Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
1
November 2015, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi yaitu sebesar
0,11
persen. Empat
kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan
sebesar
0,05
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar
0,04
persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar
0,03
persen; dan kelompok kesehatan sebesar
0,02
persen. Sedangan kelompok yang memberikan andil yang menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang
sebesar
0,02
persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar
0,01
persen.
Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil yang kecil sekali pada inflasi
November 2015.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya telur ayam ras, daging ayam
ras, pasta gigi, cabe merah, gula pasir, pembasmi nyamuk bakar, rokok kretek filter, ikan tongkol segar, cat
kayu/cat besi, jengkol, cumi-cumi segar, dan daun katuk.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi
karena adanya kenaikan indeks pada kelompok kesehatan naik
0,54
persen; kelompok bahan makanan
naik sebesar
0,27
persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik
0,17
persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar
0,13
persen; dan kelompok
pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik
0,02
persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan
indeks atau deflasi yaitu kelompok sandang turun
0,39
persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan turun sebesar
0,08
persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-
58
dari
82
kota yang diamati perkembangan
harganya. Dari
82
kota,
69
kota mengalami inflasi dan hanya
13
kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Merauke sebesar
2,35
persen, sedangkan inflasi terendah dialami Ternate sebesar
0,02
persen.
Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar
1,02
persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado
sebesar
0,01
persen.
Kota Bandar Lampung, pada Oktober 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to
point) adalah sebesar
3,44
persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar
6,26
persen.
No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN NOVEMBER 2015
INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN
NOVEMBER 2015 INFLASI SEBESAR 0,11 PERSEN
(IHK TAHUN DASAR 2012=100)
Perkembangan harga berbagai komoditi pada November 2015, secara umum mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan ini terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 122,33 pada bulan Oktober 2015 menjadi 122,47 pada November 2015.
Adapun komoditi yang memberikan andil inflasi terbesar selama bulan November 2015 adalah telur ayam ras dengan andil sebesar 0,03 persen, daging ayam ras 0,02 persen, pasta gigi 0,02 persen, cabe merah 0,02 persen, gula pasir 0,01
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
2
persen, pembasmi nyamuk bakar 0,01 persen, rokok kretek filter 0,01 persen, ikan tongkol segar 0,01 persen, cat kayu/cat besi 0,01 persen, jengkol 0,01 persen, cumi-cumi segar 0,01 persen, dan daun katuk 0,01 persen.
November 2015, empat kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi yaitu kelompok bahan makanan yang memberikan andil sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04
persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar
0,02 persen. sebesar 0,28 persen. Sedangkan kelompok yang memberikan andil menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil yang sangat kecil.
Tabel 1. Laju Inflasi Bandar Lampung November 2015, Tahun Kalender, dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi
November 2014 Desember 2014 Oktober 2015 November 2015 November 2015 *) tahun Kalender Tahun ke tahun 2015 **) ***) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m ## 115,26 118,40 122,33 122,47 0,11 3,44 6,26 1 Bahan Makanan ## 122,66 126,16 132,01 132,37 0,27 4,92 7,92 2 Makanan Jadi, minuman,
Rokok dan Tembakau ## 112,64 116,04 122,61 122,82 0,17 5,84 9,04 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas
dan Bahan bakar ## 112,40 114,59 118,40 118,55 0,13 3,46 5,47
4 Sandang ## 102,38 102,57 107,04 106,62 -0,39 3,95 4,14
5 Kesehatan ## 110,51 112,73 125,19 125,86 0,54 11,65 13,89
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga ## 115,96 116,23 122,53 122,56 0,02 5,45 5,69 7 Transpor dan Komunikasi
dan Jasa Keuangan ## 118,37 124,85 120,13 120,03 -0,08 -3,86 1,40
Kelompok Pengeluaran
[1]
* ) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014
***) Persentase perubahan IHK bulan November 2015 terhadap IHK bulan November 2014
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Bandar Lampung, November 2015
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi
(%)
[1] [2]
U M U M 0,11
1. Bahan Makanan 0,05
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,03
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,04
4. Sandang -0,02
5. Kesehatan 0,02
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00
7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan -0,01
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1.
Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada November 2015 mengalami inflasi 0,27 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,01 pada Oktober 2015 menjadi 132,37 pada November 2015. Terjadinya inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh naiknya harga pada beberapa komoditi terutama pada subkelompok telur, susu, dan hasilnya. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, tujuh subkelompok mengalami inflasi, hanya dua subkelompok yang mengalami deflasi, dan dua lainnya tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok telur, susu
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
3
dan hasilnya naik 1,18 persen; bumbu-bumbuan naik 1,07 persen; ikan segar naik 0,72 persen; daging dan hasilnya naik 0,65 persen; ikan diawetkan naik 0,21 persen; kacang-kacangan naik 0,17 persen; dan buah-buahan naik 0,14
persen. Deflasi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran turun 1,46 persen; dan lemak dan minyak turun 0,34 persen. Kelompok bahan makanan pada November 2015 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditi yang dominan memicu terjadinya inflasi diantaranya telur ayam ras, daging ayam ras, cabe merah, ikan tongkol segar, jengkol, cumi-cumi segar, daun katuk, bawang putih, bayam, dan ikan selar.
2.
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,17
persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,61 pada Oktober 2015 menjadi 122,82 pada November 2015. Dari tiga subkelompok dalam kelompok ini, dua mengalami inflasi yaitu subkelompok minuman tidak beralkohol naik sebesar 0,48
persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,39 persen, sementara satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok makanan jadi.
November 2015, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar
0,03 persen. Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu gula pasir, rokok kretek filter, dan rokok putih.
3.
Perumahan
,
Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,13
persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,40 pada Oktober 2015 menjadi 118,55 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, tiga subkelompok mengalami inflasi atau kenaikan indeks yaitu subkelompok perlengkapan rumahtangga naik 0,74 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga naik sebesar 0,67 persen; dan subkelompok biaya tempat tinggal naik 0,05 persen. Sedangkan satu subkelompok mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,05 persen.
November 2015, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,04
persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah pembasmi nyamuk bakar, cat kayu/cat besi, dan lemari pakaian.
4.
S a n d a n g
Kelompok sandang pada November 2015 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 107,04 pada Oktober 2015 menjadi 106,62 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok sandang, dua mengalami deflasi yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 1,58 persen dan subkelompok sandang wanita turun sebesar 0,13 persen, satu mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang anak-anak yang naik 0,13 persen, dan satu subkelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sandang laki-laki.
November 2015, kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan dan pembalut wanita.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada November 2015 mengalami inflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 125,19 pada Oktober 2015 menjadi 125,86 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan, hanya satu subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik yang naik 1,37 persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok obat-obatan, subkelompok jasa perawatan jasmani, dan subkelompok jasa kesehatan.
Pada November 2015, kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pasta gigi dan shampo.
6.
Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada November 2015 mengalami inflasi 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 122,53 pada Oktober 2015 menjadi 122,56 pada November 2015. Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan yang naik sebesar 0,36 persen, satu subkelompok mengalami deflasi yaitu subkelompok rekreasi yang turun 0,07
persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
4
7.
Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada November 2015 mengalami deflasi sebesar 0,08
persen atau mengalami penurunan indeks yaitu dari 120,13 pada Oktober 2015 menjadi 120,03 pada November 2015. Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu yang mengalami deflasi yaitu subkelompok transpor yang turun 0,11 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.
Pada November 2015, kelompok transport, komunikasi, & jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar
0,01 persen. Komoditi yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah angkutan udara.
Tabel 3. Indeks Harga Konsumen Kota Bandar Lampung bulan Oktober 2015 dan November 2015 Perubahannya, serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
Kelompok/Sub Kelompok Bandar Lampung IHK Oktober 2015 IHK November 2015 Perubahan (%) Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 122,33 122,47 0,11 0,11 I. BAHAN MAKANAN 132,01 132,37 0,27 0,05
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 130,85 130,85 0,00 0,00
Daging dan Hasil-hasilnya 137,40 138,29 0,65 0,02
Ikan Segar 128,07 128,99 0,72 0,02
Ikan Diawetkan 123,84 124,10 0,21 0,00
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 126,32 127,81 1,18 0,03
Sayur-sayuran 126,35 124,50 -1,46 -0,03
Kacang – kacangan 131,55 131,78 0,17 0,00
Buah – buahan 177,49 177,74 0,14 0,00
Bumbu – bumbuan 135,05 136,49 1,07 0,02
Lemak dan Minyak 103,70 103,35 -0,34 -0,01
Bahan Makanan Lainnya 136,97 136,97 0,00 0,00
II. MAKANAN JADI,MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 122,61 122,82 0,17 0,03
Makanan Jadi 125,03 125,03 0,00 0,00
Minuman yang Tidak Beralkohol 110,83 111,36 0,48 0,01
Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,55 126,04 0,39 0,02
III. PERUMAHAN 118,40 118,55 0,13 0,04
Biaya Tempat Tinggal 114,86 114,92 0,05 0,01
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 130,96 130,89 -0,05 0,00
Perlengkapan Rumahtangga 119,04 119,92 0,74 0,01 Penyelenggaraan Rumahtangga 114,07 114,83 0,67 0,02 IV. SANDANG 107,04 106,62 -0,39 -0,02 Sandang Laki-laki 111,23 111,23 0,00 0,00 Sandang Wanita 106,99 106,85 -0,13 0,00 Sandang Anak-anak 105,85 105,99 0,13 0,00
Barang Pribadi dan Sandang Lain 103,85 102,21 -1,58 -0,02
V. KESEHATAN 125,19 125,86 0,54 0,02
Jasa Kesehatan 129,53 129,53 0,00 0,00
Obat-obatan 108,13 108,13 0,00 0,00
Jasa Perawatan Jasmani 131,93 131,93 0,00 0,00
Perawatan Jasmani dan Kosmetik 127,35 129,09 1,37 0,02
VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 122,53 122,56 0,02 0,00
Jasa Pendidikan 130,26 130,26 0,00 0,00
Kursus-kursus/Pelatihan 113,23 113,23 0,00 0,00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 115,47 115,89 0,36 0,00
Rekreasi 108,13 108,05 -0,07 0,00
Olah Raga 101,81 101,81 0,00 0,00
VII. TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 120,13 120,03 -0,08 -0,01
Transpor 131,45 131,30 -0,11 -0,01
Komunikasi Dan Pengiriman 96,85 96,85 0,00 0,00
Sarana Penunjang Transpor 108,96 108,96 0,00 0,00
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
5
Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditi di Kota Bandar Lampung, November 2015
No.
Kode
Jenis Barang
Persentase
Perubahan
Sumbangan
Inflasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1
105015
TELUR AYAM RAS
3,61
0,03
2
102009
DAGING AYAM RAS
1,98
0,02
3
504011
PASTA GIGI
5,83
0,02
4
109029
CABAI MERAH
3,06
0,02
5
202006
GULA PASIR
2,36
0,01
6
304007
PEMBASMI NYAMUK BAKAR
11,43
0,01
7
203011
ROKOK KRETEK FILTER
0,38
0,01
8
103081
TONGKOL/AMBU-AMBU
3,42
0,01
9
301009
CAT KAYU/CAT BESI
2,00
0,01
10
106031
JENGKOL
8,17
0,01
11
103020
CUMI-CUMI
2,64
0,01
12
106011
DAUN KATUK
8,57
0,01
13
106035
KANGKUNG
-2,47
-0,01
14
102008
DAGING AYAM KAMPUNG
-2,17
-0,01
15
103037
IKAN KEMBUNG SEGAR
-1,02
-0,01
16
106033
KACANG PANJANG
-6,23
-0,01
17
701005
ANGKUTAN UDARA
-5,82
-0,01
18
106075
JAGUNG MANIS
-6,80
-0,01
19
404005
EMAS PERHIASAN
-2,16
-0,02
20
106038
KETIMUN
-14,03
-0,02
INFLASI TAHUNAN
Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan secara umum, menurut penghitungan inflasi tahun kalender 2015 (Januari-November) adalah sebesar 3,44 persen menunjukkan angka paling rendah dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Sementara untuk inflasi ”year on year” pada tahun 2015 adalah sebesar 6,26 persen, menunjukkan angka yang lebih tinggi dari tahun 2012 dan 2014 tapi lebih rendah dari tahun 2013 dalam kurun waktu empat tahun terakhir (pada periode yang sama). Berikut tabel perbandingan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year) tahun 2012– 2015.
