• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI DISABILITAS 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas - PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI DISABILITAS 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas - PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KE"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

79

BAB III

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN BAGI

DISABILITAS 3.1 Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1 Studi Aktifitas- Pola Kegiatan –Sifat Kegiatan A. Pengelompokan Aktifitas

Sebelum memasuki pola kegiatan dan studi aktivitas kita harus mengklompokkan aktivitas-aktivitas para pelaku yang mana akan mempermudah pendekatan progam pada proyek ini, pengklompokan aktifitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas ditunjukan skema 3.1:

(2)

80

A. Aktivitas

Terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan dalam pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yang aktivitas-aktivitas itu terdiri sebagai berikut :

a.1 Aktivitas Utama

Aktivitas utama yang terdapat di pusat pelatihan dan pendidikan bagi disabilitas adalah

 Pembelajaran Kurikulum, Pembelajaran ini diberikan dengan tujuan

agar para penyandang cacat juga mendapatkan ilmu,

 Pelatihan kejenjang setelah pendidikan dan pelatihan yaitu pelatihan

pekerjaan.

 Pelatihan Keahlian,ketrampilan atau Kesukaan, Pelatihan ini

diberikan dengan tujuan agar para penyandang cacat dapat menjalakan keahlihannya atau menyalurkan bakatnya sehingga mereka dapat memiliki hasil kreasi-kreasi yang baik dan dapat ditujukkan kepada masyarakat luas.

 Pelatihan Mental, Pelatihan ini diberikan dengan tujuan agar para

penyandang cacat tidak minder, sehingga mereka dapat bersosial seperti biasanya.

 Pemandirian

(3)

81

a.2 Aktivitas Pendukung

Aktivitas pendukung merupakan sebagai aktivitas yang menunjang aktivitas utama yang mana aktivitas utama dalah sebagai penghibur bagi pelaku :

 Rekreasi atau Bermain, Hal ini diberikan dengan tujuan untuk sekedar memeberikan hiburan atau dan agar mereka dapat saling mengenal satu sama lain.

 Berinteraksi dengan Menjualkan karya yang telah dibuat pada

weekend (sabtu-minggu) di tempat yang telah disediakan

 Pembelajaran Agama, Pembelajaran ini deberikan dengan tujuan

agar para penyandang cacat selalu semangat dalam menjalakan hidupnya dan agar mendapat bimbingan rohani

 Olahraga sebagai sumber kesehatan

 Hiburan, seperti kunjungan ke tempat unik, liburan, sekedar jalan –

jalan.

 Mengunjungi dan menjenguk anggota didik,silaturahmi,mengobrol

dan berkumpul bersama

a.3 Aktivitas Servis

Aktivitas servis ini merupakan aktivitas yang dilakukan dalam perawatan dan pengelolaan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

 Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan bagian kebersihan dan para

(4)

82

 Kegiatan keamanan lingkungan dan penjagaan sekitar pusat

pendidikan dan pelatihan bagi disabilitas

 Kegiatan parkir kendaraan, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

para pengelola.

B. Kategori Pelaku

Pengunjung yang berada di pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut

b.1 Anggota didik( para disabilitas)

 Tuna Daksa Wanita dan pria berumur 17-40 th

 Tuna Netra Wanita dan pria berumur 17-40 th

 Tuna Rungu Wicara wanita dan pria berumur 17-40 th

b.2 Pengunjung

Pengunjung pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu

 Pengunjung Khusus :

Pengunjung khusus adalah orang-orang yang berasal dari instansi tertentu,pemerintahan ataupun orang-orang ahli .Seperti dinas sosial,mahasiswa,komunitas dan sebagainya.

 Pengunjung anggota didik

(5)

83

b.3 Pengelola

Pengelola pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas terdiri dari;

 Dinas Sosial Pemerintah Kota Semarang

Dinas Sosial merupakan yang bertanggung jawab mengenai semua hal yang ada di bangunan ini dan pemilik utamanya adalah Pemerintah Kota Semarang.

 Kepala pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Penanggung jawab seluruh operasional dan sebagai pengawas operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

 Bagian tata usaha

Sebagai koordinator mengurusi semua urusan administrasi dari mulai pendaftaran absen pegawai, keuangan, surat-menyurat dan mengatur jalanya operasional kantor.

 Kelompok jabatan fungsional

betugas sebagai petugas yang langsung turun ke lapangan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan sekaligus keterampilan kepada anggota didik.

 Sub bagian pendidikan dan pelatihan ketrampilan aparatur pemerintahan

(6)

84 beberapa kerjasama dalam sistem pendidikan dan pelatihan/mengatur sistem modul pembelajaran dan mutu

 Sub bagian rehabilitasi sosial penyandang disabilitas fisik.

Mengurusi bagian pembinaan secara fisik,mental .rohani bagian pembinaan psikologi,penyaluran pendidikan dan pengembangan ketrampilan disabilitas.

b.4 Tim Medis

 Psikiater atau ahli psikologi.

 Ahli fisioterapi

 Perawat

 Dokter

Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas ditunjukan pada tabel 3.1:

B

AKTIVITAS PELAKU RUANG

AN

PUSAT PENDIDIKAN DISABILITAS Anggota didik Tuna daksa

17-40th Tuna netra

17-40th Tuna tuna rungu

wicara 17-40th

R.Kelas computer Belajar ,mendengarkan teori dan

materi ,pemahaman kurikulum ,berdiskusi,mengobrol

,membaca,menulis,bercanda,bekerja kelompok,menyalurkan gagasan ide dan pendapat,debat positif

R. Kelas desain grafis R.kelas bahasa inggris R.Kelas kewirausahaan Tuna tuna rungu

wicara 17-40th

R.Pelatihan Seni Melatih kreatifitas,membuat sebuah

karya,mengembangkan

inovasi,melatih pola pikir yang kritis terhadapkarya,mengobrol,berdiskusi ,bekerjasama,beristirahat,makan,

R.Pelatihan Menjahit dan Bordir

R.Pelatihan Perbengkelan R.Pelatihan Seni

Berkumpul,mengikuti acara yang diadakan,menyambut tamu

penting,acara bakat/pentas,renungan

Seluruh anggota didik

(7)

85 Merekam music,berkarya dalam

music,bernyanyi,memainkan alat n sakit,istirahat,minum obat

Seluruh anggota didik

Poliklinik Terapi,menggerakkan saraf tubuh

dan mengobrol,konsultasi sistem gerak,

Anggota didik Perpustakaan

AN

IS BAB/BAK Seluruh Penghuni Toilet

Transit barang,meletakkan barang antaran,transit barang

Staff dan sopir truk

Loading Dock Meletakkan alat pembersih Staff kebersihan Janitor

AS

disabilitas R.Tidur Makan,mengobrol,mencuci

piring,minum

Anggota didik R,Makan Memasak,menyediakan

makanan,menyediakan minuman.

Staff karyawan

dan anggota didik R.Dapur

P

Anggota didik R.Fitnes

Beribadah,berdoa,merenung,mencari pencerahan

Seluruh penghuni Masjid Bersantai,mengobrol,berkumpul,meni

kmati udara sejuk.

