SDN NGABLAK 2 KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
MUFLICHAH
NIM: 11408057JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
Jin. Tentara Pelajar No. 2 Telp. 23433. 23706 Kode Pos 50721 Salatiga
NOTA PEMBIMBING Lamp : 1 (satu) naskah
Hal . Pengajuan Naskah Skripsi
Salatiga, 03 Juli 2010
Kepada
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa
Nama : MUFLICHAH
NIM : 11408057
Program Pendidikan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SURAT
AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI
NGABLAK 2 KECAMATAN NGABLAK
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing f ^
DR. H. SA’ADI, M.Ag NIP. 19630420 1992031003
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM METERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 2 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
Nama : MUFLICHAH
NIM : 11408057
Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) EKSTENSI
Salatiga, 28 Agustus 2010
Dewan Penguji
JCetua
Imam Sutomo. M .A ^^ ^ ^ TaT^n^ , [P. 195808271983031
Sekretaris
I ahmat Harivadi. M.Pd '196701121992031005
Penguji I
Benny lidwan. M.Hum
Dr.
NIP. 197305201999031006
Penguji II
Dr. H. M. Zulfa. M.Ag NIP. 19520430197703 1001
Yang bertanda tangan di bawal, ini
Nama
NIM
Mahasiswa
Jurusan
Program Studi
MUFLICHAH
11408057
STAIN Salatiga
Tarbiyah
PAI
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
kaiya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan skripsi saya ini adalah hasil karya/penelitian sendiri dan
bukan plagiasi dari karya/peneliti orang lain.
Jika suatu hari terbukti bahwa skripsi saya ini palsu, bersedia diajukan di depan
pengadilan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya agar dapat
diketahui oleh anggota dewan penguji.
Salatiga, 3 Juli 2010
Yang menyatakan
Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, STAIN. Salatiga, Skripsi 2010.
Skripsi ini bertujuan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : Apakah metode drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.
Adapun materi pelajaran yang peneliti hahas adalah pelajaran pendidikan agama Islam kelas empat dengan Kompetensi Dasar meneijemahkan surat Al- Ikhlas. Indikatornya 1) menerjemahkan surat Al-Ikhlas 2) menjelaskan pokok kandungan surat Al-Ikhlas 3) menggunakan surat Al-Ikhlas dalam ibadah sholat.
Yang menjadi subyek dalam penelitian pada PTK ini adalah siswa kelas Empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 yang beijumlah 36 terdiri dari 13 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Di akhir siklus guru memberi soal test untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas.
Pada Pre Test (tabel 2 halaman 42) ketuntasan belajar perorangan baru mencapai 9 siswa dan ketuntasan belajar klasikal baru mencapai 25 %. Hasil tes pada siklus I (tabel 5 halaman 49) diperoleh nilai rata-rata kelas 7,02 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 67 %. Hasil test siklus II (tabel 6 halaman ) diperoleh nilai rata-rata kelas 77 dengan ketuntasan belajar klasikal 75 %. Hasil test pada siklus III (tabel 11 halaman 66) diperoleh nilai rata-rata kelas 81 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 91 %.
Dari hasil tersebut nampak adanya peningkatan dari siklus I dan II untuk rata-rata kelas 7 dan ketuntasan belajar 8 %. Sedangkan dari siklus II dan III untuk rata-rata kelas sebesar 4 dan ketuntasan belajar klasikal 16 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam meteri surat Al-Ikhlas.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa melalui metode drill, penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat Al-Ikhlas pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 dapat ditingkatkan.
Dengan mengucapkan puji syukur peneliti senantiasa panjatkan kepada Allah
SWT, karena hanya dengan limpahan taufik dan hidayan-Nya peneliti dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Tak lupa sholawat dan salam semoga selalu
terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Amin.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti telah menerima bantuan dan
sumbangan baik materiil, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Oleh karena itu
peneliti menyampaikan penghargaan dan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Ketua Program Ekstensi STAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. H. Sa;adi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah dengan sabar dan
tekun membimbing peneliti sehingga skripsi ini dapat terwujud.
4. Ibu Yohana Indarwati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Ngablak 2.
5. Bapak Imron Budi S. M.Pd yang telah berkenan menjadi observer.
6. Semua pihak yang tidak tertulis, yang telah membantu dan memberi motivasi
dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga amal baik bapak dan ibu mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Amiin.
bermanfaat bagi peneliti khususnya dan bagi pembaca yang budiman pada umumnya.
Salatiga, 03 Juli 2010 Peneliti
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv
ABSTRAK... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR I S I ... viii
DAFTAR TA BEL... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
BAB I PENDAHULUAN... 1
2. Prinsip-prinsip B elajar... 15
3. Prestasi B eajar... 18
4. Motivasi B elajar... 24
B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah D asar... 26
1. Pengertian Mata Pelajaran Agama Islam ... 26
2. Tujuan Mempelajari Pendidikan Agama Islam ... 27
3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Isla m ... 27
2. Faktor yang Mempengaruhi Dalam Penetapan M etode... 29
3. Macam-macam Metode ... 30
4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Drill ... 32
5. Langkah-langkah Penggunaan Metode Drill ... 33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 34
A. Lokasi Penelitian... 34
B. Waktu Penelitian... 34
C. Mata Pelajaran ... 34
D. Karakteristik S isw a... 34
E. Siklus I ... 35
F. Siklus I I ... 37
G. Siklus I I I ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 43
A. Hasil Penelitian Siklus I ... 45
B. Pembahasan Siklus I ... 52
C. Hasil Penelitian Siklus II ... 55
D. Pembahasan Siklus I I ... 61
E. Hasil Penelitian Siklus I I I ... 63
F. Pembahasan Siklus I I I ... 68
BAB V PENUTUP... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
Tabel 1 : Indikator Ketuntasan... 10 Tabel 2 : Hasil Pre Test... 42 Tabel 3 : Hasil Observasi siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus I ... 44 Tabel 4 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru
dalam Pembelajaran Siklus I ... 47 tabel 5 : Hasil Penilaian Siklus I ... 49 Tabel 6 : Hasil Observasi siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I I ... 54 Tabel 7 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dalam
Proses Pembelajaran siklus I I ... 57 Tabel 8 : Hasil Penilaian Siklus I I ... 58 Tabel : 9 Hasil Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I I I ... 62 Tabel 10 : Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dan Proses
Pembelajaran Siklus III ... 65 Tabel 11 : Hasil Penilaian Siklus III... 66
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 ... 76
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2 0 1 0 ... 77
Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I ... 89
Lampiran 11 : Hasil Penilaian Tes Siklus I ... 90
Lampiran 12 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 91
Lampiran 13 : Rencana Pembelajaran Siklus II ... 92
Lampiran 14 : Kisi-kisi Soal Siklus II ... 96
Lampiran 15 : Soal Tes Siklus I I ... 97
Lampiran 16 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Test Siklus I I ... 100
Lampiran 17 : Hasil Penilaian Test Siklus I I ... 101
Lampiran 18 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I I ... 102
Lampiran 19 : Rencana Pembelajaran Siklus I I I ... 105
Lampiran 20 : Kisi-kisi Soal Siklus I I I ... 107
Lampiran 21 : Soal Test Siklus III ... 108
Lampiran 22 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I I I ... 110
Lampiran 23 : Hasil Penilaian Tes Siklus III ... 111
Lampiran 24 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 112
Lampiran 25 : Lembar Observasi... 113
Lampiran 26 : Foto Kegiatan Pembelajaran... 114
Lampiran 27 : Daftar Guru dan Karyawan... 115
Lampiran 1 : Karakteristis Siswa Kelas IV SD N Ngablak 2
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 ... 76
Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Terhadap Siswa Kelas IV SDN Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2 0 1 0 ... 77
Lampiran 3 : Hasil Wawancara terhadap siswa ... 78
Lampiran 4 : Hasil Penilaian Pre T e s t... 79
Lampiran 5 : Analisis Hasil Pre T e st... 80
Lampiran 6 : Rencana Pembelajaran Siklus I ... 81
Lampiran 7 : Kisi-kisi Soal Siklus I ... 85
Lampiran 8 : Soal Test Siklus I ... 86
Lampiran 10 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I ... 89
Lampiran 11 : Hasil Penilaian Tes Siklus I ... 90
Lampiran 12 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I ... 91
Lampiran 13 : Rencana Pembelajaran Siklus II ... 92
Lampiran 14 : Kisi-kisi Soal Siklus I I ... 96
Lampiran i 5 : Soal Tes Siklus I I ... 97
Lampiran 16 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Test Siklus I I ... 100
Lampiran 17 : Hasil Penilaian Test Siklus I I ... 101
Lampiran 18 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus I I ... 102
Lampiran 19 : Rencana Pembelajaran Siklus III ... 105
Lampiran 20 : Kisi-kisi Soal Siklus I I I ... 107
Lampiran 21 : Soal Test Siklus III ... 108
Lampiran 22 : Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Tes Siklus I I I ... 110
Lampiran 23 : Hasil Penilaian Tes Siklus III ... 111
Lampiran 24 : Analisis Hasil Penilaian Pembelajaran Siklus III ... 112
Lampiran 25 : Lembar O bservasi... 113
Lampiran 26 : Daftar Guru dan Karyawan... 114
A. Latar Belakang Masalah
Dengan jenjang pendidikan formal, Pendidikan Agama Islam dikenal dan
dipelajari semenjak duduk di bangku sekolah dasar. Ini membuktikan bahwa
pendidikan agama Islam sangat diperlukan dalam mengembangkan pengetahuan
dasar sebagai bekal menghadapi kehidupan masa depan. Pendidikan agama Islam
adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak
mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam di sumber utamanya kitab suci
al-Qur’an dan al Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.1
Mata pelajaran pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar yang diberikan
mulai dari kelas satu sampai kelas enam dengan harapan kemampuan membaca,
menulis, menghafal dan menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an
dapat dimiliki oleh siswa lulusan Sekolah Dasar.
Namun tidaklah mudah untuk menyampaikan materi mata pelajaran
pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar lebih-lebih di kelas rendah yaitu di
kelas satu, dua dan tiga surat pendek Allah SWT telah berfirman dalam surat
Yusuf ayat 2 yang berbunyi:
<X)
‘fkti
£ >
ilJJ
'di
1 Anonim, Standar Kopetensi SD. Depdiknas, Jakarta, 2006, him. 7
Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al qur’an dengan bahasa arab,
agar kamu memahaminya.2
Akan tetapi masih banyak siswa yang kurang memahami pelajaran
pendidikan agama Islam. Kondisi pembelajaran pendidikan agama Islam
tersebut, ternyata juga teijadi di sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan
Ngablak Kabupaten Magelang. Sebagai bukti khuusnya di kelas empat Sekolah
Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang menunjukkan
bahwa masih banyak siswa yang belum memahami dalam membaca, menulis,
menghafal maupun menerjemahkan surat-surat pendek dalam al Qur’an.
Berdasarkan pengamatan langsung saat proses pembelajaran, kelemahan
dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam tersebut, disebabkan kurang tepat
dalam memilih metode dan kurangnya minat belajar siswa. Karena pelajaran
pendidikan Agama Islam dan materi surat-surat pendek menggunakan bahasa
Arab sehingga kurang perhatian siswa pada siswa sekolah Dasar Negeri Ngablak
2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
Kal itu ditunjukkan dengan rendahnya perolehan nilai semester satu. Dalam
semester satu masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70.
Sedangkan standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran pendidikan
agama Islam di Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten
Magelang adalah 7.0. Jika kelemahan ini tidak diatasi secepatnya maka dapat
berpengaruh terhadap penguasaan materi ajar pada jenjang selanjutnya.
Berdasarkan uaian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mata pelajaran pendidikan agama islam dengan kopetensi Dasar Menerjemahkan
Surat al-Ikhlas, menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas, dan menggunakan
surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat dengan ju d u l:
“PENINGKATAN PENGUASAAN PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM MATERI SURAT AL-IKHLAS MELALUI METODE DRILL PADA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI NGABLAK 2
KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Drill dapat meningkatkan penguasaan pendidikan Agama
Islam materi surat al-Ikhlas pada siswa kelas IV sekolah Dasar Negeri Ngablak 2
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan penguasaan pelajaran pendidikan Agama
Islam Materi surat al-Ikhlas melalui metode drill pada siswa kelas IV Dasar
Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010.
D. Hipotesis Tindakan
Jika metode drill dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan pelajaran pendidikan agama Islam materi surat surat al-Ikhlas,
kandungan surat al-Ikhlas dan menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah shalat
pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
Kabupaten Magelang tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru maupun sekolah.
Adapun manfaatnya adalah:
1. Bagi Siswa
Siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
Kabupaten Magelang memperoleh pendidikan agama Islam yang lebih
menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan penguasaan
materi pelajaran pendidikan agama Islam dan akan tercapai tujuan
pembelajaran dengan maksimal.
