• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN HSRP PADA PT. BARCO"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN

KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN

HSRP PADA PT. BARCO

Ade Ariani Djaja Saputra

Bima Pratama Putra

Oktavianus Saputra

Drs. Antonius Herusutopo, B.E., M.Sc.

Universitas Bina Nusantara

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang jaringan komputer dengan

menggunakan HSRP pada PT. BARCO. Rancangan ini dibuat untuk memudahkan PT. BARCO

dalam melakukan komunikasi data antar ruangan. Metode yang digunakan dalam penyusunan

skripsi ini adalah metode analisis (wawancara, observasi, dan analisis) dan metode

perancangan dengan melakukan simulasi jaringan komputer yang sedang berjalan dan

mensimulasikan hasil jaringan komputer yang baru. Hasil yang dicapai berupa perancangan

HSRP Load Balancing digunakan sebagai redudancy protocol yang dapat membantu

mengurangi kinerja device yang terjadi pada jaringan komputer yang sedang berjalan.

Simpulan dari penulisan skripsi ini adalah terjadinya perubahan sistem jaringan komputer

disertai penambahan device agar lebih optimal untuk mengurangi terjadinya kegagalan

jaringan(system down).

Kata Kunci : Jaringan komputer, HSRP.

The objective from this research is for design a computer networks by using HSRP at

PT. BARCO. This design is made for faciltate PT. BARCO in doing communication data between

rooms. The methods is in use for making this thesis is analysis method (interview, observation,

and analysis) and design method by simulating computer networks that already exist dan

simulating the result from the new computer networks. The result that achive is design for HSRP

Load Balancing that use for redudancy protocol that can reduce device performance that happen

in computer networks that already exist. Conclusion from this thesis is change in computer

networks system with the addition of device to be optimize for reduce networks failed (system

down).

(2)

PENDAHULUAN

PT. BARCO adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang penjualan minyak goreng dalam berbagai ukuran untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam permintaan pasar. Perusahaan yang berlokasi di Jakarta dan telah memiliki banyak konsumen yang tersebar di seluruh Indonesia juga di ekspor ke beberapa Negara. Maka dibutuhkan peningkatan terhadap jaringan komputer yang sudah ada guna menunjang kinerja dari aktifitas perusahaan. Diperlukan jaringan yang dapat menunjang data agar dapat diakses secara terus menerus. Peningkatan ini juga terkait dengan kinerja router yang terus menerus dikarenakan kebutuhan akan pertukaran data secara real time agar menunjang aktifitas perusahaan, maka pemeliharaan dan pembagian beban pada redudant router perlu dilakukan.

HSRP merupakan teknologi yang hanya bisa digunakan pada router Cisco. Memiliki perbedaan dalam hal pemanfaatan sumber daya dan cara kerja. Sama seperti routing protokol, metode pembagian beban pada router ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing, tergantung dari bandwidth, ketersediaan alat, jumlah data loss, serta dukungan pada saat koneksi terputus. Salah satu metode pembagian beban yaitu Hot Standby Routing Protocol (HSRP) : Sebuah protokol yang menyediakan jaringan yang tinggi ketersediaan dan menyediakan hardware hampir seketika fail-over tanpa intervensi administrator. Ini menghasilkan sebuah Hot Standby router group, termasuk router memimpin yang meminjamkan jasa untuk setiap paket yang ditransfer ke alamat Hot Standby. Jika router utama gagal, maka akan digantikan oleh router-siaga yang memantau itu.

Lingkup analisis yang ada meliputi simulasi dan perancangan antar lain, simulasi terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan, yaitu digunakan untuk mengetahui penyebab dari permasalahan dengan menggunakan packet tracer. Setelah diperoleh hasil analisis selanjutnya dilakukan perancangan jaringan komputer yang baru , Memperbaiki routing management dengan menggunakan redudant routing protokol HSRP load balancing serta melakukan simulasi kembali. Selanjutnya kedua hasil simulasi dijabarkan dalam hal konektivitas dan kecepatan untuk dijadikan perbandingan dalam mengambil kesimpulan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jaringan yang sedang berjalan pada PT. BARCO, Merancang topologi jaringan komputer yang baru pada PT. BARCO serta meningkatkan kinerja jaringan komputer di PT. BARCO menggunakan redudant routing protocol HSRP load balancing .

Manfaat yang diperoleh dari perancangan ini adalah meningkatnya kinerja jaringan komputer yang ada dengan menggunakan redudant routing protocol HSRP load balancing pada PT. BARCO, Mempermudah network administrator dalam mengelola perangkat jaringan komputer pada PT. BARCO dan Mengetahui perbedaan jaringan komputer sebelum dan sesudah perbaikan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode analisis yang terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama dengan melakukan wawancara yaitu Tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan mengenai sistem yang sedang berjalan, peralatan pendukung serta permasalahan yang dihadapi selama berjalannya sistem yang sedang digunakan. Tahap kedua dengan Observasi, Penelitian dilakukan dengan berkunjung ke perusahaan untuk memperoleh data tentang jaringan komputer yang sedang berjalan, Terakhir adalah tahap Analisis yaitu Setelah diperoleh data-data yang valid mengenai jaringan komputer yang ada pada PT. BARCO, data dapat dianalisis secara langsung mengenai keadaan jaringan komputer untuk mendapat data terhadap keadaan dan fakta yang ada. Setelah melakukan metode analisis yang terbagi menjadi 3 tahap, maka selanjutnya dilakukan metode perancangan. Simulasi jaringan computer yang sedang berjalan dan menganalisis masalah yang ada. Dari hasil analisis maka dibuat struktur topologi yang baru denagan menggunakan emulator packet treacer sebagai usulan untuk mengatasi masalah dan memaksimalkan kinerja jaringan komputer di PT. BARCO. Setelah mendapatkan topologi jaringan yang baru. Dengan menggunakan packet treacer, akan dilakukan simulasi terhadap rancangan jaringan computer yang baru. Kemudian hasil simulasi yang diperoleh akan dibandingkan dengan hasil simulasi jaringan komputer yang sedang berjalan untuk dibuat kesimpulan.

(3)

Sistem yang berjalan

Berikut ini adalah topologi yang ada di PT. BARCO

Gambar 1 Topologi PT BARCO

Berikut adalah cara kerja dari sistem yang sedang berjalan pada PT. BARCO :

1. Internet yang digunakan adalah provider speedy dengan kapasitas bandwith untuk perkantoran / office

2. Menggunakan 1 modem adsl dan router yang langsung terhubung dengan switch untuk menghubungkan ke setiap komputer

3. Mengunakan printer dan file sharing

4. Keamanan jaringan masih belum terkonfigurasi 5. Menggunakan pengalamatan IP secara dynamic

Berdasarkan topologi diatas maka dapat diketahui masalah yang dihadapi oleh PT.BARCO, yaitu :

- Sering terjadinya sistem down saat sedang berkerja sehingga menghambat distribusi informasi di dalam perusahaan

- Beban kerja device yang berat karena terus menerus melakukan pertukaran data secara real time, sehingga menjadi salah satu penyebab sistem down

- Tidak adanya sistem redudansi yang mengakibatkan jaringan - akan mati ketika mengalami jaringan down.

(4)

-Perancangan Jaringan

Hot Standby Router Protocol (HSRP)

HSRP adalah metode standar untuk memberikan ketersediaan jaringan yang tinggi dengan menyediakan First-hop redundancy untuk IP host pada LAN IEEE 802 dikonfigurasi dengan default gateway IP address. Sebuah jaringan dengan High availability menyediakan sarana alternatif yang mana semua infrastructure paths dan key server dapat diakses setiap saat. Hot Standby Router Protocol (HSRP) adalah salah satu fitur perangkat lunak yang dapat dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.

Dengan adanya protokol HSRP memungkinkan dua router interface untuk bekerja sama untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default gateway untuk host di LAN. Dengan kata lain ketika salah satu router yang terkonfigurasi dalam HSRP nya down maka Link pada jaringan tersebut tetap berjalan, dikarenakan ip gateway yang di kenal si host adalah ip nya virtual router.(Modul CISCO BiNus Center,2013)

HSRP mendefinisikan sebuah Standby router, dengan satu router sebagai Active Router. HSRP menyediakan gateway redundancy dengan sharing IP dan MAC address antara redundant gateways yang tergabung dalam HSRP yang sama.

Beradasarkan penelitian dan analisis terhadap jaringan komputer yang sedang berjalan dan permasalahan yang dihadapi oleh PT. BARCO, maka usulan yang diajukan adalah merancang topologi jaringan komputer yang baru dengan menggunakan HSRP. Dalam perancangan topologi yang baru penulis menggunakan Packet Tracer 6.0.1 sebagai simulator. Alasan penggunaan simulator tersebut adalah kemudahan dalam penggunaan aplikasi karena dilengkapi berbagai perangkat yang dibutuhkan dalam perancangan serta fitur-fitur dan tampilan yang mendukung saat proses pengiriman dan penerimaan data pada jaringan komputer.

Topologi Jaringan yang Baru

Gambar 2 Rancangan Topologi yang baru

Gambar 2 merupakan skema topologi jaringan komputer baru yang diusulkan pada PT. BARCO. Beberapa perangkat yang digunakan sebelumnya diubah menjadi peralatan yang memiliki fitur tertentu, seperti penambahan multi layer switch yang diletakan berderetan atau secara hierarcial untuk menunjang

(5)

sistem yang baru. Penambahan juga dilakukan pada unmanageable switch yang diletakkan pada distribution.

Setelah dilakukan perancangan topologi yang baru, tahap berikutnya ialah dengan melakukan IP addressing dan juga HSRP gruoup pada tiap-tiap ruangan yang telah ditentukan. Berikut ini adalah skema IP addressing pada tiap ruangan yang akan dirancang.

Tabel 1 IP Addressing

Ruangan Network Address

Ruangan 1 192.168.1.0 Ruangan 2 192.168.2.0 Ruangan 3 192.168.3.0 Server 192.168.4.0 Tabel 2 HSRP Group Ruangan Grup HSRP Ruangan 1 Grup 1 Ruangan 2 Grup 2 Ruangan 3 Grup 3 Server Grup 4

Dari tabel 1. dapat dilihat jangkauan IP address tiap-tiap ruangan yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya pada tabel 2 merupakan HSRP Group yang akan dibuat untuk mewakili ruangan – ruangan yang telah ada.

Secara logikal, ruangan-ruangan yang ada akan dikelompokan ke dalam berbagai segmen hasil pembagian subnet. Penamaan HSRP dilakukan agar network administrator lebih mudah dalam melakukan identifikasi.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam melakukan konfigurasi pada rancangan yang akan dibuat, yaitu antara lain :

Router

o Konfigurasi Interface pada router agar dapat terhubung dengan MLS

Multi Layer Switch

o Konfigurasi Interface pada MLS

- Konfigurasi Network pada Interface Interface yang terhubung dengan router

- Konfigurasi Network pada Interface yang terhubung dengan unmanagable switch

o Konfigurasi HSRP

- Membuat hsrp grup sesuai dengan network

- Menentukan Active MLS dan standby MLS agar dapat melakukan load balancing

- Pengelompokan HSRP berdasarkan ruangan

End device/PC

- Setting alamat IP sesuai dengan hasil subnet

(6)

Dalam melakukan semua konfigurasi di atas, harus dilakukan secara berurutan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan dalam pengkonfigurasian agar tidak terjadi kesalahan atau kekurangan konfigurasi HSRP.

HASIL DAN BAHASAN Hasil Simulasi

Dari hasil simulasi menggunakan Packet Tracer 6.0.1 terhadap jaringan komputer yang baru diperoleh data sebagai berikut:

Testing Ping dan Traceroute

Berikut ini adalah hasil ping dan traceroute yang telah dilakukan:

Gambar 3 Testing Ping dan Traceroute jaringan baru antara client ke Internet Gambar 3 menunjukkan bahwa proses ping dan traceroute yang terjadi saat pengiriman paket dari salah satu network, yaitu network 192.168.1.10 ke Internet.

Gambar 4 Hasil Ping dan Traceroute HSRP load balancing yang berhubungan antara ruangan

Gambar 4menunjukkan bahwa proses ping dan traceroute yang terjadi saat pengiriman paket antar ruangan yang saling berhubung.

(7)

Gambar 5 Proses HSRP Dari host 192.168.1.10 Ke internet

Pada gambar 5 menunjukan bahwa proses HSRP dengan melakukan ping test dari host 192.168.1.10 ke Internet dengan menggunakan HSRP. Reply sebelum request time out adalah reply sebelum MLS aktif menjadi down. Saat MLS aktif menjadi down maka paket tidak akan sampai pada tujuan, namun memerlukan waktu menunggu sampai MLS standby berubah menjadi aktif sehingga dapat kembali meneruskan paket sampai tujuan.

Gambar 6 Hasil ping antara client ke internet pada jaringan yang berjalan Pada gambar 4.5 menunjukan bahwa pada jaringan yang berjalan yang ada di PT.BARCO pada saat terjadi down adalah paket yang dikirimkan tidak akan sampai pada tujuan. Hal demikian juga terjadi pada pengiriman paket antar client saat sedang terjadi sistem down. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut ini.

(8)

Gambar 8 Hasil Ping Dari network 10.10.3.0 Ke internet (pada jaringan berjalan)

Pada gambar 8 menunjukan hasil ping test dari network 10.10.3.0 pada network yang lama saat keadaan sedang terjadi down. Berdasarkan data pada gambar 6, 7, dan 8 saat sistem jaringan sedang terjadi down maka paket yang dikirim ke internet maka pasti akan gagal atau failed.

Simulasi Pengiriman Paket pada Jaringan Komputer yang Baru

Gambar 9 Pengiriman Paket Dari komputer host menuju server melalui ISP

Dilakukan proses pengiriman paket dari komputer host menuju server melalui ISP, dapat terlihat pada gambar 4.6 bahwa proses pengiriman telah berhasil, paket dikirim melalui MLS dengan menggunakan load balancing

(9)

Gambar 10 Pengiriman paket ketika jalur pada MLS 1 di putus 4.1Evaluasi Jaringan Komputer

Kondisi yang ada pada topologi yang sedang berjalan menunjukan bahwa jaringan pada PT.BARCO sering mengalami down dan membutuhkan waktu cukup lama untuk kembali bekerja dengan normal, hal ini disebabkan karena adanya overheat pada sistem, hal ini terjadi karena banyaknya traffic data yang ada dan tidak di imbangi dengan kemampuan device yang hanya bekerja sendiri, bekerja sendiri yang dimaksud adalah seluruh trafic pada jaringan hanya ditangani oleh satu perangkat device berupa Multi Layer Switch . Dengan dirancangnya topologi jaringan baru, maka kondisi jaringan komputer pada PT. Barco jadi lebih efisien guna menunjang kinerja perusahaan. Dibandingkan dengan jaringan yang lama kinerja jaringan yang baru dapat berkerja lebih baik karena menggunakan sistem HSRP yang ditunjang dengan penambahan device.

HSRP membuat perubahan yang cukup signifikan, terlihat pada jaringan komputer yang lama pada saat mengalami down maka proses untuk bisa kembali berkerja dengan normal tergantung kepada network admin untuk melakukan perbaikan. Berbeda dengan adanya HSRP saat jaringan mengalami down maka hanya perlu menunggu hold time selama 10 second agar MLS standby bisa menjadi active untuk menggantikan kerja MLS active yang down. Selain itu dengan menggunakan HSRP load balancing maka beban kerja dari MLS bisa dibagi dengan load balancing sehingga tidak overheat.

(10)

Gambar 11 hasil ping dan traceroute pada jaringan yang berjalan dari client ke internet Pada gambar 4.9 menunjukan proses ping dan traceroute dari salah satu ruangan ke internet. Perjalanan waktu paket data minimum 1ms, maksimum 2ms dan latency 1ms

Gambar 1 Hasil ping dan traceroute pada jaringan yang berjalan antar ruangan

Pada gambar 4.9 menunjukan hasil dari ping dan traceroute yang terjadi saat pengiriman paket ping antar ruangan yang ada pada jaringan yang sedang berjalan. Perjalanan waktu paket data minimum 0ms, maksimum 1ms serta latencynya 0ms.

Dari perbandingan antara gambar 3 dan gambar 4 serta gambar 11 dan gambar 12 maka didapat tabel perbandingan sebagai berikut :

Tabel 4 1 Perbandingan kecepatan koneksi tanpa HSRP dan dengan HSRP

TUJUAN KIRIM PAKET KECEPATAN KONEKSI Tanpa HSRP (dala m millisecond ) Dengan HSRP (dalam millisecond) client ke server Ping 1 1 Traceroute 0 1 cient ke client Ping 0 3 Traceroute 0 0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari segi kecepatan antara jaringan yang lama dengan jaringan yang baru tidak jauh berbeda. Akan tetapi perbedaan yang lebih signifikan dapat dilihat dari gambar 4.4 dan gambar 4.7. Pada gambar 4.4 terjadi proses HSRP, proses tersebut ditandakan dengan saat terjadi sistem down maka akan terjadi request time out tetapi hanya dengan menunggu selama 10 seconds maka jaringan sudah kembali bisa digunakan kembali secara normal secara otomatis.

Berbeda dengan jaringan yang lama, jika sudah terjadi down maka jaringan perusahaan akan lumpuh total. Untuk dapat berkerja kembali secara normal tergantung pada kecepatan network admin dalam memperbaiki device yang menjadi penyebab jaringan down

(11)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT. BARCO, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Memperkecil kemungkinan terjadinya sistem down yang dapat menghambat distribusi informasi didalam perusahaan

2. Beban kerja device untuk melakukan pertukaran data secara terus – menerus menjadi lebih ringan karena bebannya sudah dibagi dengan menggunakan HSRP load balancing

3. Jika jaringan mengalami down maka hanya perlu menunggu hold on timer untuk dapat kembali melakukan pertukaran data secara real time, hal ini dikarenakan jaringan komputer pada perusahaan memiliki sistem redudansi

Saran

Skripsi ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian selanjutanya, maka beberapa masukan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan back up data pada perusahaan adalah hal yang penting, hal ini perlu dilakukan secara berkala. Maka untuk kedepannya perlu ditambahkan sistem untuk melakukan back up data secara berkala.

2. Sistem ini masih dapat dikembangkan, terutama apabila perusahaan menggunakan 2 ISP.

DAFTAR PUSTAKA

Cisco Systems, Inc. (2001). CCNA Exploration 1. Diakses 17 September 2013 dari http://cnap.binus.ac.id

Cisco Systems, Inc. (2013). Understanding Layer 3 Redudancy. Diakses 17 September 2013 dari http://cnap.binus.ac.id

Duffy, J. (1994). New cisco software saves TCP/IP links. Network World (Online), 11(26), 7, Diakses 03 Oktober 2013 dari http://search.proquest.com/docview/215920670?accountid=31532

Hewlett-packard development company, L.P.; patent issued for method and system for managing a network having an HSRP group. (2012). Computer Weekly News (Online), , 1060, Diakses 07 Oktober 2013 dari http://search.proquest.com/docview/1026796330?accountid=31532,

Micro, Andi. (2011). Dasar-dasar Jaringan Komputer. Diakses 07 Oktober 2013 dari http://documents.pageflip-flap.com/qieKUpf8ucvA3chUFal#.UvyVkM4ttwE=&p=0

Tanenbaum, Andrew S. (2003). Computer Networks. (4th edition). New Jersey: Pearson Education International.

Telkom Institute Technology. (2007). Analisa Perbandingan Performansi Hot Standby Router Protocol (HSRP) dengan Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) pada Topologi Jaringan WAN (Studi Kasus PT TELKOM Kandatel Divre III Bandung), Diakses 09 Oktober 2013 dari

http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_repository&Itemid=34&task=detail&nim=113030291 Wallace, B. (1994). Cisco to acquire newport systems for software-based routers. InfoWorld (Online), 16(29), 37, Diakses 07 Oktober 2013 dari

Gambar

Gambar 1 Topologi PT BARCO
Gambar 2 Rancangan Topologi yang baru
Tabel 1 IP Addressing
Gambar 4 Hasil Ping dan Traceroute HSRP load balancing yang berhubungan  antara ruangan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pada desain kaos menggunakan kata – kata yang mengajak untuk berlari karena ada kata “ayo kejar aku” dan diberi sebuah persegi dibelakang tulisan agar dapat menarik perhatian

tersebut lebih menghendaki studi analisis metode pembelajaran billboard ranking pada mata pelajaran aqidah akhlak di MA NU Nurul Ulum Jekulo Kudus, karena itu

Namun, dalam artikel ini saya menggabungkannya menjadi satu istilah yang sama, yakni “masyarakat adat.” Alasan saya dalam melakukan hal ini antara lain adalah: Pertama,

linearity e-learning Bina Darma merasa Puas dengan persentase sebesar 92%, yang berarti kebebasan dalam mengakses fasilitas-fasilitas pembelajaran seperti download materi

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan

usaha yang sama pada pasar yang bersangkutan, penghalangan konsumen atau pelanggan pelaku usaha dengan pengusaha pesaing, pembatasan peredaran atau penjualan barang dan atau jasa

Visualisasi Social Network Analysis (SNA) pada Jejaring Sosial Twitter dengan Metode Centrality Measurement ( Studi Kasus : Usaha Kecil. Menengah ) WRH AAG

Pada jarak terdekat ataupun terjauh, nilai daya PRx yang didapatkan dari perhitungan kedua link GEPON dan GPON arah downstream maupun upstream didapatkan bahwa