• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PURWOKERTO - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang - PENGARUH TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PURWOKERTO - repository perpustakaan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Biologi merupakan salah satu bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dipelajari di Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA). Menurut Sulistyo (2010), materi biologi yang dipelajari mencakup semua aspek kehidupan sehingga materi biologi termasuk materi yang memerlukan tingkat pemahaman yang cukup tinggi. Materi biologi yang dipelajari di SMA atau MA diharapkan dapat menunjang perkembangan pengetahuan siswa tentang alam, makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu menurut Mudrikah (2012), dalam mempelajari biologi harus mencari tahu (inquiry) keterkaitan antara satu sama lain, sehingga siswa dalam mempelajari biologi bukan sekedar menghafal fakta dan konsep yang sudah jadi, namun menemukan fakta dan konsep sendiri serta memahami mengapa sebuah fenomena yang mendasari sebuah konsep terjadi.

(2)

antara siswa dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Wujud dari terjadinya perubahan perilaku siswa dapat dilakukan dalam bentuk pembelajaran. Menurut Herawati (2008),

pembelajaran yang dapat dilakukan yaitu pembelajaran yang menekankan

adanya parsitipasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Pada kenyataannya yang terjadi dalam pembelajaran biologi partisipasi belajar siswa kurang diperhatikan, karena proses pembelajaran biologi

didalam kelas masih dilakukan secara teacher centered atau berpusat pada

guru dalam hal ini siswa hanya mendengarkan dan mencatat materi yang

disampaikan guru tanpa adanya usaha guru untuk mengikutsertakan

keterlibatan secara langsung siswa dalam KBM (Priyanto, 2010). Menurut

Apriyani (2008), pengajaran biologi yang umum terjadi hanya menyampaikan pengetahuan (tidak berdasarkan praktek). Dalam hal ini, fakta, konsep danprinsip sains biologi lebih banyak disampaikan melalui ceramah, tanya jawab, ataudiskusi tanpa didasarkan pada hasil kerja praktek. Variasi kegiatan belajarmengajar (KBM) sangat sedikit.Pada umumnya, guru hanya mengajar denganceramah dikombinasi dengan media dan siswa tidak terlibat aktif dalampembelajaran.

Permasalahan mengenai kurangnya parsitipasi belajar siswa dalam

pembelajaran juga terjadi di SMA Negeri 4 Purwokerto. Berdasarkan hasil

angket yang telah diisi oleh siswa kelas X SMA Negeri 4 Purwokerto pada

tanggal 5 Desember 2012, didapatkan inti permasalahannya yaitu sebesar

(3)

istilah asing dan bersifat hafalan. Sebesar 63,04% siswa tidak bertanya kepada

guru jika terdapat materi yang belum dipahami. 60,86% siswa tidak

berpendapat ketika dilakukan diskusi kelompok karena siswa hanya saling

mengandalkan teman yang dianggap bisa untuk menyelesaikan permasalahan.

Sebesar 60,43% siswa tidak menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

Sebesar 52,17% siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Sebesar 52,17% siswa tidak mampu menarik kesimpulan mengenai konsep

materi yang telah dipelajari karena siswa belum memahami materi yang telah

dipelajari. Sebesar 54,77% siswa hanya menghafal dalam mempelajari biologi.

Sebesar 62,60% siswa menganggap guru dalam melakukan proses

pembelajaran tidak menggunakan model dan metode yang bervariasi sehingga

siswa merasa bosan dan malas.

Berdasarkan hasil angket diatas menunjukan bahwa proses

pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru kurang mengarah pada proses

penemuan pengetahuan bagi siswa. Hal tersebut terjadi karena dalam proses

pembelajaran guru hanya memberikan konsep-konsep biologi berdasarkan

teori-teori yang ada didalam buku acuan yang digunakan. Selain itu dalam

proses pembelajaran guru menggunakan model pembelajaran yang kurang

sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan, yang berakibat pada

penerimaan konsep biologi oleh siswa rendah sehingga siswa hanya

menganggap biologi merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan. Proses

pembelajaran yang demikian menyebabkan mata pelajaran biologi menjadi

(4)

efisien karena siswa tidak dilibatkan secara langsung dalam mengkontruksi

konsep biologi, sehingga siswa tidak dapat membangun pengetahuannya.

Menurut SubagiyodalamAgustina (2010), kondisi pembelajaran yang kurang

mengaruh pada proses penemuan siswa berdampak pada menurunnya minat

siswa untuk belajar biologi. Minat belajar biologi yang menurun berdampak

pada tingkat pemahaman konsep biologi.Menurut Lestarti (2011) dampak dari

kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep biologi dapat dilihat dari

rendahnya tingkat partisipasi belajar dalam proses pembelajaran.

Rendahnya partisipasi belajar siswa yang terjadi di SMA Negeri 4

Purwokerto tersebut berdampak pada hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru biologi kelas X SMA Negeri 4 Purwokerto terungkap

bahwa hasil belajar biologi masih tergolong rendah, rendahnya hasil belajar

dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan ulangan tengah semester yang

rata-rata belum mencapai kriteria ketuntasan belajar (KKM) yang telah ditentukan

guru biologi yaitu sebesar 7,2. Oleh karena itu, permasalahan mengenai

rendahnya partisipasi belajar siswa harus diselesaikan.

Penyelesaian masalah mengenai rendahnya partisipasi belajar tersebut

diharapkan agar keterlibatan siswa dalam mengkontruksi konsep biologi dapat

ditingkatkan sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh

siswa. Solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu dengan

meningkatkan partisipasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran

yang relevan (sesuai) dan menekankan pada partisipasi belajar siswa dalam

(5)

model pembelajaran everyone is a teacher here atau setiap orang adalah guru.

Model pembelajaran everyone is a teacher here merupakan suatu model yang

dapat meningkatkan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dan siswa

memiliki keberanian untuk mengemukakan pendapat yang dapat disesuaikan

dengan tujuan yang hendak dicapai. Khususnya mencapai tujuan yang

meliputi 5 aspek yaitu: aspek kemampuan mengemukakan pendapat, aspek

kemampuan menganalisa masalah, aspek kemampuan menuliskan

pendapat-pendapat (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan dan aspek

kemampuan menyimpulkan (Luthfiyah, 2010).

Menurut Sekarningrum (2011), melalui model pembelajaran Everyone

is a Teacher Here siswa dapat berpartisipasi aktif dengan membuat pertanyaan,

menjawab pertanyaan dan menjelaskan di depan kelas, serta memberi

tanggapan terhadap jawaban dari siswa lain. Model pembelajaran ini

mendorong siswa untuk bertanya, mengikutsertakan semua siswa dalam

mengungkapkan gagasan dan menilai gagasan yang diungkapkan sesama

siswa.

Penelitian penggunaan model pembelajaran Everyone Is a Teacher

Heredalam proses pembelajaran telah dilakukan oleh Azizudin (2009) yang

menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran everyone is a teacher

here dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa. Penelitian lain juga

dilakukan oleh Pratomo (2011) yang menyatakan bahwa penggunaan model

pembelajaran everyone is a teacher here berpengaruh terhadap hasil belajar

(6)

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan pengaruhTingkat

partisipasi belajar siswa terhadap hasil belajar konsep biologi menggunakan

Model pembelajaran Everyone is a teacher here pada siswa kelas X SMA

Negeri 4 Purwokerto melalui penelitian eksperimen.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian ini, adalah:apakah tingkat partisipasi belajar siswa

berpengaruh terhadap hasil belajar biologimenggunakan model pembelajaran

Everyone is a teacher here pada siswa kelas X SMA Negeri 4 Purwokerto?

I.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat

partisipasi belajar siswa terhadap hasil belajar biologimenggunakan Model

pembelajaran Everyone is a teacher here pada siswa kelas X SMA Negeri 4

Purwokerto.

I.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru,

dansekolah.

Manfaat Bagi siswa:

 Siswa memperoleh keterampilan tentang cara belajar yang baik dalam

meningkatkan pemahaman terhadap suatu materi ajar

(7)

 Mengkomunikasikan kemampuan akademik dalam pengembangan

kegiatan belajar mengajar

Manfaat Bagi Guru:

 Mendapatkan keterampilan cara mengidentifikasi dan memecahkan

masalah pembelajaran di kelas

 Guru akan mendapatkan gambaran tentang perlunya menggunakan model

pembelajaran yang melibatkan siswa sehingga mampu meningkatkan

kualitas pembelajaran IPA Biologi

Manfaat Bagi Sekolah:

 Dapat meningkatkan sumber daya pendidikan sehingga dapat

menghasilkan output yang berkualitas serta dapat meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia.

I.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diambil adalahpartisipasi belajar siswa berpengaruh

Referensi

Dokumen terkait

[r]

diutus Baginda Sultan menceritakan maksud kedatangannya, yaitu meminta Pendekar Penantang untuk menemui Baginda Sultan dan melaksanakan titah Baginda Sultan melawan Pendekar

Pencitraan arsitektural pada proyek ini harus menunjukan fungsinya sebagai fungsi utama dari Galeri dan Butik Busana Muslim , Dimana fungsi utama dari bangunan

Simple Random Sampling, dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang berjumlah 38 pernyataan stres kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Hasil penelitian menyatakan bahwa

Sehingga sistem informasi manajemen tersebut dapat memberikan solusi pada perusahaan untuk menentukan jumlah persediaan produk jadi yang sesuai.

Jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan kriteria subyek yang tergabung dalam salah satu band yang memiliki kontrak kerja dengan pihak Cafe.. Pengumpulan

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “ KESTABILAN SERBUK BIT MERAH (Beta

Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga langkah, yakni (1) teknik skoring guna mengkaji persebaran dan kualitas ruang terbuka hijau di Kota