• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS IMPLEMENTASI PLATFORM EDMODO DALAM SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SD SE-SALATIGA TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TESIS IMPLEMENTASI PLATFORM EDMODO DALAM SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SD SE-SALATIGA TAHUN 2017"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI SD

SE-SALATIGA TAHUN 2017

oleh

ABIDIN SHOLEH NIM. 12010150062

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan Untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode action research. Teknik Pengambilan data melalui observasi dan wawancara dengan

analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa; Pertama, rata-rata hasil observasi daur 1 pada tahap 1 sebesar 62,32 dan pada tahap 2 sebesar 66,80 dengan progress kenaikan 4,48 dengan kategori A sejumlah 1 orang, kategori B sejumlah 8 orang, kategori C sejumlah 2 orang. Kedua, rata-rata hasil observasi daur 2 pada tahap 1 sebesar 76,52 dan pada tahap 2 sebesar 84,40 dengan progress kenaikan 7,88 dengan kategori A sejumlah 10 orang dan kategori B sejumlah 1 orang. Ketiga, implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD dengan mempertimbangkan tingkat skor rata-rata sebesar 65,19 yang berarti dengan skor tersebut mampu melaksanakan supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD.

(6)

ABSTRACT

This study aims to find out the implementation of edmodo platform in clinical supervision to improve professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school in Salatiga in 2017. This research uses the action research method. Data retrieval technique through observation and interview with descriptive analysis.

The results of this study conclude that; First, the average result of observation cycle 1 in stage 1 is 62,32 and in stage 2 is 66,80 with progress increase 4,48 with category A is 1 person, category B is 8 people, category C is 2 people. Secondly, the average result of observation of cycle 2 in stage 1 is 76,52 and in stage 2 is 84,40 with progress increase 7,88 with category A is 10 people and category B is 1 person. Third, the implementation of the edmodo platform in clinical supervision can be used to improve the professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school by considering the average score level of 65.19 which means that the score is capable of performing clinical supervision to improve the professional competence of The Islamic Education teacher of elementary school.

Keywords: edmodo, clinical supervision, professional competence, MP4 video,

(7)

PRAKATA

Alh}amdulillahirabbil ‘aalami<n. Was}s}ala<tu wassala<mu ‘ala sayyidil

anbiyai wal mursali<n, wa’ala< alihi wa s}oh}bihi ajma’in. Segala puji atas segala

rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Implementasi Platform Edmodo dalam Supervisi Klinis untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru PAI SD Se-Salatiga Tahun 2017”.

Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari

berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Jazzakumullah khairan

kas||ira kepada :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

3. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd selaku pembimbing tesis yang telah

membimbing sampai tesis selesai.

4. Semua Dosen Program Beasiswa Supervisi Pascasarjana Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan

selama penulis mengikuti kuliah.

5. Teman-teman Program Beasiswa Supervisi Pascasarjana Institut Agama Islam

(8)

6. Kepada Guru PAI SD Salatiga yang telah berkontribusi dalam penelitian.

7. Kepada Pengawas PAI SD Salatiga yang selalu mendampingi dalam

penelitian

8. Kepada keluarga tercinta yang telah memotivasi dan memberikan segala

fasilitas selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bisa bermanfaat untuk penulis dan juga semua

pihak. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis mengharap saran dan masukan yang membangun.

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... B. Rumusan dan Batasan Masalah ... C. Signifikansi Penelitian ... D. Tinjauan Pustaka ... E. Metode Penelitian ... F. Sistematika Penulisan ... 1 4 5 6 12 13 BAB II DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 1 ... 14

A. Identifikasi permasalahan ...

B. Penilaian kebutuhan ... 14

(10)

C. Hipotesis ide ...

D. Tindakan 1 ...

E. Implikasi Tindakan 1 ...

F. Evaluasi Tindakan 1 ...

G. Hasil ...

18

18

24

32

38

BAB III DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 2 ... 40

A. Redefinisi Permasalahan ...

B. Penilaian Kebutuhan ...

C. Hipotesis Ide ...

D. Tindakan 2 ...

E. Implikasi Tindakan 2 ...

F. Reevaluasi Tindakan 2 ...

G. Penetapan Hasil ...

40

41

42

42

46

49

53

BAB IV PENUTUP ... 60 A. Simpulan ...

B. Saran ... 60

61

DAFTAR PUSTAKA ...

LAMPIRAN ...

BIOGRAFI PENULIS ... 62

65

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Responden Supervisi Klinis …... 18 2.2. Temuan di lapangan …... 22 2.3. Data implementasi platform edmodo Pengawas PAI SD ...…………. 25 2.4. Data implementasi platform edmodo Guru PAI SD ……… 25 2.5. Hasil data rata-rata implementasi platform edmodo Guru PAI SD ... 29 2.6. Interval implementasi platform edmodo ...……….. 30 2.7. Implikasi dari tindakan 1 implementasi platform edmodo dalam

supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru

PAI SD tahap 1 pada daur 1 ……… 31

2.8. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD

Tahap 1 Daur 1 ……… 32

2.9. Hasil dari evaluasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD

pada tindakan 1 di tahap 2 daur 1 ……… 33

2.10. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD

Tahap 2 Daur 1 ……… 34

2.11. Temuan di lapangan perlu dievaluasi dari hasil tahap 2 daur 1 mplementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD ………. 35 2.12. Progres hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis

untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1

dan tahap 2 Daur 1 ……….. 38

2.13. Data Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD daur 1 … 39

3.1. Responden Supervisi Klinis ……… 42

3.2. Temuan dilapangan ………. 45

3.3. Implementasi platform edmodo……… 47

3.4. Implikasi dari tindakan 2 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru

PAI SD tahap 1 pada daur 2 ……… 48

3.5. Interval observasi tahap 1 daur 2 ………. 48

3.6. Hasil setelah dievaluasi pada tindakan 2 melalui implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD tahap 2 pada daur 2 ………… 51

3.7. Interval observasi tahap 2 daur 2 ………. 51

(12)

edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi

profesional Guru PAI SD ……… 52

3.9. Progres hasil pada tahap 1 dan tahap 2 daur 2 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi

profesional Guru PAI SD ……… 54

3.10. Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompentensi profesional Guru PAI SD pada daur 1

dan daur 2 ……… 55

3.11. Data hasil rata-rata daur 1 dan daur 2 ………. 55

3.12. Rentang nilai ………... 57

3.13. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif daur 1.. 56 3.14. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif daur 2.. 58 3.15. Hasil mengkomunikasikan data kuantitatif menjadi kualitatif

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1. Siklus Model McKernan ………. 12

2.1. Sosialisasi pemanfaatan platform edmodo ……….. 19 2.2. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo

dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional

Guru PAI SD melalui fitur notifikasi ……….. 20

2.3. Observasi ………. 21

2.4. Percakapan pertemuan balikan pada implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD melalui fitur notifikasi ………... 22

2.5. Grafik hasil observasi daur 1 ………... 39

3.1. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional

guru PAI SD ……… 43

3.2. Lanjutan pemanfaatan fitur atached file untuk unggah video ………. 44 3.3. Percakapan pada pertemuan balikan implementasi platform edmodo

dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional

guru PAI SD ……… 44

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen pengawas ... 65

2. Instrumen Guru ... 66

3. Wawancara ... 71

4. Pedoman Observasi ... 78

5. Surat Ijin Penelitian ... 85

6. Surat Bukti telah Melakukan Penelitian ... 86

7. Rekapitulasi Hasil Analisis daur 1 dan daur 2 ... 88

8. Foto ... 119

9. Pengantar Bimbingan Tesis ... 121

10.Berita Acara Ujian Proposal Tesis ... 122

11. Berita Acara Ujian Tesis ... 123

12. Catatan Perbaikan Ujian Proposal Tesis ... 124

13. Catatan Perbaikan Ujian Tesis ... 125

14. Lembar Bimbingan Tesis ... 126

15. Sertifikat ... 127

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Rasio pengawas yang tidak sebanding berakibat pada tidak maksimal

dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawas. Perlu media untuk membantu

meningkatkan profesional guru. Apabila kelemahan atau kesulitan guru dapat

diperbaiki, berarti mutu pembelajaran dapat ditingkatkan, dan pada akhirnya

tujuan pendidikan dapat dicapai secara optimal.1

Observasi awal menunjukkan data bahwa di Salatiga hanya memiliki

1 pengawas PAI untuk mengawasi 96 guru PAI di jenjang pendidikan dasar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru Bab IV Beban Kerja pasal 54 ayat 8 bahwa Beban kerja

pengawas satuan pendidikan, pengawas mata pelajaran, atau pengawas

kelompok mata pelajaran dalam melakukan tugas pembimbingan dan

pelatihan profesional Guru dan pengawasan yang ekuivalen dengan paling

sedikit 24 (dua puluh empat) jam pembelajaran tatap muka dalam 1 (satu)

minggu.2 Rasio yang tidak sebanding antara pengawas dan guru menjadikan

kerja pengawas akan semakin berat karena minimmya pengawas juga

berakibat pada tugas tambahan yang dibebankan menjadi bertambah.

Sedangkan guru dalam melakukan rapat kerja seminggu sekali itupun belum

tentu ada informasi dari pengawas.

1Dwi Iriyani, “Pengembangan Supervisi Klinis Untuk Meningkatkan Keterampilan Dasar Mengajar Guru”, Didaktika, Volume 2, Nomor 2 (Maret 2008), 278-285.

2

(16)

Komunikasi dengan berbasis data seperti Whatsapp Messenger

memiliki kekurangan yaitu harus menyimpan kontak mengurangi internal

smartphone. Sebetulnya aplikasi seperti Whatsapp Messenger untuk intern

dalam cakupan wilayah binaan sudah mencukupi tetapi untuk bisa terhubung

ke dunia luar maka perlu sebuah media yang sifatnya lebih luas. Ada salah

satu platform sosial media yang dapat digunakan oleh praktisi di dunia

pendidikan yaitu edmodo. Platform edmodo ini digunakan oleh para pendidik

di seluruh dunia. Jadi permasalahan guru dan pengawas di lapangan bisa

dikomunikasikan dengan terhubung dengan orang lain bahkan diluar negeri

sekalipun. Ada keistimewaan tersendiri dari platform edmodo sendiri yaitu

dengan perangkat apapun bisa mengakses dan terhubung dengan seseorang

diluar negeri tanpa harus menyimpan nomor telepon untuk bisa berkomunikasi

secara langsung. Hal ini menjadi penting mengingat beratnya tugas pengawas

perlu sebuah media yang bisa membantu kinerja pengawas sekaligus

memudahkan guru dalam berkonsultasi dengan pengawas. Dengan browser

maka user akan bisa masuk melalui smartphone atau laptop.

Erman Uzun mengemukakan However, approximately 62% of the

academic leaders continues to believe online is as good as or better than

face-to-face (Allen & Seaman, 2006).3 Sebagian besar meyakini melayani melalui

online cenderung lebih baik dari pada tatap muka langsung. Tentunya hal ini

sangat menguntungkan bagi pengawas yang memiliki rasio lebih dari 1:20

dalam melakukan tugasnya. Senada dengan Erman Uzun, Tony

(17)

mengemukakan These supervisors saw an opportunity to improve the quality

of their services and took the leap.4 Dan hal ini sesuai dengan pesatnya

perkembangan teknologi informasi. Dalam konsep supervisi klinis pengawas

melalui kepala sekolah dalam melakukan kinerjanya ada benang merah jelajah

antara pengawas ke guru yaitu kepala sekolah. Di sinilah platform edmodo

menjadi media untuk memangkasnya.

Dan zaman sekarang rata-rata menggunakan pelaporan data secara

online. Seperti jual beli barang, belajar bahasa inggris, belajar bahasa arab,

belajar matematika, kuliah di Universitas Terbuka bisa dilakukan secara

online. Artinya orang lebih suka berhubungan dengan cara tanpa tatap muka

langsung atau face to face seperti yang biasa dilakukan,

Yusufhadi Miarso mengemukakan para guru harus diyakinkan

terlebih dahulu akan kegunaan teknologi itu dan bahwa teknologi tidak akan

mengganti kedudukannya sebagai guru, melainkan membantu untuk paling

tidak menyimpan dan menyajikan konsep, prinsip dan prosedur yang ingin

diajarkannya.5

Dakwah tidak harus ceramah tetapi juga mengeluarkan ide,

memberikan petunjuk dan mengarahkan kepada guru, sebagaimana firman

Allah SWT dalam Q.S As-Sajdah:24

4

Tony Rousmaniere, Edina Renfro-Michel, Using Technology to Enhance Clinical Supervision, Alexandria: American Counseling Association, 2016, 4.

5

(18)

24. dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar[1195]. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami. (Q.S As-Sajdah:24).6

Dari uraian tersebut penulis menegaskan bahwa penelitian ini layak

dan dibutuhkan hasil penelitiannya. Dengan argumen tersebut penulis

mengemukakan hipotesis implementasi platform edmodo dalam supervisi

klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga

dapat meningkatkan kompetensi profesional.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian tersebut penulis mengidentifikasi masalah sebagai

berikut: Pengawas mata pelajaran, Kepala Sekolah dan guru membutuhkan

akses tak terbatas melalui media. Penentuan lokasi memerlukan wilayah yang

sudah terkoneksi data. Namun terdapat kendala dalam hal komunikasi untuk

meningkatkan kompetensi profesional.

Masalah tersebut perlu dibatasi yaitu pengawas dan guru yang

dijadikan objek penelitian. Wilayah yang dipilih adalah Salatiga untuk

mempermudah peneliti. Sedangkan platform edmodo sendiri dibatasi dalam

penggunaannya karena platform edmodo sendiri pada dasarnya adalah

digunakan untuk guru dan siswa tetapi di dalam penelitian ini diarahkan dalam

6

(19)

konteks pengawas dan guru dengan mengambil feature notifikasi dan attached

file.

Dari uraian tersebut maka penulis merumuskan masalah berikut: “Bagaimanakah implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga?”

C. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini bertujuan menemukan solusi dalam supervisi klinis

dengan menggunakan platform edmodo untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru PAI SD Se-Salatiga. Selain itu untuk mengetahui kelebihan

dan kekurangan dalam memfasilitasi guru PAI dalam supervisi klinis melalui

platform edmodo. Penelitian ini diharapkan bisa menginspirasi para pembaca

untuk mengembangkan penelitian ini untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru PAI.

Secara teori penelitian ini diharapkan menambah khazanah ilmiah

dan menginspirasi para pembaca untuk mengembangkan penelitian ini untuk

meningkatkan kualitas keterampilan mengajar guru PAI, memudahkan guru

dalam mendapatkan masukan dari supervisor dalam meningkatkan kompetensi

profesionalnya, dan tentunya bisa mengaplikasikan hasil penelitian ini dan

menjadikan inspirasi para peneliti lain untuk mengkaji serta mengembangkan

penelitian ini.

Secara praktis penelitian ini diharapkan memudahkan supervisor

dalam supervisi klinis ketika melayani guru yang ingin meningkatkan

(20)

menggunakan platform edmodo dalam meningkatkan kompetensi profesional

dan membina guru. Masukan bagi pemerintah daerah untuk melakukan

analisis kebutuhan pengawas pada dinas terkait secara akurat.

D. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Ahmad Zanin Nu'man meneliti efektifitas penerapan e-learning

model edmodo dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap

hasil belajar siswa, studi kasus pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo

menggunakan metode penelitian eksperimen menyimpulkan bahwa

efektivitas penggunaan media pembelajaran e-learning berbasis edmodo

lebih tinggi dari pada menggunakan media pembelajaran konvensional.7

Berbeda dengan peneliti yang mengkaji guru dalam supervisi klinis

dengan menggunakan metode action research.

Yulius Dwi Cahyono menggunakan sumber pustaka relevan

dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan studi pustaka dengan

analisis berbagai sumber dalam mendeskripsikan dan memunculkan

ide-ide baru dalam menjawab problematika seputar penggunaan media

pembelajaran e-learning dalam pembelajaran sejarah ia menyimpulkan

bahwa e-learning yang ideal digunakan untuk materi pelajaran yang sulit.8

Peneliti mengkaji bahwa ada kesulitan yang dialami dalam penelitiian

tersebut dalam bidang tertentu. Berbeda dengan kajian penulis yang akan

7Ahmad Zanin Nu'man, “Efektifitas Penerapan

e-learning Model Edmodo dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Belajar Siswa Studi Kasus pada SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo”, Jurnal Duta.com, Volume 7, Noomor 1 (September 2014), 1-13.

(21)

menggunakan pada supervisi klinis dalam upaya meningkatkan

kompetensi profesional guru.

Jefri Marzal di Universitas Jambi meneliti penggunaan jejaring

sosial edmodo sebagai media e-learning oleh dosen senior yang tidak

terbiasa bekerja dengan komputer pada program studi pendidikan

matematika dengan menggunakan metode kualitatif-kuantitatif.9 Berbeda

dengan penulis yang akan memanfaatkan edmodo dalam kajian

kepengawasan.

Sulthoni Akhmad, Haryono, Fakhrudin meneliti pengembangan

model supervisi klinis dengan pendekatan lesson study untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru bahasa inggris SMA Negeri di

Kabupaten Cilacap dengan menggunakan metode R&D menyimpulkan

bahwa supervisi klinis cocok dipadukan dengan lesson study.10 Berbeda

dengan penulis dalam metodologi yang akan peneliti lakukan yaitu melalui

action research.

Maka dari itu penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu.

Perbedaan yang paling utama dalam hal tujuan, melihat keuntungan yang

ditawarkan dan pemanfaatan daya jelajah supervisor berkaitan dengan

supervisi klinis dan implementasi platform edmodo untuk meningkatkan

kompetensi profesional guru PAI, melalui metode action research.

9Jefri Marzal, “Studi Penggunaan Jejaring Sosial Edmodo Sebagai Media E-Learning Oleh Dosen Senior Yang Tidak Terbiasa Bekerja Dengan Komputer”, Edumatica, Volume 04, Nomor 01(April 2014), 37-43.

(22)

2. Kerangka Teori

a. Edmodo

Menurut Mathupayas Thongmak mengemukakan:

Edmodo is a private social platform which provides a secure space for teachers and students to connect and to collaborate.11

Khaleel M. Al-Said mengemukakan:

Findings indicated that students’ perceptions of Edmodo and Mobile learning is in “High” level in general, and majority of students have positive perceptions towards Edmodo and Mobile learning since they think that learning using Edmodo facilitates and increases effectiveness communication of learning, and they appreciate Edmodo because it save time.12

Dari teori tersebut disimpulkan bahwa edmodo adalah sosial

media yang digunakan oleh guru dan siswa yang dapat dipergunakan

untuk membantu pengawas berkomunikasi dengan guru dalam

melayani permasalahan guru.

b. Supervisi Klinis

Menurut M. Ngalim Purwanto supervisi ialah suatu aktivitas

pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai

sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.13

Menurut Binti Maunah supervisi dapat dikatakan sebagai layanan

11Mathupayas Thongmak, “Social Network System in Classroom: Antecedents of Edmodo Adoption”, Journal of e-Learning and Higher Education, Volume 2013, Number 2 (2013), 1-15.

12Khaleel M. Al-Said, “Students' Perceptions of Edmodo and Mobile Learning and their Real Barriers towards Them”, TOJET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, Volume 14, Number 2 (April 2015), 167.

13

(23)

professional.14 Menurut Made Widarta supervisi klinis itu merupakan

suatu model supervisi untuk menyelesaikan masalah tertentu yang

sudah diketahui sebelumnya.15

Di tahun 1973, Cogan mendefinisikan dalam resume The

Educational Resources Information Centre bahwa clinical supervision

as "the rationale and practice designed to improve the teacher's

classroom performance."16 Cogan dalam bukunya Made Widarta

mendefinisikan supervisi klinis sebagai berikut:

The rational and practice designed to improve the teacher’s classroom performance. It takes its principal data from the events of the classroom. The analysis of these data and the relationships between teacher and supervisor from the basis of the program, procedures, and strategies designed to improve the student’s learning by improving the teacher’s classroom behavior.17

K.A. Acheson dan M.D. Gall dalam jurnal Dwi Iriyani

mendefinisikan supervisi klinis sebagai proses membantu guru-guru

memperkecil kesenjangan antara tingkah laku mengajar yang nyata

dengan tingkah laku mengajar yang ideal.18 Sergiovanni dan Starrat

dalam jurnal Dwi Iriyani mengemukakan bahwa tujuan supervisi klinis

adalah untuk memperbaiki pengajaran guru di kelas dan meningkatkan

performance guru.19

Ary H. Gunawan mengemukakan supervisi klinis

14

Binti Maunah, Supervisi Pendidikan Islam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Teras, 2009, 24.

15

Made Widarta, Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 250.

16

U.S. Department of Education National Institute of Education Educational Resources Information Center, “The Best of ERIC on Educational Management Clinical Supervision”, The Educational Resources Information Centre (Eric), Volume 2, Number 72 (Jan 1984), 2-5.

17

Made Widarta, Pemikiran tentang…, 250.

(24)

adalah suatu proses kepemimpinan dalam pendidikan yang bertujuan

membantu pengembangan profesional calon guru khususnya dalam

penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara

teliti dan obyektif sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku

mengajar tersebut.20 Rugiyah mengemukakan pengertian supervisi

klinis diadopsi dari profesi medical yaitu proses mengembangkan

keterampilan dan pengetahuan peserta pelatihan dalam kegiatan

praktik.21

Howard M Knoff mengemukakan:

Collapsing across a number of previous definition, clinical supervision can be defined as an intensive, hierarchical, interpersonally, focused relation, ship involving a supervisor who

oversees the development of a supervisee’s professional kwnoledge skill, confidence, objectivity, and interpersonal interaction on behalf of or with a specified client for the purpose of facilitating and improving competence and effective service delivery and

promoting accountability in the field.22

Senada dengan Howard M Knoff, Charles A Reavis juga mengemukakan:

Clinical supervision rests on the conviction that instruction can only be improved by direct feedback to a teacher on aspects of his or her teaching that are of concern to that teacher (rather than items on an evaluation form or items that are pet concern of the supervisor only).23

20

Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, 207.

21Rugaiyah, “Pengembangan Model Supervisi Klinis Berbasis Informasi dan Teknologi” ,

Cakrawala Pendidikan, Volume 35, Nomor 3 (Oktober 2016), 421-431.

22Howard M Knoff, “Clinical Supervision, Consultation, and Counselling: A Comparative Analysis for Supervisors and other Educational Leader’s”, Journal of Curriculum and Supervision Spring, Volume 3, Noomor 3(1988), 240-252.

