) Guru menggunakan sumber belajar buku pendidikan agama Islam

kelas empat.

3) Guru menggunaka metode ceramah dan penugasan.

4) Rencana pembelajaran (terlampir).

5) Guru memberikan penugasan (alat evaluasi terlampir).

6) Guru membuat catatan dalam lembar observasi.

7) Guru menjelaskan materi pelajaran.

8) Guru membaca surat al-Ikhlas dan terjemahnya dengan benar.

9) Secara bersama-sama siswa membaca surat al-Ikhlas dan teijemahnya

dengan benar dan lancar.

10) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

11) Secara kelompok siswa menerjemahkan surat al-Ikhlas ayat demi

(52)

12) Secara kelompok siswa meneijemahkan kata demi kata surat al-Ikhlas.

13) Secara individu siswa membaca terjemah surat al-Ikhlas.

14) Guru memberikan soal kepada siswa dengan menggunakan kartu soal secara individu.

15) Observer mengamati pelaksanaan pembelajaran dan mencatat lembar observasi.

16) Guru membagi soal post test.

17) Siswa memgerjakan soal post test secara individu. 18) Siswa mengumpulkan hasil keijanya.

c. kegiatan Akhir

1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. 2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam. 3. Observasi

Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan agama Islam Kompetensi Dasar meneijemahkan surat al-Ikhias, Indikator meneijemahkan surat al-Ikhlas melalui metode drill dan demonstrasi pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka observer dan guru melakukan pengamatan pembelajaran. 4. Refleksi

(53)

tindakannya. Hasil dari siklus II digunakan untuk perbaikan-perbaikan pada siklus 111.

G. Siklus m 1. Perencanaan

a) Menetukan pokok bahasan, pokok kandungan surat al-Ikhlas dan menggunakan surat al-Iklhas dalam ibadah sholat.

b) Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV. c) Menentukan metode drill.

d) Menyusun rencana pembelajaran.

e) Menyusun lembar evaluasi. f) Menyusun lembar observasi. 2. Pelaksanaan Tindakan

Dalam melaksanakan siklus ini, guru menyajikan materi sesuai dengan skenario pembelajaran, yaitu :

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam.

2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. 3) Guru melakukan apersepsi.

a) Bagaimana terjemah ayat ke 3 surat al-Ikhlas ? b) Bagaimana terjemah ayat 4 surat al-Ikhlas ? b. Kegiatan Inti

1) Guru menentukan pokok bahasan, pokok kandungan surat al-Ikhlas

(54)

3) ^uru menggunakan metode ceramah dan penugasan. 4) Rencana pembelajaran (terlampir).

5) Guru memberi penugasan (alat evaluasi terlampir). 6) Guru membuat catatan dalam lembar observasi. 7) Guru membaca surat al-Ikhlas dan teijemahnya.

8) Guru menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas ayat demi ayat. 9) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.

10) Secara kelompok siswa menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas ayat demi ayat.

11) Guru memberi soal kepada siswa untuk menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas secara individu.

12) Guru membagi lembar soal.

13) Secara individu siswa mengerjakan soal latihan. 14) Secara individu siswa mengumpulkan hasil keijanya.

15) Sebelum pelajaran berakhir guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan surat al-Ikhlas secara individu.

c. Kegiatan Akhir

1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. 2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam. 3. Observasi

Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan agama Islam,

(55)

menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah sholat melalui metode drill dan

demonstrasi pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2

Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka peneliti dan

observer melakukan pengamatan proses pembelajaran.