2. Bagi Guru
Dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang diharapi,
menambah wawasan serta ketrampikan pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran
Pendidikan agama Islam.
3. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan pola pengembangan strategi dan pengelolaan
pembelajaran pada Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
F. Definisi Istilah
1. Penguasaan
Penguasaan adalah pemadaman atau kesanggupan untuk menggunakan
(pengetahuan, kepandaian).3 Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui
sejauhmana peningkatan penguasaan materi pelajaran pendidikan Agama
Islam melalui metode drill pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010.
2. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
Agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan hadits, melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta mengguakan pengalaman.
Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain.4 Dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam yang peneliti bahas hanya kompetensi
dasar meneijemahkan surat al-Ikhlas.
3. Metode Drill (Latihan)
Metode drill yaitu suatu secara mengajar untuk menambahkan
kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara
kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk
memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.5
3 Anomi, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta, 1994, him. 534
4 Anonim, Standar Kopetensi SD,Depdiknasjakarta, 2006, hlmn. 7
5 Syaiful Batui Djamarah dan Aswanzain, Strategi Belajar M engajar,Rineka Cipta Jakarta, Cetakan
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas.
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip dasar yang
berlaku di dalam penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini
direncakanan untuk dilaksanakan dalam tiga siklus. Dan setiap siklus
memiliki empat tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
2. Subyek Penelitian
Subyek yang dikenal tindakan adalah siswa kelas empat sekolah dasar
Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010
yang beijumlah 47 siswa, yang terdiri dari 36 Siswa muslim dan 11 siswa non muslim. Yang muslim adalah terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 13 siswa
perempuan. Dasar pertimbangan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran
pendidikan agama Islam di Sekolah Dasar Negeri 2 Ngablak kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010 khususnya di kelas IV.
3. Langkah-langkah/siklus/penelitian6
a. Siklus I 1) Perencanaan
a) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
belajar mengajar.
b) Menentukan pokok bahasan
c) Menyiapkan sumber belajar
d) Menentukan metode
e) Mengembangkan skenario pembelajaran
f) Menyusun lembar keija siswa
g) Mengembangan format evaluasi
2) Tindakan
Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa.
3) Pengamatan
a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi
b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar siswa.
4) Fefleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan.
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil
evaluasi.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
d) Evaluasi tindakan I
b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif
b) Menentukan pokok bahasan
g) Mengembangkan format evaluasi
h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran
2) Tindakan
Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar kerja siswa.
3) Pengamatan
a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi.
b) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja
siswa.
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil
evaluasi.
e) Mengembangkan skenario pembelajaran
f) Menyusun lembar keija siswa
g) Mengembangkan format evaluasi
h) Mengembangkan format lembar observasi pembelajaran
2) Tindakan
Menerapkan tindakan mengacu pada skenario dan lembar keija siswa
3) Pengamatan
a) Melakukan observasi dengan memakai format observasi
b) Nilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar keija
siswa.
4) Refleksi
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilaksanakan
b) Melakukan pertemuan dengan observasi untuk membahas hasil
evaluasi.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
Tabel I Indikator Ketuntasan
No Interval Predikat
1 7 0 -1 0 0 Tuntas
2 0 - 6 9 Tidak tuntas
5. Pengumpulan Data
a. Dokumentasi siswa
Dokumen siswa yang berupa nilai mata pelajaran pendidikan agama
islam pada siswa kelas empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
Kabuapten Magelang semester satu tahun 2010 ini digunakan untuk
mengukur apakah setelah penerapan penelitian tindakan kelas ada
peningkatan penguasaan materi pelajaran Agama Islam pada siswa kelas
empat SD Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang.
b. Test tertulis
Test tertulis digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang
mencakup pengetahuan dan ketrampilan sebagai hasil kegiatan belajar
mengajar.7
Test tertulis yang membentuk pilihan ganda di gunakan untuk
mengumpulkan data tentang keberhasilan pembelajaran pendidikan
Agama Islam sudah dilakukan penelitian tindakan kelas. Test yang
c. Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang diwawancarai
dengan pewawancara. Untuk memudahkan pelaksanaannya perlu
disediakan pedoman wawancara berupa pokok-pokok yang akan
ditanyakan.8
Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman wawancara yang
bersifat tertutup dan hasilnya digunakan untuk mengetahui minat siswa
kelas empat terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam.
d. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan merupakan suatu cara yang tepat untuk menilai perilaku.
Untuk menilai perilaku itu diperlukan lembar pengamatan yang berisi hal-
hal yang menjabarkan tingkah laku siswa yang dapat ditempatkan dalam
tindakan dan diamati oleh guru.9
6. Analisa Data
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ada dua jenis data yang
dapat dikumpulkan peneliti.
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara
deskripsi. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif.
Misalnya, mencari nilai rata-rata, prosentase keberhasilan belajar dan
lain-lain.
b. Data kuantitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang
terhadap suatu mata pelajaran (kognitif). Pandangan atau sikap siswa
terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti
pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar kepercayaan diri, motivasi
H. Sistematika Pembahasan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdiri d ari:
BAB I Pendahuluan, yang berisi Latar Belakang M-salah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian,
Definisi Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
BAB II Kajian Pustaka yang berisi Belajar, Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Dasar dan Metode
BAB III Pelaksanaan Penelitian yang berisi Lokasi Penelitian, Waktu
Penelitian, Waktu Penelitian, Mata Pelajaran, Karakteristik Siswa dan
Siklus
BAB IV Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi Hasil Penelitian
dan Pembahasan per Siklus
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan belajar merupakan salah satu
masalah yang selalu aktual dan selalu dihadapi oleh setiap orang. Dan
persoalan belajar adalah sebagai budaya yang akan dikembangkan baik itu
hakekat manusia yang akan belajar maupun dalam pembelajaran sehingga
banyak ahli pendidikan menyoroti dan meneliti tentang apa itu yang
dinamakan belajar.
Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk memperoleh pemahaman tentang
belajar, berikut dikemukakan pendapat beberapa tokoh yang menjelaskan
tentang pengertian belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. 11
Dalam arti luas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju
11 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Reneka Cipta, Jakarta, cetakan pertama 1988 hal 2
perkembangan pribadi seutuhnya. 12 Belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif tetap yang teijadi karena latihan dan pengalaman.13
Dari ketiga pengertian belajar apabila disimpulkan belajar mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
2. Prinsip-prinsip Belajar
Untuk melengkapi pengertian dan pemahaman makna belajar perlu
dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut
Slameto prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan persyaratan yang diperlukan untuk belajar
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan
instruksional.
