• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan antar produk yang sejenis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini membuat persaingan antar produk yang sejenis"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Era globalisasi saat ini membuat persaingan antar produk yang sejenis baik dalam kualitas maupun harga semakin ketat.Perusahaan harus memiliki produktivitas yang tinggi untuk memenangkan persaingan tersebut. Agar dapat mencapai produktivitas yang tinggi, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal seperti manajemen produksi, manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), maupun manajemen bahan baku beserta pengelolaannya dengan baik.

Salah satu tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh secara terus menerus akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu dengan peningkatan keuntungan juga akan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Terdapat dua komponen penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk mendapatkan laba, yaitu pendapatan perusahaan dan biaya produksi. Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan produk perusahaan kepada konsumen, sedangkan biaya timbul sebagai akibatdigunakannya faktor-faktor produksi dan sumber daya lain yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut.

Industri pembuatan arangSendang Sari merupakan salah satu industri rumah tangga di bidang pertanian yang mengolah tempurung kelapa untuk kemudian dijadikan arang.Arang tempurung kelapa mempunyai pasar yang cukup menjanjikan.Produk olahan dari arang tempurung kelapa yaitu briket,

(2)

mempunyai pasar ekspor yang tetap.Briket arang tempurung kelapa banyak dijual ke negara-negara di Timur Tengah. Adanya pasar ekspor yang menjanjikan membuat pabrik briket harus selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas. Saat ini produsen arang tempurung kelapa untuk bahan baku briket masih sangat sedikit, apalagi produsen yang menghasilkan produk yang berkualitas untuk produk ekspor. Sedikitnya produsen arang tempurung kelapa dan melimpahnya bahan baku membuat industri pembuatan arang tempurung kelapa sangat menguntungkan untuk dikembangkan.

Tempurung kelapa merupakan hasil samping dari komoditas kelapa.Di Yogyakarta dan sekitarnya banyak sekali ditumbuhi tanaman kelapa.Sejauh ini, pemanfaatan tanaman kelapa baru buahnya saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga.Sedangkan tempurung kelapa belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal limbah kelapa ini sangat mudah didapat dan harganya juga sangat murah.Selain itu tempurung kelapa juga bisa menghasilkan produk dengan nilai ekonomi yang tinggi seperti arang tempurung kelapa.Produktivitas kelapa yang tidak menentu membuat kuantitas tempurung kelapa tidak stabil.Pada sekitar bulan Maret – Mei, jumlah tempurung kelapa menurun akibat produktivitas yang menurun juga karena peralihan musim. Sementara pada musim penghujan, banyak tempurung kelapa basah yang akan berpengaruh pada proses produksi.

Industri rumah tangga ini mendapatkan permintaan produk arang yang semakin bertambah setiap beberapa bulan atau memiliki pola permintaan trend naik.Industri rumah tangga pembuatan arang Sendang Sari merupakan

(3)

industri yang baru saja berdiri, meskipun demikian kualitas produk yang dihasilkan memenuhi untuk dijadikan bahan baku briket untuk produk ekspor.Sebagai industri baru, industri arang Sendang Sari belum memiliki sistem manajemen yang bagus baik dari sisi keuangan, persediaan bahan, maupun produksi. Disisi lain industri juga dituntut untuk menjadi lebih baik karena sudah adanya pasar yang tetap dan keuntungan besar didalamnya.

Gambar 1.1. Pola Permintaan Arang Tempurung Kelapa

Disisi lain, industri tersebut tidak memiliki persediaan bahan baku yang cukup digudang jika sewaktu-waktu terdapat permintaan tambahan. Hal ini mengakibatkan industri hanya melakukan produksi sesuai dengan ketersediaan bahan baku, bukan sesuai dengan permintaan yang masuk atau sesuai dengan peramalan permintaan berdasarkan pola permintaan yang sudah ada dalam beberapa waktu. Produksi arang tempurung kelapa dilakukan setiap hari, dalam satu hari bisa dilakukan dua kali pembakaran tempurung kelapa untuk dijadikan arang. Proses produksi dilakukan untuk memenuhi pesanan konsumen yang diterima setiap seminggu dua kali. Dalam satu minggu,

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 Ju m lah (t on ) Bulan Produksi Permintaan

(4)

biasanya industri rumah tangga ini mengirimkan arangnya ke pabrik pembuatan briket sebanyak dua kali dengan kuantitas arang 1,5 ton dalam satu kali pengiriman.

