Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS PELUANG
1. 2.
ANCAMAN 1.
2.
KEKUATAN 1.
2.
KELEMAHAN 1.
2.
TOTAL
9. Menentukan alternatif strategi apa saja yang bisa dijalankan oleh UD. Berkah Sedulur.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum perusahaan
UD. Berkah Sedulur merupakan usaha dagang yang bergerak di bidang perikanan khususnya pada pengeringan ikan. Usaha dagang ini berdiri pada tahu 2002 oleh Bapak Ahmad Ihsan yang bertempat pada Kelurahan Tanjung Sari RT 04 RW 02 Kabupaten Rembang. UD. Berkah Sedulur memiliki kurang lebih 25 orang karyawan yang memproduksi dan mengolah ikan menjadi ikan kering dan siap dipasarkan di berbagai daerah.
Kebersihan dan kualitas ikan merupakan salah satu faktor penting yang harus
Produksi dilakukan setiap hari, karena tingginya permintaan pasar. UD. Berkah Sedulur menyediakan berbagai macam ikan kering mulai dari :
Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.2 Gambaran Umum Responden
Responden yang telah bersedia untuk diwawancarai dan mengisi kuisioner adalah : 1. Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik dan pengelola
Beliau adalah pemilik dan pengelola usaha dagang yang kelolanya saat ini. Beliau memiliki peran penting dalam proses produksi ikan kering mulai dari membeli ikan di TPI sampaipada pemasaran ikan kering tersebut.
2. Lima orang karyawan
Karyawan tersebut adalah Karwati, Susanah, Sugiarti, Ngasri dan Rukayah yang bekerja lebih dari 5 tahun. Mereka mempunyai berbagai tugas tersendiri untuk menjemur ikan, mengatur packaging, penggaraman, dan lain sebagainya.
Pemilik
Kepala Gudang
Bagian Penggaraman
Bagian Pengeringan
Bagian Pengemasan
3. Sepuluh orang konsumen yang diambil berdasarkan pembelian yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu.
4.2.1 Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan
Dari 16 orang responden,10 orang merupakan pelanggan, 5 orang merupakan karyawan dan 1 orang merupakan pemilik UD. Berkah Sedulur, dimana setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda pada jenis kelamin, usia maupun pekerjaan.
Tabel 4.2.1
Gambaran Umum Responden berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan
No Keterangan Pemilik Karyawan Pelanggan
F % F % F %
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 1 100 - - 4 40
Perempuan - - 5 100 6 60
Total 1 100 5 100 10 100
2 Usia
20-30 tahun - - - - 4 40
41-50 tahun 1 100 2 40 4 40
51-60 tahun - - - - 1 10
Total 1 100 5 100 10 100
3 Pekerjaan
Wiraswasta 1 100 - - 5 50
Karyawan - - 5 100 5 50
Total 1 100 5 100 10 100
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari data yang didapat pada tabel 4.2.1, diketahui bahwa pemilik berjenis kelamin laki-laki dengan usia 41-50 tahun. Dari total responden terdapat 5 orang karyawan yang semua berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 3 orang, dan sianya berusia 41-50 tahun. Mayoritas responden dalam penelitian ini adalah pelanggan (62,5 %). Dari 10 pelanggan, 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan. Pelanggan dengan rentang usia antara 20-30 tahun berjumlah 4 orang, 31-40 tahun berjumlah 1 orang, 41-50 tahun berjumlah 4 orang, dan 1 orang berusia 51-60 tahun.
4.3 Variabel SWOT
Variabel SWOT didapatkan dari wawancara kepada pemilik UD. Berkah Sedulur yaitu Bapak Ahmad Ihsan. Selain wawancara, variabel SWOT juga dikonfirmasikan kepada karyawan dan konsumen melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil pengumpulan data serta informasi yang dianalisis, berikut merupakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan serta adanya peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang dihadapi oleh UD. Berkah Sedulur yaitu :
1. Kekuatan (Strength)
Tabel 4.3.1
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat
dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.1 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.9 dari tabel 4.3.1 diatas.
c. Kualitas ikan PERNYATAAN terhindar dari obat-obatan pengawet.
- - - - 1 3 8 32 1 5 4 Setuju
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu memperhatikan
standarisasi ukuran ikan.
- - - - 1 3 9 36 - - 3.9 Setuju
3. Ikan yang dihasilkan
berkualitas baik. - - - - 3 9 6 24 1 5 3.8 Setuju 4. Kebersihan dan
kehigienitasan ikan terjamin jika di banding oleh pesaing lain.
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.8 dari tabel 4.3.1 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan konsumen UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.6 dari tabel 4.3.1 diatas.
Tabel 4.3.2
Tanggapan Responden Karyawan Terhadap Kekuatan UD. Berkah Sedulur
a. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet PERNYATAAN
Sangat tidak setuju (Skor 1)
Tidak Setuju (Skor 2)
Netral (Skor 3)
Setuju (Skor 4)
Sangat setuju (Skor 5)
Rata -rata skor
Keterangan
KEKUATAN F S F S F S F S F S
1. Pengolahan ikan yang terhindar dari obat-obatan pengawet.
- - - 3 12 2 10 4.4 Setuju
2. Pengemasan
/Packagingyang selalu memperhatikan
standarisasi ukuran ikan.
Pihak internal menerangkan bahwa produk yang diolah tersebut terhindar dari obat dan bahan pengawet lainya, karena dalam penggunaan obat pengawet dapat menurunkan citra dan ketidak percayaan masyarakat terhadap hasil produksi. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
b. Pengemasan / Packaging
Untuk pengemasan ikan kering, pihak internal selalu memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas untuk kepuasan pelanggan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
c. Kualitas ikan
Dengan menggunakan ikan segar yang didapat langsung dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kualitas ikan lebih terjamin karena setiap harinya nelayan yang sudah melaut, dan hasil tangkapanya langsung di lelang sesampainya di TPI. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.4 dari tabel 4.3.2 diatas.
d. Kebersihan ikan
Ikan yang dikemas untuk di pasarkan menggunakan kardus yang bersih dan terlebih dahulu ikan telah di bungkus kedalam plastik lalu dimasukan dalam kardus untuk 3. Ikan yang dihasilkan
berkualitas baik. - - - 3 12 2 10 4.4 Setuju 4. Kebersihan dan
kehigienitasan ikan terjamin jika di banding oleh pesaing lain.
lebih bersih didalam kemasan. Maka hasil dari tanggapan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.2 dari tabel 4.3.2 diatas.
2. Kelemahan (weakness)
Tabel 4.3.3
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Kelemahan UD. Berkah Sedulur
PERNYATAAN
Sangat tidak setuju (Skor 1)
Tidak Setuju (Skor 2)
Netral (Skor 3)
Setuju (Skor 4)
Sangat setuju (Skor 5)
Rata -rata skor
Keterangan
KELEMAHAN F S F S F S F S F S
1. Masih terbatasnya teknologi pengerinagn ikan yang digunakan oleh perusahaan.
- - - 4 16 2 10 4.33 Setuju
2. Sarana produksi yang
masih terbatas. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju 3. Keterampilan dan
penguasaan teknologi oleh pengelola masih lemah.
a. Kendala pada pengeringan ikan
Pada saat musim penghujan tiba merupakan kendala pertama akan mengeringkan ikan, karena pengeringan yang dilakukan adalah dengan cara di jemur dibawah sinar matahari. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.3 diatas.
b. Sarana produksi yang masih terbatas
Belum digunakanya peralatan modern dan pengolahan lebih lanjut dalam proses produksi ikan, sehingga ikan yang dijual terbatas pada ikankering. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
c. Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang belum dijalankan karena pangsa pasar sebagian masih tertuju pada pasar tradisional, maka kebanyakan pelanggan memberi order lewat telepon. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.3 diatas.
d. Keterbatasan modal
Modal yang masih terbatas untuk mengembangkan usaha yang saat ini dijalankan, oleh karena itu pemilik usaha masih menjalankan usahanya ini dengan cara tradisional. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.3 diatas.
4. Keterbatasan modal
3. Peluang (opportunity)
Tabel 4.3.4
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Peluang UD. Berkah Sedulur
PERNYATAAN
Sangat tidak setuju (Skor 1)
Tidak Setuju (Skor 2)
Netral (Skor 3)
Setuju (Skor 4)
Sangat setuju (Skor 5)
Rata -rata skor
Keterangan
PELUANG F S F S F S F S F S
1. UD. Berkah Sedulur berpeluang besar karena dekat dengan sumber bahan baku dan dekat dengan pasar.
- - - - 2 6 3 12 1 5 3.83 Setuju
2. Potensi perikanan tangkap di Kabupaten Rembang cukup tinggi.
- - - 4 16 2 10 4.33 Setuju
3. Keanekaragaman hayati
a. Dekat sumber bahan baku
Salah satu keuntungan yang di ambil adalah biaya transport yang tidak terlalu mahal karena dekat sangat dengan tempat produksi usaha, dan mengingat bahan baku ikan segar yang mudah rusak maka sebagai peluang karena dekat dengan sumber bahan baku. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.83 dari tabel 4.3.4 diatas.
b. Potensi perikanan cukup tinggi
Perikanan di Rembang mampu menghasilkan tangkapan yang beragam dan dominan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, antara lain ikan layang, kembung, tembang, tongkol, bawal, tenggiri, teridan kakap yang setiap tahunya mengalami peningkatan hasil tangkapan. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.33 dari tabel 4.3.4 diatas. c. Keanekaragaman hayati tangkapan nelayan
Pihak internal mangatakan bahwa perikanan tangkap tidak hanya menangkap ikan saja, melainkan ada yang menangkap seperti cumi, udang, kepiting dan kerang. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.4 diatas.
d. Tingginya permintaan masyarakat
Rata-rata masyarakat sekitar mengkonsumsi ikan karena mengingat bahwa protein dalam kandungan ikan begitu kayanya sehingga banyak masyarakat yang 4. Tingginya permintaan
masyarakat akan permintaan ikan.
- - - 5 20 1 5 4.16 Setuju
5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan.
menggemarinya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.4 diatas.
e. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan
4. Ancaman (threats)
Tabel 4.3.5
Tanggapan Responden Pemilik dan Karyawan Terhadap Ancaman UD. Berkah Sedulur
a. Supply ikan yang tidak menentu PERNYATAAN
Sangat tidak setuju (Skor 1)
Tidak Setuju (Skor 2)
Netral (Skor 3)
Setuju (Skor 4)
Sangat setuju (Skor 5)
Rata -rata skor
Keterangan
ANCAMAN F S F S F S F S F S
1. Supply ikan yang tidak
menentu. - - - 6 24 - - 4 Setuju
2. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan menyebabkan
tercemarnya biota laut.
- - - - 1 3 3 12 2 10 4.16 Setuju
3. Persaingan harga yang
ketat. - - - - 2 6 4 16 - - 3.67 Setuju
4. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet dapat mengurangi rasa kepercayaan
masyarakat terhadap produksi ikan kering.
Pasokan ikan pada saat musim penghujan berkurang karena pada saat bulan desember sampai januari terjadi angin muson barat yang mengakibatkan ombak besar dan nelayan tidak berani melaut. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4 dari tabel 4.3.5 diatas.
b. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan
Ikan yang ditangkap dengan bius kemungkinan akan tercemar, karena dapat mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan dengan bius itu misalnya, dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan juga bias menimbulkan kerusakan pada biota laut lainya. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.
c. Persaingan harga yang ketat
Banyak pelaku usaha pengeringan ikan di Rembang karena mereka juga memasarkan hasil usahanya tersebut di pasar yang sama, bahkan ada harga yang lebih murah lagi, hal tersebut menjadi ancaman bagi UD. Berkah Sedulur, karena masyarakat akan lebih memilih produk berdasarkan harga yang lebih rendah meskipun kualitas terpaut jauh. Maka hasil dari tanggapan pemilik dan karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 3.67 dari tabel 4.3.5 diatas.
d. Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet
karyawan UD. Berkah Sedulur menyatakan setuju dengan skor rata-rata 4.16 dari tabel 4.3.5 diatas.
4.4Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks IFE dengan data yang di dapat langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.4 Matriks IFE
STRENGTH BOBOT PERINGKAT BOBOT x
PERINGKAT
1 Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan
pengawet lainya 0,09 2 0,18
2 Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran
ikan yang merata) 0,07 3 0,21
3 Kualitas ikan baik 0,2 3 0,6
4 Kebersihan pada ikan 0,15 3 0,45
WEAKNESS
1 Kendala pada pengeringan 0,12 2 0,24
2 Sarana produksi yang masih terbatas 0,08 2 0,16
3 Penggunaan teknologi yang masih lemah 0,15 3 0,45
4 Keterbatasan modal 0,14 2 0,28
TOTAL 1,0 2,57
Sumber : data primer yang diolah, 2016
modal oleh pemilik 14%, kendala pada pengeringan 12% dan sarana produksi yang masih terbatas 8%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh dalam kondisi perusahaan adalah kualitas ikan yang baik dan kebersihan pada ikan. Ada juga variabel yang cukup mampu memberi pengaruh kepada perusahaan adalah ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya serta kemasan yang memperhatikan standarisasi ukuran ikan yang akan dikemas. Sedangkan sarana produksi yang masih terbatas merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
Dari tabel IFE tersebut juga ditemukan beberapa strategi perusahaan yang berhasil saat ini. Strategi yang paling unggul adalah kebersihan pada ikan (rating = 3) dan kemasan / packaging (standarisasi ukuran ikan yang merata) yang memiliki rating sama itu 3. Dengan rating yang cukup tinggi ini, strategi yang dijalankan saat ini perlu untuk dipertahankan. Strategi yang perlu diubah karena belum berhasil adalah strategi sarana produksi yang masih terbatas dan kendala pada pengeringan (rating = 2).
4.5Matriks EFE (External Factor Evaluation)
Berikut ini merupakan hasil perhitungan matriks EFE dengan data yang di dapat langsung oleh pemilik UD. Berkah Sedulur.
Tabel 4.5 Matriks EFE
Sumber : data primer yang diolah, 2016
OPPORTUNITY BOBOT PERINGKAT BOBOT x
PERINGKAT
1 Dekat dengan sumber bahan baku 0,18 3 0,54
2 Potensi perikanan tinggi 0,18 3 0,54
3 Keanekaragaman hayati 0.05 2 0,1
4 Tingginya permintaan masyarakat 0,15 3 0,45
5 Dukungan pemerintah untuk pengembangan
industri perikanan 0,04 2 0,08
THREAT
1 Supply ikan yang tidak menentu 0,13 2 0,26
Untuk menentukan bobot dan peringkat matriks EFE ditentukan oleh pihak internal yaitu Bapak Ahmad Ihsan sebagai pemilik/pengelola UD. Berkah Sedulur. Bobot merupakan signifikansi relatif dari suatu variabel terhadap kesuksesan perusahaan, peringkat adalah ukuran efektifitas strategi perusahaan saat ini. Tabel diatas diketahui bahwa dari 100% total bobot EFE menurut pemilik, terdapat peluang utama adalah dekat dengan sumber bahan baku bobot 18%, potensi perikanan tinggi juga diberi bobot 18%, tingginya permintaan masyarakat bobot 15%, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan bobot 5% dan dukungan pemerintah bobot 4%. Sedangkan ancaman utama yaitu pada persaingan harga yang ketat dengan bobot 15%, stok ikan yang tidak menentu 13%, alat tangkap yang tidak ramah lingkungan 6% dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 6%. Pemberian bobot tersebut di berikan berdasarkan pada variabel yang mana yang lebih terpenting sampai yang tidak terpenting menurut pemilik UD. Berkah Sedulur. Variabel yang paling berpengaruh baik bagi perusahaan untuk waktu kedepan adalah dekat dengan sumber bahan baku dan potensi perikanan tinggi. Ada juga variabel yang cukup memberi pengaruh baik untuk perusahaan dalam waktu kedepan adalah tingginya permintaan masyarakat, keanekaragaman hayati tangkapan nelayan dan dukungan pemerintah dalam sektor perikanan. Sedangkan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan maraknya penggunaan obat-obatan pengawet merupakan variabel yang tidak berpengaruh besar bagi perusahaan.
3 Persaingan harga yang ketat 0,15 3 0,45
4 Maraknya penggunaan obat-obatan pengawet 0.06 2 0,12
4.6Matriks Internal-Eksternal
Berdasarkan hasil dari perhitungan matriks IFE dan matriks EFE, dapat diketahui diposisi manakah letak UD. Berkah Sedulur sebagai berikut:
Gambar 4.6 Hasil Matriks IE
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari gambar diatas didapatkan bahwa posisi UD. Berkah Sedulur terletak pada kuadran sel V yang termasuk menjaga dan mempertahankan. Strategi yang cocok diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
4.7Analisis SWOT
Untuk membuat matriks SWOT ini kita melakukan perumusan strategi dengan cara menggabungkan antara faktor internal dengan faktor eksternal, sehingga
Skor bobot total IFE
Rendah (1,00-1,99)
Sedang (2,00-2,99)
Lemah (1,00-1,99)
II
I III
IV VI
VII VIII IX
V
Tinggi (3,00-4,00)
Sedang (2,00-2,99)
Kuat (3,00-4,00)
3,0 2,0 1,0 4,0
3,0
2,0
1,0
S
k
or
b
ob
ot t
otal EFE
2,57
mendapatkan strategi SO (Kekuatan - Peluang), WO (Kelemahan - Peluang), ST (Kekuatan - Ancaman), WT (Kelemahan - Ancaman).
Berikut merupakan analisis SWOT UD. Berkah Sedulur : Tabel 4.7 Matriks SWOT
ANALISIS
SWOT
STRENGTH
1. Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya.
2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran ikan yang merata).
3. Kualitas ikan baik. 4. Kebersihan pada ikan.
WEAKNESS
1. Kendala pada pengeringan.
2. Sarana produksi yang masih terbatas.
3. Penggunaan teknologi yang masih lemah. 4. Keterbatasan modal.
OPPORTUNITY
1. Dekat dengan sumber bahan baku.
2. Potensi perikanan tinggi. 3. Keanekaragaman hayati.
4. Tingginya permintaan masyarakat.
5. Dukungan pemerintah untuk pengembangan industri perikanan.
Strategi SO
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek. (S2, O1, O2, O3)
Strategi WO
1. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit. (W2, W3, O2, O3)
2. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini.
(W3, O4, O5)
3. Persaingan harga yang ketat. 4. Maraknya penggunaan
obat-obatan pengawet.
Strategi ST
1. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu.
(S3, T3, T4)
Strategi WT
1. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup.
(W2, W3, T1, T4)
2. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
Berdasarkan matriks IE dan SWOT, strategi yang dirumuskan oleh peneliti adalah: A. Pengembangan Produk
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek. (S2, O1, O2, O3)
Untuk pengembangan produk yang belum ada saat ini, perusahaan dapat menambahkan beberapa varian produk yang juga digemari oleh masyarakat seperti teri nasi, jambal dan petek. Hal ini dapat menjadi peluang yang cukup besar untuk keberlangsungan usaha sehingga ke depan, semakin banyak pelanggan yang tertarik dengan tersedianya produk yang beragam.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit. (W2, W3, O2, O3)
Dengan menambahkan fasilitas produksi yaitu mesin untuk pengemasan yang sekarang sudah semakin canggih, akan membantu dan menghasilkan kemasan yang jauh lebih rapi untuk pengemasan. Proses packaging yang modern juga membantu produk menjadi lebih awet dan higienis dalam mendukung pendistribusian ke pelanggan.
3. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan yang cukup. (W2, W3, T1, T4)
Cold storage memiliki peran penting dalam penyimpanan persediaan ikan baik sebelum maupun sesudah proses pengolahan ikan. Dengan menambah runangan pendingin (cold storage) hal ini akan menambah jumlah stok ikan yang kini sering terhambat oleh supply ikan yang tidak menentu yang diakibatkan oleh masalah cuaca.
