• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR ORGANISASI. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRUKTUR ORGANISASI. PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR CABANG MEDAN SYARIAH

---

PEMIMPIN CABANG

(2)

Asst Pelayanan Jasa Asst Pelayanan Uang Tunai Asst Pelayanan Jasa

Asst Pelayanan Uang Tuani Asst Umum/ Akuntansi

Petugas Non Adm Satpam (Ast/Dsr) Supir Asst Administrasi Asst DNK Asst Pelayanan Jasa Asst Pelayanan Uang Tuani Asst Pemasaran Pengelola Pemasaran Asst Pembiayaan Khusus Branch Quality Assuransce

(3)

AKAD PEMBIAYAAN MURABAHAH Nomor : SLS/002/2010/MURABAHAH

Pada hari ini Senin tanggal 25 Januari 2010 yang bertandatangan dibawah ini : ---

I. ARIEF MURSIDI, Pemimpin Kantor Cabang Syariah Surakarta PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut berdasarkan Surat Kuasa Direksi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tanggal 17 April 2000 Nomor 28, dengan demikian berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan beserta perubahan-perubahannya yang terakhir diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 23 Desember 2008 Nomor 103 dan Tambahan Berita Negara Nomor 29015, berwenang bertindak untuk dan atas nama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, Jl Jendral Sudirman Kavling 1, , selanjutnya disebut : --- --- BANK --- ---

II. NANOK HARIS PRASETYO, KTP Nomor 1603073012730002 bertempat tinggal di BTN Mandala Blok 5 No. 04 RT 005 RW 011 Desa/Keluarahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, dalam melakukan perbuatan ini telah mendapatkan persetujuan dari istri yaitu Gina Hartina, KTP Nomor 1603077004720002 sebagaimana ternyata dengan turut ditandatanganinya Akad ini, selanjutnya disebut,: --- PENERIMA PEMBIAYAAN ---

Kedua belah pihak masing-masing bertindak sebagaimana tersebut diatas, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut : ---

a. Bahwa Penerima Pembiayaan telah mengajukan permohonan pembiayaan Murabahah kepada Bank untuk keperluan Pembelian rumah tempat tinggal yang terletak di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, diatas

(4)

SHM No. 3636. ---

b. Bahwa Bank dengan suratnya nomor SLS/7/723/R tanggal 04 Desember 2009 telah menyetujui permohonan pembiayaan Murabahah Penerima Pembiayaan yang akan didudukkan dalam Bai Al Murabahah. ---

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat mengikatkan diri untuk mengadakan Akad Jual Beli dengan Prinsip Murabahah ( untuk selanjutnya disebut Akad ) dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : ---

Pasal 1

BENTUK PEMBIAYAAN

Bentuk Pembiayaan ini adalah Murabahah angsuran. ---

Pasal 2

TUJUAN PEMBIAYAAN

Tujuan pembiayaan murabahah adalah untuk Pembelian rumah tempat tinggal yang terletak di Desa Baturan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, diatas SHM No. 3636. ---

Pasal 3

PEMBIAYAAN MURABAHAH

Bank memberikan fasilitas pembiayaan kepada Penerima Pembiayaan sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut : --- Harga perolehan Rp. 500.000.000,- Margin/Keuntungan Bank Rp. 166.250.000,- + Harga Jual Rp. 666.250.000,- Uang Muka Rp. 250.000.000,- -

Kewajiban Penerima Pembiayaan Rp. 416.250.000,-

Sehingga jumlah kewajiban Penerima Pembiayaan kepada Bank adalah

Rp.416.250.000, (empat ratus enam belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). ---

(5)

JANGKA WAKTU

Jangka waktu Akad ini adalah 84 (delapan puluh empat) bulan, terhitung sejak tanggal 25 Januari 2010 sampai dengan tanggal 24 Januari 2017. ---

Pasal 5

PENYERAHAN BARANG

(1). Bank hanya akan menyerahkan barang yang dijual kepada Penerima Pembiayaan, setelah Penerima Pembiayaan memenuhi syarat-syarat realisasi pembiayaan yang telah ditetapkan dan disepakati dalam Akad ini dan Surat Keputusan Pembiayaan nomor SLS/ 7/723/ R tanggal 04 Desember 2009. ---

(2). Penerima Pembiayaan menyetujui bahwa penyerahan barang yang dibeli tersebut dilakukan setelah persyaratan pada ayat (1) Pasal ini terpenuhi, dan Penerima Pembiayaan akan menerima barang tersebut menurut keadaan nyata dan karenanya tidak mengajukan tuntutan apapun dikemudian hari tentang adanya cacat-cacat baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. ---

(3). Dalam hal Penerima Pembiayaan membatalkan pembelian ini maka uang muka yang telah disetorkan kepada Bank akan menjadi milik Bank maksimal sebesar total biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Bank untuk pembelian tersebut, dan jika uang muka tersebut tidak cukup untuk menutupi total biaya dimaksud maka Penerima Pembiayaan wajib melunasi kekurangannya. ---

Pasal 6

PELUNASAN PEMBIAYAAN

(1). Penerima Pembiayaan wajib melakukan pembayaran pembiayaan murabahah yang diterimanya sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Akad ini, secara mengangsur setiap bulan paling lambat tanggal 25 tiap bulannya sesuai dengan jadwal

angsuran pembayaran sebagaimana diatur dalam Lampiran Akad ini. ---

(2). Bilamana Penerima Pembiayaan tidak melakukan pembayaran sebagaimana ayat 1 pasal ini, Bank berhak untuk mendebet rekening tabungan/giro Penerima Pembiayaan yang ada pada Bank, untuk pelunasan pembayaran kembali

pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini.---

(3). Bilamana Penerima Pembiayaan tidak menyelesaikan kewajiban sebagaimana ayat 1 pasal ini setelah melewati 90 hari kerja, maka Bank dengan ini diberi hak untuk menjual dan atau meminta kepada Pihak yang berdasarkan undang-undang berwenang untuk menyita atau mengeksekusi jaminan yang diserahkan oleh

(6)

Penerima Pembiayaan atau mengambil tindakan hukum lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau ketentuan yang berlaku pada Bank untuk menyelesaikan kembali kewajiban Penerima Pembiayaan.---

Pasal 7

DENDA DAN GANTI RUGI

(1). Apabila Penerima Pembiayaan terlambat atau lalai melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pada Pasal 6 akad ini, maka setiap bulan keterlambatan Penerima Pembiayaan dikenakan denda sebesar 5 % (lima persen) pertahun dari angsuran yang tertunggak, denda ini digunakan atau disalurkan untuk kepentingan sosial. ---

(2). Apabila Penerima Pembiayaan lalai melakukan ketentuan yang

dipersyaratkan dalam akad ini termasuk namun tidak terbatas pada keterlambatan pembayaran pembiayaan yang telah ditentukan sebagaimana yang tertuang dalam Akad ini, sehingga mengakibatkan kerugian pada Bank maka Penerima

Pembiayaan harus membayar ganti rugi kepada Bank sebesar 100 % dari jumlah nilai kerugian riil. ---

Pasal 8

AGUNAN PEMBIAYAAN

(1). Guna lebih menjamin pembayaran/pelunasan kembali pembiayaan dan keseriusan Penerima Pembiayaan dalam menjalankan amanah pembiayaan ini, maka oleh Penerima Pembiayaan diserahkan kepada Bank agunan yang jenis dan pengikatannya sebagaimana tersebut dibawah ini : ---

• Sebidang tanah seluas ±90m² dan bangunan rumah tinggal di atasnya yang terletak di Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Kotamadya Surakarta diatas SHM No. 4498 tanggal 31-5-991, Gambar Situasi tanggal 11-4-1991, No. 1578/1991, an. Suwarno Sarwono, yang dijual beli dan dibalik nama menjadi Awan Suryo Nugroho dan diikat Hak Tanggungan I sebesar Rp.240.000.000,- (dua ratus empat puluh juta rupiah).

• IMB Objek Jaminan dikuasai oleh Bank. ---

(2). Bukti-bukti pemilikan barang-barang agunan sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini harus diserahkan kepada Bank dan akta-akta pengikatan agunan yang berkaitan dengan barang-barang agunan tersebut harus sudah ditandatangani Pemegang Hak dan Bank.---

(3). Setelah pembiayaan dinyatakan lunas oleh Bank atau berdasarkan pertimbangan Bank barang/barang-barang pada ayat (1) pasal ini sudah tidak diperlukan lagi sebagai agunan pembiayaan, Bank wajib mengembalikan

(7)

bukti-bukti pemilikan barang agunan tersebut kepada Penerima Pembiayaan atau kepada pihak lain yang namanya tercantum sebagai pemilik atau pemegang hak dalam surat bukti pemilikan tersebut. ----

(4). Selama pembiayaan belum lunas, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Pembiayaan dilarang memindahtangankan, menyewakan, meminjamkan, dan/atau memberikan hak kepada pihak lain atas barang agunan tersebut baik seluruh atau sebagian menjadi di bawah penguasaan pihak lain. ---

Pasal 9 ASURANSI

Selama pembiayaan berjalan barang-barang agunan yang dapat diasuransikan wajib diasuransikan oleh Penerima Pembiayaan kepada Perusahaan Asuransi berdasarkan Prinsip Syari’ah yang ditunjuk dan disetujui oleh Bank terhadap risiko kerugian yang macam risiko, nilai dan jangka waktunya ditentukan oleh Bank. ---

(1). Penerima Pembiayaan wajib menutup asuransi jiwa kepada Perusahaan Asuransi Jiwa berdasarkan prinsip syariah yang ditunjuk Bank, untuk ini

Penerima Pembiayaan menyetujui segala ketentuan/syarat-syarat asuransi jiwa. ---

(2). Premi asuransi jiwa sebagaimana tersebut pada ayat (2) Pasal ini harus sudah dibayar lunas atau dicadangkan oleh Penerima Pembiayaan di bawah penguasaan Bank sebelum dilakukan realisasi pembiayaan atau perpanjangan jangka waktu pembiayaan.---

(3). Di dalam Perjanjian Asuransi (Polis) harus dicantumkan klausula dimana Bank berhak untuk memperhitungkan hasil pembayaran klaim tersebut dengan seluruh kewajiban Penerima Pembiayaan kepada Bank (Banker’s Clause). ---

(4). Guna pelaksanaan ketentuan Pasal ini, dengan ini Penerima Pembiayaan memberi kuasa kepada Bank, kuasa mana merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Akad ini dan oleh karenanya kuasa ini tidak akan berakhir karena sebab-sebab yang ditentukan oleh Pasal 1813 KUHPerdata untuk : ---

a. Menutup asuransi atas beban Penerima Pembiayaan dan menentukan macam risiko asuransi yang harus ditutup, nilai asuransinya serta jangka waktunya, apabila Penerima Pembiayaan tidak melaksanakan kewajibannya pada ayat (1) dan (2) Pasal ini. ---

b. Menerima pembayaran Klaim dari Perusahaan Asuransi dan memperhitungkan hasil pembayaran Klaim tersebut dengan seluruh kewajiban Penerima Pembiayaan kepada Bank. ---

(8)

Pasal 10

BIAYA DAN PAJAK

Penerima Pembiayaan berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk : ---

(1). Menanggung segala biaya yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan Akad ini, termasuk biaya administrasi. ---

(2). Menanggung setiap potongan yang timbul baik karena Pajak atau karena diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku ---

Pasal 11

PENYELENGGARAAN REKENING

(1). Sebagai pelaksanaan Akad ini, Penerima Pembiayaan wajib membuka rekening tersendiri atas nama Penerima Pembiayaan yang dinamakan Rekening Piutang Murabahah. ---

(2). Penyelenggaraan Rekening tersebut dilakukan oleh PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Surakarta. ---

(3). Dalam menggunakan Rekening tersebut, Penerima Pembiayaan tunduk pada ketentuan-ketentuan mengenai hubungan rekening yang terdapat pada Bank. ---

Pasal 12

KUASA BANK ATAS REKENING PENERIMA PEMBIAYAAN

Guna pelunasan pembayaran dan segala biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Akad ini, maka Bank berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh

Penerima Pembiayaan, kuasa mana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini, dan karenanya kuasa ini tidak akan berakhir karena sebab-sebab

sebagaimana diatur dalam Pasal 1813 KUH Perdata, untuk sewaktu waktu tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Penerima Pembiayaan untuk mendebet,

memindahbukukan, memblokir, mencairkan, dan/atau membebani rekening-rekening atas nama Penerima Pembiayaan yang ada pada Bank sebagai

pembayaran kewajiban Penerima Pembiayaan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Akad ini. --- Pasal 13

HAK BANK UNTUK MENGAKHIRI JANGKA WAKTU PEMBIAYAAN Menyimpang dari jangka waktu yang telah ditentukan dalam Akad ini, Bank berhak mengakhiri jangka waktu pembiayaan, sehingga Penerima Pembiayaan wajib membayar lunas seketika dan sekaligus atas pembiayaan yang telah diterimanya dalam tenggang waktu yang ditetapkan dalam Surat Pemberitahuan

(9)

Bank kepada Penerima Pembiayaan dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 KUH Perdata, bila : --- a. Penerima Pembiayaan menurut pertimbangan Bank ternyata tidak memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Akad ini sebagaimana mestinya.---

b. Penerima Pembiayaan melakukan perbuatan dan atau terjadinya peristiwa dalam bentuk dan dengan nama apapun yang semata-mata atas pertimbangan Bank dapat mengancam kelangsungan usaha Penerima Pembiayaan sehingga kewajiban Penerima Pembiayaan kepada Bank menjadi tidak terjamin

sebagaimana mestinya.--- Pasal 14

PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN PENERIMA PEMBIAYAAN Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Pembiayaan tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut : ---

a. Menjual, menyewakan, mengalihkan agunan dan objek pembiayaan yang dibiayai. --- b. Memindahkan dan atau menyewakan agunan ini kepada pihak lain. ---

c. Menerima pinjaman dan atau pembiayaan dari pihak lain. ---

d. Mengikatkan diri sebagai Penjamin (Borg), menjaminkan harta kekayaan dalam bentuk dan maksud apapun kepada pihak lain. ---

e. Melakukan investasi atau penyertaan. ---

f. Mengambil lease dari perusahaan leasing. ---

g. Dan lain-lain yang ditetapkan dalam Pasal Tambahan Akad ini. ---

Pasal 15

PERISTIWA CIDERA JANJI (WANPRESTASI)

Penerima Pembiayaan dianggap lalai atau cidera janji jika terbukti melanggar dan atau menyimpangi Akad ini antara lain namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : ---

a. Penerima Pembiayaan tidak melaksanakan kewajiban membayar angsuran pembiayaan pada Bank 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan. ---

b. Penerima Pembiayaan lalai memenuhi atau tidak memenuhi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan lain dalam Akad ini dan atau suatu penambahan, perubahan,

(10)

konversi, pembaharuan atau penggantinya dan atau terjadinya pelanggaran terhadap atau kealpaan menurut syarat-syarat yang tertera dalam perjanjian agunan yang dibuat berkenaan dengan Akad ini. ---

c. Penerima Pembiayaan melanggar prinsip Syariah. ---

d. Penerima Pembiayaan mengajukan permohonan pailit atau dinyatakan pailit. ---

Pasal 16

PENYELESAIAN SENGKETA

(1). Segala perselisihan yang timbul berdasarkan Akad ini antara Para Pihak berkenaan dengan penafsiran dan/atau pelaksanaan Akad ini, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakad. ---

(2). Apabila dalam 30 ( tigapuluh ) hari kalender sejak dilakukan penyelesaian secara musyawarah dan mufakad sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tidak tercapai kesepakatan, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Agama di Surakarta. ---

Pasal 17

DOMISILI HUKUM

Tentang Akad ini dan segala akibatnya, Para Pihak sepakat untuk memilih

domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Agama di Surakarta. ---

Pasal 18 ADDENDUM

Hal-hal yang belum diatur dan/atau belum cukup diatur dan/atau diperlukan perubahan syarat-syarat dalam Akad Pembiayaan ini, para pihak sepakat untuk menuangkan dalam suatu addendum yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini. ---

Pasal 19

PASAL TAMBAHAN

(1). Semua syarat dan ketentuan sesuai Surat Keputusan Pembiayaan No.

SLS/7/723/R tanggal 04 Desember 2009 berlaku juga berlaku untuk Akad ini. ---

(2). Penerima Pembiayaan segera memberitahukan kepada Bank tentang : ---

a. Adanya perkara yang terjadi antara Penerima Pembiayaan dengan Pihak Lain. ---

(11)

Pembiayaan serta Agunan. ---

(3). Penerima Pembiayaan memelihara dan merawat barang yang dibeli dengan Akad ini. --

(4). Atas permintaan Bank melakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu oleh Bank dalam hubungannya dengan agunan yang diberikan oleh Penerima Pembiayaan kepada Bank dan hal-hal lain yang akan ditentukan kemudian. ---

(5). Penerima Pembiayaan wajib segera memberitahukan kepada Bank dalam hal Penerima Pembiayaan pindah alamat dan atau pindah pekerjaan atau dimutasikan ketempat lain. ---

PASAL PENUTUP

Akad Pembiayaan ini ditandatangani di Surakarta tanggal 25 Januari 2010, dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan mempunyai

kekuatan pembuktian yang sama. ---

BANK PENERIMA

PEMBIAYAAN

(Arief Mursidi) (Nanok Haris

Prasetyo) (Gina Hartina) SAKSI:

1. Muh. Hambali Edy W 2. Aswino Hadi P

(12)

SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nanok Haris Prasetyo

Alamat : BTN Mandala Blok 5 No. 04 RT 005 RW 011 Desa/Keluarahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim

Nomor KTP : 1603073012730002 selanjutnya disebut : PEMBERI KUASA

Dengan ini memberi kuasa dengan hak substitusi kepada :

Pemimpin/Wakil Pemimpin PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Surakarta selanjutnya disebut : PENERIMA KUASA

---KHUSUS---

Mewakili serta bertindak untuk dan atas nama PEMBERI KUASA untuk melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

1. Memblokir dan mendebet seluruh rekening milik / atas nama PEMBERI KUASA yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang dan atau Kantor Cabang Syariah manapun untuk kemudian dikreditkan ke rekening pembiayaan, yaitu :

Nomor Rekening : ……… Atas Nama : Nanok Haris Prasetyo

2. Melakukan tindakan]-tindakan lain yang dianggap perlu dan baik menurut PENERIMA KUASA dalam pelaksanaan kuasa ini.

3. Untuk sewaktu-waktu tanpa persetujuan PEMBERI KUASA melakukan pendebetan Rekening Tabungan Syariahplus PEMBERI KUASA berdasarkan Pasal 12 Perjanjian Pembiayaan Murabahah Nomor : SLS/002/2010/Murabahah tanggal 25 Januari 2010.

Kuasa ini diberikan untuk keperluan pembayaran kewajiban PEMBERI KUASA dan berakhir sampai kewajiban PEMBERI KUASA tersebut lunas.

(13)

Surakarta, 25 Januari 2010

PENERIMA KUASA PEMBERI

KUASA

(Arief Mursidi) (Nanok Haris

(14)

Bismillahirrahmaanirrahim SURAT KUASA

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, ………… dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya

………” (QS Al Mu’minun ayat 1 dan 8) Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Arief Mursidi

Pangkat/Jabatan : Pemimpin Kantor Cabang Syariah Surakarta Instansi/Perusahaan : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Alamat Perusahaan : Jl. Slamet Riyadi 141-143 Surakarta

Berdasarkan Surat Keputusan Pembiayaan Nomor : SLS/7/723/ R tanggal 04 Desember 2009 dengan ini memberikan kuasa kepada :

Nama : Nanok Haris Prasetyo

Alamat : BTN Mandala Blok 5 No. 04 RT 005 RW 011 Desa/Keluarahan Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim

Nomor KTP : 1603073012730002

Untuk melakukan pembelian barang senilai Rp 500.000.000,-(lima ratus juta rupiah) ke penjual/supplier yang telah disepakati penerima kuasa sebelumnya. Sebagai bukti pembayaran, penerima kuasa harus menyerahkan Invoice/kuitansi bukti pembayaran barang tersebut senilai Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).

Surat kuasa ini hanya berlaku dari tanggal 04 Desember 2009 sampai dengan tanggal 04 Desember 2010

Demikianlah Surat Kuasa ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 25 Januari 2010

Penerima Kuasa, Pemberi

Kuasa,

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disim- pulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media animasi terhadap nilai posttest (hasil belajar mahasiswa). Dengan kata

Maka pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Aceh Timur Tahun Anggaran 2015 Mengumumkan Pemenang pada Paket tersebut di atas sebagai berikut

Perubahan orientasi tentang kajian linguistik dari diakronis menuju ke sinkronis terjadi pada abad ke 19 yang merupakan tonggak dari sejarah linguistik

In order to eliminate redundant local fea- tures which are generated by the other objects or texture on build- ing rooftops, we apply a feature selection method which consists of

Analisa Indeks Biaya untuk Pekerjaan Beton Bertulang dengan Menggunakan Metode SNI 7394-2008 dan Lapangan (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Asrama STIKES CHMK

Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari

Praktikum ini bertujuan (1) Mengidentifikasi data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan rencana pemanenan, (2) Melakukan pengumpulan, pengolahan, dan

Analisis Penilaian Kredit dan Laporan Keuangan Calon Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT Mandala Finance Tbk Cabang Bangka (Studi Kasus Pada Usaha