• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN UNIT COST SYSTEM

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT

(Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

Oleh:

ALVIRA DEWI MUTIARAWATI (123403267)

Email: alviradmutiarawati@gmail.com

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

ABSTRACT

This research aimed to determine (1) The determination of rates of hospitalization services at dr.Soekardjo Tasikmalaya Hospital. (2) The determination of rates of hospitalization services at dr.Soekardjo Tasikmalaya Hospital using activity-based costing system. (3) The determination of rates of hopitalization services at dr.Soekardjo Tasikmalaya Hospital using unit cost system. The method used was descriptive analysis method. This research was conducted by comparing the unit cost system with activity-based costing system. The results showed that the calculation of hospitalization rates by using activity-based costing system, when compared with the rates used by the hospital, the activity-activity-based costing system provide greater results for VVIP, Main Plus, VIP, Main, Class I, II and III. This was caused by the imposition of operational costs on each product. In activity-based costing system, the operational costs of each product was charged to a lot of cost driver. So it was able to allocate activity-based costs to each room correctly based on the consumption of each activity.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Penentuan tarif jasa rawat inap pada RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya. (2) Penentuan tarif jasa rawat inap pada RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya dengan menggunakan activity based costing system. (3) Untuk mengetahui perhitungan tarif jasa rawat inap pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya dengan menggunakan unit cost system. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara Unit Cost System dengan Activity Based Costing System. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari perhitungan tarif rawat inap dengan menggunakan activity based costing system, apabila dibandingkan dengan tarif yang digunakan oleh rumah sakit maka activity based costing system memberikan hasil yang lebih besar untuk VVIP, Utama Plus, VIP, Utama, Kelas I, II dan III. Hal ini disebabkan karena pembebanan biaya operasional pada masing-masing produk. Pada activity based costing system, biaya operasional pada masing-masing-masing-masing produk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.

Kata kunci: activity based costing system dan unit cost system

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan bisnis, perusahaan dituntut untuk mengejar efektif dan efisien. Begitu juga rumah sakit sebagai perusahaan non-profit. Akan tetapi, terdapat perbedaan tujuan organisasi profit dengan organisasi non-profit dalam tujuan mengejar efektif dan efisien dalam menjalankan bisnisnya. Berdasarkan kondisi tersebut rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi. Baik tekonolgi di bidang kedokteran, tekonologi komunikasi dan informasi serta teknologi yang mendukung jasa pelayanan kesehatan guna memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat.

Pemanfaatan teknologi tersebut membuat biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit menjadi besar yang akan berdampak pada harga atau tarif rawat inap yang tinggi. Sehingga untuk mengendalikan biaya, pihak rumah sakit memerlukan suatu metode

perhitungan biaya yang tepat guna menghasilkan informasi biaya yang akurat yang berkenaan dengan biaya aktivitas pelayanannya. Oleh karena itu rumah sakit memerlukan suatu strategi yang dapat membantu meningkatkan daya saing yang unggul dan dapat membantu efisiensi dalam melakukan aktivitasnya. Efisiesi dapat dicapai dengan melakukan aktivitas yang bernilai tambah (value added activity) secara lebih baik dengan menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value added) dan pemborosan lainnya. Oleh karena itu, rumah sakit dalam penentuan tarif jasa rawat inap harus kompetitif dan melakukan efisiensi biaya agar memenangkan persaingan.

(3)

Solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan tarif yang lebih rendah dan kualitas atau jasa yang lebih tinggi daripada pesaing, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan menghitung secara akurat biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Pihak rumah sakit menghitung tarif kamar inapnya menggunakan unit cost yang dalam penentuan harga pokoknya tidak lagi mencerminkan aktivitas yang spesifik karena banyaknya kategori biaya yang bersifat tidak langsung dan bersifat fixed. Biaya produk yang dihasilkan memberikan informasi biaya produksi yang terdistorsi. Distorsi tersebut mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan dalam hal harga pokok produk dan kelangsungan organisasi. Sehingga perlu diterapkan system penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitasnya (activity based) yang lebih dikenal dengan nama Activity Based Costing System. Activity Based Costing memfokuskan pada biaya yang melekat pada produk berdasarkan aktivitas yang dikerjakan untuk memproduksi, menjalankan, dan mendistribusikan atau menunjang produk yang bersangkutan. Activity Based Costing menganggap bahwa timbulnya biaya disebabkan oleh aktivitas yang menghasilkan produk. Pendekatan ini menggunakan penggerak biaya pada aktivitas yang menimbulkan biaya dan akan lebih akurat diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan beraneka ragam jenis produk serta sukar untuk mengidentifikasi biaya tersebut ke setiap produk secara individual. Activity Based Costing adalah sebuah sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi bermacam-macam aktivitas yang dikerjakan di dalam suatu organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar sifat yang ada dari aktivitas tersebut. Activity Based Costing dapat disimpulkan sebagai pendekatan penentuan biaya produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas.

TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Hansen & Mowen (2005) Unit Cost adalah hasil pembagian antara total cost yang dibutuhkan dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan. Unit Cost merupakan biaya yang dihitung untuk setiap satu satuan produk pelayanan yang diperoleh dengan cara membagi total cost dengan jumlah atau kualitas output.

Menurut Mulyadi (2007:53) menjelaskan bahwa “Activity Based Cost System adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas”.

Menurut Euis Rosidah (2013:166) menjelaskan bahwa “Activity Based Costing System adalah metode perhitungan biaya yang membebankan biaya pertama-tama pada kegiatan, lalu pada produk berdasarkan penggunaan kegiatan oleh setiap produk”.

(4)

HIPOTESIS

Terdapat perbedaan perhitungan tarif jasa rawat inap dengan metode activity based costing dan unit cost system”.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara Unit Cost System dengan Activity Based Costing System.

Opersionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Unit Cost System Hasil pembagian antara a. Penentuan pusat biaya Rasio

total cost yang b. Pengumpulan data dibutuhkan dibagi biaya

dengan jumlah unit c. Perhitungan biaya asli produk yang dihasilkan. d. Pendistribusian biaya: (Hansen & Mowen, -mengidentifikasi 2005) hubungan antar unit

-menentukan ukuran dasar alokasi yang akan digunakan

e. perhitungan biaya total tiap unit produksi f. perhitungan biaya

satuan

Activity Based Sistem informasi biaya a. Identifikasi aktivitas Rasio Costing System yang berorientasi pada b. Membebankan biaya

penyediaan informasi untuk masing-masing lengkap tentang aktivitas

aktivitas untuk c. Menentukan pemicu memungkinkan personel biaya perusahaan melakukan d. Menghitung harga pengelolaan terhadap

pokok rawat inap aktivitas. Sistem

informasi ini

menggunakan aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya dan penentuan secara akurat kos produk/jasa sebagai tujuan (Mulyadi,

(5)

ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah tentang aktivitas-aktivitas biaya rawat inap. Setelah pengumpulan data selesai, dilakukan perhitungan biaya dengan menggunakan unit cost system dan activity based costing system melalui beberapa tahap yaitu:

1. Mendokumentasikan data-data tentang daftar tarif rawat inap yang digunakan oleh RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya.

2. Menghitung biaya rawat inap dengan cara:

a. Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya ke dalam berbagai aktivitas.

b. Mengidentifikasi cost driver yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam penentuan tarif.

c. Menentukan tarif yang artinya biaya per unit cost driver yang dihitung untuk suatu aktivitas. Tarif atau unit cost driver dapat dihitung dengan rumus:

𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑑𝑟𝑖𝑣𝑒𝑟 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠

cost driver

d. Penelusuran dan pembebanan biaya aktivitas ke masing-masing produk yang menggunakan cost driver. Pembebanan biaya overhead dari setiap aktivitas dihitung dengan rumus:

𝐵𝑂𝑃 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑘𝑎𝑛

(6)

3. Membandingkan tarif rawat inap rumah sakit berdasarkan Activity Based Costing System dengan Unit Cost System. Kemudian menganalisis harga rawat inap antara kedua metode tersebut dan membuat kesimpulan.

(7)

PEMBAHASAN

Unit Cost System

Tabel 4.6

Perhitungan Alokasi Biaya Bersama Menurut Kelas dalam Rawat Inap pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015

Kelas Rawat Inap Jumlah Pasien Rawat Inap Tarif Rawat Inap Pendapatan Rumah Sakit Nilai Jual Relatif Alokasi Biaya Bersama VVIP 1.122 375.000 420.750.000 0,20105 1.661.372.150 Utama Plus 1.494 262.500 392.175.000 0,1874 1.548.540.994 VIP 1.408 262.500 369.600.000 0,17661 1.459.401.418 Utama 1.530 195.000 298.350.000 0,14256 1.178.063.888 I 2.433 120.000 291.960.000 0,13951 1.152.832.354 II 2.965 75.000 222.375.000 0,10626 878.069.238,13 III 3.251 30.000 97.530.000 0,0466 385.106.656,75 Jumlah 1.320.000 2.092.740.000 8.263.386.700

Sumber: data diolah

Tabel 4.7

Perhitungan Harga Pokok Kamar Rawat Inap pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015

No. Kelas Harga Pokok Kamar (Rp)

1. VVIP Rp 116.973 2. Utama Plus Rp 109.029 3. VIP Rp 102.753 4. Utama Rp 82.945 5. I Rp 81.168 6. II Rp 61.823 7. III Rp 27.114

(8)

Activity Based Costing System

Data Jumlah Pasien Rawat Inap pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015

Sumber: RSUD dr. Soekardjo

Data Lama Hari Pasien Rawat Inap pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2015

Bulan VVIP Utama Plus VIP Utama I II III Total

Januari 223 240 253 365 448 567 786 2882 Februari 239 242 256 363 439 559 797 2895 Maret 232 239 248 358 440 550 780 2847 April 230 244 241 380 459 569 799 2922 Mei 236 249 245 359 465 575 785 2914 Juni 238 238 239 363 467 587 777 2909 Juli 231 234 245 354 474 594 784 2916 Agustus 237 239 249 341 462 582 792 2902 September 239 244 253 354 464 584 774 2912 Oktober 234 241 258 349 470 590 780 2922 November 230 238 260 340 473 583 773 2897 Desember 231 237 263 337 471 561 796 2896 Total 2800 2885 3010 4263 5532 6901 9423 34814

Sumber: RSUD dr. Soekardjo

Identifikasi Aktivitas

No Aktivitas

1. Aktivitas Pelayanan Administrasi Umum

2. Aktivitas Pelayanan Perawatan Pasien 3. Aktivitas Visite Dokter

Bulan VVIP Utama Plus VIP Utama I II III Total

Januari 95 132 123 127 187 239 258 1161 Februari 93 129 122 121 197 246 264 1172 Maret 96 127 112 124 204 256 259 1178 April 90 131 118 119 202 249 268 1177 Mei 91 125 115 125 197 237 258 1148 Juni 89 123 110 127 202 240 270 1161 Juli 92 115 116 128 207 247 266 1171 Agustus 93 119 119 132 216 256 283 1218 September 98 117 114 134 213 259 277 1212 Oktober 99 118 115 131 202 248 287 1200 November 95 127 118 135 208 241 275 1199 Desember 91 131 126 127 198 247 286 1206 Total 1122 1494 1408 1530 2433 2965 3251 14203

(9)

4. Aktivitas Pelayanan Pemberian Makan Pasien

5. Aktivitas Pelayanan Laboratorium dan Radiologi

6. Aktivitas Pelayanan Farmasi 7. Aktivitas Pelayanan Laundry

8. Aktivitas Pelayanan Cleaning Service

Aktivitas Pemeliharaan bangunan, kamar dan fasilitas 9. rumah sakit

Sumber: RSUD dr. Soekardjo, telah diolah kembali

Setelah mengetahui aktivitas-aktivitas yang ada, maka pada tahap dua dilakukan proses pengidentifikasian biaya-biaya yang timbul atas pengkonsumsian sumber daya saat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, yaitu:

1. Aktivitas Pelayanan Adimistrasi Umum

Biaya-biaya yang timbul dari aktivitas-aktivitas pelayanan administrasi umum adalah sebagai berikut:

- Biaya gaji tenaga administrasi Rp. 396.000.000,- - Biaya tunjangan tenaga administrasi Rp. 46.200.000,-

- Biaya alat tulis kantor Rp. 13.372.180,-

- Biaya penyusutan peralatan kantor Rp. 67.892.350,-

- Biaya listrik Rp. 8.882.360,-

- Biaya telepon/fax Rp. 7.078.000,-

- Biaya TV kabel Rp. 1.600.000,-

Jumlah pelayanan administrasi umum Rp. 541.024.890,- 2. Aktivitas Pelayanan Perawatan Pasien

Aktivitas ini dilakukan oleh perawat untuk membantu keperluan pasien selama menjalani rawat inap.

- Biaya gaji tenaga perawat Rp. 360.000.000,- - Biaya tunjangan tenaga perawat Rp. 42.000.000,-

- Biaya alat tulis kantor Rp. 12.178.900,-

- Biaya listrik Rp. 12.178.900,-

- Biaya telepon dan fax Rp. 9.011.900,-

- Iuran TV Kabel Rp. 4.787.500,-

- Biaya penyusutan peralatan/fasilitas kamar Rp. 136.782.910,- Jumlah pelayanan perawatan pasien Rp. 582.940.190,- 3. Aktivitas Visite Dokter

(10)

Aktivitas visite dokter ini adalah kunjungan dokter untuk mengontrol perkembangan kesehatan pasien.

- Gaji dokter spesialis Rp. 382.200.000,-

- Tunjangan dokter spesialis Rp. 42.000.000,-

- Gaji dokter umum Rp. 383.400.000,-

- Tunjangan dokter umum Rp. 43.200.000,-

- Gaji tenaga perawat Rp. 216.000.000,-

- Tunjangan tenaga perawat Rp. 28.800.000,-

Jumlah aktivitas visite dokter Rp. 1.095.600.000,- 4. Aktivitas Pelayanan Pemberian Makan

Biaya-biaya yang timbul dari aktivitas pelayanan pemberian makan sebagai berikut: - Biaya gaji pegawai pengantar makanan pasien Rp. 68.400.000,-

- Biaya makan pasien Rp. 1.569.443.665,-

Jumlah pemberian makan pasien Rp. 1.637.843.665,- 5. Aktivitas pelayanan laboratorium dan radiologi

Aktivitas pelayanan laboratorium dan radiologi berkaitan dengan penelitian laboratorium dan radiologi kepada pasien rawat inap. Biaya aktivitas

pelayanan laboratorium dan radiologi sebagai berikut :

- Biaya pegawai laboratorium Rp. 118.800.000,-

- Tunjangan pegawai lab. Rp. 9.400.000,-

- Gaji pegawai radiologi Rp. 84.000.000,-

- Tunjangan pegawai radiologi Rp. 6.480.000,-

- Bahan lab. Rp. 385.985.110,-

- Bahan radiologi Rp. 485.302.650,-

- Biaya penyusutan peralatan lab. Rp. 167.818.950,- - Biaya penyusutan peralatan radiologi Rp. 227.189.860,-

- Biaya listrik Rp. 31.655.010,-

- Biaya alat tulis kantor Rp. 21.162.570,-

Jumlah Rp. 1.537.394.150,-

6. Aktivitas pelayanan farmasi

Aktivitas pelayanan farmasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penyediaan obat-obatan untuk pasien rawat inap, biaya aktivitas pelayanan farmasi yaitu sebagai berikut :

- Gaji bagian farmasi Rp. 64.800.000,-

(11)

- Obat-obatan Rp. 1.860.344.100,-

- Biaya listrik Rp. 13.178.250,-

- Biaya telepon/fax Rp. 11.100.000,-

Jumlah Rp. 1.966.901.250,-

7. Aktivitas Pelayanan Laundry

Biaya-biaya yang timbul dari aktivitas-aktivitas pelayanan laundry sebagai berikut:

- Gaji bagian laundry Rp. 57.600.000,-

- Biaya bahan laundry Rp. 31.156.800,-

- Biaya listrik Rp. 12.789.900,-

- Biaya pemakaian air Rp. 12.089.900,-

Jumlah Rp. 113.636.900,-

8. Aktivitas Pelayanan Cleaning Service

Biaya-biaya yang timbul dari aktivitas pelayanan cleaning service sebagai berikut:

-Gaji bagian cleaning service Rp. 66.000.000,-

- Biaya bahan pembersih Rp. 30.886.805,-

- Biaya listrik Rp. 19.187.650,-

- Biaya pemakaian air Rp. 17.089.100,-

Jumlah Rp. 133.163.555,-

9. Aktivitas Pemeliharaan Bangunan

Aktivitas pelayanan reparasi dan pemeliharaan aktiva berkaitan dengan perbaikan atau renovasi bangunan dan perbaikan kantor atau fasilitas kamar rumah sakit, sehingga biaya aktivitas reparasi dan pemeliharaan bangunan, kamar dan fasilitas kamar dapat diuraikan sebagai berikut :

- Bagi bagian pemeliharaan bangunan - Gaji bagian pemeliharaan kamar

- Tunjangan bagian pemeliharaan bangunan - Tunjangan pemeliharaan kamar

- Biaya bahan reparasi bangunan

- Biaya bahan reparasi kamar dan fasilitasnya Jumlah Rp. 45.000.000,- Rp. 43.200.000,- Rp. 4.500.000,- Rp. 4.320.000,-Rp. 338.672.500,-Rp. 219.189.900,-Rp. 654.882.400,-

(12)

Total Biaya Aktivitas Kelas VVIP

No. Aktivitas Tarif Per Unit Driver Jumlah (Rp) Cost Driver (Rp)

1. Pelayanan Administrasi Umum 38.093,20 1122 42740570,4 2. Pelayanan Perawatan Pasien 16.744,40 2800 46884320

3. Visite Dokter 31.470 2800 88116000

Pelayanan Pemberian Makan

47.045,50 2800 131727400 4. Pasien

Pelayanan Laboratorium dan

108.244,30 1122 121450104,6 5. Radiologi

6. Pelayanan Farmasi 138.484,90 1122 155380057,8 7. Pelayanan Laundry 8.000,90 1122 8977009,8 8. Pelayanan Cleaning Service 52.262 560 29266720

Pemeliharaan bangunan, kamar

257.018 560 143930080 dan fasilitas rumah sakit

9.

Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas VVIP 768.472.262,6

Jumlah hari rawat inap 2800

Tarif rawat inap per kamar 274.454,3795

Sumber: data diolah

Total Biaya Aktivitas Kelas Utama Plus

Tarif Per Unit

No. Aktivitas Cost Driver Driver Jumlah (Rp) (Rp)

1. PelayananAdministrasi Umum 38093,2 1494 56911240,8

2. Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 2885 48307594

3. Visite Dokter 31470 2885 90790950

4. Pelayanan Pemberian Makan

Pasien 47045,5 2885 135726267,5

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 1494 161716984,2

6. Pelayanan Farmasi 138484,9 1494 206896440,6 7. Pelayanan Laundry 8000,9 1494 11953344,6 8. Pelayanan Cleaning Service 52262 480 25085760

9. Pemeliharaan bangunan, kamar

dan fasilitas rumah sakit 257018 480 123368640 Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas Utama Plus 860.757.221,7

Jumlah hari pakai 2885

Tarif rawat inap per kamar 298.356,056

(13)

Total Biaya Aktivitas Kelas VIP

Tarif Per Unit

No. Aktivitas Cost Driver Driver Jumlah (Rp)

(Rp)

1. PelayananAdministrasi Umum 38093,2 1408 53635225,6

2.

Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 3010 50400644

3. Visite Dokter 31470 3010 94724700

4. Pelayanan Pemberian Makan Pasien 47045,5 3010 141606955

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 1408 152407974,4

6. Pelayanan Farmasi 138484,9 1408 194986739,2 7. Pelayanan Laundry 8000,9 1408 11265267,2 8. Pelayanan Cleaning Service 52262 350 18291700

9. Pemeliharaan bangunan, kamar dan

fasilitas rumah sakit 257018 350 89956300 Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas VIP 807.275.505,4

Jumlah hari pakai 3010

Tarif rawat inap per kamar 268.197,8423

Sumber: data diolah

Total Biaya Aktivitas Kelas Utama

No. Aktivitas Tarif Per Unit Driver Jumlah (Rp) Cost Driver (Rp)

1. PelayananAdministrasi Umum 38093,2 1530 58282596

2.

Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 4263 71381377,2

3. Visite Dokter 31470 4263 134156610

4. Pelayanan Pemberian Makan

Pasien 47045,5 4263 200554966,5

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 1530 165613779

6. Pelayanan Farmasi 138484,9 1530 211881897 7. Pelayanan Laundry 8000,9 1530 12241377 8. Pelayanan Cleaning Service 52262 310 16201220

9. Pemeliharaan bangunan, kamar

dan fasilitas rumah sakit 257018 310 79675580 Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas Utama 949.989.402,7

Jumlah hari pakai 4263

Tarif rawat inap per kamar 222.845,2739

(14)

Total Biaya Aktivitas Kelas I

No. Aktivitas Tarif Per Unit Driver Jumlah (Rp) Cost Driver (Rp)

1. PelayananAdministrasi

Umum 38093,2 2433 92680755,6

2.

Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 5532 92630020,8 3. Visite Dokter 31470 5532 174092040 4. Pelayanan Pemberian Makan

Pasien 47045,5 5532 260255706

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 2433 263358381,9 6. Pelayanan Farmasi 138484,9 2433 336933761,7 7. Pelayanan Laundry 8000,9 2433 19466189,7 8.

Pelayanan Cleaning Service 52262 308 16096696

9.

Pemeliharaan bangunan, kamar dan fasilitas rumah

sakit 257018 308 79161544

Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas I 1.334.675.096

Jumlah hari pakai 5532

Tarif rawat inap per kamar 241.264,4786

Sumber: data diolah

Total Biaya Akktivitas Kelas II

Tarif Per Unit

No. Aktivitas Cost Driver Driver Jumlah (Rp)

(Rp)

1.

PelayananAdministrasi Umum 38093,2 2965 112946338

2.

Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 6901 115553104,4

3. Visite Dokter 31470 6901 217174470 4. Pelayanan Pemberian Makan

Pasien 47045,5 6901 324660995,5

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 2965 320944349,5 6. Pelayanan Farmasi 138484,9 2965 410607728,5 7. Pelayanan Laundry 8000,9 2965 23722668,5 8.

Pelayanan Cleaning Service 52262 290 15155980

9. Pemeliharaan bangunan, kamar

dan fasilitas rumah sakit 257018 290 74535220 Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas II 1.615.300.854

Jumlah hari pakai 6901

Tarif rawat inap per kamar 234.067,6503

(15)

Total Biaya Aktivitas Kelas III

No. Aktivitas Tarif Per Unit Driver Jumlah (Rp) Cost Driver (Rp)

1.

PelayananAdministrasi Umum 38093,2 3251 123840993,2

2.

Pelayanan Perawatan Pasien 16744,4 9423 157782481,2

3. Visite Dokter 31470 9423 296541810

4. Pelayanan Pemberian Makan

Pasien 47045,5 9423 443309746,5

5. Pelayanan Laboratorium dan

Radiologi 108244,3 3251 351902219,3

6. Pelayanan Farmasi 138484,9 3251 450214409,9 7. Pelayanan Laundry 8000,9 3251 26010925,9 8.

Pelayanan Cleaning Service 52262 250 13065500

9. Pemeliharaan bangunan, kamar

dan fasilitas rumah sakit 257018 250 64254500 Total biaya aktivitas dibebankan ke kelas III 1.926.922.586

Jumlah hari pakai 9423

Tarif rawat inap per kamar 204.491,4131

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Caster. William K. dan F. Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Buku 1, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat.

Don R. Hansen dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.

K. Endrawati. 2011. Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Metode Activity Based Costing System untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: UPP STIM YPKN.

---. 2007. Activity Based Cost System. Edisi 6. Yogyakarta: UPP STIM YPKN.

Raharja M. Agung. 2013. Activity Based Costing (ABC).

(17)

Rudianto. 2009. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

S. Hendra, N. Yayuk, Yohanes. 2013. Menghitung Harga Pokok Produksi Dengan Metode Activity Based Costing dan Harga Pokok Tradisional, (Online), Vol 1, (http://download.portlagaruda.org).

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suhadak, S.A. Novan, F.A. Devi. 2013. Penerapan Analisis Activity Based Costing System Untuk Penerapan Harga Pokok Produksi Secara Akurat, (Online), (http://download.portlagaruda.org).

Supriyono. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

S. Ridha. 2011. Penerapan Tarif Jasa Rawat Inap dengan Metode Activity Based Costing System pada Rumah Sakit Grhasia Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional.

Widayanti. 2013. Perbandingan Tarif Jasa Rawat Inap Dengan Unit Cost dan Activity Based Costing System pada Rumah Sakit, (Online), (http://eprints.uny.ac.id).

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan prilaku dan pola konsumsi ternak, disarankan wilayah yang dominan penghasil pakan asal rumput lebih sesuai untuk dikembangkan ternak ruminansia kecil,

Dalam penelitian ini, memiliki batasan studi, dimana lokasi pengamatan adalah permukiman kumuh yang terdapat di Kota Bandung, namun lokasi penelitian yang diambil

Adapun kelebihan dari produk deposito BTN ritel rupiah adalah memberikan suku bunga kompetitif sehingga mendapatkan hasil yang signifikan, sangat aman dan minim

Pendamping meneruskan laporan pertanggungjawaban kegiatan dari KUBE penerima sasaran bantuan modal UEP kepada Bupati melalui Kepala Perangkat daerah yang menyelenggarakan

Pada digram E.R diatas dapat dilihat bahwa untuk menemukan kios yang sesuai kriteria maka admin ataupun user harus memasukkan dulu nilai kriteria yang di inginkan, kemudian

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang

Perhitungan matriks keputusan ternormalisasi tersebut didapatkan dari perhitungan rating kinerja setiap alternatif pada setiap kriteria, disebut dengan normalisasi

Berdasarkan penelitian yang telah selesai dilakukan, simpulan yang dapat ditarik sebagai berikut, yang pertama, adanya pengaruh positive dan signifikana antara