2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional
12 Sardinian AM, Interaksi dan M otivasi Belajar Mengajar,Rajawali, Jakarta, cetakan pertama 1986
hal 20
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya b. Sesuai hakikat belajar
1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi explorasi dan discovery 3) Belajar adalah proses continuitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang diharapkan
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai
d. Syarat keberhasilan belajar
1) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang
2) Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar
pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa14
Sedangkan menurut Abu Ahmadi prinsip-prinsip belajar meliputi:
a. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam
belajar untuk mencapai harapan-harapannya.
b. Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku
pelajaran itu sendiri
c. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga
diperoleh pengertian-pengertian
d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah
dipelajari dapat dikuasainya
e. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara
dinamis antara murid dengan lingkungan
f. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai
tujuan
g. Belajar dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam
bidang praktek sehari-hari15
Berdasarkan kedua pendapat tentang prinsip-prinsip belajar diatas
dapat disimpulkan bahwa belajar akan berhasil apabila mempunyai tujuan
tertentu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan kemauan yang
tinggi, bimbingan orang lain. Sarana yang memadai, lingkungan yang
mendukung, latihan terus menerus dan dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Prestasi Belajar
Dalam belajar seseorang tidak akan terlepas dari faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a. Faktor intern, yang meliputi tiga faktor yaitu faktor jasmani, psikologis dan kelelahan.
1. Faktor Jasmani a) Faktor Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu nikmat Allah yang selalu kita syukuri karena dengan kesehatan maka kita dapat melakukan apa yang kita inginkan, begitu pula dengan belajar, seorang yang tidak sehat atau kurang sehat akan mengalami penurunan prestasi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru, maka seyogyanya seorang yang sedang belajar memperhatikan kesehatannya. Karena keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya dengan jasmani kurang sehat.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai tubuh dan panca indra yang dapat mempengaruhi belajarnya, maka anak yang cacat disekolahkan pada sekolah yang khusus.16
2. Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong kedalam
psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
a) Intelegensi
Pengertian tentang intelegensi, JP Chaplin merumuskan sebagai berikut:
1) The ability to meet and adapt to novel situations quickly and
effectively
2) The ability to utilize abstract concepts offecively
3) The ability to grasp relationships and lear quicly
Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecapakan untuk menghadapi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.17 b) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang tertuju kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yagn menyertai belajar.18
c) Minat
Antara minta dan perhatian hampir sama pengertiannya, namun minat lebih bersifat perasaan rasa senang tatkala memperhatikan sesuatu dan ini berlangsung terus menerus sehingga dari itu diperoleh rasa kepuasan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar, karena dengan adanya minat untuk belajar maka seseorang siswa akan lebih berhasil dan mendapat kepuasan dalam menerima pelajaran itu.
d) Bakat
Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan
suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada. Hal ini dekat
dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental
yang melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. 19
e) Motif
Arden N. Frandsen, menyatakan ada beberapa hal yang
mendorong seseorang untuk belajar, yaitu :
1) Adanya sifat ingin lebih atau ingin menyelidiki dunia yang
lebih luas.
2) Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan ada nya
keinginan untuk selalu maju.
3) Adanya keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua,
guru, dan teman-temannya.
4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu
dengan usaha yang baru, baik dengan kooperati maupun
dengan kompetisi.
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila
menguasai pelajaran.
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.20
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase alam pertumbuhan
seseorang. Dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak
dapat melaksanakan kegiatan secara terus menerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
g) Kesiapan
Menurut James Drever kesiapan merupakan kesediaan untuk
memberi respon atau reaksi, kesiapan ini ada hubungan dengan
kematangan karena itu kesiapan didasari oleh kematangan terlebih
dahulu. Maka siswa yang lelah memiliki kesiapan untuk belajar
hasilnya akan lebih baik.21
3. Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang w«Iaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani
dan kelelahan rohani (bersifat psikis).22
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan ini
timbul dikarenakan teijadi kekacauan substansi sisa pembakar di
dalam tubuh, sehingga darah kurang lancar pada bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
21 Slameto, op. cit., him. 61
hilang. Pergantian situasi dapat memberi kesegaran dan mengurangi
kelelahan.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kelelahn
dapat mempengaruhi belajar, sehingga dihindarkan agar jangan
sampai teijadi kelelahan,
b. Faktor-faktor Ekstern
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan
menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor
masyarakat.
1) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa
a. cara orang tua mendidik
b. relasi antar anggota keluarga
c. suasana rumah
d. keadaan ekonomi keluarga
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi:
a) Metode mengajar
b) Kurikuium
c) Relasi guru dengan siswa
d) Relasi siswa dengan siswa
e) Disiplin sekolah
g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran di atas ukuran
i) Keadaan gedung
j) Metode belajar
k) Tugas rumah
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat juga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar
dan ini teijadi karena keberadaan siswa dengan masyarakat yang
meliputi:
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
b) Mass Media c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat23
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bawha faktor
ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah
keluarga, sekolah, media masa, lingkungan dan masyarakat (stage holder).
Keberhasilan seseorang dalam belajar yang sering kita sebut dengan prestasi belajar ditentukan oleh beberapa faktor antara lain
faktor intern (yang berasal dari dalam diri sendiri). Kedua faktor ini
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Sehingga
perlu diperhatikan oleh orang tua, guru, masyarakat (stage holder) dan
23
pemerintah, sehingga akan dapat sinergi positif untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
4. Motivasi Belajar
Motivasi adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangkan
mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap.
Ws Winkel mengatakan bahwa “M atif’ adalah daya penggerak didalam diri
orang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan tertentu.24
a. Peranan dan Fungsi Motivasi Belajar
Seorang melakukan aktivitas karena ada faktor pendorong dalam
dirinya. Begitu juga karena adanya dorongan untuk melakukan aktivitas
tujuan yang diinginkan.
