• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Ika Diandana Yulia Asmara BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Ika Diandana Yulia Asmara BAB II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat

Obat ialah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosa, mengurangi rasa sakit, mencegah, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan (Anief, 2000). Secara umum, obat yang diperdagangkan dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu obat generik, obat tradisional dan obat paten atau sering disebut juga dengan obat merek (Tjay dan Rahardja, 2002).

Obat generik adalah obat esensial yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) dan mutunya terjamin karena di produksi sesuai dengan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (C.P.O.B) dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksa Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (Anief, 2000).

B. Obat Paten dan Obat Merek

(2)

1994). Obat merek adalah nama dagang obat. Nama yang secara khusus dimiliki oleh pabrik atau perusahaan dan digunakan untuk membedakan produk obat tertentu dari produk penyaing (Shargel, L & Andrew, B. C, 1998).

C. Ibuprofen

Ibuprofen (C13H18O2) dengan berat molekul 206,28, mengandung

tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0% C13H18O2.

Pemeriannya yaitu serbuk hablur, putih hingga hampir putih, berbau khas lemah. Kelarutan praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol, metanol, aseton dan kloroform, sukar larut dalam etil asetat (Anonim, 1995). Struktur dari ibuprofen dapat diliat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Ibuprofen (Depkes, 1995)

(3)

waktu paruh 1.8-2 jam, dosis: 400 mg 3-4 dd (Katzung, 2002). Ibuprofen dimetabolisme di hati oleh enzim sitokrom P-450 CY4A dengan menginduksi enzim tersebut dan merupakan substrat dari enzim sitokrom P-450 CYP 2D6 dan CYP 2C8 (Supandi et al, 2012).

D. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

KCKT dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kegunaan umum KCKT adalah untuk pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa biologis, analisis ketidakmurnian (impurities), analisis senyawa-senyawa tidak mudah menguap (non-volatil), penentuan molekul-molekul netral, ionik, maupun zwitter ion, isolasi dan pemurnian senyawa, pemisahan senyawa-senyawa

dalam jumlah sekelumit, dalam jumlah banyak, dan dalam skala proses industri. KCKT dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kauntitatif (Gandjar & Rohman, 2007). Gambar alat KCKT dapat dilihat pada Gambar 2.

(4)

Instrument KCKT terdiri dari : 1. Wadah fase gerak

Wadah fase gerak harus bersih dan lembam (inert), biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut (Gandjar & Rohman, 2007).

2. Pompa

Pompa yang dapat digunakan dalam KCKT harus memenuhi persyaratan :

a. Menghasilkan tekanan sampai 5000 psi (pons/𝑖𝑛2) b. Harus inert terhadap fase gerak

c. Kecepatan alir berkisar antara 3 mL/menit

Tujuan penggunaan pompa untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara cepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan (Gandjar & Rohman, 2007)

3. Penyuntikan Sampel

Pada saat pengisian sampel, sampel digelontor melewati keluk sampel dan kelebihannya di keluarkan ke pembuangan. Pada saat penyuntikan, katup di putar sehingga fase gerak mengalir melewati kelup sampel dan menggelontor sampai ke kolom (Gandjar & Rohman, 2007)

4. Kolom

Kolom KCKT biasanya terbuat dari stainless stel walaupun ada juga yang terbuat dari gelas berdinding tebal. Kolom utama berisi fase diam, tempat terjadinya pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya (Hendayana, 2006).

5. Detektor

(5)

yang hanya akan mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti detector UV-Vis, detektor flouresensi dan ektrokimia.

Detector KCKT harus memenuhi syarat, yaitu :

a. Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel. b. Mempunyaisensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi

solute pada kadar yang sangat kecil. c. Stabil dalam pengoperasiannya.

d. Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan pelebaran pita.

e. Sinyal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada kisaran yang luas.

f. Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak. 6. Komputer, Intregrator, Rekorder

Alat ini akan mengukur sinyal elektronik yang dihasilkan oleh detektor lalu memplotkan sebagai suatu kromatogram.

