• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN NOVEMBER 2015 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

1

November 2015, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi yaitu sebesar

0,11

persen. Empat

kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan

sebesar

0,05

persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar

0,04

persen; kelompok

makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar

0,03

persen; dan kelompok kesehatan sebesar

0,02

persen. Sedangan kelompok yang memberikan andil yang menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang

sebesar

0,02

persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar

0,01

persen.

Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil yang kecil sekali pada inflasi

November 2015.

Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya telur ayam ras, daging ayam

ras, pasta gigi, cabe merah, gula pasir, pembasmi nyamuk bakar, rokok kretek filter, ikan tongkol segar, cat

kayu/cat besi, jengkol, cumi-cumi segar, dan daun katuk.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi

karena adanya kenaikan indeks pada kelompok kesehatan naik

0,54

persen; kelompok bahan makanan

naik sebesar

0,27

persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik

0,17

persen;

kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar

0,13

persen; dan kelompok

pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik

0,02

persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan

indeks atau deflasi yaitu kelompok sandang turun

0,39

persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa

keuangan turun sebesar

0,08

persen.

Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-

58

dari

82

kota yang diamati perkembangan

harganya. Dari

82

kota,

69

kota mengalami inflasi dan hanya

13

kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi

terjadi di Merauke sebesar

2,35

persen, sedangkan inflasi terendah dialami Ternate sebesar

0,02

persen.

Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar

1,02

persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado

sebesar

0,01

persen.

Kota Bandar Lampung, pada Oktober 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to

point) adalah sebesar

3,44

persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar

6,26

persen.

No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN NOVEMBER 2015

INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

NOVEMBER 2015 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN

(IHK TAHUN DASAR 2012=100)

Perkembangan harga berbagai komoditi pada November 2015, secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,33 pada bulan Oktober 2015 menjadi 122,47 pada November 2015.

Adapun komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan November 2015 adalah telur ayam ras dengan andil sebesar 0,03 persen, daging ayam ras 0,02 persen, pasta gigi 0,02 persen, cabe merah 0,02 persen, gula pasir 0,01

(2)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

2

persen, pembasmi nyamuk bakar 0,01 persen, rokok kretek filter 0,01 persen, ikan tongkol segar 0,01 persen, cat kayu/cat besi 0,01 persen, jengkol 0,01 persen, cumi-cumi segar 0,01 persen, dan daun katuk 0,01 persen.

November 2015, empat kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok bahan makanan yang memberikan andil sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04

persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar

0,02 persen. sebesar 0,28 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil yang sangat kecil.

Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung November 2015, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

November 2014 Desember 2014 Oktober 2015 November 2015 November 2015 *) tahun Kalender Tahun ke tahun 2015 **) ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m ## 115,26 118,40 122,33 122,47 0,11 3,44 6,26 1 Bahan Makanan ## 122,66 126,16 132,01 132,37 0,27 4,92 7,92 2 Makanan Jadi, minuman,

Rokok dan Tembakau ## 112,64 116,04 122,61 122,82 0,17 5,84 9,04 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas

dan Bahan bakar ## 112,40 114,59 118,40 118,55 0,13 3,46 5,47

4 Sandang ## 102,38 102,57 107,04 106,62 -0,39 3,95 4,14

5 Kesehatan ## 110,51 112,73 125,19 125,86 0,54 11,65 13,89

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga ## 115,96 116,23 122,53 122,56 0,02 5,45 5,69 7 Transpor dan Komunikasi

dan Jasa Keuangan ## 118,37 124,85 120,13 120,03 -0,08 -3,86 1,40

Kelompok Pengeluaran

[1]

* ) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

***) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan November 2014

Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, November 2015

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

[1] [2]

U M U M 0,11

1. Bahan Makanan 0,05

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,03

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,04

4. Sandang -0,02

5. Kesehatan 0,02

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,01

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada November 2015 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,01 pada Oktober 2015 menjadi 132,37 pada November 2015. Terjadinya inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok telur, susu, dan hasilnya. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, tujuh subkelompok mengalami inflasi, hanya dua subkelompok yang mengalami deflasi, dan dua lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok telur, susu

