KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SD
SE-SALATIGA TAHUN 2017
oleh
ABIDIN SHOLEH NIM. 12010150062
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode action research. Teknik Pengambilan data melalui observasi dan wawancara dengan
analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, rata-rata hasil observasi daur 1 pada tahap 1 sebesar 62,32 dan pada tahap 2 sebesar 66,80 dengan progress kenaikan 4,48 dengan kategori A sejumlah 1 orang, kategori B sejumlah 8 orang, kategori C sejumlah 2 orang. Kedua, rata-rata hasil observasi daur 2 pada tahap 1 sebesar 76,52 dan pada tahap 2 sebesar 84,40 dengan progress kenaikan 7,88 dengan kategori A sejumlah 10 orang dan kategori B sejumlah 1 orang. Ketiga, implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD dengan mempertimbangkan tingkat skor rata-rata sebesar 65,19 yang berarti dengan skor tersebut mampu melaksanakan supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD.
ABSTRACT
This study aims to find out the implementation of edmodo platform in clinical supervision to improve professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school in Salatiga in 2017. This research uses the action research method. Data retrieval technique through observation and interview with descriptive analysis.
The results of this study conclude that; First, the average result of observation cycle 1 in stage 1 is 62,32 and in stage 2 is 66,80 with progress increase 4,48 with category A is 1 person, category B is 8 people, category C is 2 people. Secondly, the average result of observation of cycle 2 in stage 1 is 76,52 and in stage 2 is 84,40 with progress increase 7,88 with category A is 10 people and category B is 1 person. Third, the implementation of the edmodo platform in clinical supervision can be used to improve the professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school by considering the average score level of 65.19 which means that the score is capable of performing clinical supervision to improve the professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school.
Keywords: edmodo, clinical supervision, professional competence, MP4 video,
PRAKATA
Alh}amdulillahirabbil ‘aalami<n. Was}s}ala<tu wassala<mu ‘ala sayyidil
anbiyai wal mursali<n, wa’ala< alihi wa s}oh}bihi ajma’in. Segala puji atas segala
rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Platform Edmodo dalam Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SD Se-Salatiga Tahun 2017”.
Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Jazzakumullah khairan
kas||ira kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah
membimbing sampai tesis selesai.
4. Semua Dosen Program Beasiswa Supervisi Pascasarjana Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan
selama penulis mengikuti kuliah.
5. Teman-teman Program Beasiswa Supervisi Pascasarjana Institut Agama Islam
6. Kepada Guru PAI SD Salatiga yang telah berkontribusi dalam penelitian.
7. Kepada Pengawas PAI SD Salatiga yang selalu mendampingi dalam
penelitian
8. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan segala
fasilitas selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan juga semua
pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharap saran dan masukan yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... B. Rumusan dan Batasan Masalah ... C. Signifikansi Penelitian ... D. Tinjauan Pustaka ... E. Metode Penelitian ... F. Sistematika Penulisan ... 1 4 5 6 12 13 BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 1 ... 14
A. Identifikasi permasalahan ...
B. Penilaian kebutuhan ... 14
C. Hipotesis ide ...
D. Tindakan 1 ...
E. Implikasi Tindakan 1 ...
F. Evaluasi Tindakan 1 ...
G. Hasil ...
18
18
24
32
38
BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 2 ... 40
A. Redefinisi Permasalahan ...
B. Penilaian Kebutuhan ...
C. Hipotesis Ide ...
D. Tindakan 2 ...
E. Implikasi Tindakan 2 ...
F. Reevaluasi Tindakan 2 ...
G. Penetapan Hasil ...
40
41
42
42
46
49
53
BAB IV PENUTUP ... 60 A. Simpulan ...
B. Saran ... 60
61
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
BIOGRAFI PENULIS ... 62
65
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Responden Supervisi Klinis …... 18 2.2. Temuan di lapangan …... 22 2.3. Data implementasi platform edmodo Pengawas PAI SD ...…………. 25 2.4. Data implementasi platform edmodo Guru PAI SD ……… 25 2.5. Hasil data rata-rata implementasi platform edmodo Guru PAI SD ... 29 2.6. Interval implementasi platform edmodo ...……….. 30 2.7. Implikasi dari tindakan 1 implementasi platform edmodo dalam
supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru
PAI SD tahap 1 pada daur 1 ……… 31
2.8. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD
Tahap 1 Daur 1 ……… 32
2.9. Hasil dari evaluasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD
pada tindakan 1 di tahap 2 daur 1 ……… 33
2.10. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD
Tahap 2 Daur 1 ……… 34
2.11. Temuan di lapangan perlu dievaluasi dari hasil tahap 2 daur 1 mplementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD ………. 35 2.12. Progres hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis
untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1
dan tahap 2 Daur 1 ……….. 38
2.13. Data Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD daur 1 … 39
3.1. Responden Supervisi Klinis ……… 42
3.2. Temuan dilapangan ………. 45
3.3. Implementasi platform edmodo……… 47
3.4. Implikasi dari tindakan 2 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru
PAI SD tahap 1 pada daur 2 ……… 48
3.5. Interval observasi tahap 1 daur 2 ………. 48
3.6. Hasil setelah dievaluasi pada tindakan 2 melalui implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD tahap 2 pada daur 2 ………… 51
3.7. Interval observasi tahap 2 daur 2 ………. 51
edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi
profesional Guru PAI SD ……… 52
3.9. Progres hasil pada tahap 1 dan tahap 2 daur 2 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi
profesional Guru PAI SD ……… 54
3.10. Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompentensi profesional Guru PAI SD pada daur 1
dan daur 2 ……… 55
3.11. Data hasil rata-rata daur 1 dan daur 2 ………. 55
3.12. Rentang nilai ………... 57
3.13. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif daur 1.. 56 3.14. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif daur 2.. 58 3.15. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Siklus Model McKernan ………. 12
2.1. Sosialisasi pemanfaatan platform edmodo ……….. 19 2.2. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo
dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional
Guru PAI SD melalui fitur notifikasi ……….. 20
2.3. Observasi ………. 21
2.4. Percakapan pertemuan balikan pada implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD melalui fitur notifikasi ………... 22
2.5. Grafik hasil observasi daur 1 ………... 39
3.1. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional
guru PAI SD ……… 43
3.2. Lanjutan pemanfaatan fitur atached file untuk unggah video ………. 44 3.3. Percakapan pada pertemuan balikan implementasi platform edmodo
dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional
guru PAI SD ……… 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen pengawas ... 65
2. Instrumen Guru ... 66
3. Wawancara ... 71
4. Pedoman Observasi ... 78
5. Surat Ijin Penelitian ... 85
6. Surat Bukti telah Melakukan Penelitian ... 86
7. Rekapitulasi Hasil Analisis daur 1 dan daur 2 ... 88
8. Foto ... 119
9. Pengantar Bimbingan Tesis ... 121
10.Berita Acara Ujian Proposal Tesis ... 122
11. Berita Acara Ujian Tesis ... 123
12. Catatan Perbaikan Ujian Proposal Tesis ... 124
13. Catatan Perbaikan Ujian Tesis ... 125
14. Lembar Bimbingan Tesis ... 126
15. Sertifikat ... 127
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Rasio pengawas yang tidak sebanding berakibat pada tidak maksimal
dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawas. Perlu media untuk membantu
meningkatkan profesional guru. Apabila kelemahan atau kesulitan guru dapat
diperbaiki, berarti mutu pembelajaran dapat ditingkatkan, dan pada akhirnya
tujuan pendidikan dapat dicapai secara optimal.1
Observasi awal menunjukkan data bahwa di Salatiga hanya memiliki
1 pengawas PAI untuk mengawasi 96 guru PAI di jenjang pendidikan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru Bab IV Beban Kerja pasal 54 ayat 8 bahwa Beban kerja
pengawas satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran, atau pengawas
kelompok mata pelajaran dalam melakukan tugas pembimbingan dan
pelatihan profesional Guru dan pengawasan yang ekuivalen dengan paling
sedikit 24 (dua puluh empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu)
minggu.2 Rasio yang tidak sebanding antara pengawas dan guru menjadikan
kerja pengawas akan semakin berat karena minimmya pengawas juga
berakibat pada tugas tambahan yang dibebankan menjadi bertambah.
