• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jl. Piliang No. 1 Telp , Fax. (0752) Lubuk Basung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jl. Piliang No. 1 Telp , Fax. (0752) Lubuk Basung"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

( B A P P E D A )

Jl. Piliang No. 1 Telp. 76308, 76370 Fax. (0752) 76370 Lubuk Basung KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KABUPATEN AGAM NOMOR TAHUN 2012

TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN AGAM TAHUN 2010-2015,

Menimbang

Mengingat :

:

a. bahwa dalam rangka mengimplementasikan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terhadap Proses Penyelenggaraan Perencanaan di Daerah, Satuan Kerja Perangkat Derah (SKPD) harus menyusun Rencana Strategis (Renstra), dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD.

b. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan Dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

(2)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006-2025 ( Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 11 );

14. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Agam Tahun 2010 - 2015 ( Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 8).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Kesatu : Menetapkan Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 sebagaimana tercantum pada lampiran keputusan ini.

Kedua : Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 merupakan :

a. Rencana strategis Bappeda yang selanjutnya disingkat dengan Renstra Bappeda adalah dokumen perencanaan Bappeda untuk periode 5 (lima) tahun.

b. Renstra Bappeda disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Bappeda berdasarkan Perda Kabupaten Agam Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah serta berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 dan bersifat indikatif.

c. Renstra Bappeda memuat: visi; misi; tujuan; strategi; kebijakan; program; dan kegiatan, dalam rangka mewujudkan pencapaian sasaran program yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015

(3)

Ketiga : Maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Bappeda ini adalah untuk menetapkan visi dan misi Bappeda dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi Kabupaten Agam 2010-2015 serta tersusunnya strategi, kebijakan dan prioritas program kegiatan sebagai pedoman seluruh komponen di Bappeda Kabupaten Agam dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Keempat : Keputusan Kepala Bappeda ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Lubuk Basung pada tanggal Januari 2012 KEPALA BADAN PERENCANAAN

DAERAH KABUPATEN AGAM,

Ir. ERNIWANI, NIP. 19640307 199202 2 001

Tembusan:

1. Bapak Bupati Agam

2. Kepala Inspektorat Kabupaten Agam

(4)

Renstra Bappeda Agam 2010 - 2015

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Rencana Strategis Bapeda Agam Tahun 2010-2015

Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan program-program pembangunan Bappeda Agam selama lima tahun kedepan (2010-2015), karena buku ini secara umum mengambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan serta indikator penilaian keberhasilan suatu program/kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan program-proram dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan kegiatan-kegiatan yang simultan dan berkesinambungan agar mampu mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan.

Demikianlah buku ini disusun agar dapat dipedomani, dipergunakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Kepala Bappeda Kabupaten Agam,

CAP/DTO

Ir. ERNIWATI, MSP.

(5)

Renstra Bappeda Agam 2010 - 2015

iii

DAFTAR ISI Kata pengantar Daftar isi BAB.1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan

BAB.2 Gambaran Pelayanan SKPD

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.1.1 Tugas Pokok 2.1.2 Fungsi 4 2.1.3 Struktur Organisasi 5 2.1.4 Kepala 5 2.1.5 Sekretariat 5 2.1.6 Bidang Ekonomi 6

2.1.7 Bidang Sosial Budaya

2.1.8 Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana 2.1.9 Bidang Evaluasi dan Pelaporan

2.1.10 Kelompok Jabatan Fungsional 2.2. Sumber Daya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB.3 Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra Bappenas, Renstra Bappeda Sumatera Barat dan Renstra Bappeda Kabupaten Agam

3.4 Penentuan Isu- Isu Strategis

ii iii 1

1

2

2

3

4

4

4

15 16 18 20

7

8

9 9 10 10 20 10

(6)

Renstra Bappeda Agam 2010 - 2015

iv

BAB.4 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

4.1 Visi dan Misi SKPD 4.2 Misi

4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.4 Strategi dan Kebijakan

4.4.1. Analisa Lingkungan Internal (ALI) 4.4.2. Analisa Lingkungan Ekternal (ALE)

4.4.3. Analis SWOT dan Faktor Penentu Keberhasilan

BAB.5 Rencana Program, dan Kegiatan, Indikator Kinerja , Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

BAB.6 Isu Strategis, Tujuan, Sasaran Dan Strategi

ii

32

35

22 22 23 23 24

25

25 27

(7)

Renstra Bappeda Agam 2010 - 2015

v

DAFTAR TABEL / BAGAN

Tabel 2.1 : Status dan Strata Pendidikan Pegawai Tabel 2.2 : Status dan Pangkat/Golongan Pegawai

Tabel 2.3 : Pencapaian Kinerja Pelayanan Bappeda Kab. Agam

Tabel 2.4 : Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda Kab.Agam Tabel 3.1 : Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD. Tabel 3.2 : Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap

Pencapaian Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Tabel 3.3 Komparasi Capaian Sasaran Bappeda Kabupaten Agam terhadap

Sasaran Renstra Bappeda Sumatera Barat dan Renstra Bappenas Tabel 3.4 : Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal).

Tabel 4.1 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD Tabel 4.2 : Perumusan Asumsi Prioritas Melalui Pembobotan ALI & ALE Tabel 4.3 : Model Matriks Analisis SWOT Renstra Bappeda

Tabel 4.4 : Analisis Faktor Penentu (FPK)

Tabel 4.5 : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Tabel 5.1 : Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Tabel 6.1 : Indikator Kinerja Bappeda Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kab.Agam 10 10 17

32

35

19 20 21 24 26 28 13 15 29 30

(8)

Renstra Bappeda Agam 2010 - 2015

vi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

( B A P P E D A ) Kabupaten Agam

(9)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 1 -

B

AB

I

P

endahuluan

1.1 Latar Belakang

Mewujudkan Pembangunan Kabupaten Agam sesuai dengan harapan yang diinginkan seluruh lapisan masyarakat tidak lepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan (Stakeholder), yang berlandasan komitmen bersama dan konsistensi dalam melaksanakan pembangunan merupakan modal utama untuk meweujudkan harapan itu.

Berdasarkan dari keinginan mewujudkan harapan itu dibutuhkan

perencanaan pembangunan yang baik. Perencanaan pembangunan sebagai proses manajemen maupun sebagai suatu kebijakan adalah merupakan tahapan awal dari proses pembangunan yang sangat penting dalam menentukan arah pembangunan daerah. Sebagai SKPD pelaksana penyusunan perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Agam mewujudkan sistem perencanaan daerah yang partisipatif, koordinatif, sinergi dan komprehensif serta tersusun secara sistematis dalam rangka mendukung pencapaian RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015.

Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Dalam Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Sebagai petunjuk pelaksananya, diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan.

Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD, adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun

.

Dimana penyusunan Renstra tersebut diselaraskan dengan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD.

(10)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 2 -

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Agam nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015, untuk itu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menyusun Rencana Strategi (Renstra) sebagai penjabaran dari RPJMD.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010- 2014;

5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akutanbilatas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Agam Tahun 2005-2025; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015;

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) ini adalah untuk menetapkan visi dan misi Bappeda dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan

(11)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 3 -

program kegiatan. Juga ditetapkan terget dan indikator yang akan dicapaii di lingkungan Bappeda selama kurun waktu 5 tahun ke depan, sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya.

1.4 Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD 2.2 Sumber Daya SKPD

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra Bappenas dan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Barat

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan 4.1 Visi dan Misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.3 Strategi dan Kebijakan

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

(12)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 4 -

Bab

II

G

ambaran

P

elayanan SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam berkedudukan sebagai unsur pelaksana penyusunan perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah dan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Agam melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Agam.

2.1.1 Tugas Pokok

Sesuai dengan Perda Nomor 5 Tahun 2011, Bappeda Kabupaten Agam mempunyai tugas pokok membantu Bupati Agam dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah.

2.1.2 Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugasnya tersebut, Bappeda Kabupaten Agam mempunyai fungsi ;

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah untuk penyusunan rencana pembangunan selannjutnya, kesinambungan dan sinkronisasi program;

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan daerah dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah

dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah.

d. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(13)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 5 -

2.1.3 Struktur Organisasi

Susunan Organisasi dan Struktur Kerja Bappeda Kabupaten Agam sebagaimana ditetapkan dalam dalam Perda Kabupaten Agam Nomor 7 Tahun 2008 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 adalah :

a. Kepala b. Sekretariat c. Bidang Ekonomi

d. Bidang Sosial dan Budaya

e. Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana f. Bidang Statistik Evaluasi dan Pelaporan g. Kelompok Jabatan Fungsional

2.1.4 Kepala

Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Bappeda serta tugas – tugas lain yang diberikan Bupati. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Bappeda mempunyai fungsi ;

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan.

b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan. d. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

2.1.5 Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, perlengkapan, asset, kearsipan, kepegawaian, keuangan, penyusunan perencanaan dan pelaporan Bappeda. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan urusan rumah tangga yang meliputi; administrasi, surat menyurat, perlengkapan, asset, kearsipan dan kepegawaian Bappeda;

(14)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 6 -

b. Pengelolaan administrasi keuangan Bappeda;

c. Penyusunan program, anggaran dan pelaporan Bappeda;

d. Pengkoordinasian kebijakan perencanaan pembangunan daerah bersama bidang-bidang lain;

e. pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan atasan. Sekretariat terdiri dari ;

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian Bappeda.

b. Sub Bagian Keuangan;

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan adminstrasi keuangan Bappeda

c. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan perencaan dan pelaporan Bappeda. Masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

2.1.6 Bidang Ekonomi

Bidang Ekonomi mempunyai tugas menyusun dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah dibidang ekonomi. Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan perencanaan dibidang pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang

perencanaan pertanian tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan, ketahanan pangan, perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah;

(15)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 7 -

Bidang Ekonomi terdiri dari ;

a. Sub Bidang Pertanian, Kehutanan dan Kelautan.

Sub Bidang Pertanian, Kehutanan dan Kelautan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program bidang pertanian, kehutanan dan kelautan.

b. Sub Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Sub Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program dibidang usaha ekonomi mikro, kecil dan menengah

Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ekonomi.

2.1.7 Bidang Sosial Budaya

Bidang Sosial dan Budaya mempunyai tugas menyusun dan

mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah dibidang sosial dan budaya. Bidang Bidang Sosial dan Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Sosial dan Budaya mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan perencanaan dibidang pendidikan, kesehatan,

kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, kesatuan bangsa, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan umum.

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pendidikan, kesehatan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan, keluarga berencana, sosial, tenaga kerja, kebudayaan, pariwisata, pemuda dan olahraga, kesatuan bangsa, pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan umum.

c. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan atasan. Bidang Sosial dan Budaya terdiri dari ;

a. Sub Bidang Sumber Daya Manusia;

Sub Bidang Sumber Daya Manusia mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program dibidang sumber daya manusia.

(16)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 8 -

b. Sub Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya;

Sub Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya mempunyai tugas

mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program dibidang pemerintahan, sosial dan budaya.

Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sosial dan Budaya.

2.1.8 Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana

Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana mempunyai tugas menyusun dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan daerah dibidang sumber daya alam dan prasarana. Bidang Sumber Daya Alam dan Prasaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan perencanaan dibidang penataan ruang, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya air, energi dan sumberdaya mineral, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan;

b. Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang penataan ruang, lingkungan hidup, pengelolaan sumber daya air, energi dan sumberdaya mineral, pekerjaan umum, perhubungan, perumahan;

c. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang diberikan atasan. Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana terdiri dari ; a. Sub Bidang Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup

Sub Bidang Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program dibidang penataan ruang dan lingkungan hidup.

b. Sub Bidang Prasarana Wilayah

Sub Bidang Prasarana Wilayah mempunyai tugas mengkoordinasikan dan merumuskan rencana program dibidang prasarana wilayah.

Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Alam dan Prasarana.

(17)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 9 -

2.1.9 Bidang Evaluasi dan Pelaporan

Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas merencanakan, menyusun, mengkoordinasikan dan melaksanakan evaluasi terhadap proses perencanaan dan hasil pelaksanaan rencana. Evaluasi dilaksanakan bukan hanya terhadap perencanaan anggaran APBD Kabupaten saja tetapi juga mencakup evaluasi terhadap kesinambungan perencanaan APBD Kabupaten dengan APBD Propinsi dan APBN. Bidang Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.

Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan terhadap mekanisme evaluasi dan pelaporan program

kegiatan baik yang didanai dari APBD Kabupaten, APBD Proinsi, APBN dan sumber-sumber lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Melaksanakan koordinasi dalam rangka evaluasi dan pelaporan; c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan; d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan

Bidang Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari ; a. Sub Bidang Statistik

Sub Bidang Statistik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan data statistik daerah.

b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksananaan rencana program

pembangunan daerah.

Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

2.1.10 Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional melaksanakan sebahagian tugas Bappeda sesuai dengan keahlian dan kebutuhan yang jumlah dan jenis serta jenjang tenaga fungsionalnya ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.

(18)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 10 -

2.2 Sumber Daya SKPD

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, fungsi Bappeda tidak lagi hanya sebagai perencanaan pembangunan daerah tetapi juga termasuk fungsi evaluasi dan pelaporan serta fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi penelitan dan pengembangan sebelum berada pada SKPD Kantor Peneletian dan Pengembangan Kabupaten Agam.

Dari sumberdaya manusia yang ada Bappeda berjumlah sebanyak 33 orang yang terdiri dari 25 orang PNS, 3 orang CPNS, 2 orang PTT dan 3 orang Tenaga Kontrak. kondisi kepegawaian pada Bappeda Kabupaten Agam dapat digambarkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 : Status dan Strata Pendidikan Pegawai

NO Status S2 S1 D3 SLTA SLTP Jumlah P L P L P L P L P L P L 1 PNS 4 7 4 4 1 2 1 9 14 2 CPNS 1 1 1 2 1 3 PTT 1 1 1 1 4 Tenaga Kontrak 1 1 2 1 3

Tabel 2.2 : Status dan Pangkat/Golongan Pegawai

NO Status I II III IV a b c d a b c d a b c d a b c d 1 PNS 1 1 1 0 2 4 3 6 2 1 1 2 CPNS 2 1 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

(19)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 11 -

Capaian kinerja yang dilakukan Bappeda sesuai dengan dengan tupoksinya selama kurun 5 (lima) tahun terakhir yang mengaju kepada Renstra Bappeda Tahun 2006-2010 telah banyak menunjukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan visi dan misinya. Pada sisi lain, memang diakui bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan baik dalam proses, mekanisme maupun hasilnya. Diantara hasil kinerja yang telah dicapai oleh Bappeda selaku satuan kerja perangkat daerah yang memiliki tugas dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Agam adalah, dapat dilihat beberapa indikator sebagai berikut ;

a. Terlaksananya sistem perencanaan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan sasaran kegitan yaitu :

 Terlaksananya Musyawarah Pembangunan, mulai dari tingkat Nagari, Kecamatan dan Kabupaten;

 Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2025;

 Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Kabupaten Agam Tahun 2010-2015;

 Tersusun dan tersedianya dokumen Penyusunan Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Agam setiap tahunnya;

 Tersusun dan tersedianya dokumen Rencana Kerja (Renja) Bappeda setiap tahunnya;

 Tersusun dan tersedianya dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD dan KUA – PPAS APBD Perubahan setiap tahunnya;

b. Tersedianya Data Base dan Dokumen perencanaandengan sasaran kegitan yaitu:

 Tersusun dan tersedianya Buku “Agam Dalam Angka” setiap tahunnya;

 Tersusun dan tersedianya Buku “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahunnya;

 Tersusun dan tersedianya Buku IPM;

 Tersusun dan tersedianya Master Plan Air Minum;

 Tersusunya dan tersedianya Kajian Ketimpangan Pembangunan Antar Kecamatan;.

 Tersusunya dan tersedianya Profil Derah;

(20)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 12 -

 Tersusunya dan tersedianya Georafis Information System (GIS) Bidang Pendidikan;

 Tersusunya dan tersedianya Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Daerah;

 Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan dengan sasaran kegiatan yaitu:

 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Sosbud

 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Prasarana Wilayah

 Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Ekonomi

Pencapaian kenerja Renstra Bappeda Kabupaten Agam Tahun 2006 – 2010 terlihat dalam tabel berikut:

(21)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 13 -

Tabel 2.3

Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Agam

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun ke- 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

Terlaksananya sistem perencanaan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel

- Terlaksananya Musrenbang RKPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100 - RPJMD Kab. Agam tahun 2010-2015 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 100

- RKPD 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

- KUA dan KUA-P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

- PPAS dan PPAS-P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

- Evaluasi pelaksanaan RPJMD 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 100

Tersedianya Data Base dan Dokumen perencanaan

- Penyusunan dan pengumpulan data PDRB

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

- Penyusunan Agam Dalam Angka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 100 100 100 100

- Tersusun dan tersedianya Buku IPM 1

1 1 1 100 100

- Tersusun Master Plan Air Minum 1 1 100

- Tersusunnya Kajian Ketimpangan Pembangunan Antar Kecamatan;.

(22)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 14 -

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun ke- 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

- Tersusunya Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Daerah

1 1

100

- Tersusunya Derah Rawan Bencana 1 1 100

- Tersusunya Georafis Information System (GIS) Bidang Pendidikan;

1 1 100

Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan

- Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Sosbud

1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 80% 80% 80% 80% 80%

- Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Prasarana Wilayah

1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 80% 80% 80% 80% 80%

- Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Ekonomi

(23)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 15 -

Tabel 2.4

Anggaran dan Realisasi PendanaanPelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Agam

Uraian ***)

Anggaran pada Tahun ke- (jutaan) Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 Anggaran Realisasi BELANJA DAERAH 3,769.20 2,695.11 2,407.88 2,531.25 2,852.81 2,425.87 2,175.42 2,350.56 0.76 0.93 0.87 0.96 (60.21) (1.19)

Belanja tidak langsung 1,259.27

1,140.79 1,218.55 1,155.69 949.82 1,072.52 1,168.30 1,186.71 0.75 0.94 0.96 1.03 (25.89) 59.22 - Belanja pegawai 1,259.27 1,140.79 1,218.55 1,155.69 949.82 1,072.52 1,168.30 1,186.71 0.75 0.94 0.96 1.03 (25.89) 59.22 Belanja langsung 2,509.94 1,554.33 1,189.33 1,375.56 1,902.99 1,353.36 1,007.12 1,163.85 0.77 0.91 0.78 0.88 (94.53) (61.59) - Belanja pegawai 712.55 434.19 358.74 525.05 511.86 377.53 318.50 463.21 0.72 0.87 0.89 0.88 (46.88) (12.16)

- Belanja barang dan

jasa 1,669.92 1,099.94 725.57 834.27 1,288.30 955.79 625.10 685.26 0.77 0.87 0.86 0.82 (208.91) (150.76) - Belanja modal 127.47 20.19 105.02 16.24 102.83 20.03 63.52 15.38 0.81 0.99 0.60 0.95 (27.81) (21.86)

(24)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 16 -

Dari tabel di atas, data yang ditampilkan dari tahun 2007 sampai Tahun 2010 hal ini dikarenakan sesuai format mengacu kepada pelaksanaan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang implementasinya dimulai pada Tahun 2007. Plafon Anggaran pada Bappeda dari tahun 2007 sampai 2009 cendrung turun terutama dari Belanja Langsung, namun Tahun 2010 meningkat dari tahun 2009. Hal ini sangat dipengaruhi pekembangan APBD Kabupaten Agam terutama untuk Belanja Langsung, Dimana pada Belanja Langsung setelah dipisahkan berdasarkan penggunaan dana yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) centrung turun.

Pada ralisasi anggaran dari tahun 2007 sampai 2010 cendrung meningkat, hal ini menunjukan meningkatnya efisinsi dan efektivitas kinerja anggran tiap tahunnya.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

1) Tantangan (Threat)

a. Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah

b. Adanya perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan dalam

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

c. Meningkatnya tuntutan pelaksanaan good governance.

2) Peluang (Opportunities)

a. Adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, peraturan-peraturan sektoral dan berbagai Peraturan Daerah. b. Tersedianya peluang peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan

pelatihan.

c. Adanya kerjasama perencanaan pembangunan antar daerah

d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

(25)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 17 -

B

ab

III

I

su–Isu

S

trategis

B

erdasarkan

T

ugas

dan

F

ungsi

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Bappeda

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, terdapat lima tujuan pelaksanaan sistem perencanaan pembangunan nasional, yaitu; a) untuk mendukung koodinasi antarpelaku pembangunan; b) menjamin terciptanya integrasi, sinkroniasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, dan antar fungsi pemerintah; c) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggran, pelaksanaan dan pengawasan; d) mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan e) menjamin tercapainya pengunaaan sumberdaya secara efisien,efektif, keadilan dan berkelanjutan. Untuk mencapai kelima tujuan tersebut, Bappeda Kabupaten Agam melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal dan akuntabel.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibidang perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah menemukan berbagai permasalahan, yang teridentifikasi dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5 Kesesuaian antara rencana pembangunan dan implementasi pembangunan Terdapatnya program kegiatan yg tidak sinkon dengan dokumen perencanaan Terbatasnya sumberdaya yang tersedia SKPD kurang memperhatikan dokumen perencanaan sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan Dokumen perencanaan pembangunan belum digunakan secara konsisten Ketersediaan dan keakuratan data Tersedianya data belum akurat Terbatasnya sumberdaya yang tersedia Terdapatnya perbedaan persepsi dg SKPD/instansi ttg data yang diminta atau yang diberikan Ketersedian data dan informasi kurang akurat

(26)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 18 -

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat ini

Faktor yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5 Koordinasi Pelaksanaan program/kegiatan Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal Terbatasnya sumberdaya yang tersedia Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal; kurang mampu memenimalkan ketidak sesuaian rencana dengan implementasi pembangunan Evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan Evaluasi yg dilakuan belum optimal Terbatasnya sumberdaya yang tersedia Evaluasi yang dilaukan SKPD belum akurat Hasil evaluasi kurang memberikan konstribusi sebagai acuan/dasar rencana pembangunan berikutnya

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Agam 2010-2015, dimana Bappeda dalam kedudukannya berfungsi membantu Bupati sebagai menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang perencanaan pembangunan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan rencana program kegiatan pembangunan daerah, terkait dengan misi pertama RPJMD Kabupaten Agam 2010-2015 yaitu Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional dengan sasaran Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan Pemerintahan Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten dan meningkatnya pemantapan sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan

Dari misi dan sasaran tersebut dilakukan penelaah ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.

Hasil identifikasi SKPD tentang faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah

(27)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 19 -

dan wakil kepala daerah terpilih ini juga akan menjadi input bagi perumusan isu-isu strategis pelayanan SKPD. Adapun identifikasi tersebut tergambar pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Meujudkan Kabupaten Agam Yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah (ALAMI) Dalam Rangka Memperkokoh Landasaan Mencapai Agam Mandiri, Berpestasi Yang Mandiri

No KDH dan Wakil KDH terpilih Misi dan Program Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Misi : Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional Sasaran :

Mensinkronkan kebijakan Nasional, Kebijakan

Pemerintahan Provinsi dengan Kebijakan Kabupaten dan meningkatnya pemantapan

sistem perencanaan daerah yang terpadu dan berkelanjutan

Program perencanaan pembangunan daerah

SKPD kurang memperhatikan dokumen perencanaan sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan Masih Kurangnya kualitas SDM Perencana Adanya Diklat/Bintek yang diadakan Oleh lembaga Resmi Pemerintah Hasil evaluasi kurang

memberikan konstribusi sebagai acuan/dasar rencana pembangunan berikutnya Belum efektifnya evaluasi yang dilakukan Permendagri no. 54/2010 Program perencanaan pembangunan ekonomi

Koordinasi antar SKPD/Intansi terkait belum optimal; kurang mampu memenimalkan ketidak sesuaian rencana dengan implementasi pembangunan Belum sinerginya antar SKPD dlm koordinasi Permendagri no. 54/2010

Program Perencanaan Sosial dan Budaya

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik daerah

Ketersedian data dan informasi kurang akurat Belum samanya persepsi antar SKPD/instansi terhadap indikator penyusunan Data Melakukan kerjasama dg Perguruan Tinggi dan Lembaga Pemerintah kompenten

(28)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 20 -

3.3 Telaahan Renstra Bappenas, Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Bappeda Kabupaten Agam

Tabel 3.3

Komparasi Capaian Sasaran Renstra Bappeda Kab. Agam, terhadap Sasaran Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Bappenas

No Indikator Kinerja Renstra Bappeda Kab. Capaian Sasaran Agam

Sasaran Renstra

Bappeda Provinsi Sasaran Renstra Bappenas

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Terlaksananya sistem perencanaan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel

Terciptanya sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang terstruktur, partisipatif dan akuntabel Meningkatnya pelaksanaan penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang terintegrasi dan tepat waktu sesuai dengan kalender perencanaan

Tercapainya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerinta, maupun antar

perencanaan penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan yan diukur dari (indikator) RPJMN 2010-2014 dan RKP tahun 2010 s/d 2014.

2 Tersedianyadan Dokumen Data Base perencanaan

Tersedianya data dan informasi statistik pembangunan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

Tersedianya data dan informasi statistik pembangunan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan

3 Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan Meningkatnya koordinasi, integrasi sinkronisasi dan sinergitas program dan kegiatan pembangunan daerah

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.

Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar layanan SKPD senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. Selanjutnya, dianalisis isu-isu strategis yang berhubungan atau mempengaruhi fungsi Bappeda dari faktor-faktor eksternal lainnya terlihat dalam tabel berikut:

(29)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 21 -

Tabel 3.4

Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

No

Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Regional/Lokal Dinamika

(1) (2) (3) (4)

1

Semakin meningkatnya peran swasta dan masyarakat internasional

Kemampuan persaingan yang lemah

Belum optimalnya kerjasama antar daerah

2 Semakin meningkatnya perkembangan teknologi

da ilmu pengetahuan Perubahan lingkungan strategis

Kemampuan

sumberdaya yang masih terbatas

Selanjutnya Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda adalah kondisi

atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi Bappeda dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Suatu isu strategis bagi Bappeda diperoleh baik berasal dari analisis internal berupa

identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Bappeda di masa lima tahun mendatang. Maka isu strategis Bappeda Kabupaten Agam untuk masa lima tahun kedepan adalah sebagai berikut:

a. Masih kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia perencana; b. Belum optimalnya kerjasama antar daerah;

c. Semakin Meningkatnya peran swasta dan masyarakat dalam pembangunan; d. Berkembangnya Iptek dan informatika;

e. Sarana dan Prasarana belum memadai;

f. Belum optimal koordinasi antar SKPD dan instansi vertikal;

g. Belum konsistennya aparat birokrasi terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan;

h. Adanya perubahan lingkungan strategis; i. Kurangnya ketersediaan dan keakuratan data;

(30)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 22 -

B

ab

IV

V

isi

,

Misi,

Tujuan,

Sasaran, Strategi

dan

Kebijakan

4.1 Visi

Sesuai dengan dengan permasalahan permasalahan yang dihadapi Bappeda dalam penyusunan perencanaan daerah guna mewujudkan visi misi daerah dan kepala daerah yang terpilih dan harapan-harapan ideal yang diinginkan oleh Bappeda, maka perlu ditetapkan visi dan misi Bappeda itu sendiri. Visi merupakan pandangan kedepan, menyangkut arah kemana yang akan dipilih untuk mewujutkan cita-cita dan kondisi yang lebih baik, yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Adapun visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam adalah ;

“Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Akuntabel, Partisipatif, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Menuju Kabupaten Agam yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah”

Makna ;

Akuntabel Mengandung makna bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap perencanaan pembangunan daerah dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku;.

Partisipatif Mengandung makna bahwa dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah harus mengikut sertakan dan melibatkan peranan masyarakat

Berkelanjutan Mengandung makna bahwa perencanaan pembangunan daerah itu dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki dengan memperhatian keberlanjutan program pembangunan sebelumnya sehingga memberikan manfaat kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Berwawasan Mengandung makna bahwa segala kegiatan pembangunan harus memeperhatian aspek kelestarian lingkungan dan memperhatian dampak lingkungan secara menyeluruh.

(31)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 23 -

4.2 Misi

Untuk mewujudkan visi Bappeda sebagaimana yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka ditetapkan misi sebagai;

a. Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas perencanaan pembangunan; b. Meningkatkan sumber daya perencana pembangunan;

c. Meningkatkan kualitas data dan informasi statistik daerah;

d. Meningkatkan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah; e. Meningkatkan sinergitas, monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan

rencana pembangunan daerah;.

Makna yang terkandung dari misi tersebut di atas adalah adanya suatu perencanaan pembangunan yang dapat diterapkan dan dipertanggung-jawabkan, didukung dengan seluruh sumberdaya perencanaan, satu kesatuan koordinasi menuju terwujudnya perencanaan pembangunan yang Akuntabel, Partisipatif, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Menuju Kabupaten Agam yang Agamis, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah”

4.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan merupakan target kualitatif organisasi dan merupakan penjabaran atau implementasi pernyataan visi dan misi. Tujuan dimaksudkan untuk dicapai dalam waktu yang cukup panjang atau lebih dari satu tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Dengan pernyataan tujuan, organisasi sudah semakin jelas menentukan arah mana yang akan dituju dalam bebrapa tahun kedepan.

Berdasarkan visi dan misi serta dengan mempedomani 4 faktor penentu keberhasilan (FPK) yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dirumuskan tujuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam sebagai berikut ;

a. Menciptakan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang

komprehensif, aspiratif dan aplikatif.

b. Meningkatkan profesionalisme (brainware) tenaga perencana.

c. Melengkapi sarana penunjang (software-hardware) kegiatan perencanaan.

d. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.

(32)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 24 -

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1. Menciptakan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang komprehensif, aspiratif dan aplikatif 1. Terciptanya sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang terstruktur, partisipatif dan akuntabel a. Terlaksananya sistem perencanaan yang sistematis, terstruktur dan akuntabel 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2. Tersedianya data pokok perencanaan pembangunan b. Ketersediaan pedoman perencanaan pembangunan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2. Meningkatkan profesionalisme (brainware) tenaga perencana 1. Terwujudnya tenaga profesional di bidang perencanaan a. Jumlah personil yang mengikuti pelatihan teknis dan fungsional

2 org 2 org 2 org 2 org 2 org

3. Melengkapi sarana penunjang ( software-hardware) kegiatan perencanaan. 1. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung tugas perencanaan a. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung tugas perencanaan 75% 80% 85% 85% 85% 4. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan 1. Terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan b. Pelaksanaan perencanaan pembangunan yang terkoordinasikan 80% 85% 85% 90% 90% 5. Meningkatkan monitoring dan evaluasi serta pelaporan terhadap pelksanaan program kegiatan 1. Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiata n secara berkala. a. Pelaksanaan evlap program/kegiatan 80% 85% 85% 90% 90%

4.4 Strategi dan Kebijakan

Untuk mendapatkan hasil suatu pembangunan yang baik sangat diperlukan suatu proses penyusunan perencanaan yang matang. Salah satu tahap proses penyusunannya adalah dengan menjabarkan strategi dan program pembangunan itu sendiri. Dalam hal menentukan isu strategi prioritas ini digunakan analisa SWOT terhadap lingkungan internal dan ekternal yang sangat menentukan dan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan visi dan misi Bappeda.

(33)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 25 -

4.4.1 Analisa Lingkungan Internal (ALI)

Analisa Lingkungan Internal dilakukan dengan fokus mencermati terhadap lilngkungan internal Bappeda sendiri dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dapat mendukung atau menghambat kinerja Bappeda, yaitu

1. Kekuatan (Strength)

a. Adanya kewenangan dan lingkup perencanaan pembangunan yang lebih luas/lintas sektor.

b. Tersedianya Sumber Daya Manusia

c. Adanya fungsi koordinasi antar SKPD dan instansi vertikal.

d. Adanya akses informasi yang luas dan cepat dengan Pemerintah propinsi dan pusat

2. Kelemahan (Weakness)

a. Sarana dan Prasarana belum memadai

b. Masih kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia perencana c. Kurangnya ketersediaan dan keakuratan data.

d. Kurangnya anggaran

4.4.2 Analisa Lingkungan Ekternal (ALE)

Analisa Lingkungan Ekternal dilakukan terhadap kekuatan lain diluar lingkungan Bappeda baik itu berupa peluang maupun tantangan yang juga akan mempengaruhi kinerja Bappeda, yaitu ;

1) Peluang (Opportunities)

a. Adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, peraturan-peraturan sektoral dan berbagai Peraturan Daerah.

b. Adanya peluang peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. c. Adanya kerjasama perencanaan pembangunan antar daerah

d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

e. Berkembangnya Iptek dan informatika 2) Tantangan (Threat)

a. Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah

b. Adanya perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan dalam

(34)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 26 -

c. Meningkatnya tuntutan pelaksanaan good governance.

d. Kurangnya konsistensi aparat birokrasi terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan.

Dari analisa faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal diatas dilakukan perumusan asumsi melalui pembobotan faktor-faktor lingkungan internal (ALI) dan ekternal (ALE) sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Perumusan asumsi prioritas melalui pembobotan ALI & ALE.

Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal Bobot

( B ) Rating ( R ) Skor B x R Prioritas Kekuatan (Sterngth)

Adanya kewenangan dan lingkup perencanaan

pembangunan yang lebih luas/lintas sektor 0,20 4 0,80 I

Tersedianya Sumber Daya Manusia 0,10 3 0,30 III

Adanya fungsi koordinasi antar SKPD dan instansi vertikal 0,15 3 0,45 II Adanya akses informasi yang luas dan cepat dengan

Pemerintah propinsi dan pusat 0,05 2 0,10 IV

Kelemahan (Weakness)

Sarana dan Prasarana belum memadai. 0,20 3 0,60 I

Masih kurangnya kualitas SDM perencana 0,05 4 0,20 IV

Kurangnya ketersediaan dan keakuratan data. 0,15 3 0,45 II

Kurangnya anggaran. 0,10 3 0,30 III

Peluang (Opportunities)

Adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, peraturan-peraturan sektoral dan berbagai Peraturan Daerah

0,20 4 0,80 I

Tersedianya peluang peningkatan kualitas SDM melalui

pendidikan dan pelatihan 0,15 3 0,45 II

Adanya kerjasama perencanaan pembangunan antar

daerah 0,10 3 0,30 III

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan

dan pelaksanaan pembangunan 0,05 2 0,20 IV

(35)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 27 - Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal Bobot

( B ) Rating ( R ) Skor B x R Prioritas Tantangan (Threat).

Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun

daerah 0,20 2 0,40 II

Adanya perubahan-perubahan peraturan perundang-undangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

0,10 2 0,20 III

Meningkatnya tuntutan pelaksanaan good governance. 0,15 3 0,45 I

Kurangnya konsistensi aparat birokrasi terhadap penerapan

dokumen perencanaan pembangunan. 0,05 2 0,10 IV

Keterangan : Klasifikasi nilai rating ;

4 = sangat penting 2 = cukup penting 3 = Penting 1 = tidak penting.

Dari perumusan melalui pembobotan ALI dan ALE diatas diperoleh asumsi faktor-faktor yang dominan mempengaruhi proses perencanaan sebagai berikut :

a. Adanya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah yang diimplentasikan dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2011 serta berbagai Peraturan Daerah.

b. Adanya kewenangan dan lingkup perencanaan pembangunan yang lebih luas/lintas sektor.

c. Tersedianya peluang peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. d. Adanya fungsi koordinasi antar SKPD dan instansi vertikal.

e. Meningkatnya tuntutan pelaksanaan good governance.

f. Sarana dan Prasarana belum memadai.

g. Adanya sikap egosektoral antar instansi baik pusat maupun daerah. h. Kurangnya ketersediaan dan keakuratan data.

4.4.3 Analisis SWOT dan Faktor Penentu Keberhasilan

Untuk memperoleh formulasi strategi dan prioritas yang tepat, digunakan analisis SWOT, yang telah diawali dengan dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan

(36)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 28 -

pembobotan dari keterkaitan masing-masing strategi dengan Visi, misi dan nilai-nilai, seperti pada tabel 2 berikut:

Tabel 4.3. Model Metriks Analisis SWOT Renstra Bappeda.

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Kekuatan (K)

1. Adanya kewenangan dan lingkup

perencanaan pembangunan yang lebih luas/lintas sektor.

2. Tersedianya tenaga perencanaan

dengan kualifikasi yang baik.

3. Adanya fungsi koordinasi antar

SKPD dan instansi vertikal.

4. Adanya akses informasi yang luas

dan cepat dengan Pemerintah propinsi dan pusat.

Kelemahan (L)

1. Sarana dan Prasarana belum

memadai

2. Kurangnya tenaga staf

3. Kurangnya ketersediaan dan

keakuratan data.

4. Belum efektifnya Monitoring

dan Evlap Program/kegiatan

5. Kurangnya anggaran

Peluang ( P)

1.Adanya Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, peraturan-peraturan sektoral dan berbagai Peraturan Daerah.

2.Tersedianya peluang

peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.

3.Adanya kerjasama perencanaan

pembangunan antar daerah

4.Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

5.Berkembangnya Iptek dan

informatika

Strategi KP

1. Peningkatan efektifitas perencanaan

program pembangunan.

2. Peningkatan sistem dan mekanisme

perencanaan pembangunan partisipatif.

3. Peningkatan kerjasama antar

daerah, antar instansi/lembaga dan masyarakat.

4. Peningkatan transparansi

pelaksanaan perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan.

5. Penigkatan pengunaan Iptek dan

informatika dlm mengefektifkan sistem perencanaan

Strategi LP

1.Peningkatan pengadaan

sarana dan prasarana perencanaan pembangunan.

2.Peningkatan profesionalisme

tenaga perencana pembangunan.

3.Peningkatan kegiatan

pengumpulan dan pengolahan data pembangunan.

4.Pengembangan peranserta

masyarakat dan swasta dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan.

5.Peningkatan Efektifitas

monitoring dan evlap secara berkala

Tantangan ( T )

1.Adanya sikap egosektoral antar

instansi baik pusat maupun daerah

2.Adanya perubahan-perubahan

peraturan perundang-undangan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

3.Meningkatnya tuntutan

pelaksanaan good governance.

4.Kurangnya konsistensi aparat

birokrasi terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan.

Strategi KT

1. Peningkatan koordinasi dan

keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan program

pembangunan.

2. Peningkatan jumlah dokumen

pedoman perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

3. Peningkatan sistem informasi

perencanaan pembangunan (e-gov).

4. Peningkatan konsistensi aparat

birokrasi terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan.

Strategi LT

1.Peningkatan efektifitas

pemanfaatan sarana dan prasarana.

2.Penyempurnaan penyediaan

data dan informasi untuk perencanaan.

3.Penyiapan pedoman

penunjang peraturan perencanaan pembangunan.

4.Peningkatan kepastian

hukum dan penegasan pelaksanaan dokumen perencanaan (Perda, Perbup).

(37)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 29 -

Hasil dari strategi KP, LP, KT dan LT kemudian dianalisis keterkaitannya dengan visi, misi dan nilai-nilai yang menghasilkan faktor penentu keberhasilan (critical success faktor) dari strategi yang akan dikembangkan, seperti tercantum pada Tabel 3 berikut :

Tabel 4.4 : Analisis Faktor Penentu Keberhasilan ( FPK )

Strategi

Nilai urutan ( FPK )

1 2 3 4

Strategi KP

1. Peningkatan efektifitas perencanaan

program pembangunan. 3 2 2 4 (VI) 19

2. Peningkatan sistem dan mekanisme

perencanaan pembangunan partisipatif. 4 4 3 4 24 (I)

3. ingkatan kerjasama antar daerah, antar

instansi/lembaga dan masyarakat. 2 1 1 2 (XV) 10

4. Peningkatan transparansi pelaksanaan

perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan.

3 2 2 2 17

(VIII)

Strategi LP

1. Peningkatan pengadaan sarana dan

prasarana perencanaan pembangunan. 4 4 3 3

22 (III)

2. Peningkatan profesionalisme tenaga

perencana pembangunan. 4 4 3 3

23 (II)

3. Peningkatan kegiatan pengumpulan dan

pengolahan data pembangunan. 2 2 1 1

11 (XIV)

4. Pengembangan peranserta masyarakat

dan swasta dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

1 1 2 1 9

(XVI)

Strategi KT

1. Peningkatan koordinasi dan keterpaduan

perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.

4 3 2 4 21

(IV)

2. Peningkatan jumlah dokumen pedoman

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

3 2 2 1 13

(XII)

3. Peningkatan sistem informasi

perencanaan pembangunan (e-gov). 2 2 2 1

12 (XIII)

4. Peningkatan konsistensi aparat birokrasi

terhadap penerapan dokumen perencanaan pembangunan.

3 2 3 3 18

(VII)

Strategi LT

2. ingkatan efektifitas pemanfaatan sarana

dan prasarana. 3 2 2 2 (IX) 16

3. Penyempurnaan penyediaan data dan

(38)

Renstra Bappeda 2010-2015 - 30 -

4. Penyiapan pedoman penunjang peraturan

perencanaan pembangunan. 3 2 2 2

14 (X)

5. Peningkatan kepastian hukum dan

penegasan pelaksanaan dokumen perencanaan (Perda, Perbup).

4 3 2 4 21

(IV)

Keterangan : Klasifikasi nilai keterkaitan :

4 = Sangat terkait 2 = Cukup berkaitan 3 = Berkaitan 1 = Tidak berkaitan

Perumusan Kebijakan

Dari analisis Faktor Penentu Keberhasilan (FPK) dirumuskan kebijakan yaitu:

1. Mengembangkan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan partisipatif 2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam perencanaan pembangunan 3. Melakukan pemukhtahiran data dengan mengunakan teknologo informatika secara

kontiniu.

4. Mengusulkan pengiriman tenaga staf yang memenuhi syarat, mengikuti diklat teknis dan fungsional

5. Menyediakan sarana prasarana pendukung tugas perencanaan sesuai kebutuhan 6. Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan

7. Meningkatkan monitoring dan Evlap secara berkala

Hubungan tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan terbambar dalam tabel berikut:

Tabel 4.5

Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : “Terwujudnya Perencanaan Pembangunan yang Akuntabel, Partisipatif, Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Menuju Kabupaten Agam yang Agamais, Lestari, Adil, Mandiri dan Indah”

MISI I : .Meningkatkan kualitas dan akuntabilitas perencanaan pembangunan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Menciptakan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang komprehensif, aspiratif dan aplikatif 1. Terciptanya sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan yang terstruktur, partisipatif dan akuntabel 1.Peningkatan efektifitas perencanaan program pembangunan. 2.Peningkatan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan partisipatif. 3.Peningkatan kerjasama antar daerah, antar instansi/lembaga dan masyarakat. 4.Peningkatan transparansi pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. 1. Mengembangkan sistem dan mekanisme perencanaan pembangunan partisipatif 2. Meningkatkan peran aktif masyarakat dan swasta dalam perencanaan pembangunan

Gambar

Tabel 2.1  :  Status dan Strata Pendidikan Pegawai
Tabel 4.3. Model Metriks Analisis SWOT Renstra Bappeda.
Tabel 4.4 : Analisis Faktor Penentu Keberhasilan ( FPK )

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

Koefisien Nash-Sutchcliffe (E) yang diperoleh pada model Dawdy O’Donnel bernilai 49% dengan korelasi antara hasil simulasi dengan observasi adalah 0,72.Mengacu

Sistem mikrokontroler pada sistem pemantau dan pengontrolan pada ruangan pintar merupakan satu kesatuan dari beberapa perangkat keras berupa NodeMCU yang

Analisis Kesalahan Bahasa dalam Tajuk Rencana Harian Kompas; Luluk Ulfa Hasanah; 100110201013; 2014; 105 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra

Khusus untuk Form Gudang Bawah, apakah filter sudah sesuai dengan kebutuhan dan jika dimasukkan input, apakah data dapat ditampilkan sesuai dengan kondisi yang telah

Uji statistik korelasi person dengan nilai bermakna p<0,05 digunakan dalam penelitian ini dan didapatkan hubungan tidak bermakna antara kadar IL-13 dengan hasil

Terhadap kondisi di Kampung Bugis ini perlu dilakukan analisis terhadap faktor fisik yang meliputi 7 (tujuh) indikator kekumuhan yaitu rumah, jalan lingkungan, air

yang sama di seluruh titik yang diukur titik yang diukur dengan menggunakan amperem dengan menggunakan amperemeter. Hal ini eter. Perbedaan ini disebabkan oleh resistor yang