4. Refleksi

Pelaksanaan siklus dihentikan, karena sudah mencapai target dengan

(56)

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti mengadakan pre tes

untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam

materi Surat al-Ikhlas dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2

6 Lalis Setyo Budi 5 50

7 Siwi Yuliana S. 6 60

V

8 Anis Septianingrum 7 70

V

9 Fatkhul Roziq S. I 6 60

V

10 Irvan Hartanto 7 70 V

11 Irwan Sulistiyanto 7 70

V

12 Sepvina Cindy F. 7 70 V

13 Widiyaningsih 6 60

V

14 Andre Dwi Saputra 6 60 V

15 Ditya Soviana D 6 60 V

(57)

16 Habibatus Solihah 6 60 V

17 Mashul Amin 5 50 V

18 Nur Rohmah 6 60 V

19 Ressa 6 60 V

20 Anggoro Widodo 4 40 " T "

21 Chusnul Mubarok 5 50 V

22 Bayu Sulistiyono 5 50 V

23 Fhandi Ahmad 6 60 V

24 Goluh Danan Dila 6 60 V

25 Nur Rohmad 6 60 V

26 Sekar Rawi 6 60 T ~

27 Ananda Tania S. 8 80 V

28 M. Alvi Muhajirin 7 70 V

29 Resky 6 60 V

30 Viktoria Jati IC. 7 70 V

31 Atik Ulil Aziza 7 70 V

32 Lukmanudin 5 50 V

33 Mahfud W 5 50 V

34 M. Wisnu Aji s 6 60 V

35 Shofa Rina 8 80 V

36 Violeta Putri P 5 50 V

Jumlah skor 217 9 27

Jumlah skor maksimal 360 36 36

% skor ketercapaian 60% 25% 75%

(58)

Hasil analisis sebagai berikut:

Ketuntasan belajar perorangan = 9 siswa dari 36 siswa 9

Ketuntasan belajar klasikal = — x 100% : 25%

A. Hasil Penelitian Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010 pada jam pelajaran keempat

dan kelima. Dari hasil penelitian pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:

1. Hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran

Tabel 3

Hasil Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas Siswa Banyak

Siswa Kriteria 1 Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran 36 Sangat Baik

2 Ketepatan jam masuk dalam kelas 34 Sangat Baik

3 Siswa siap dengan alat pelajaran 32 Sangat Baik

4 Perhatian siswa saat guru menyampaikan materi 25 Baik

5 Siswa dapat memahami pelajaran 23 Baik

6 Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan 7 Kurang

7 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru 14 Cukup

8 Keaktifan siswa dalam kelompoknya 9 Kurang

9 siswa hafal terjemah surat al-ikhlas 9 Kurang

10 Siswa mempraktekan pendapat teman 21 Baik

11 Siswa mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh 27 Baik

12 Siswa mengerjakan soal secara individu 25 Baik

13 Ketepatan dalam mengerjakan soal 22 Baik

14 Siswa yang dapat nilai > 70 24 Baik

Jumlah 309

(59)

Kriteria Penilaian

2 8 -3 6 * sangat baik

19-27 = baik

10-18 = cukup

1 - 9 = kurang

Pada saat pembelajaran kehadiran siswa sangat baik, karena 20%

siswa hadir atau kehadiran 100%, akan tetapi ada dua siswa masuknya

terlambat. Keterlambatan mereka karena bermain di pasar, karena sekolah

kami berada di sebelah pasar pas kebetulan hari pasaran sehingga siswa

tersebut tidak mendengar tanda bel masuk sampai di kelas sudah mulai

pelajar pendidikan agama islam. Di SD Ngablak 2 Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang, kedisiplinan dan kehadiran siswa sangat diperhatikan.

Sebelum pelajaran dimulai, siswa diminta untuk menyiapkan

peralatan belajar. Dalam menyiapkan peralatan belajar sudah sangat baik

karena 34 siswa membawa peralatan lengkap sedangkan 2 siswa tidak

membawa buku pendidikan Agama Islam karena salah dalam melihat jadwal

pelajaran

Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, siswa yang

memperhatikan penjelasan guru sudah baik, karena 25 siswa memperhatikan,

tetapi harus di tingkatkan karena masih ada 11 siswa yang tidak

(60)

Dalam pemahaman materi nelajaran baik, karena 23 siswa memahami

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sedang 13 siswa yang lain

kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Keaktifan siswa dalam mengajarkan pertanyaan kepada guru masih

kurang, karena hanya 7 siswa yang berani bertanya tentang materi kepada

guru, sedangkan 29 sswa lainya pasif.

Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru dalam kategori

cukup, karena baru 14 siswa yang berani menjawab pertanyaan guru. Sedang

22 siswa yang lain belum berani menjawab pertanyaan guru.

Keakfitan siswa dalam kelompok masih kurang karena baru 9 siswa

yang aktif dalam melaksanakan perintah guru, yaitu untuk membaca dan

menerjemahkan surat al-Ikhlas secara kelompok, sedangkan 27 siswa lainnya

kurang aktif.

Siswa yang hafal teijemah surat al-ikhlas masih kurang juga, karena

baru 9 siswa yang hafal dan 27 siswa yang lain belum hafal.

Keaktifan siswa dalam memperhatikan pendapat teman saat

menjawab pertanyaan guru sudah baik, karena 21 siswa yang memperhatikan

tetapi masih 15 siswa yang kurang memperhatikan pendapat teman.

Dalam mengerjakan soal sudah baik, karena 27 siswa sudah mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, tetapi masih ada 9 siswa yang kurang serius.

Dalam mengerjakan soal secara individu sudah baik, karena 25 siswa

sudah mengerjakan secara individu. Tetapi masih ada 11 siswa yang

(61)

Ketepatan waktu dalam menyelesaikan soal sudah baik, karena 22

siswa tepat waktu. Tetapi masih ada 14 siswa yang kurang tepat waktu dalam

menyelesaikan soal.

Dari hasil post test siswa yang mendapat nilai > 70, termasuk kategori

baik, karena 24 siswa sudah mencapai nilai di atas 70, tetapi masih ada 12

siswa yang mendapat nilai kurang dari 70;

2. Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Dalam Proses pembelajaran

Tabel 4

Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I

No Kemampuan yang dinilai Nilai Keterangan

1 Kemampuan menentukan buku sumber 80 baik

2 Kemampuan merumuskan materi 76 Baik

3 Kemampuan menentukan metode 69 Cukup

4 Kemampuan memecahkan pelajaran 78 Baik

5 Kemampuan penguasaan bahan 78 Baik

6 Kemampuan menulis secara jelas dan benar 69 cukup 7 Kemampuan menggunakan alat bantu yang

sesuai dengan tujuan

79 Baik

8 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 69 Cukup

9 Kemampuan memotivasi siswa 69 Cukup

(62)

7 0 - 8 4 = Baik

5 0 - 6 9 = Cukup

< 5 0 = Kurang

Berdasarkan hasil pengamatan dari observer pada siklus I, dalam

menentukan buku sumber, guru atau peneliti sudah baik, karena sudah sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. Dalam merumuskan materi juga

sudah baik. Dalam menentukan metode cukup, tetapi harus diperbaiki untuk

memilih metode yang paling tepat atau sesuai dengan materi yang akan

disampaikan.

Kemampuan guru dalam merencanakan pelajaran sudah baik, tetapi

harus di tingkatkan. Kemampuan guru dalam menulis secara jelas dan benar

cukup, tetapi perlu di tingkatkan terutama dalam menulis huruf arab.

Kemampuan dalam menguasai dan mengelola kelas cukup tetapi perlu di

tingkatkan lagi karena masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan

penjelasan guru.

Kemampuan guru dalam memotivasi siswa cukup, tetapi harus di

tingkatkan sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan

berani untuk bertanyatentang materi yang kurang jelas kepada guru.

Guru sudah melakukan evaluasi baik tertulis, lisan maupun

pengamatan dengan baik.