Bahan baku tempurung kelapa sebagian besar diperoleh dari Purworejo. Bahan baku yang digunakan merupakan tempurung kelapa limbah kopra dimana tempurung kelapa tersebut adalah tempurung kelapa yang keras dan tebal. Tempurung kelapa yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang tersebut selalu tersedia meskipun tidak stabil jumlahnya pada musim-musim disaat produktivitas buah kelapa berkurang.

Pola persediaan bahan baku yang dilakukan industri rumah tangga pembuatan arang tempurung kelapa Sendang Sari masih belum terjadwal dengan baik. Pemesanan bahan bakudi industri tersebut dilakukan sebanyak 4 – 5 kali dalam seminggu. Bahkan beberapa waktu industri hampir setiap hari melakukan pemesanan dengan kuantitas arang yang sedikit, biasanya hanya untuk satu hari proses produksi. Hal ini mengakibatkan persediaan bahan baku digudang tidak menentu dan sering tidak mencukupi untuk memenuhi tambahan permintaan konsumen yang masuk. Selain itu kuantitas pemesanan yang sangat banyak tidak diimbangi dengan kuantitas penyimpanan yang optimal.

(5)

Tabel 1.1Kelebihan dan Kekurangan Persediaan Bahan Baku Tempurung Kelapa Periode 2014/2015 Bulan Produksi Bayangan (kg) Produksi Nyata (kg) Permintaan (kg) Kekurangan/k elebihan (kg) November 11.716,67 11.250 12.000 -283,33 Desember 11.983,33 11.250 13.000 -1.016,67 Januari 12.083,33 12.000 13.000 -916,67 Februari 13.183,33 12.750 13.000 183,33 Maret 12.833,33 12.750 13.000 -166,67 April 12.250,00 12.000 13.000 -750,00 Mei 12.033,33 12.000 15.000 -2.966,67 Juni 12.750,00 12.750 15.000 -2.250,00 Juli 12.823,33 12.750 15.000 -2.176,67 Agustus 13.516,67 13.500 15.000 -1.483,33 September 15.316,67 15.000 16.000 -683,33 Oktober 15.866,67 15.750 16.000 -133,33

Sumber : Industri Sendang Sari

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa industri lebih banyak kekurangan bahan baku tempurung kelapa dan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Hal ini disebabkan pemesanan bahan baku oleh industri tidak disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada sehingga proses produksi juga hanya berdasarkan ketersediaan bahan baku yang ada dalam gudang saat itu. Selain ituindustri lebih sering memesan dan langsung menggunakan bahan baku tempurung kelapa sehingga jumlah persediaan tempurung kelapa didalam gudang sangat sedikit, padahal biaya penyimpanan relative lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pemesanan. Hal ini mengakibatkan industri sangat jarang memiliki persediaan cadangan yang bisa digunakan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, sehingga industri sering tidak mampu mencukupi permintaan pasar.Hal ini masih dilakukan oleh industri

(6)

katena sistem produksi yang digunakan oleh industri belum berdasarkan permintaan pasar.

Sistem persediaan yang belum baik dan belum terjadwalkan tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya keuntungan industri akibat biaya penyimpanan dan biaya pemesanan yang tidak teratur. Apabila industri tidak mempunyai persediaan bahan baku yang mencukupi, industri akan lebih sering melakukan pemesanan agar proses produksi tidak terganggu. Pemesanan bahan baku yang lebih sering mengakibatkan biaya pemesanan dan biaya transportasi akan bertambah. Terlebih lagi industri ini sudah mempunyai pasar dan permintaan yang tetap sehingga proses produksi harus terus berjalan untuk mencapai target produksi dan memenuhi permintaan konsumen.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut makan diperlukan perencanaan persediaan bahan baku yang lebih baik sehingga industri dapat memenuhi permintaan konsumen dan keuntungan industri dapat meningkat. Berdasarkan tipe permintaan industri yang bersifat independent, didapatkan beberapa alternatif metode yang memungkinkan untuk digunakan, antara lain adalah metode POQ (Periodic Order Quantity), EOQ (Economic Order Quantity), Quantity Discount, dan Back Order Inventory.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi industri rumah tangga Sendang Sari adalah tidak adanya perencanaan kebutuhan bahan baku tempurung kelapa. Industri melakukan pemesanan bahan baku tanpa melihat permintaan pasar

(7)

sehingga kuantitas produk yang dihasilkan juga tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Industri pembuatan arang tempurung kelapa Bapak Daryono ini memiliki pola permintaan yang cenderung naik. Industri sering tidak mempunyai persediaan bahan baku cadangan di gudang sehingga permintaan dari konsumen baru atau permintaan tambahan dari konsumen lama terkadang tidak dapat terpenuhi. Hal ini tanpa disadari akan menimbulkan kerugian finansial.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Metode perencanaan apakah yang paling optimal dan sesuai untuk diterapkan di Industri Sendang Sari?

2. Berapakah persediaan cadangan yang harus disediakan industri untuk menghadapi fluktuasi permintaan dan kapan industri seharusnya melakukan pemesanan?

3. Bagaimanakan perencanaan kebutuhan bahan bakudi periode produksi selanjutnya agar permintaan pasar dapat terpenuhi dan keuntungan industri meningkat?

4. Berapa peningkatan keuntungan industri jika industri menerapkan metode perencanaan yang paling tepat dan paling optimal?

C. Batasan Penelitian

1. Penelitian dilakukan di industri rumah tangga Sendang Sari di Kulonprogo.

(8)

2. Penelitian ini berfokus pada aspek persediaan bahan baku arang tempurung kelapa serta biaya-biaya yang terkait dengan persediaan tersebut.

3. Metode yang digunakan adalah metodemetode yang paling sesuai.

4. Biaya-biaya persediaan selama waktu perencanaan diasumsikan tidak mengalami perubahan.

D. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh metode perencanaan bahan baku yang paling tepat dengan biaya persediaan minimal.

2. Memperoleh jumlah persediaan pengaman (safety stock) bahan bakudan waktu pemesanan kembali bahan baku tempurung kelapa.

3. Merencanakan persediaan bahan baku industri untuk periode selanjutnya. 4. Mengetahui peningkatan keuntungan industri dengan metode perencanaan

bahan bakuyang tepat.

E. Manfaat Penelitian

1. Industri dapat menerapkanperencanaan kebutuhan bahan baku yang tepat dan optimal yang sebelumnya tidak dilakukan oleh industri.

2. Industri bisa melakukan pembelian bahan baku dengan jumlah yang optimaldan meminimalisasi kekurangan bahan baku atau kelebihan persediaan bahan baku.

(9)

3. Industri dapat melakukan perencanaan persediaan pada periode mendatang dengan tepat berdasarkan permintaan pasar tanpa khawatir kehabisan persediaan bahan baku.

4. Industri dapat mengetahui perkiraan keuntungan periode produksi selanjutnya, hal ini otomatis akan menjadi stimulus yang dapat meningkatkan kinerja industri.

Gambar

Gambar 1.1. Pola Permintaan Arang Tempurung Kelapa
Tabel 1.1Kelebihan dan Kekurangan Persediaan Bahan Baku Tempurung Kelapa Periode 2014/2015 Bulan Produksi Bayangan (kg) Produksi Nyata (kg) Permintaan(kg) Kekurangan/kelebihan (kg) November 11.716,67 11.250 12.000 -283,33 Desember 11.983,33 11.250 13.000 -

Referensi

Dokumen terkait

Nomor SNI Judul SNI Tgl Penetapan No... Nomor SNI Judul SNI Tgl

Lembaga negara yang dapat bersengketa di Mahkamah Konstitusi yaitu: (1) merupakan sengketa kewenangan konstitusional antar lembaga negara, (2) kewenangan diberikan

Berdasarkan hasil tes praktek diperoleh rata-rata anak yang sudah baik atau sudah tuntas dalam melakukan tes servis bawah terdapat 12 peserta didik atau (35,29%)

Penyimpangan pada data (14c) terjadi pada kata karena dan kakalin. Penggunaan kata yang tepat adalah kerana 'karena', begitu juga kekalin dari kosa katanya sudah bahasa Bali dan

Agar kontras dan harmoni dengan lingkungan sekitar tapak, maka konsep warna pada bangunan islamic centre menggunakan warna-warna dominan yang digunakan pada bangunan

Sistem basis data ( database system ) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya

41 Dengan pendekatan terhadap permasalahan yang dirumuskan dengan mempelajari ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan,

Dari uji t yang dilakukan siswa diketahui terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan terhadap kemampuan menulis pinyin pada siswa kelas XII APH 2 SMK YPM 2 Taman