• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

L

A

M

P

I

R

A

N

(2)

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

Berikut ini kisi-kisi instrumen pedoman wawancara tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada 3 ( tiga ) guru BK di SMA Kristen 1 Salatiga dengan mengacu kepada Permendiknas No.27/2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK), menjelaskan bahwa ada tujuhbelas kompetensi inti yang disebut sebagai Kompetensi Pola 17.

Kisi-kisi tersebut yaitu:

1. Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah. 2. Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah. 3. Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan guru BK di sekolah 4. Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah

Berikut ini kisi-kisi instrumen tentang Kompetensi Konselor Guru BK, yang diajukan kepada kepala SMA Kristen 1 Salatiga:

1. Kinerja guru BK dan tanggungjawab di sekolah.

(3)

LAMPIRAN 2

Transkrip verbatim wawancara

P: Pewawancara

S: Subjek

SUBJEK I

P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun?

S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun 1991. Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 11 tahun. ( I.1)

P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: Saya mengadopsi dan meramu materi bimbingan yang diambil dari buku dan dari teori para ahli dan dari internet, supaya ketika bimbingan klasikal di kelas dalam waktu 45 menit dapat bermanfaat dan tujuan tercapai bagi siswa dan saya sebagai guru BK dituntut harus bisa komputer untuk menunjang dalam pembelajaran BK, misalnya mencari materi untuk motivasi anak dengan browsing di internet, membuat main map yang menarik agar mudah dalam belajar. (I.2)

P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Setiap jumat Guru BK mendampingi siswa di kelas dalam renungan tutup pekan yang berisi doa bersama, menyanyikan puji-pujian diiringi gitar, membacakan ayat-ayat alkitab dan beramal, 2) Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi masalah dan stres.3) Menampilkan sikap yang tidak suka marah, tegas dalam menghadapi siswa, dan sabar. 4) Peka dalam mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan konseli, karena yang dihadapi adalah konseli yang setiap waktu mengalami perubahan dalam berperilaku. 5) Mengadakan dinamika kelompok pada saat bimbingan klasikal di kelas. 6) Memberikan materi bimbingan klasikal yang menarik dan bermanfaat bagi siswa mencakup layanan pribadi, sosial, belajar dan karier, 7) Berkomunikasi dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas, kepala sekolah, alumni siswa, dan bekerjasama dengan narasumber di luar sekolah. 8) Mengadakan game atau permainan yang bermakna di kelas. 10) Membuat siswa nyaman dengan melakukan pendekatan sepenuh hati. 11) Mengadakan networking

dengan mendatangkan alumni siswa yang sudah sukses untuk sharing tentang pengalaman belajar sampai bisa berhasil. 12) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (interpreneurship). (I.3)

(4)

P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan guru BK di sekolah? S: 1) Sebagai mediator siswa dengan guru mapel dan guru wali kelas. 2) Ketika ada siswa yang akan melakukan konseling individu diluar jam BK, guru BK akan memberikan surat keterangan melakukan konseling dan meminta izin dan tanda tangan guru mapel. 3) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN, mengikuti seminar, pelatihan motivator, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali. 4) Case conferens dengan mendatangkan pakar dari FTI UKSW. 5) Pengembangan karier siswa dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mendapatkan informasi jenis-jenis pekerjaan, seperti:

Dengan UNIKA jurusan teknologi pangan, UNISBANK untuk memberikan seminar dan motivasi kepada siswa. 6) Alih tangan kasus dengan bekerjasama dengan dokter dan pusat bimbingan psikologi UKSW. (I.4)

P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling. Cara yang digunakan meliputi observasi, interview, skala penilaian, daftar cek masalah, inventori dan beberapa jenis tes. 2) Asesmen yang digunakan untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik, potensi, dan untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli. 3) Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling baru, yaitu 4) Parinting Day, kerjasama orangtua dengan siswa yang. (belum dilaksanakan). 5) Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling. 6) Mengadakan konferensi kasus. 7) Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan, misalnya anak yang mengalami stres dan kesehatan mentalnya terganggu dialih tangankan kepada psikolog bekerjasama dengan pusat bimbingan psikolog UKSW. 8) Mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTBK), 9) Merancang PTBK untuk siswa yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Mata Pelajaran IPS/IPA Melalui Main Map”. 10) Dalam PTBK berisi rangkaian kegiatan pengumpulkan data, penyusunan rencana, pelaksanaan rencana dalam bentuk tindakan, evaluasi dan penyempurnaan tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan secara timbal balik membentuk spiral: rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. (1.5)

(5)

SUBJEK II

P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun?

S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun 2003. Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 8 tahun. (II .6)

P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Menambah ilmu pengetahuan untuk kemajuan sekolah, dengan selalu belajar setiap waktu. 2) Membantu mencarikan bantuan dana bagi siswa yang tidak mampu melalui pemerintah yaitu dana BOS dan BSM (Bantuan Siswa Miskin). (II.7)

P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Setiap hari setelah selesai pembelajaran dan sebelum pulang ada kegiatan tutup siang seluruh guru dipimpin kepala sekolah untuk mengadakan evaluasi pembelajaran pada hari itu dan ditutup dengan berdoa bersama dan puji-pujian dengan diiringi gitar.