(63)

Tabel 5

3 M. AbuTholib 10 67

4 Bayu Abu Tholib 11 73 V

5 M. Fajar Amin 9 60

6 Lalis Setyo Budi 9 60

V

7 Siwi Yuliana S. 11 73

V

8 Anis Septianingrum 12 80 V

9 Fatkhul Roziq S. I 11 73

10 Irvan Hartanto 12 80 V

11 Irwan Sulistiyanto 12 80 V

12 Sepvina Cindy F. 12 80

hr"

13 Widiyaningsih 11 73

V

14 Andre Dwi Saputra 11 73

V

15 Ditya Soviana D 11 73

V

16 Habibatus Solihah 11 73 >1

17 Mashul Amin 8 58

V

18 Nur Rohmah 11 73 V

19 R.essa 11 73 V

20 Anggoro Widodo 8 53 V

21 Chusnul Mubarok 8 53 V

22 Bayu Sulistiyono 8 53

V

23 Fhandi Ahmad 11 73 V

24 Goluh Danan Dila 10 67

V

(64)

26 Sekar Rawi 11 73

V

27 Ananda Tania S. 13 87

V

28 M. Alvi Muhajirin 12 80

V

29 Resky 11 73

V

30 Viktoria Jati K. 12 80

V

31 Atik Ulil Aziza 12 80

32 Lukmanudin 9 60

V

33 Mahfud W 9 60

V

34 M. Wisnu Aji s 11 73

v

35 Shofa Rina 13 87

v

36 Violeta Putri P 8 53

V

Jumlah skor 2528 24 12

Jumlah skor maksimal 3600 36 36

% skor ketercapaian 7.02 67 33

Sumber: observasi

Hasil Analisis sebagai berikut:

a. Ketuntasan belajar perorangan : 24 siswa dari 36 siswa

b. Ketuntasan belajar klasikal: x 100 % = 67 %

Dari analisis test pada siklus I di peroleh dari 24 siswa mendapat > 70

dengan rata-rata 7;02 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 67%.

Dalam analisis tersebut terdapat soal yang tingkat kesulitan agak tinggi,

yaitu soal no 6 dan no 8. ini ditunjukkan hanya 21 siswa yang dapat menjawab

dengan benar. Dan soal yang ditingkatkan mudah yaitu soal no. 3 dan no 7

dimana terdapat 30 siswa yang dapat menjawab dengan benar.

Dari hasil analisis tersebut nampak bahwa masih banyak siswa yang

Gambar

Tabel IIndikator Ketuntasan
Tabel 2 Hasil Pre Test
Tabel 3Hasil Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I
Tabel 4Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dalam Proses Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sementara itu, dari dimensi sosial, konten atau konsumsi publik yang disajikan selebgram awkarin tidak berke- sesuaian dengan standar kelayakan dari KPAI dan norma-norma yang sesuai

Adapun alasan penulis memilih judul analsis efektifitas sistem pengendalian internal terhadap peningkatan kinerja keuangan perusahaan dalam perspektif ekonomi isLam (studi

(1) Jumlah anggaran pendapatan negara dan hibah Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp.949.656.115.114.000,00 (sembilan ratus empat puluh sembilan triliun enam ratus lima puluh

Dari hasil investigasi tersebut, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi pada struktur tersebut untuk menetapkan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu perbaikan

Dari hasil skenario pesimis penilaian investasi menunjukan pay back period 4 tahun 2 bulan, NPV menunjukan hasil negatif – 87.588.002, IRR sebesar 8,35% dan PI sebesar 0,791 sehingga

Entitas luar (external entity) atau masukan (input) atau keluaran (output) atau orang yang berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain

Teman-teman saya di jurusan teknik elektro Angkatan 2011 khususnya teknik listrik kelas 6 ELB yang telah banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan.. perkuliahan di

Pengertian secara etimologis dari Taman Bermain dan Belajar Anak-anak di Manado adalah suatu tempat yang mewadahi aktifitas atau kegiatan utama anak-anak yaitu bermain