BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 GAMBARAN PERUSAHAAN
PT Karisma Buana Jaya merupakan salah satu perusahaan industri yang ada di indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil dan pakaian jadi (garmen), yang berdiri pada tahun 2013 dan berkedudukan di Kec. Karangpucung, Kab. Cilacap ,Prov jawa tengah.
PT Karisma Buana Jaya memiliki Visi dan Misi. Visi PT karisma buana jaya yaitu menjadi perusahaan tekstil dan pakaian jadi yang inovativ dan kreatif mengutamakan kualitas dan pelayanan sehingga menjadi kebanggaan semua orang. Kemudian Misi PT karisma buana jaya yaitu senantiasa beradaptasi dengan melakukan perbaikan sistem manajemen ke arah yang lebih profesional, membangun kekuatan dengan melakukan pemberdayaan sumber daya manusia secara terus menerus, dan melayani kepuassan semua konsumen sehngga terjalin hubungan yang profesional dan harmonis.
4.1.2 Respon Rate
Populasi dalam penelitian ini ada 143 karyawan bagian operator levis di PT.Karisma Buana Jaya. Penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan sampel 105 karyawan yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada karyawan.
Tabel 4.1 Respon Rate
NO Keterangan Jumlah
Kuesioner
Presentase
1. Kuesioner yang dibagi 120 100 %
2. Kuesioner yang tidak kembali 12 10%
3. Kuesioner tidak lengkap 3 2,5%
4. Kuesioner yang kembali dan dapat dianalisis
105 87,5%
4.1.3 Gambaran Umum Responden
Responden dari penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian operator levis PT. Karisma Buana Jaya dengan jumah 105 karyawan.
Tabel 4.2 Data Responden
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Jenis kelamin
a. Laki-Laki 50 47,6 %
b. Perempuan 55 52,4%
Jumlah 105 100%
Sumber: lampiran 1
Berdasarkan rekapitulasi deskripsi karakteristik responden dapat dijabarkan sebagai berikut :
PT. Karisma Buana Jaya bagian operator levis memiliki karyawan perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
4.2 Uji Instrumen Penelitian
4.2.1 Uji Validitas
Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi 0,05 maka item pernyataan dinyatakan valid, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka item pernyataan tidak valid. Nilai signifikansi dari setiap item pernyataan dapat dilihat sebagai berikut
Tabel 4.3 Uji Validitas Kompetensi Intelektual
Item Pernyataan r hitung Nilai Signifikan
Keterangan r tabel Kompetensi Intelektual-1
Kompetensi Intelektual -2 Kompetensi Intelektual -3 Kompetensi Intelektual -4 Kompetensi Intelektual -5 Kompetensi Intelektual -6 Kompetensi Intelektual -7 Kompetensi Intelektual -8
0,496 0,444 0,508 0,609 0,462 0,520 0,453 0,492 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614
Tabel 4.4 Uji Validitas Kompetensi Sosial
Item Pernyataan r hitung
Nilai Signifikan
Keterangan r tabel Kompetensi Sosial -1
Kompetensi Sosial -2 Kompetensi Sosial -3 Kompetensi Sosial -4 Kompetensi Sosial -5
0,647 0,654 0,694 0,680 0,555 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 Sumber: Lampiran 7
Tabel 4.5 Uji Validitas Motivasi Berprestasi
Item Pernyataan r hitung
Nilai Signifikan
Keterangan r tabel Motivasi Berprestasi -1
Motivasi Berprestasi -2 Motivasi Berprestasi -3 Motivasi Berprestasi -4 Motivasi Berprestasi -5
0,458 0,646 0,525 0,562 0,541 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 Sumber: lampiran 8
Tabel 4.6 Uji Validitas Kinerja
Item Pernyataan r hitung
Nilai Signifikan
Keterangan r tabel Kinerja-1 Kinerja-2 Kinerja-3 Kinerja-4 Kinerja-5 0,752 0,558 0,611 0,597 0,578 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 0,1614 Sumber: lampiran 9
4.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan alat ukur untuk tingkat kemantapan hasil pengukuran suatu gejala. Semakin tinggi realiabilitasnya, maka semakin tinggi kemantapan hasil pengukuran. Variabel dikatakan reliabel jika
nilai Cronbach’s Alpha pada seluruh variabel > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2009).
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach' Alpha Kriteria
Kompetensi intelektual 0,791 Tinggi
Kompetensi sosial 0,806 Sangat Tinggi
Motivasi berprestasi 0,689 Tinggi
Kinerja 0,764 Tinggi
Sumber: lampiran 10
Berdasarkan data di atas semua variabel dikatakan reliabel karena
nilai Cronbach’s Alpha pada seluruh variabel > 0,60.
4.3 Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Uji Normalitas Data
Tabel 4.9 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RES2
N 105
Normal Parametersa Mean 1.5044
Std. Deviation 1.14384
Most Extreme Differences Absolute .121
Positive .121
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.236
Asymp. Sig. (2-tailed) .094
a. Sumber: lampiran 11
Berdasarkan data di atas, diketahui nilai Asymp.Sig sebesar 0,094 lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan data yang tersebar normal.
4.3.2 Uji Multikolinearitas
Dalam penelitian ini suatu model regresi dikatakan bebas multikolinearitas apabila mempunyai VIF < 10 dan mempunyai angka tolerance > 0,10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dalam tabel 4.10 Sebagai berikut :
Tabel 4.10Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kompetensi_Intelektual .707 1.415
Kompetensi_Sosial .729 1.372
Motivasi_beprestasi .711 1.407
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut diketahui bahwa nilai Tolerance >0,10 sedangkan nilai VIF semua variabel < 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari multikolinearitas.
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji secatterlots, hasil uji secatterlots sebagai berikut:
Jika dari grafik secatterlots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka dapat di simpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.11 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: lampiran 13
Berdasarkan data di atas tidak terjadi heteroskedastisitas dikarenakan dari grafik secatterlots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, maka dapat di simpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4 Uji Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi inelektual, kompetensi sosial dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dapat dilakukan dengan uji regresi linear berganda. Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.12 Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .986 042 2.454 .016
Kompetensi_Intelektual .189 .106 .173 1.790 .076
Kompetensi_Sosial .235 .087 .257 2.704 .008
Motivasi_beprestasi .326 .107 .292 3.035 .003
Sumber: lampiran 14
Berdasarkan tabel tersebut disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y=0,986+0,189(X1)+0,235(X2)+0,326(X3)
Adapun Interpretasi dari persamaan tersebut adalah :
= 0,986 artinya berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa jika kompetensi intelektual, kompetensi sosisal dan motivasi berprestasi tidak berubah maka kinerja karyawan sebesar 0,986 satuan.
1 = 0,189 artinya setiap terjadi peningkatan kompetensi intelektual satu satuan maka akan terjadi kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,189 satuan jika variabel independen yang lain tetap.
2 = 0,235 artinya setiap terjadi peningkatan kompetensi sosial satu satuan maka akan terjadi kenaikan kinerja karyawan sebesar 0,235 satuan jika variabel independen yang lain tetap.
3 = 0,326 artinya setiap terjadi peningkatan motivasi berprestasi satu satuan maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan sebesar 0,326 satuan jika variabel independen yang lain tetap.
4.5 Pengujian Hipotesis
4.5.1 Hasil Uji R2
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi intelektual, kompetensi sosial dan motivasi berprestasi terhadap kinerja dapat dilihat melalui nilai R2. Hasilnya sebagai berikut:
Tabel 4.13 Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .579a .335 .315 .444
a. Predictors: (Constant), Motivasi_beprestasi, Kopetensi_Intelektual,
Kopetensi_Sosial
Sumber: lampiran 15
Nilai Adjusted sebesar 0,315 maksudnya pengaruh variabel Kompetensi intelektual, kompetensi sosial dan motivasi berprestasi terhadap kinerja sebesar 31,5%. Sisanya yang 68,5% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.5.2 Hasil Uji T
Gambar 4.1 Kurva Uji T
Tabel 4.14 Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .986 042 2.454 .016
Kompetensi_Intelektu
al .189 .106 .173 1.790 .076
Kompetensi_Sosial .235 .087 .257 2.704 .008
Motivasi_beprestasi .326 .107 .292 3.035 .003
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber: lampiran 16
4.5.2.1 Hipotesis Satu
Untuk menguji pengaruh kompetensi intelektual secara parsial terhadap kinerja karyawan yaitu dengan menggunakan tabel t. Hasil uji t diketahui bahwa variabel kompetensi intelektual memiliki nilai sebesar 1,790 lebih besar dari nilai sebesar 1,660 dengan nilai signifikansi > 0,05 yaitu 0,076. Dengan demikian hipotesis kesatu yang berbunyi kompetensi intelektual mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dinyatakan diterima.
4.5.2.2 Hipotesis Dua
Berdasarkan penghitungan uji t diketahui bahwa variabel kompetensi sosial memiliki nilai sebesar 2,704 lebih besar dari nilai sebesar 1,660 dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,008. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi kompetensi sosial mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dinyatakan diterima.
Gambar 4.16 Kurva Penolakan/Penerimaan Hipotesis kedua
4.5.2.3 Hipotesis Tiga
Berdasarkan penghitungan uji t diketahui bahwa variabel motivasi berprestasi memiliki nilai sebesar 3,035 lebih besar dari nilai
sebesar 1,660 dengan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,003. Dengan demikian hipotesis kedua yang berbunyi motivasi berprestasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan dinyatakan diterima.
Gambar 4.17 Kurva Penolakan/Penerimaan Hipotesis kedua 1,660 2,704
4.5.3 Hasil Uji F
Dalam pengujian uji F bertujuan untuk menganalisis derajat signifikan hubungan variabel-variabel independen kompetensi intelektual, Kompetensi sosial dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Kinerja menggunakan uji F pada table sebagai berikut :
Tabel 4.15 Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 10.042 3 3.347 16.971 .000a
Residual 19.920 101 .197
Total 29.962 104
a. Predictors: (Constant), Motivasi_beprestasi, Kompetensi_Intelektual,
Kompetensi_Sosial
b. Dependent Variable: kinerja
Sumber: lampiran 17
4.5.3.1 Hipotesis Empat
Berdasarkan pengujian secara simultan dapat diketahui bahwa nilai sebesar 16.971 sedangkan nilai df (n-k-1) sebesar 2,70 dengan nilai signifikan 0,000. Karena nilai
Gambar 4.2 Kurva Uji F
4.6 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi intelektual, kompetensi sosial dan motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan kantor pusat PT. Karisma Buana Jaya baik secara parsial maupun secara simultan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian asumsi klasik model regresi sudah terbebas dari permasalahan normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas sehingga model regresi sudah tepat digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini.
4.6.1 Pengaruh Kompetensi Intelektual terhadap Kinerja
Berdasarkan nilai cut off atau nilai batas antara normal dan abnormal atau nilai batas hasil uji positif dan negetif yang diperoleh dari rata-rata skor pada setiap butir pertanyaan kuesioner pada kompetensi intelektual diperoleh skor pertanyaan sebagai berikut:
Tabel 4.16 Rata-Rata Kompetensi intelektual
Pernyataan Rata-rata
Saya mampu mengolah data 3,95
Saya mampu memahami kata-kata 4,18
Saya mampu memahami tulisan 4,27
Saya mampu memahami lisan 4,16
Saya berfikir dengan cepat dalam bekerja 3,84 Saya selalu berfikir untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap dalam bekerja
4,00
Saya mampu mengenali tempat kerja 4,07
Pekrja harus memiliki ingatan yang baik dalam pekerjaan 4,23
Sumber: Lampiran 2
Berdasarkan nilai cut off yang diperoleh di atas dari rata-rata setiap butir pertanyaan kuesioner menunjukkan nilai rata-rata skor setiap pertanyaan lebih besar dari 3,5 yang berarti bahwa kompetensi intelektual pada karyawan sudah baik dan harus diperhatikan agar kinerjanya dapat lebih baik.
4.6.2 Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Kinerja
penelitian Aristarini (2014) dengan judul Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi Sosial dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Pemasaran PT. Adira Finance Singaraja dan Verayanti (2014) Pengaruh Kompetensi Sosial Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Buleleng tahun 2013.
Dalam PT.Karisma Buana Jaya, berarti kompetensi sosial karyawan sangat baik dalam meningkatkan kinerja karyawan, dengan adanya Kompetensi Sosial maka karyawan dapat memberikan suatu hasil pelayanan yang baik terhadap perusahaan dan masyarakat, karena dengan kompetensi sosial yang baik maka berdampak langsung terhadap kinerja karyawan dan akan menguntungkan perusahaan itu sendiri, kompetensi sosial juga penting untuk membentuk karyawan agar mereka dapat melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Tabel 4.17 Rata-Rata Kompetensi sosial
Pernyataan
Rata-rata
Saya mampu mempengaruhi orang lain untuk menerima gagasan dalam pekerjaan
3,70 Saya selalu menyesuaikan diri dalam pekerjaan 5,00 Saya sealu membangun hubungan kerja yang baik dengan
karyawan
4,30 Saya selalu membantu karyawan yang kesulitan dalam
pekerjaan
4,00
Saya mampu bekerja dalam tim 4,20
Sumber: lampiran 3
Berdasarkan nilai cut off yang diperoleh di atas dari rata-rata setiap butir pertanyaan kuesioner menunjukkan nilai rata-rata skor setiap pertanyaan lebih besar dari 3,5 yang berarti bahwa kompetensi sosial pada karyawan sudah baik dan harus diperhatikan agar kinerjanya dapat lebih baik.
4.6.3 Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja
Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT.Karisma Buana Jaya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Damayanti (2014) dengan Pengaruh Kompetensi Intelektual dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupate Ginanjar.
terhadap kinerja karyawan dan akan menguntungkan perusahaan itu sendiri, motivasi berprestasi juga penting untuk membentuk karyawan agar mereka dapat melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik.
Berdasarkan nilai cut off atau nilai batas antara normal dan abnormal atau nilai batas hasil uji positif dan negetif yang diperoleh dari rata-rata skor pada setiap butir pertanyaan kuesioner pada motivasi berprestasi diperoleh skor pertanyaan sebagai berikut:
Tabel 4.18 Rata-Rata Motivasi Berprestassi
Pernyataan
Rata-rata
Saya selalu bertanggung jawab dalam pekerjaan 4,26 Saya selalu bekerja berdasarkan rencana 4,02
Saya berani mengambil resiko 3,89
Saya selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang maksimal
4,18 Saya mempunyai jalan keluar jika ada masalah 4,00
Sumber: lampiran 4
Berdasarkan nilai cut off yang diperoleh di atas dari rata-rata setiap butir pertanyaan kuesioner menunjukkan nilai rata-rata skor setiap pertanyaan lebih besar dari 3,5 yang berarti bahwa motivasi berprestasi pada karyawan sudah baik dan harus diperhatikan agar kinerjanya dapat lebih baik.
1.6.5 Kinerja
Tabel 4.19 Rata-Rata Kinerja
Pernyataan
Rata-rata
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 3,93
Saya mampu bekerja sama dengan tim 4,24
Saya selalu menyampaikan gagasan ke atasan 3,97 Saya mengetahui apa yang akan saya kerjakan 4,26 Saya selalu tepat waktu waktu masuk kerja 4,29
Sumber: lampiran 5