• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

50

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data

4.1.1. Seajarah Singkat Perusahaan

PT. Sasmito Surabaya dirintis sejak tanggal 29 Agustus 1995 dengan Badan Usaha berpa Perseroan Komanditer dengan nama CV. Sasmito dengan Akta pendirian No.88 dari Kantor Notaris/ PPAT Bertha Trihardjo Saelan Sondakh, SH yang berlokasi awal di Jalan batok VI/2 Mojokerto. Pada tanggal 20 April 2000 lokasi perusahaan berpindah di Jl. PC IC No.27,

Komplek YKP Surabaya dengan Akta No.24 dari Kantor Notaris/PPAT

Titik Lintang Trenggonowati,SH

Seiring dengan lajunya perkembangan disektor Jasa Konstruksi, CV. Sasmito melakukan peningkatan status Badan Usaha menjadi Badan Hukum yaitu Perseroan Terbatas pada tanggal 7 Maret 2003 dengan nama PT. Sasmito Surabaya dengan alamat Jl. PS I B No.8, Kompleks YKP Surabaya dan Ir. Teguh Prasetyo, MBA sebagai Direktur Utamanya dengan Akta Pendirian No.6 yang dikeluarkan oleh Kantor Notaris/ PPAT Ariyani,SH.

(2)

4.1.2. Pengertian Visi dan Misi

Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa Visi dan Misi adalah suatu konsep perencanaan yang di sertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Bagi mereka yang berkecimpung dalam kegiatan organisasi tentu tidak asing dengan kalimat Visi dan Misi di karenakan suatu organisasi, kelompok atau badan suatu instansi pasti memiliki Visi dan Misi untuk mewujudkan tujuannya, tapi apakah Visi dan Misi hanya bisa di miliki dan di terapkan oleh Suatu Organisasi, kelompok atau bandan suatu instansi. Jawabnya tentu tidak, Visi dan Misi pun bisa di miliki dan di terapkan secara personal dan individu.

Pengertian visi dan misi menurut Saujana.

“Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan - tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang”.

Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi

 Berorientasi ke depan

(3)

 Mengekspresikan kreatifitas

 Berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi

masyarakat

“Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus oleh lembaga dalam usaha mewujudkan Visi”.

Misi perusahaan adalah tujuan dan alasan mengapa perusahaan itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.

Arti lain visi dan misi menurut Menurut Wibisono (2006, p. 43),

“Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan”.

Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari

organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang

Misi (mission) adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we

believe we can do). Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.

(4)

Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.

Jadi dapat disimpulakan bahwa visi adalah cita – cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu

VISI PT. Sasmito Surabaya

Menjadi General Contractor yang berskala International

Misi PT. Sasmito Surabaya

Dalam menjalakan kegiatan usahanya, maka PT.SASMITO Surabya memiliki tujuan :

1. Memberikan Pelayanan terbaik kepada pelanggan

2. Mengutamakan Kepuasan Pelanggan

3. Memiiki Jaringan kerja yang luas dan dikenal oleh semua kalangan

(5)

PT. Sasmito Surabaya bergerak dibidang General Contractor terutama untuk pekerjaan Jasa Konstruksi dengan golongan atau kualifikasi Besar (B2) dengan ruang lingkup

1. Bidang Arsitektur

Sub Bidang :

- Perumahan Tunggal dan Koppel

- Perumahan Multi hunian

- Bangunan Pergudangan dan Industri

- Bangunan Komersial

- Bangunan2 non Perumahan Lainnya

- Fasilitas Pelatihan Sport Diluar Gedung, Fasilitas Rekreasi

- Pertamanan

- Pekerjaan Interior

2. Bidang Sipil

Sub Bidang :

- Jalan Raya, Jalan Lingkungan - Jalan Kereta Api

- Irigasi dan Drainase

-

Pengerukan dan Pengerugan

- Pekerjaan Penyiapan dan Pengupasan Lahan

(6)

3. Mekanikal

Sub Bidang :

- Instalasi pemanasan, ventilasi Udara dan AC dalam bangunan,

- Perpipaan air dalam bangunan

4. Elektrikal

Sub Bidang :

- Jaringan dfistribusi Tenaga Listrik Tegangan Menengah

- Instalasi Kontrol dan Instrumentasi

- Instalasi listrik gedung dan pabrik

- Instalasi listrik lainnya

5. Tata Lingkungan

Sub Bidang :

- Perpipaan air bersih / limbah

- Pengolahan air bersih

Sampai saat ini ruang lingkup wilayah usaha PT. Sasmito Surabaya telah meliputi hampir di seluruh Indonesia.

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan adalah salah satu persyaratan penting yang harus dimiliki perusahaan, karena dengan struktur organisasi merupakan suatu alat dalam proses manajemen dan proses bisni yang dijalankan dapat dipertanggung jawabkan.

(7)

Dengan adanya struktur organisasi setiap individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis perusahaan dapat menjalankan tugan dan kewajibannya sesuai dengan bidangnya sehingga bisa mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

P.T Sasmito Surabaya memiliki struktur organisasi sebagai berikut :

1. Direktur

Bertugas untuk mengetahui kegiatan pengelolaan perusahaan dan bertanggung jawab terhadap setiap aktivitas operasional perusahaan serta penilaian terhadap kinerja perusahaan.

2. Manajer

Bertugas untuk menjalankan kebijakan yang diputuskan oleh pimpinan. Membuat program kerja dan bertanggung jawab dalam memberikan laporan kinerja perusahaan.

3. Accounting

Bertugas mengawasi langsung hal – hal yang berkaitan dengan masalah keuangan, pajak, hutang piutang dan aset.

4. Customer Service

Memiliki tugas untuk menangani rekanan kerja dari marketing, mem

follow up suatu kinerja proyek dan menyiapkan dokumen yang diperlukan dalam suatu proyek.

5. Operasional

Divisi ini memiliki beberapa staff yang bertugas menangani segala kegiatan operasional perusahaan yang secara langsung kepada rekanan

(8)

kerja. Baik dalam memastikan pelayanan yang baik dan mengatur proses pengerjaan proyek yang baik dan benar serta sesuai jadwal.

6. HRD (Human Recource Departement)

Departemen ini menangani semua yang berkaitan dengan karyawan perusahaan.

7. Kurir

Bertugas memasukan dan menagih biaya konstruksi ke pelanggan

menyetor dana yang diterima, kliring untuk membantu kelancaran

(9)

Berikut gambaran struktur organisasi PT. Sasmito Surabaya. Gambar 4.1

Sumber : PT. Sasmito Surabaya Direktur

Manajer

Accounting

Customer Service

Opersional Opersional Opersional

HRD

(10)

4.2. Analisa Data

4.2.1. Proyek PT. Sasmito Surabaya 2011

Tabel 4.1

Rincian proyek dan anggaran danaPT. Sasmito Surabaya 2011

No Proyek Nilai Kontrak pph final 2%

Pembangunan Rumah Kertajaya Regency Blok A no 33

Pembangunan Sentra Jajanan Pucang Selatan Perbaikan Saluran Air

Kalijudan Utara

Sumber PT. Sasmito Surabaya

total pembayaran pph final 2011 Rp. 5.288.611.700 Rp. 105.772.234 1 2 3 Rp. 37.450.500 Rp. 1.872.525.000 Rp. 2.435.721.000 Rp. 48.714.420 Rp. 980.365.700 Rp. 19.607.314

Sebelum diatur dalam PP Nomor 51 Tahun 2008 dan pada PP Nomor 5 Tahun 2002, bangunan PPh atas penghasilan dari jasa kontruksi dan sewa atas tanah dan/atau bangunan diatur dalam Pasal 23 UU PPh. Sejak tahun 1995 penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang merupakan objek pajak menurut Pasal 4 Ayat (2) UU PPh, diatur dalam PP Nomor 79 Tahun 1999 yang kemudian diubah dengan PP Nomor 51 Tahun 2008, dan mulai berlaku tanggal 4 November 2008.

Perubahan yang mendasar dengan adanya pemotongan pajak yang bersifat final adalah potongan pajak tersebut dianggap sebagai pembayaran atas pajak penghasilan terhutang, sehingga atas potongan tersebut tidak dapat dikreditkan kembali dengan PPh Badan tahun yang bersangkutan.Hal ini berbeda dengan ketentuan PPh Pasal 23 UU PPh, dimana potongan pajak

(11)

merupakan pajak yang dibayar dimuka, sehingga atas potongan tersebut dapat diperhitungkan kembali dengan PPh Badan Tahun yang bersangkutan.

Perubahan lain yang terjadi setelah diterapkan PPh final adalah menyangkut besar tarif dan pengenaan pajak. Seperti halnya PPh Pasal 23, tarif PPh final menggunakan tarif khusus, namun besarnya tarif dan dasar pengenaan pajak yang berbeda. Perbedaan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

Berdasarkan PP Nomor 51 Tahun 2008, pembayaran pajak atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto.

Sifat pengenaannya dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Bagi orang pribadi bersifat final, dan

b. Bagi Wajib Pajak Badan merupakan pembayaran PPh Pasal 25 yang

dapat diperhitungkan dengan PPh Badan terhutang untuk tahun yang bersangkutan.

Walaupun adanya pemberlakuan tarif final bertujuan untuk merangsang pertumbuhan jasa konstruksi tetapi pengenaan pajak dengan tarif final ini jelas. Jadi pada hakekatnya penerapan pajak penghasilan dengan tarif final tidak memenuhi azas – azas perpajakan yang adil dan menyimpang dari sistem akuntansi keuangan, karena selain dapat merugikan kedua belah pihak, yakni perusahaan atau pemerintah, pelaksanaan pajak penghasilan dari nilai bruto pengalihan/penyerahan tidak sesuai dengan

(12)

prinsip pengenaan pajak penghasilan yang mengemukakan bahwa semakin tinggi pula pajak terutangnya. Begitu pula sebaliknya semakin rendah penghasilansemakin berkurang pengenaan pajak terutangnya (pasal 17 Undang-undang pajakpenghasilan).

Table 4.2

Laporan Laba Rugi PT. Sasmito Surabaya 31 Desember 2011

sumber PT. Sasmito Surabaya

Biaya Lain - Lain Rp. 103.963.000

Laba Usaha Rp. 809.652.800

Transaksi Kegiatan Jumlah

Penerimaan Proyek Rp. 5.288.611.700

Pembelian Bahan Rp. 2.003.462.900

Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.371.533.000

4.2.2. Perbandingan Penggunaan Tarif PPh Final (PP no 51 tahun 2008) Dengan Menggunakan Tarif Pasal 17 (UU PPh no 79 tahun 1999)

 Menggunakan Tarif PPh Final

Untuk tariff PPh final sebesar Rp 105.772.234 (Tabel 4.1).

 Menggunakan Tarif pasal 17 dan pasal 31 E

4.800.000.000 X Rp 809.652.800 = Rp. 734.849.458

(13)

50% X 25% X Rp 734.849.458 = Rp 9.185.818 25% X Rp 809.652.800 – Rp. 9.185.818 = Rp 193.227.382

Jadi pph terutang pasal 25 PT. Sasmito jika menggunakan tariff pasal 17 dan pasal 31E

Rp. 9.185.818 + Rp. 193.227.382 = Rp. 202.413.200

Dengan menggunakan pph final 2% hasilnya adalah Rp. 105.772.234 Selisih pajak bila menggunakan perhitungan pph final dengan tarif pasal 17 dan pasal 31E Rp. 96.640.966 karena itu PT. Sasmito Surabaya menggunakan tarif berdasarkan PP no.51 tahun 2008. Pada saat pelaporan SPT 2011 PT. Sasmito Surabaya melaporkan kewajiban pph pasal 25 dilaporkan nihil. Karena PT. Sasmito Surabaya telah membayar pph pasal 4 ayat 2 yang bersifat final.

Referensi

Dokumen terkait

Bagian tengah cabang memiliki proporsi polip karang yang berkaitan dengan lo- kasi energi untuk pertumbuhan yang lebih reproduktif (100%) dengan kandungan rataan jumlah telur yang

Proba honek konplexutasun morfologikoak idazkeran eragina ote duen ikertzen du.Horretarako hiru motatako hitz polimorfemikoen multzoak aukeratu dira: atzizki flexibo

Dengan adanya perangkat pembelajaran tematik yang dikembangkan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) ini dapat

Penelitian mengenai pengaruh penetrasi sosial perempuan lesbian terhadap sikap pertemanan; (studi survei eksplanasi perempuan lesbian di Organisasi Perempuan

Sistem ini berfungsi sebagai jemuran pakaian yang bekerja secara otomatis sesuai sengan output dari sensor cahaya (LDR) dan sensor hujan dimana output dari sensor akan

Hal ini disebabkan waktu panen yang lebih cepat karena pada tahun ke-2 pohon ganitri asal okulasi (biasa disebut “ganitri super”) sedangkan tanaman yang berasal

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Profil Penggunaan

Menimbang, bahwa dalam pasal 14 Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tetntang perlindungan anak dijelaskan bahwa setiap anak berhak diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika