• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PROYEK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kel. Papanggo Waduk Sunter Barat

Taman Sunter Agung 1 Kel. Ancol

Kel. Warakas

0 500 m

Skala 1 : 12.500

JALAN TOL PELABUHAN

SUNTER BARAT BANDARA TOMANG LAKS. R. E. MARTA DINATA Taman Impian Jaya Ancol Taman Sunter Agung 2 Lurah Papanggo ke Kota Kali ANCO L Lurah Warakas Lap. olahraga

Kawat Listrik Tegangan Tinggi

Rel Ke reta Ap i Se nen-Tanjung Pr iok Rel Ker eta Api Kota-T anjung Priok Kel. Papanggo Waduk Sunter Barat

Taman Sunter Agung 1 ke Kota

BAB II

TINJAUAN PROYEK

2.1

GAMBARAN UMUM PROYEK

Nama Proyek : Taman Rekreasi dan Olah Raga di Danau Suntar Barat

Tujuannya : Untuk Menciptakan Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga sekaligus sebagai pengikat dan penghubung di antara

fasilitas Permukiman dan bisnis disekitarnya

Lokasi : Waduk Sunter Barat, Taman Sunter Agung 1, Kel. Papanggo, Sunter, Tanjung Priuk, Jakarta Utara

Jenis Proyek : Fiktif

Pemilik Proyek : Swasta dan Pemerintah

Luas Lahan : ±58.265 m² (27.732 m2 lahan kering 30.533 m2 kolam air) Fasilitas : Rekreasi, hiburan, penjualan makanan, tempat bersantai,

dan fasilitas umum olah raga

Lokasi, Waduk Sunter Barat Kel. Papanggo Tanjung Priuk, Jakarta Utara

(2)

2.2

PENGERTIAN UMUM TAMAN REKREASI DAN OLAH

RAGA

Pengertian dari “Taman Rekreasi dan Olah Raga“ adalah suatu tempat atau lokasi untuk dapat menciptakan suasana yang gembira dan menyegarkan di sekitar danau, sungai, area terbuka atau daratan, dengan segala aktifitas-aktifitasnya.

Berdasarkan rumusan definisi tentang rekreasi tersebut dapat di definisikan ciri-ciri dari rekreasi antara lain sebagai berikut1

1. Rekreasi adalah suatu aktifitas, kegiatan yang bersifat fisik, mental, maupun emosional, rekreasi menghendaki aktifitas dan tidak selalu bersifat non aktif

:

2. Aktifitas rekreasi tidak mempunyai bentuk dan macam tertentu, semua kegiatan yang dapat dilakukan oleh manusia dapat dijadikan aktifitas rekreasi asalkan saja dilakukan dalam waktu senggang dan memenuhi tujuan dan maksud-maksud positif dari rekreasi

3. Rekreasi dilakukan karena terdorong oleh keinginan atau mempunyai motif tersebut sekaligus memilih gerakan atau bentuk dan macam aktifitas yang diinginkan

4. Rekreasi hanya dilakukan pada waktu senggang, ini berarti semua kegiatan yang tidak dilakukan dalam waktu senggang tersebut, tidak dapat digolongkan sebagai kegiatan rekreasi

5. Rekreasi dilakukan secara bebas dari segala bentuk dan macam pelaksanaan 6. Bersifat universal : rekreasi merupakan bagian dari kehidupan manusia, dari

semua bangsa, dan tidak terbatas oleh umur, jenis kelamin, pangkat dan kedudukan sosial

7. Rekreasi dilakukan secara bersungguh-sungguh dan mempunyai maksud untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan

8. Rekreasi adalah fleksibel artinya, rekreasi tidak dibatasi oleh tempat, dapat dilakukan dimana saja. Rekreasi dapat dilakukan oleh perorangan maupun sekelompok orang.