Seluruh penghuni Taman

S

E

RV

IS

BAK ,BAB, mandi,wudlu Anggota didik Toilet Menyimpan alat kebersihan Staff asrama Janitor Transit barang,transit pasien Anggota didik dan

staff

Loadingdock Tempat merokok,mengobrol Anggota didik Smoking area

T

Staff perawat R kantor medic Memriksa pasien,memberikan

obat,konsultasi kesehatan

Staff dokter R.kantor medic Konsultasi,berbagi

cerita,mengobrol,pengembangan mental

Staff psikologi R.konsultasi psikoloi

Pengembangan perilaku

keseharian,mengobrol,pelatihan

Staaf fisioterapi R. terapi okupasi Pengembangan daya gerak

tubuh,mengobrol,memeriksa

Staff fisio terapi R.terapi saraf motorik

SER

VI

S Penyimpanan kendaraan ambulan Sopir ambulan Parkir mobil ambulan

(8)

86

Bertanggung jawab keseluruhan operasional.mengatur.mengawasi.me mbuat laporan dan data

Kepala pimpinan R.kepala bagian

Mengatur absen,megatur anggota didik langsung.mengawasi lapangan Memeriksa data pasien,mengatur

dan membina rehab sosial

Staff bagian rehab sosial

R ,Staff karyawan bag rehab sosial

Mengelola arsip.mendata.merekap Staff TU R.Arsip

Menyimpan barang.merawat barang Staff TU Gudang Barang Menyimpan uang,mengurus

uang,mengatur pemasukan dan pengeluaran

Bendahara R.TU

Mengelola pendaftaran.data anggota.rekap keuangan

Staff Administrasi R.TU Berdiskusi,debat,mengobrol,berpend

apat,berkumpul.

Seluruh staff R.Rapat Memberikan informasi Staff karyawan R.Informasi Mengobrol,bertanya,bersilaturahmi,b

ersantai.

Tamu khusus dan tamu publik

R.Tamu Mengatur mutu anggota,bekerja

sama dengan perusahaan

Bagpenjamin mutu dan program

R .Staff bag pendidikan

P

Seluruh Staff R.istirahat staff Membuat minuman,membuat

makanan ringan,mencuci pring,da gelas

BAB,BAK,dan Cuci tangan Semua staff Toilet Menyimpan alat pembersih Staff OB Janitor Mengawasi.memantau

keamanan,berkeliling

Staff Security R.Keamanan Mengatur listrik dan memperbaiki

listrik

Teknisi R. Elektrikal mekanikal Mengatur daya listrik Teknisi R.Genset

Mengawasi,memantau,dan menjaga lingkungan koomplek

Staff Security R.CCTV Memarkir kendaraan Selmua staff Parkir

(9)

87

C. Kapasitas Seluruh Anggota Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas

Berikut merupakan jumlah kapaitas Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas

PLK Kegiatan Ruang PELAKU KPS

kelas Bidang computer Tuna daksa, Tuna runguwicara Tuna Netra

30

kelas Desain Grafis Tuna daksa Tuna rungu wicara

30

Bidang seni music,vocal,lukis dan tari

Tuna netra Tuna daksa Tuna runguwicara

40

Pelatihan menjahit dan border Tuna daksa Tuna rungu wicara

20 Bidang Elektro/Mesin Tuna daksa

Tuna rungu wicara

20

Kelas Pelatihan Bahasa Inggris

Tuna netra Tuna runguwicara Tuna daksa

30

kelas Ilmu kewirausahaan

Tuna daksa Tuna runguwicara Tuna netra

40

Total kapasitas anggota KETERANGAN

TD = TUNA DAKSA

TR =TUNA RUNGU WICARA TN =TUNA NETRA

210

Kegiatan Ruang PELAKU KPS

P

R.kepala bagian Kepala pimpinan 1

R.TU Kepala TU ADministrasi,Staff

TU,Bendahara,bagian arsip 8 R.Staff karyawan Kelompok jabatan fungsional 20 R,Staff karyawan bag.pendidikan Staff bagian pendidikan 14 R ,Staff karyawan bag rehab sosial Staff bagian rehab sosial 10

R Pengurus Asrama Penjaga Asrama 6

R.OB Staff OB 2

Staff kebersihan 5

R.keamanan Security 7

Total kapasitas anggota 73

Tabel 3.2 Jumlah kapasitas dan jam operasional pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

(10)

88

Kegiatan Ruang PELAKU KPS

T

IM

M

E

DIK

R.kantor medic Perawat

Dokter

4 2 R.konsultasi psikoloi Staff psikologi 2

R. terapi okupasi Staff fisioterapi 2

R.terapi saraf motorik Staff fisio terapi 2

Loadingdock Sopir ambulan 2

Total kapasitas anggota 14

(11)

89

D. Pola Kegiatan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas

Diagram 3.2 Pola Kegiatan Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas DATANG & PULANG PARKIR TAMU

INAP

(12)

90

d.1 Pola Kegiatan pengelola

Pola kegiatan pengelola pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disbilitas dapat dilihat dari diagram berikut

d.2 Pengunjung

Pola kegiatan pengelola Museum pengunjung ditunjukan pada diagram berikut

Diagram 3.4 Pola Aktivitas Bagian Pengunjung Diagram 3.3 Pola Aktivitas Bagian Pengelola

Makan Minum

Datang-Pulang

Absen

Mengerjakan tugas sesuai

bidang

Diskusi/Rapat

BAB/BAK

Parkir Absen

Datang

Parkir

berkunjung anggota didik

Parkir

Pulang kunjungan dinas

berkunjung penelitian R.informasi/

lobby

R.tunggu/Tam u

menginap

makan minum

(13)

91

d.3 Anggota Didik Disabilitas

Pola aktivitas anggota didik disabilitas pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas dapat dilihat dari daiagram berikut;

Datang Pendaftaran

percobaan 1 minggu

penempatan bidang yang sesuai

pembelajaran sesuai bidang

pelatihan sesuai kemampuan terapi

fisioterapi

menginap asrama terapi

okupasi

ibadah tidur

makan & minum

mengikuti kegiatan

kemandirian

pelatihan 7 bulan

magang 1 bulan

wisuda

pulang

(14)

92

A. Pendekatan Jumlah Anggota Didik

Tabel 3.3 Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang

Tahun Jenis Cacat

Tubuh Tuna Netra Mental Tuna Rungu Ganda Jumlah

2012 862 806 667 694 528 3.557

2011 758 390 980 526 94 2.748

2010 378 192 245 214 97 1.126

2009 612 349 422 309 81 1.773

2008 616 346 416 320 86 1.784

sumber; http://simgakin.semarangkota.go.id/2014/website/web/pages/119

TAHUN

JENIS CACAT

Tuna daksa Tuna Netra Tuna runguwicara jumlah

2012 862 806 694 2362

2011 758 390 526 1674

2010 378 192 214 784

2009 612 349 309 1270

2008 616 346 320 1282

Dapat dilihat dari tabel pendataan diatas bahwa terjadinya peningkatan dan penurunanya presentase setiap tahunnya penyandang cacat di Semarang yang mana jika dirata-rata dari 2008 menuju 2012 presentase meningkat pesat.

Perhitungan jumlah Prediksi presentase Peningkatan penyandang disabilitas di Semarang

2009-2008 = 1270-1282 x100% 1270

= 0.9%

2010-2009 = 784 – 1270 x 100% 784

=-16 % (menurun) 20011-2010=1674-784x100%

1674 =53.1(naik) 2012-2011 = 2362 – 1674 x 100%

2362

(15)

93

3.1.2 Studi Fasilitas A. Sifat Kegiatan

Terdapat 3 kategori sifat kegiatan yang berada di pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan disabilitas yaitu public,privat,semi publik, - Publik

Merupakan kegiatan yang bersifat terbuka, kegiatan bersifat umum dan dapat terjadi antar pelaku kegiatan .kegiatan bersifat umum biasanya terjadi pada area yang mudah diakses , seperti:

 Parkir kendaraan di area parkiran

 Lobby

 R.Informasi

 Taman

 Masjid

 Toilet umum - Privat

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang tertentu biasanya secara tertutup.