Dalam hubungan dengan belajar ini, motivasi mempunyai peran
yang sangat penting dan menentukan seseorang melakukan aktivitas
belajar. Dengan adanya faktor penggerak siswa akan melakukan kegiatan
belajar, dengan segenap energi yang dimiliki secara optimal, jadi dalam
hal ini motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gariah, merasa
senang dan semangat melakukan aktivitas yang tinggi senantiasa akan
melakukan intensitas usaha belajar bagi siswa.25
Dalam pendapat tersebut jelaskah bahwa siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menaruh perhatian besar terhadap pelajaran
yang diberikan dalam kegiatan belajarnya. * 23
24 Anonim, Belajar Pembelajaran, IKIP Semarang, Semarang, 1999, him. 31
Berdasarkan peranan dari motivasi tersebut, menurut Sardiman motivasi belajar mempunyai tiga fungsi, yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atua motor
dari setiap kegiatan belajar yang di keijakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yaitu kearah tujuan yang hendak dicapai
sesuai yang diinginkan.
3) Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan dan sesuai dengan tujuan serta menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.26
Dari fungsi-fungsi motivasi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi mendorong untuk berbuat, menentukan arah
perbuatan belajar, menyeleksi perbuatan belajar, berfungsi sebagai
meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan demikian apabila
motivasi yang dimiliki siswa tinggi, semakin tinggi kemungkinan untuk berhasil dan berprestasi.
b. Macam-macam motivasi belajar
Menurut Sardiman, motivasi ada dua macam, yaitu :
1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan
berfungsi tidak perlu perangsang dari luar, tetapi tumbuh dari dalam
individu sendiri. Contoh siswa melakukan belajar karena betul-betul
ingin mendapatkan kemampuan secara mendalam, ingin terampil,
bukan karena tujuan lain.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ektrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar, motivasi didalamnya aktivitas belajar dimulai dan di teruskan berdasarkan dorongan dari luar dan tidak mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Contohnya siswa yang melakukan aktivitas belajar karena ingin mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh guru dan teman-teman.27
Walaupun motivasi ini tidak mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar, tetapi peranannya sangat penting, sebab keadaan siswa itu berubah-ubah sehingga motivasi ektrinsik tetap diperlukan.
B. Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar
1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami. Menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran
agama islam dari sumber utamanya kitab suci al Qur’an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.
Dibarengi tuntutnan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat sehingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.28
11 Ibid, him. 88 - 90
2. Tujuan Mempelajari Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan;
penghayatan, pengalaman, peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.29
3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidkan Agama Islam
Mata pelajaran pendidikan agama Islam di SD berfungsi:
a. Penanam nilai ajaran Islam
b. Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
Akhlak mulia
c. Penyesuaian mental peserta didik
d. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam kelayanan
e. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif budaya asing yang akan
dihadapi sehari-hari.
f. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan serta pengetahuan
umum.
g. Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi.30
4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,
l eselarasan dan keseimbangan antara :
1) Hubungan manusia dengan Allah SWT
2) Hubungan manusia dengan manusia, dan
3) Hubungan manusia dengan alam (Makhluk selain manusia/ dan
lingkungan.
Adapun ruang lingkung bahan pelajaran pendidikan agama Islam sekolah
Dasar terfokus pada apsek :
a. Keimanan
b. Al Qur’an/ al Hadits
c. Akhlak
d. Fiqih/Aqidah 31
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan agama Islam berisi
sekumpulan kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama
menempuh pendidikan Agama Islam di SD. Kemampuan ini berorientasi
pada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan
kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. Kemampuan-kemampuan yang tercantum dalam komponen
kemampuan dasar merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang
harus dicapai peserta didik ditingkat SD.
Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
a. Beriman kepada Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan
mengetahui fungsi serta refleksi dalam sikap, perilaku dan akhlak peserta
didik dalam dimensi vertikal maupun horizontal.
b. Dapat membaca al Qur’an surat-surat pilihan dengan benar menyalin dan
mengartikan.
c. Mampu beribadah dengna baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat
Islam terutama ibadah mahdhoh.
d. Dapat meneladani sifat-sifat, sikap dan kepribadian Rosulullah SAW serta
khulafaur Rasyidin.32
6. Metode
1) Pengertian Metode Drill (Latihan)
Metode drill yaitu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang
baik. Selain itu metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan.33
2) Faktor yang mempengaruhi dalam penetapan metode
Selanjutnya syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang beijudul “Guru
dan Anak Didik dalam Ineraksi Eduaktif, ada beberapa faktor yang
mempengaruhi didalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam
penyampaian bahan pelajaran. Dasar pertimbangan tersebut bertolak pada
faktor-faktor sebagai berikut:
32 Ibid, him 11
b. Tujuan
c. Perbedaan individu anak didik
d. Kemampuan guru
e. Sifat bahan ajar
f. Situasi kelas
g. Kelengkapan fasilitas
h. Kelebihan dan kelemahan metode34
Menurut Wiamo Surakhmad Pemilihan dan penentuan metode
dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: a. Anak didik
b. Tujuan
c. Situasi
d. Fasilitas
e. G uru35
Jadi dalam menentukan metode, tidaklah semudah orang
membalikan telapak tangan, sebelum menentukan metode yang akan
digunakan seorang guru harus memperhatikan lingkungannya.
Lingkungan itu dapat berupa kemampuan akan dirinya, anak didik, materi
pelajaran, serta fasilitas yang tersedia.
3) Macam-macam Metode
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Asnawi Zain, ada beberapa metode
yang dapat ditetapkan dalam proses penyampaian bahan belajaran, yaitu:
14 Ibid, him, 229 -2 3 1
a. Metode proyek
b. Metode eksperimen
c. Metode tugas dan resitasi
d. Metode diskusi
e. Metode sosio drama
g. Metode problema solving f. Metode demonstrasi
h. Metode tanya jawab
i. Metode latihan (drill)
j . Metode ceramah 36
Sedangkan menurut Ismail SM M.Ag, ada beberapa macam metode yaitu
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode eksperimen
d. Metode demonstrasi
e. Metode pemberian tugas
f. Metode sosiodrama
g. Metode drill (latihan)
h. Metode kerja kelompok
i. Metode tanya jawab
j. Metode proyek
36 Ibid. him. 9 3 - 1 0 9
Ismail, SM.M Ag. Strategi Pembelajaran Agama Islam, Rasail Mudia, Semarang, cet. 2008 him.
Dari pendapat para ahli tersebut diatas, dapat dilihat bahwa banyak
sekali metode yang dapat digunakan dengan bebas. Tentu saja lupa
memperhr.tikan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi penetapan metode
tersebut. Dengan demikian seorang guru dituntut untuk terampil dalam
menggunaka yang tepat. Hal itu diharapkan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang maksimal.