Sedangkan guru dalam melakukan rapat kerja seminggu sekali itupun belum
tentu ada informasi dari pengawas.
1Dwi Iriyani, “Pengembangan Supervisi Klinis Untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Mengajar Guru”, Didaktika, Volume 2, Nomor 2 (Maret 2008), 278-285.
2
Komunikasi dengan berbasis data seperti Whatsapp Messenger
memiliki kekurangan yaitu harus menyimpan kontak mengurangi internal
smartphone. Sebetulnya aplikasi seperti Whatsapp Messenger untuk intern
dalam cakupan wilayah binaan sudah mencukupi tetapi untuk bisa terhubung
ke dunia luar maka perlu sebuah media yang sifatnya lebih luas. Ada salah
satu platform sosial media yang dapat digunakan oleh praktisi di dunia
pendidikan yaitu edmodo. Platform edmodo ini digunakan oleh para pendidik
di seluruh dunia. Jadi permasalahan guru dan pengawas di lapangan bisa
dikomunikasikan dengan terhubung dengan orang lain bahkan diluar negeri
sekalipun. Ada keistimewaan tersendiri dari platform edmodo sendiri yaitu
dengan perangkat apapun bisa mengakses dan terhubung dengan seseorang
diluar negeri tanpa harus menyimpan nomor telepon untuk bisa berkomunikasi
secara langsung. Hal ini menjadi penting mengingat beratnya tugas pengawas
perlu sebuah media yang bisa membantu kinerja pengawas sekaligus
memudahkan guru dalam berkonsultasi dengan pengawas. Dengan browser
maka user akan bisa masuk melalui smartphone atau laptop.
Erman Uzun mengemukakan However, approximately 62% of the
academic leaders continues to believe online is as good as or better than
face-to-face (Allen & Seaman, 2006).3 Sebagian besar meyakini melayani melalui
online cenderung lebih baik dari pada tatap muka langsung. Tentunya hal ini
sangat menguntungkan bagi pengawas yang memiliki rasio lebih dari 1:20
dalam melakukan tugasnya. Senada dengan Erman Uzun, Tony
mengemukakan These supervisors saw an opportunity to improve the quality
of their services and took the leap.4 Dan hal ini sesuai dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi. Dalam konsep supervisi klinis pengawas
melalui kepala sekolah dalam melakukan kinerjanya ada benang merah jelajah
antara pengawas ke guru yaitu kepala sekolah. Di sinilah platform edmodo
menjadi media untuk memangkasnya.
Dan zaman sekarang rata-rata menggunakan pelaporan data secara
online. Seperti jual beli barang, belajar bahasa inggris, belajar bahasa arab,
belajar matematika, kuliah di Universitas Terbuka bisa dilakukan secara
online. Artinya orang lebih suka berhubungan dengan cara tanpa tatap muka
langsung atau face to face seperti yang biasa dilakukan,
Yusufhadi Miarso mengemukakan para guru harus diyakinkan
terlebih dahulu akan kegunaan teknologi itu dan bahwa teknologi tidak akan
mengganti kedudukannya sebagai guru, melainkan membantu untuk paling
tidak menyimpan dan menyajikan konsep, prinsip dan prosedur yang ingin
diajarkannya.5
Dakwah tidak harus ceramah tetapi juga mengeluarkan ide,
memberikan petunjuk dan mengarahkan kepada guru, sebagaimana firman
Allah SWT dalam Q.S As-Sajdah:24
4
Tony Rousmaniere, Edina Renfro-Michel, Using Technology to Enhance Clinical Supervision, Alexandria: American Counseling Association, 2016, 4.
5
24. dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (Q.S As-Sajdah:24).6
Dari uraian tersebut penulis menegaskan bahwa penelitian ini layak
dan dibutuhkan hasil penelitiannya. Dengan argumen tersebut penulis
mengemukakan hipotesis implementasi platform edmodo dalam supervisi
klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga
dapat meningkatkan kompetensi profesional.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut: Pengawas mata pelajaran, Kepala Sekolah dan guru membutuhkan
akses tak terbatas melalui media. Penentuan lokasi memerlukan wilayah yang
sudah terkoneksi data. Namun terdapat kendala dalam hal komunikasi untuk
meningkatkan kompetensi profesional.
Masalah tersebut perlu dibatasi yaitu pengawas dan guru yang
dijadikan objek penelitian. Wilayah yang dipilih adalah Salatiga untuk
mempermudah peneliti. Sedangkan platform edmodo sendiri dibatasi dalam
penggunaannya karena platform edmodo sendiri pada dasarnya adalah
digunakan untuk guru dan siswa tetapi di dalam penelitian ini diarahkan dalam
6
konteks pengawas dan guru dengan mengambil feature notifikasi dan attached
file.
Dari uraian tersebut maka penulis merumuskan masalah berikut: “Bagaimanakah implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga?”
C. Signifikansi Penelitian
Penelitian ini bertujuan menemukan solusi dalam supervisi klinis
dengan menggunakan platform edmodo untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru PAI SD Se-Salatiga. Selain itu untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dalam memfasilitasi guru PAI dalam supervisi klinis melalui
platform edmodo. Penelitian ini diharapkan bisa menginspirasi para pembaca
untuk mengembangkan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru PAI.
Secara teori penelitian ini diharapkan menambah khazanah ilmiah
dan menginspirasi para pembaca untuk mengembangkan penelitian ini untuk
meningkatkan kualitas keterampilan mengajar guru PAI, memudahkan guru
dalam mendapatkan masukan dari supervisor dalam meningkatkan kompetensi
profesionalnya, dan tentunya bisa mengaplikasikan hasil penelitian ini dan
menjadikan inspirasi para peneliti lain untuk mengkaji serta mengembangkan
penelitian ini.
Secara praktis penelitian ini diharapkan memudahkan supervisor
dalam supervisi klinis ketika melayani guru yang ingin meningkatkan
menggunakan platform edmodo dalam meningkatkan kompetensi profesional
dan membina guru. Masukan bagi pemerintah daerah untuk melakukan
analisis kebutuhan pengawas pada dinas terkait secara akurat.
D. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Ahmad Zanin Nu'man meneliti efektifitas penerapan e-learning
model edmodo dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
hasil belajar siswa, studi kasus pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo
menggunakan metode penelitian eksperimen menyimpulkan bahwa
efektivitas penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo
lebih tinggi dari pada menggunakan media pembelajaran konvensional.7
Berbeda dengan peneliti yang mengkaji guru dalam supervisi klinis
dengan menggunakan metode action research.
Yulius Dwi Cahyono menggunakan sumber pustaka relevan
dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan studi pustaka dengan
analisis berbagai sumber dalam mendeskripsikan dan memunculkan
ide-ide baru dalam menjawab problematika seputar penggunaan media
pembelajaran e-learning dalam pembelajaran sejarah ia menyimpulkan
bahwa e-learning yang ideal digunakan untuk materi pelajaran yang sulit.8
Peneliti mengkaji bahwa ada kesulitan yang dialami dalam penelitiian
tersebut dalam bidang tertentu. Berbeda dengan kajian penulis yang akan
7Ahmad Zanin Nu'man, “Efektifitas Penerapan
e-learning Model Edmodo dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Belajar Siswa Studi Kasus pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo”, Jurnal Duta.com, Volume 7, Noomor 1 (September 2014), 1-13.
menggunakan pada supervisi klinis dalam upaya meningkatkan
kompetensi profesional guru.
Jefri Marzal di Universitas Jambi meneliti penggunaan jejaring
sosial edmodo sebagai media e-learning oleh dosen senior yang tidak
terbiasa bekerja dengan komputer pada program studi pendidikan
matematika dengan menggunakan metode kualitatif-kuantitatif.9 Berbeda
dengan penulis yang akan memanfaatkan edmodo dalam kajian
kepengawasan.
Sulthoni Akhmad, Haryono, Fakhrudin meneliti pengembangan
model supervisi klinis dengan pendekatan lesson study untuk
meningkatkan kompetensi profesional guru bahasa inggris SMA Negeri di
Kabupaten Cilacap dengan menggunakan metode R&D menyimpulkan
bahwa supervisi klinis cocok dipadukan dengan lesson study.10 Berbeda
dengan penulis dalam metodologi yang akan peneliti lakukan yaitu melalui
action research.
Maka dari itu penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu.
Perbedaan yang paling utama dalam hal tujuan, melihat keuntungan yang
ditawarkan dan pemanfaatan daya jelajah supervisor berkaitan dengan
supervisi klinis dan implementasi platform edmodo untuk meningkatkan
kompetensi profesional guru PAI, melalui metode action research.
9Jefri Marzal, “Studi Penggunaan Jejaring Sosial Edmodo Sebagai Media E-Learning Oleh Dosen Senior Yang Tidak Terbiasa Bekerja Dengan Komputer”, Edumatica, Volume 04, Nomor 01(April 2014), 37-43.
2. Kerangka Teori
a. Edmodo
Menurut Mathupayas Thongmak mengemukakan:
Edmodo is a private social platform which provides a secure space for teachers and students to connect and to collaborate.11
Khaleel M. Al-Said mengemukakan:
Findings indicated that students’ perceptions of Edmodo and Mobile learning is in “High” level in general, and majority of students have positive perceptions towards Edmodo and Mobile learning since they think that learning using Edmodo facilitates and increases effectiveness communication of learning, and they appreciate Edmodo because it save time.12
Dari teori tersebut disimpulkan bahwa edmodo adalah sosial
media yang digunakan oleh guru dan siswa yang dapat dipergunakan
untuk membantu pengawas berkomunikasi dengan guru dalam
melayani permasalahan guru.
b. Supervisi Klinis
Menurut M. Ngalim Purwanto supervisi ialah suatu aktivitas
pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai
sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.13
Menurut Binti Maunah supervisi dapat dikatakan sebagai layanan
11Mathupayas Thongmak, “Social Network System in Classroom: Antecedents of Edmodo Adoption”, Journal of e-Learning and Higher Education, Volume 2013, Number 2 (2013), 1-15.
12Khaleel M. Al-Said, “Students' Perceptions of Edmodo and Mobile Learning and their Real Barriers towards Them”, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, Volume 14, Number 2 (April 2015), 167.
13
professional.14 Menurut Made Widarta supervisi klinis itu merupakan
suatu model supervisi untuk menyelesaikan masalah tertentu yang
sudah diketahui sebelumnya.15
Di tahun 1973, Cogan mendefinisikan dalam resume The
Educational Resources Information Centre bahwa clinical supervision
as "the rationale and practice designed to improve the teacher's
classroom performance."16 Cogan dalam bukunya Made Widarta
mendefinisikan supervisi klinis sebagai berikut:
The rational and practice designed to improve the teacher’s classroom performance. It takes its principal data from the events of the classroom. The analysis of these data and the relationships between teacher and supervisor from the basis of the program, procedures, and strategies designed to improve the student’s learning by improving the teacher’s classroom behavior.17
K.A. Acheson dan M.D. Gall dalam jurnal Dwi Iriyani
mendefinisikan supervisi klinis sebagai proses membantu guru-guru
memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata
dengan tingkah laku mengajar yang ideal.18 Sergiovanni dan Starrat
dalam jurnal Dwi Iriyani mengemukakan bahwa tujuan supervisi klinis
adalah untuk memperbaiki pengajaran guru di kelas dan meningkatkan
performance guru.19
Ary H. Gunawan mengemukakan supervisi klinis
14
Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Teras, 2009, 24.
15
Made Widarta, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 250.
16
U.S. Department of Education National Institute of Education Educational Resources Information Center, “The Best of ERIC on Educational Management Clinical Supervision”, The Educational Resources Information Centre (Eric), Volume 2, Number 72 (Jan 1984), 2-5.
17
Made Widarta, Pemikiran tentang…, 250.
adalah suatu proses kepemimpinan dalam pendidikan yang bertujuan
membantu pengembangan profesional calon guru khususnya dalam
penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara
teliti dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku
mengajar tersebut.20 Rugiyah mengemukakan pengertian supervisi
klinis diadopsi dari profesi medical yaitu proses mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam kegiatan
praktik.21
Howard M Knoff mengemukakan:
Collapsing across a number of previous definition, clinical supervision can be defined as an intensive, hierarchical, interpersonally, focused relation, ship involving a supervisor who
oversees the development of a supervisee’s professional kwnoledge skill, confidence, objectivity, and interpersonal interaction on behalf of or with a specified client for the purpose of facilitating and improving competence and effective service delivery and
promoting accountability in the field.22
Senada dengan Howard M Knoff, Charles A Reavis juga mengemukakan:
Clinical supervision rests on the conviction that instruction can only be improved by direct feedback to a teacher on aspects of his or her teaching that are of concern to that teacher (rather than items on an evaluation form or items that are pet concern of the supervisor only).23
20
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, 207.
21Rugaiyah, “Pengembangan Model Supervisi Klinis Berbasis Informasi dan Teknologi” ,
Cakrawala Pendidikan, Volume 35, Nomor 3 (Oktober 2016), 421-431.