(3)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

3

dan hasilnya naik 1,18 persen; bumbu-bumbuan naik 1,07 persen; ikan segar naik 0,72 persen; daging dan hasilnya naik 0,65 persen; ikan diawetkan naik 0,21 persen; kacang-kacangan naik 0,17 persen; dan buah-buahan naik 0,14

persen. Deflasi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran turun 1,46 persen; dan lemak dan minyak turun 0,34 persen. Kelompok bahan makanan pada November 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya inflasi diantaranya telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah, ikan tongkol segar, jengkol, cumi-cumi segar, daun katuk, bawang putih, bayam, dan ikan selar.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,17

persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,61 pada Oktober 2015 menjadi 122,82 pada November 2015. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, dua mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman tidak beralkohol naik sebesar 0,48

persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,39 persen, sementara satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok makanan jadi.

November 2015, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar

0,03 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu gula pasir, rokok kretek filter, dan rokok putih.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,13

persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,40 pada Oktober 2015 menjadi 118,55 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,74 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,67 persen; dan subkelompok biaya tempat tinggal naik 0,05 persen. Sedangkan satu subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,05 persen.

November 2015, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,04

persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pembasmi nyamuk bakar, cat kayu/cat besi, dan lemari pakaian.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada November 2015 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 107,04 pada Oktober 2015 menjadi 106,62 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, dua mengalami deflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 1,58 persen dan subkelompok sandang wanita turun sebesar 0,13 persen, satu mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak yang naik 0,13 persen, dan satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sandang laki-laki.

November 2015, kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan dan pembalut wanita.

5.

Kesehatan

Kelompok kesehatan pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 125,19 pada Oktober 2015 menjadi 125,86 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, hanya satu subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang naik 1,37 persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok obat-obatan, subkelompok jasa perawatan jasmani, dan subkelompok jasa kesehatan.

Pada November 2015, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pasta gigi dan shampo.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada November 2015 mengalami inflasi 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,53 pada Oktober 2015 menjadi 122,56 pada November 2015. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yang naik sebesar 0,36 persen, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok rekreasi yang turun 0,07

persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

(4)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

4

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada November 2015 mengalami deflasi sebesar 0,08

persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 120,13 pada Oktober 2015 menjadi 120,03 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu yang mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor yang turun 0,11 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Pada November 2015, kelompok transport, komunikasi, & jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar

0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah angkutan udara.

Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Oktober 2015 dan November 2015 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok Bandar Lampung IHK Oktober 2015 IHK November 2015 Perubahan (%) Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 122,33 122,47 0,11 0,11 I. BAHAN MAKANAN 132,01 132,37 0,27 0,05

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 130,85 130,85 0,00 0,00

Daging dan Hasil-hasilnya 137,40 138,29 0,65 0,02

Ikan Segar 128,07 128,99 0,72 0,02

Ikan Diawetkan 123,84 124,10 0,21 0,00

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 126,32 127,81 1,18 0,03

Sayur-sayuran 126,35 124,50 -1,46 -0,03

Kacang – kacangan 131,55 131,78 0,17 0,00

Buah – buahan 177,49 177,74 0,14 0,00

Bumbu – bumbuan 135,05 136,49 1,07 0,02

Lemak dan Minyak 103,70 103,35 -0,34 -0,01

Bahan Makanan Lainnya 136,97 136,97 0,00 0,00

II. MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 122,61 122,82 0,17 0,03

Makanan Jadi 125,03 125,03 0,00 0,00

Minuman yang Tidak Beralkohol 110,83 111,36 0,48 0,01

Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,55 126,04 0,39 0,02

III. PERUMAHAN 118,40 118,55 0,13 0,04

Biaya Tempat Tinggal 114,86 114,92 0,05 0,01

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 130,96 130,89 -0,05 0,00

Perlengkapan Rumahtangga 119,04 119,92 0,74 0,01 Penyelenggaraan Rumahtangga 114,07 114,83 0,67 0,02 IV. SANDANG 107,04 106,62 -0,39 -0,02 Sandang Laki-laki 111,23 111,23 0,00 0,00 Sandang Wanita 106,99 106,85 -0,13 0,00 Sandang Anak-anak 105,85 105,99 0,13 0,00