2) Mendampingi siswa dalam kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, sesuai minat dan bakatnya. 3) Membantu permasalahan konseli yang mengalami kebingungan dalam pemilihan karier. 4) Fokus permasalahan siswa sampai masalah siswa terentaskan. 5) Berkomunikasi secara efektif dengan siswa dalam memberikan informasi seputar pendikikan di perguruan tinggi. 6) Diskusi saat pelayanan di kelas dan pada saat berorganisasi. 7) Sharing permasalahan anak dengan guru kelas dan guru mapel. 8) Memotivasi siswa kelas XII dengan cara mencari foto-foto waktu pertama kali masuk SMA Kristen 1 Salatiga dengan tujuan membangkitkan semangat siswa dan mengingatkan komitmen pertama yaitu ingin berhasil. 9) Memberikan informasi lowongan pekerjaan di supermarket kepada siswa yang sudah lulus yang tidak melanjutkan kuliah. 10) Carrier Day, dengan mendatangkan alumni siswa yang sudah sukses untuk sharing tentang pengalaman belajar sampai bisa berhasil. (II.8)

P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN., mengikuti seminar, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali, pelayanan pemuda di gereja, kepengurusan guru BK sekota Salatiga, sebagai sekretaris selama 6 tahun atau 2 periode. 2) Expo pendidikan perguruan tinggi sebagai jembatan untuk mendapatkan informasi dan mendaftar langsung bagi siswa yang melanjutkan studi/kuliah. 3) Bekerjasama dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas dan tenaga administrasi, bagian humas dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. (II.9)

(6)

P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Mengaplikasikan pendekatan/model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. 2) Menganalisis kebutuhan konseli. 3) Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanaan bimbingan dan konseling. 4) Melaksanakan konseling individu, konseling kelompok, dan konsultasi. 5) Melakukan kerja dalam teamwork dengan kepala sekolah, guru-guru, TU dan pihak-pihak di lingkungan sekolah. (II.10)

SUBJEK 3

P: Bisa diceritakan latar belakang pendidikan dan sudah bekerja selama berapa tahun?

S: Saya alumni dari UKSW jurusan BK, lulus tahun 2007. Telah bekerja menjadi guru BK di SMA kristen 1 Salatiga, selama 4 tahun. (III .11)

P: Seperti apa penerapan kompetensi pedagogik guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Dengan melihat tugas perkembangan anak SMA atau usia remaja dalam membantu masalah konseli dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan anak SMA. 2) Guru BK menyediakan hasil pemetaan latar belakang individu/konseli meliputi jenis kelamin, agama, kemampuan akademik, keluarganya (pendidikan dan pekerjaan orang tua/wali) dan menampilkan grafik hubungan antara kebutuhan layanan sesuai data yang dimiliki kemudian menindaklanjuti hasil tersebut. (III.12)

P: Seperti apa penerapan kompetensi kepribadian guru BK yang dilakukan di sekolah? S: 1) Memberikan materi bimbingan klasikal yang menarik dan bermanfaat bagi siswa mencakup layanan pribadi, sosial, belajar dan karier. 2) Pelayanan yang optimal dengan sepenuh hati untuk siswa. 3) Menunjukkan sikap empati ketika ada siswa yang mengalami masalah dan membantu menyelesaikan masalah siswa sampai tuntas. 4) Selalu memberikan pendampingan, penguatan dan penghiburan kepada siswa yang bermasalah. 5) Membuat materi bimbingan klasikal yang menarik dan dibutuhkan siswa dengan menceritakan kisah nyata atau tokoh yang dapat menginspirasi dan memberi pesan moral kepada siswa sehingga dapat memberikan gambaran kepada siswa dan dapat memotivasi siswa. 6) Datang kesekolah tepat waktu, dan saat mendapatkan jatah piket datang lebih awal dan lebih pagi untuk berjaga di depan sekolah dan mencatat siswa yang terlambat. 7) Selalu bersemangat dalam menghadapi siswa di kelas, pada saat konseling dan di lingkungan sekolah. 8) Guru BK harus berpenampilan menarik, dan menyenangkan didepan siswa karena itu memperlihatkan sebagai contoh yang baik. 9) Memberikan informasi kepada siswa tentang jenis-jenis pekerjaan. 10) Memberikan informasi perilaku siswa yang bermasalah kepada orang tua

(7)

siswa untuk kemajuan siswa, sebaliknya orang tua siswa juga memberikan informasi tentang anaknya kepada guru BK sehingga tercipta komunikasi dua arah yang efektif. 11) Pendekatan sungguh-sungguh dengan siswa yang bermasalah dengan memberikan perhatian khusus, penguatan, dan motivasi yang memang dibutuhkan siswa. (III.13)

P: Seperti apa penerapan kompetensi sosial guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling, untuk pengembangan diri dan profesi seperti ABKIN, MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan Konseling) yang dilakukan setiap 4 bulan sekali, workshop tentang pengembangan diri, sosialisasi tentang BK, 2) Kunjungan industri di pabrik Nugget Fiesta untuk memberikan gambaran kerja dan jenis-jenis jabatan kepada siswa. 3) Bekerjasama dengan orang tua siswa, guru mapel, guru wali kelas dan tenaga administrasi, bagian humas dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah. 4) Mentaati kode etik profesi bimbingan dan konseling. (III.14)

P: Seperti apa penerapan kompetensi profesional guru BK yang dilakukan di sekolah?

S: 1) Kunjungan rumah atau home visit, misalnya untuk masalah siswa yang sering membolos sekolah. 2) Mengaplikasikan pendekatan / model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling. 3) Melaksanakan program bimbingan dan konseling dengan memberikan layanan dasar bimbingan, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan dukungan sistem. 4). Mengelola sarana dan biaya program bimbingan dan konseling. 5) Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program bimbingan dan konseling. 6) Berkomunikasi langsung dengan kepala sekolah tentang program BK, laporan evaluasi dan permasalah anak di sekolah, dan tindak lanjut permasalah siswa misalnya dengan melakukan home visit atau kunjungan rumah dan alih tangan kasus dilakukan dengan izin dari kepala sekolah dan kepala sekolah akan memberikan saran dan pembekalan. 7) Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan konseling. 8) Menjaga rahasia konseli dan dapat memilah mana permasalahan konseli yang bisa didiskusikan dengan teman sejawat. 8) Loyal terhadap sekolah, dengan setia melaksanakan tugas-tugas guru BK dengan penuh kesadaran tinggi. (III.15)

SUBJEK 4

P: Seperti apa kinerja guru BK dan tanggungjawab di sekolah?

S: Kinerja guru BK di sekolah di nilai baik karena sudah sesuai denga job deskripsi, SOP (Standar Operasional Layanan), tata tertib dan mempunyai tanggungjawab masing-masing di tiap-tiap kelas. Kelas X menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama RN, kelas XI

(8)

menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama IDN, dan kelas XII menjadi tanggungjawab guru BK yang bernama YA. Secara keseluruhan ketiga guru BK bertanggungjawab memegang kelas X, XI dan XII. Kepala sekolah, guru BK, guru-guru dan staf seluruh sekolahan menjadi satu team work. (IV.16)

P: Bagaimana kemampuan kerjasama guru BK dengan pihak-pihak di lingkungan sekolah?

S: Kepala sekolah sebagai mekanisme control melakukan pendampingan, penguatan dan mengawal setiap hari di sekolah. Setiap selesai pembelajaran ada kegiatan tutup siang seluruh guru dan staf di sekolah untuk penutupan dan evaluasi seluruh pembelajaran hari itu juga, kalau misal ada masalah atau kendala bisa dibicarakan bersama. Kemudian di tutup dengan doa bersama. Untuk evaluasi program keseluruhan biasanya diadakan setiap 2 X dalam 1 semester. Untuk penanganan kasus siswa secara home visit, guru BK meminta izin kepala sekolah dan kepala sekolah akan memberikan saran dan pembekalan. Hasil dari home visit

nanti berupa laporan yang di serahkan kepada sekolah dan dikomunikasikan secara langsung.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menjelaskan materi, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan melakukan tanya jawab dengan siswa.. Guru tidak memberi soal evaluasi dan

Pada saat kegiatan pembelajaran dikelas siswa inklusi mengikuti siswa normal pada umumnya dan dalam proses belajar mengajar guru mata pelajaran harus bisa memahami

Guru selalu berperan aktif dalam setiap kegiatan tersebut dan pendampingan serta bimbingan bacaan bil jahr (dengan suara) khusunya kelas 1 dan 2. Apa yang dilakukan jika siswa

Untuk menguatkan pernyataan yang disampaikan oleh kepala sekolah, maka peneliti melakukan wawancara dengan guru dan komite SD Negeri Tawangsari sebagai

Siswa menyimak bacaan tentang materi yang dibagikan oleh guru Tidak menyimak bacaan tentang materi yang dibagikan oleh guru Menyimak bacaan tentang materi yang

12. Menurut Saudara, bagaimana partisipasi anak didik dalam mengikuti pembelajaran pada satuan pendidikan anak usia dini?.. Menurut Saudara, bagaimana perkembangan kemampuan anak

Guru sudah mengintegrasikan TIK dalam mata pelajaran yang diampu dengan menggunakan media software-software presentasi dan menggunakan internet untuk mendownload

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PEMBELAJARAN KRITERIA KBK INSTRUMEN SOAL KUNCI JAWABAN NO SOAL tindakan Ayah yang menggunakan pupuk kimia secara berlebihan, solusi apa yang