22Howard M Knoff, “Clinical Supervision, Consultation, and Counselling: A Comparative Analysis for Supervisors and other Educational Leader’s”, Journal of Curriculum and Supervision Spring, Volume 3, Noomor 3(1988), 240-252.
23
Dari teori tersebut penulis menyimpulkan supervisi klinis adalah
proses layanan pengawas atas permasalahan guru dalam membantu
meningkatkan kompetensi dan performnya.
c. Kompetensi Profesional
Menurut Donni Juni Priansa kompetensi profesional adalah
adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkan terintegrasikannya konten
pembelajaran dengan menggunakan TIK dan membimbing peserta
didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar
Nasional Pendidikan (SNP, Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c).24
Menurut Ennar Ratriany Assa kompetensi profesional merupakan
kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas
dan mendalam yang meliputi segala hal.25
Menurut Asian Institut for Teacher Education dalam bukunya
H.E Mulyasa Indikator dari kompetensi profesional secara umum ada 8
kompetensi yang dari 8 tersebut dijabarkan lagi menjadi 23 poin
penting.26. Dari sekian banyaknya peneliti memfokuskan pada
menguasai bahan dan pendalaman bidang studi, mengelola
pembelajaran dengan merumuskan tujuan dan memilih metode efektif,
menggunakan media dan sumber belajar serta membuat alat bantu
mengajar.
24
Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, Bandung: Alfabeta, 2014, 127. 25
Enar Ratriany Assa, Strategy of Learning Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh dilakukan oleh Guru saat Mengajar, Yogyakarta: Araska, 2015, 33.
26
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Action Research dengan
mengadopsi model penelitian McKernan menggunakan minimal dua kali daur.
Daur yang pertama peneliti mengkaji permasalahan, penilaian kebutuhan,
hipotesis ide, melakukan tindakan pertama, implikasi tindakan pertama,
evaluasi tindakan pertama, dan hasil dari Daur yang pertama yang akan
ditetapkan untuk dilanjutkan pada Daur yang kedua. Daur yang kedua pada
dasarnya sama dengan daur pertama, dan melanjutkan penetapan hasil daur 1
untuk di redefinisi permasalahannya, penilaian kebutuhan, hipotesis ide,
tindakan 2, implikasi tindakan 2, reevaluasi tindakan 2, penetapan hasil.
Berikut skema model penelitian McKernan:
Gambar 1.1. Siklus Model McKernan 27
27
F. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan serta pemahaman dalam
penyusunan tesis ini, maka penulis membahasnya dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menjadi dasar akan
penelitian ini. Bab ini terdiri dari (1) latar belakang masalah (2)
rumusan masalah yang berisi identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah. (3) Signifikansi penelitian yang
di dalamnya berisi tujuan penelitian dan manfaat penelitian. (4)
Tinjauan pustaka yang berisi informasi penelitian terdahulu
yang membahas peneliti, tempat, unit dan bidang studi,
pendekatan dan analisis menyimpulkan, dan mengkritisinya.
serta Kerangka teori. (5) Metode penelitian. (6) Sistematika
penulisan.
BAB II Merupakan bagian utama yang berisi Deskripsi Data Penelitian
dan Analisis Data hasil penelitian Daur 1
BAB III Merupakan bagian utama yang berisi Deskripsi Data Penelitian
dan Analisis Data hasil penelitian Daur 2
BAB IV Merupakan bagian akhir yang berisi (1) Simpulan (2) Saran
40 A. Identifikasi Permasalahan
Berbagai permasalahan di dalam pelaksanaan supervisi terhadap
guru PAI cenderung pada kelengkapan administrasi. Walaupun begitu apakah
guru yang administrasinya lengkap menjamin kompetensi profesionalnya atau
sebaliknya? Hal substansif yang seharusnya menjadi pokok permasalahan
terlepas dari penilaian. Bisa juga hal itu terbentur dengan peraturan. Karena
peraturan, guru profesional berstatus tidak profesional, atau sebaliknya guru
tidak profesional tetapi karena peraturan bisa dipenuhi persyaratannya maka
tetap mendapat predikat guru profesional. Mestinya harapan di dalam
peraturan itu sejalan dengan kepribadian guru untuk menjadi guru profesional.
Kontribusi pengawas menjadi penting untuk mengarahkan guru
berstatus profesional sesuai dengan predikatnya melalui supervisi klinis.
Senada dengan Kristina Xavier, Louise Shepherd and David Goldstein yang
mengemukakan clinical supervision is an essential component of
professional and personal development.55 Sedangkan guru yang masih
berjuang untuk mendapatkan hak-haknya dengan tidak memandang itu
PNS/Non PNS harus tetap memenuhi kompetensinya sebagai seorang guru.
Masalah lain muncul dengan perbandingan guru dan pengawas yang
tidak seimbang sekaligus mendapatkan tugas tambahan yang bukan
seharusnya menjadi cakupan wilayahnya. Permasalahan ini menjadi serius
ketika dibenturkan pada sebuah hasil evaluasi dalam proses pendidikan peserta
didik tidak sesuai dengan program kepengawasan yang dibuat pada wilayah
binaannya. Belum lagi permasalahan performance guru dalam mengajar yang
seharusnya menjadi hal pokok di dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Era digital merupakan kesempatan untuk memanfaatkan media untuk
membantu meningkatkan kompetensi profesional guru. Dengan
memanfaatkan salah satu platform yang berbasis sosial media yang
dikhususkan bagi para pendidik yaitu edmodo. Tentunya hal ini tidak familiar
layaknya facebook yang filternya kurang atau whatsapp messenger yang
memakan internal smartphone. Tetapi kurang lebihnya dengan menggunakan
browser sudah bisa akses dan login untuk berkomunikasi, walaupun platform
edmodo juga bisa didapatkan aplikasinya melalui play store.
Berdasarkan latar belakang dan faktual di lapangan maka dapat
peneliti identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Guru PAI SD dan Pengawas PAI SD di Salatiga belum install platform
edmodo di gadgetnya.
2. Guru belum mengetahui supervisi klinis.
3. Guru dan pengawas belum mengetahui platform edmodo.
4. Pengawas belum memaksimalkan penggunaan gadgetnya.
B. Penilaian Kebutuhan
Peneliti mencari data dengan membuat daftar analisis kebutuhan
treatmant terhadap guru dan pengawas. Berikut penilaian kebutuhan bagi guru
yang diperlukan di dalam supervisi klinis melalui platform edmodo.
1. Pengawas
Wawancara dengan pengawas diperlukan untuk mengetahui guru
PAI yang akan dijadikan responden. Dari 96 guru PAI diketahui ada yang
masuk daftar emis terhitung 94 orang. Responden yang diambil adalah 20
orang. Pengawas dalam hal teknologi informasi perlu mendapatkan
treatmant terlebih dahulu untuk dapat menggunakan platform edmodo.
Sambil menentukan sampel yang akan dijadikan responden maka
pengawas memberikan rekomendasi untuk penentuan jumlah responden
sebanyak 20 guru PAI SD serta menetapkan tempat di ruang PSB SDN 01
Kutowinangun Salatiga.