Barang Pribadi dan Sandang Lain 103,85 102,21 -1,58 -0,02

V. KESEHATAN 125,19 125,86 0,54 0,02

Jasa Kesehatan 129,53 129,53 0,00 0,00

Obat-obatan 108,13 108,13 0,00 0,00

Jasa Perawatan Jasmani 131,93 131,93 0,00 0,00

Perawatan Jasmani dan Kosmetik 127,35 129,09 1,37 0,02

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 122,53 122,56 0,02 0,00

Jasa Pendidikan 130,26 130,26 0,00 0,00

Kursus-kursus/Pelatihan 113,23 113,23 0,00 0,00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 115,47 115,89 0,36 0,00

Rekreasi 108,13 108,05 -0,07 0,00

Olah Raga 101,81 101,81 0,00 0,00

VII. TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 120,13 120,03 -0,08 -0,01

Transpor 131,45 131,30 -0,11 -0,01

Komunikasi Dan Pengiriman 96,85 96,85 0,00 0,00

Sarana Penunjang Transpor 108,96 108,96 0,00 0,00

(5)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

5

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, November 2015

No.

Kode

Jenis Barang

Persentase

Perubahan

Sumbangan

Inflasi

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1

105015

TELUR AYAM RAS

3,61

0,03

2

102009

DAGING AYAM RAS

1,98

0,02

3

504011

PASTA GIGI

5,83

0,02

4

109029

CABAI MERAH

3,06

0,02

5

202006

GULA PASIR

2,36

0,01

6

304007

PEMBASMI NYAMUK BAKAR

11,43

0,01

7

203011

ROKOK KRETEK FILTER

0,38

0,01

8

103081

TONGKOL/AMBU-AMBU

3,42

0,01

9

301009

CAT KAYU/CAT BESI

2,00

0,01

10

106031

JENGKOL

8,17

0,01

11

103020

CUMI-CUMI

2,64

0,01

12

106011

DAUN KATUK

8,57

0,01

13

106035

KANGKUNG

-2,47

-0,01

14

102008

DAGING AYAM KAMPUNG

-2,17

-0,01

15

103037

IKAN KEMBUNG SEGAR

-1,02

-0,01

16

106033

KACANG PANJANG

-6,23

-0,01

17

701005

ANGKUTAN UDARA

-5,82

-0,01

18

106075

JAGUNG MANIS

-6,80

-0,01

19

404005

EMAS PERHIASAN

-2,16

-0,02

20

106038

KETIMUN

-14,03

-0,02

INFLASI TAHUNAN

Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2015 (Januari-November) adalah sebesar 3,44 persen menunjukkan angka paling rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Sementara untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2015 adalah sebesar 6,26 persen, menunjukkan angka yang lebih tinggi dari tahun 2012 dan 2014 tapi lebih rendah dari tahun 2013 dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2012– 2015.

Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2015

Inflasi 2012 2013 2014 2015

[1] [2] [3] [4] [5]

1.November (M to M) -0,29 -0,29 1,04 0,11

2.Januari - November (Tahun Kalender) 3,62 7,26 5,48 3,44

3.November terhadap November (YoY)

(6)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

6

Gambar 1.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-November) Bandar Lampung, 2012 – 2015