Jenis-jenis KCKT :

a. Kromatografi Adsorpsi (biasanya menggunakan fase normal dengan fase diam silika gel dan alumina).

b. Kromatografi Partisi. Fase diam yang paling banyak digunakan adalah ODS atau C18 (Oktadesilsilan) dan pemisahannya adalah

fase terbalik. Sebagai fase gerak adalah campuran metanol atau asetonitril dengan air atau dengan dapar.

c. Kromatografi Penukar Ion. Fase diam yang digunakan yaitu fase diam yang dapat menukar kation atau anion dengan suatu fase gerak.

d. Kromatografi Eksklusi Ukuran. Fase diam yang digunakan dapat berupa silika atau polimer yang bersifat porus sehingga solut dapat melewati porus atau berdifusi melalui fase diam.

(6)

E. Parameter Validasi Metode Analisis

Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian

terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium,

untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan

untuk penggunaannya. Adapun parameter yang di pertimbangkan

dalam validasi metode analisis ialah :

1. Linieritas

Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang

memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan

transformasi matematik yang baik, proporsional terhadap konsentrasi

analit dalam sampel. Sebagai parameter adanya hubungan linier

digunakan koefisien korelasi r pada analisis regresi linier Y = bx + a.

Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai b = 0 dan r = +1 atau –1

bergantung pada arah garis. Sedangkan nilai a menunjukkan kepekaan

analisis terutama instrumen yang digunakan. Parameter lain yang

harus dihitung adalah simpangan baku residual (Sy) (Harmita, 2004).

2. Presisi

Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian

antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual

dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada

sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Kriteria seksama

diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif atau

koefisien variasi 2% atau kurang. Pada kadar 1% atau lebih, standar

deviasi relatif antara laboratorium adalah sekitar 2,5% ada pada satu

per seribu adalah 5%. Pada kadar satu per sejuta (ppm) RSDnya

adalah 16%, dan pada kadar part perbilion (ppb) adalah 32%. Pada

metode yang sangat kritis, secara umum diterima bahwa RSD harus

(7)

3. LOD dan LOQ

Batas deteksi (LOD) adalah jumlah terkecil analit dalam

sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon

signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas deteksi merupakan

parameter uji batas. Batas kuantitasi (LOQ) merupakan parameter

pada analisis renik dan diartikan sebagai kuantitas terkecil analit

dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan

seksama. Pada analisis instrumen batas deteksi dapat dihitung dengan

mengukur respon blangko beberapa kali lalu dihitung simpangan baku

respon blangko dan formula (Harmita, 2004).

4. Akurasi

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat

kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya.

Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery)

analit yang ditambahkan.

Recovery dihitung dengan membandingkan jumlah obat baku

terukur terhadap jumlah obat baku teoritis.

𝑅𝑒𝑐𝑜𝑟𝑣𝑒𝑟𝑦= kadar terukur

kadar teoritis x 100%

Gambar

Gambar 1. Struktur Ibuprofen (Depkes, 1995)
Gambar 2. Skema KCKT(Bayne dan Carlin, 2010)

Referensi

Dokumen terkait

Setiap bagian/unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (KPC, KNC, KTD dan kejadian Sentinel) kepada KKPRS-Ciremai

Berdasarkan rumusan permasalahan utama, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan parenting self-efficacy yang signifikan pada ibu dengan status sosial ekonomi

Dapat disimpulkan bahwa kompetensi dan komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja variabel kompetensi dan komitmen organisasi secara simultan mempunyai pengaruh

Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah

Lanjutnya lagi, jika oknum-oknum ini telah memberlakukan pemotongan dengan nilai yang sama pada semua kelompok, maka dipastikan mereka telah meraup keuntungan untuk

1) Calcarea, golongan ini memiliki spikula dari zat kapur yang berbentuk seperti duri-duri kecil dan hidup di laut yang dangkal. Dan Clathrina sp. 2) Hexactinellida, golongan ini

Keberadaan buku ajar atau buku teks pelajaran tidak bisa lepas dari kurikulum yang diberlakukan. Pada saat kurikulum lama diganti isi atau materi buku teks pun

Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham MPPA sejak awal Januari terpantau tengah mengalami penguatan tajam dan saat ini berada dalam rawan