2. Laptop/Notebook/Desktop/Smarphone
Prioritas utama dalam kajian ini adalah perangkat keras yang
diperlukan seperti laptop/Notebook/Desktop/Smartphone. Maka dari itu
peneliti melalui pengawas harus memastikan guru PAI di Salatiga untuk
pelaksanaannya membawa laptop dengan tujuan lebih mudah menerima
penjelasan dan sudah support dengan browser yang tersedia. Peralatan itu
digunakan untuk mengakses data internet melalui jaringan
2G/3G/4G/Wi-Fi dengan konektivitas jaringan yang tersedia. Untuk memfasilitasi
responden dalam menggunakan ini maka penulis memilih tempat yang
respresentatif dengan fasilitas internet yaitu di ruang PSB SDN
3. Modem/Smartphone
Untuk menghubungkan perangkat keras diperlukan sebuah Wi-Fi
tetapi ketika di sekolah atau di rumah perlu sebuah modem/smartphone.
Ini digunakan untuk menyebarkan signal yang dipancarkan melalui
hotspot yang sudah tersedia pada modem/smarphone sedangkan Wi-Fi
pada laptop untuk menerima signal hotspot dan digunakan untuk akses.
4. Platform Edmodo
Untuk menjalankan platform edmodo terhadap guru maka guru
dan pengawas harus bisa menjalankan platform edmodo. Beberapa yang
harus dikuasai oleh pengawas dan guru adalah sebagai berikut:
a. Mendaftarkan diri dengan menggunakan e-mail
b. Melengkapi data
c. Membuat group
d. Posting
e. Membalas posting
f. Melampirkan file (atached file)
5. Lokasi
Sebelum melakukan pelatihan terhadap guru, peneliti dan
pengawas PAI SD Salatiga memilih tempat yang representatif untuk
responden terpilih. Tempat yang dipilih adalah ruang PSB SDN
Kutowinangun 01 Salatiga yang sudah terkoneksi dengan Wi-Fi untuk
C. Hipotesis Ide
Berdasar penilaian kebutuhan tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis ide “implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017”.
D. Tindakan 1
Sebelum mengenalkan platform edmodo penulis mempresentasikan
dahulu tentang supervisi klinis untuk memberikan pemahaman karena baik
pengawas belum pernah melakukan kegiatan supervisi klinis dan guru belum
mengetahui apa yang dimaksud dengan supervisi klinis.
Penelitian ini menggunakan teori nonprobabilitas dengan teknik
snowball sampling. Sesuai rencana maka dari 20 responden yang ditentukan
menjadi sampel, yang bersedia sejumlah 11 guru PAI SD. Berikut adalah
responden yang bersedia menjadi sampel.
Tabel 2.1. Responden Supervisi Klinis
No Nama Unit Kerja
1 Umi Hani, M.Pd.I Pengawas
2 Aulia Safiana SDN 01 Tegalrejo
3 Yeni Purnamasari SD PTQ An Nida
4 Siti Khoiriyah SDN 08 Salatiga
5 Arfiyatun SDN 03 Randuacir
6 Ervina Hasta Dewi SDN 01 Salatiga
7 Uswatun Hamidah SDN 01 Dukuh
8 Rafin Nawawi SDN 03 Kumpulrejo
9 Dwi Sarwanto SDN 05 Tegalrejo
10 Noviana Heni Rahmawati SDN 03 Gendongan
11 Rif’ah Munawaroh SDN 01 Kumpulrejo
Observasi pada tindakan 1 adalah guru belum pernah melaksanakan
kegiatan supervisi klinis. Selanjutnya implementasi platform edmodo terhadap
guru PAI SD untuk dapat digunakan dalam praktik kepengawasan khususnya
supervisi klinis. Tahap yang dilakukan adalah menjadikan pengawas sebagai
guru dan menjadikan guru sebagai siswa. Keberhasilan registrasi guru PAI SD
dalam platform edmodo langsung memaksimalkan kesempatan yang ada untuk
dapat menggunakannya.
Gambar 2.1. Sosialisasi pemanfaatan platform edmodo
Selanjutnya penentuan tahap pertemuan awal guru dengan pengawas.
Pertemuan awal dilakukan melalui platform edmodo. Responden dalam
melakukan pertemuan awal sedikit demi sedikit bisa mengakses fitur kiriman
untuk berkomunikasi langsung dengan pengawas dan rencana observasi. Di
dalam pertemuan awal inilah guru mengemukakan permasalahan yang
dihadapi terhadap pengawas. Pengawas menanggapi dengan memanfaatkan
fitur notifikasi masuk dan memulai percakapaan dengan memanfaatkan fitur
Gambar 2.2. Percakapan pada pertemuan awal implementasi
platform edmodo dalam supervisi klinis untuk
meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SDmelalui fitur notifikasi
Tahap observasi pembelajaran Guru Uswatun Hamidah
mengemukakan kendala-kendala pada saat mengajar menggunakan metode
role playing, dan guru kesulitan dalam mengatur peserta didiknya. Ternyata
dalam pembagian kelompoknya homogen. Jadi kelompok yang aktif selalu
aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan yang pasif juga tidak mengikuti
sebagaimana mestinya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran juga tidak
disesuaikan dengan apa yang dilakukan. Kesesuaian antara kompetensi inti
dan kompetensi dasar tidak sesuai dengan indikator yang dibuat. Materi
sebelumnya belum tersampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang menantang
untuk siswa tidak diutarakan dengan maksud menarik perhatian siswa.
Manfaat materi yang dipelajari juga belum disampaikan diawal pembelajaran.
Gambar 2.3. Observasi pengawas terhadap guru PAI SD
Pada pertemuan balikan Guru Uswatun Hamidah bersama pengawas
melakukannya pada platform edmodo. Salah satu yang paling mengena dari
implementasi platform edmodo adalah baik pengawas maupun guru saling
dapat berkomunikasi pada pertemuan awal untuk menentukan kapan observasi
dilakukan. Sebelum observasi pengawas membuat instrumen penilaian
penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan menilai pelaksanaan
mengajar. Pada pertemuan balikan pengawas memberi motivasi kepada guru
yang sudah tergabung di grup kepengawasan untuk memberikan arahan
kepada guru. Motivasi atau masukan dari pengawas diberikan kepada guru
yang bersangkutan melalui fitur notifikasi. Percakapan antara guru dan
pengawas hanya bisa diakses oleh pengawas dan guru itu sendiri.
Dibawah ini adalah gambar menunjukkan pemberitahuan antara
Gambar.2.4. Percakapan pertemuan balikan pada implementasi
platform edmodo dalam supervisi klinis untuk
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD melalui fitur notifikasi
Guru supaya dalam membagi kelompoknya dibuat acak
menggunakan angka 1 sampai dengan 5 untuk membagi kelompok sejumlah
5. Berikut data di lapangan seperti yang ditunjukkan dalam tabel.
Tabel 2.2. Temuan di lapangan
No Responden Data faktual di lapangan Tanggal
1 1 Alokasi waktu di RPP belum sesuai Belum sesuai antara kunci jawaban dan penskoran dengan soal
Belum mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa
Belum menyampaikan manfaat dari yang dipelajari
Pesan yang disampaikan kurang mengena dan belum melibatkan peserta didik dalam memanfaatkan media
Interaksi dan respon terhadap peserta didik kurang dan belum membuat siswa lebih ceria
Bahasa lisan dan tulisan masih campuran
Tidak menyampaikan tindak lanjut dan pengumpulan portofolio
2 2 Indikator pada RPP pencapaian kompetensi belum sesuai
Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa
Belum menyampaikan manfaat dari yang dipelajari
Belum menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
Bahasa lisan dan tulisan masih campuran
Rencana berikutnya belum disampaikan
17 April 2017
3 3 Kesesuaian KI, KD dengan
perumusan indikator
Belum mengajukan pertanyaan yang menantang
Kurangnya pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
Kegiatan penutup belum optimal
18 April 2017
4 4 Kesesuaian materi dengan pendekatan scientific
belum menunjukkan pelibatan peserta didik dalam penggunaan media dan hubungan dengan siswa masih kaku
18 April 2017
5 5 Kesesuaian dengan waktu dengan penilaian antara soal dan kunci jawaban
Bahasa lisan dan tulis perlu diperbaiki Kegiatan penutup belum sesuai harapan
19 April 2017
6 6 Kesesuaian dengan waktu dengan penilaian antara soal dan kunci jawaban pada RPP
Belum mengkaitkan materi sebelumnya pada pembelajaran Pemanfaatan sumber belajar/media kurang menarik perhatian
Bahasa lisan masih campuran Kegiatan penutup belum optimal
19 April 2017
7 7 Kesesuaian KI, KD dengan
perumusan indikator pada RPP
Belum mengkaitkan materi sebelumnya
Pertanyaan untuk memancing siswa belum ada
Belum menyampaikan manfaat materi Bahasa lisan dan tulisan masih perlu perbaikan
Kegiatan penutup belum optimal
8 8 Kesesuaian antara perumusan
indikator kompetensi dengan karakteristik peserta didik
Kegiatan apersepsi belum terlaksana sesuai rencana
Rencana kegiatan belum disampaikan Pemanfaatan sumber belajar belum dilakukan sesuai rencana
20 April 2017
9 9 Penggunaan media yang belum
disesuaikan antara indikator, pendekatan scientific dan karakteristik peserta didik
Apersepsi belum mengkaitkan dan mendemonstrasikan pengalaman peserta didik
21 April 2017
10 10 Penilaian antara soal dan kunci jawaban dibuat serta alokasi waktu Apersepsi kurang sempurna
Rencana kegiatan belum dijelaskan Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran kurang
Bahasa lisan masih campur Kegiatan penutup tidak sempurna
22 April 2017
11 11 Kesesuaian perumusan indikator kompetensi dan perencanaan proses hasil yang akan dicapai peserta didik, karakter peserta didik serta alokasi waktu
Apersepsi tidak terlaksana sesuai rencana
Pemanfaatan media masih terpusat guru
Kegiatan penutup tidak sempurna
22 April 2017
E. Implikasi Tindakan 1
Untuk mengetahui kategori masing-masing Guru PAI SD ataupun
Pengawas PAI SD maka penulis memberikan angket yang berkaitan dengan
platform edmodo. Di bawah ini adalah data implementasi platform edmodo
yang diperoleh pengawas PAI untuk mengetahui kemampuan pengawas PAI
Tabel 2.3. Data implementasi platform edmodo Pengawas PAI SD
No Indikator Skala Prioritas
1 2 3 4 5
1 Mencari edmodo melalui browser 3
2 Registrasi ke edmodo 4
3 Buat pasword 5
4 Login edmodo 1
5 Mengubah gambar profil 1
6 Mengubah nama 2
7 Melengkapi email 1
8 Melengkapi nama unit kerja 1
9 Pengaturan acount 3
10 Mengubah gb profil 2
11 Melengkapi negara 1
12 Membuat group 4
13 Mengikuti komunitas 5
14 Posting kiriman 3
15 Menanggapi post 3
16 Melampirkan file 3
17 Melampirkan link 3
18 Melampirkan foto dari galeri 1
19 Mengunduh 4
20 Logout dari edmodo 2
Jumlah tiap item 6 6 18 12 10
Jumlah 52
Untuk melihat kemampuan guru juga diukur kemampuannya. Dan
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4. Data implementasi platform edmodo Guru PAI SD
No INDIKATOR
SKALA PRIORITAS RESPONDEN
1 2 3
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
A PLATFORM EDMODO
20 Logout dari edmodo 5 2
Tabel 2.5. Hasil data rata-rata implementasi platform edmodo Guru PAI SD
dibuat interval dengan rumus .
Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat.
Tabel 2.6. Interval implementasi platform edmodo
Nilai Frekuensi Kategori
86,75 – 96,00 2 A
77,25 – 86,75 5 B
68,25 – 77,25 2 C
59,00 – 68,25 2 D
Dengan demikian dapat diketahui:
1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 2 orang
2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 5 orang
3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 2 orang
4. Untuk guru yang m asuk kategori D sebanyak 2 orang
Berdasarkan data tersebut maka Pengawas PAI SD butuh
pendampingan secara serius karena selain faktor laptop yang tidak support
selain itu adalah jam terbang pengawas dalam berselancar di dunia maya
masuk dalam kategori rendah. Selain itu pengawas dalam wawancara tidak
terstruktur menyatakan bahwa platform edmodo adalah hal baru dan salah satu
ilmu baru dalam kegiatan pembelajaran yang ditarik ke kepengawasan
sedangkan guru berdasar data tersebut platform edmodo dapat membantu
untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya terutama performance
mengajar. Dan berikut adalah hasil dari tindakan 1 pada tahap 1 implementasi
platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi
Tabel 2.7. Implikasi dari tindakan 1 implementasi platform
edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
kompetensi profesional Guru PAI SD tahap 1 pada daur 1
No Responden Skor yang diperoleh
Rata-rata Skor penilaian RPP Skor hasil observasi
1 1 63,49 56,67 60,08
2 2 66,67 60,00 63,33
3 3 65,08 63,33 64,21
4 4 66,67 63,33 65,00
5 5 68,25 66,67 67,46
6 6 76,19 76,67 76,43
7 7 66,67 70,00 68,33
8 8 63,49 60,00 61,75
9 9 61,90 53,33 57,62
10 10 57,14 46,67 51,90
11 11 55,56 43,33 49,44
Rata-rata 64,65 60,00 62,32
Berdasarkan rumus interval 𝑖 = 𝑋𝑡−𝑋𝑟 +1
𝐾𝑖 maka
𝑖= (76,43−49,44) + 1
4
𝑖= 26,99 + 1
4
𝑖= 27,99
4 = 7,0
Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat guru
yang masuk dalam kategori A, B, C, D. berikut adalah tabel interval observasi
implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
Tabel 2.8. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1 Daur 1
Nilai Frekuensi Kategori
69,43 – 76,43 1 A
62,43 – 69,43 6 B
55,43 – 62,43 2 C
48,43 – 55,43 2 D
Dengan demikian dapat diketahui:
1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 1 orang
2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 6 orang
3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 2 orang
4. Untuk guru yang masuk kategori D sebanyak 2 orang
Rata-rata nilai RPP yang dapat dinilaikan pengawas sebesar 64,65.
rata nilai guru mengajar yang diobservasi pengawas sebesar 60,00
Rata-rata-rata nilai guru yang diobservasi adalah 62,32. Berdasarkan hasil tersebut
masih perlu ditingkatkan lagi.
F. Evaluasi Tindakan 1
Dalam penggunaan platform edmodo pengawas merasa kesulitan
untuk menggunakan laptop dengan alasan tertentu berbanding terbalik dengan
guru. Saran dalam hal ini pengawas harus pindah perangkat untuk mengetahui
notifikasi masuk. Kendala teknis seperti tidak punya modem, smartphone,
gadget yang dialami guru menjadi hal yang sangat penting untuk antisipasi
lalu lintas data down.
Ketidaktelitian guru dalam dalam penulisan RPP sering terjadi dalam
soal beserta kunci jawaban menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Dan yang paling utama adalah persiapan
yang bagus untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
Berdasarkan data dan faktual pada tindakan 1 yang perlu dievaluasi
dari tindakan 1 secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop karena kondisinya kurang baik.
2. Guru harus mengikuti perkembangan teknologi.
3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.
4. Ketika mengajar guru belum sepenuhnya mengikuti RPP yang dibuat.
5. Ketidaktelitian menulis RPP dalam mencantumkan materi pembelajaran.
6. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian.
Berikut adalah hasil evaluasi implementasi platform edmodo dalam
supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD.
Tabel 2.9. Hasil dari evaluasi implementasi platform edmodo
dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
kompetensi profesional Guru PAI SD pada tindakan 1 di tahap 2 daur 1
No Responden Skor yang diperoleh
Rata-rata Skor penilaian RPP Skor hasil observasi
1 1 65,08 60,00 62,54
2 2 68,25 63,33 65,79
3 3 68,25 70,00 69,13
4 4 69,84 70,00 69,92
5 5 71,43 76,67 74,05
6 6 77,78 76,67 77,22
7 7 71,43 70,00 70,71
8 8 66,67 66,67 66,67
9 9 63,49 63,33 63,41
10 10 60,32 56,67 58,49
11 11 57,14 56,67 56,90
Berdasarkan rumus interval 𝑖 = 𝑋𝑡−𝑋𝑟 𝐾𝑖 +1 maka
𝑖= (77,22−56,90) + 1
4
𝑖= 20,32 + 1
4
𝑖 =21,32
4 = 5,33
Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat guru
yang masuk dalam kategori A, B, C atau D.
Tabel 2.10. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 2 Daur 1
Nilai Frekuensi Kategori
71,89 – 77,22 2 A
66,56 – 71,89 4 B
61,23 – 66,56 3 C
55,90 – 61,23 2 D
Dengan demikian dapat diketahui:
1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 2 orang
2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 4 orang
3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 3 orang
4. Untuk guru yang masuk kategori D sebanyak 2 orang
Rata-rata nilai RPP yang dapat dinilaikan pengawas sebesar 67,24.
rata nilai guru mengajar yang di observasi pengawas sebesar 66,36
kenaikan dari tahap 1 ke tahap 2 pada daur 1 hanya sebesar 4,48 dan perlu
peningkatan lagi. Berikut adalah data yang perlu dievaluasi pada tahap 2.
Tabel 2.11. Temuan di lapangan perlu dievaluasi dari hasil tahap 2 daur 1 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD
No Responden Data faktual di lapangan Tanggal
1 1 Alokasi waktu
Kunci jawaban dan skor
Apersepsi belum menyentuh pada pertanyaan yang menantang dan manfaat yang akan dipelajari Pemanfaatan sumber belajar belum melibatkan peserta didik dan pesan kurang menarik
Pelibatan peserta didik belum maksimal
Bahasa masih campur
Kegiatan penutup tidak
menyampaikan rencana berikutnya
24 April 2017
2 2 Indikator kompetensi perlu
disesuaikan pencapaian siswa Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa
Belum mendemonstrasikan yang terkait dengan tema
Belum menyampaikan manfaat dan rencana kegiatan dari yang dipelajari
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran belum sesuai rencana
Bahasa lisan dan tulisan masih campuran
Rencana berikutnya belum disampaikan
24 April 2017
3 3 Kesesuaian KI, KD dengan
pencapaian kompetensi kurang jelas
Belum mengajukan pertanyaan yang menantang
Kurangnya pelibatan peserta didik dalam pembelajaran/kaku
Bahasa masih campuran
Kegiatan penutup belum optimal
4 4 Media kurang sesuai dengan
materi pada penerapan pendekatan scientific
Pertanyaan pada apersepsi tidak diajukan
Materi tidak dikaitkan, manfaat tidak disampaikan
Keterampilan menggunakan media masih standar/pesan yang menarik jadi kurang
25 April 2017
5 5 RPP ada perubahan
Kegiatan apersepsi dan kegiatan penutup belum optimal
26 April 2017
6 6 Alokasi waktu perlu di sesuaikan dengan materi
Penilaian antara soal dan kunci jawaban pada RPP belum ada Belum mengkaitkan materi sebelumnya pada pembelajaran Bahasa lisan masih campuran Kegiatan penutup belum optimal
26 April 2017
7 7 Kunci jawaban dan alokasi waktu belum sesuai pada RPP
Apersepsi tidak maksimal
Bahasa lisan dan tulisan masih perlu perbaikan
Kegiatan penutup belum optimal
27 April 2017
8 8 Kesesuaian antara perumusan
indikator kompetensi belum sesuai Apersepsi tidak sesuai rencana Pemanfaatan sumber belajar belum menampilkan pesan yang menarik
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran tidak muncul
27 April 2017
9 9 Materi tidak ditampilkan dalam
RPP
Media belum menyesuaikan karakter peserta didik
Apersepsi tidak maksimal
Interaksi guru dan murid masih kaku
Kegiatan penutup tidak sempurna 10 10 Perumusan indikator belum rinci
Alokasi waktu kurang sesuai Kunci jawaban dan pedoman skor tidak ada
Rencana kegiatan tidak
disampaikan
Sumber belajar/media belum memunculkan pesan yang menarik Pelibatan peserta didik masih kurang
Bahasa masih campuran
Kegiatan penutup tidak sempurna
29 April 2017
11 11 Penyempurnaan perumusan
indikator kompetensi dan perencanaan proses hasil yang akan dicapai peserta didik, karakter peserta didik serta alokasi waktu
Apersepsi tidak optimal
Pemanfaatan media belum
memunculkan pesan yang menarik Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran kaku
Kegiatan penutup tidak sempurna
29 April 2017
Berdasarkan data dan faktual pada tindakan 1 yang perlu dievaluasi
dari tindakan 1 secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop (faktor kondisi).
2. Kemampuan menyusun rumusan indikator.
3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.
4. RPP yang dibuat belum dilakukan secara optimal.
5. Ketidaktelitian guru dalam menulis RPP dalam mencantumkan materi
pembelajaran masih muncul.