0,63 0,52 0,31 0,71 0,88 1,67 2,20 3,35 3,68 3,92 3,62 1,00 1,74 2,73 2,23 1,83 2,63 5,46 6,80 7,05 7,58 7,26 0,74 0,76 0,61 0,57 0,60 1,39 2,51 3,30 3,53 4,39 5,48 0,31 0,97 1,68 2,78 3,20 3,23 3,32 3,44 -0,63-0,92 -0,45 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 In fl a s i (% ) 2012 0,63 0,52 0,31 0,71 0,88 1,67 2,20 3,35 3,68 3,92 3,62 2013 1,00 1,74 2,73 2,23 1,83 2,63 5,46 6,80 7,05 7,58 7,26 2014 0,74 0,76 0,61 0,57 0,60 1,39 2,51 3,30 3,53 4,39 5,48 2015 -0,63 -0,92 -0,45 0,31 0,97 1,68 2,78 3,20 3,23 3,32 3,44 Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agt. Jan-Sep. Jan-Okt. Jan-Nov.

Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2012- 2015

4,14 4,66 4,34 4,77 4,32 3,92 3,82 4,69 5,56 6,81 5,88 5,28 5,29 7,62 7,78 7,68 7,96 7,97 7,05 6,36 5,22 5,43 5,55 3,78 3,60 4,02 4,37 5,66 6,88 6,55 7,21 8,08 8,75 8,67 8,64 8,25 8,04 7,24 6,26 4,03 3,21 3,42 3,93 5,47 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 In fl a s i (% ) 2012 thd 2011 4,03 3,21 3,42 3,93 4,14 4,66 4,34 4,77 4,32 3,92 3,82 2013 thd 2012 4,69 5,56 6,81 5,88 5,28 5,29 7,62 7,78 7,68 7,96 7,97 2014 thd 2013 7,05 6,36 5,22 5,43 5,55 5,47 3,78 3,60 4,02 4,37 5,66 2015 thd 2014 6,88 6,55 7,21 8,08 8,75 8,67 8,64 8,25 8,04 7,24 6,26 Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul - Jul Agt-Agt Sep-Sep Okt-Okt Nov-Nov

(7)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

7

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada November 2015, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 69 kota mengalami inflasi dan 13 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,35 persen, dan inflasi terendah dialami Ternate sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah dialami Manado sebesar 0,01 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,11 menempati peringkat ke-58 secara nasional.

Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Bukittinggi sebesar 0,83 persen, inflasi terendah dialami Bungo sebesar 0,07 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah dialami Dumai sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,11 menempati peringkat ke-17 di pulau Sumatera.

Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, November 2015 (2012=100)

K o t a IHK IHK Inflasi MoM K o t a IHK IHK Inflasi MoM Oktober ‘15 November ‘15 November ‘15 Oktober ‘15 November ‘15 November ‘15 [1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4] 1 MEULABOH 120,33 120,67 0,28 42 KEDIRI 119,91 120,04 0,11

2 BANDA ACEH 115,41 115,67 0,23 43 MALANG 121,83 122,03 0,16

3 LHOKSEUMAWE 116,38 116,78 0,34 44 PROBOLINGGO 120,67 120,73 0,05

4 SIBOLGA 119,90 120,83 0,78 45 MADIUN 119,09 119,34 0,21

5 PEMATANG SIANTAR 123,53 123,87 0,28 46 SURABAYA 120,73 120,71 -0,02

6 MEDAN 122,37 123,02 0,53 47 TANGERANG 128,52 128,92 0,31 7 PADANGSIDIMPUAN 118,04 118,52 0,41 48 CILEGON 124,55 124,46 -0,07 8 PADANG 124,28 124,87 0,47 49 SERANG 126,38 127,38 0,79 9 BUKITTINGGI 118,39 119,37 0,83 50 SINGARAJA 126,84 127,24 0,32 10 TEMBILAHAN 125,46 125,65 0,15 51 DENPASAR 117,99 118,46 0,40 11 PEKANBARU 120,81 121,30 0,41 52 MATARAM 120,10 120,16 0,05 12 DUMAI 122,30 122,27 -0,02 53 BIMA 123,33 124,14 0,66 13 BUNGO 118,82 118,90 0,07 54 MAUMERE 115,72 116,40 0,59 14 JAMBI 120,02 120,59 0,47 55 KUPANG 121,99 122,87 0,72 15 PALEMBANG 118,38 119,19 0,68 56 PONTIANAK 128,70 128,52 -0,14 16 LUBUKLINGGAU 118,57 118,84 0,23 57 SINGKAWANG 120,83 120,79 -0,03 17 BENGKULU 127,47 127,59 0,09 58 SAMPIT 121,68 122,30 0,51