4. Kelebihan dan kelemahan Metode Drill (latihan)
a. Kelebihan Metode Drill (latihan)
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis menghafalkan
huruf, kata-kata atau kalimat.
2. Untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,
penjumlahan, pengurangan, dan pembagian
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat
seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan.
4. Pembentukan kebaisaan yang dilakukan dalam menambah ketepatan
serta pelaksanaan.
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi
dalam pelaksanaannya.
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang
komplek, rumit menjadi lebih otomatis
b. Kelemahan Metode Drill (latihan) antara lain sebagai berikut:
1. Menghambat bakat inisiatif siswa
4. Membuat kebiasaan yang kaku karena bersifat otomatis
5. Dapat menimbulkan verbalisme.37
5. Langkah-langkah penggunaan metode Drill adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
1. Menyediakan peralatan yang diperlukan
2. Menciptakan kondisi anak untuk belajar
b. Pelaksanaan
1) Memberi pengertian atau penjelasan sebelum latihan dimulai
2) Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan (metode drill)
c. Evaluasi atau tindak lanjut
1) Guru membuat kesimpulan dari latihan yang dia lakukan.
2) Guru bertanya kepada siswa (dalam bentuk soal latihan)38
37 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Op cit him. 108 - 109
Dalam pelaksanaannya penelitian ini mengandung unsur deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa dan siklus. Setiap siklus memiliki
beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini adalah Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Dengan pertimbangan lokasi tersebut tempat mengajar peneliti, sehingga peneliti akan lebih mengenal dan memahami karakteristik siswa sehingga akan mempermudah penelitian.
B. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dimulai tanggal 21 April 2010 sampai pada 12 Mei 2010.
C. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah pendidikan agama Islam di kelas IV (empat) semester dua kompetensi dasar menerjemahkan surat al Ikhlas dan pokok kandungan surat al-Ikhlas.
D. Karakteristik Siswa
Sebagian besar siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun 2010 berusia 10 tahun dan berasal dari keluarga ekonomi lemah serta pendidikan orang tuanya rendah.
E. Siklus I
1. Perencanaan
a. Menentukan pokok bahasan terjemahan surat al-Ikhlas.
b. Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV.
c. Menentukan metode ceramah dan penugasan.
d. Menyusun rencana pembelajaran.
e. Menyusun lembar evaluasi.
f. Menyusun lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, guru menyajikan materi sesuai dengan
skenario pembelajaran, yaitu:
a. Kegiatan awal
1) Guru mengucapkan salam.
2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama yang dipimpin ketua
kelas.
3) Guru melakukan appersepsi.
a. Surat al-Ikhlas terdiri dari berapa ayat ?
b. Bagaimana bunyi ayat kedua surat al-Ikhlas ?
b. Kegiatan Inti
1) Guru menetukan pokok bahasan terjemah surat al-Ikhlas.
2) Guru menggunakan sumber belajar pendidikan agama Islam kelas empat.
4) Rencana pembelajaran (terlampir).
5) Guru memberi penugasan (alat evaluasi terlampir).
6) Guru membuat cataUui dalam lembar observasi.
7) Guru menjelaskan materi pelajaran.
8) Guru membaca surat al-Ikhlas dan teijemahannya.
9) Secara bersama-sama siswa membaca surat al-Ikhlas dan
terjemahannya.
10) Guru menerjemahkan mufrodat atau arti kata surat al-Ikhlas, siswa menirukan.
11) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
12) Secara kelompok siswa membaca surat al-Ikhlas dan teijemahannya. 13) Guru meminta siswa menghafalkan surat al-Ikhlas dan terjemahannya. 14) Guru memberi pertanyaan kepada siswa secara bergantian.
15) Observasi mengamati proses pembelajaran dan mencatat dalam lembar observasi.
16) Guru membagi soal post test.
17) Siswa mengeijakan soal post test secara individu. 18) Siswa mengumpulkan hasil kerjanya,
c. Kegiatan Akhir
1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan.
2) Guru memberikan tugas di rumah kepada siswa untuk menghafal surat al-Ikhlas.
3. Observasi
Untuk mengetahui proses pembelajaran pedidikan agama Islam
kompetensi dasar menerjemahkan surat al-Ikhlas, Indikator menerjemahkan surat al-Ikhlas melalui metode ceramah dan penugasan pada siswa kelas
empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka observasi dan guru malakukan pengamatan pembelajaran.
4. Refleksi
Hasil pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti dan observer sehingga peneliti dapat merefleksi diri tentang hasil tindaknnya. Hasil dari siklus I digunakan untuk perbaikan-perbaikan pada
siklus II.
F. Siklus n 1. Perencanaan
a. Menetukan pokok bahasan teijemahan surat al-Ikhlas.
b. Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV. c. Menetukan metode drill (latihan).
d. Menyusun rencana pembelajaran. e. Menyusun lembar evaluasi. f. Menyusun lembar observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan, guru menyajikan materi sesuai dengan skenario
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam.
2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama yang dipimpin ketua
kelas.
3) Guru melakukan appersepsi.
a) Terjemahkan ayat pertama surat al-Ikhlas.
b) Apa arti lafal ?
b. Kegiatan Inti
1) Guru menentukan pokok bahasan teijemah surat al-Ikhlas.
2) Guru menggunakan sumber belajar buku pendidikan agama Islam
kelas empat.
3) Guru menggunaka metode ceramah dan penugasan.
4) Rencana pembelajaran (terlampir).
5) Guru memberikan penugasan (alat evaluasi terlampir).
6) Guru membuat catatan dalam lembar observasi.
7) Guru menjelaskan materi pelajaran.
8) Guru membaca surat al-Ikhlas dan terjemahnya dengan benar.
9) Secara bersama-sama siswa membaca surat al-Ikhlas dan teijemahnya
dengan benar dan lancar.
10) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
11) Secara kelompok siswa menerjemahkan surat al-Ikhlas ayat demi
12) Secara kelompok siswa meneijemahkan kata demi kata surat al-Ikhlas.
13) Secara individu siswa membaca terjemah surat al-Ikhlas.
14) Guru memberikan soal kepada siswa dengan menggunakan kartu soal secara individu.
15) Observer mengamati pelaksanaan pembelajaran dan mencatat lembar observasi.
16) Guru membagi soal post test.