 Ruang ME

 Ruang Kantor

 Ruang teknisi

 Ruang tidur

(16)

94 - Semi publik

merupakan kegiatan yang dilakukan banyak orang namun hanya orang yang terlibat dan tertentu saja

 Aula

 Ruang workshop

 Wisma pengunjung

 R,kelas anggota didik

B. Kebutuhan Ruang

Kebutuhan ruang Dalam bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi para disabilitas sebagai berikut

e) Fasilitas utama

Pada bangunan yang akan direncanakan memiliki fasilitas utama yaitu;

3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan Bagi Disabilitas

 Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan

 Auditorium/Aula

 Ruang Workshop/Seminar

 Studio Studio music

 Poliklinik

 Ruang fisioterapi

 Galeri

 Perpustakaan 4) Asrama

 Ruang Tidur

 Ruang Ibadah

 Ruang makan

 Dapur

(17)

95

f) Fasilitas Penunjang

3) Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan;

 Ruang Kantor pelatih/pengajar

 Ruang pimpinan

 Ruang Rapat

 Informasi

 Ruang konselling/konsultasi

 Ruang Tata Usaha

 Ruang Penyimpanan Karya

 Pantry 4) Asrama

 Ruang kantor pengurus asrama

 Ruang belarjar/diskusi

 Ruang Perawatan

 R.tamu inap/Wisma

g) Kebutuhan ruang Servis

Ruang servis yang terdapat dalam bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan para disabilitas adalah:

 Ruang Mekanikal Elektrikal

 Ruang CCTV

 Ruang Genset

 Pos keamanan

 Toilet

h) Kebutuhan ruang outdoor

Adanya Kebutuhan ruang outdoor yang tersedia pada bangunan tersebut yaitu;

 Taman

 Area Parkir

(18)

96 disabilitas dan bangunan untuk tempat tinggal/asrama..Setiap fasilitas yang tersedia dibangunan tersebut akan disesuaikan dengan setiap kegiatan dan Kebutuhan para anggota disabilitas dalam menjalani pelatihan.yang ditunjukan pada diagram 3.6

Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi

disabilitas

 Ruang kelas sesuai bidang yang disediakan

 Auditorium/Aula

 Ruang Workshop/Seminar

 Studio Studio music

 Poliklinik

 Ruang fisioterapi

 Galeri

 Perpustakaan

 Ruang Kantor pelatih/pengajar

 Ruang pimpinan

 Ruang Rapat

 Informasi

 Ruang

konselling/konsultasi

 Ruang Adminstrasi ( Ruang Tata Usaha )

 Ruang Penyimpanan Karya

 Pantry Fasilitas Utama

Fasilitas penunjang

 Ruang Mekanikal Elektrikal

 Ruang CCTV

 Ruang Genset

 Pos keamanan

 Toilet Servis

 Taman

(19)

97

R.Kelas computer Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.komputer

Semi Publik

R. Kelas desain grafis Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis,lcd

Semi Publik

R.kelas bahasa

inggris

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.lcd

Semi Public

R.Kelas

kewirausahaan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan, papan tulis.lcd

Semi Publik

R.Pelatihan Seni Alat music,meja,kursi Semi Public

R.Pelatihan perbengkelan

Peralatan mesin bongkar meja kursi,las Semi Publik

R.Pelatihan

R Aula / Audotrorium Meja kursi altar

pidato,karpet,lcd.proyektor

Publik

R,Studio music Mic.kursi ,mesin rekaman Semi Publik

R,Workshop/Seminar Kursi,meja,lcd,proyektor Publik

PEN

G Poliklinik Tempat tidur,alat periksa,meja,kursi,obat Privat

R.Fisioterapi Traetmeal.perelatam terai,meja kursi,tempat tidur

Privat

R,Galeri Meja.kursi,etalase Publik

Perpustakaan Alamri.meja,kursi Public

A

S Toilet Kloset.tong sampah Privat

Loading Dock Tanaman hias.pintu.tempat sampah Semi Publik

Janitor Sapu,pel,ember,alat kebersihan Privat

Diagram 3.6kebutuhs ruang

pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas Asrama

 Ruang belarjar/diskusi

 Ruang Perawatan

 R.tamu inap Utama

Penunjang

(20)

98

A R.Tidur Tempat tidur,tong sampah,almari,meja privat

R,Makan Meja,kursi,tempat sampah Public

R.Dapur Meja,kursi,almari,lemari es Privat

PEN

G R.Fitnes Alat-alat fitness,matras Semi publik

Masjid Sajadah,rukuh,meja,mimbar Public

Taman Macam-macam tanaman.kolam.tempat

duduk

publik

SER

VI

S Toilet Closet,tong sampah Privat

Janitor Alat-alat kebersihan Privat

Loadingdock Tanaman hias Semi public

Smoking area Tempat duduk Public

T

R kantor medic Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

Privat

R.konsultasi psikoloi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

Privat

R. terapi okupasi Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd,alat terapi

Privat

R.terapi saraf motorik Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd,alatbterapi

Privat

SER

VI

S Parkir mobil ambulan Mobil ambulan Public

Loading dock Perabot tanaman Semi public

PEN

R.kepala bagian Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.TU Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.Staff karyawan Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R,Staff karyawan bag.pendidikan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R ,Staff karyawan bag rehab sosial

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

R.Arsip Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat

Gudang Barang Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,. Privat

R.Rapat Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Semi public

R.Informasi Meja, Kursi ,Almari, Rak, penyimpanan.komputer

Public

R.Tamu sofa ,kursi,vas bunga Public

R .Staff bag pendidikan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd.komputer

Privat

SER

VI

S

R.istirahat staff Tempat tidur ,meja,kursi, Semi public

Pantry Gelas,gallon,meja,kursi Privat

Toilet Closet,tempat sampah Privat

Janitor Alat alat kebersihan Privat

P

G R.Keamanan Meja,kurs Privat

R. ME Stop kontak,lampu Privat

R.Genset Lampu Privat

(21)

99

C. Hubungan Ruang Dan Pola Ruang

c.1 Hubungan Ruang dan Pola Ruang Makro

Pola ruang makro pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas: DAN PINTU KELUAR

(22)

100

Diagram 3.8 Pola Ruang Mikro

R.MAKA ENTRANCE&OUT PARKIR TAMU

INAP

(23)

101

D. Studi Ruang Khusus

Studi ruang khusus pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas terbagi menjadi 3 kelompok yaitu sesui dengan Kebutuhan para pelaku disabilitas yaitu para tuna daksa,tunu netra,tuna runguwicara yang mana dari segi ruang ketiga pelaku tersebut mememilki karakter ruang yang khusus terlebih lagi para tuna daksa dan tuna netra

d.1 Studi Ruang Khusus untuk penyandang disabilitas

PERSYARATAN GAMBAR+KETERANGAN

Sirkulasi yang disediakan untuk penyandang disabilitas tuna daksa

 Memutar

diperlukan space 138 cm min 130 cm

 Berjalan

memerlukan 65-70 cm untuk satu sirkulasi kursi roda

 Ukuran kursi roda disabilitas p .107 l. 65-70 t. 102

 Sirkulasi masuk min berukuran 90 cm

 Sirkulasi turning circle menuju1 dan 2 pintu diberikan ukuran minimal 150 cm

 Sirkulasi turning circle menuju 3 pintu diberikan ukuran minimal 188 cm

Dimensi sirkulasi ruang pada tuna daksa ruang

(24)

102

 Sirkulasi

aksesbilitas dengan perabot ruang minimal 140 cm normal space 90cm

 Sirkulasi lebar minimal 90cm

 Pada ramp yang aman untuk tuna daksa memiliki kemiringan 6% dengan diserta pegangan setinggi 85 cm sepanjang ram

 Space parkir yang diperlukan untuk para tuna daksa memiliki ukuran lebar 3.80 cm dan 600 cm yang mana ukuran ini sangat dianjurkan dalam pembuatan parkir atau garasi yang pelakunya tuna daksa

s

(25)

103 Pada Tuna Netra sangat perlu diperhatikkanya beberapa konsep suatu ruang atau bangunan sebagai berikut;

1. Konsep pola Jarak

Menjaga arah berjalannya tetap lurus, memanfaatkan tepi pengaman dan tekstur permukaan jalan untuk menghadapi jarak tempu yang jauh.

2. Konsep Material

Penggunaan material yang bervariasi secara jenis dan tekstur (kasar-halus). Material yang dipakai pada interior bangunan diusahakan dengan menggunakan material yang memberi kesan alami.