23

(25)

Dari teori tersebut penulis menyimpulkan supervisi klinis adalah

proses layanan pengawas atas permasalahan guru dalam membantu

meningkatkan kompetensi dan performnya.

c. Kompetensi Profesional

Menurut Donni Juni Priansa kompetensi profesional adalah

adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkan terintegrasikannya konten

pembelajaran dengan menggunakan TIK dan membimbing peserta

didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar

Nasional Pendidikan (SNP, Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c).24

Menurut Ennar Ratriany Assa kompetensi profesional merupakan

kemampuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas

dan mendalam yang meliputi segala hal.25

Menurut Asian Institut for Teacher Education dalam bukunya

H.E Mulyasa Indikator dari kompetensi profesional secara umum ada 8

kompetensi yang dari 8 tersebut dijabarkan lagi menjadi 23 poin

penting.26. Dari sekian banyaknya peneliti memfokuskan pada

menguasai bahan dan pendalaman bidang studi, mengelola

pembelajaran dengan merumuskan tujuan dan memilih metode efektif,

menggunakan media dan sumber belajar serta membuat alat bantu

mengajar.

24

Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, Bandung: Alfabeta, 2014, 127. 25

Enar Ratriany Assa, Strategy of Learning Hal-Hal yang Boleh dan Tidak Boleh dilakukan oleh Guru saat Mengajar, Yogyakarta: Araska, 2015, 33.

26

(26)

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Action Research dengan

mengadopsi model penelitian McKernan menggunakan minimal dua kali daur.

Daur yang pertama peneliti mengkaji permasalahan, penilaian kebutuhan,

hipotesis ide, melakukan tindakan pertama, implikasi tindakan pertama,

evaluasi tindakan pertama, dan hasil dari Daur yang pertama yang akan

ditetapkan untuk dilanjutkan pada Daur yang kedua. Daur yang kedua pada

dasarnya sama dengan daur pertama, dan melanjutkan penetapan hasil daur 1

untuk di redefinisi permasalahannya, penilaian kebutuhan, hipotesis ide,

tindakan 2, implikasi tindakan 2, reevaluasi tindakan 2, penetapan hasil.

Berikut skema model penelitian McKernan:

Gambar 1.1. Siklus Model McKernan 27

27

(27)

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan serta pemahaman dalam

penyusunan tesis ini, maka penulis membahasnya dengan sistematika sebagai

berikut:

BAB I : Merupakan bab pendahuluan yang menjadi dasar akan

penelitian ini. Bab ini terdiri dari (1) latar belakang masalah (2)

rumusan masalah yang berisi identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah. (3) Signifikansi penelitian yang

di dalamnya berisi tujuan penelitian dan manfaat penelitian. (4)

Tinjauan pustaka yang berisi informasi penelitian terdahulu

yang membahas peneliti, tempat, unit dan bidang studi,

pendekatan dan analisis menyimpulkan, dan mengkritisinya.

serta Kerangka teori. (5) Metode penelitian. (6) Sistematika

penulisan.

BAB II Merupakan bagian utama yang berisi Deskripsi Data Penelitian

dan Analisis Data hasil penelitian Daur 1

BAB III Merupakan bagian utama yang berisi Deskripsi Data Penelitian

dan Analisis Data hasil penelitian Daur 2

BAB IV Merupakan bagian akhir yang berisi (1) Simpulan (2) Saran

(28)

40 A. Identifikasi Permasalahan

Berbagai permasalahan di dalam pelaksanaan supervisi terhadap

guru PAI cenderung pada kelengkapan administrasi. Walaupun begitu apakah

guru yang administrasinya lengkap menjamin kompetensi profesionalnya atau

sebaliknya? Hal substansif yang seharusnya menjadi pokok permasalahan

terlepas dari penilaian. Bisa juga hal itu terbentur dengan peraturan. Karena

peraturan, guru profesional berstatus tidak profesional, atau sebaliknya guru

tidak profesional tetapi karena peraturan bisa dipenuhi persyaratannya maka

tetap mendapat predikat guru profesional. Mestinya harapan di dalam

peraturan itu sejalan dengan kepribadian guru untuk menjadi guru profesional.

Kontribusi pengawas menjadi penting untuk mengarahkan guru

berstatus profesional sesuai dengan predikatnya melalui supervisi klinis.

Senada dengan Kristina Xavier, Louise Shepherd and David Goldstein yang

mengemukakan clinical supervision is an essential component of

professional and personal development.55 Sedangkan guru yang masih

berjuang untuk mendapatkan hak-haknya dengan tidak memandang itu

PNS/Non PNS harus tetap memenuhi kompetensinya sebagai seorang guru.

Masalah lain muncul dengan perbandingan guru dan pengawas yang

tidak seimbang sekaligus mendapatkan tugas tambahan yang bukan

(29)

seharusnya menjadi cakupan wilayahnya. Permasalahan ini menjadi serius

ketika dibenturkan pada sebuah hasil evaluasi dalam proses pendidikan peserta

didik tidak sesuai dengan program kepengawasan yang dibuat pada wilayah

binaannya. Belum lagi permasalahan performance guru dalam mengajar yang

seharusnya menjadi hal pokok di dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Era digital merupakan kesempatan untuk memanfaatkan media untuk

membantu meningkatkan kompetensi profesional guru. Dengan

memanfaatkan salah satu platform yang berbasis sosial media yang

dikhususkan bagi para pendidik yaitu edmodo. Tentunya hal ini tidak familiar

layaknya facebook yang filternya kurang atau whatsapp messenger yang

memakan internal smartphone. Tetapi kurang lebihnya dengan menggunakan

browser sudah bisa akses dan login untuk berkomunikasi, walaupun platform

edmodo juga bisa didapatkan aplikasinya melalui play store.

Berdasarkan latar belakang dan faktual di lapangan maka dapat

peneliti identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Guru PAI SD dan Pengawas PAI SD di Salatiga belum install platform

edmodo di gadgetnya.

2. Guru belum mengetahui supervisi klinis.

3. Guru dan pengawas belum mengetahui platform edmodo.

4. Pengawas belum memaksimalkan penggunaan gadgetnya.

B. Penilaian Kebutuhan

Peneliti mencari data dengan membuat daftar analisis kebutuhan

(30)

treatmant terhadap guru dan pengawas. Berikut penilaian kebutuhan bagi guru

yang diperlukan di dalam supervisi klinis melalui platform edmodo.

1. Pengawas

Wawancara dengan pengawas diperlukan untuk mengetahui guru

PAI yang akan dijadikan responden. Dari 96 guru PAI diketahui ada yang

masuk daftar emis terhitung 94 orang. Responden yang diambil adalah 20

orang. Pengawas dalam hal teknologi informasi perlu mendapatkan

treatmant terlebih dahulu untuk dapat menggunakan platform edmodo.

Sambil menentukan sampel yang akan dijadikan responden maka

pengawas memberikan rekomendasi untuk penentuan jumlah responden

sebanyak 20 guru PAI SD serta menetapkan tempat di ruang PSB SDN 01

Kutowinangun Salatiga.

2. Laptop/Notebook/Desktop/Smarphone

Prioritas utama dalam kajian ini adalah perangkat keras yang

diperlukan seperti laptop/Notebook/Desktop/Smartphone. Maka dari itu

peneliti melalui pengawas harus memastikan guru PAI di Salatiga untuk

pelaksanaannya membawa laptop dengan tujuan lebih mudah menerima

penjelasan dan sudah support dengan browser yang tersedia. Peralatan itu

digunakan untuk mengakses data internet melalui jaringan

2G/3G/4G/Wi-Fi dengan konektivitas jaringan yang tersedia. Untuk memfasilitasi

responden dalam menggunakan ini maka penulis memilih tempat yang

respresentatif dengan fasilitas internet yaitu di ruang PSB SDN

(31)

3. Modem/Smartphone

Untuk menghubungkan perangkat keras diperlukan sebuah Wi-Fi

tetapi ketika di sekolah atau di rumah perlu sebuah modem/smartphone.