17) Siswa memgerjakan soal post test secara individu. 18) Siswa mengumpulkan hasil keijanya.
c. kegiatan Akhir
1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. 2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam. 3. Observasi
Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan agama Islam Kompetensi Dasar meneijemahkan surat al-Ikhias, Indikator meneijemahkan surat al-Ikhlas melalui metode drill dan demonstrasi pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka observer dan guru melakukan pengamatan pembelajaran. 4. Refleksi
tindakannya. Hasil dari siklus II digunakan untuk perbaikan-perbaikan pada siklus 111.
G. Siklus m 1. Perencanaan
a) Menetukan pokok bahasan, pokok kandungan surat al-Ikhlas dan menggunakan surat al-Iklhas dalam ibadah sholat.
b) Menyiapkan sumber belajar buku pendidikan agama Islam kelas IV. c) Menentukan metode drill.
d) Menyusun rencana pembelajaran.
e) Menyusun lembar evaluasi. f) Menyusun lembar observasi. 2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam melaksanakan siklus ini, guru menyajikan materi sesuai dengan skenario pembelajaran, yaitu :
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam.
2) Guru meminta siswa untuk berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. 3) Guru melakukan apersepsi.
a) Bagaimana terjemah ayat ke 3 surat al-Ikhlas ? b) Bagaimana terjemah ayat 4 surat al-Ikhlas ? b. Kegiatan Inti
1) Guru menentukan pokok bahasan, pokok kandungan surat al-Ikhlas
3) ^uru menggunakan metode ceramah dan penugasan. 4) Rencana pembelajaran (terlampir).
5) Guru memberi penugasan (alat evaluasi terlampir). 6) Guru membuat catatan dalam lembar observasi. 7) Guru membaca surat al-Ikhlas dan teijemahnya.
8) Guru menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas ayat demi ayat. 9) Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok.
10) Secara kelompok siswa menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas ayat demi ayat.
11) Guru memberi soal kepada siswa untuk menjelaskan pokok kandungan surat al-Ikhlas secara individu.
12) Guru membagi lembar soal.
13) Secara individu siswa mengerjakan soal latihan. 14) Secara individu siswa mengumpulkan hasil keijanya.
15) Sebelum pelajaran berakhir guru meminta siswa untuk mendemonstrasikan surat al-Ikhlas secara individu.
c. Kegiatan Akhir
1) Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan. 2) Guru mengakhiri pelajaran dengan doa dan salam. 3. Observasi
Untuk mengetahui proses pembelajaran pendidikan agama Islam,
menggunakan surat al-Ikhlas dalam ibadah sholat melalui metode drill dan
demonstrasi pada siswa kelas empat Sekolah Dasar Negeri Ngablak 2
Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun 2010, maka peneliti dan
observer melakukan pengamatan proses pembelajaran.
4. Refleksi
Pelaksanaan siklus dihentikan, karena sudah mencapai target dengan
Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, peneliti mengadakan pre tes
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam
materi Surat al-Ikhlas dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 2
6 Lalis Setyo Budi 5 50
7 Siwi Yuliana S. 6 60
V
8 Anis Septianingrum 7 70
V
9 Fatkhul Roziq S. I 6 60
V
10 Irvan Hartanto 7 70 V
11 Irwan Sulistiyanto 7 70
V
12 Sepvina Cindy F. 7 70 V
13 Widiyaningsih 6 60
V
14 Andre Dwi Saputra 6 60 V
15 Ditya Soviana D 6 60 V
16 Habibatus Solihah 6 60 V
17 Mashul Amin 5 50 V
18 Nur Rohmah 6 60 V
19 Ressa 6 60 V
20 Anggoro Widodo 4 40 " T "
21 Chusnul Mubarok 5 50 V
22 Bayu Sulistiyono 5 50 V
23 Fhandi Ahmad 6 60 V
24 Goluh Danan Dila 6 60 V
25 Nur Rohmad 6 60 V
26 Sekar Rawi 6 60 T ~
27 Ananda Tania S. 8 80 V
28 M. Alvi Muhajirin 7 70 V
29 Resky 6 60 V
30 Viktoria Jati IC. 7 70 V
31 Atik Ulil Aziza 7 70 V
32 Lukmanudin 5 50 V
33 Mahfud W 5 50 V
34 M. Wisnu Aji s 6 60 V
35 Shofa Rina 8 80 V
36 Violeta Putri P 5 50 V
Jumlah skor 217 9 27
Jumlah skor maksimal 360 36 36
% skor ketercapaian 60% 25% 75%
Hasil analisis sebagai berikut:
Ketuntasan belajar perorangan = 9 siswa dari 36 siswa 9
Ketuntasan belajar klasikal = — x 100% : 25%
A. Hasil Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010 pada jam pelajaran keempat
dan kelima. Dari hasil penelitian pada siklus I diperoleh data sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran
Tabel 3
Hasil Observasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No Aktivitas Siswa Banyak
Siswa Kriteria 1 Kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran 36 Sangat Baik
2 Ketepatan jam masuk dalam kelas 34 Sangat Baik
3 Siswa siap dengan alat pelajaran 32 Sangat Baik
4 Perhatian siswa saat guru menyampaikan materi 25 Baik
5 Siswa dapat memahami pelajaran 23 Baik
6 Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan 7 Kurang
7 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru 14 Cukup
8 Keaktifan siswa dalam kelompoknya 9 Kurang
9 siswa hafal terjemah surat al-ikhlas 9 Kurang
10 Siswa mempraktekan pendapat teman 21 Baik
11 Siswa mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh 27 Baik
12 Siswa mengerjakan soal secara individu 25 Baik
13 Ketepatan dalam mengerjakan soal 22 Baik
14 Siswa yang dapat nilai > 70 24 Baik
Jumlah 309
Kriteria Penilaian
2 8 -3 6 * sangat baik
19-27 = baik
10-18 = cukup
1 - 9 = kurang
Pada saat pembelajaran kehadiran siswa sangat baik, karena 20%
siswa hadir atau kehadiran 100%, akan tetapi ada dua siswa masuknya
terlambat. Keterlambatan mereka karena bermain di pasar, karena sekolah
kami berada di sebelah pasar pas kebetulan hari pasaran sehingga siswa
tersebut tidak mendengar tanda bel masuk sampai di kelas sudah mulai
pelajar pendidikan agama islam. Di SD Ngablak 2 Kecamatan Ngablak
Kabupaten Magelang, kedisiplinan dan kehadiran siswa sangat diperhatikan.