1

(3)

Sedangkan rumusan definisi tentang olah raga tersebut dapat di definisikan ciri-ciri dari olah raga antara lain sebagai berikut :

1. Olahraga (Inggis : sport²) berarti suatu kegiatan yang berhubungan dangan rekreasi atau persaingan yang meliputi sedikitnya penggunaan secara fisik atau kemampuan dalam memainkan satu kegiatan (seperti bola, bulu tangkis, bola folli, basket, Joging trak, dsb) untuk mendapatkan nilai (piala atau piagam). 2. Olahraga adalah ³:

• Setiap kegiatan jasmaniah yang bersifat semacam permainan dan yang melibatkan suatu bentuk pergolakan/perjuangan dalam diri sendiri atau dengan orang lain

Jika kegiatan ini menjurus pada bentuk persaingan, maka harus merupakan persaingan yang sehat, sesuai dengan peraturan olah raga

Dapat di katakan bahwa olah raga merupakan suatu bentuk lain dari pendidikan yang istemewa

2.3

MAKSUD DAN TUJUAN REKREASI DAN OLAH RAGA

Rekreasi4 Seseorang melakukan rekreasi untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani serta meningkatkan daya kreasi, sehingga tercapai keseimbangan hidup dengan motivasi tertentu.

Olah raga5

1. Olah raga pendidikan, bertujuan untuk mendidik melalui olah raga, memupuk sifat sportifitas dan apresiasi terhadap olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari

tujuan olah raga bukanlah membangun fisik saja, melainkan juga membangun mental dan spiritual. Membentuk manusia Indonesia Pancasialis yang fisiknya kuat dan sehat serta berprestasi tinggi, yang memiliki kemampuan mental dan ketrampilan kerja yang kritis,

Dilihat dari tujuan utamanya, olahraga dibagi atas :

2. Olah raga Prestasi, bertujuan untuk membina kegiatan olah raga jenis tertentu secara intensif dan tekun untuk untuk memperoleh tingkat kemahiran yang tinggi

2

Webster,s Sport Dictionary, hal 414

3

International Council of Sport and Phisical Education, Ekistics, vol. 35 no. 208

4

The International City manager’s Association, Municipal Recreation Administration

5

(4)

3. Orlah raga rekreasi, bertujuan mengajak berbagai kalangan masyarakat untuk melakukan olahraga kegemaranya masing-masing agar memperoleh rasa senang, sehat jasmani dan rohani serta kepuasan sosial.

4. Olah raga massal, bertujuan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, misalnya dengan melakukan senam kesegaran jasmani, gerak jalan dan lain-lain untuk membina ketahanan nasional dan kemampuan fungsional manusia. 5. Olah raga khusus, olah raga yang mencakup jenis tertentu yang sesuai bagi orang cacat jasmani dengan tujuan pada penguasaan dan kemahiran jenis olahraga tertentu, serta mencakup pula kegiatan olah raga yang bertujuan penyembuhan dalam arti pemulihan kesehatan, kesegaran dan ketahanan sebagian atau seluruh jasmani seseorang yang memerlukannya sebagai terapi.

Kesimpulan pada uraian di atas untuk fasilitas pada proyek ini adalah untuk olah raga pendidikan, olah raga rekreasi dan olah raga massal.

2.4

KLASIFIKASI REKREASI

1. Berdasarkan Fungsi

6

• Hiburan

Rekreasi dilakukan hanya untuk mendapatkan kesenangan, kepuasan dan kesegaran jasmani dan rohani

• Pendidikan

Mengandung unsur-unsur mendidik bagi pengunjung

2. Berdasarkan Pelaku

• Pertisipasi Pelaku

- Rekreasi dan Olah raga Aktif

Kegiatan yang dilakukan dengan mengekspresikan mental, dorongan fisik dan pelaku terlibat secara langsung.

- Rekreasi dan Olah raga Pasif

kegiatan yang cenderung tidak menggunakan tenaga dan pelakunya tidak terlibat secara fisik, hanya terbatas pada penggunaan panca indra.