3. Konsep Cahaya

Penggunaan bentuk bukaan yang bervariatif, sehingga bentuk cahaya yang masuk ke setiap ruangan berbeda-beda. Hal ini dapat memudahkan penyandang low-vision dalam mengidentifikasikan ruangan. Bentuk bukaan yang dipakai antara lain adalah bentuk persegi, lingkaran, dan persegi panjang

4. Konsep Keamanan

Gambar 3.2, bukaan yang mempermudah tuna netra low vision dalam pengenalan ruang sumber , http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/2983

(26)

104 Pada segi keamanan ditekankan pada penggunaan ramp pada perancangan. Hal ini didasari oleh pengguna tunanetra yang cenderung mengalami kesulitan dalam menggunakan tangga. Selain itu material pada ramp juga dipilih dengan material yang tidak licin. Pemakaian railing pada ramp juga digunakan demi alasan keamanan. menghindari bentuk ruang segitiga, lingkaran dan bergelombang agar tidak akan menimbulkan ilusi optik yang dapat membahayakan karena perbedaan struktur ukuran ruang dan keterbatasan jarak pandang anak low vision.

5. Konsep Penggunaan Warna

Penggunaan warna yang dominan pada bangunan adalah hitam dan kuning. Hal ini didasari oleh kemampuan penyandang low-vision yang mampu mengidentifikasi warna dengan tingkat kekontrasan yang tinggi. Pengaplikasian warna yang kontras diadakan pada bagian batas-batas bangunan, seperti pinggir ramp dan pintu masuk.

Peranan dan fungsi warna terbagi kedalam beberapa golongan yaitu: 1. Fungsi Identifikasi : Warna dapat menjadi suatu tanda pengenal terhadap sesuatu. Misalnya warna biru identik dengan langit dan laut, warna merah identik dengan api, kuning identik dengan matahari, hijau identik dengan tumbuhan, dan lain sebagainya.

(27)

105 3. Fungsi Isyarat : Warna tertentu yang berdiri sendiri maupun yang dikombinasikan memiliki fungsi yang telah disepakati sebagai suatu tanda, misalnya warna merah sebagai tanda.

4. Fungsi Estetik : Warna memiliki nilai keindahan, penggunaan warna yang tepat pada suatu benda akan mampu memberi nilai lebih pada benda tersebut.

5. Fungsi Warna dapat memberikan “kedalaman” pada bangunan, menegaskan

serta memberikan dimensi baik pada ruang maupun pada bangunan. Sehingga memudahkan dalam orientasi pandangan

6. Konsep Sekuen Indera

Yang dimaksud dengan sekuen indera adalah penerapan konsep indera berdasaarkan intensitas penggunaannya. yang menonjol adalah penggunaan indera peraba, oleh karena itu terdapat banyak elemen bangunan yang memberikan rangsang sentuhan pada area.

Sedangkan area ruang musik terdapat banyak penggunaan indera pendengaran, oleh karena itu elemen bangunan yang memberi rangsang suara banyak terdapat di area. Area transisi adalah area yang segala elemen perangsang indera memiliki kadar keberadaan yang sama.

7. Konsep Vegetasi

(28)

106 Tanaman pengarah adalah tanaman yang diadakan untuk difungsikan sebagai pengarah pada jalan, jenis tanaman yang dipakai adalah palem. Sedangkan tanaman perimbun adalah tanaman berdaun lebat dan banyak yang difungsikan untuk memberikan kesan rimbun dan teduh pada rancangan, jenis tanaman yang digunakan adalah pohon tanjung dan pohon kersen

(Sumber,http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/18603/29835

agustus2017 10.48 pm)

d.2 Besaran ruang pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas

Kebutuhan besaran ruang , kapasitas didasarkan pada: SB : Studi Banding

O : Observasi

SRK : Studi Ruang Khusus SR : Studi ruang

TSS : Time Server Standar for Building Types 2nd

Penetuan sirkulasi untuk perhitungn kebutuhan ruang ditetapkan berdasarkan pada Time Saver for Building for Building Types 2ndEdition.

5%-10% : Sirkulasi minimum

20 % : Kebutuhan akan keleluasan sirkulasi 30 % : Kenyamanan fisik

40% : Kenyamanan Psikologis

50% : Sirkulasi sesuai dengan spesifik kegiatan 70%-100% : Sirkulasi dengan banyak kegiatan

(29)

107

d.3 Studi Besaran Ruang khusus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Disabilitas

Kamar tidur anggota didik

Dimensi Luas

10,5 m x 6 m 63 m2

keterangan aktivitas

Ruangan tersebut ditujukkan khusus tuna daksa yang mana kapasitas hanya 4 Disabilitas

A= pintu masuk

B= pintu menuju kamar mandi C= pintu kamar mandi

Sirkulasi yang berada dalam ruangan tersebut disesuaikan oleh kebutuhan pelaku sesuai dengan tingkat kenyamanan pelaku.

 Tidur.

 Mandi.

 Makan.

 Minum.

 Beristirahat

 Mengobrol

 Beribadah

 Bersantai

Ruang Kelas Seni Lukis

Keterangan

Ruang kelas seni dengan ukuran 12x10m yang mana akan diisi 10 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 220 yang akan mempermudah para disabilitas.

Aktivitas

 Menggambar & melukis

 Belajar

 Mengobrol

 Berkarya

A B

C

(30)

108

Kelas Praktek Komputer

Dimensi Luas

8 m x 8.5 m 68 m2

keterangan aktivitas Ruangan ini

digunakan hanya untuk tuna daksa yang mana

keterangan aktivitas Ruangan kelas

keterangan aktivitas Taman dengan

(31)

109

Perpustakaan

Dimensi Luas

18 m x 10 m 180m2

keterangan aktivitas

Perpustakaan berukuran 18x10m diperuntukkan bagi anggota didik disabilitas yang mana tersedia beberapa lemari buku dan tempat membaca yang telah diberikan sirkulasi pada disabilitas tuna daksa sehingga akses untuk mencari buku tidak akan saling bertabrakan dan amemberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para disabilitas

 Membaca buku

 Meminjam buku

 Mencari buku

 Mengembalikan buku

Ruang Kelas Menjahit & Bordir

Keterangan

Ruang kelas menjahit dan bordir dengan ukuran 12x20m yang mana akan diisi 15 anggota didik yang disusun dengan aksesbilitas tuna daksa sehingga kelas ini sangant fleksible untuk digunakan seluruh disabilitas.Akses masuk menggunakan dua pintu otomatis yang berukuran 230 yang akan mempermudah para disabilitas. Aktivitas

 Menjahit

 Bordir

 Belajar

 Mengobrol

 Berkarya

 Berdiskusi

A B

(32)

110

Kelas Desain Grafis

Dimensi Luas

8 m x 8.5 m 68 m2

keterangan aktivitas Ruangan ini

keterangan aktivitas Ruangan ini di

desain dengan

Kelas Bahasa Inggris

Dimensi Luas

5 m x 4,5 m 120 m2

keterangan aktivitas Ruangan ini di

(33)

111

E. Studi Kebutuhan Luas / Besaran Bangunan dan Lahan

Kebutuhan luas atau besaran ruang dibedakan dari beberapa fasilitas yang telah dikategorikan yaitu fasilitas utama,penunjang,servis,dan outdoor.

