NATALINA ARITONANG /ILMU TANAH

(1)

KA~JIAN

IWANTITATIF PELAPUKAN PEDOKIMIA

(C~A)

PADA TANAB BERBAHAN INDUK TUFF DASIT DJ DESA

LINGGAJULU KECAMATAN SIMPANG EMPAT

KABUPATEN KARO

SKRIPSI

Oleh:

NATALINA ARITONANG

010303044/ILMU TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

~

(2)

KAJIAN KUANTITATIF PELAPUKAN PEDOKlMIA(C4A)

PADA TANAHBERBAHAN INDUK TUFF IlASIT DI DESA

LINGGA JULU KECAMATAN SIMPANG EMPAT

KABUPA

TEN

KARO

I

SKRIPSI

Oleh:

NATALINAARITONANG

Ol0303044I1LMU

TANAH

Skripsi sebagai

salah

sam

syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Fakultas Pertanian,Universitas SumateraUtara, Medan.

DEPARTEMEN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2006

(3)

Judul Skripsi

Nama

NUl

Departemen

PrograDl

Studi

/

:Kajian

KuantitatilPelapukan PedolduUa(C-+A)pada

Tanah

Herbaban

Induk Tuff.Dasit di

Ursa.

Lingga.

Julu

Kecamatan Simpang Empat KabupatenKaro

: NataliDa Aritonang

:010303044

: HmuTanah

: OmuTanak

Disetujui Oleh

Komisi PeJDbimbing

~-(Ir. Pur"

MaD!!!IDg,

SU)

Ketua

( Dr. Jr. Hamidah Hanom,MP )

Anggota

Ta

alLulus

: 17

JUDi

2006

(4)

ABSTRACT

Pedochemical weathering represents process fall to pieces climate with

formed of soil solumn as end

result.

The pedochemical weathering taking place

from C'horizon become horizon A or from A horizon to horizon B. This research,

studying

about

the pedochemical weathering from C·horizon become horizon

A. This

research aim to study quantitatively decay of pedochemical

weathering in soil which rest on Tuff Dasit in Countryside Lingga

lulu,

District of

Simpang Entpat, Sub-province

Karo,

This research method consist of survey and

laboratory

total

analysis to some important chemical compound as main compiler

of mineral

in

soil and

butk

density analysis.

Research on field indicate that soil color change from C horizon that is

dark brown yellowish

become

dark gray

in

horizon

A. Soil Structure in C horizon

is harsh and become crumb in horizon

A. Soil consistency

in

C horizon more firm

than in horizon

A. Bulki density on C horizon

is

1.,20

yjcm

3

and

in

horizon A is

0,74 yjcm

3.Deepness

oflthe solumn is about 105 em.

The-soil horizons of pedon are Ap, Bw., BW2 and Chorizon The heaviest

chemical compound

in

C and A horizon is dominated by

Si~

and the lightest

chemical compound is Mu20

3

in C horizon and Fe203

in

A horizon. By the

data

of

total analysis of soil in laboratory shows the degradation of chemical compound

from C horizon to horizon A. However in this research, some chemical compound

such as Mu20

3

and

P

20s

shows

the

increasing of weight from C to A horizon But

from the entire of

this

research, the degradation that happened

in

soil profile from

C horizon

to

horizon A

is

about 15840,56 g or 52,91%. Reaction ofpedochemical

weathering' that happened in this profile are oxydation-reduction and removal of

potassium from mica.

11

(5)

ABSTRAK

Pelapukan

pedokimia

merupakan

proses

haneuran

iklim

dengan

terbentuknya solum

tanah

sebagai basil akhir, Pelapukan kimia ini terjadi dari

horizon Cmenjadi horizon

A

atau

dari

horizon

A

menjadi horison

B. Pada

penelitian ini, yang ditehti adalah pelapukan pedokimia yang terjadi

dari

horizon

C menjadi horizon

A. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara kuantitatif pelapukan

pedokimia

pada tanah

berbahan

induk TuffDasit di Desa Lingga lulu. Keeamatan

Simpang Empat, Kabupaten Karo. Metode penelitian ini terdiri dari analisis tanah

meliputi survai dan analisa laboratorium terhadap beberapa senyawa penting

sebagai penyusun utamalmineral di dalam tanah serta analisis kerapatanjenis.

Penelitian di

lapangan

menunjukkan bahwa

warna

tanah

berubah

dari

horizon C yang berwarna coklat gelap kekuningan menjadi berwama hitam kelabu

pada horizon

A. Struktur

tanah

kasar

pada horison

C

dan remah pada horizon

A. Konsistensi tanah

teguh

pada horizon C dan gembur pada horizon

A. Bulk

Density

pada

horizon C sebesar 1,20 g/cm" dan 0,74 glem

3

pada.

horizon A

Kedalaman solum mencapai 105 em.

Horison-horison tanah yang terdapat pada pedon adalah Ap, BWI. BW2 dan

C. Bobot terberat terdapat padasenyawa

Si~

baik pada horizon C dan

A. sementara bobot teringan terdapat pada senyawa Mn203 pada horizon C dan

senyawa F¢203 pada horizon

A. Dari basil analisa total senyawa dari horizon C

menjadi horizon

A. diperoleh beberapa senyawa yang mengalami penurunan

bobot,

akan tetapi ada juga yang mengalami pertambahan bobot seperti pada

senyawa Mn203 dan P

20s.

Namun secara keseluruhan, penurunan. bobot yang

terjadi pada profil tanah dari horizon C ke horizon A adalah sebesar 15840,56 g

atau berkisar 52,91%. Reaksi pelapukan pedokimia yang terjadi adalah reaksi

oksidasi-reduksi dan pemindahan K dari mika.

III

(6)

RIWAYAT HIDUP

Natalina Aritonang, lahir

di

Pematang Siantar pada tanggal 11 Desember

82. Anakdari Ayah M.e. Aritonang

dan

Ibu

H. br. Siburian, merupakan anak ke

~uh

dari sembilan bersaudara.

Tahun 2001 penulis lulus dari SMU Negeri 2 P. Siantar dan pada tahun 2001

p nulis lulus seleksi masuk USU melalui jalur UMPTN. Penulis memilih program

s udi Klasifikasi

dan

Evaluasi Lahan di Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,

Selama mengikuti perkuliahan, pulis menjadi Asisten

mata kuliah

orfologi dan Klasifikasi Tanah tahun aj

2005-2006. Pada tahun 2005, penulis

elaksanakan Praktek Kerja Lapangan

) di Desa Pintu Air, Kecamatan

gkalan Susu, Kabupaten Langkat.

IV

(7)

KATA PEN ANTAR

Puji

dan

syukur penulis panjatka..n e hadirat Tuhan Yang

Maha

Esa atas

gala berkatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

Adapun judul

dati

lah 'Kajian Kuantitatif Pelapukan

edokimia

(C~A)

padai Tanah Berbahan

duk Tuff Dasit di Desa Lingga lulu,

ecamatan Simpang Empat, Kabupaten

ro'

yang

merupakan salah satu syarat

tuk

memperoleh gelan sarjana di Depa

men Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,

niversitas Sumatera

Utara, Medan,

Pada kesempatan ini penulis ingin

enyampaikan terima kasih kepada:

Bapak Ir.Purba Marpaung, SU selaku k

tua

Komisi Pembimbing

Ibu Dr. Jr. HamidahHanum, MP·sel

Anggota Komisi Pembimbing

Ketua/Sekretaris Departemen Ilmu T

ah dan segenap staf pegawai dan

pengajar,

Ayahanda M.C Aritonang dan Ibun

H. Siburian tercinta atas segala

perhatian

dan

motivasi yang diberikan.

Teman-teman seperjuangan Team Lin

ga

lulu: Eva, Keke, Mindo, Ganda,

Frank, Boby dan Erick serta semua pi

ak

yang membantu dalam penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi

ini

masih jauh

dari

sempuma,

leh karena itu penulis mengharapkan

dan kritik yang membangun demi

esempumaan penulisan skripsi

ini,

v

(8)

Akhir kata penults mengucapkan se ian danterima

kasih,

Semoga skripsi

o

bermanfaat

bagi

kita semua,

Medan, Mei 2006

Penulis

VI

(9)

DAFTARISI

~:. - - '- - ',,'..-.: '

..

...

-.- - - ..

1 ...

2

3 STRACT

ii

STRAK

III

AYAT

HlDUP

' ,...

IV

TAPENGANTAR

n > 0 • • • • • • • • . • •> 0 0 > . 0 > . . V

AFfAR lSI

.

vn

AFTAR TABEL

,

IX

AFT.AR

GAMBAR...

..

x

AFTAR

LAMPIRAN...

..

Xl

ENDAHULUAN

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

INJAUAN PUSTAKA

Bahan

Induk

.. .... ...

...

4 Mineral Tanah

'"

6 Pelapukan Pedokimia

.. .

..

9 Genesa

Tanah

, .,

,.

13 AHAN DAN METODA

Tempat dan Waktu Penelitian

,.

16 Bahan dan Alat

,

.. .

16 Metoda Penelitian

...

... ...

... ... ...

16 Pelaksanaan Penelitian

Persiapan

,.

.. .

17 Pengamatan di

Lapangan

'"

,

17 Analisa

Laboratorium

,

17 Analisa

Data

.... .. ...

.. . ...

...

18 ADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Lokasi Penelitian

'"

,.

20 Iklim ... ... ... ...•...

20 Topografi

..

.

. ...

.. .

21 Vegetasi

'"

,.

21 SIL DAN PEMBAllASAN

Hasil

Deskripsi!Profil Tanah

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...

22 Analisa LaboratoriumKajian Kuantitatif

Pelapukan Pedokimia

Analisa Kerapatan Jenis

,

23 Analisa Total Senyawa-senyawa Kimia...

.

24

Vll

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)