18 BANDAR LAMPUNG 122,33 122,47 0,11 59 PALANGKARAYA 118,97 119,98 0,85

19 METRO 129,49 129,16 -0,25 60 TANJUNG 122,78 123,65 0,71

20 TANJUNG PANDAN 127,18 126,38 -0,63 61 BANJARMASIN 119,78 120,27 0,41

21 PANGKAL PINANG 123,12 121,87 -1,02 62 BALIKPAPAN 126,09 125,41 -0,54

22 BATAM 120,71 121,34 0,52 63 SAMARINDA 123,36 123,68 0,26

23 TANJUNG PINANG 121,01 121,23 0,18 64 TARAKAN 129,64 129,70 0,05

24 DKI JAKARTA 122,32 122,47 0,12 65 MANADO 123,07 123,06 -0,01

25 BOGOR 120,45 120,77 0,27 66 PALU 122,24 122,81 0,47 26 SUKABUMI 121,00 121,34 0,28 67 BULUKUMBA 126,63 126,69 0,05 27 BANDUNG 120,54 120,77 0,19 68 WATAMPONE 117,68 117,93 0,21 28 CIREBON 118,42 118,62 0,17 69 MAKASSAR 121,38 121,69 0,26 29 BEKASI 118,99 119,02 0,03 70 PARE-PARE 118,34 118,69 0,30 30 DEPOK 119,91 120,19 0,23 71 PALOPO 119,29 119,82 0,44 31 TASIKMALAYA 119,83 120,32 0,41 72 KENDARI 117,58 117,46 -0,10 32 CILACAP 123,13 123,38 0,20 73 BAU-BAU 123,60 125,17 1,27 33 PURWOKERTO 119,02 119,21 0,16 74 GORONTALO 117,78 117,99 0,18 34 KUDUS 126,79 127,05 0,21 75 MAMUJU 119,99 120,73 0,62 35 SURAKARTA 118,28 118,66 0,32 76 AMBON 121,64 121,10 -0,44 36 SEMARANG 120,27 120,52 0,21 77 TUAL 131,59 132,94 1,03 37 TEGAL 117,87 118,15 0,24 78 TERNATE 125,87 125,90 0,02 38 YOGYAKARTA 119,15 119,31 0,13 79 MANOKWARI 113,16 113,41 0,22 39 JEMBER 119,46 119,77 0,26 80 SORONG 123,04 122,13 -0,74 40 BANYUWANGI 119,15 119,25 0,08 81 MERAUKE 124,45 127,38 2,35 41 SUMENEP 119,09 119,45 0,30 82 JAYAPURA 121,65 121,78 0,11

(8)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

8

Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, November 2015 (2012=100)

K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank

MoM Kalender YOY MoM Kalender YOY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 MEULABOH 0,28 32 0,09 79 1,27 82 42 KEDIRI 0,11 58 0,91 71 3,45 65

