• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 48118f6be6 BAB I1. BAB I PENDAHULUAN rev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 48118f6be6 BAB I1. BAB I PENDAHULUAN rev"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan pembangunan memainkan peranan penting dalam upaya

mensuksekan pembangunan di berbagai tingkatan baik nasional maupun

daerah. Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem

perencanaan pembangunan nasional sesuai dengan Undang – Undang No. 25

tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan

pembangunan daerah dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para

pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan

masing-masing. Selain itu, perencanaan pembangunan daerah harus mampu

mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah

yang dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki

masing-masing daerah dan sesuai dengan dinamika perkembangan daerah dan

nasional.

Sesuai dengan kondisi objektif daerah, maka perencanaan

pembangunan daerah perlu dirumuskan dengan berdasarkan berbagai prinsip

seperti transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,

berkeadilan dan berkelanjutan. Salah satu bentuk dokumen perencanaan

pembangunan daerah adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD). RPJMD merupakan satu dokumen resmi daerah yang

dipersyaratkan untuk mengarahkan pembangunan daerah dalam jangka waktu

5 (lima) tahun ke depan dalam masa pimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih.

Sebagai suatu dokumen rencana yang penting sudah sepatutnya

Pemerintah Daerah, DPRD, dan masyarakat memberikan perhatian penting

pada kualitas proses dan hasil penyusunan dokumen RPJMD. Selain itu seluruh

pemangku kepentingan perlu melakukan pemantauan, evaluasi dan review

berkala atas implementasinya. Hal ini dikarenakan dokumen RPJMD sangat

terkait dengan visi dan misi pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih. Sehingga kualitas penyusunan RPJMD akan mencerminkan sejauh

mana kredibilitas Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam memandu,

mengarahkan dan memprogramkan perjalanan kepemimpinannya dan

pembangunan daerahnya dalam masa 5 (lima) tahun ke depan serta Nomor : 23 Tahun 2018

(2)

mempertanggungjawabkan hasilnya kepada masyarakat pada akhir masa

kepemimpinannya.

RPJMD menjawab 3 (tiga) pertanyaan dasar: (1) ke mana daerah akan

diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai dalam 5 (lima

tahun) mendatang; (2) bagaimana mencapainya dan; (3) langkah-langkah

strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai. Dalam konteks ini,

adalah sangat penting bagi RPJMD untuk mengklarifikasikan secara eksplisit

visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih kemudian menerjemahkan secara

strategis, sistematis dan terpadu ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan

program prioritas serta tolok ukur kinerja pencapaiannya dengan berbagai

pendekatan. Pendekatan yang digunakan dalam menyusun RPJMD Kabupaten

Probolinggo adalah teknokratik, legislasi, dan partisipatif.

Gambar 1. 1 Diagram Alur Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018

Proses penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo 2013 – 2018 disusun

melalui berbagai pendekatan, meliputi (gambar 1.1) :

1. Pendekatan Teknokratik, dilaksanakan dengan menggunakan metode dan

kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja dalam hal ini Badan

Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Probolinggo yang secara fungsional bertugas untuk hal tersebut. Kerangka

berpikir yang digunakan adalah kerangka pemikiran strategis (strategic

thinking process) mencakup elemen-elemen dasar sebagai berikut:

Konsultasi dan Diskusi dengan Bupati dan

(3)

 Ada rumusan isu dan permasalahan pembangunan yang jelas

 Ada rumusan prioritas isu sesuai dengan urgensi dan kepentingan dan dampak isu terhadap kesejahteraan masyarakat banyak

 Ada rumusan tujuan pembangunan yang memenuhi kriteria SMART (specific, measurable, achievable, reliable, time bound)

 Ada rumusan alternatif strategi untuk pencapaian tujuan  Ada rumusan kebijakan untuk masing-masing strategi

 Ada pertimbangan atas kendala ketersediaan sumber daya dan dana (kendala fiskal daerah)

 Ada prioritas program

 Ada tolok ukur dan target kinerja capaian program  Ada pagu indikatif program

 Ada kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan hasil, waktu penyelesaian termasuk review kemajuan

pencapaian sasaran.

 Ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi

 Ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan

 Ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen yang dihasilkan

 Ada instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat digunakan untuk mendukung proses perencanaan.

2. Pendekatan Legislasi, bahwa proses pemilihan Kepala Daerah merupakan

bagian proses penyusunan rencana dan karena rakyat pemilih telah

menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan

yang ditawarkan calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana

pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang

ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye berupa Visi, Misi dan

Program yang kemudian dituangkan ke dalam rencana pembangunan

jangka menengah. Pendekatan politik pula bermakna bahwa penyusunan

RPJMD melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis DPRD.

Cheklis kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

 Ada konsultasi dengan Kepala Daerah Terpilih untuk penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi dan program Kepala Daerah

Terpilih ke dalam tujuan, strategi, kebijakan, dan program pembangunan

daerah

(4)

 Ada pokok-pokok pikiran DPRD dalam proses penyusunan RPJMD  Ada naskah akademis untuk mendukung proses pengesahan RPJMD  Ada review dan evaluasi dari DPRD terhadap rancangan RPJMD

 Ada review, saran dan masukan Gubernur Provinsi berkaitan terhadap rancangan RPJMD

 Ada pembahasan terhadap Ranperda RPJMD

 Ada pengesahan RPMJD sebagai Peraturan Daerah yang mengikat semua pihak untuk melaksanakannya dalam lima tahun ke depan.

3. Pendekatan Partisipatif, dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak

yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan, guna

mengakomodasi aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Proses

penyusunan RPJMD dilaksanakan secara transparan, akuntabel dan

melibatkan masyarakat (stakeholder) dalam pengambilan keputusan

perencanaan disemua tahapan perencanaan:

 Ada identifikasi stakeholders yang relevan untuk dilibatkan dalam

proses pengambilan keputusan perencanaan

 Ada kesetaraan antara government dan non government stakeholders

dalam pengambilan keputusan

 Ada transparasi dan akuntabilitas dalam proses perencanaan

 Ada sense of ownership masyarakat terhadap RPJMD

 Ada pelibatan dari media

 Ada konsensus atau kesepakatan pada semua tahapan penting pengambilan keputusan seperti perumusan prioritas isu dan

permasalahan, perumusan tujuan, strategi dan kebijakan, dan prioritas

program

RPJMD merupakan penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi,

misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ke dalam

tujuan, strategi, kebijakan dan program pembangunan daerah selama masa

jabatan lima tahun. Program, kegiatan, alokasi dana indikatif dan sumber

pendanaan yang dirumuskan dalam RPJMD, RKPD, Renstra PD dan Renja PD

disusun berdasarkan pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka

menengah, serta perencanaan dan penganggaran terpadu; kerangka

pendanaan dan pagu indikatif; urusan wajib yang mengacu pada SPM sesuai

dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat atau urusan pilihan

yang menjadi tanggung jawab PD.

Penggambaran keterkaitan RPJMD Kabupaten Probolinggo dengan

(5)

1. RPJM Daerah Kabupaten Probolinggo merupakan penjabaran dari visi, misi

dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP

Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional;

2. RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,

memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan

Daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan

langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong

partisipasi masyarakat.

Berdasarkan pertimbangan telah terjadi perubahan kebijakan nasional,

maka perlu dilakukan penyempurnaan terhadap dokumen RPJMD Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013-2018 adalah sesuai amanat dalam Pasal 282

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang telah menetapkan, bahwa

Perubahan RPJPD dan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila (a) hasil

pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa proses perumusan, tidak

sesuai dengan tahapan dan tatacara penyusunan rencana pembangunan

daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; (b) hasil

pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan,

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (c) terjadi perubahan yang

mendasar, antara lain terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis

ekonomi, konflik sosial budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau

perubahan kebijakan nasional; dan (d) merugikan kepentingan nasional,

bertentangan dengan kebijakan nasional. Berdasarkan poin (c) terjadi

perubahan yang mendasar yaitu perubahan kebijakan nasional sehingga

dipandang perlu melakukan perubahan RPJMD ini. Adapun yang dimaksud

dengan perubahan kebijakan nasional terseut adalah dengan berlakunya

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi

Perangkat Daerah, yang substansinya membahas mengenai perubahan

kewenangan urusan dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ke Provinsi dan

dari Provinsi ke Pusat, sehingga perlu dilakukan penyesuaian perangkat daerah

untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Perubahan perangkat

daerah menyebabkan terjadinya penyesuaian-penyesuain perubahan struktur

organisasi dan program-program prioritas yang dilaksanakan sehingga RPJMD

yang lama tidak bisa lagi dijadikan dasar perencanaan untuk tahun 2017/ 2018

karena terjadinya perubahan perangkat daerah. Hal inilah yang menajdi

pertimbangan dilakukannya perubahan RPJMD ini.

(6)

Guna memaduserasikan antara Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Probolinggo 2005–2025, Visi Misi Kepala

Daerah Terpilih, tuntutan aspek legal formal dan dinamika pembangunan lokal,

regional, maupun nasional. Maka disusunlah Dokumen Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo

Tahun 2013 – 2018 yang merupakan tahap ke dua dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2005-2025.

RPJMD tahap ke dua melanjutkan visi pembangunan jangka panjang daerah

yaitu Terwujudnya Kabupaten Probolinggo yang Berdaya Saing.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013-2018 disusun atas dasar :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438) ;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438) ;

5. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) ;

6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik ;

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

pengelolaan Lingkungan Hidup ;

8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

(7)

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tatacara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4815) ;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan Rancangan Awal, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817) ;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur

sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi ;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ;

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 ;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan Rancangan Awal, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman

Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau

Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

19. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dengan Menteri Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS Nomor 050/4936/SJ

dan Nomor : 0430/M.PPN/12/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Commented [WU3]: Per bab no 4. Dalev poin b

(8)

Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Provinsi Jawa Timur 2005-2025;

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031 ;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 tahun 2017 tentang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa

Timur Tahun 2014-2019;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Probolinggo Tahun 2005 – 2025;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 13 Tahun 2008 tentang

Transparansi dan Partisipasi dalam Perencanaan Pembangunan;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 03 Tahun 2011 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Probolinggo Tahun 2010-2029 ;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Probolinggo

Tahun 2013-2018 ;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 6 Tahun 2016 Tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

RPJMD disusun dengan berpedoman pada RPJPD (2005-2025) dan

RTRW (2010-2029) kabupaten Probolinggo, memperhatikan RPJMN, RPJMD

Provinsi Jawa Timur, RPJMD dan RTRW Kabupaten/Kota tetangga. Rancangan

awal RPJMD menjadi pedoman PD dalam menyusun Rancangan awal Renstra

PD. Selanjutnya Rancangan awal Renstra PD menjadi masukan bahan

penyempurnaan Rancangan awal RPJMD. Rancangan awal RPJMD tersebut

kemudian dibahas dalam forum Musrenbang RPJMD yang hasil akhirnya

menjadi Rancangan RPJMD yang akan dibahas bersama antara Pemerintah

Kabupaten dan DPRD Kabupaten Probolinggo untuk ditetapkan dan disahkan

menjadi Peraturan Daerah. RPJMD yang telah ditetapkan menjadi Peraturan

Daerah menjadi pedoman penetapan Renstra PD dan penyusunan Ranwal

RKPD, serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Commented [WU5]: Ex ante internal dokumen dalev

Commented [WU6]: C. Per bab, 4. Dalev poin f

Commented [WU7]: Evaluasi per BAB, dalev no 4.e

(9)

Gambar 1. 2 Hubungan RPJMD dan RPJPD

Berdasarkan gambar hubungan RPJMD dan RPJPD di atas, RPJMD

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 merupakan tahap ke dua Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Probolinggo Tahun

2005-2025.

Gambar 1. 3 Hubungan RPJMD dan Rencana Stategis PD

Berdasarkan gambar di atas, RPJMD menjadi pedoman dalam

penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra PD)

dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan. Renstra PD merupakan penjabaran teknis

RPJMD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional

dalam menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap

urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima)

tahun, yang disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (PD) dan

ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah diverifikasi terlebih dahulu oleh Bappeda

Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian kesinambungan dan konsistensi

(10)

Gambar 1. 4 Hubungan RPJMD dan RKPD

Berdasarkan gambar di atas, pelaksanaan RPJMD Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013 – 2018 setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan

tahunan Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang memuat prioritas program

dan kegiatan dari Rencana Kerja PD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah

merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) Daerah Kabupaten Probolinggo yang

dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan,

kabupaten/kota hingga provinsi.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013-2018 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Menjelaskan tentang latar belakang penyusunan RPJMD Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013-2018

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Menjelaskan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan

RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018

1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan

lainnya

Menjelaskan tentang hubungan RPJMD Kabupaten Probolinggo

Tahun 2013-2018 dengan dokumen-dokumen perencanaan baik

(11)

1.4 Sistematika Penulisan

Memberikan gambaran penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten

Probolinggo Tahun 2013-2018 terkait pengaturan bab serta garis

besar isi setiap bab di dalamnya.

1.5 Maksud dan Tujuan

Memberikan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan penyusunan

RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1 Aspek Geografi dan Demografi

Menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang

meliputi aspek geografi dan demografi Kabupaten Probolinggo

2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Menjelaskan dan menyajikan aspek kesejahteraan masyarakat yang

terdiri dari kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan

social serta seni budaya dan olahraga

2.3 Aspek Pelayanan Umum

Menjelaskan dan menyajikan pelayanan umum dalam segala bentuk

jasa pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik

2.4 Aspek Daya Saing

Menjelaskan dan menyajikan aspek daya saing Kabupaten

Probolinggo baik dari kemampuan ekonomi daerah, infrastruktur,

fasilitas berinvestasi serta sumber daya manusia

BAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka

Pendanaan

3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu

Menggambarkan kinerja keuangan Kabupaten Probolinggo tahun

2008 sampai dengan 2012

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Menggambakan kebijakan pendapatan, pembelanjaan serta

pembiayaan APBD tahun 2008 sampai dengan 2012

3.3 Kerangka Pendanaan

Menjelaskan kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan

untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah 5

(12)

BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis

4.1 Permasalahan Pembangunan Kabupaten Probolinggo

Menyajikan permasalahan pada penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah yang relevan berdasarkan analisis yang

merujuk pada identifikasi permasalahan pembangunan daerah

4.2 Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Probolinggo

Menyajikan permasalahan pembangunan maupun maupun yang

berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional maupun regional

BAB V Penyajian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

5.1 Visi

Menyajikan Visi Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

5.2 Misi

Menyajikan Misi Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

5.3 Tujuan dan Sasaran

Menyajikan tujuan pembangunan daerah yang akan dicapai selama 5

(lima) tahun ke depan dan sasaran yang ditetapkan untuk

mendukung tujuan yang terkait

BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan

6.1 Strategi Pembangunan

Menjelaskan strategi pembangunan dalam mewujudkan Visi dan Misi

Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 – 2018

6.2 Arah Kebijakan

Menjelaskan arah kebijakan pembangunan dalam mewujudkan Visi

dan Misi Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 - 2018

BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Menguraikan hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah

kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan

target capaian indicator kinerja

BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan

(13)

Menguraikan hubungan urusan pemerintah dengan PD terkait beserta

program yang menjadi tanggung jawab PD beserta kebutuhan

pendanaannya

BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi

dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode

masa jabatan

BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun

setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari RPJMD Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Bab ini juga

menguraikan kaidah pelaksanaan dalam penyusunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

1.5 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 adalah untuk menjabarkan

visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Probolinggo yang terpilih sebagai

kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemilihan Kepala Daerah (PILKADA)

serta memberikan arah dan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan maupun

dalam pelaksanaan pembangunan.

Tujuan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 adalah untuk mewujudkan

keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun mendatang dalam rangka

kelanjutan pembangunan jangka panjang, sehingga secara bertahap dapat

Gambar

Gambar 1. 1 Diagram Alur Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018
Gambar 1. 2 Hubungan RPJMD dan RPJPD
Gambar 1. 4 Hubungan RPJMD dan RKPD

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan pada kondisi eksisting (saat ini) berdasarkan waktu puncak tertinggi diambil dari waktu puncak pagi, waktu puncak siang dan waktu puncak sore untuk mendapatkan

Hasil dari wawancara yang dilakukan, responden dengan motivasi yang tinggi serta patuh terhadap diet (83,3%) menyatakan bahwa mereka percaya bahwa dengan menjalani diet

Koefisien Nash-Sutchcliffe (E) yang diperoleh pada model Dawdy O’Donnel bernilai 49% dengan korelasi antara hasil simulasi dengan observasi adalah 0,72.Mengacu

Sistem mikrokontroler pada sistem pemantau dan pengontrolan pada ruangan pintar merupakan satu kesatuan dari beberapa perangkat keras berupa NodeMCU yang

    TUGAS AKHIR Sistem Ekstraksi Informasi Web  Menggunakan  Metode Pencarian Pola Otomatis  Berbasis Pencocokan Pohon Sigit Dewanto

Uji statistik korelasi person dengan nilai bermakna p<0,05 digunakan dalam penelitian ini dan didapatkan hubungan tidak bermakna antara kadar IL-13 dengan hasil

Untuk menghubungkan teks dengan objek (table, gambar, footer, halaman, dan lain-lain) yang menjadi bagian naskah dalam dokumen yang sama.. LP2M STMIK AMIKOM PURWOKERTO

yang sama di seluruh titik yang diukur titik yang diukur dengan menggunakan amperem dengan menggunakan amperemeter. Hal ini eter. Perbedaan ini disebabkan oleh resistor yang