• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat, baik transportasi udara, darat, maupun laut. Transportasi membantu kita untuk dapat memcapai tempat tujuan dengan cepat. Dalam era globalisasi yang cepat ini dibutuhkan suatu transportasi yang cepat, nyaman dan aman. Dalam dunia yang serba cepat ini, informasi sangatlah dibutuhkan bagi setiap orang. Salah satunya adalah laporan bulanan pemesanan tiket kereta api. Dalam hal ini seperti yang terjadi di Perusahaan Umum Kereta Api Indonesia, yang bergerak dalam bidang pengangkutan kereta api, dimana seluruh proses pengolahan transaksi dan pembuatan laporan masih bersifat manual, sehingga perlu dirancang suatu sistem laporan secara terkomputerisasi. Jika proses transaksi dan pembuatan laporan dalam perusahaan tersebut masih dilakukan secara manual, maka informasi yang dibutuhkan akan terlambat sehingga akan mempengaruhi bagi pihak tertentu dalam hal membuat suatu keputusan. Selain itu dengan adanya sistem yang terkomputerisasi, maka akan mengurangi kerangkapan data yang ada, mempermudah pihak tertentu atau user dalam mengolah, mengontrol, dan memelihara data yang diperlukan. Dengan menerapkan sistem yang terkomputerisasi dalam proses transaksi dan pembuatan laporan, maka akan diperoleh arus informasi yang cepat, tepat, dan akurat sehingga menjadikan keputusan yang dibuat oleh tertentu dapat lebih mengena pada sasaran.

(2)

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan ilmiah yang akan dibahas, permasalahan dibatasi pada “Sistem Pemesanan Tiket Kereta Api di Perusahaan Umum Kereta Api”. Dalam hal ini aplikasi dibuat menggunakan software Microsoft Visual Basic 6.0.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah :

a. Merancang transaksi pemesanan tiket kereta api dalam satu bulan. b. Merancang laporan pemesanan tiket kereta api dalam satu bulan.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian digunakan untuk membantu dalam penulisan ini. Adapun metode yang digunakan antara lain :

1.

Metode Lapangan

Untuk mendapatkan data penulis melakukan metode lapangan di daerah penelitian yaitu data yang diperoleh dari stasiun Gambir.

2.

Metode Pustaka

Penulis juga mencari bahan penulisan dengan membaca buku – buku perpustakaan sebagai bahan referensi yang menunjang pembuatan sistem pemesanan tiket kereta api.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan ilmiah ini, penulis menyusun dalam empat bab, yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang, batasan masalah, tujuan masalah, metode penelitian, sistematika penulisan.

(3)

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan mengemukakan teori yang melandasi penulisan ini yaitu pengertian informasi dan sistem, konsep dasar diagram alir data, pengertian database, entity relationship diagram, normalisasi, dan mengenai software Microsoft Visual Basic 6.0

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai analisa dan pembahasan meliputi :

Sistem pemesanan yang sedang berjalan, rancangan sistem, entity relationship diagram, normalisasi, struktur file, desain input, desain output. BAB IV PENUTUP

Memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan masalah yang telah dibahas pada bab I, II, III.

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai :

“data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Kualitas dari suatu Informasi tergantung dari tiga hal yaitu : a. Akurat

Berarti informasi harus jelas dalam mencerminkan maksudnya.

b.

Tepat Waktu

Informasi harus datang kepenerima tepat waktu, karena keterlambatan informasi dapat menyebabkan informasi tersebut tidak bernilai lagi.

c. Relevan

Informasi tersebut harus bermanfaat bagi pemakainya.

2.2. Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F.Fitzgerald dan Warren D.Stallings Jr mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, 1990, h:1)

(5)

Selain itu terdapat dua pendekatan yang didalamnya mendefinisikan sistem sebagai : 1. Yang menekankan pada prosedur

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.

Yang menekankan pada elemen atau komponennya

Sistem adalah kumpulan dari elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Elemen sistem antara lain :

1. Tujuan, merupakan tujuan dari sistem yang ingin dicapai yang dapat berupa tujuan kebutuhan.

2.