Tabel 5. Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Bandar Lampung, 2012 – 2015
Inflasi 2012 2013 2014 2015
[1] [2] [3] [4] [5]
1.November (M to M) -0,29 -0,29 1,04 0,11
2.Januari - November (Tahun Kalender) 3,62 7,26 5,48 3,44
3.November terhadap November (YoY)
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
6
Gambar 1.
Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-November) Bandar Lampung, 2012 – 2015
0,63 0,52 0,31 0,71 0,88 1,67 2,20 3,35 3,68 3,92 3,62 1,00 1,74 2,73 2,23 1,83 2,63 5,46 6,80 7,05 7,58 7,26 0,74 0,76 0,61 0,57 0,60 1,39 2,51 3,30 3,53 4,39 5,48 0,31 0,97 1,68 2,78 3,20 3,23 3,32 3,44 -0,63-0,92 -0,45 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 In fl a s i (% ) 2012 0,63 0,52 0,31 0,71 0,88 1,67 2,20 3,35 3,68 3,92 3,62 2013 1,00 1,74 2,73 2,23 1,83 2,63 5,46 6,80 7,05 7,58 7,26 2014 0,74 0,76 0,61 0,57 0,60 1,39 2,51 3,30 3,53 4,39 5,48 2015 -0,63 -0,92 -0,45 0,31 0,97 1,68 2,78 3,20 3,23 3,32 3,44 Jan Jan-Feb Jan-Mrt Jan-Apr Jan-Mei Jan-Jun Jan-Jul Jan-Agt. Jan-Sep. Jan-Okt. Jan-Nov.
Gambar 2.
Perbandingan Inflasi Year On Year Bandar Lampung, 2012- 2015
4,14 4,66 4,34 4,77 4,32 3,92 3,82 4,69 5,56 6,81 5,88 5,28 5,29 7,62 7,78 7,68 7,96 7,97 7,05 6,36 5,22 5,43 5,55 3,78 3,60 4,02 4,37 5,66 6,88 6,55 7,21 8,08 8,75 8,67 8,64 8,25 8,04 7,24 6,26 4,03 3,21 3,42 3,93 5,47 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 In fl a s i (% ) 2012 thd 2011 4,03 3,21 3,42 3,93 4,14 4,66 4,34 4,77 4,32 3,92 3,82 2013 thd 2012 4,69 5,56 6,81 5,88 5,28 5,29 7,62 7,78 7,68 7,96 7,97 2014 thd 2013 7,05 6,36 5,22 5,43 5,55 5,47 3,78 3,60 4,02 4,37 5,66 2015 thd 2014 6,88 6,55 7,21 8,08 8,75 8,67 8,64 8,25 8,04 7,24 6,26 Jan-Jan Feb-Feb Mar-Mar Apr-Apr Mei-Mei Jun-Jun Jul - Jul Agt-Agt Sep-Sep Okt-Okt Nov-Nov
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
7
PERBANDINGAN ANTAR KOTA
Pada November 2015, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 69 kota mengalami inflasi dan 13 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,35 persen, dan inflasi terendah dialami Ternate sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah dialami Manado sebesar 0,01 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,11 menempati peringkat ke-58 secara nasional.
Dari 23 kota IHK di pulau Sumatera, 19 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi dialami Bukittinggi sebesar 0,83 persen, inflasi terendah dialami Bungo sebesar 0,07 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen dan deflasi terendah dialami Dumai sebesar 0,02 persen. Bandar Lampung dengan inflasi sebesar 0,11 menempati peringkat ke-17 di pulau Sumatera.
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi di 82 Kota, November 2015 (2012=100)
K o t a IHK IHK Inflasi MoM K o t a IHK IHK Inflasi MoM Oktober ‘15 November ‘15 November ‘15 Oktober ‘15 November ‘15 November ‘15 [1] [2] [3] [4] [1] [2] [3] [4] 1 MEULABOH 120,33 120,67 0,28 42 KEDIRI 119,91 120,04 0,11
2 BANDA ACEH 115,41 115,67 0,23 43 MALANG 121,83 122,03 0,16
3 LHOKSEUMAWE 116,38 116,78 0,34 44 PROBOLINGGO 120,67 120,73 0,05
4 SIBOLGA 119,90 120,83 0,78 45 MADIUN 119,09 119,34 0,21
5 PEMATANG SIANTAR 123,53 123,87 0,28 46 SURABAYA 120,73 120,71 -0,02
6 MEDAN 122,37 123,02 0,53 47 TANGERANG 128,52 128,92 0,31 7 PADANGSIDIMPUAN 118,04 118,52 0,41 48 CILEGON 124,55 124,46 -0,07 8 PADANG 124,28 124,87 0,47 49 SERANG 126,38 127,38 0,79 9 BUKITTINGGI 118,39 119,37 0,83 50 SINGARAJA 126,84 127,24 0,32 10 TEMBILAHAN 125,46 125,65 0,15 51 DENPASAR 117,99 118,46 0,40 11 PEKANBARU 120,81 121,30 0,41 52 MATARAM 120,10 120,16 0,05 12 DUMAI 122,30 122,27 -0,02 53 BIMA 123,33 124,14 0,66 13 BUNGO 118,82 118,90 0,07 54 MAUMERE 115,72 116,40 0,59 14 JAMBI 120,02 120,59 0,47 55 KUPANG 121,99 122,87 0,72 15 PALEMBANG 118,38 119,19 0,68 56 PONTIANAK 128,70 128,52 -0,14 16 LUBUKLINGGAU 118,57 118,84 0,23 57 SINGKAWANG 120,83 120,79 -0,03 17 BENGKULU 127,47 127,59 0,09 58 SAMPIT 121,68 122,30 0,51
18 BANDAR LAMPUNG 122,33 122,47 0,11 59 PALANGKARAYA 118,97 119,98 0,85
19 METRO 129,49 129,16 -0,25 60 TANJUNG 122,78 123,65 0,71
20 TANJUNG PANDAN 127,18 126,38 -0,63 61 BANJARMASIN 119,78 120,27 0,41
21 PANGKAL PINANG 123,12 121,87 -1,02 62 BALIKPAPAN 126,09 125,41 -0,54
22 BATAM 120,71 121,34 0,52 63 SAMARINDA 123,36 123,68 0,26
23 TANJUNG PINANG 121,01 121,23 0,18 64 TARAKAN 129,64 129,70 0,05
24 DKI JAKARTA 122,32 122,47 0,12 65 MANADO 123,07 123,06 -0,01
25 BOGOR 120,45 120,77 0,27 66 PALU 122,24 122,81 0,47 26 SUKABUMI 121,00 121,34 0,28 67 BULUKUMBA 126,63 126,69 0,05 27 BANDUNG 120,54 120,77 0,19 68 WATAMPONE 117,68 117,93 0,21 28 CIREBON 118,42 118,62 0,17 69 MAKASSAR 121,38 121,69 0,26 29 BEKASI 118,99 119,02 0,03 70 PARE-PARE 118,34 118,69 0,30 30 DEPOK 119,91 120,19 0,23 71 PALOPO 119,29 119,82 0,44 31 TASIKMALAYA 119,83 120,32 0,41 72 KENDARI 117,58 117,46 -0,10 32 CILACAP 123,13 123,38 0,20 73 BAU-BAU 123,60 125,17 1,27 33 PURWOKERTO 119,02 119,21 0,16 74 GORONTALO 117,78 117,99 0,18 34 KUDUS 126,79 127,05 0,21 75 MAMUJU 119,99 120,73 0,62 35 SURAKARTA 118,28 118,66 0,32 76 AMBON 121,64 121,10 -0,44 36 SEMARANG 120,27 120,52 0,21 77 TUAL 131,59 132,94 1,03 37 TEGAL 117,87 118,15 0,24 78 TERNATE 125,87 125,90 0,02 38 YOGYAKARTA 119,15 119,31 0,13 79 MANOKWARI 113,16 113,41 0,22 39 JEMBER 119,46 119,77 0,26 80 SORONG 123,04 122,13 -0,74 40 BANYUWANGI 119,15 119,25 0,08 81 MERAUKE 124,45 127,38 2,35 41 SUMENEP 119,09 119,45 0,30 82 JAYAPURA 121,65 121,78 0,11
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
8
Tabel 7. Urutan Inflasi 82 Kota, November 2015 (2012=100)
K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank K o t a Inflasi Rank Inflasi Rank Inflasi Rank
MoM Kalender YOY MoM Kalender YOY
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 MEULABOH 0,28 32 0,09 79 1,27 82 42 KEDIRI 0,11 58 0,91 71 3,45 65
2 BANDA ACEH 0,23 40 0,72 75 2,93 75 43 MALANG 0,16 53 2,41 34 5,19 31
3 LHOKSEUMAWE 0,34 26 1,12 68 3,09 70 44 PROBOLINGGO 0,05 64 1,69 52 3,88 57
4 SIBOLGA 0,78 7 1,20 66 2,94 73 45 MADIUN 0,21 44 2,15 41 4,39 50
5 PEMATANG SIANTAR 0,28 32 1,56 56 4,29 51 46 SURABAYA -0,02 71 2,46 31 4,75 39
6 MEDAN 0,53 14 1,93 44 4,51 45 47 TANGERANG 0,31 29 3,28 16 5,75 19 7 PADANGSIDIMPUAN 0,41 21 0,22 78 2,52 78 48 CILEGON -0,07 74 2,93 22 5,55 23 8 PADANG 0,47 17 -0,92 82 1,72 81 49 SERANG 0,79 6 3,50 12 6,68 10 9 BUKITTINGGI 0,83 5 0,97 70 2,83 77 50 SINGARAJA 0,32 27 1,41 60 4,25 52 10 TEMBILAHAN 0,15 55 1,28 65 3,02 72 51 DENPASAR 0,40 25 1,73 51 3,76 61 11 PEKANBARU 0,41 21 1,46 59 3,17 68 52 MATARAM 0,05 64 2,29 38 4,61 43 12 DUMAI -0,02 71 2,23 39 3,93 55 53 BIMA 0,66 11 3,21 17 5,20 30 13 BUNGO 0,07 63 -0,13 80 1,94 80 54 MAUMERE 0,59 13 2,83 25 5,11 33 14 JAMBI 0,47 17 0,46 77 3,08 71 55 KUPANG 0,72 8 2,34 36 6,00 17 15 PALEMBANG 0,68 10 1,91 47 4,71 40 56 PONTIANAK -0,14 76 5,15 6 8,12 2 16 LUBUKLINGGAU 0,23 40 2,03 43 5,12 32 57 SINGKAWANG -0,03 73 2,65 29 5,04 35 17 BENGKULU 0,09 61 2,44 32 5,54 24 58 SAMPIT 0,51 16 4,32 8 6,42 13
18 BANDAR LAMPUNG 0,11 58 3,44 13 6,26 14 59 PALANGKARAYA 0,85 4 3,29 15 5,03 36
19 METRO -0,25 77 1,79 50 4,42 49 60 TANJUNG 0,71 9 5,75 2 8,27 1
20 TANJUNG PANDAN -0,63 80 -0,35 81 2,86 76 61 BANJARMASIN 0,41 21 3,71 10 5,40 27
21 PANGKAL PINANG -1,02 82 3,05 19 5,71 20 62 BALIKPAPAN -0,54 79 5,46 3 7,90 3
22 BATAM 0,52 15 3,70 11 6,49 12 63 SAMARINDA 0,26 36 2,90 23 5,49 26
23 TANJUNG PINANG 0,18 50 1,59 54 4,43 47 64 TARAKAN 0,05 64 2,42 33 4,98 37
24 DKI JAKARTA 0,12 57 2,56 30 5,38 28 65 MANADO -0,01 70 3,75 9 7,73 4
