• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1501031318BAB 5 STRATEGI PEMBIAYAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1501031318BAB 5 STRATEGI PEMBIAYAAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

Book Sale

embahasan Kerangka Str ategi Pembi ayaan Infr astruktur Bidang Cipta Kar ya dal am

RPI2JM pada dasar nya ber tujuan untuk :

a. M engidenti fikasi kapasitas bel anja pemer intah daer ah dalam melaksanakan

pembangunan bi dang Cipta Kar ya

b. M engidenti fikasi alternati f sumber pembi yaan antar a lain dar i masyar akat dan sektor

swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Kar ya,

c. M er umuskan r encana tindak peningkatan investasi pembangunan bidang Ci pta

Kar ya.

5 .1 . Potensi Pendanaan APBD

Pemer intah Kabupaten Kupang dalam u paya pembangunan bidang Cipta Kar ya selama 3 tahun

ter akhir terlihat pada tabel di bawah ini. Pada tahun 2011, por si bidang CK dar i dar i Total APBD

ter li hat sangat kecil sekali, hanya 0,24% tidak sampai 1% pun. Itupun sektor PBL tidak mendapat

alokasi dana. Pada tahun 2012, justru por si APBD untuk bidang CK hanya untuk sektor Bankim saja

yang hanya sebesar 396.660 Juta. Kemudian di tahun 2013 hanya 596.246 Juta untuk sektor air

minum dan Banki m. M elihat pembagi an porsi yang sangat kecil ini, menunjukan kur angnya

(2)

Tabel 5.1.

Perkembangan Alokasi APBD untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Tahun 2011- 2013

Bidang Cipta Kar ya 1.876.184 0,24 396.660 596.246

Total Belanja APBD 777.783.380,65

Selain itu, pemer intah daer ah juga di dor ong untuk mengalokasi kan Dana Daer ah untuk Ur usan

Ber sama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN di kabupaten Kupang. DDUB ini

menunjukan besar an komitmen pemer intah daer ah dalam mel akukan pembangunan bidang Cipta

Kar ya. DDUB per iode 3 tahun ter akhir (2013- 2015) untuk APBD I ter laksana di tahun 2014 pada

sektor Bankim sebesar 2,5 M ilyar . Sedangkan DDUB untuk APBD II yang ter eal isasi di tahun 2013

adal ah pada sektor Bankim dan PPIP dengn total 519,629 Juta. Di tahun 2014 DDUB untuk APBD II

ter ealisasi pada sektor Bankim dan Air M inum dengan total 579.649 Juta dengan rincian

masing-masing angagr an 139.649 Juta dan 440.00 Juta.

Sedangkan di tahun 2015 DDUB untuk APBD II meningkat lagi jumlahnya menjadi 1.998 M ilyar

pada sektor Bangkim 88 Juta, sektor Ai r minum 700 Juta dan Pember dayaan PPIP 488.Juta.

Selain itu ada juga DDUB untuk pendampingan DAK. Di tahun 2014 Pendampingan DAK untuk

Sani tasi sebesar 155.698 Juta dan meni ngkat menjadi 249.838 juta di tahun 2015 atau mengalami

kenaikan 37,68%. Sedangkan DAK AM tahun 2014 sebesar 139.896 juta meningkat 38,40% di tahun

2015 menjadi 227.122 Juta.

Secar a keselur uhan DAK AM dan DAK Sanitasi juga mengalami peningkatan . Tahun 2014 sebesar

295.595 Juta mengalami kenaikan 38,03% di tahun 2015 menjadi 476.960 Juta

Per kembangan DDUB Kabupaten Kupang untuk APBD I, APBD II dan Pendamping DAK di jabar kan

(3)

Tabel 5.2.

Perkembangan DD UB Kabupaten Kupang Tahun 2013- 2015

TAHUN KEGIATAN APBD I APBD II PENDAMPING

Sumber : Pr ofil bidang Cipta Karya NTT 2016

5 .2 . Potensi Pendanaan APBN

Pembangunan infr atruktur per mukiman mer upakan tanggung jawab Pemda dan Ditjen Cipta Kar ya

dalam melakukan pembangunan infr astruktur sebagai stimul an kepada daer ah agar dapat

memenuhi SPM . Seti ap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Kar ya menyalur kan dana ke

daer ah mel al ui Satuan Ker ja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan per atur an yang ber laku (Per menPU

No. 14 Tahun 2011).

Pembiayaan keci ptakar yaan di Kabupaten Kupang cendrung ti dak stabil. Untuk tahun 2013 alokasi

pembiayaan Rupiah M urni bidang keci ptakaryaan mencapai 25.555.636 M ilyar rupiah, tahun 2014

menur un menjadi 17,745 M ilyar r upiah dan tahun 2015 makin menur un menjadi 17,367 M ilyar

r upiah. Sedangkan dana PHLKN sel ama 3 tahun ter akhir hanya pada tahun 2015 yang di al okasikan

pada sektor Air M inum sebesar 1,605 M ilyar .

Sektor dengan Pembiayaan ter besar di tahun pada 3 tahun ter akhir adalah sektor Air M inum. Tahun

2013 dialokasikan 17,083 M il yar , tahun 2014 dialokasi kan menur un menjadi 11,802 M ilyar dan

tahun 2015 menur un lagi menjadi 8,447 M ilyar .

Sedangkan sektor yang sel ama 3 tahun ter akhi r tidak mendapat alokasi r upiah mur ni adalah sektor

PBL dan yang mendapat dana PHLN adalah kegi atan pember dayaan Pamsimas sebesar 1.605 M ilyar.

(4)

pendanaan pembangunan infr astr uktur per muki man juga dilakukan melalui penganggar an Dana

Alokasi Khusus.

DAK mer upakan dana APBN yang dialokasikan ke daer ah tertentu dengan tujuan mendanai kegi atan

khusus yang mer upakan ur usan daer ah sesuai pr ior itas nasi onal.

Pr ior itas nasional yang ter kait dengan sektor Cipta Karya adalah pembangunan ai r minum dan

sanitasi. DAK Air M inum digunakan untuk member ikan akses pelayanan sistem penyediaan air

minum kepada masyar akat ber penghasilan r endah di kawasan kumuh per kotaan dan di perdesaan

ter masuk daer ah pesisi r dan per mukiman nelayan.

Sedangkan DAK Sanitasi digunakan untuk member ikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,

per sampahan, dan dr ainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat ber penghasilan r endah

di per kotaan yang diselenggarakan melalui pr oses pember dayaan masyar akat. Besar DAK di tentukan

oleh Kementer ian Keuangan ber dasar kan Kr iter ia Umum, Kr i ter ia Khusus dan Kri ter ia Teknis.

DAK untuk kabupaten Kupang per i ode 3 tahun ter akhir (2013- 2015) ter us meningkat dar i tahun

ke tahun. Baik itu DAK air minum maupun sanitasi . Alokasi per tahun mul ai tahun 2013 hingga

2015 ber utur - tur ut : 1.913.770 M i lyar , 2.549.750 M i l yar dan 3.273.260 M il yar Sedangkan DAK

Sanitasi juga meningkat dar i tahun ke tahun per i ode 3 tahun ter akhir (2013- 2015) yakni 99.380

Juta, 2.697.860 M il yar dan 3.565.280 M ilyar .

Peningkatan kenaikan al okasi dana ini menunjukan per hati an pemer intah ter h adap kebutuhan

dasar masyar akat akan air minu m dan sanitasi. Dan kemungkinan besar per h ati an pemer intah

ter us di tingkatkan di tahun- tahun men datang hi ngga mencapai tar get yang tel ah di r encanakan

sesuai Rencana Aksi Daer ah Ger akan 100- 0- 100 Pr ov.NTT. Dat a- dat a mengenai al okasi APBN dan

DAK i nfr astr uktur CK di kabupaten Kupang di saji kan pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.3

Pendanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Kupangtahun 2013- 2015

(5)

Tahun Kegi atan APBN DAK

RM PHLN

PAM SIM AS - 1.605.000 -

TOTAL 17.745.624 1.605.000 5.247.610

2015

Sumber : Pr ofil bidang Cipta Karya NTT 2016

Selanjutnya Rekapan Pagu dana di kabupaten Kupang tahun 2013 sampai tahun 2015 dengan dana

tertinggi pada sektor Air M inum sebesar Rp. 37.332.939.000,- diikuti sektor Per muki man sebesar

Rp.16.115.696.000,- dan Pember dayaan sebesar Rp. 7 Mi lyar . Sedangkan Pagu Dana ter endah

per iode 2013-2015 adalah pada sektor Penyehatan Lingkungan sebesar Rp.400.000.000,- yang hanya

ter alokasi kan pada tahun 2015. Selama Periode 2013- 2015 Pagu dana untuk sektor Air M inum

menurun dar i tahun ke tahun berturut-turut 17.083 M i lyar tahun 2013 menurun 44,74% menjadi

11.802 M il yar d dan menurun lagi 39,71 menjadi 8.447 M ilyard.

Untuk jel asnya tenatang rekapan pagu dana Kabupaten kupang Tahun 2013-2015 disajikan pada

tabel berikut :

3 Penyehat an Lingkungan 400.000 400.000

4 Penat aan Bangunan

5 Pem berdayaan 7.000.000 7.000.000

6 DAK Sanit asi 900.380 3.565.280 4.465.660

7 DAK Air M inum 1.913.770 3.273.260 5.187.030

Sumber : Pr ofil bidang Cipta Karya NTT 2016

5 .3. Alternatif Sumber Pendanaan Lain

Potensi alternatif pembi ayaan pembangunan infr astruktur bidang Cipta Karya di luar APBN dan APBD seperti KPS, CSR dan sejenis lai nnya di kabupaten Kupang, belum terdata sehingga belum dapat di ur aikan lebih lanjut.

(6)

Sebagai kesimpulan, dilakukan analisis tingkat keter sediaan dana yang ada untuk pembangunan

bidang i nfr astr uktur Cipta Kar ya yang meli puti sumber pemer i ntah pusat, pemeri ntah daer ah,

per usahaan daer ah, ser ta dunia usaha dan masyar akat. Kemudian, dir umuskan str ategi peningkatan

investasi pembangunan bi dang Cipta Kar ya dengan mendor ong pemanfaatan pendanaan dar i

ber bagai sumber .

5.4.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah

Pembiayaan dana APBN untuk bi dang keci ptakaryaan di Kabupaten Kupang lebih mengar ah pada

sektor sektor air minum pada tahun 2013- 2015 sebesar Rp. 17,083 M il yar d, 11.802 M ilyar d dan

8,447 M il yar d. Bahkan dana PHLN hanya dikhususkan bagi sektor air minum pada tahun 2014

sebesar 1.605 M ilyar .

Untuk pembiayaan keciptakar yaan dar i tahun 2013 sampai 2015 menunjukan adanya penur unan

alokasi dana. Pada tahun 2013 alokasi pembi ayaan untuk bidang keciptakar yaan mencapai Rp.

25.555. Mil yar , menurun di tahun 2014 menjadi 17,745 M ilyar dan menur un l agi di tahun 2015

menjadi 17,367 milyar . Ini menunjukan bahwa seti ap tahun selalu ada dana stimul an dar i APBN

untuk mer angsang keuangan daer ah. Dana APBN ini pun selalu ber ubah nai k atau turun sesuai

usulan kebutuhan dan kesiapan daer ah menyiapkan r eadiness cri teria.

Namun dibandingkan dengan DDUB Pendamping DAK malahan naik. Ditahun 2014 Pendamping

DAK 295,595 juta meningkat 38,03% menjadi 476.960 Juta.

Sedangkan DDUB untuk APBD II ter us meningkat dalam per iode 2013- 2015 yakni ber turut- turut

519,629 Juta; 579,649 juta dan 1,988 M il yar d.

Sedangkan Perusahaan Daer ah bel um bisa ber buat banyak dalam mendukung dana bagi

pembangunan ke- ciptakar ya- an. Begitu juga dengan CSR dan KPS bel um ber per an dalam membantu

membi ayai pembangunan Infr astruktur per mukiman

5 .4 .2. Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya

Dalam rangka per cepatan pembangunan bidang Cipta Kar ya di daer ah dan untuk memenuhi

kebutuhan pendaanan dal am melaksanakan usulan pr ogr am yang ada dalam RPI2JM, maka

Pemer i ntah Daer ah menyusun str ategi untuk meningkatkan pendanaan bagi pembangunan

infr astr uktur per muki man. Oleh kar ena itu Satgas RPI2JM daer ah mer umuskan str ategi

peningkatan investasi pembangunan infr astr uktur bidang Cipta Kar ya, sebagai berikut :

Pada pel aksanaan pembiayaan, semua sumber pembiayaan yang sudah disepakati antar a

Pemer i ntah Kabupaten Kupang dengan Pemer intah Pusat (termasuk dana bantuan luar beger i)

dir umuskan dalam dokumen pr oject M emor andum (Kesepakatan Pelaksanaan Pr ogr am). Str ategi

i ni untuk mengoptimalkan Sumber - Sumber Pendanaan dan menganal isis perkembangan sumber

(7)

pendanaan yang ada dapat dimaksimalkan ter utama dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan

pembangunan dan pengembangan pr ogr am infr astr uktur .

APBD mer upakan sumber pendanaan utama dalam pembangunan dan pengembangan infr astruktur

di Kabupaten Kupang. Secar a umum APBD mer upakan penerimaan daer ah dal am pel aksanaan

desentr alisasi yang ter dir i dar i Pendapatan Daer ah, Belanja, dan Pembiayaan. Ber dasar kan kondi si

dan kecenderungan pengal okasian anggar an, maka di per lukan str ategi dalam Pengoptimalan

penggunaan APBD dengan menetapkan kebutuhan pr ogr am pembangunan dan pengembangan

i nfr asr tuktur kabupaten Kupang dengan mengintegr asi kan l angkah- l angkah pembangunan

i nfr astruktur di Kabupaten Kupang yang di tetapkan ber dasar kan tar get- tar get pembangunan

Gambar

Tabel 5.1.
Tabel 5.2. Perkembangan DDUB  Kabupaten Kupang Tahun 2013- 2015
Tabel 5.4.

Referensi

Dokumen terkait

Pada triwulan III tahun 2014, sektor industri pengolahan masih mendominasi struktur PDRB Sumatera Utara yakni sebesar 21,18 persen, diikuti oleh sektor pertanian

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa kelas XI di SMK Bina Nusantara Ungaran dengan nilai p 0,001

bahwa dalam rangka pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya masyarakat, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan

Uang Leges adalah Biaya legalisasi yang dinyatakan dalam bentuk surat berharga berupa materai leges yang ditempelkan pada Surat-surat Izin, Surat

Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sembilan mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang menjalin hubungan pertemanan dengan mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kontribusi peserta, claim , dan hasil investasi secara simultan dan parsial terhadap surplus

Hasil penelitian ini semakin diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2014) dengan judul penelitian “ Self efficacy dan prokrastinasi pada mahasiswa

Mada Tahun 2009 menulis tesis dengan judul Label Halal pada Kemasan Produk Makanan dan Minuman sebagai Jaminan Perlindungan Hukum bagi Konsumen Muslim di