(W1, W3, T4)
Ketergantungan yang tinggi terhadap sinar matahari untuk proses pengeringan ikan menjadi kendala ketika musim penghujan tiba. Alternatif untuk menggantikan sinar matahari adalah penggunaan mesin pengering. Dengan menggunakan tenaga mesin sebagai pengganti tenaga sinar matahari yang digunakan untuk mengeringkan ikan pada saat musim penghujan, keberlangsungan untuk produksi akan tetap berjalan. B. Penetrasi pasar
1. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini. (W3, O4, O5)
Pemanfaatan teknologi media sosial dewasa ini sangat berpengaruh bagi kegiatan usaha terutama dalam bidang pemasaran. Seiring perkembangan jaman, penggunaan teknologi media sosial ini mampu memberikan komunikasi yang lebih cepat dan efisien ke pelanggan tanpa batasan jarak dan waktu. Media sosial akan memudahkan pemasaran ke daerah-daerah yang secara fisik jauh dari lokasi usaha. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan omset dan daerah pemasaran perusahaan. 2. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan
harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. (S3, T3, T4) Kesadaran akan pentingnya kebersihan bahan makanan menjadi salah satu faktor penting yang diperhatikan oleh pelanggan. Dengan menyediakan produk yang bersih dan berkualitas serta pemberian potongan harga, akan menarik minat dan daya beli pelanggan terhadap produk usaha. Dalam jangka panjang, konsistensi perusahaan untuk menyediakan produk yang bersih dan berkualitas akan mendorong loyalitas pelanggan terhadap produk.
Sesuai hasil analisis SWOT diatas, dapat diketahui 6 (enam) strategi alternatif yang bisa digunakan oleh UD. Berkah Sedulur, yaitu :
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek.
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit.
3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini.
4. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu. 5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage) untuk menjamin stok ikan
yang cukup.
6. Penggunaan mesin pengering yang menjamin kebersihan dan kesegaran ikan.
Alternatif Strategi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek
Penambahan
tersedia saat ini
Penyediaan ikan yang bersih dan
kualitas sumber bahan baku 2. Potensi perikanan
tinggi
pemerintah untuk
pengembangan
3. Persaingan harga yang ketat
Total Bobot Eksternal : 1,00
Kekuatan
1. Ikan yang diolah bebas formalin dan bahan pengawet lainya
2. Kemasan / packaging (Standarisasi ukuran ikan yang merata)
3. Kualitas ikan terjamin
4. Kebersihan pada ikan
0,2
2. Sarana produksi yang masih terbatas 3. Penggunaan
teknologi yang masih lemah
4. Keterbatasan modal
0,12
Total Bobot Internal : 1,00
Berdasarkan perhitungan pada matriks QSPM bisa dilihat alternatif strategi mana yang terbaik untuk kelangsungan produksi UD. Berkah Sedulur. Hasil matriks QSPM terdapat pada tabel dibawah :
Tabel 4.8.2 Hasil QSPM
No. Alternatif Strategi TAS Peringkat
1. Pengembangan produk yaitu dengan cara menambah keragaman ikan/produksi yang belum ada seperti teri nasi, jambal, dan petek
6,41 4
2. Penambahan mesin dalam proses produksi ikan maupun dalam proses packaging dengan cara membeli secara kredit
5,06 5
3. Penetrasi pasar dengan cara pemanfaatan teknologi seperti media sosial WhatsApp untuk proses pemasaran yang tersedia saat ini
2,88 6
4. Penyediaan ikan yang bersih dan kualitas terjamin serta memberikan potongan harga kepada konsumen setiap pembelian dengan jumlah tertentu
7,97 1
5. Penambahan ruang pendingin (cold strorage)
untuk menjamin stok ikan yang cukup 7,41 3
6. Penggunaan mesin pengering yang
menjamin kebersihan dan kesegaran ikan 7,86 2
hasil produksi yang disediakan oleh UD. Berkah Sedulur. Strategi alternatif lainya