BA

R kelas computer

8X8,5 30%

(sirkulas)

68m2 20,4

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.komputer tuna daksa 10

tuna netra 10 tuna rungu wicara) 10

R. Kelas desain grafis 8X8,5 30%

(sirkulas)

68m2 20,4

Meja, Kursi ,Rak,Loker ,computerpenyimpanan, papan tulis,lcd

tunadaksa 10

tunarungu wicar 10

R.kelas bahasa inggris

5 X4,5 30%

(sirkulas)

22,5m2 6,75

Meja, Kursi lipat ,Almari, Rak, Loker

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan, papan tulis.lcd tuna daksa 15

tuna netra 15 tuna runguwicara 10

R. kelas Seni

R.Pelatihan perbengkelan 10X12 30%

(sirkulasi)

120 m2

36 Peralatan mesin bongkar meja kursi,las

tuna daksa 10

tuna runguwicara 15

R Aula / Audotrorium 250

Meja kursi altar pidato,karpet,lcd

(34)

112

R,Workshop/Seminar 150

16X20

Jumlah besaran ruang fasilat utama 2531,75 m2

PEN

R.Fisioterapi 5

9X5

Jumlah besaran ruang fasilitas penunjang 662,4 m2

A

1,5 Kloset.tong sampah

Loading Dock 3

Jumlah besaran ruang servis 23,3 m2

A

Jumlah besaran ruang fasilitas utama 3.522,1 m2

PEN UNJ R.Fitnes 10

10x18 20%

(sirkulasi)

180 m2

(35)

113

Jumlah besaran ruang fasilitas servis dan penunjang

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

R.konsultasi psikoloi 2

4x5 20%

(sirkulasi)

20m2 4

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.lcd

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker

penyimpanan,.lcd,alat terapi

R.ahli terapi saraf motorik

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd, alat terapi

R perawat 4

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker penyimpanan

Jumlah besaran fasilitas utama 148,8 m2

SER

VI

S Parkir mobil ambulan

6x4

2,4 Perabot tanaman

Jumlah besaran fasilitas servis 43,2 m2

PEN

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker

penyimpanan,.lcd

R.TU

8 10x12 120m2

(36)

114 20%

(sirkulasi)

24 penyimpanan,.lcd

R.Staff karyawan

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker

penyimpanan,.lcd

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker

penyimpanan,.lcd

R ,Staff karyawan bag rehab sosial 8

Meja, Kursi ,Almari, Rak, .komputer Loker

penyimpanan,.lcd

Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.

Meja, Kursi ,Almari, Rak, Loker lcd.komputer

Meja, Kursi ,Almari, Rak,computer

sofa ,kursi,vas bunga

Jumlah besaran fasilitas utama 534,8 m2

PEN

Meja ,Almari, Rak, Loker penyimpanan,.

1,2 Gelas,gallon,meja,kurs

Jumlah besaran fasilitas penunjang 50,4 m2

SER

1 Closet,tempat sampah

Janitor

2x1 20%

(sirkulasi)

2 m2

0,4 Alat alat kebersihan

R.Keamanan

R. Elektrikal mekanikal 2

3x3 20%

(sirkulasi)

9 m2

1,8 Stop kontak,lampu

R.Genset 2 3x4

Jumlah besaran fasilitas servis 57 m2

(37)

115 Besaran ruang area parkir dan taman (outdoor)

Jenis Kps orang Kps

20 orang Asumsi 80% Motor,15 % Mobil,5% Angkutan umum

100 orang (Asumsi) 10% Angkutan Umum , 50% Motor, 40% Mobil

10 mobil 25 motor

15x10=150 25x2,2=55 Parkir pengelola 87 orang dibagi dengan 2 shift

Asumsi 35% Motor,12% Mobil,3% naik angutan umum x2 Sift (total100%)

10 mobil 30motor

15x10=150 30x2,2=66

Jumlah total+150 % 483,6 x 150% =725,4

Pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas memiliki gaya arsitektur modern yang mana arsitektur modern memeiliki gaya dan bentuk yang sederhana sehingga menciptakan aksesbilitas yang mudah bagi para penyandang disabilitas dalam aktivitas dan dalam studinya selain aksesbilitas yang sederhana arsitektur modern merupakan suatu bangunan yang salah satunya berpacu pada fungsional sehingga bangunan tersebut sangat mencerminkan fungsi dari aktivitas pelaku dan tujuan diciptakanya bangunan tersebut.

Ciri arsitek modern pada umumnya:

 Terinspirasi bentukan alam

 Adanya unsur pengulangan

 Elastis, lentur, mengikuti aliran

(38)

116

 Unik dan lain dari yang lain

 Penuh dengan kejutan dan permainan

 Mengkespresikan konsep ide secara kuat

Karakteristik arsitektur modern

 Mengenai bentuk ruang lebih menekankan pada fungsi dan kegunaan ruang. Bentuk

bangunan cenderung kubisme, geometris, asimetri dan

 Bukan merupakan masa. Sederhana, teratur, seragam, bersih dan anti ornamen.

 Konstruksi terekspose baik itu material struktur yang terfabrikasio maupun konvensional.

 Interior dan eksterior terdiri dari garis vertikal,asimetri dan teratur.

 Tidak berhubungan dengan sejarah masa lalu, berdiri sendiri sesuaidengan

perkembangan iptek.

 Bersifat universal karena adanya industrialisasi, ilmu pengetahuan,teknologi serta

manusianya yang universal.

 Secara simplifikasi bentuk seringkali mengikuti fungsi (secara formal simplifikasi bentuk)

 Arsitektur direduksi menjadi suatu image dan komoditi ekonomis.

(Sumber,http://Jurnalelib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-riamaertha-27144-5-unikom_r-3.pdf 27 juli

2017 ,10.43 pm)

3.2 Analisa pendekatan Sistem Bangunan 3.2.1 Studi Sistem Struktur

a) Analisisis tinggi bangunan

(39)

117 2 lantai sehingga bangunan ini merupakan bangunan yang dikategorikan sebagai low-rise building.

Bangunan ini didesain 2 lantai agar para disabilitas dapat pengalaman dalam kemandirian mereka yang mana mereka dilatih dapat melakukan apa yang dilakukan orang normal lainya tanpa mengabaikan kterbatasan mereka sehingga mereka dapat memiliki kepercayaan diri dalam berbaur masyarakat terbuka.

b) Keamanan Bangunan

Dalam pembangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sangat penting dalam pengoptimalan keamanan dari segi penghuni atau pelaku memiliki keterbatasan dalam pergerakan yang cepat dan bebas sehingga pengoptimalan kemanan akan sangat diperhatikkan dalam bangunan ini dengan tujuan member keselamatan bagi para disabilitas dan menghindari kemungkinan yang ada.

c) Keseimbangan Bangunan

Pada dasarnya bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas ini merupakan bangunan yang low-rise building yang memiliki tekanan angin yang rendah sehingga keseimbangan bangunan ini berpacu pada daya dukung tanah pada bangunan tersebut dan juga gaya gravitasi beban bangunan dan struktur yang menompang bangunan itu sendiri.

d) JenisStruktur

Terdapat 3 jenis struktur yang berada pada bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas yaitu:

 struktur bawah

(40)

118

 struktur atas

Selain itu faktor-faktor yang digunakan sebagai pertimbangan pemilihan sistem struktur pada proyek ini antara lain:

 Lingkungan

 Fungsi Bangunan

 Jenis Kegiatan

 Kondisi Site

 Ketinggian Bangunan

e)Sistem Struktur

Pembagian sistem struktur dibagi atas 3 bagian :

 Struktur Rangka

 Struktur Masif

 Struktur Dinding Sejajar

Pada bangunan yang akan direncanakan akan menggunakansistemstruktur rangka yang mana berupa kolom-kolom yang memperkuat bangunan dari beban bangunan itu sendiri.

3.2.1.1. Studi Struktur Sistem Bawah

Struktur sistem bawah merupakan sistem yang menahan beban dari atas yang mana disalurkan menuju tanah contoh studi struktur bawah adalah pondasi yang mana dibedakan menjadi 2 jenis yaitu

a) pondasi dangkal kedalaman 1-2m b) pondasi dalam kedalaman lebih 2m

a) Pondasi dangkal (shallow foundation)

(41)

119 Pondasi berfungsi sebagai penyalur beban atas menuju ke tanah yang mana pondasi dangkal merupakan pondasi yang tepat untuk membangun bangunan sederhana dan tidak bertingkat banyak sehingga pondasi dangkal sering digunakan untuk membangun rumah,perukoan,dan lain-lain.