25 BOGOR 0,27 35 1,92 45 3,82 60 66 PALU 0,47 17 2,16 40 5,08 34 26 SUKABUMI 0,28 32 1,68 53 4,15 53 67 BULUKUMBA 0,05 64 0,86 72 3,61 63 27 BANDUNG 0,19 49 3,13 18 5,54 25 68 WATAMPONE 0,21 44 0,49 76 2,93 74 28 CIREBON 0,17 52 1,29 64 3,09 69 69 MAKASSAR 0,26 36 4,45 7 7,26 7 29 BEKASI 0,03 68 1,30 63 3,32 66 70 PARE-PARE 0,30 30 0,83 73 4,62 42 30 DEPOK 0,23 40 1,03 69 3,18 67 71 PALOPO 0,44 20 2,81 26 5,67 21 31 TASIKMALAYA 0,41 21 2,86 24 5,38 29 72 KENDARI -0,10 75 1,12 67 4,43 48 32 CILACAP 0,20 48 1,82 49 3,62 62 73 BAU-BAU 1,27 2 2,69 28 6,12 16 33 PURWOKERTO 0,16 53 1,58 55 3,61 64 74 GORONTALO 0,18 50 2,37 35 6,59 11 34 KUDUS 0,21 44 2,33 37 4,85 38 75 MAMUJU 0,62 12 3,32 14 5,85 18 35 SURAKARTA 0,32 27 1,56 57 3,88 58 76 AMBON -0,44 78 5,27 4 7,22 8 36 SEMARANG 0,21 44 1,51 58 3,94 54 77 TUAL 1,03 3 6,06 1 7,58 5 37 TEGAL 0,24 39 2,98 20 4,69 41 78 TERNATE 0,02 69 2,94 21 6,15 15 38 YOGYAKARTA 0,13 56 2,11 42 3,91 56 79 MANOKWARI 0,22 43 0,74 74 2,51 79 39 JEMBER 0,26 36 1,91 46 4,60 44 80 SORONG -0,74 81 5,25 5 7,08 9 40 BANYUWANGI 0,08 62 1,34 61 3,88 59 81 MERAUKE 2,35 1 2,81 27 7,47 6 41 SUMENEP 0,30 30 1,83 48 4,48 46 82 JAYAPURA 0,11 58 1,31 62 5,63 22
Berita Resmi Statistik No. 02/12/18/Th.XV, 1 Desember 2015
9
Tabel 8. Perbandingan Inflasi November 2015, Tahun Kalender, dan Year On Year (YoY) Kota-kota di Pulau Sumatera (2012=100)
K o t a Inflasi Ranking Inflasi Ranking Inflasi Ranking
MoM Kalender YOY
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 MEULABOH 0,28 11 0,09 20 1,27 23 2 BANDA ACEH 0,23 13 0,72 17 2,93 17 3 LHOKSEUMAWE 0,34 10 1,12 15 3,09 13 4 SIBOLGA 0,78 2 1,20 14 2,94 16 5 PEMATANG SIANTAR 0,28 11 1,56 11 4,29 10 6 MEDAN 0,53 4 1,93 7 4,51 7 7 PADANGSIDIMPUAN 0,41 8 0,22 19 2,52 20 8 PADANG 0,47 6 -0,92 23 1,72 22 9 BUKITTINGGI 0,83 1 0,97 16 2,83 19 10 TEMBILAHAN 0,15 16 1,28 13 3,02 15 11 PEKANBARU 0,41 8 1,46 12 3,17 12 12 DUMAI -0,02 20 2,23 5 3,93 11 13 BUNGO 0,07 19 -0,13 21 1,94 21 14 JAMBI 0,47 6 0,46 18 3,08 14 15 PALEMBANG 0,68 3 1,91 8 4,71 6 16 LUBUKLINGGAU 0,23 13 2,03 6 5,12 5 17 BENGKULU 0,09 18 2,44 4 5,54 4 18 BANDAR LAMPUNG 0,11 17 3,44 2 6,26 2 19 METRO -0,25 21 1,79 9 4,42 9 20 TANJUNG PANDAN -0,63 22 -0,35 22 2,86 18 21 PANGKAL PINANG -1,02 23 3,05 3 5,71 3 22 BATAM 0,52 5 3,70 1 6,49 1 23 TANJUNG PINANG 0,18 15 1,59 10 4,43 8
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI LAMPUNG
Jl. Basuki Rahmat No. 54 Teluk Betung Bandar Lampung 35215 Telepon (0721) 482909, 484329; Faksimili (0721) 484329
Email: bps1800@bps.go.id
Website: lampung.bps.go.id
Keterangan lebih lanjut hubungi : Kepala Bidang Statistik Distribusi
Bambang Widjonarko, SP Telpon (0721) 482909/484329