6. Rencana kegiatan dan manfaat yang dipelajari sering tidak disampaikan.
8. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian masih ada yang belum
memunculkan dalam RPP.
G. Hasil
Hasil observasi pada daur 1 menunjukkan bahwa implementasi
platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017 pada observasi tahap pertama
rata-rata 62,32 atau kurang. Dan tahap kedua rata-rata 66,80 seperti yang
ditampilkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.12. Progres hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1 dan tahap 2 Daur 1
No Responden Hasil Tahap 1 Hasil Tahap 2 Rata-rata
1 1 60,08 62,54 61,31
2 2 63,33 65,79 64,56
3 3 64,21 69,13 66,67
4 4 65,00 69,92 67,46
5 5 67,46 74,05 70,75
6 6 76,43 77,22 76,83
7 7 68,33 70,71 69,52
8 8 61,75 66,67 64,21
9 9 57,62 63,41 60,52
10 10 51,90 58,49 55,20
11 11 49,44 56,90 53,17
Rata-rata 62,32 66,80 64,56
Setelah dievaluasi maka observasi pada daur 1 menunjukkan bahwa
implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan
Berdasarkan tabel diatas pembelajaran pada daur 1 hasil observasi
tahap 1 rata-rata mencapai 66,32 dan hasil observasi tahap 2 rata-rata
mencapai 66,80 seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 2.5. Grafik hasil observasi daur 1
Jadi hasil pada daur 1 rata-rata naik sebesar 4,48.
Berdasarkan hasil data tersebut maka dapat ditampilkan dalam tabel
berikut.
Tabel 2.13. Data Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD daur 1
Daur X1
Pengawas X1
Guru
𝑿𝟏=𝑿𝟏𝑷+𝑿𝟏𝑮
𝟐 X2 𝑿=
𝑿𝟏+𝑿𝟐
𝟐
Progres X2
Y
1 52 79,64 65,82 64,56 65,19 4,48 77,06
Karena X1 dan X2 < Y maka dapat menjawab hipotesis hasil daur 1
bahwa implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017.
0 20 40 60 80
Daur 1 Daur 2
BAB III
DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 2
A. Redefinisi Permasalahan
Permasalahan lain dalam tindakan 1 terutama dalam fleksibilitas
pengawas dalam melakukan observasi. Aktifitas guru yang terbatas pada
laptop atau komputer sendiri menjadi hambatan untuk selalu terhubung secara
terus menerus. Selain itu guru tidak ingin selalu login dan logout. Masalah lain
muncul ketika pemberian solusi untuk mengunduh aplikasi di play store. Guru
tidak serta merta setuju dengan install aplikasi pada smartphonenya dengan
alasan klasik yaitu memakan penyimpanan internal dan membuat lemot kerja
smartphone.
Pengawas juga berharap agar guru juga harus membuka diri untuk
selalu update terhadap perkembangan teknologi. Berdasarkan daur 1 dan
faktual di lapangan maka dapat peneliti redefinisi permasalahan sebagai
berikut:
1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop (faktor kondisi).
2. Kurangnya kemampuan guru dalam menyusun rumusan indikator.
3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.
4. RPP yang dibuat belum dilakukan secara optimal.
5. Ketidaktelitian guru dalam menulis RPP dalam mencantumkan materi
pembelajaran masih muncul.
7. Kegiatan apersepsi belum optimal.
8. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian masih ada yang belum
memunculkan dalam RPP.
B. Penilaian Kebutuhan
Peneliti mencari data dengan membuat daftar analisis kebutuhan
yang hasilnya dijadikan pertimbangan untuk dilakukan tindakan atau
treeatmant terhadap guru dan pengawas.
Berikut penilaian kebutuhan bagi guru yang diperlukan di dalam
supervisi klinis melalui platform edmodo.
1. Pengawas
Observasi kelas yang dilakukan seperti biasanya dan pengawas
mengarahkan guru mengajar materi yang berbeda atau sama jika tatap
muka yang dibutuhkan lebih dari dua kali tatap muka. Dan mencoba untuk
upload video mengajar.
2. Laptop/Notebook/Desktop/Smarphone
Masih dengan perangkat keras yang diperlukan seperti
laptop/Notebook/Desktop/Smartphone. Maka dari itu peneliti melalui
pengawas harus memastikan guru PAI di Salatiga dalam melaksanakan
proses belajar mengajar menggunakan gadget untuk merekam kegiatan
pembelajarannya di dalam kelas. Peralatan itu digunakan untuk merekam
kegiatan belajar mengajar dan menyimpan di dalam perangkat tersebut dan
3. Modem/Smartphone
Untuk menghubungkan perangkat keras diperlukan sebuah Wi-Fi
tetapi ketika di sekolah atau di rumah perlu sebuah modem/smartphone.
Ini digunakan untuk menyebarkan signal yang dipancarkan melalui
hotspot yang sudah tersedia pada modem/smarphone sedangkan Wi-Fi
pada laptop untuk menerima signal hotspot dan digunakan untuk akses.
4. Platform Edmodo
Untuk menjalankan platform edmodo terhadap guru maka
pengawas harus bisa menjalankan platform edmodo. Beberapa yang harus
dikuasai oleh pengawas adalah sebagai berikut:
a. Mengecek notifikasi masuk.
b. Mengunduh lampiran (video).
c. Mengobservasi guru melalui video yang dilihat.
C. Hipotesis Ide
Berdasar penilaian kebutuhan tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis ide “implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017”.
D. Tindakan 2
Masih dengan responden yang sama berikut yang akan diobservasi
oleh pengawas.
Tabel 3.1. Responden Supervisi Klinis
No Nama Unit Kerja
1 Umi Hani, M.Pd.I Pengawas
3 Yeni Purnamasari SD PTQ An Nida
4 Siti Khoiriyah SDN 08 Salatiga
5 Arfiyatun SDN 03 Randuacir
6 Ervina Hasta Dewi SDN 01 Salatiga
7 Uswatun Hamidah SDN 01 Dukuh
8 Rafin Nawawi SDN 03 Kumpulrejo
9 Dwi Sarwanto SDN 05 Tegalrejo
10 Noviana Heni Rahmawati SDN 03 Gendongan
11 Rif’ah M SDN 01 Kumpulrejo
12 Ma’rifatun SDN 02 Mangunsari
Seperti pada daur 1 penentuan tahap pertemuan awal guru dengan
pengawas pertemuan awal dilakukan melalui platform edmodo.
Gambar 3.1. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo dalam supervisi klnis untuk
meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD
Tahap observasi pembelajaran pengawas terhadap guru dilakukan
seperti biasanya serta melihat video hasil rekaman mengajar guru tetapi tidak
semulus yang direncanakan karena ada pembatasan kapasitas sebesar 100MB
Gambar 3.2. Lanjutan pemanfaatan fitur atached file untuk unggah video
Pada pertemuan balikan guru bersama pengawas melakukannya pada
platform edmodo. Masukan dari pengawas terhadap guru yang bersangkutan
juga dilakukan melalui fitur notifikasi. Berikut adalah percakapan pada
pertemuan balikan.
Gambar 3.3. Percakapan pada pertemuan balikan implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk