• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Fenomena pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri menunjukkan bahwa kesempatan kerja di luar negeri lebih banyak, menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di tahun 2006 ada 2,7 juta penduduk Indonesia yang bekerja di luar negeri secara resmi, yang menempati kira-kira 2,8 persen dari keseluruhan angkatan kerja di Indonesia. Sebagian besar dari TKI yang di luar negeri adalah perempuan yang bekerja sebagai pembanturumah tangga atau jasa pelayanan, merekaterpusat di Asia Tenggara, Asia Timur danTimur Tengah, khususnya di Malaysia.1

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai angka dua ratus tiga puluh juta orang, dapat menjadi peluang ataupun tantangan bagi ketenagakerjaan Indonesia. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang rendah, mengakibatkan pemerintah dan masyarakat Indonesia kewalahan menghadapi pengangguran tersebut. Penyaluran tenaga kerja yang cukup besar yang berasal dari lulusan Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, tidak dapat ditampung oleh permintaan tenaga kerja dalam negeri, seperti: tenaga kerja pegawai negeri sipil ataupun tenaga kerja di swasta. Sebagaian besar pengangguran di Indonesia berpendidikan sekolah dasar.Akibat kesulitan

1Jurnal Administrasi Publik (JAP),Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang Vol. 1, No. 4, Hal. 1

(2)

mendapatkan pekerjaan di dalam negeri, mereka melirik bekerja keluar negeri. Permintaan tenaga kerja di luar negeri cukup tinggi, terutama untuk sektor-sektor industi, kontruksi, properti, perkebunan, maupun pekerjaan rumah tangga. Biasanya untuk pekerjaan tersebut tidak membutuhkan kualifikasi pendidikan tinggi. Dengan pendidikan yang rendah, dan pengalaman kerja yang sedikit, menyebabkan banyak TKI di luar negeri mengalami kesulitan dalam pekerjaan. Untuk bekerja di luar negeri faktor yang harus diperhatikan oleh para TKI ; faktor komunikasi, budaya, agama dan banyak lainnya. Setiap negara, mempunyai perbedaan dengan negara lain.2

Landasan konstitusional yang mengatur tentang ketenagakerjaan disebutkan pada Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945 Negara RI. Perihal isi ketentuan dalam batang tubuh yang ada relevansinya dengan masalah ketenagakerjaan, terutama terdapat pada Pasal 27 ayat (2) UUD Negara RI Tahun 1945 yang menentukan bahwa: “Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.Tenaga kerja adalah tulang punggung dalam peningkatan pembangunan pada umumnya, pertumbuhan industri pada khususnya. Oleh karenanya seluruh kegiatan yang dilakukan tenaga kerja akan mengandung aspek hubungan sosial, hubungan hukum dan hubungan antar/intern organisasi yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban dan dilaksanakan berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila3

2

Jurnal Ifkar, ‘Analisis Faktor-Faktor Kegagalan Pengiriman TKI Keluar Negeri”,

.Memperhatikan kondisi ketenagakerjaan di saat sekarang ini, perlu adanya suatu perangkat bagi sarana

Diakses tanggal 17 oktober 2014

3 Sendjun H. Manulang, 1995, Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 1

(3)

perlindungan dan kepastian hukum bagi tenaga kerja. Baik bagi mereka yang akan atau sedang mencari pekerjaan atau yang sedang melaksanakan hubungan kerja maupun setelah berakhirnya hubungan kerja. Salah satu bentuk perlindungan dan kepastian hukum terutama bagi tenaga kerja tersebut adalah melalui pelaksanaan dan penerapan perjanjian kerja. Di dalam perjanjian kerja diletakkan segala hak dan kewajiban secara timbal balik antara pengusaha dan pekerja.Dengan demikian kedua belah pihak dalam melaksanakan hubungan kerja telah terikat pada apa yang mereka sepakati dalam perjanjian kerja maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seseorang maupun badan hukum sebelum melakukan hubungan kerja dengan pihak lain terlebih dahulu akan mengadakan suatu perjanjian kerja, baik dalam bentuk yang sederhana dalam bentuk lisan ataupun dibuat secara formal dalam bentuk tertulis. Semua upaya tersebut dibuat untuk maksud perlindungan dan kepastian hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hubungan kerja sebagai realisasi dari perjanjian kerja, hendaknya menunjukkan kedudukan masing-masing pihak yang pada dasarnya akan menggambarkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban pengusaha terhadap pekerja secara timbal balik.4

PT. Satria Parang Tritis merupakan salah satu perusahaanpelaksanaan penempatan TKIswasta keluar negeri (PPTKIS) di Indonesia, dalam rangka itu memerlukan tenaga kerjayang siap ditempatkan keluar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan itu, PT. Satria Parang Tritis menjalin kerjasama dengan CV. Mitra NiagaCorporation dalam bidang perekrutan tenaga kerja lulusan SMA/SMK.

