• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDIDIKAN KONSERVASI TENTANG FUNGSI KAWASAN HUTAN PADA MASYARAKAT PEGUNUNGAN MULLER KALIMANTAN TENGAH JHON PITER MANALU NRP: E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENDIDIKAN KONSERVASI TENTANG FUNGSI KAWASAN HUTAN PADA MASYARAKAT PEGUNUNGAN MULLER KALIMANTAN TENGAH JHON PITER MANALU NRP: E"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN KONSERVASI TENTANG

FUNGSI KAWASAN HUTAN PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN MULLER KALIMANTAN TENGAH

JHON PITER MANALU NRP: E051064055

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS

DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Pendidikan Konservasi tentang Fungsi Kawasan Hutan pada Masyarakat Pegunungan Muller Kalimantan Tengah” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2010

Jhon Piter Manalu

(3)

iii

ABSTRACT

JHON PITER MANALU, The Infuence of Conservation Campaign in People of Muller Mountain Range Function in Central Kalimantan. Under suvervision of ARZYANA SUNKAR and BURHANUDDIN MASY’UD.

The aim of this research was to increase public knowledge on the function of forest region and to encourage public behavior change from forest resources gatherers to plant cultivators and to promote stable ecological and hydrological systems and local culture. A conservation education activities was conducted to build supports for the local communities and biodiversity of Muller mountain range conservation area. Research findings suggest that : the community had some changes in knowledge, attitudes and behavior in supporting biodiversity conservation through native plant cultivation. This fact was illustrated by the following indicators: 1) there are public knowledge about forest resources and the impacts of its destruction by cultivating native plants as part of biodiversity conservation support. 2) communities have positives attitudes toward conserving forest resources showed by an increase responses of 21.93% and accept the cultivation of local species and other crops such as rubber, rattan but still not being a community mobilization because of doubts success and its not immediately being felt. 3) although direct gathering of plants from forest were still evident, however the villagers showed efforts by planting eaglewood (Aquilaria

malaccanensis) seedlings on their fields and yards. Recommendation following

this research was to encourage the acceleration of public support for biodiversity conservation of Muller Mountains Range to determine the status of public governance rights over forest areas. Assertiveness is a security status of the community in harvesting of forest products have been cultivated and triggered public participation to preserve the area by making a direct reduction in activities in the future.

Keywords : knowledge, attitude, behavior, biodiversity, conservation, Muller’s mountain Range.

(4)

RINGKASAN

Penelitian ini mengkaji 1) tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku

masyarakat terhadap fungsi kawasan hutan selain fungsi ekonomi dalam mendukung kegiatan konservasi kawasan Pegunungan Muller sesudah dan sebelum pendidikan konservasi dan 2) Faktor-faktor yang mendorong masyarakat

menerima atau menolak kegiatan konservasi kawasan hutan sesudah dan sebelum pendidikan konservasi. Tujuan penelitian adalah untuk : 1) Mengetahui dan

mengkaji pengetahuan masyarakat tentang fungsi kawasan hutan Pegunungan Muller sebelum kampanye dan sesudah kampanye; 2) Mengetahui perbedaan

pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang fungsi kawasan hutan setelah kampanye konservasi; dan 3) Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan

penerimaan atau penolakan masyarakat Dayak dalam kegiatan konservasi sumberdaya kawasan hutan.

Penelitian dilaksanakan di 4 desa yaitu Desa Tubang Tujang, Desa Tumbang Keramu, Desa Tumbang Olong I dan Desa Tumbang Olong II di U’ut Murung Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah dari Desember 2007 sampai Agustus 2009. Penelitian dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 1) Tahap

perencanaan yaitu kegiatan observasi, lokakarya multipihak, FGD dan survei awal yang dilakukan mulai Desember 2007 sampai Maret 2008; 2) Tahap pelaksanaan

program dilakukan bulan Maret 2008 sampai dengan Mei 2009; dan 3) Tahap

monitoring akhir dan evaluasi, yang dilakukan pada bulan Agustus 2009.

Perubahan tingkat pengetahuan masyarakat setelah kegiatan kampanye pendidikan konservasi dapat dilihat dari 3 aspek yaitu ekologi, ekonomi dan sosial (sanksi dan pembatasan akses). Perubahan pengetahuan terjadi dengan peningkatan sebesar 5,3%. Pengetahuan masyarakat pada isu dampak membakar dari aspek ekologi meningkat 10,3% namun aspek penegakan hukum tidak terlalu berpengaruh seperti pembatasan dan larangan kegiatan membakar lahan dalam membuka ladang ternyata hanya 3,8% masyarakat yang mau mengikuti peraturan, namun terdapat sebesar 7,5% diantaranya yang mau menerapkan sistem perladangan tanpa membakar.

