• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATKAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, PAIR AND SQUARE DI KELAS IV SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENINGKATKAN SIKAP KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP DARATAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, PAIR AND SQUARE DI KELAS IV SD "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan saat ini mengalami beberapa kendala untuk mencapai

tujuannya. Pendidikan merupakan suatu proses mendidik anak yang

dilakukan secara berkelanjutan untuk membentuk manusia dewasa yang tidak

hanya memiliki intelektual tinggi tetapi juga memiliki kecerdasan emosi,

sosial, dan spiritual.

Salah satu mata pelajaran yang dapat mencapai tujuan pendidikan dasar

ialah IPA. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Materi pelajaran IPA

terlihat dekat dengan kita tetapi memerlukan pemahaman yang tinggi karena

Tuhan menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini dengan sangat luar

biasa, sehingga dengan mempelajari IPA diharapkan tidak hanya ilmu yang

bertambah dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga

dapat menambah keimanan dan ketaqwaan tehadap Tuhan Yang Maha Esa.

Karena hal tersebut diharapkan guru dapat membantu siswanya untuk dapat

memahami materi pelajaran IPA dengan baik agar tidak terjadi kesalahan

konsep sehingga terdapat kekeliruan yang nantinya dapat mempengaruhi

siswa dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan saat ini tidak hanya memberikan pelajaran ilmu pengetahuan

(2)

yang mendasari pentingnya pendidikan karakter bangsa diterapkan di sekolah

yaitu karena pendidikan karakter digunakan sebagai landasan untuk

mewujudkan visi pembangunan nasional. Selain itu, pendidikan karakter

sebagai upaya untuk mendukung perwujudan cita-cita sebagaimana

diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. T erdapat 18

karakter bangsa yang ingin dikembangkan yaitu religius, jujur, toleransi,

disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat

kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,

cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung

jawab. Maka dari hal itu diharapkan guru tidak dapat memberikan ilmu

pengetahuan dalam mata pelajarn wajib tetapi juga menanamkan karakter

bangsa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas IV SD

N 2 Lamuk dan wawancara dengan Pak Lutfi guru kelas IV, salah satu materi

pelajaran IPA yang diajarkan yaitu mengenai alam sekitar yang berupa

lingkungan. Seperti yang kita ketahui lingkungan alam disekitar kita dalam

jangka waktu tertentu dapat mengalami suatu perubahan. Perubahan tersebut

dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan fisik (faktor alam) maupun

karena ulah manusia. Materi tersebut terdapat pada standar kompetensi

pembelajaran IPA yang harus dicapai di kelas IV pada semester 2 yaitu

memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.

(3)

dapat memahami tentang alam sekitar, dan diri sendiri, serta lebih lanjut

dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pak Lutfi, kerja

keras tersebut belum terlihat pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Lamuk. Hal

tersebut dikarenakan siswa beranggapan bahwa materi tersebut mudah karena

sering melihatnya di kehidupan sehari-hari sehingga mereka kurang

memperhatikan penjelasan dari guru.

Prestasi belajar mereka yang rendah disebabkan juga karena siswa

kurang bekerja keras dalam belajar. Siswa tidak mau mendengarkan

penjelasan dari guru, apalagi mencatat materi yang telah dipelajari. Selain itu

siswa hanya menginginkan pekerjaannya cepat selesai sehingga tidak

mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, teliti apalagi rapi. Siswa kelas IV

SD N 2 Lamuk, apabila mereka dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan,

masalah-masalah, yang mereka tidak ketahui jawabannya mereka terkesan

menyerah, tidak mau berpikir lebih keras lagi dan mencari tahu dari sumber

belajar lainya agar mendapatkan jawaban yang tepat atau bertanya kepada

guru tentang kesulitan itu. Karena hal tersebut maka dibutuhkan suasana

pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk berpikir keras dan

berkompetisi yang sehat dalam menyelesaikan tugas-tugas.

Kerja keras merupakan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan suatu

kegiatan, begitu pula dengan belajar. Belajar dengan sunguh-sungguh akan

memberikan hasil yang memuaskan. Kerja keras dapat ditunjukkan dengan

(4)

dengan tekun dan giat, rajin mencari tambahan materi dari sumber lain, dan

juga mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah tetapi dapat dilakukan di

mana saja dan kapan saja, sehingga siswa dapat mencari berbagai informasi

dan materi pelajaran di luar sekolah sebagai bahan tambahan untuk belajar.

Hal tersebut sangat memungkinkan karena saat ini teknologi sudah

berkembang sangat pesat. Dengan adanya komputer dan jaringan internet,

tidak menutup kemungkinan siswa dapat memperoleh pengetahuan yang

sangat banyak mengenai apa saja termasuk mengenai pelajaran IPA.

Perpustakaan juga memunginkan para siswa memperoleh tambahan

pengetahuan dari berbagai buku. Pengetahuan siswa yang diperoleh tersebut

dapat menjadi sangat bermanfaat apabila guru dapat memberikan fasilitas

belajar yang menuntut siswa menyalurkan pengetahuannya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari siswa kelas IV SD Negeri 2 Lamuk

semester 1 tahun 2012, yaitu dari nilai ujian tengah semester (UTS) mata

pelajaran IPA, diketahui bahwa masih ada 50% dari 20 jumlah siswa yang

belum mencapai KKM IPA yang ditentukan sekolah yaitu 68. Padahal nilai

tersebut sudah merupakan hasil perbaikan.

Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kemampuan siswa dalam mata

pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 2 Lamuk maka peneliti berkolaborasi

dengan guru kelas IV dan sepakat untuk melaksanakan sebuah penelitian

tindakan kelas yang dapat menumbuhkan sikap kerja keras belajar siswa

(5)

pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran kooperatif tipe think, pair,

and square. Pembelajaran kooperatif t ipe think, pair, and square (berpikir,

berpasangan, dan berempat) yaitu tipe yang dikembangkan pertama kali oleh

Frang Lyman (think pair share) dan Spencer Kagan (think pair square) di

Unversitas Maryland sesuai yang dikutip oleh Arends (1997) dalam Trianto

(2011: 132), menyatakan bahwa think-pair-share merupakan suatu cara yang

efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan model

think, pair, and square yang menuntut siswa berperan aktif menyampaikan

ide-idenya dan membaginya dengan seluruh teman-teman di kelas diharapkan

akan terbentuk sikap kerja keras, pantang menyerah, giat belajar, berusaha

menunjukkan yang terbaik agar dapat membagi pengetahuan yang

dimilikinya dan prestasinya meningkat.

Diharapkan setelah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe think, pair,

and square pada materi Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya

terhadap Daratan, siswa menjadi lebih komunikatif, lebih bekerja keras dalam

belajar, lebih giat mencari pengetahuan baru sehingga tercipta suasana yang

menyenangkan dan bersemangat untuk belajar IPA. Jika siswa senang dan

bekerja keras dalam belajar IPA, maka akan dapat menimbulkan peningkatan

(6)

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana pembelajaran kooperatif tipe think, pair and square dapat

meningkatkan kerja keras siswa dalam belajar IPA di kelas IV SD Negeri

2 Lamuk pada materi materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya

terhadap daratan?

2. Bagaimana pembelajaran kooperatif tipe think, pair and square dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas IV SD Negeri 2 Lamuk pada

materi materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap

daratan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai tujuan, yaitu:

a. Meningkatkan sikap kerja keras siswa dalam belajar pada materi

perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap

daratandengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think, pair,

and square di kelas IV SD Negeri 2 Lamuk.

b. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perubahan

lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratandengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think, pair, and square di

(7)

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan alternatif untuk meningkatkan sikap kerja keras dan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi

Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya terhadap Daratan

melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe think, pair, and

square di kelas IV SD Negeri 2 Lamuk.

b. Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik oleh

peneliti sendiri maupun peneliti-peneliti lainnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa:

1)Meningkatkan sikap kerja keras belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPA sehingga prestasi belajarnya meningkat.

2)Meningkatkan penguasaan dan pemahaman pembelajaran IPA

pada materi Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya

terhadap Daratan melalui pembelajaran koperatif tipe think,

pair, and square.

3)Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada

materi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap

daratanmelalui pembelajaran kooperatif tipe think, pair, and

(8)

b. Bagi guru:

1)Meningkatkan profesionalisme dan kreatifitas guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran di sekolah dasar.

2)Meningkatkan keterampilan guru dalam penggunaan berbagai

metode mengajar.

3)Mengembangkan kompetensi guru dalam merancang dan

menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif tipe think, pair, and square.

4)Menambah wawasan guru dalam menyajikan pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

c. Bagi sekolah:

1)Sebagai bahan pertimbangan terhadap peningkatan kinerja guru.

2)Sebagai upaya peningkatan kualitas pengelolaan pengajaran.

3)Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penyempurnaan

dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan meningkatkan kualitas

pendidikan sekolah dasar.

d. Bagi Peneliti

1)Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan mengenal cara

belajar yang dapat menjadikan siswa lebih aktif,dan interaktif.

2)Melatih kemampuan agar dapat mengenal karakteristik siswa

SD sehingga nantinya ketika terjun langsung untuk menjadi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan siswa, yaitu yaitu (a) jenis kesalahan konsep (b) jenis kesalahan teknis, dan (c)

Melodi memiliki beberapa pandangan terhadap aborsi yaitu sebagai berikut: (i) aborsi dipandang Melodi bukanlah jalan satu-satunya untuk memecahkan masalah karena aborsi hanya

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan kebidanan ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum pada Ny.A umur kehamilan 10

Covarrubias dan Stone (2014) menjelaskan, bahwa pada konteks pertemanan, self-monitoring dapat digambar- kan melalui suatu proses pembelajaran self-monitor dimana setiap siswa

Mengingat pentingnya peran administrasi stok barang di bengkel PT APB BATAN, yang berimbas pada keuntungan penjualan tersebut dalam perkoperasian bagi

Ujian akhir nasional akan segera tiba, oleh sebab itu siapkan dirimu dengan belajar yang giat dan tekun agar kita sanggup menghadapi dan menjawab semua soal-soal yang

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA PADA HUBUNGAN ANTARA PRESTASI KERJA DAN KOMPENSASI Studi Kasus : Karyawan Bagian Tata Usaha Kantor PG.. Gondang

Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah segala sesuatu yang dilakukan karyawan yang memberikan kontribusi bagi organisasi baik positif atau negatif, baik