Ini digunakan untuk menyebarkan signal yang dipancarkan melalui

hotspot yang sudah tersedia pada modem/smarphone sedangkan Wi-Fi

pada laptop untuk menerima signal hotspot dan digunakan untuk akses.

4. Platform Edmodo

Untuk menjalankan platform edmodo terhadap guru maka guru

dan pengawas harus bisa menjalankan platform edmodo. Beberapa yang

harus dikuasai oleh pengawas dan guru adalah sebagai berikut:

a. Mendaftarkan diri dengan menggunakan e-mail

b. Melengkapi data

c. Membuat group

d. Posting

e. Membalas posting

f. Melampirkan file (atached file)

5. Lokasi

Sebelum melakukan pelatihan terhadap guru, peneliti dan

pengawas PAI SD Salatiga memilih tempat yang representatif untuk

responden terpilih. Tempat yang dipilih adalah ruang PSB SDN

Kutowinangun 01 Salatiga yang sudah terkoneksi dengan Wi-Fi untuk

(32)

C. Hipotesis Ide

Berdasar penilaian kebutuhan tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis ide “implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017”.

D. Tindakan 1

Sebelum mengenalkan platform edmodo penulis mempresentasikan

dahulu tentang supervisi klinis untuk memberikan pemahaman karena baik

pengawas belum pernah melakukan kegiatan supervisi klinis dan guru belum

mengetahui apa yang dimaksud dengan supervisi klinis.

Penelitian ini menggunakan teori nonprobabilitas dengan teknik

snowball sampling. Sesuai rencana maka dari 20 responden yang ditentukan

menjadi sampel, yang bersedia sejumlah 11 guru PAI SD. Berikut adalah

responden yang bersedia menjadi sampel.

Tabel 2.1. Responden Supervisi Klinis

No Nama Unit Kerja

1 Umi Hani, M.Pd.I Pengawas

2 Aulia Safiana SDN 01 Tegalrejo

3 Yeni Purnamasari SD PTQ An Nida

4 Siti Khoiriyah SDN 08 Salatiga

5 Arfiyatun SDN 03 Randuacir

6 Ervina Hasta Dewi SDN 01 Salatiga

7 Uswatun Hamidah SDN 01 Dukuh

8 Rafin Nawawi SDN 03 Kumpulrejo

9 Dwi Sarwanto SDN 05 Tegalrejo

10 Noviana Heni Rahmawati SDN 03 Gendongan

11 Rif’ah Munawaroh SDN 01 Kumpulrejo

(33)

Observasi pada tindakan 1 adalah guru belum pernah melaksanakan

kegiatan supervisi klinis. Selanjutnya implementasi platform edmodo terhadap

guru PAI SD untuk dapat digunakan dalam praktik kepengawasan khususnya

supervisi klinis. Tahap yang dilakukan adalah menjadikan pengawas sebagai

guru dan menjadikan guru sebagai siswa. Keberhasilan registrasi guru PAI SD

dalam platform edmodo langsung memaksimalkan kesempatan yang ada untuk

dapat menggunakannya.

Gambar 2.1. Sosialisasi pemanfaatan platform edmodo

Selanjutnya penentuan tahap pertemuan awal guru dengan pengawas.

Pertemuan awal dilakukan melalui platform edmodo. Responden dalam

melakukan pertemuan awal sedikit demi sedikit bisa mengakses fitur kiriman

untuk berkomunikasi langsung dengan pengawas dan rencana observasi. Di

dalam pertemuan awal inilah guru mengemukakan permasalahan yang

dihadapi terhadap pengawas. Pengawas menanggapi dengan memanfaatkan

fitur notifikasi masuk dan memulai percakapaan dengan memanfaatkan fitur

(34)

Gambar 2.2. Percakapan pada pertemuan awal implementasi

platform edmodo dalam supervisi klinis untuk

meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SDmelalui fitur notifikasi

Tahap observasi pembelajaran Guru Uswatun Hamidah

mengemukakan kendala-kendala pada saat mengajar menggunakan metode

role playing, dan guru kesulitan dalam mengatur peserta didiknya. Ternyata

dalam pembagian kelompoknya homogen. Jadi kelompok yang aktif selalu

aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan yang pasif juga tidak mengikuti

sebagaimana mestinya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran juga tidak

disesuaikan dengan apa yang dilakukan. Kesesuaian antara kompetensi inti

dan kompetensi dasar tidak sesuai dengan indikator yang dibuat. Materi

sebelumnya belum tersampaikan. Pertanyaan-pertanyaan yang menantang

untuk siswa tidak diutarakan dengan maksud menarik perhatian siswa.

Manfaat materi yang dipelajari juga belum disampaikan diawal pembelajaran.

(35)

Gambar 2.3. Observasi pengawas terhadap guru PAI SD

Pada pertemuan balikan Guru Uswatun Hamidah bersama pengawas

melakukannya pada platform edmodo. Salah satu yang paling mengena dari

implementasi platform edmodo adalah baik pengawas maupun guru saling

dapat berkomunikasi pada pertemuan awal untuk menentukan kapan observasi

dilakukan. Sebelum observasi pengawas membuat instrumen penilaian

penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan menilai pelaksanaan

mengajar. Pada pertemuan balikan pengawas memberi motivasi kepada guru

yang sudah tergabung di grup kepengawasan untuk memberikan arahan

kepada guru. Motivasi atau masukan dari pengawas diberikan kepada guru

yang bersangkutan melalui fitur notifikasi. Percakapan antara guru dan

pengawas hanya bisa diakses oleh pengawas dan guru itu sendiri.

Dibawah ini adalah gambar menunjukkan pemberitahuan antara

(36)

Gambar.2.4. Percakapan pertemuan balikan pada implementasi

platform edmodo dalam supervisi klinis untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD melalui fitur notifikasi

Guru supaya dalam membagi kelompoknya dibuat acak

menggunakan angka 1 sampai dengan 5 untuk membagi kelompok sejumlah

5. Berikut data di lapangan seperti yang ditunjukkan dalam tabel.

Tabel 2.2. Temuan di lapangan

No Responden Data faktual di lapangan Tanggal

1 1 Alokasi waktu di RPP belum sesuai Belum sesuai antara kunci jawaban dan penskoran dengan soal

Belum mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa

Belum menyampaikan manfaat dari yang dipelajari

Pesan yang disampaikan kurang mengena dan belum melibatkan peserta didik dalam memanfaatkan media

Interaksi dan respon terhadap peserta didik kurang dan belum membuat siswa lebih ceria

Bahasa lisan dan tulisan masih campuran

(37)

Tidak menyampaikan tindak lanjut dan pengumpulan portofolio

2 2 Indikator pada RPP pencapaian kompetensi belum sesuai

Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa

Belum menyampaikan manfaat dari yang dipelajari

Belum menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

Bahasa lisan dan tulisan masih campuran

Rencana berikutnya belum disampaikan

17 April 2017

3 3 Kesesuaian KI, KD dengan

perumusan indikator

Belum mengajukan pertanyaan yang menantang

Kurangnya pelibatan peserta didik dalam pembelajaran

Kegiatan penutup belum optimal

18 April 2017

4 4 Kesesuaian materi dengan pendekatan scientific

belum menunjukkan pelibatan peserta didik dalam penggunaan media dan hubungan dengan siswa masih kaku