Sebelum pelajaran dimulai, siswa diminta untuk menyiapkan
peralatan belajar. Dalam menyiapkan peralatan belajar sudah sangat baik
karena 34 siswa membawa peralatan lengkap sedangkan 2 siswa tidak
membawa buku pendidikan Agama Islam karena salah dalam melihat jadwal
pelajaran
Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, siswa yang
memperhatikan penjelasan guru sudah baik, karena 25 siswa memperhatikan,
tetapi harus di tingkatkan karena masih ada 11 siswa yang tidak
Dalam pemahaman materi nelajaran baik, karena 23 siswa memahami
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Sedang 13 siswa yang lain
kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Keaktifan siswa dalam mengajarkan pertanyaan kepada guru masih
kurang, karena hanya 7 siswa yang berani bertanya tentang materi kepada
guru, sedangkan 29 sswa lainya pasif.
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru dalam kategori
cukup, karena baru 14 siswa yang berani menjawab pertanyaan guru. Sedang
22 siswa yang lain belum berani menjawab pertanyaan guru.
Keakfitan siswa dalam kelompok masih kurang karena baru 9 siswa
yang aktif dalam melaksanakan perintah guru, yaitu untuk membaca dan
menerjemahkan surat al-Ikhlas secara kelompok, sedangkan 27 siswa lainnya
kurang aktif.
Siswa yang hafal teijemah surat al-ikhlas masih kurang juga, karena
baru 9 siswa yang hafal dan 27 siswa yang lain belum hafal.
Keaktifan siswa dalam memperhatikan pendapat teman saat
menjawab pertanyaan guru sudah baik, karena 21 siswa yang memperhatikan
tetapi masih 15 siswa yang kurang memperhatikan pendapat teman.
Dalam mengerjakan soal sudah baik, karena 27 siswa sudah mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh, tetapi masih ada 9 siswa yang kurang serius.
Dalam mengerjakan soal secara individu sudah baik, karena 25 siswa
sudah mengerjakan secara individu. Tetapi masih ada 11 siswa yang
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan soal sudah baik, karena 22
siswa tepat waktu. Tetapi masih ada 14 siswa yang kurang tepat waktu dalam
menyelesaikan soal.
Dari hasil post test siswa yang mendapat nilai > 70, termasuk kategori
baik, karena 24 siswa sudah mencapai nilai di atas 70, tetapi masih ada 12
siswa yang mendapat nilai kurang dari 70;
2. Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Dalam Proses pembelajaran
Tabel 4
Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I
No Kemampuan yang dinilai Nilai Keterangan
1 Kemampuan menentukan buku sumber 80 baik
2 Kemampuan merumuskan materi 76 Baik
3 Kemampuan menentukan metode 69 Cukup
4 Kemampuan memecahkan pelajaran 78 Baik
5 Kemampuan penguasaan bahan 78 Baik
6 Kemampuan menulis secara jelas dan benar 69 cukup 7 Kemampuan menggunakan alat bantu yang
sesuai dengan tujuan
79 Baik
8 Kemampuan menguasai dan mengelola kelas 69 Cukup
9 Kemampuan memotivasi siswa 69 Cukup
7 0 - 8 4 = Baik
5 0 - 6 9 = Cukup
< 5 0 = Kurang
Berdasarkan hasil pengamatan dari observer pada siklus I, dalam
menentukan buku sumber, guru atau peneliti sudah baik, karena sudah sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Dalam merumuskan materi juga
sudah baik. Dalam menentukan metode cukup, tetapi harus diperbaiki untuk
memilih metode yang paling tepat atau sesuai dengan materi yang akan
disampaikan.
Kemampuan guru dalam merencanakan pelajaran sudah baik, tetapi
harus di tingkatkan. Kemampuan guru dalam menulis secara jelas dan benar
cukup, tetapi perlu di tingkatkan terutama dalam menulis huruf arab.
Kemampuan dalam menguasai dan mengelola kelas cukup tetapi perlu di
tingkatkan lagi karena masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru.
Kemampuan guru dalam memotivasi siswa cukup, tetapi harus di
tingkatkan sehingga siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran dan
berani untuk bertanyatentang materi yang kurang jelas kepada guru.
Guru sudah melakukan evaluasi baik tertulis, lisan maupun
pengamatan dengan baik.
Tabel 5
3 M. AbuTholib 10 67
4 Bayu Abu Tholib 11 73 V
5 M. Fajar Amin 9 60
6 Lalis Setyo Budi 9 60
V
7 Siwi Yuliana S. 11 73
V
8 Anis Septianingrum 12 80 V
9 Fatkhul Roziq S. I 11 73
10 Irvan Hartanto 12 80 V
11 Irwan Sulistiyanto 12 80 V
12 Sepvina Cindy F. 12 80
hr"
13 Widiyaningsih 11 73
V
14 Andre Dwi Saputra 11 73
V
15 Ditya Soviana D 11 73
V
16 Habibatus Solihah 11 73 >1
17 Mashul Amin 8 58
V
18 Nur Rohmah 11 73 V
19 R.essa 11 73 V
20 Anggoro Widodo 8 53 V
21 Chusnul Mubarok 8 53 V
22 Bayu Sulistiyono 8 53
V
23 Fhandi Ahmad 11 73 V
24 Goluh Danan Dila 10 67
V
26 Sekar Rawi 11 73
V
27 Ananda Tania S. 13 87
V
28 M. Alvi Muhajirin 12 80
V
29 Resky 11 73
V
30 Viktoria Jati K. 12 80
V
31 Atik Ulil Aziza 12 80
32 Lukmanudin 9 60
V
33 Mahfud W 9 60
V
34 M. Wisnu Aji s 11 73
v
35 Shofa Rina 13 87
v
36 Violeta Putri P 8 53
V
Jumlah skor 2528 24 12
Jumlah skor maksimal 3600 36 36
% skor ketercapaian 7.02 67 33
Sumber: observasi
Hasil Analisis sebagai berikut:
a. Ketuntasan belajar perorangan : 24 siswa dari 36 siswa
b. Ketuntasan belajar klasikal: x 100 % = 67 %
Dari analisis test pada siklus I di peroleh dari 24 siswa mendapat > 70
dengan rata-rata 7;02 dengan ketuntasan belajar klasikal mencapai 67%.
Dalam analisis tersebut terdapat soal yang tingkat kesulitan agak tinggi,
yaitu soal no 6 dan no 8. ini ditunjukkan hanya 21 siswa yang dapat menjawab
dengan benar. Dan soal yang ditingkatkan mudah yaitu soal no. 3 dan no 7
dimana terdapat 30 siswa yang dapat menjawab dengan benar.
Dari hasil analisis tersebut nampak bahwa masih banyak siswa yang