Pondasi dangkal memiliki beberapa jenis yang berbeda yaitu sebagai berikut: Pondasi setempat (single flooting)

Gambar 3.3, pondasi setempat Sumber,https://www.google.co.id/search?q= pondasi+setempat&source=lnms&tbm= 24 may

2017,14,23PM

Pada pemakaian pondasi setempat ini masih tetap diperlukan adanya pondasimenerus, tetapi fungsinya tidak mendukung beban bangunan melainkan untuk tumpuanmencor balok sloof. Ukuran dan bentuk pondasi menerus dibuat lebih kecil dan letaknyatidak perlu sama dalam dengan pondasi setempat (pondasi utama).

Pondasi cakar ayam

Gambar 3.4, pondasi cakar ayam Sumber,https://www.google.co.id/search?= pondasi+cakar ayam&source=lnms&tbm24 may

2017,14,23PM

Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan.

Terutama bangunan bertingkat serta

bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Pondasi lajur menerus(continuos flooting)

Gambar 3.5 pondasi laj ur menerust

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=macam+p ondasi+dangkal&source=lnms&tbm=isch&sa 24 may

2017,14,23PM

Pondasi jalur/ pondasi memanjang (kadang disebut juga pondasi menerus) adalah jenis pondasi yang digunakan untuk mendukung beban memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung beban dinding atau beban kolom dimana penempatan kolom dalam jarak yang dekat dan fungsional kolom tidak terlalu mendukung beban berat sehingga pondasi tapak tidak terlalu dibutuhkan.

Pondasi pelat (plate foundation)

Gambar 3.6 pondasi laj ur menerust Sumber,https://www.google.co.id/search?q= macam+pondasi+pelat&source=lnms&tbm=isch24

may 2017,14,23PM

Digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom struktural. Pondasi pini dapat dibuat dalam bentuk bukatan (melingkar), persegi atau rectangular. Jenis pondasi ini biasanya terdiri dari lapisan beton bertulang dengan ketebalan yang seragam, tetapi pondasi pad dapat juga dibuat dalam bentuk bertingkat atau haunched jika pondasi ini dibutuhkan untuk menyebarkan beban dari kolom berat. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga Tabel 3.9 studi jenis pondasi dangkal

(42)

120 digunakan untuk pondasi dalam.

3.2.1.2 Studi Struktur Sistem Tengah

Struktur tengah merupakan struktur yeng menerima beban dari struktur atas dan menyalurkanyan kepada struktur bawah

Berikut merupakan struktur tengah pada bangunan: a) kolom

b) balok c) dinding d) plat lantai e) lantai

a) Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil

.

(43)

121 Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu

1. Kolom ikat (tie column). 2. Kolom spiral (spiral column).

3. Kolom komposit (composite column).

Gambar 3.7 kolom struktrur sumber,https://www.google.co.id/s

earch?biw=1310&bih =612&tbm=isch&sa=1&q=kolom&o

q=kolom&gs_l 28May2017,08.55Am

Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang,pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral.Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar kokoh

Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud

Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang

b) Balok

Balok adalah bagian dari structural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu ring balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Pola gaya yang tidak

Gambar 3.8 Balok struktrur

sumber,http://ariefkurnia97.blogspot.co.id/2016/04/strukt ur-gedung-bagian-atas.html (28 july 2017,1018 am)

(44)

122 seragam dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang harus ditahan oleh kekuatan internal material.Beberapa jenis balok antara lain :

 Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.

 Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung

hanya pada satu ujung tetap

 Balok teritisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu

kolom tumpuannya.

 Balok dengan ujung-ujung tetap menahan translasi dan rotasi

 Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari

dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol. Balok terbagi dari beberapa macam, yaitu :

Balok kayu ,Balok kayu menopang papan atau dek structural. Balok dapat ditopang oleh balok induk, tiang, atau dinding penopang beban.

Balok baja,Balok baja menopang dek baja atau papan beton pracetak. Balok dapat ditopang oleh balok induk ( girder ), kolom, atau dinding penopang beban.

(45)

123

c) Dinding

berikut merupakan beberapa material dinding yang biasa digunakan yaitu:

DINDING BETON BATA RINGAN

Kelebihan:

• Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. bata ringan juga

bersifat tahan terhadap cuaca ekstrim

• Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut,

jamur, ngengat, dan tentunya bebas pengeroposan.

• Dinding yang terbuat dari bata ringan juga kedap suara,

• Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat

bangunan lebih cepat selesai didirikan. kekurangan

saat aplikasi plester kadang kala adukan tidak dapat menempel sempurna

Gambar 3.9 dinding beton bata ringan

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html 18july 2017,16.05PM

DINDING BATU BATA

Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakarDinding dari pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu (struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis, sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/ menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai dinding

Gambar 3.10 dinding batu bata

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM

DINDING BATAKO

Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok 50% – beban pondasi berkurang.

Gambar 3.11 dinding batako

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM

DINDING KAYU

Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural.

Gambar 3.12 dinding kayu

Sumber, : http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html18july 2017,16.05PM

DINDING PAPAN

Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan vertikal.

DINDING SIRAP

Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan.

(46)

124

DINDING BATU ALAM :

Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-selingDinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup kuat tanpa kolom praktis.

Gambar,3.13 Dinding Batu Alam

Sumber: http://rumahrich88.blogspot.com/2012/06/macam-macam-dinding.html1 august 2017,20.20 pm

DINDING KAMPROT

Kamprot pada dasarnya adalah teknik pengaplikasian adukan beton untuk membuat permukaan dinding menjadi bertekstur. Teknik ini sangat bertolak belakang dengan penerapan plesteran dan acian yang notabene bertujuan untuk meratakan dan memperhalus permukaan dinding.

Gambar,3.14 Dinding Kamprot

Sumber,https://www.google.co.id/search?q=dinding+kamprot&source=lnms&tbm=isch&sa. 1 august 2017,20.20 pm

d) Plat lantai

Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.Konstruksi untuk plat lantai dapat dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).

PPlat Lantai Kayu

Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan yang kuat, sehingga membentuk bidang injak yang luas.

Keuntungan plat lantai kayu:

 Harganya relatif murah,

 Mudah dikerjakan

 Beratnya ringan, menghemat ukuran pondasi

Gambar, 3.15 Plat Lantai Kayu

sumber,http://bebas-unik.blogspot.co.id/2014/05/alternatif-untuk- dak-rumah-bertingkat.html 20 july 2017,11.12am

Kerugian plat lantai kayu:

 Hanya boleh untuk konstruksi bangunan sederhana dengan beban ringan

 Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat mengganggu penghuni di lantai bawahnya

 Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas

 Mudah terbakar, jadi tidak boleh membuat dapur diatasnya

 Dapat dimakan bubuk/serangga, berarti keawetan bahan terbatas

(47)

125

Plat Lantai Beton

Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu dan kolom pendukungnya. Plat lantai dari beton mempunyai keuntungan

 Mampu mendukung beban besar

 Merupakan isolasi suara yang baik

 Tidak dapat terbakar dan kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc

 Dapat dipasang tegel untuk keindahan lantai

 Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.

Gambar, 3.16 Plat Lantai Beton

sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih=

612&tbm=isch&sa=1&q=plat+lantai+beton&oq20 july 2017,11.12am

Plat lantai baja

Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang.

Gambar, 3.17 Plat Lantai Baja

sumber,https://www.google.co.id/search?biw=1310&bih=612&tbm =isch&sa=1&q=plat+lantai+baja&oq20 july 2017,11.20 am

e ) Lantai

LANTAI Keramik

Lantai keramik digunakan sebagai salah satu pada ruang-ruang public seperti,lobby,ruang pengelolaan, ruang asrama, dapur, kamar mandi, dan ditunjukan pada gambar 3.18

Kelebihan

Gambar 3.18 Lantai Keramik

Sumber,https://www.google.co.id/search?biw= 1310&bih=612&tbm=isch&sa=1&q=keramik&oq= keramik&gs_l20 july2017,12.16pm

 Bahan material dapat tahan lama.

 Motif dan warna beragam karena jenis material keras dan licin.

 Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan.

Lantai Geranit

Digunakan sebagai pilihan pada, lobby / hall, dan ditunjukan pada gambar 3.19 Kelebihan

 memiliki kesan mewah

 Tahan Api

 Mampu menahan beban berat

 Tahan goresan Kekurangan

(48)

126

 Mahal

 Bila terkena cairan berwarna tidak mudah hilang

 dibutuhkan perawatan lebih

Gambar 3.19 Lantai Granit

Sumber:https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+lantai+granit&source20 july2017,12.21pm

Lantai Beton Expoxy

Digunakan sebagai pilihan lantai pada ruang publik ditunjukan pada gambar 3.20 Kelebihan

Gambar 3.20 Lantai Beton Expoxy

Sumber: http://kontraktorepoxylantai.com/epoxy-floor-atau-epoxy-lantai/20 july2017,12.25pm

 Daya tahan yang kuat dan Tahan lama

 Hemat

 Tidak mudah pecah dan rusak

 Memiliki kesan bersih Kekurangan

 Permukaan beton minimal beton K-300

 Pelaksananan permukaan harus bersih dari sampah, debu dan kotoran lain.

Lantai Parket Kayu

Digunakan sebagai pilihan penutup lantai dengan tekstur yang alami dan nyata. ditunjukan pada gambar 3.21:

Kelebihan

Gambar 3.21 Lantai Parket Kayu

Sumber: https://www.google.co.id/search?q= kelebihan+dan+kekurangan+parket+kayu&source 20 july2017,12.20pm

 Bahan material dapat menyerap panas

 memiliki tektur yang alami dan indah

 cara Pemasanganya cukup mudah Kekurangan

 Mudah menyusut dan memuai

 Rawan terhadap kelembapan dan serangan rayap

 Pada ruangan yang memiliki kelembaban tinggi akan mudah lapuk dan membusuk

 Harganya juga mahal

Tactile Paving & Grass Block

Digunakan sebagai penunjukk arah bagi disabilitas,area parkir, taman dan lantai outdoor Kelebihan

Gambar 3.22 tactile Paving & Grass Block Sumber: https://www.google.co.id/search?q= grass+block+paving&source,20 july2017,12.18pm)

 Cara Pemasanganya mudah

 Tidak mudah rusak oleh cuaca

 Mudah menyerap air sehingga menjaga keseimbangan tanah

 Tidak mudah rusak oleh beban kendaraan

 Mudah dibongkar dan dipasang kembali

 Beratnya lebih ringan disbanding pengeras jalan lainya

 Memiliki tekstur yang mudah dikenali Kekurangan

 Pemasangan tidak benar ,maka penataanya akan mudah tergeser dan pemasangan pola cepat berubah

(49)

127

3.2.1.3 Studi Struktur Sistem Atas a) Atap

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari cuaca yang mana dapat terbuat dari rangkaian kayu,baja ataupun beton bertulang. Terdapat beberapa atap yang akan diaplikasikan dalam bangunan pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.14, jenis-jenis atap

JENIS- JENIS ATAP

a) Atap Setengah Bola/ Kubah

Kubah merupakan salah satu unsur arsitektur yang selalu digunakan. Ia berbentuk seperti separuh bola, atau seperti kerucut yang permukaannya melengkung keluar.

b) Atap Gergaji

Atap gergaji adalah atap yang bentuknya seperti atap beberapa pelana yang digabung menjadi satu dan berbentuk seperti gergaji.

Atap Silang

c) Atap silang merupakan gabungan dari beberapa atap pelana yang bebentuk menyilang seperti tanda plus. Atap silang juga dapat menggunakan atap perisai.

d) Atap Gabungan

Atap gabungan merupakan gabungan dari atap-atap lain. Pada umumnya atap yang digunakan untuk digabungkan adalah atap perisai dengan pelana.

e) Atap Datar(Plat Dak)

Kelebihannya :

 Cenderung lebih praktis karena bentuknya dan tidak terlalu

rumit.

 Dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan atap sehingga fleksibel

Kekuranganya :

 Kurang mampu mengalirkan air sehingga menimbulkan genangan yang memungkinkan terjadinya kebocoran.

f) Atap Sengkuap/Sandar

. Pada bentuk atap sandar menggunakan konstruksi setengah kuda – kuda untuk mendukung balok gording. Kemiringan atapnya dapat diambil 30 derajat atau40o

g) Atap Pelana

Atap ini memiliki kemiringan 30o– 40o Kelebihannya :

 Kemiringan pada atap menciptakan cukup ruang sehingga menahan radiasi panas matahari.

(50)

128

 Bagian gunungan yang terekspos mudah retak akibat terpaan angin, hujan, dan panas matahari yang menimbulkan masalah bocor.

h) Atap Tenda/Limas

Atap ini banyak digunakan untuk bangunan kantor, pendopo, dan bangunan untuk tempat tinggal.

i) Atap Limas

Kelebihannya :

 Memudahkan air hujan mengalir.

 Sudut yang ditimbulkan pada atap ini memberikan ruang yang cukup untuk sirkulasi udara sehingga meminalisir panas ruang di bawahnya.

 Bentuk atap limas sederhana mudah pemasangan talang. Kekurangannya :

 Rangka atap rumit memerlukan biaya besar.

 Ruang di bawah atap tidak dapat digunakan untuk fungsi lain, misalnya loteng atau kamar.

 Atap jenis ini susah untuk dikombinasikan.

j) Atap Mansard k) Atap Piramida l) Atap Menara

Gambar,3.23, jenis-jenis atap

sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html1 august 2017,20.25pm sumber http://rahman-h-syahputra.blogspot.co.id/2014/11/atap.html 20 july 2017,03.16PM

b) Bahan Penutup Atap

Tabel 3.15 Jenis Penutup Atap

Keramik

Gambar 3.24 Penutup Atap Keramik

Jenis kramik ini termasuk perkembangan dari tanah liat yang di-finishing glazur di bagian atasnya. Membuat tampilannya terlihat licin, mengkilap, dan mempunyai banyak pilihan warna. Termasuk juga bahan yang tahan lama, warnanya pun awet jadi tak memerlukan pengecatan ulang. Namun, pemasangan atap ini memerlukan kemiringan 30 derajat supaya air hujan dapat mengalir dengan baik serta tidak mudah lepas ketika diterpa angin.

Metal

Gambar 3.25 Penutup Atap Metal

Atap metal biasanya terbuat dari baja ringan (zincalume steel). dapat di bentuk menyerupai jenis lain, seperti sirap, genteng, ataupun beton. Selain itu, jenis material ini dilengkapi teknologi yang bisa memantulkan panas sehingga terasa sejuk. Atap jenis ini pun ramah lingkungan karena bisa didaur ulang, anti api, karat, dan bebas perawatan.

Tanah Liat

Gambar 3.26 Penutup Atap Tanah Liat

Jenis material atap ini sudah umum di berbagai kalangan masyarakat., atap berbahan tanah ini kuat terhadap angin ataupun ketika curah hujan tinggi. Walaupun ukuran serta variasinya tak begitu banyak, namun, kelebihannya jenis atap ini lebih murah. Dalam penggunaannya, membutuhkan rangka yang dipasang pada kemiringan tertentu

Beton

Gambar 3.27 Penutup Atap Tanah Liat

Material atap satu ini mempunyai bobot yang sangat berat, lebih berat dari material tanah liat. Tetapi kelebihan dari bahan ini, yaitu sangat kuat terhadap segala macam cuaca. Dengan diberi campuran semen serta bahan aditif lain, bahan beton ini tahan terhadap api ataupun pelapukan. Bentuknya bisa di desain bergelombang maupun datar, warnanya pun sangat bervariasi sekali . sebanding dengan kualitasnya, harga atap ini cenderung lebih mahal dari bahan lainnya

(51)

129

3.2.2 Studi Sistem pencahayaan dan penghawaan 3.2.2.1. Pencahayaan

Selain sebagai fungsi penerangan dalam sebuah ruangan, cahaya juga dapat memberikan dampak psikologis kebebasan bagi penggunanya. Cahaya atau pencahayaan merupakan elemen yang sangat esensial dan memiliki peranan yang penting. Karena cahaya akan memberikan kesan suasana ruang terhadap pengguna ruangan tersebut. Pencahayaan memiliki dua kategori berdasarkan sumber cahaya tersebut, yaitu pencahaaan alami dan pencahayaan buatan (artificial).

a) Pencahayaan alami

Pencahayaan alami pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan memanfaatkan cahaya matahari secara tidak langsung yang mana penggunakan pencahayaan alami ini difungsikan agar memberikan kesehatan terhadap penghuni maupun bangunanya dan lebih menghemat daya listrik yang keluar. terdapat beberapa jenis pencayaan alami yaitu

 Pencahayaan bukaan dinding

Skylight

 Pencahayaan pantulan

b) Pencahayaan buatan

(52)

130 Berikut merupakan beberapa jenis lampu

 Lampu LED

 Lampu Tubular lamp

 Lampu essential lamp/soft lamp

Pencahayaan pada ruang kelas harus terang namun tidak boleh menyilaukan. Hal ini disebabkan karena anak tunanetra yang total blind peka terhadap cahaya dan tidak bisa fokus dengan baik karena terlalu silau terhadap penerangan, namun anak low vision membutuhkan cahaya lebih untuk membantu penglihatnnya.

Karena itu, intensitas cahaya harus 91 disesuaikan terhadap kebutuhan pengguna. Hal- hal yang dipertimbangkan dalam konsep pencahayaan adalah: 1. Penerangan dalam ruang, baik secara alamiah maupun buatan harus

menghasilkan penyinaran yang merata keseluruhan ruang.

2. Intensitas pencahayaan berkisar antara 50 – 150 lux tergantung pada intensitas pemakaian, tingkat bahaya dan kebutuhan keamanan dan jenis penerangan disesuaikan dengan kebutuhan tiap jenis kegiatan yang ada pada tiap ruang.

Tabel 3.16. klasifikasi kuat penerangan berdasarkan fungsi

Fungsi bangunan Kuat

penerangan(lux)

Intensitas daya(watt/m)

Kantor 250-350 15-30

Hunian 100-250 10-20

Restoran toko,pameran 200-500 15-30

Ruang computer tempat pembelanjaan 500 30-50 Basement hall koridor tangga gudang toilet 150-350 5-10

Rumah sakit 150-350 15-30

(53)

131

3.2.2.2. Penghawaan

Penghawaan pada pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas merupakan penghawaan yang terdiri dari penghawaan alami dan penghawaan buatan.

a) Penghawaan Alami

Penghawaan alami merupakan sebuah proses udara pada luar bangunan masuk kedalam bangunan melalui sirkulasi bukaan-bukaan pada bangunan tersebut dan segi orientasi bangunan sangat dibutuhkan dalam pemanfaatn penghawaan alami yang mana arah angin sangat berpengeruh terhadap penghawaan alami.

Menggunakan ventilasi alami atau ventilasi mekanis, serta harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

 Luas bukaan minimum adalah 6 % dari luas lantai efektif

 Perletakan ventilasi alami harus diatur mengikuti pergerakan udara silang

b) Penghawaan Buatan

Penghawaan buatan membutuhkan perantara /alat yang dapat menghasilkan udara. menggunkan ventilasi buatan harus memenuhi:

 Volume pergantian udara minimum sebesar 10-15 m3 /jam/orang;

 Alat ventilasi buatan tidak menimbulkan kebisingan

Penghawaan buatan terdiri dari

Air Conditioner (AC)(ac central,ac split wall,ac standing floor)

Exhaust Fan biasa digunakan didapur dan toilet

(54)

132

3.2.3 Studi Sistem Utilitas 3.2.3.1 Sistem Penyediaan Air

Diagram 3.9 Sumber Air Bersih

Sumber air bersih diperoleh dari dua sumber, yaitu berlangganan dari PDAM dan pengadaan mandiri melalui sumur. Untuk menampung pasokan air akan digunakan bak penampungan.

Gambar 3.28 isntalasi utilitas sistem downfeed Sumber,http://umarcivilengineering.blogspot.co.id /2015/02/sistem-instalasi-plumbing-pemipaan.html12

july2101,13.21 pm

Keberadaan bak ini selain memperingan kerja pompa yang terus menerus bekerja akan mampu penghematan konsumsi listrik. Pendistribusian air ke ruang ruang akan menggunakan prinsip down feed.Dalam sistem ini air ditampung

dulu di tangki bawah (ground tank), kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan.Dari sini air didistribusikankeseluruh bangunan.

Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan karena:

a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing hampir tidak berarti.

b. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan.

c. Perawatan tangki sangat sederhana dibandingkan dengan tangki tekan. SUMUR

PDAM

POMPA

BAK PENAMPUNG

PERAWATAN LAPANGAN LAVATORY /WASTAFEL DAPUR

(55)

133 Kelebihan down feed system ini adalah:

a. Pompa tdak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien. b. Air bersih selalu tersedia setiap saat.

c. Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah bahaya kebakaran (sprinkle dan hydrant).

Kekurangan sistem ini adalah:

a. Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan. b. Menambah beban pada struktur bangunan.

c. Menambah biaya pemeliharaan.

Tabel 3.18. Kebutuhan air berdasarkan fungsi bangunan

Fungsi bangunan unit Kebutuhan (liter)

Apartemen Orang 135-225

Hotel Orang 185-225

Kantor Orang 45-90

Restaurant/kafetaria Orang 70

Rumah sakit Orang 280-470

Sekolah tanpa asrama Murid 45-90 Sekolah dengan asrama Murid 135-225

3.2.3.2 Sistem Pengolahan Limbah a) Limbah Cair

Sumber Jimmy S,Juana (2005)

Gambar diagram 3.10 Proses air bersih dan kotor

(56)

134

b) Limbah Grey water

Berbeda dengan blackwater, greywater tidak dapat dibuang keseptic tank karena kandungan detergen dapatmembunuh bakteri pengurai yang dibutuhkan septic tank. Karena itu, diperlukan pengolahan khusus yang dapat menetralisasi kandungan detergen dan juga menangkap lemak. Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran greywater adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringan, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas,Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air, dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur

yang ikut terbuang ke selokan.

Gambar

Tabel 3.1 Studi aktivitas pada projek pusat pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi disabilitas
Tabel 3.3  Jumlah Penyandang Cacat Di Kota Semarang
Tabel 3.4  Pola Kebutuhan ruang dan Sifat Ruang
Tabel 3.5 Persyaratan Ruang khusus
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengolahan data, diperoleh ragam konsep diri. Ragam konsep diri yang muncul seperti, diri yang besar dan kuat, sehat atau sakit, rapi dan tampan terkait dalam aspek

Adapun keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan adanya kerjasama di bidang servis AC ini yaitu gedung kantor Anda akan terasa jauh lebih nyaman ketika digunakan untuk bekerja

Perbandingan antara energi suara yang diserap oleh suatu bahan dengan energi suara yang datang pada permukaan bahan tersebut didefenisikan sebagai koefesien absorpsi

Karena berkat rahmat dan hidayat-Nya, sehingga saya dapat melaksanakan skripsi sampai proses penyusunan skripsi ini dengan baik, Laporan ini saya persembahkan

Sistem pengereman antilock ini bertujuan agar roda dari mobil tidak terkunci ketika pengereman dilakukan yang umumnya terjadi apabila kendaraan mendapatkan gaya pengereman

Salah satu sasaran dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan adalah terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan (2014) Ibu Kota Kec.. Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan (2014) Ibu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan guru tentang siswanya yang meliputi (1) bagaimana pengetahuan guru tentang kemampuan awal