18 April 2017

5 5 Kesesuaian dengan waktu dengan penilaian antara soal dan kunci jawaban

Bahasa lisan dan tulis perlu diperbaiki Kegiatan penutup belum sesuai harapan

19 April 2017

6 6 Kesesuaian dengan waktu dengan penilaian antara soal dan kunci jawaban pada RPP

Belum mengkaitkan materi sebelumnya pada pembelajaran Pemanfaatan sumber belajar/media kurang menarik perhatian

Bahasa lisan masih campuran Kegiatan penutup belum optimal

19 April 2017

7 7 Kesesuaian KI, KD dengan

perumusan indikator pada RPP

Belum mengkaitkan materi sebelumnya

Pertanyaan untuk memancing siswa belum ada

Belum menyampaikan manfaat materi Bahasa lisan dan tulisan masih perlu perbaikan

(38)

Kegiatan penutup belum optimal

8 8 Kesesuaian antara perumusan

indikator kompetensi dengan karakteristik peserta didik

Kegiatan apersepsi belum terlaksana sesuai rencana

Rencana kegiatan belum disampaikan Pemanfaatan sumber belajar belum dilakukan sesuai rencana

20 April 2017

9 9 Penggunaan media yang belum

disesuaikan antara indikator, pendekatan scientific dan karakteristik peserta didik

Apersepsi belum mengkaitkan dan mendemonstrasikan pengalaman peserta didik

21 April 2017

10 10 Penilaian antara soal dan kunci jawaban dibuat serta alokasi waktu Apersepsi kurang sempurna

Rencana kegiatan belum dijelaskan Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran kurang

Bahasa lisan masih campur Kegiatan penutup tidak sempurna

22 April 2017

11 11 Kesesuaian perumusan indikator kompetensi dan perencanaan proses hasil yang akan dicapai peserta didik, karakter peserta didik serta alokasi waktu

Apersepsi tidak terlaksana sesuai rencana

Pemanfaatan media masih terpusat guru

Kegiatan penutup tidak sempurna

22 April 2017

E. Implikasi Tindakan 1

Untuk mengetahui kategori masing-masing Guru PAI SD ataupun

Pengawas PAI SD maka penulis memberikan angket yang berkaitan dengan

platform edmodo. Di bawah ini adalah data implementasi platform edmodo

yang diperoleh pengawas PAI untuk mengetahui kemampuan pengawas PAI

(39)

Tabel 2.3. Data implementasi platform edmodo Pengawas PAI SD

No Indikator Skala Prioritas

1 2 3 4 5

1 Mencari edmodo melalui browser 3

2 Registrasi ke edmodo 4

3 Buat pasword 5

4 Login edmodo 1

5 Mengubah gambar profil 1

6 Mengubah nama 2

7 Melengkapi email 1

8 Melengkapi nama unit kerja 1

9 Pengaturan acount 3

10 Mengubah gb profil 2

11 Melengkapi negara 1

12 Membuat group 4

13 Mengikuti komunitas 5

14 Posting kiriman 3

15 Menanggapi post 3

16 Melampirkan file 3

17 Melampirkan link 3

18 Melampirkan foto dari galeri 1

19 Mengunduh 4

20 Logout dari edmodo 2

Jumlah tiap item 6 6 18 12 10

Jumlah 52

Untuk melihat kemampuan guru juga diukur kemampuannya. Dan

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.4. Data implementasi platform edmodo Guru PAI SD

No INDIKATOR

SKALA PRIORITAS RESPONDEN

1 2 3

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

A PLATFORM EDMODO

(40)
(41)
(42)
(43)

20 Logout dari edmodo 5 2

Tabel 2.5. Hasil data rata-rata implementasi platform edmodo Guru PAI SD

dibuat interval dengan rumus .

(44)

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat.

Tabel 2.6. Interval implementasi platform edmodo

Nilai Frekuensi Kategori

86,75 – 96,00 2 A

77,25 – 86,75 5 B

68,25 – 77,25 2 C

59,00 – 68,25 2 D

Dengan demikian dapat diketahui:

1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 2 orang

2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 5 orang

3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 2 orang

4. Untuk guru yang m asuk kategori D sebanyak 2 orang

Berdasarkan data tersebut maka Pengawas PAI SD butuh

pendampingan secara serius karena selain faktor laptop yang tidak support

selain itu adalah jam terbang pengawas dalam berselancar di dunia maya

masuk dalam kategori rendah. Selain itu pengawas dalam wawancara tidak

terstruktur menyatakan bahwa platform edmodo adalah hal baru dan salah satu

ilmu baru dalam kegiatan pembelajaran yang ditarik ke kepengawasan

sedangkan guru berdasar data tersebut platform edmodo dapat membantu

untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya terutama performance

mengajar. Dan berikut adalah hasil dari tindakan 1 pada tahap 1 implementasi

platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi

(45)

Tabel 2.7. Implikasi dari tindakan 1 implementasi platform

edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

kompetensi profesional Guru PAI SD tahap 1 pada daur 1

No Responden Skor yang diperoleh

Rata-rata Skor penilaian RPP Skor hasil observasi

1 1 63,49 56,67 60,08

2 2 66,67 60,00 63,33

3 3 65,08 63,33 64,21

4 4 66,67 63,33 65,00

5 5 68,25 66,67 67,46

6 6 76,19 76,67 76,43

7 7 66,67 70,00 68,33

8 8 63,49 60,00 61,75

9 9 61,90 53,33 57,62

10 10 57,14 46,67 51,90

11 11 55,56 43,33 49,44

Rata-rata 64,65 60,00 62,32

Berdasarkan rumus interval 𝑖 = 𝑋𝑡−𝑋𝑟 +1

𝐾𝑖 maka

𝑖= (76,43−49,44) + 1

4

𝑖= 26,99 + 1

4

𝑖= 27,99

4 = 7,0

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat guru

yang masuk dalam kategori A, B, C, D. berikut adalah tabel interval observasi

implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

(46)

Tabel 2.8. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1 Daur 1

Nilai Frekuensi Kategori

69,43 – 76,43 1 A

62,43 – 69,43 6 B

55,43 – 62,43 2 C

48,43 – 55,43 2 D

Dengan demikian dapat diketahui:

1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 1 orang

2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 6 orang

3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 2 orang

4. Untuk guru yang masuk kategori D sebanyak 2 orang

Rata-rata nilai RPP yang dapat dinilaikan pengawas sebesar 64,65.

rata nilai guru mengajar yang diobservasi pengawas sebesar 60,00

Rata-rata-rata nilai guru yang diobservasi adalah 62,32. Berdasarkan hasil tersebut

masih perlu ditingkatkan lagi.

F. Evaluasi Tindakan 1

Dalam penggunaan platform edmodo pengawas merasa kesulitan

untuk menggunakan laptop dengan alasan tertentu berbanding terbalik dengan

guru. Saran dalam hal ini pengawas harus pindah perangkat untuk mengetahui

notifikasi masuk. Kendala teknis seperti tidak punya modem, smartphone,

gadget yang dialami guru menjadi hal yang sangat penting untuk antisipasi

lalu lintas data down.

Ketidaktelitian guru dalam dalam penulisan RPP sering terjadi dalam

(47)

soal beserta kunci jawaban menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam

proses kegiatan belajar mengajar. Dan yang paling utama adalah persiapan

yang bagus untuk melaksanakan proses belajar mengajar.

Berdasarkan data dan faktual pada tindakan 1 yang perlu dievaluasi

dari tindakan 1 secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop karena kondisinya kurang baik.

2. Guru harus mengikuti perkembangan teknologi.

3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.