Batasan, merupakan suatu batasan yang ada untuk mencapai tujuan dari sistem yang berupa peraturan.

3. Kontrol, merupakan pengawasan dari pelaksanaan pencapaian tujuan sistem.

4.

Input, merupakan bagian dari sistem yang berfungsi sebagai input atau masukan. 5. Proses, merupakan bagian yang memproses data sesuai dengan keinginan.

6.

Output, merupakan hasil atau tujuan yang ingin dicapai. 7. Umpan balik.

Suatu sistem mempunyai beberapa karakteristik yaitu :

1. Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

2.

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem adalah media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

(6)

6. keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

7. Pengolah sistem adalah suatu bagian pengolahan yang merubah masukan menjadi masukan.

8. Sasaran sistem dan tujuan sistem merupakan sesuatu yang ingin dicapai.

2.3.

Rancangan Sistem atau Desain Sistem.

Rancangan sistem atau desain sistem secara umum dapat diidentifikasikan komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci.

Tujuan dari desain sistem antara lain :

1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi kepada pemakai. 2. Memudahkan pengertian struktur informasi.

3.

Untuk mendukung kebutuhan pemrosesan kedalam program.

4.

Komputer.

2.4.

Konsep Dasar Data Flow Diagram (DFD).

DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi untuk menggambarkan arus dari sistem, dan banyak digunakan didalam sistem yang terstruktur.

(7)

SIMBOL FUNGSI

Entitas

Memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya, yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem yang berada dilingkungan luarnya yang memberi kan input atau masukan.

Arus data

Proses

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

Untuk melakukan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang dilaksanakan.

Data store Digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya.

2.1 Gambar komponen DFD

Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :

1. Pemberian nama untuk setiap komponen DFD. 2. Pemberian nomor pada komponen DFD. 3. Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

4. Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten dengan logika.

Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

(8)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan penggambaran ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan natar terminator dengan data store.

b. Diagram Zero (level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara diagram Konteks dan diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, proses, Arus data dan Data store.

c. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram paling rendah yang tidak bisa diuraikan lagi.

2.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model entity relationship yang berisi komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dilengkapi dengan atribut yang dipresentasikan dapat digambarkan lebih sistematis menggunakan Diagram Entity Relationship.

Notasi – notasi yang dapat kita gunakan dalam ERD adalah : 1. Entitas

Adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata, yang dapat dibedakan secara fisik yang dapat berupa rumah, kendaraan serta secara konsep yang dapat berupa pekerjaan, perusahaan. Entitas dapat dilambangkan dengan persegi panjang.

gambar 2.2 Simbol Entitas

(9)

adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship dilambangkan dengan belah ketupat.

gambar 2.3 Simbol Relationship

3. Atribut

adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Atribut dapat dilambangkan dengan elips.

gambar 2.4 Simbol Atribut

Jenis Atribut :

1. Key, atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik.

2.

Atribut Simple, atribut yang bernilai tunggal.

3. Atribut Multivalue, atribut yang memilliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.

4. Atribut Composite, suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu.

(10)

2.5.1 Derajat Relationship

Derajat dari Relationship menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam relationship.

Terdapat tiga relasi yang sering kita gunakan dalam penggambaran ERD yaitu :

1.

Unary Degree (derajat satu).

Merupakan relasi yang terjadi pada sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.

pegawai

gambar 2.5 Unary Degree

2.

Binary Degree

Merupakan relasi yang terjadi pada sebuah himpunan entitas ke entitas yang berbeda.

Gambar 2.6 Binary Degree

3.

Ternary Degree

Merupakan relasi yang terjadi antara tiga entity yang berbeda.

lapo r pegawai kerj a departemen pegawai kerj a proyek kota

(11)

Gambar 2.7 Ternary Degree 2.5.2 Cardinality Dalam Relationship

Cardinality menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lain.

Jenis Cardinality : a. One to one ( 1:1 ).

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya .

Gambar 2.8 Cardinality One to one b. One to many ( 1 : m ).

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.9 Cardinality One to many. c. Many to many ( n : m).

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya.

Gambar 2.10 Cardinality Many to many

Warga negara puny

a KTP

pegawai kerja departemen

(12)

2.6. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.

Tujuan dari Normalisasi :

1. Untuk menghilangkan kerangkapan data. 2. Untuk mengurangi kompleksitas.

3. Untuk mempermudah pemodifikasian data. Proses Normalisasi :

a. Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.

b.

Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

Tahapan Normalisasi : 1. Bentuk normal kesatu ( 1NF ).

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal kesatu bila setiap data bersifat atomic yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data.

2. Bentuk normal kedua ( 2NF ).

Suatu relasi dikatakan sudah memnuhi bentuk normal kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya.

3. Bentuk normal ketiga (3NF).

Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk normal ketiga bila relasi ter sebut sudah memenuhi bentuk normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tidak tergantung transitif terhadap keynya.

(13)

2.7. Pengertian Database

Database adalah kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk).

Prinsip utama database adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan utama database adalah pengaturan data atau arsip dan tujuan database adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip.

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol).

Data merupakan sesuatu yang masih mentah yang harus diolah menjadi informasi yang berguna.

2.8.

Sekilas Tentang Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual basic merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mendukung teknik pemrograman Event-Driven dan berbasis pada obyek. Dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic, kita dapat membentuk suatu program aplikasi yang berjalan pada sistem operasi Microsoft Windows.

Keuntungan Microsoft Visual Basic :

1. Mendukung interface program aplikasi dengan system GUI ( graphical User Interface).

2. Sarana akses data yang lebih lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.

3. Memiliki compiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

Secara sistematis VB 6.0 terdiri dari beberapa komponen yang membentuk suatu kesatuan sistem. Pada saat masuk lingkungan VB akan muncul sebuah layar

(14)

seperti pada gambar 2.11. Layar ini adalah lingkungan pengembangan aplikasi VB yang digunakan untuk membuat program-program aplikasi, dan terdiri dari beberapa bagian-bagian kecil yang kesemuanya memiliki sifat:

a. Floating : dapat digeser-geser ke posisi mana saja. b. Sizable : dapat diubah-ubah ukurannya.

c. Dockable : dapat menempel dengan bagian lain yang berdekatan.

Gambar 2.11: Lingkungan Visual Basic

Komponen-komponen dari lingkungan VB terdiri dari :

1. Control Menu, merupakan menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela VB. Dari menu ini dapat mengubah ukuran, memindahkan , atau menutup jendela VB atau jendela windows lainnya. 2. Menu, berisi semua perintah VB yang dapat dipilih untuk melakukan tugas

(15)

3. Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari VB. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Toolbar yang umum adalah toolbar standar (Gambar 2.20). Pada VB 6, terdapat berbagai toolbar yang dapat digunakan. Untuk menampilkan macam-macam toolbar yang ada, pilih menu View> Toolbars.

Gambar 2.12: Toolbar

4. Jendela Form adalah daerah kerja utama untuk membuat program aplikasi VB. Pada form ini dapat diletakkan berbagai macam objek interaktif seperti misalnya teks, gambar, tombol-tombol perintah, scrollbar, dan sebagainya yang akhirnya akan membentuk aplikasi VB yang lengkap.

Gambar 2.13: Form

5. Toolbox adalah sebuah “kotak piranti” yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program aplikasi. Kontrol

(16)

adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) antara program aplikasi dan user-nya, dan semuanya harus diletakkan di dalam jendela form. Pada saat pertama kali menjalankan VB, toolbox akan ditampilkan di sebelah kiri layar dan berisi objek-objek standar yang akan selalu muncul setiap kali VB dijalankan. Kita bisa menambahi objek pada toolbox dengan memilih menu Project> Components.

Gambar 2.14: Toolbox

6. Jendela Project Explorer adalah jendela yang menampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi VB, misalnya form, modul, class, dan sebagainya.