2 BANDA ACEH 0,23 40 0,72 75 2,93 75 43 MALANG 0,16 53 2,41 34 5,19 31

3 LHOKSEUMAWE 0,34 26 1,12 68 3,09 70 44 PROBOLINGGO 0,05 64 1,69 52 3,88 57

4 SIBOLGA 0,78 7 1,20 66 2,94 73 45 MADIUN 0,21 44 2,15 41 4,39 50

5 PEMATANG SIANTAR 0,28 32 1,56 56 4,29 51 46 SURABAYA -0,02 71 2,46 31 4,75 39

6 MEDAN 0,53 14 1,93 44 4,51 45 47 TANGERANG 0,31 29 3,28 16 5,75 19 7 PADANGSIDIMPUAN 0,41 21 0,22 78 2,52 78 48 CILEGON -0,07 74 2,93 22 5,55 23 8 PADANG 0,47 17 -0,92 82 1,72 81 49 SERANG 0,79 6 3,50 12 6,68 10 9 BUKITTINGGI 0,83 5 0,97 70 2,83 77 50 SINGARAJA 0,32 27 1,41 60 4,25 52 10 TEMBILAHAN 0,15 55 1,28 65 3,02 72 51 DENPASAR 0,40 25 1,73 51 3,76 61 11 PEKANBARU 0,41 21 1,46 59 3,17 68 52 MATARAM 0,05 64 2,29 38 4,61 43 12 DUMAI -0,02 71 2,23 39 3,93 55 53 BIMA 0,66 11 3,21 17 5,20 30 13 BUNGO 0,07 63 -0,13 80 1,94 80 54 MAUMERE 0,59 13 2,83 25 5,11 33 14 JAMBI 0,47 17 0,46 77 3,08 71 55 KUPANG 0,72 8 2,34 36 6,00 17 15 PALEMBANG 0,68 10 1,91 47 4,71 40 56 PONTIANAK -0,14 76 5,15 6 8,12 2 16 LUBUKLINGGAU 0,23 40 2,03 43 5,12 32 57 SINGKAWANG -0,03 73 2,65 29 5,04 35 17 BENGKULU 0,09 61 2,44 32 5,54 24 58 SAMPIT 0,51 16 4,32 8 6,42 13

18 BANDAR LAMPUNG 0,11 58 3,44 13 6,26 14 59 PALANGKARAYA 0,85 4 3,29 15 5,03 36

19 METRO -0,25 77 1,79 50 4,42 49 60 TANJUNG 0,71 9 5,75 2 8,27 1

20 TANJUNG PANDAN -0,63 80 -0,35 81 2,86 76 61 BANJARMASIN 0,41 21 3,71 10 5,40 27

21 PANGKAL PINANG -1,02 82 3,05 19 5,71 20 62 BALIKPAPAN -0,54 79 5,46 3 7,90 3

22 BATAM 0,52 15 3,70 11 6,49 12 63 SAMARINDA 0,26 36 2,90 23 5,49 26

23 TANJUNG PINANG 0,18 50 1,59 54 4,43 47 64 TARAKAN 0,05 64 2,42 33 4,98 37

24 DKI JAKARTA 0,12 57 2,56 30 5,38 28 65 MANADO -0,01 70 3,75 9 7,73 4

25 BOGOR 0,27 35 1,92 45 3,82 60 66 PALU 0,47 17 2,16 40 5,08 34 26 SUKABUMI 0,28 32 1,68 53 4,15 53 67 BULUKUMBA 0,05 64 0,86 72 3,61 63 27 BANDUNG 0,19 49 3,13 18 5,54 25 68 WATAMPONE 0,21 44 0,49 76 2,93 74 28 CIREBON 0,17 52 1,29 64 3,09 69 69 MAKASSAR 0,26 36 4,45 7 7,26 7 29 BEKASI 0,03 68 1,30 63 3,32 66 70 PARE-PARE 0,30 30 0,83 73 4,62 42 30 DEPOK 0,23 40 1,03 69 3,18 67 71 PALOPO 0,44 20 2,81 26 5,67 21 31 TASIKMALAYA 0,41 21 2,86 24 5,38 29 72 KENDARI -0,10 75 1,12 67 4,43 48 32 CILACAP 0,20 48 1,82 49 3,62 62 73 BAU-BAU 1,27 2 2,69 28 6,12 16 33 PURWOKERTO 0,16 53 1,58 55 3,61 64 74 GORONTALO 0,18 50 2,37 35 6,59 11 34 KUDUS 0,21 44 2,33 37 4,85 38 75 MAMUJU 0,62 12 3,32 14 5,85 18 35 SURAKARTA 0,32 27 1,56 57 3,88 58 76 AMBON -0,44 78 5,27 4 7,22 8 36 SEMARANG 0,21 44 1,51 58 3,94 54 77 TUAL 1,03 3 6,06 1 7,58 5 37 TEGAL 0,24 39 2,98 20 4,69 41 78 TERNATE 0,02 69 2,94 21 6,15 15 38 YOGYAKARTA 0,13 56 2,11 42 3,91 56 79 MANOKWARI 0,22 43 0,74 74 2,51 79 39 JEMBER 0,26 36 1,91 46 4,60 44 80 SORONG -0,74 81 5,25 5 7,08 9 40 BANYUWANGI 0,08 62 1,34 61 3,88 59 81 MERAUKE 2,35 1 2,81 27 7,47 6 41 SUMENEP 0,30 30 1,83 48 4,48 46 82 JAYAPURA 0,11 58 1,31 62 5,63 22

(9)

Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015

9

Tabel 8. Perbandingan Inflasi November 2015, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)

K o t a Inflasi Ranking Inflasi Ranking Inflasi Ranking

MoM Kalender YOY

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 MEULABOH 0,28 11 0,09 20 1,27 23 2 BANDA ACEH 0,23 13 0,72 17 2,93 17 3 LHOKSEUMAWE 0,34 10 1,12 15 3,09 13 4 SIBOLGA 0,78 2 1,20 14 2,94 16 5 PEMATANG SIANTAR 0,28 11 1,56 11 4,29 10 6 MEDAN 0,53 4 1,93 7 4,51 7 7 PADANGSIDIMPUAN 0,41 8 0,22 19 2,52 20 8 PADANG 0,47 6 -0,92 23 1,72 22 9 BUKITTINGGI 0,83 1 0,97 16 2,83 19 10 TEMBILAHAN 0,15 16 1,28 13 3,02 15 11 PEKANBARU 0,41 8 1,46 12 3,17 12 12 DUMAI -0,02 20 2,23 5 3,93 11 13 BUNGO 0,07 19 -0,13 21 1,94 21 14 JAMBI 0,47 6 0,46 18 3,08 14 15 PALEMBANG 0,68 3 1,91 8 4,71 6 16 LUBUKLINGGAU 0,23 13 2,03 6 5,12 5 17 BENGKULU 0,09 18 2,44 4 5,54 4 18 BANDAR LAMPUNG 0,11 17 3,44 2 6,26 2 19 METRO -0,25 21 1,79 9 4,42 9 20 TANJUNG PANDAN -0,63 22 -0,35 22 2,86 18 21 PANGKAL PINANG -1,02 23 3,05 3 5,71 3 22 BATAM 0,52 5 3,70 1 6,49 1 23 TANJUNG PINANG 0,18 15 1,59 10 4,43 8

(10)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG

Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329

Email: bps1800@bps.go.id

Website: lampung.bps.go.id

Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi

Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329

Gambar

Tabel  1. Laju Inflasi Bandar Lampung November 2015, Tahun Kalender, dan               Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Oktober 2015 dan November 2015  Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2015
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, November 2015 (2012=100)
+3

Referensi

Dokumen terkait

37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK) menyebutkan bahwa, “Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian lahan pada tanaman padi sawah, padi gogo dan sorgum di Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai.. Penelitian

Tahap awal dimana pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data berdasarkan masalah yang terjadi untuk menangani pendaftaran siswa baru, pembayaran SPP,

Capital Intensity Terhadap Tax Avoidance (Studi Pada Perusahaan Properti dan real estate Yang Terdaftar Di Bursa efek Indonesia Tahun 2013 – 2017)” dapat

[r]

Kajian ini bertujuan mengetahui prasejarah Gua Tenggera dan Anabahi dari segi fasa budaya, fungsi tapak, lukisan gua, teknologi dan fungsi artifak batu/tulang, persekitaran dan

Metode muhawarah adalah metode yang melakukan kegiatan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Arab yang diwajibkan pesantren kepada para santri selama mereka tinggal di

Berdasarkan informasi yang dipaparkan oleh keluarga informan dari berbagai asal suku bangsa yaitu Melayu, Minangkabau, Jawa dan Batak yang ditanyakan tentang