• Tidak ada hasil yang ditemukan

Heru Widodo Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Heru Widodo Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja, Disiplin Dan Diklat Terhadap Produktivitas Guru Dengan Kepuasan Dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

(Studi Kasus Pada Smk Negeri 2 Wonogiri)

Effect Of Competence, Working Environment, Discipline And Teacher Training On Productivity With Satisfaction And Motivation As An Intervening Variable

(Case Study on SMK Negeri 2 Wonogiri) Heru Widodo

Program Magister Manajemen STIE-AUB Surakarta 2016

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja, Disiplin dan Diklat Terhadap Produktivitas Guru Dengan Kepuasan Dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, analisis jalur, uji t, uji F, dan uji koofisien determinasi. Populasi dalam Penelitian ini adalah guru SMK Negeri 2 Wonogiri sejumlah 70 orang. Teknik pengambilan sampel dengan digunakan metode sensus. Hasil uji t diketahui Variabel Kompetensi, Lingkungan Kerja dan Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel < 0,05 Sedangkan untuk variabel Diklat berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Lingkungan Kerja dan Diklat berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Motivasi Sedangkan Disiplin berpengaruh negatif dan Signifikan terhadap Motivasi. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel < 0,05. Dan Sedangkan Kompetensi berpengaruh positif dan tidak Signifikan terhadap Motivasi. Kompetensi, Lingkungan Kerja, Diklat, Kepuasan Kerja Dan Motivasi berpengaruh positif dan Signifikan terhadap Produktivitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi masing-masing variabel < 0,05. Sedangkan Disiplin berpengaruh positif dan tidak Signifikan terhadap Produktivitas. Hasil uji secara serempak (Uji F) dapat disimpulkan secara bersama-sama variabel bebas mempengaruhi productivity. Nilai R2 total sebesar 0,99822 artinya produktivitas guru dapat dijelaskan variabel kompetensi, lingkungan kerja, disiplin, dan diklat sebagai variable independen dengan kepuasan dan motivasi sebagai variabel intervening sebesar 99,822% dan sisanya sebesar 0,178% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Kata kunci : Kompetensi, Lingkungan Kerja, Disiplin, Diklat, Produktivitas Guru, Kepuasan dan Motivasi Abstract

This empiric research aim are to know direct and undirect influence: competention, environment work, discipline, and diklat to productivity through satisfaction and motivation. Data collecting with quesionery. Data analysed with validity, reliability test, partial test, simultaneously test, R square and path analysis.Test of hypothesis result show that: competention, environment work, and disciplin variable have a positive signifincant effect to satisfaction with value of significancy variables < 0,05; but diklat variable have a positive not signifincant effect to satisfaction. Environment work and diklat have a positive signifincant effect to motivation with value of significancy variables < 0,05; but discipline variable have a negative signifincant effect to motivation and competention, but discipline variable have a positive not signifincant effect to motivation. Competention, environment work, diklat, satisfaction and motivation have a positive signifincant effect to productivity with value of significancy variables < 0,05; but discipline variable have a positive not signifincant effect to productivity.F test result show that simultaneously independent variable have

a positive and significant to productivity. R square test result show that total R2 = 99,822% its meaning variable

of productivity explained competention, environment work, discipline, and diklat through satisfaction and motivation so the rest equal to 0,178% explained by other dissimilar factor outside model of research.

(2)

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan salah satu aset yang sangat penting, terlebih dalam era globalisasi. Kondisi ini mendorong penyempurnaan berbagai sistem dalam pengelolaan sumber daya manusia yang mengarah pada upaya meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki.

Penilaian kinerja merupakan acuan pemberdayaan sumber daya manusia. Kinerja dapat diartikan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Kinerja dapat memberi kontribusi kepada pengembangan organisasi melalui pendekatan strategis dan terintegrasi untuk menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan. Kinerja guru memiliki peran yang vital dalam pengembangan berkelanjutan untuk kualitas anak didik yang menimba ilmu. Anak didik yang merupakan input dari sekolah dengan melalui proses pendidikan, akan menghasilkan anak didik berkualitas, tidak bisa lepas dari keberadaan guru dalam mengajar dan mendidik. Jadi untuk menghasilkan output yang berkualitas, guru dituntut untuk berkinerja baik.

Kinerja guru SMK Negeri 2 Wonogiri, menurut pengamatan peneliti, belum optimal. Hal ini ditandai pada saat mengajar, guru masih ada yang mengalihkan materi pelajaran atau menghentikan sementara pelajaran).. Demikian pula, guru yang sering terlihat pada saat berkomunikasi dengan sesama guru, tidak membicarakan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, maupun hal lain yang dapat meningkatkan kinerja maupun kualitas sekolah, namun cenderung berkomunikasi pada hal-hal yang tidak bermanfaat untuk pengembangan ilmu.

Kinerja dari guru tidak terlepas dari kepuasan kerja dari guru itu sendiri. Guru yang puas akan mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerjanya, namun guru yang merasa tidak puas dalam bekerja dapat menurunkan kinerja guru tersebut.

Kinerja dapat dipengaruhi oleh kompetensi, lingkungan kerja, disiplin maupun pendidikan dan latihan. Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan untuk melakukan sesuatu hal. Seorang guru yang memiliki kompetensi baik, maka guru tersebut memiliki kemampuan, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan yang baik. Guru yang berkompetensi maka akan dapat berkinerja secara baik. Salah satu tolok ukur tercapainya tujuan SMK N 2 Wonogiri adalah dari kinerja para guru yang tinggi, mengindikasikan proses kegiatan pencapaian tujuan serta dapat memenuhi target yang telah ditetapkan.

Faktor selain kompetensi, yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu lingkungan kerja.

Lingkungan kerja dalam organisasi diciptakan dari tata hubungan/ komunikasi antar pribadi

(interpersonal relationships) yang berlaku di

lingkungan organisasi tersebut. Tata hubungan antar pribadi dapat bersumber dari kepemimpinan

(leadership) seorang pemimpin dalam

melaksanakan fungsinya. Kepemimpinan yang mempengaruhi tata hubungan dalam organisasi, pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja

(performance). Lingkungan kerja merupakan

kondisi dan suasana kerja termasuk sikap rekan sekerja. Situasi dan kondisi lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas.

Masalah yang juga sangat penting adalah kedisiplinan guru dalam mengajar. Dalam pengamatan, masih ada guru yang dalam mengajar yang masuk ke kelasnya terlambat. Hal ini berkaitan dengan kedisiplinan yang masih terus diupayakan dilakukan dengan kesadaran. Disiplin Kerja adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis pada lembaga. Sayidiman (2010:64) “Disiplin berarti suatu kepatuhan terhadap segala ketentuan dengan tujuan dan maksud perintah atasan serta tidak bertentangan dengan tujuan dan maksud organisasi serta tidak bertentangan dengan hukum negara”.

Selain kompetensi, lingkungan kerja dan disiplin, maka pendidikan dan pelatihan juga mempengaruhi kinerja guru. Karena SMK itu sifatnya banyak praktek dibanding teori, maka diperlukan banyak latihan-latihan. Hal ini bukan hanya berlaku bagi siswanya saja, namun harus didukung dari guru-guru yang selalu mengembangkan keahlian masing-masing dengan melalui pendidikan dan latihan. Hal ini akan meningkatkan kinerja guru. Untuk faktor diklat ini, maka diperlukan motivasi tersendiri bagi guru. Motivasi dari dalam maupun dari luar. Menurut Thoha (2010:200) mengatakan bahwa motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang. Motivasi adalah suatu proses psikologi. Namun demikian, ini bukan berarti bahwa motivasi adalah satusatunya unsur yang bisa menjelaskan adanya perilaku sesorang. Banyak unsur lain yang dapat menerangkan terjadinya perilaku, dimana bahwa persepsi, kepribadian, dan lingkungan adalah unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi terjadinya perilaku. Dengan perilaku yang bersifat positif, maka akan dapat menimbulkan kepuasan tersendiri bagi guru.

Kepuasan kerja guru merupakan perasaan emosioal guru atas hasil kerja yang telah dicapai atau penilaian subyektif guru atas segala kebijakan yang dirasakannya. Guru yang merasa puas dalam bekerja akan semakin giat dalam bekerja dan

berusaha sebaik mungkin untuk

mempertahankannya, sebaliknya guru yang merasa tidak puas cenderung memiliki motivasi yang rendah dan bekerja apa adanya dan memiliki

(3)

3 keinginan untuk meninggalkan organisasi tempatnya bekerja. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan instansi berkaitan dengan perasaan guru .

SMK Negeri 2 Wonogiri sebagai salah satu instansi pendidikan, kinerja guru sangat penting artinya karena sebagai tempat pendidikan tunas bangsa, dalam membentuk tunas bangsa menjadi lebih berkualitas. Manajemen sebagai dasar pengelolaan sumber daya manusia, sudah dikenal luas oleh masyarakat umum, termasuk yang berhubungan dengan sekolah. Sekolah merupakan tempat di mana tunas anak bangsa dididik sebagai langkah dalam pendidikan, perlu memperhatikan kualitas anak didiknya. Hal ini untuk mempersiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan dunia global.

Dengan kompetensi yang dimiliki sebagai profesional di bidang pendidikan, lingkungna kerja yang kondusif, diikuti adanya kedisiplinan dan pendidikan maupun kemampuan lain dari guru, maka akan meningkatkan produktivitas kerja.

Produktivitas atau produktivity adalah jumlah hasil yang dicapai oleh seseorang pekerja atau unit faktor produksi lain dalam jangka waktu tertentu. Produktivitas tergantung pada perkembangan teknologi, alat-alat produksi organisasi dan manajemen syarat-syarat kerja dan banyak faktor-faktor lain.

Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Sasaran utama pemberian motivasi oleh pimpinan dalam hal kehidupan organisasi kepada bawahan adalah peningkatan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran organisasi. Motivasi baik secara internal dan eksternal, yaitu yang berasal dari diri guru maupun yang berasal dari luar diri guru juga merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi produktivitas guru.

Produktivitas kerja tidak dapat ditingkatkan hanya melalui pemberian motivasi saja, karena ini merupakan pertalian antara berbagai faktor yang mampu mendukung motivasi maupun kepuasan.

Dalam mempersiapkan anak didik ini diperlukan kinerja yang baik. Kinerja yang baik akan sangat berpengaruh terhadap layanan yang diberikan. Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku orang yang berkecimpung dalam organisasi tersebut dan budaya organisasi yang baik akan berakibat baik terhadap kinerja (Binawan, 2007: 25). Dalam rangka menjamin suatu layanan yang andal dan konsisten, terutama dalam bidang yang bersifat manusiawi menyangkut kesehatan masyarakat, maka diperlukan suatu cara-cara kerja baik dan konsisten yang menghasilkan kinerja yang semakin baik.

Lingkungan kerja dalam organisasi diciptakan dari tata hubungan/ komunikasi antar pribadi (interpersonal relationships) yang berlaku di lingkungan organisasi tersebut. Tata hubungan antar pribadi dapat bersumber dari kepemimpinan

(leadership) seorang pemimpin dalam

melaksanakan fungsinya. Kepemimpinan yang mempengaruhi tata hubungan dalam organisasi, pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja

(performance). Lingkungan kerja merupakan

kondisi dan suasana kerja termasuk sikap rekan sekerja. Situasi dan kondisi lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan tugas. Komunikasi antar perorangan dalam suatu kelompok akan berpengaruh pada perilaku individu. Lingkungan kerja terkait dengan kepemimpinan atasan. Dengan demikian lingkungan kerja juga merupakan salah satu faktor yang memegang peran dalam kinerja guru.

Kinerja seseorang seperti seorang guru tidak akan berubah dengan sendirinya hanya karena diperintah. Namun hanya akan berubah kalau menginginkannya secara suka rela, dan sadar serta berusaha untuk selalu meningkatkan diri menjadi lebih baik. Orang yang bersedia meninggalkan cara lama yang kurang baik tidaklah mudah, namun perlu sikap dan niat yang kuat untuk berubah menjadi lebih baik. Perubahan dari sikap guru dalam mengajar, dari yang asal memberikan materi menjadi mulai penyiapan materi secara sungguh-sungguh sehingga meningkatkan kualitasnya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka perlu diteliti tentang: ”Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja, Disiplin Dan Diklat Terhadap Produktivitas Guru Dengan Kepuasan Dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada SMK Negeri 2 Wonogiri)”

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian dengan sensus. Data yang digunakan adalah data primer dengan mengambil sampel seluruh populasi sebanyak 70 responden. Penelitian ini menggunakan alat analisis berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji linieritas, analisa jalur, analisa regresi linier berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi.

Analisis regresi jalur adalah, analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan

(magnitude) dan signifikasi (significance) hubungan

sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel. Hubungan kausalitas akan digunakan analisis jalur dan intervening. Pada penelitian ini variabel kepuasan dan motivasi kerja ditempatkan sebagai variabel intervening dengan variabel independen kompetensi, lingkungan kerja, disiplin dan diklat terhadap kinerja.

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) sebagai berikut:. Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +ε

Y2 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 +ε

(4)

Keterangan : β1β2β3.. β6 = Koefisien variabel X1 …. X3 Y3 = Produktivitas guru X1 = kompetensi X2 = lingkungan kerja X3 = disiplin X4 = diklat X4 Y1 = kepuasan kerja X4 /Y2 = motivasi e = Standard error HASIL PENELITIAN Tabel IV.15

Hasil Regresi Persamaan Pertama

Tabel IV.16

Hasil Regresi Persamaan Kedua

Tabel IV.17

Hasil Regresi Persamaan Ketiga

Tabel IV.18

Hasil Uji t persamaan I, II dan III Pers Pengaruh Antar

Variabel t sig Ket

I

Kompetensi  Kepuasan 2,278 0,026 Sig. Lingk. kerja  Kepuasan 4,957 0,000 Sig. Disiplin  kepuasan 2,321 0,023 Sig. Diklat  kepuasan 1,532 0,130 Tdk Sig.

II

Kompetensi  motivasi 0,968 0,337 Tdk Sig. Lingk. kerja  motivasi 2,783 0,007 Sig. Disiplin  motivasi -2,016 0,048 Sig. Diklat  motivasi 8,180 0,000 Sig.

III

Kompetensi  Prod. 2,124 0,038 Sig. Lingk. kerja  Prod. 2,611 0,011 Sig. Disiplin  Prod. 0,669 0,506 Tdk Sig. Diklat  Prod. 2,633 0,011 Sig. Kepuasan  Prod. 2,846 0,006 Sig. Motivasi  Prod. 3,765 0,000 Sig.

Tabel IV.19

Hasil Uji F persamaan I, II dan III Keterangan F hitung Sig. Persamaan I 80,675 0,000 Persamaan II 78,502 0,000 Persamaan III 157,874 0,000 Sumber: Data diolah, 2016

Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi Persamaan I

Hasil uji koefisien determinasi persamaan I dalam penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,832. e1 dari persamaan 1 e1 = 2 1 R 1 e1 =

1

0,832

=

0

,

168

= 0,0282

Koefisien Determinasi Persamaan II

Hasil uji koefisien determinasi persamaan II dalam penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,829. e2 dari persamaan 2 e2 = 2 2

R

1

e2 =

1

0,829

=

0

,

171

= 0,0292

Koefisien Determinasi Persamaan III

Hasil uji koefisien determinasi persamaan III dalam penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,938.

e3 dari persamaan 3 e3 = 2 3

R

1

e3 =

0,938

1

=

0

,

062

= 0,0038 Koefisien Determinasi Total (R2) R2 total = 1 – (e12 x e22 x e32)

= 1 – (0,168 x 0,171 x 0,062)

= 1 - 0,00178 = 0,99822 = 99,822%

Nilai R2 total sebesar 0,99822 artinya produktivitas guru dapat dijelaskan variabel kompetensi, lingkungan kerja, disiplin, dan diklat sebagai variable independen dengan kepuasan dan motivasi sebagai variabel intervening sebesar 99,822% dan sisanya sebesar 0,178% dijelaskan oleh variabel lain diluar model misalnya komitmen organisasi. Coeffi cientsa 1.487 1.298 1.145 .256 .137 .060 .179 2.278 .026 .460 .093 .464 4.957 .000 .198 .085 .215 2.321 .023 .116 .076 .145 1.532 .130 (Constant) Kompet ensi Lingkungan Kerja Disiplin Diklat Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: Kepuasan Kerja a. Coeffi cientsa 4.189 1.501 2.791 .007 .067 .070 .077 .968 .337 .299 .107 .263 2.783 .007 -.198 .098 -.189 -2.016 .048 .718 .088 .784 8.180 .000 (Constant) Kompet ensi Lingkungan Kerja Disiplin Diklat Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: Motiv asi a. Coeffi cientsa -.810 .703 -1.151 .254 .068 .032 .108 2.124 .038 .149 .057 .182 2.611 .011 .031 .047 .041 .669 .506 .145 .055 .220 2.633 .011 .181 .064 .220 2.846 .006 .208 .055 .288 3.765 .000 (Constant) Kompet ensi Lingkungan Kerja Disiplin Diklat Kepuasan Kerja Motiv asi Model 1 B St d. Error Unstandardized Coef f icients Beta St andardized Coef f icients t Sig.

Dependent Variable: Produkt iv it as a.

(5)

5 Tabel IV.20

Koefisien Korelasi

Berdasarkan hasil analisa jalur dapat diperoleh hasil sbb: Persamaan 1 yaitu : Y1 = 0,179 X1 + 0,464 X2 + 0,215 X3 + 0,145 X4 +

є

Sig (0,026)** (0,000)** (0,023)** (0,130) persamaan 2 yaitu : Y2 = 0,077 X1 + 0,263 X2 - 0,189 X3 + 0,784 X4 + є Sig (0,337) (0,007)** (0,048)** (0,000)** persamaan 3 yaitu : Y3 = 0,108 X1 +0,182 X2 +0,041 X3 +0,220 X4 +0,220 X5. +0,288 X6 +є Sig (0,038)** (0,011)** (0,506) (0,011)** (0,006)** (0,000)** Tabel IV.21

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Keterangan Pengaruh Total pengaruh Langsung Tidak langsung Kompetensi produktivitas 0,108 Lingkungan kerja  produktivitas 0,182 Disiplin  produktivitas 0,041 Diklat  produktivitas 0,220 Kompetensi  kepuasan produktivitas 0,179 X0,220 = 0,039 0,108+0,039 =0,147 Kompetensi  motivasi  produktivitas 0,077 x0,288= 0,022 0,108+0,022 =0,130 Lingk. kerja  kepuasan  produktivitas 0,464x0,220 = 0,102 0,182+0,102 =0,284 Lingk. kerja motivasi  produktivitas 0,263x0,288 = 0,076 0,182+0,076 =0,258 Disiplin  kepuasan  produktivitas 0,215x0,220 = 0,047 0,041+0,047 = 0,088 Disiplin  motivasi  produktivitas -0,189 x0,288= -0,054 0,041-0,054 = - 0,013 Diklat kepuasan  produktivitas 0,145x0,220 = 0,032 0,220+0,032 =0,252 Diklat motivasi  produktivitas 0,784x0,288 = 0,226 0,220+0,226 =0,446 PEMBAHASAN

1. Pengaruh Kompetensi terhadap produktivitas melalui kepuasan

Penggunaan variabel intervening kepuasan maupun motivasi dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel kompetensi adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan kompetensi secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Kemampuan merencanakan dalam tugas belajar

mengajar;

b. Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran khusus dalam pengembangan kemampuan siswa;

c. Kemampuan menyusun materi ajar dari berbagai sumber;

d. Menstimulasi siswa mengenai pokok pelajaran yang akan disampaikan;

e. Kemampuan merangkum dan mengembangkan materi ajar dari materi yang diperoleh;

f. Mengevaluasi hasil proses belajar mengajar pada siswa;

g. Selalu mengevaluasi diri dalam pemberian materi pelajaran untuk perbaikan materi yang akan disampaikan pada sesi berikutnya.

Penelitian ini mendukung penelitian Anak Agung, Gede dan Wayan, (2012) dengan hasil penelitiannya menunjukkan kompetensi berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi kompetensi, maka semakin tinggi kepuasan kerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas guru.

2. Pengaruh Kompetensi terhadap produktivitas guru melalui motivasi

Penggunaan variabel intervening motivasi kerja dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel kompetensi adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan kompetensi secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara:

Correlati ons 1 .723** .679** .704** .763** .690** .790** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .723** 1 .775** .778** .873** .782** .882** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .679** .775** 1 .794** .811** .690** .809** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .704** .778** .794** 1 .803** .893** .905** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .763** .873** .811** .803** 1 .786** .899** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .690** .782** .690** .893** .786** 1 .904** .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 .790** .882** .809** .905** .899** .904** 1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 70 70 70 70 70 70 70 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Kompetensi Lingkungan Kerja Disiplin Diklat Kepuasan Kerja Motiv asi Produktiv it as Kompetensi Lingkungan

Kerja Disiplin Diklat Kepuasan

Kerja Motiv asi Produktiv it as

Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed). **.

(6)

a. Kemampuan merencanakan dalam tugas belajar mengajar;

b. Kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran khusus dalam pengembangan kemampuan siswa;

c. Kemampuan menyusun materi ajar dari berbagai sumber;

d. Menstimulasi siswa mengenai pokok pelajaran yang akan disampaikan;

e. Kemampuan merangkum dan mengembangkan materi ajar dari materi yang diperoleh;

f. Mengevaluasi hasil proses belajar mengajar pada siswa;

g. Selalu mengevaluasi diri dalam pemberian materi pelajaran untuk perbaikan materi yang akan disampaikan pada sesi berikutnya.

Penelitian ini mendukung penelitian Rochani (2008) bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap motivasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi memiliki hubungan terhadap motivasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas guru.

3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas guru melalui kepuasan

Penggunaan variabel intervening kepuasan kerja dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel lingkungan kerja adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan lingkungan kerja secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Menjaga suasana tempat kerja agar tetap

nyaman

b. Menjaga hubungan dengan rekan kerja guru c. Menjaga hubungan antara guru dengan kepala

sekolah

d. Menjaga fasilitas sarana dan prasarana agar tetap layak

e. Menjaga lingkungan sekitar tempat kerja agar tetap asri dan kondusif

f. Menjaga penerangan ruangan tetap berfungsi Penelitian ini mendukung penelitian Anak Agung, Gede dan Wayan, (2012) dengan hasil penelitiannya menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi lingkungan kerja, maka semakin tinggi kepuasan kerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas guru.

4. Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas guru melalui motivasi

Penggunaan variabel intervening motivasi dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel lingkungan kerja adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan

pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan lingkungan kerja secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Menjaga suasana tempat kerja agar tetap

nyaman

b. Menjaga hubungan dengan rekan kerja guru c. Menjaga hubungan antara guru dengan kepala

sekolah

d. Menjaga fasilitas sarana dan prasarana agar tetap layak

e. Menjaga lingkungan sekitar tempat kerja agar tetap asri dan kondusif

f. Menjaga penerangan ruangan tetap berfungsi Penelitian ini mendukung penelitian Penelitian yang dilakukan oleh Rochani (2008: 102) dengan hasil penelitiannya menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap motivasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja memiliki hubungan terhadap motivasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh secara positif signifikan terhadap motivasi.

5. Pengaruh disiplin terhadap produktivitas guru melalui kepuasan

Penggunaan variabel intervening kepuasan kerja dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel disiplin adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan kedisiplinan secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Menjaga kedisiplinan terhadap ketepatan waktu

datang maupun mengajar,

b. Menjaga kedisiplinan dalam mentaati peraturan sekolah dalam berseragam,

c. Menjaga ketaatan terhadap prosedur yang berlaku,

d. Menjaga ketaatan terhadap peraturan ceremonial sekolah,

e. Menjaga kedisiplinan terhadap absensi. f. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

Penelitian ini tidak mendukung penelitian Luciana (2006), Bintoro Shandy (2007), Wahono (2009) dengan hasil penelitiannya menunjukkan disiplin berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas. Semakin tinggi kedisiplinan, maka semakin produktivitas kerja meningkat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas guru, namun berpengaruh positif terhadap kepuasan.

6. Pengaruh disiplin terhadap produktivitas guru melalui motivasi

(7)

7 Penggunaan variabel intervening motivasi kerja dalam rangka peningkatan produktivitas, untuk variabel disiplin adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan kedisiplinan secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Menjaga kedisiplinan terhadap ketepatan waktu

datang maupun mengajar,

b. Menjaga kedisiplinan dalam mentaati peraturan sekolah dalam berseragam,

c. Menjaga ketaatan terhadap prosedur yang berlaku,

d. Menjaga ketaatan terhadap peraturan ceremonial sekolah,

e. Menjaga kedisiplinan terhadap absensi. f. Tepat waktu dalam menyelesaikan tugas

Penelitian ini tidak mendukung penelitian Luciana (2006), Bintoro Shandy (2007), Wahono (2009) yang dengan hasil penelitiannya menunjukkan disiplin berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin berpengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan dan berpengaruh tidak signifikan terhadap produktivitas guru.

7. Pengaruh diklat terhadap produktivitas guru melalui kepuasan

Penggunaan variabel intervening kepuasan dalam rangka peningkatan produktivitas guru, untuk variabel diklat adalah tidak efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih kecil dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan diklat secara langsung.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Diberikan kesempatan untuk memaksimalkan

pendidikan dan latihan

b. Dapat memahami bahan pendidikan dan pelatihan

c. Melaksanakan dengan sungguh-sungguh d. Pendidikan dan latihan meningkatkan kualitas e. Melaksanakan pendidikan dan latihan yang

diselenggarakan sekolah

f. Program Pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh sekolah atau melalui sekolah mampu memperlancar tugas

g. Kemampuan kerja meningkat setelah pendidikan dan pelatihan

Penelitian ini tidak mendukung penelitian Wahono (2009) menghasilkan simpulan bahwa diklat berpengaruh negatif signifikan terhadap produktivitas, namun penelitian Bintoro Shandy (2007) menyatakan bahwa diklat berpengaruh positif signfikan terhadap produktivitas. Semakin meningkat adanya diklat akan meningkatkan produktivitas guru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diklat berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan, namun berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru.

8. Pengaruh diklat terhadap produktivitas guru melalui motivasi

Penggunaan variabel intervening motivasi dalam rangka peningkatan produktivitas guru, untuk variabel diklat adalah efektif, karena pengaruh tidak langsung menghasilkan pengaruh yang lebih besar dari pada pengaruh langsung. Hal ini berarti, untuk meningkatkan produktivitas Guru di SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan diklat melalui variabel motivasi.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara: a. Memberi motivasi kepada guru dengan

memberikan kesempatan untuk memaksimalkan pendidikan dan latihan

b. Memberi motivasi guru agar lebih meningkatkan pemahaman bahan materi pendidikan dan pelatihan

c. Memberi motivasi kepada guru agar melaksanakan kegiatan pendidikan dan latihan secara sungguh-sungguh

d. Memberi motivasi kepada guru agar melalui pendidikan dan latihan yang dijalani mampu meningkatkan kualitas

e. Memberi motivasi agar antusias dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan sekolah

f. Program dendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh sekolah atau melalui sekolah dapat memotivasi guru dalam memperlancar tugas

g. Kemampuan kerja yang meningkat setelah pendidikan dan pelatihan agar menjadi motivasi guru dalam keikutsertaan dalam pelaksanaan diklat.

Penelitian ini mendukung mendukung penelitian Bintoro Shandy (2007) menyatakan bahwa diklat berpengaruh positif signfikan terhadap produktivitas. Semakin meningkat adanya diklat akan meningkatkan produktivitas guru. Penelitian ini menolak hasil penelitian Wahono (2009) yang menghasilkan bahwa diklat berpengaruh negatif signifikan terhadap produktivitas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diklat berpengaruh signifikan terhadap motivasi dan produktivitas guru.

. PENUTUP Simpulan

1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : a. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

b. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

(8)

c. Disiplin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

d. Diklat berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kepuasan kerja guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

e. Kompetensi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap motivasi guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

f. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

g. Disiplin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap motivasi guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

h. Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

i. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

j. Lingkungan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

k. Disiplin berpengaruh positif tidak signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

l. Diklat berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

m. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri;

n. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri.

2. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa jalur tidak langsung diklat terhadap produktivitas melalui motivasi merupakan jalur paling dominan atau efektif untuk meningkatkan produktivitas.

3. Hasil uji F persamaan ketiga menunjukkan nilai

Fhitung sebesar 157,874 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel bebas kompetensi, lingkungan kerja, disiplin, diklat, kepuasan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas.

4. Nilai R2 total sebesar 0,99822 artinya produktivitas guru dapat dijelaskan variabel kompetensi, lingkungan kerja, disiplin, dan diklat sebagai variable independen dengan kepuasan dan motivasi sebagai variabel intervening sebesar 99,822% dan sisanya sebesar 0,178% dijelaskan oleh variabel lain diluar model misalnya komitmen organisasi.

5. Hasil analisis Jalur menunjukkan, bahwa:

a. Penggunaan variabel intervening kepuasan dalam rangka peningkatan produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri, untuk variabel kompetensi, lingkungan kerja, disiplin dan diklat adalah tidak efektif.

b. Penggunaan variabel intervening motivasi dalam rangka peningkatan produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri, untuk variabel kompetensi, lingkungan kerja, dan disiplin adalah tidak efektif c. Penggunaan variabel intervening motivasi efektif

digunakan untuk variabel diklat. Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar untuk meningkatkan produktivitas guru SMK Negeri 2 Wonogiri sebaiknya meningkatkan diklat melalui variabel motivasi.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas guru dengan cara:

a. Memberi motivasi agar antusias dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan sekolah b. Memberi motivasi kepada guru dengan memberikan kesempatan untuk memaksimalkan pendidikan dan latihan

c. Memberi motivasi tinggi kepada guru untuk selalu melaksanakan dengan sungguh- sungguh di setiap kegiatan pendidikan dan latihan yang diikuti.

DAFTAR PUSTAKA

As’ad. Mohamad. (2015). Psikologi Industri. Edisi keempat. Yogyakarta. Liberty

Binawan, Nur Tjahjono dan Gunarsih Tri., (2007), Pengaruh Motivasi Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Lingkungan Dinas Bina Marga Propinsi Jawa Tengah. Tesis, Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Damayanti, Diniah. (2007). Pengaruh Kompensasi, Pendidikan, Dan Senioritas Terhadap Kinerja di Lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, Tesis. UMS Surakarta

Ghozali, Imam. (2014). Aplikasi Analisis Multivariate

dengan SPSS. Universitas Diponegoro

Semarang

Handoko, Hani. (2010). Manajemen Personalia dan

Sumber Daya Manusia. BPFE UGM.

Yogyakarta

Hasan Shadely, (2007). Kamus Indonesia Inggris. Jakarta Hasibuan, S,P. Malayu, (2008), Manajemen Sumber

Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta

Ismiyanto, Agus. (2014). Pengaruh Tipe Kepemimpinan, Komunikasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Se

(9)

9 Kecamatan Kismantoro Kabupaten Wonogiri. TESIS. STIE-AUB Surakarta.

Kuncoro, Mudrajad,. (2014)., Metode Kuantitatif: Teori

dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi

I, AMP YKPN, Yogyakarta

Margono, S. (2014). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Muchdarsyah Sinungan, (2010),Dasar – dasar dan

Teknik Manajemen Kredit. Cetakan kelima,

Jakarta : PT Bina Aksara.

Mulyasa, E. 2014. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nitisemito, Alex S., (2010), Manajemen Personalia

(Manajemen Sumber Daya Manusia), Edisi

ke-3, Ghalia Indonesia, Jakarta

Republik Indonesia. (2011). Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Repulik Indonesia. Pperaturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS

Riduwan, (2010), Skala Pengukuran variabel-variabel

Penelitian, cetakan ketiga, Alfabeta, Bandung

Robbins, Stephen P. (2007). Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa Hadyana Pujiatmaka dan Benyamin

Molan. PT. Prenhallindo. Jakarta.

Sarwono, (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis

dengan SPSS,. Yogyakarta : Andi Offset

Sayidiman. (2010). Manajemen Kepegawaian di

Indonesia, PT Gunung Agung, Jakarta

Sedarmayanti. (2007). Sumberdaya Manusia dan

Produksi Kerja, Mandar Maju. Bandung.

Simamora, Henry. (2014). Manajemen Sumber Daya

Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta

Sugiyono (2013). Statistik Untuk Penelitian . Alfabeta. Bandung.

_______, (2014). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

Supardi ,(2010), Sumber daya manusia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Thoha, Miftah, (2010), Perilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Timpe , A. Dale. (2009). Seri Manajemen Sumber Daya

Manusia Kinerja. PT Gramedia Asri Media,

Jakarta

Winardi. (2011). Kepemimpinan dalam Manajemen, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Gambar

Tabel IV.18

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dari hasil uraian di atas hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan dan merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal materi BRSD adalah (1) kurangnya

KITA &amp; HARADA (1962) memban- dingkan komposisi jenis fitoplankton pada padang lamun Zostera dengan mikroalgae pada helai daun kira-kira 70 cm dari dasar pada inang pada

dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan mat yang akan

a) Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian sopan (tidak oblong, bukan celana berbahan jeans) dan pantas pada waktu mengikuti perkuliahan di kelas sesuai tata tertib umum yang ada

Bagaimana rekomendasi rancangan lereng tunggal dam lereng keseluruhan dari metode analisis probabilitas kestabilan suatu lereng dengan variabel yang telah disimulasi dengan

Pada bagian ini dijelaskan bahwa, jika pemberi kerja tidak mampu untuk membayar pekerjaan yang telah dilaksanakan selama lebih dari 28 hari, pemberi kerja dinyatakan bangkrut

Adanya indikasi proses pelapukan kimia yang bekerja secara intensif dan dalam dan berkembang lanjut sangat membantu dalam proses pengumpulan (pengkayaan) mineral

(3) Persetujuan Restrukturisasi Aset Kredit berupa konversi Aset Kredit menjadi tambahan penyertaan modal negara kepada perusahaan yang telah terdapat kepemilikan