4 Imam Soepomo, 1986, Hukum Perburuhan Bagian Pertama Hubungan Kerja, PPAKRI Bhayangkara,, Jakarta, hlm. 9

(4)

Adanya kerjasama antara PT. Satria Parang Tritisdengan CV. Mitra Niaga Corporation ini karena adanya kebutuhan dari PT. Satria Parang Tritis akan tenaga kerjaIndonesia yang akan disalurkan dan siap ditempatkan di luar negeri. Perjanjian ini terjadi karena adanya permintaan tenaga kerja dari PT. Satria Parang Tritis yang direkrut/dicari oleh pihak CV. Mitra Niaga Corporationdi sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan.Masalah Kesempatan kerja menjadi semakin penting dan mendesak karena diperkirakan pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja sehingga penempatan tenaga kerja Indonesia di luar negeri merupakan salah satu cara untuk memperluas kesempatan kerja, meningkatkan keahlian dan pengalaman di luar negeri dan pada akhirnya dapat mengurangi jumlah pengangguran serta meningkatkan devisa Negara. Banyaknya kasus TKI yang menghadapi permasalahan di Malaysia, pada tahun 2011 terbanyak masih soal gaji yang tidak dibayarkan oleh majikannya. Kasus berikutnya adalah soal disharmoni dalam pekerjaan, eksploitasi ataupun pemberhentian secara sepihak. Kasus-kasus TKI yang menghadapi permasalahan itu disebabkan banyak faktor dan bermula dari pola rekrutmen yang belum sepenuhnya terarah.5

Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta adalah perusahaan jasa yang bergerak sebagai penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Sebelum tenaga kerja dikirim ke luar negeri, terlebih dahulu diadakan rekrutmen dengan mengadakan seleksi, pelatihan-pelatihan. Tujuannya agar setiap TKI yang dikirim keluar negeri sudah siap untuk bekerja. Pada kenyataannya banyak

(5)

TKI yang bekerja di luar negeri tidak dapat bekerja sesuai dengan tugasnya. Dengan pendidikan yang rendah, kualitas kerja rendah, dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik merupakan faktor-faktor penghambat keberhasilan TKI di luar negeri. Disamping itu faktor-faktor lainnya seperti: budaya, hukum, dan agama juga sebagai hal yang harus diperhatikan , karena faktor-faktor ini bebeda pada setiap negara. Sebagai contoh masalah budaya dan agama yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan kegagalan, walaupun faktor-faktor yang lain tidak bermasalah. Pembekalan para calon TKI yang akan dikirim ke luar negeri sangat mutlak diperlukan. Bagaimana cara merekrut orang yang tepat pada tempat yang tepat ( The right man on the right place) merupakan tugas dan tanggung jawab penyalur tenaga kerja. Kegiatan ini jauh lebih sulit, bila dibandingkan merekrut tenaga kerja untuk perusahaan di dalam negeri.Rekrutmen tenaga kerja dan penempatan tenaga kerja yang tidak tepat salah satu faktor yang mempengaruhi ketidak berhasilan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.6

6 Jurnal Ifkar, Op.Cit, hlm. 2

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai perjanjian rekrutmen tenaga kerja dan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul :“Pelaksananaan Perjanjian Kerjasama Antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation Tentang Rekrutmen Tenaga Kerja Lulusan SMA/SMK”.

(6)

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk perjanjian kerjasama antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK?

2. Bagaimanakah pelaksananaan perjanjian kerjasama antara .PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK?

3. Apakah kendala yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja keluar negeri?

C.Tujuan penulisan

Penulisan skripsi ini, disamping bertujuan untuk melengkapi tugas akhir dalam memperoleh gelar sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dan bertujuan antara lain:

1. Untuk mengetahui bentuk perjanjian kerjasama antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK.

2. Untuk mengetahui pelaksananaan perjanjian kerjasama antara PT. Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK.

3. Untuk mengetahui kendala apakah yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja keluar negeri

(7)

D.Manfaat Penulisan

Suatu penulisan yang dibuat diharapkan dapat memberikan suatu manfaat, begitu juga yang diharapkan dari penulisan skripsi ini. Manfaat dari penulisan skripsi ini yaitu:

1. Secara teoritis, penulisan ini dapat dijadikan bahan kajian terhadap perkembangan hukum yang berkaitan dengan perjanjian kerjasama mengenai rekrutmen tenaga kerja.

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang pelaksanaan perjanjian rekrutmen tenaga kerja, khususnya perjanjian kerjasama Antara PT. Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK.

E.Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang akurat sesuai dengan permasalahan yang ada maka perlu adanya suatu metode dalam. penelitian tersebut Pada penulisan ini metode yang dipakai adalah:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatifyang didukung dengan penelitian empiris. Penelitian hukum secara yuridis maksudnya adalah penelitian yang mengacu pada studi kepustakaan yang ada ataupun terhadap data sekunder yang digunakan. Sedangkan bersifat normatif adalah penelitian hukum yang

(8)

bertujuan untuk memperoleh pengetahuan normatif tentang hubungan antara satu peraturan dengan peraturan yang lain. Penelitian empiris merupakan penelitian hukum yang memakai sumber data primer, data yang diperoleh berasal dari eksperimen dan observasi.

Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.

2. Sumber Data

Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi :

a. Bahan hukum primer, yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, UU Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku, majalah, pendapat sarjana, dan bahan kuliah.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus bahasa maupun kamus hukum.

3. Metode Pengumpulan Data.

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode sebagai berikut :

(9)

Yakni melakukan penelitian dengan cara mencari data melalui berbagai sumber bacaan seperti buku, majalah, surat kabar, internet, pendapat sarjana dan bahan kuliah.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yakni dengan melakukan penelitian lapangan dengan cara melakukan wawancara dengan Ibu Rika Sembiring sebagai Kepala Cabang.

4. Analisis Data.

Jenis analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis normatif yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku seperti perundang-undangan.

F. Keaslian Penulisan

Keaslian penulisan ini dapat dipertanggungjawabkan penulis sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidang administrasi pada program studi ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, penulisan tentang skripsi yang berjudul “Pelaksananaan Perjanjian Kerjasama Antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation Tentang Rekrutmen Tenaga Kerja Lulusan SMA/SMK”, tidak ditemukan pokok bahan yang sama pada penulisan skripsi ini maka penulisan skripsi ini dapat disebut asli dan tidak terdapat unsur plagiat yang bertentangan dengan asas keilmuan yang jujur, rasional, objektif dan terbuka sehingga skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan oleh penulis.

(10)

G.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan didalam skripsi ini dibagi atas 5 (lima) bab, dimana masing-masing bab dibagi atas beberapa sub bab. Urutan bab tersebut tersusun secara sistematik dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Uraian singkat atas bab-bab tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan hal-hal yang bersifat umum dari tulisan ini, dimulai dari latar belakang mengapa penyusun memilih judul yang dimaksud, memaparkan apa yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini dan manfaat yang diperoleh dari penulisan tersebut. Pada bagian ini juga diuraikanapa yang menjadi permasalahan, keaslian penulisan, menguraikan mengenai metode penelitian, dan diakhiri dengan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN UMUM SUATU PERJANJIAN

Pada bab ini ini diuraikan apa pengertian dari perjanjian, jenis-jenis perjanjian, asas-asas perjanjian, syarat sahnya perjanjian, berakhirnya perjanjian.

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA

DAN TENAGA KERJA

Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian perjanjian kerjasama, unsur esensial kerjasama, tujuan dan objek perjanjian kerjasama, pengertian tenaga kerja, perlindungan tenaga kerja

(11)

menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, maksud dan tujuan perlindungan tenaga kerja, hak dan kewajiban tenaga kerja.

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PT.

SATRIA PARANG TRITIS DENGAN CV. MITRA NIAGA CORPORATION TENTANG REKRUTMEN TENAGA KERJA LULUSAN SMA/SMK

Dalam bab ini akan dijawab apa yang menjadi permasalahan, yang dibahas mengenai bentuk perjanjian kerjasama antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK, pelaksananaan perjanjian kerjasama antara PT.Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan SMA/SMK, kedudukan tenaga kerja dalam perjanjian kerjasama dan kendala yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja keluar negeri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini dirangkum analisa permasalahan dan pembahasannya dari bab-bab terdahulu dan kemudian menyimpulkan isi dari uraian-uraian tersebut, serta mengemukakan sejumlah saran sehubungan dengan topik skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan terhadap anak-anak baik laki- laki maupun perempuan juga menjadi perhatian pada masa Nabi, dimana setiap orang dewasa diberi tanggungjawab untuk mendidik dan

Rekomendasi didapat dari hasil mensintesiskan keseluruhan komponen penelitian (teori dan data lapangan) untuk mendapatkan suatu sistem dokumentasi yang baru, yang mencakup

Hasil pengujian tarik sambungan dengan berbagai arah gaya terhadap arah serat didapatkan bahwa kekuatan lem lebih tinggi dari kekuatan bahan (kayu kamper) dan kerusakan yang

Selama melakukan pengelolaan kerja pegawai kontrak yang dilakukan oleh Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum terdapat 2 (dua) masalah yaitu kurangnya komunikasi

Usaha yang perlu dilakukan oleh pihak pimpinan manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan adanya pengawasan kerja dan memberikan motivasi kerja pada

[r]

Amari also applied the natural gradient update rule for the optimization in the information geometry by using J (θ) = ℓ( x ; θ) as the online objective function, which is equivalent

211 Perbedaan Onset Menopause antara Akseptor Pil Oral Kombinasi dengan Akseptor Non Hormonal Di Kecamatan Jebres Surakarta.. Differences of Onset Menopause between Combined