(17)

Gambar 2.15: Project Explorer

7. Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi VB, misalnya seperti warna, ukuran, posisi, dan sebagainya.

Gambar 2.16: Properties

8. Form Layout Window adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layar monitor. Posis form layout inilah yang merupakan petunjuk di mana aplikasi VB akan ditampilkan pada layar monitor saat dijalankan nanti.

(18)

9. Jendela Code adalah jendela yang berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi VB. Setiap objek pada VB dapat ditambah dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tuga tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.

(19)

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

3.1.

Analisa Masalah

3.1.1. Sekilas tentang Perusahaan Umum Kereta Api.

Perusahaan umum kereta api merupakan perusahaan yang telah lama berdiri sejak jaman penjajahan Belanda. Sebelum berubah menjadi perusahaan umum, dulu kereta api merupakan perusahaan jawatan yang dikenal dengan sebutan PJKA. Kini untuk dapat memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakat kereta api memperbaiki segala fasilitas yang dimilikinya, saat ini perusahaan umum kereta api memiliki beberapa tipe kelas dalam layanannya yaitu kelas ekonomi yang merupakan kelas yang paling banyak memiliki jumlah kerata terbanyak, kelas bisnis dan eksekutif yang biasanya digunakan untuk melayani masyarakat dalam jarak yang jauh.

Salah satu pelayanan yang diberikan oleh perusahaan umum kereta api yaitu penumpang dapat memesan tiket sebelum tanggal keberangkatan dengan memilih kelas yang diinginkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik mungkin sehingga penumpang yang menggunakan jasa kereta api merasa senang dan senantiasa menggunakan jasa mereka dalam bidang transportasi.

3.1.2. Prosedur Pemesanan Tiket Kereta Api.

Procedure yang harus dilakukan oleh seorang pemesan yang akan memesan tiket adalah sebagai berikut :

1. Ketika pemesan melakukan pemesanan tiket pada bagian pemesanan tiket (administrasi).

(20)

3.

Pemesan harus mengisi nama, alamat, tanggal keberangkatan, tujuan, jumlah tiket, dan kelas kereta yang dipilih.

4. Kemudian petugas akan mengecek apakah tiket yang dipesan untuk tujuan tersebut masih tersedia atau tidak.

5. Setelah mengetahui tiket masih tersedia maka petugas akan mencatat dan mengecek formulir yang telah diisi oleh pemesan.

Setelah itu maka akan dilakukan perhitungan biaya yang harus dibayar dan pemesan harus membayar sebesar biaya yang tertera, kemudian pemesan akan mendapatkan kwitansi sesuai dengan data yang telah diisi dan saat itu pemesan dapat memperoleh tiket yang dipesan.

3.1.3.

Tabel Harga Tiket sesuai Tujuan

Kode KA Nama KA Tujuan Tarif

10002 ARGO ANGGREK Jakarta - Surabaya 190000

10046 TAKSAKA Jakarta - Yogyakarta 155000

10012 AGRO DWIPANGGA Jakarta - Solo 160000

17002 CIREBON EKSPRESS Jakarta - Cirebon 60000

10038 GAJAYANA Jakarta - Malang 185000

10050 KAMANDANU Jakarta - Semarang 175000

20105 ARGOGEDE Jakarta - Bandung 75000

20147 BIMA Jakarta – Surabaya (Selatan) 180000

(21)

3.1.4.

FOD yang Digunakan

Calon penumpang

Pemesanan tiket Operasional Pimpinan

Formulir Formulir

Cek data tiket

Cetak Tiket Cetak Tiket

Daftar penumpang Pengolah an data Daftar Penumpang Laporan Pembuata n laporan

(22)

3.2.

Pembahasan Masalah.

Alat yang digunakan dalam pembuatan “Sistem Pemesanan Tiket di Perusahaan Umum Kereta Api” adalah DFD (Data Flow Diagram).

3.2.1 FOD yang diusulkan

Calon penumpang Pemesanan tiket Operasional Pimpinan

Formulir Formulir

Cetak Tiket Cetak Tiket

Daftar penumpang

Daftar Penumpang

Laporan

Cek Data Tiket

Pengolahan Data

Pembuatan Laporan

(23)

3.2.2 Diagram Konteks.

PESAN TIKET

DATA PEMBAYARAN

TIKET & KWITANSI LAPORAN

DATA PESAN TIKET PEMESANAN

INFO PENOLAKAN

Keterangan :

LPPB : Laporan Penjualan Perbulan

Gambar 3.1. Diagram Konteks

SISTEM PEMESANAN

TIKET KA

PEMESAN PIMPINAN

(24)

3.2.3 Diagram Zero.

DATA PESAN DATA TIKET TIKET/BANGKU BANGKU/TIKET

INFORMASI PENOLAKAN DATA TIKET DATA PEMESAN PEMESAN

DATA PEMESAN TIKET

DATA TIKET,PEMESANAN

DATA PEMBAYARAN DATA PENJUALAN

TIKET DAN KWITANSI TRANSAKSI PEMESANAN LPPB PEMESAN 1. CEK DATA TIKET 2. CEK DATA PEMESAN 3. PROSES PENGISIA N TIKET 4. CETAK TIKET DAN BUAT KWITANS I 5. BUAT LAPORAN PIMPINAN DATA TIKET DATA PESANAN DATA PESANAN DATA PEMESAN DATA TIKET

(25)

Keterangan :

LPPB : Laporan Pemesanan Perbulan

Gambar 3.2. Diagram Zero

3.2.4. Diagram Detail.

DATA DATA TIKET PESANAN

TIKET PEMESANAN

LAP.PEMESANAN

Gambar 3.3. Diagram Detail

5.1 BUAT LAPORAN PEMESANAN PERBULAN PIMPINAN

(26)

3.2.5 Entity Relationship Diagram

1 M

KET : * adalah primary key

Gambar 3..4. Entity Relationship Diagram

PENUMPANG PESAN TIKET

*NO_PESANAN NAMA ALAMAT TELP PIL KERETA *NO_KWITAN SI JML PESANAN TGL PESAN BEA PESAN *KODE_TIKET NAMA_KA NO_KA KELAS TUJUAN TGL BERANGKAT JAM BERANGKAT JAM TIBA JENIS TARIF BIAYA

(27)

3.2.6. Normalisasi Normalisasi 1NF Gambar 3.5. Normalisasi 1NF Normalisasi 2NF * NO_PESANAN NAMA ALAMAT TELP PIL_KERETA *KODE_TIKET NAMA_KA NO_KA KELAS TUJUAN TGL_BERANGKAT JAM_BERANGKAT JAM_TIBA JENIS_TARIF BIAYA *NO_KWITANSI JML_PESAN TGL_PESAN BEA_PESAN * NO_PESANAN NAMA ALAMAT TELP PIL_KERETA *NO_KWITANSI JML_PESAN TGL_PESAN BEA_PESAN *NO_PESANAN *KODE_TIKET *KODE_TIKET TGL_BERANGKAT JAM_BERANGKAT JAM_TIBA TUJUAN JENIS_TARIF BIAYA NAMA_KA KELAS NO_KA

(28)

Gambar 3.6. Normalisasi 2NF

Normalisasi 3NF

Gambar 3.7. Normalisasi 3NF

3.2.7. Struktur File

Pada bagian ini dituliskan 3 buah file yang digunakan dalam pembuatan program aplikasi dalam penulisan ilmiah ini, dengan susunan field yang digunakan. File yang digunakan adalah file Pemesanan.MDB dengan tabel didalamnya yaitu : tabel pemesan, tiket, pesan 1, dan pesan 2

*NO_PESANAN NAMA ALAMAT TELEPON PIL_KERETA PEMESAN TIKET *KD_TIKET NO_KA KELAS TUJUAN TGL_BERANGKAT JAM BERANGKAT JAM TIBA JENIS TARIF BIAYA *NO_KWITANSI **NO_PESANAN JML_PESAN PESAN 1 PESAN 2 **NO_KWITANSI **KD_TIKET TGL PESAN BEA PESAN

(29)

1. Tabel Pemesan

Nama Tabel : Pemesan

Key Field : No_Pesanan (*), Total Field : 5

No Field Name Type Width Dec Description

1 *No_Pesanan Text 5 - Nomor Pesanan

2 Nama Text 20 - Nama Pemesan

3 Alamat Text 25 - Alamat Pemesan

4 Telp Text 8 - Telepon Pemesan

5 Pil_Kereta Text 20 - Pilihan Kereta

Tabel 3.2. Tabel Pemesan

2. Tabel Tiket

Nama Tabel : Tiket

Key Field : Kode_Tiket (*), Total Field : 10

No Field Name Type Width Dec Description

1 *Kode_Tiket Text 5 - Kode Tiket

2 Nama_KA Text 25 - Nama Kereta Api

3 No_KA Text 4 - Nomor Kereta Api

4 Kelas Text 15 - Kelas Kereta Api

5 Tujuan Text 20 - Tujuan Keberangkatan

6 Tgl_Berangkat Text 4 - Tanggal Berangkat

7 Jam_Berangkat Text 4 - Jam Berangkat

8 Jam_Tiba Text 4 - Jam Tiba

9 Jenis_Tarif Text 15 - Jenis Tarif Tiket

10 Biaya Number 20 2 Biaya Tiket

Tabel 3.3. Tabel Tiket

3. Tabel Pesan 1

Nama Tabel : Pesan 1

(30)

Total Field : 3

No Field Name Type Width Dec Description

1 *No_Kwitansi Text 5 - Nomor Kwitansi

2 **No_Pesanan Text 5 - Nomor Pesanan

3 Jml_Pesan Number 4 - Jumlah Pesanan

Tabel 3.4. Tabel Pesan 1

4. Tabel Pesan 2

Nama Tabel : Pesan 2

Key Field : No_Kwitansi (*), Kd_Tiket (**) Total Field : 3

No Field Name Type Width Dec Description

1 *No_Kwitansi Text 5 - Nomor Kwitansi

2 **Kd_Tiket Text 5 - Kode Tiket

3 Bea Pesan Number 4 - Bea Pesan

4 Tgl_Pesan Date - - Tanggal Pesan

Tabel 3.5. Tabel Pesan 2

3.2.8. Struktur Program

(31)

Gambar 3.8. Struktur Program

3.2.9. Disain Input

1. Input Data Penumpang

MENU

MENU UTAMA LAPORAN KELUAR

INPUT PEMESAN INPUT TIKET TRANSAKSI INFORMASI LAPORAN/ DATA REPORT

(32)

Gambar 3.9. Disain Input Penumpang

2. Input Data Tiket

INPUT DATA PENUMPANG KA KELAS EKSEKUTIF NO PESANAN : XXXXX NAMA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ALAMAT : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXX TELP : XXXXXXXX PIL KERETA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX SIMPAN KELUAR VIEW

INPUT DATA PEMESANAN TIKET KELAS EKSEKUTIF KODE TIKET : XXXXXX NAMA KA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX NO KA : XXXX KELAS : XXXXXXXXXXXX TUJUAN : XXXXXXXXXXXXXXXX TGL BERANGKAT : XXXX JAM BERANGKAT : XXXX JAM TIBA : XXXX JENIS TARIF : XXXXXXXXXXXXXXXX BIAYA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

(33)

Gambar 3.10. Disain Input Tiket 3. Input Transaksi SIMPAN VIEW BATAL KELUAR NO KWITANSI : XXXX KODE TIKET : XXXXX NAMA : XXXXXXXXXXXXXXXXXX NAMA KA : XXXXXXXXXXXXXXXXXX NO KA : XXXXXXXXXXXXXXXXXX TUJUAN : XXXXXXXXXXXXXXXXXX

JENIS TARIF BIAYA

• DEWASA TARIF : XXXXXXXXXX

• ANAK 3 S/D 9 TH BEA PESAN : XXXXXXXXXX

• ANAK < 3 TH BAYAR : XXXXXXXXXX

• LANSIA KEMBALI : XXXXXXXXXX

(34)

Gambar 3.11. Disain Input Transaksi

3.2.10. Disain Output

1. Output Data Kwitansi

(35)

Gambar 3.12. Disain Output Tanda Terima Kwitansi

2. Output Tiket

PT. KERETA API INDONESIA

NO KWITANSI : XXXX KODE TIKET : XXXXX NAMA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX ALAMAT : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX TGL PESAN : XXXX NAMA KERETA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX TUJUAN : XXXXXXXXXXXXXX BIAYA : XXXXXXXXXXXXXX TTD ( ) TERIMA KASIH PEMESANAN TIKET NO TIKET : XXXXX NAMA : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX NAMA KERETA : XXXXXXXXXXXXXXX TUJUAN : XXXXXXXXXXXXXXX TGL BERANGKAT : XXXX JAM BERANGKAT : XXXX NO BANGKU : XXXX NO GERBONG : XX

(36)

Gambar 3.13. Disain Tanda Tiket Pemesanan

(37)

LAPORAN PEMESANAN TIKET PT. KERETA API INDONESIA

NO TANGGA

L PESAN

KODE TIKET

NAMA

KERETA TUJUAN BIAYA

Gambar 3.14. Disain Laporan Pemesanan Tiket

3.2.11. Spesifikasi Hardware dan Software

SUB TOTAL

(38)

Hardware merupakan perangkat keras yang terdiri dari unit masukan, unit pengolah, unit simpanan, unit keluaran. Hardware yang digunakan untuk dapat menjalankan sisitem pemesanan tiket kereta api kelas eksekutif ini, memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut :

1. Komputer IBM/PC dengan prosesor Pentuim 233 /AMD /Cyrix. 2. Monitor VGA / layar yang mempunyai resolusi 800 X 600 pixels 3. Memory 32 Mb untuk Windows 9x/Me

4. Harddisk dengan kapasitas 20 Mb atau lebih. 5. Printer

Software perangkat lunak program yang digunakan atau diperlukan untuk menjalankan perangkat keras. Perangkat lunak terdiri dari dua klasifikasi : sistem operasi dan aplikasi sistem. Dalam pembuatan sistem ini penulis menggunakan sistem operasi Windows 98 SE (second edition), sehingga sistem ini hanya dapat dijalankan pada sistem operasi windows 9x/ME/2000. sedangkan untuk aplikasi sistem penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.

3.2.12. Cara Menjalankan Program

1. Perintah pertama untuk menjalankan program ini, dengan menginstal pemesan ini kedalam komputer, setelah terinstall pilih start  program  sistem pemesanan tiket kereta api, sehingga terlihat tampilan menu utama pada layar.

2. Setelah menu tampil, pada form atau tampilan tersebut, ada 3 tombol yaitu menu utama, laporan, dan keluar. Tombol menu utama berfungsi sebagai pembuka tampilan menu utama, yang berisi pemesanan, tiket, dan transaksi, tombol laporan untuk melihat laporan yang ada, dan tombol keluar untuk keluar dari program. 3. Form pemesanan merupakan form pokok. Form ini berfungsi untuk memasukan

data. Untuk pertama kita ketikan no pesanan, nama, alamat, telepon.. Setelah itu klik tombol simpan, setelah tersimpan. Klik pada pilihan kereta, setelah diklik maka akan muncul form argobromo (sesuai pilihan kereta) apabila yang diklik

(39)

argobromo maka akan muncul form argobromo. Tombol view merupakan tombol untuk melihat data yang masuk pada form tiket.

4. Pada form argobromo atau form kereta yang lain terdapat tombol simpan, view, batal, keluar. Setelah mengisi data yang ada, maka klik tombol simpan, maka data tersebut akan tersimpan dan sekaligus mencetak data ke media kertas (output tiket), dan akan masuk kedalam form transaksi . Tombol view untuk melihat data yang masuk pada form tersebut. Tombol batal untuk membatalkan transaksi. Untuk keluar dapat mengklik tombol keluar pada form. Setelah data tersimpan maka akan muncul form transaksi atau pembayaran.

5. Form transaksi atau pembayaran merupakan form yang memuat tentang segala hal transaksi mulai dari jenis tarif sampai biayanya. Isikan data yang ada kemudian klik simpan, maka data akan tersimpan dan sekaligus mencetak data ke media kertas (output kwitansi). Untuk membatalkan pesanan dapat mengklik tombol batal, untuk keluar dapat mengklik tombol keluar.

6. Pada menu terdapat tombol laporan, yang akan membuka form browse. Didalam form browse terdapat tiga tombol, tombol pertama untuk menghapus data, tombol kedua untuk mengetahui datareport, dan ketiga tombol keluar.

(40)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pengolahan data pemesanan pada sistem pemesanan tiket pada perusahaan umum kereta api secara komputerisasi merupakan sistem yang sangat penting untuk meningkatkan pelayanan pemesanan tiket secara optimal, cepat dan akurat. Dari segi keamanan data, penyimpanan data atau faktor lain membuat pelayanan dan pemesanan yang diberikan kepada para pemesan :

1. Informasi tentang data pemesan dapat diketahui baik melalui layar monitor maupun dalam bentuk laporan.

2. Keamanan data dan kebenaran data terjamin.

3. Mempercepat proses pengolahan data dan pencarian data.

4. Penyimpanan data melalui disket atau harddisk lebih terjamin keamanan data yang disimpan.

5. Dengan komputerisasi memudahkan kita untuk melakukan pekerjaan kita secara cepat dan akurat serta efektif dan efisien.

4.2 Saran

Dengan sistem komputerisasi dalam pemesanan tiket kereta api disarankan agar sistem tersebut digunakan untuk pengolahan transaksi, baik dalam pembuatan tiket, pembuatan laporan pemesanan tiket, dan pembuatan laporan. Disamping itu juga mempermudah penyimpanan data dan pengolahan data menjadi informasi untuk kemajuan usaha. Dan dapat dikembangkan sesuai perkembangan teknologi informasi. Untuk menjaga agar sistem tersebut tetap dapat bekerja dengan baik maka :

Kita harus memeriksa sistem tersebut secara rutin, dan menjaga sistem tersebut dari segala kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian petugas dan dari kerusakan yang tidak sengaja dilakukan.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

1. Adi kurniadi, Pemrograman Visual Basic 6.0, Elexmedia komputerindo, Jakarta, 1999

2. Ario Suryo Kusumo, Buku Latihan Microsoft Visual Basic 6.0, Elexmedia Komputindo, Jakarta, 1999

3. Fathansyah, Basis Data , Informatika, Bandung, 1999

4. Harianto Kristanto, Konsep dan Perancangan Database, Andi Offset, Yogyakarta, 1999

5. Jogiyanto. HM, Analisa dan Disain Sistem Informasi , Andi Offset , Yogyakarta, 1999

Gambar

gambar 2.5 Unary Degree
Gambar 2.11: Lingkungan Visual Basic
Gambar 2.12: Toolbar
Gambar 2.14: Toolbox
+7

Referensi

Dokumen terkait

49/PUU-IX/2011 yang mengabulkan sebagian permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah

Program pendidikan dan pelatihan merupakan sarana pembinaan dan pengembangan karir, melalui keikutsertaan dalam program pendidikan dan pelatihan, pegawai terpilih secara

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Hasil uji Signifikansi Parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Market Value Added (MVA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel Pendapatan Saham,

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap hasil belajar matematika

Untuk menentukan adanya perbedaan antar perlakuan digunakan uji F, selanjutnya beda nyata antar sampel ditentukan dengan Duncan’s Multiples Range Test (DMRT).

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Substitusi Serbuk Kapur Sebagai Cementitious Pada Mortar dengan komposisi yang

Buyback : program pengelolaan utang yang bertujuan untuk stabilisasi pasar, pengelolaan portofolio utang dan mengurangi outstanding utang yang diterbitkan dengan kupon tinggi -