4. Ketika mengajar guru belum sepenuhnya mengikuti RPP yang dibuat.

5. Ketidaktelitian menulis RPP dalam mencantumkan materi pembelajaran.

6. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian.

Berikut adalah hasil evaluasi implementasi platform edmodo dalam

supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD.

Tabel 2.9. Hasil dari evaluasi implementasi platform edmodo

dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

kompetensi profesional Guru PAI SD pada tindakan 1 di tahap 2 daur 1

No Responden Skor yang diperoleh

Rata-rata Skor penilaian RPP Skor hasil observasi

1 1 65,08 60,00 62,54

2 2 68,25 63,33 65,79

3 3 68,25 70,00 69,13

4 4 69,84 70,00 69,92

5 5 71,43 76,67 74,05

6 6 77,78 76,67 77,22

7 7 71,43 70,00 70,71

8 8 66,67 66,67 66,67

9 9 63,49 63,33 63,41

10 10 60,32 56,67 58,49

11 11 57,14 56,67 56,90

(48)

Berdasarkan rumus interval 𝑖 = 𝑋𝑡−𝑋𝑟 𝐾𝑖 +1 maka

𝑖= (77,22−56,90) + 1

4

𝑖= 20,32 + 1

4

𝑖 =21,32

4 = 5,33

Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui peringkat guru

yang masuk dalam kategori A, B, C atau D.

Tabel 2.10. Interval Observasi implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 2 Daur 1

Nilai Frekuensi Kategori

71,89 – 77,22 2 A

66,56 – 71,89 4 B

61,23 – 66,56 3 C

55,90 – 61,23 2 D

Dengan demikian dapat diketahui:

1. Untuk guru yang masuk kategori A sebanyak 2 orang

2. Untuk guru yang masuk kategori B sebanyak 4 orang

3. Untuk guru yang masuk kategori C sebanyak 3 orang

4. Untuk guru yang masuk kategori D sebanyak 2 orang

Rata-rata nilai RPP yang dapat dinilaikan pengawas sebesar 67,24.

rata nilai guru mengajar yang di observasi pengawas sebesar 66,36

(49)

kenaikan dari tahap 1 ke tahap 2 pada daur 1 hanya sebesar 4,48 dan perlu

peningkatan lagi. Berikut adalah data yang perlu dievaluasi pada tahap 2.

Tabel 2.11. Temuan di lapangan perlu dievaluasi dari hasil tahap 2 daur 1 implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD

No Responden Data faktual di lapangan Tanggal

1 1 Alokasi waktu

Kunci jawaban dan skor

Apersepsi belum menyentuh pada pertanyaan yang menantang dan manfaat yang akan dipelajari Pemanfaatan sumber belajar belum melibatkan peserta didik dan pesan kurang menarik

Pelibatan peserta didik belum maksimal

Bahasa masih campur

Kegiatan penutup tidak

menyampaikan rencana berikutnya

24 April 2017

2 2 Indikator kompetensi perlu

disesuaikan pencapaian siswa Belum mengajukan pertanyaan yang memancing siswa

Belum mendemonstrasikan yang terkait dengan tema

Belum menyampaikan manfaat dan rencana kegiatan dari yang dipelajari

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran belum sesuai rencana

Bahasa lisan dan tulisan masih campuran

Rencana berikutnya belum disampaikan

24 April 2017

3 3 Kesesuaian KI, KD dengan

pencapaian kompetensi kurang jelas

Belum mengajukan pertanyaan yang menantang

(50)

Kurangnya pelibatan peserta didik dalam pembelajaran/kaku

Bahasa masih campuran

Kegiatan penutup belum optimal

4 4 Media kurang sesuai dengan

materi pada penerapan pendekatan scientific

Pertanyaan pada apersepsi tidak diajukan

Materi tidak dikaitkan, manfaat tidak disampaikan

Keterampilan menggunakan media masih standar/pesan yang menarik jadi kurang

25 April 2017

5 5 RPP ada perubahan

Kegiatan apersepsi dan kegiatan penutup belum optimal

26 April 2017

6 6 Alokasi waktu perlu di sesuaikan dengan materi

Penilaian antara soal dan kunci jawaban pada RPP belum ada Belum mengkaitkan materi sebelumnya pada pembelajaran Bahasa lisan masih campuran Kegiatan penutup belum optimal

26 April 2017

7 7 Kunci jawaban dan alokasi waktu belum sesuai pada RPP

Apersepsi tidak maksimal

Bahasa lisan dan tulisan masih perlu perbaikan

Kegiatan penutup belum optimal

27 April 2017

8 8 Kesesuaian antara perumusan

indikator kompetensi belum sesuai Apersepsi tidak sesuai rencana Pemanfaatan sumber belajar belum menampilkan pesan yang menarik

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran tidak muncul

27 April 2017

9 9 Materi tidak ditampilkan dalam

RPP

Media belum menyesuaikan karakter peserta didik

Apersepsi tidak maksimal

Interaksi guru dan murid masih kaku

(51)

Kegiatan penutup tidak sempurna 10 10 Perumusan indikator belum rinci

Alokasi waktu kurang sesuai Kunci jawaban dan pedoman skor tidak ada

Rencana kegiatan tidak

disampaikan

Sumber belajar/media belum memunculkan pesan yang menarik Pelibatan peserta didik masih kurang

Bahasa masih campuran

Kegiatan penutup tidak sempurna

29 April 2017

11 11 Penyempurnaan perumusan

indikator kompetensi dan perencanaan proses hasil yang akan dicapai peserta didik, karakter peserta didik serta alokasi waktu

Apersepsi tidak optimal

Pemanfaatan media belum

memunculkan pesan yang menarik Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran kaku

Kegiatan penutup tidak sempurna

29 April 2017

Berdasarkan data dan faktual pada tindakan 1 yang perlu dievaluasi

dari tindakan 1 secara garis besar adalah sebagai berikut:

1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop (faktor kondisi).

2. Kemampuan menyusun rumusan indikator.

3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.

4. RPP yang dibuat belum dilakukan secara optimal.

5. Ketidaktelitian guru dalam menulis RPP dalam mencantumkan materi

pembelajaran masih muncul.

6. Rencana kegiatan dan manfaat yang dipelajari sering tidak disampaikan.

(52)

8. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian masih ada yang belum

memunculkan dalam RPP.

G. Hasil

Hasil observasi pada daur 1 menunjukkan bahwa implementasi

platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi

profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017 pada observasi tahap pertama

rata-rata 62,32 atau kurang. Dan tahap kedua rata-rata 66,80 seperti yang

ditampilkan dalam tabel berikut.

Tabel 2.12. Progres hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD Tahap 1 dan tahap 2 Daur 1

No Responden Hasil Tahap 1 Hasil Tahap 2 Rata-rata

1 1 60,08 62,54 61,31

2 2 63,33 65,79 64,56

3 3 64,21 69,13 66,67

4 4 65,00 69,92 67,46

5 5 67,46 74,05 70,75

6 6 76,43 77,22 76,83

7 7 68,33 70,71 69,52

8 8 61,75 66,67 64,21

9 9 57,62 63,41 60,52

10 10 51,90 58,49 55,20

11 11 49,44 56,90 53,17

Rata-rata 62,32 66,80 64,56

Setelah dievaluasi maka observasi pada daur 1 menunjukkan bahwa

implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan

(53)

Berdasarkan tabel diatas pembelajaran pada daur 1 hasil observasi

tahap 1 rata-rata mencapai 66,32 dan hasil observasi tahap 2 rata-rata

mencapai 66,80 seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 2.5. Grafik hasil observasi daur 1

Jadi hasil pada daur 1 rata-rata naik sebesar 4,48.

Berdasarkan hasil data tersebut maka dapat ditampilkan dalam tabel

berikut.

Tabel 2.13. Data Hasil implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI SD daur 1

Daur X1

Pengawas X1

Guru

𝑿𝟏=𝑿𝟏𝑷+𝑿𝟏𝑮

𝟐 X2 𝑿=

𝑿𝟏+𝑿𝟐

𝟐

Progres X2

Y

1 52 79,64 65,82 64,56 65,19 4,48 77,06

Karena X1 dan X2 < Y maka dapat menjawab hipotesis hasil daur 1

bahwa implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017.

0 20 40 60 80

Daur 1 Daur 2

(54)

BAB III

DESKRIPSI DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN DAUR 2

A. Redefinisi Permasalahan

Permasalahan lain dalam tindakan 1 terutama dalam fleksibilitas

pengawas dalam melakukan observasi. Aktifitas guru yang terbatas pada

laptop atau komputer sendiri menjadi hambatan untuk selalu terhubung secara

terus menerus. Selain itu guru tidak ingin selalu login dan logout. Masalah lain

muncul ketika pemberian solusi untuk mengunduh aplikasi di play store. Guru

tidak serta merta setuju dengan install aplikasi pada smartphonenya dengan

alasan klasik yaitu memakan penyimpanan internal dan membuat lemot kerja

smartphone.

Pengawas juga berharap agar guru juga harus membuka diri untuk

selalu update terhadap perkembangan teknologi. Berdasarkan daur 1 dan

faktual di lapangan maka dapat peneliti redefinisi permasalahan sebagai

berikut:

1. Pengawas kurang terbiasa dengan laptop (faktor kondisi).

2. Kurangnya kemampuan guru dalam menyusun rumusan indikator.

3. Penyempurnaan pada RPP yang dibuat.

4. RPP yang dibuat belum dilakukan secara optimal.

5. Ketidaktelitian guru dalam menulis RPP dalam mencantumkan materi

pembelajaran masih muncul.

(55)

7. Kegiatan apersepsi belum optimal.

8. Soal dan kunci jawaban serta skor penilaian masih ada yang belum

memunculkan dalam RPP.

B. Penilaian Kebutuhan

Peneliti mencari data dengan membuat daftar analisis kebutuhan

yang hasilnya dijadikan pertimbangan untuk dilakukan tindakan atau

treeatmant terhadap guru dan pengawas.

Berikut penilaian kebutuhan bagi guru yang diperlukan di dalam

supervisi klinis melalui platform edmodo.

1. Pengawas

Observasi kelas yang dilakukan seperti biasanya dan pengawas

mengarahkan guru mengajar materi yang berbeda atau sama jika tatap

muka yang dibutuhkan lebih dari dua kali tatap muka. Dan mencoba untuk

upload video mengajar.

2. Laptop/Notebook/Desktop/Smarphone

Masih dengan perangkat keras yang diperlukan seperti

laptop/Notebook/Desktop/Smartphone. Maka dari itu peneliti melalui

pengawas harus memastikan guru PAI di Salatiga dalam melaksanakan

proses belajar mengajar menggunakan gadget untuk merekam kegiatan

pembelajarannya di dalam kelas. Peralatan itu digunakan untuk merekam

kegiatan belajar mengajar dan menyimpan di dalam perangkat tersebut dan

(56)

3. Modem/Smartphone

Untuk menghubungkan perangkat keras diperlukan sebuah Wi-Fi

tetapi ketika di sekolah atau di rumah perlu sebuah modem/smartphone.

Ini digunakan untuk menyebarkan signal yang dipancarkan melalui

hotspot yang sudah tersedia pada modem/smarphone sedangkan Wi-Fi

pada laptop untuk menerima signal hotspot dan digunakan untuk akses.

4. Platform Edmodo

Untuk menjalankan platform edmodo terhadap guru maka

pengawas harus bisa menjalankan platform edmodo. Beberapa yang harus

dikuasai oleh pengawas adalah sebagai berikut:

a. Mengecek notifikasi masuk.

b. Mengunduh lampiran (video).

c. Mengobservasi guru melalui video yang dilihat.

C. Hipotesis Ide

Berdasar penilaian kebutuhan tersebut maka penulis mengemukakan hipotesis ide “implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis dapat

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD Se-Salatiga tahun 2017”.

D. Tindakan 2

Masih dengan responden yang sama berikut yang akan diobservasi

oleh pengawas.

Tabel 3.1. Responden Supervisi Klinis

No Nama Unit Kerja

1 Umi Hani, M.Pd.I Pengawas

(57)

3 Yeni Purnamasari SD PTQ An Nida

4 Siti Khoiriyah SDN 08 Salatiga

5 Arfiyatun SDN 03 Randuacir

6 Ervina Hasta Dewi SDN 01 Salatiga

7 Uswatun Hamidah SDN 01 Dukuh

8 Rafin Nawawi SDN 03 Kumpulrejo

9 Dwi Sarwanto SDN 05 Tegalrejo

10 Noviana Heni Rahmawati SDN 03 Gendongan

11 Rif’ah M SDN 01 Kumpulrejo

12 Ma’rifatun SDN 02 Mangunsari

Seperti pada daur 1 penentuan tahap pertemuan awal guru dengan

pengawas pertemuan awal dilakukan melalui platform edmodo.

Gambar 3.1. Percakapan pada pertemuan awal implementasi platform edmodo dalam supervisi klnis untuk

meningkatkan kompetensi profesional guru PAI SD

Tahap observasi pembelajaran pengawas terhadap guru dilakukan

seperti biasanya serta melihat video hasil rekaman mengajar guru tetapi tidak

semulus yang direncanakan karena ada pembatasan kapasitas sebesar 100MB

(58)

Gambar 3.2. Lanjutan pemanfaatan fitur atached file untuk unggah video

Pada pertemuan balikan guru bersama pengawas melakukannya pada

platform edmodo. Masukan dari pengawas terhadap guru yang bersangkutan

juga dilakukan melalui fitur notifikasi. Berikut adalah percakapan pada

pertemuan balikan.

Gambar 3.3. Percakapan pada pertemuan balikan implementasi platform edmodo dalam supervisi klinis untuk

Gambar

Tabel 2.1. Responden Supervisi Klinis
Gambar 2.1. Sosialisasi pemanfaatan platform edmodo
Gambar 2.2. Percakapan pada pertemuan awal implementasi          platform edmodo dalam supervisi klinis untuk          meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI            SD melalui fitur notifikasi
Gambar 2.3. Observasi pengawas terhadap guru PAI SD
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menguji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan opini going concern auditor pada perusahaan property dan real

(3) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara pembelajaran yang menggunakan metode Peta Konsep menggunakan media atlas non elektronik

Pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang berkualitas kepada sesorang dengan sikap yang sopan, dan terhormat, yang dapat menimbulkan kenyamanan bagi

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

Menganalisis karakeristik perilaku menyiap kendaraan ringan yang meliputi kecepatan menyiap (passing speed) dan kecepatan disiap (passed speed), jarak lateral, jarak

Dapat dinyatakan bahwa model konseptual merupakan sebuah kerangka kerja yang dibangun melalui kerangka teori atau tinjauan teoritis yang menggambarkan model hubungan

Jumlah tunas terbentuk pada penambahan BAP secara tunggal ke dalam media, jumlah tunas tertinggi terdapat pada perlakuan B3 yaitu penambahan 1 mg/l BAP

Dari hasil analisis kelayakan yang dilakukan peneliti dalam penelitian pengembangan ini, bahwa modul kimia berbasis kontekstual pada materi asam basa dapat digunakan untuk