Perubahan sikap setelah kampanye ditunjukkan dengan penurunan sebesar 20,88% yang sebelumnya diam saja saat melihat orang lain melakukan penebangan pohon di hutan dan 17,03% untuk pelaku perusakan hutan dengan aksi menebang sebesar-besaran. Perubahan lain meningkat dukungan dengan berani mengambil resiko lebih besar yaitu peningkatan 4,6% yang berani memberi peringatan pada pelaku penebangan hutan secara besar-besaran. Peranan lembaga adat ternyata berpengaruh pada perubahan sikap, yang ditunjukkan dengan peningkatan sikap penyelesaian masalah melalui hukum adat meningkat 9,04%, sebaliknya kepada lembaga pemerintahan desa terjadi penurunan drastis sebesar 38,81%.

Perubahan perilaku mengambil sumber daya hutan non kayu secara langsung masih terus berlangsung, namun telah terbangun upaya untuk melestarikan jenis tumbuhan lokal yang bernilai ekonomi bagi masyarakat dengan melakukan pengumpulan anakan tanaman gaharu dari hutan ke ladang dan pekarangan mereka. Namun karena manfaat langsung yang tidak segera dapat dirasakan dan status hak kelola kawasan yang belum jelas menjadi kendala dalam

(5)

v

mendorong perubahan massal gerakan budidaya gaharu di kawasan hutan Pegunungan Muller.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perubahan perilaku didominasi oleh keadaan ekonomi, sosial dan budaya (adat-istiadat) masyarakat dan tekanan luar seperti persaingan dan permintaan pasar yang meningkat pada sumberdaya hutan di kawasan ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Pengetahuan masyarakat mengenai fungsi hutan meningkat dari aspek ekonomi sebesar 3,3% dan dari aspek ekologis sebesar 8,5%, perubahan jumlah masyarakat yang sebelumnya menyatakan tidak tahu menjadi dapat memberikan pendapat/menjawab juga meningkat sebesar 5,3%. Perubahan sikap masyarakat dalam mendukung upaya pelestarian sumber daya kawasan hutan juga meningkat yang ditunjukkan dengan menurunnya sikap ketidakpedulian sebesar 17,03% sampai 20,88% dalam hal mengambil resiko dan tanggungjawab dan menerima budidaya tanaman lokal (gaharu) dan tanaman tahunan (karet), hal ini didukung dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat pada lembaga adat untuk menyelesaikan masalah pelanggaran sebesar 9,04%, namun terjadi penurunan tingkat kepercayaan pada lembaga pemerintahan desa sebesar 38,81%.

Beberapa hal yang disarankan dari penelitiian ini adalah kajian lanjut untuk mendorong percepatan dukungan masyarakat terhadap pelestarian keanekaragaman hayati kawasan Hutan Pegunungan Muller maka kegiatan yang sangat perlu dilakukan dengan kegiatan yang menghasilkan ketetapan status hak kelola masyarakat atas kawasan hutan. Ketegasan status menjadi jaminan masyarakat dalam melakukan pemanenan hasil hutan yang telah dibudidayakan dan memicu keikutsertaan masyarakat untuk melestarikan kawasan dengan berkurangnya aktifitas pengambilan langsung dimasa yang akan datang. Kegiatan peningkatan keterampilan masyarakat sebagai bentuk kegiatan alternatif untuk memanfaatkan sumberdaya hutan yang berlimpah namun bernilai ekonomi rendah menjadi lebih bernilai ekonomi tinggi untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis sumberdaya saja.

Kata Kunci: pendidikan konservasi, sumberdaya hutan, pengetahuan, sikap, perilaku, hutan Pegunungan Muller.

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.

1.a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan

karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan,

1.b. pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

(7)

vii

PENGARUH PENDIDIKAN KONSERVASI TENTANG

FUNGSI KAWASAN HUTAN PADA MASYARAKAT

PEGUNUNGAN MULLER KALIMANTAN TENGAH

JHON PITER MANALU

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Pengetahuan Kehutanan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

(8)
(9)

ix

Judul Tugas Akhir : Pengaruh Pendidikan Konservasi tentang Fungsi Kawasan Hutan pada Masyarakat Pegunungan Muller

Kalimantan Tengah

Mayor : Ilmu Pengetahuan Kehutanan Nama : Jhon Piter Manalu

NRP : E051064055

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Arzyana Sunkar, MSc. Dr. Ir. Burhanuddin Masy’ud, MS

Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Mayor/Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Pengetahuan Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Prof.Dr.Ir. Khairil A. Notodiputro, MS Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Dr. Ir. Naresworo Nugroho, M.Si NIP. 1955 0410 1982 03 2002 NIP. 1965 0122 1989 03 1002 Tanggal Ujian: 22 Februari 2010 Tanggal Lulus:

(10)

PRAKATA

Puji syukur kepada Sang Khalik yang maha kasih atas berkat dan penyertaan-Nya semata penulis mampu menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul: “Pengaruh Pendidikan Konservasi tentang Fungsi Kawasan Hutan pada Masyarakat Pegunungan Muller Kalimantan Tengah”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr.Ir. Arzyana Sunkar,MSc dan Bapak Dr.Ir.Burhanuddin Masy’ud, MS selaku komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan banyak masukan kepada penulis dalam penyelesaian penelitian ini, juga kepada Ibu Prof.Dr.E.K.S. Harini Muntasib,MS dan Bapak Prof.Dr. Bambang Hero Saharjo, MS yang terus mendorong penulis dalam penyelesaian penelitian ini. Tidak lupa penulis juga menyampaikan hal yang sama kepada semua pihak yang turut membantu penulis selama ini. Sebagai manusia biasa penulis tentunya tidak luput dari kealpaan, penulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan tulisan ini dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang memerlukan

Februari, 2010

(11)

xi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara tanggal 14 Oktober 1973 dari ayah J. Manalu dan ibu R. Siahaan. Penulis adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Tahun 1992 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Kisaran dan pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan Ikatan Dinas di Akademi Meteorologi dan Geofisika Jakarta lulus tahun 1994 dan ditempatkan di Palangka Raya, ditahun yang sama diterima di Universitas Palangka Raya melalui jalur UMPTN untuk melanjutkan pendidikan pada Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Tanah. Tahun 2002 penulis berhasil menyelesaikan program sarjana (S1) dan tahun 2007 diterima pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor untuk melanjutkan Program Sekolah Pasca Sarjana.

Pengalaman kerja penulis dimulai sebagai staf observasi data di Stasiun Meteorologi Palangka Raya sejak tahun 1994 dan aktif dalam kegiatan Lembaga Penelitian Kampus dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan hidup (Walhi) tahun 1996 sampai tahun 2000, Care International Kalimantan Tengah dalam program Sistem Peringatan Dini Bahaya Kebakaran

(Early Warning System Fire Danger Rating System/EWS-FDRS) tahun 2005.

Sejak tahun 2006 bergabung dengan Lembaga Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat (eLPaM) dan aktif dalam Pokja PIL (Pusat Informasi Ligkungan Hidup) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Badan Lingkungan Hidup Provinsi.

(12)

DAFTAR ISI

Sampul ... i

Pernyataan Mengenai Tesis dan Sumber Informasi ... ii

Abstrak ... iii

Ringkasan ... iv

Halaman Judul ... vii

Lembar Pengesahan... ix

Prakata ... x

Riwayat Hidup ... xi

Daftar Isi ... xii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah Penelitian... 4

1.3. Kerangka Pikir Penelitian... 6

1.4. Tujuan Penelitian... 7

1.5. Manfaat Penelitian... 7

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perubahan Sosial ... 8

2.2. Membangun dukungan Konservasi melalui Pemasaran Sosial ... 11

2.3. Produk Sosial... 13

2.4. Pendidikan Konservasi ... 15

2.5. Persepsi Masyarakat terhadap Konservasi ... 16

2.6. Budidaya Tanaman Lokal... 17

III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Karakteristik Demografi Kawasan Pegunungan Muller ... 19

3.1.1. Pegunungan Muller ... 19

3.1.2. Kawasan Kerja Kampanye ... 20

a. Demografi dan Populasi... 20

b. Ekonomi dan Sosial Budaya... 21

3.2. Potensi Sumber Daya Kawasan ... 22

3.3. Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan... 23

3.4. Iklim dan Cuaca ... 24

3.5. Nilai Penting Kawasan ... 24

3.5.1. Konservasi Kawasan Target ... 24

3.5.2. Keanekaragaman Hayati... 25

3.6. Permasalahan Konservasi... 27

3.7. Kearifan Lokal Masyarakat Dayak... 28

(13)

xiii

IV METODE PENELITIAN

4.1. Metode Penentuan Lokasi ... 31

4.2. Penentuan Responden ... 31

4.3. Parameter Penelitian ... 32

4.4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

4.5. Alat dan Bahan... 34

4.6. Bentuk dan Tahapan Pengumpulan Data ... 35

4.7. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 37

4.8. Metode Analisis Data... 41

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Program Kampanye Pendidikan Konservasi ... 42

5.2. Perubahan Pengetahuan, Sikap dam Perilaku Masyarakat Pasca Pelaksanaan Pendidikan Konservasi... 44

5.2.1. Perubahan Pengetahuan ... 44

5.2.2. Perubahan Sikap... 49

5.2.3. Perubahan Perilaku... 56

5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat... 57

VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 60

6.2. Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Pemikiran Kegiatan Penelitian ... 7

Gambar 2. Tipe Produk Sosial ... 14

Gambar 3. Kawasan Pegunungan Muller Kalimantan Tengah ... 19

Gambar 4. Tata Guna dan Tutupan Lahan Kawasan Pengunungan Muller ... 20

Gambar 5. Prosedur dan Tahapan Kegiatan Pendidikan Konservasi ... 38

Gambar 6. Gambaran Umum Perubahan Pengetahuan Masyarakat Setelah ... Kegiatan... 47

Gambar 7.a.b.Perubahan Sikap pasca Pendidikan Konservasi... 52

Gambar 8 Gambaran Umum Perubahan Sikap Masyarakat setelah kegiatan ... 55

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah penduduk per desa dan kondisi perekonomian ... 21

Tabel 2 Luas kawasan dan kondisi lahan di Kec. U’ut Murung ... 23

Tabel 3 Jumlah responden per Desa... 32

Tabel 4 Program pendidikan konservasi yang dilaksanakan ... 42

Tabel 5 Perubahan pengetahuan masyarakat tentang konservasi kawasan... 45

Tabel 6. Perubahan pengetahuan mayarakat ... 47

Tabel 7. Tanggapan terhadap Peraturan Gubernur tentang larangan membakar ... 48

Tabel 8. Perubahan sikap masyarakat ... 49

Tabel 9. Perubahan sikap dalam bentuk dukungan pelestarian sumber daya ... 50

Tabel 10 Perubahan sikap masyarakat pada pelaku perusakan... 51

Tabel 11 Perubahan sikap masyarakat pada perilaku konservasi ... 53

Tabel 12 Perubahan sikap masyarakat terhadap aksi/tindakan konservasi... 54

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Analisis Stakeholders... 64

Lampiran 2 Gambar Konsep Model ... 66

Lampiran 3a Panduan Pertanyaan FGD Kelompok Masyarakat ... 67

Lampiran 3b Panduan Pertanyaan FGD Kelompok Pemerintah Daerah... 68

Lampiran 4 Kuesioner Survei ... 69

Lampiran 5a Daftar Rincian Kegiatan Pendidikan Konservasi ... 68

Lampiran 5b Uraian Kegiatan Kampanye Pendidikan Konservasi... 74

Lampiran 6 Tabel Hasil Rekapitulasi Pendapat Responden ... 82

Lampiran 7 Matriks FGD... 83

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis saya yang berjudul Kajian Pengelolaan Ekosistem Mangrove Pada Kawasan Hutan Lindung di Desa Dabong, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu

Pelajaran penting yang diperoleh dari upaya rehabilitasi hutan dan lahan di kawasan Pegunungan Dieng melalui program pembangunan model ( modelling ) pengelolaan hutan dan lahan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul ” Jenis-Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) Berpotensi Obat di Sepanjang Jalur Pendakian Kawasan

Judul Tesis : ANAL ISIS PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE KEARAH WILAY AH PANT AI BERKELANJUTAN DAN DAMPAKNYA KEPADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KABUPA TEN KUTAI PROPINSI

Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010 Pasal 2 menyatakan perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan dilakukan untuk memenuhi tuntutan dinamika pembangunan nasional serta

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Strategi Pengembangan Ekowisata Hutan Lindung Gunung Lumut Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur adalah karya saya dengan arahan dari

Selain itu, di Kalimantan Tengah, banyak terdapat Pahewan yang tersebar di daerah kabupaten sebagai kawasan konservasi yang dikeramatkan dan dilindungi secara adat oleh

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Status Pengetahuan Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Pada Masyarakat Di Hutan Lindung Sungai Wain Kalimantan Timur adalah karya saya dengan