6

(5)

• Tingkat Usia Pelaku

Dalam kehidupan manusia terdapat beberapa fase kehidupan, dimana tiap fase mengalami perubahan sifat dan perilaku, secara garis besar adalah sebagai berikut :

- Anak-anak

Contoh rekreasi dan olahraga : berlari-lari/ lompat, bermain pasir, bermain air,bermain layang-layang, bermain bola, renang / water boom dan sebagainya

- Remaja

Contoh rekreasi : menyukai rekreasi aktif seperti olah raga, kemping, mendaki, dan sebagainya

- Dewasa

Contoh rekreasi : sudah berupa hobby seperti, berburu, memancing, juga berekreasi yang sifatnya keindahan, pameran, hasil seni, dan lain sebagainya

• Tingkat penghasilan (penghasilan rendah, penghasilan menegah dan penghasilan tinggi)

• Waktu kegiatan (pagi, siang, sore dan malam)

• Frekwensi kegiatan (harian, minggua n, bulanan, tahunan) 3. Berdasarkan Sifat Ruang pada proyek ini adalah

• Outdoor

• Indoor

• Semi Indoor & Outdoor 4. Berdasarkan Aktifitasnya

• Rekreasi atau berolah raga yang memerlukan tenaga atau fisik

• Bersosialisasi, bercakap-cakap, berjalan-jalan

• Irama, musik memberikan kesenangan, persahabatan

• Mengembangkan ketrampilan tangan dan pikiran

• Mengembangkan imajinasi, daya khayal dan fiktif

• Alam terbuka (berkemah, kamping)

• Ekspresi, mendidik, berdiskusi

• Relaxation (melepaskan diri dari ketegangan)

(6)

5. Berdasarkan tingkat pelayanannya

• Lingkungan Rumah

Memanfaatkan ruang dalam dan luar rumah

• Lingkungan Perumahan dan Sekitarnya

Rekreasi dan fasilitas olah raga yang melayani satu lingkungan atau rekreasi yang melayani beberapa lingkungan perumahan

• Tingkat Wilayah Kota

Mencakup pelayanan wilayah kota, yang dapat memberikan fasilitas pelayanan yang bersifat umum

• Tingkat Regional

Mencakup beberapa kota dan lebih bersifat umum serta memiliki ciri khas tertentu.

Pada intinya proyek ini untuk tingkat pelayananya hanya mencakup lingkungan Perumahan Sekitarnya dan tingkat wilayah kota.

2.5

MOTIVASI REKREASI

1. Bayi, 0 - 1 tahun

7

a. Karakteristik

• Mental: Proses, bukan hasil, adalah sangat penting untuk bayi. Rekreasi terhadap musik dan irama dengan seluruh tubuhnya.

• Fisik: pada tingkat usia bayi ada sedikit pergerakan yang tepat, tetapi pergerakan umumnya tetap.

b. Kebutuhan Hidup

• Kawan bermain

• Petualangan untuk pengembangan

• Kesempatan untuk membentuk

• Kesukaan, bebas dari tekanan. c. Peran Rekreasi

Aktifitas permainannya memberikan pengalaman untuk menyesuaikan dengan tenaga dan keterbatasannya, menjaga sikap yang baik.

7

(7)

2. Kanak-kanak pra sekolah, 2 - 4 tahun a. Karakteristik

• Mental : tingkat perkembangannya tergantung dari kemampuannya untuk mencium, merasakan / mencicipi, mendengar, serta melihat.

• Fisik : mempunyai kemampuan untuk mempergunakan peralatan lebih baik jika dibandingkan dengan masa menyusui. Dapat berdiri dengan satu kaki menginjak tanah tanpa terjatuh.

b. Kebutuhan Hidup

• Kawan bermain

• Petualangan diperlukan untuk perkembangan fisik dan mental

• Rasa gembira untuk mencapai suatu hasil usahanya

• Status pengakuan dalam pergaulan, adanya keselarasan

• Istirahat dan santai

• Menikmati keindahan c. Peran

Melalui aktifitas permainan, dimana resikonya kecil, adalah termudah untuk mempergunakan inisiatif untuk menerima tanggung jawab dan berbuat sesuatu terhadap setiap persoalan yang timbul. Rekreasi adalah seni kehidupan yang dibutuhkan pada masa kanak-kanak. Ia menerapkan kebebasan dari tekanan jiwa, gangguan fisik dan dari kelebihan mental. 3. Kanak-kanak sekolah, 5 - 15 tahun

a. Karakteristik

• Mental : memerlukan permainan yang membutuhkan kepandaian dan pemikiran

• Fisik : tahun-tahun permulaan dari perkembangan kehidupan peran seks melalui aktifitas yang ditekuninya.

b. Kebutuhan Hidup

• Kawan seiring

• Petualangan untuk perkembangan

• Kesempatan untuk berprestasi

(8)

c. Peran Rekreasi

Rekreasi dapat membantu pertumbuhan anak dan mengembangkan suksesnya kedewasaan melalui kegiatan rekreasi yang sesuai dengan batas kemampuan

4. Remaja, 16 - 24 tahun a. Karakteristik

• Mental : condong untuk beragumentasi keinginan untuk pengakuan dan persetujuan orang-orang yang lebih tua dan sangat peka terhadap penilaian orang-orang terhadapnya.

• Fisik : gairahnya adalah terhadap aktifitas olah raga, pakaian, lawan jenis, dan musik popular.

b. Kebutuhan Hidup

• Teman seiring

• Petualangan

• Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang dapat dibanggakan

• Status dan pengakuan sosial serta keadaan fisik dan mental yang baik untuk dapat diterima di lingkungan orang dewasa.

c. Peran Rekreasi

Kesempatan bermain sedang di perkenalkan kedalam pengalaman sekolah dan pengalaman sekolah adalah latihan untuk pengalaman di pekerjaan. 5. Dewasa, 25 - 50 tahun

a. Karakteristik

• Mental : Di masa pubertas dimana puncak kekuatan mentalnya terlalu sering di yakini bahwa terdapat sedikit manfaat untuk menggunakan kekuatan mentalnya untuk tujuan yang mereka inginkan.

• Fisik : kebutuhan untuk bermain cukup besar, tetapi keikutsertaan fisik secara nyata yang diseringkali diabaikan.

b. Kebutuhan Hidup

Menemukan teman hidup dan membawa sikap kreatif terhadap pembangunan / perkembangan, dalam hubungan kehidupan adalah penting untuk kasih sayang dan perhatian pada masa-masa pubertas

Keahlian dalam suatu bidang oleh kepala keluarga dapat membawa kebanggaan terhadap masyarakat sekitarnya.

(9)

c. Peran Rekreasi

Rekreasi untuk istirahat dan santai guna melupakan semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dan sebagainya.

6. Orang tua, 50 tahun keatas a. Karakteristik

• Penurunan kekuatan tubuh dan kehilangan tujuan / makna hidup

• Wajah tambah tua

• Timbul ketidak mampuan terhadap salah satu indera maupun ketidak mampuan mental

b. Kebutuhan hidup

• Teman seiring

• Penyesuaian yang terus menerus terhadap keadaan / situasi

• Melindungi dan memperhatikan kesehatan

• Di kala masa pensiun datang, harus dipersiapkan pengganti kesibukan dan pekerjaan yang selama ini ditekuninya

c. Peran rekreasi

Perbaikan terhadap sikap, kerja suka rela dapat membantu suasana hidup agar dapat lebih berarti.

2.6

FUNGSI PROYEK

Proyek ini direncanakan untuk dapat menyediakan suatu wadah untuk kegiatan rekreasi dan olah raga, baik yang digunakan didalam bangunan maupun diluar bangunan. Kegiatan ini diperuntukan untuk semua golongan masyarakat, tanpa membedakan dari umur, jenis kelamin, pangkat dan kedudukan. Jenis rekreasi dan olah raga juga diperuntukan untuk perseorangan ataupun kelompok. Karena itu untuk dapat menampung semua kegiatan tersebut dibutuhkan fasilitas dan sarana yang menunjang untuk fungsi tersebut.

(10)

2.6.1 JENIS-JENIS KEGIATAN

1. Kegiatan Pengunjung, menikmati keindahan alam dan permainan olah raga serta fasilitas-fasilitas yang tersedia oleh pengelola seperti :

• Yang berada ditaman atau lapangan : jalan-jalan, bersantai, makan, bermain, senam, olah raga, joging, dll

• Yang berada di danau : memancing, bermain perahu, sepeda air

2 Kegiatan Pendukung, adalah suatu kegiatan yang dapat menunjang kegiatan-kegiatan rekreasi seperti restoran-restoran, kafe atau pertunjukan

3 Kegiatan Pengelola, kegiatan yang dilakukan adalah mencatat semua data-data administrasi yang berhubungan dengan kondisi fisik dan nonfisik taman rekreasi dan olah raga.

4 Kegiatan Servis, kegiatan yang dilakukan adalah membuat dan memperbaiki fasilitas-fasilitas serta sebagai pengantar barang, alat-alat, yang diperlukan di taman rekreasi olahraga.

2.6.2 SIFAT KEGIATAN

• Kegiatan rekreasi : santai, informal

• Kegiatan olahraga : santai, formal

• Kegiatan administrasi : formal

• Kegiatan pendukung : santai semi informal

• Kegiatan service : tidak terikat, semi informal

2.7

TINJAUAN PROYEK

2.7.1 KEADAAN ALAM KOTA SUNTER

1. Tata ruang penggunaan lahan, mulai adanya kawasan dengan kerapatan bangunan yang tinggi dan kondisi lingkungan yang kurang memadai

2. Berkurangnya ruang terbuka / lahan tak terbangun akibat invasi pemukiman, mengingat fungsi ruang terbuka sangat penting maka diperlukan arahan pemanfaatan ruang / lahan kota untuk jalur hijau taman kota. Kawasan yang akan dikembangkan antara lain area pengairan diantara pusat-pusat pemukiman, perbelanjaan dan industri (kelurahan Papanggo, Sunter Barat)

(11)

2.7.2 KEPENDUDUKAN

Pesatnya pertambahan penduduk di kota sunter sehingga dibutuhkan sarana atau fasilitas pelayanan seperti sarana rekreasi, olah raga, hiburan, adapun tujuan dari adanya sarana tersebut adalah :

1. Untuk dapat memanfaatkan lahan yang potensial untuk dijadikan sarana kegiatan rekreasi, olah raga dan hiburan

2. Meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata

3. Mulai bergeser dari kegiatan rekreasi indoor seperti mal-mal dan pusat perbelanjaan lain untuk kembali kealam seperti area terbuka yang hijau/open space ruang untuk berkomunikasi.

2.7.3 KEBIJAKSANAAN PENGEMBANG

1. Mendistribusikan sarana rekreasi, olah raga dan hiburan tersebut ke beberapa bagian kota sesuai dengan potensi wisatanya.

2. Melindungi dan melestarikan kelestarian alam

3. Menghindari area-area pengairan tersebut dari pencemaran, pengurugan tanah, pendangkalan dan pembuangan sampah yang liar

Referensi

Dokumen terkait

Dibawah ini adalah grafik yang diperoleh dari penelitian antara nilai suhu yang ditentukan pada pengontrol suhu dan nila suhu yang terukur pada thermometer.

Maka KMb dalam konteks Books in Print (BIP) atau Daftar Buku dalam Proses Cetak, adalah bagaimana upaya meningkatkan nilai tambah kegiatan Books in Print (BIP) atau Daftar

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tekanan penyebab trauma yang dialami oleh tokoh Ajo Kawir, dampak trauma yang diderita, dan mendeskripsikan bentuk

Masukan dari client yang berupa data teks akan ditangani dan akan disimpan di server dan ditampilkan kembali ke client untuk memberitahukan client bahwa client telah

Sasaran Program PP dan PL dalam Rencana Aksi Kegiatan BTKLPP Kelas I Batam sebagai implementasi dari Indikator Kinerja Program, Indikator Kinerja Kegiatan

Ketika nilai wajar pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, Perusahaan mencatat berdasarkan nilai wajar hanya apabila nilai wajar tersebut mencerminkan harga

Selain itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui survei kepuasan pelanggan dengan survei ini sekolah akan dapat mengetahui hal-hal apa sajakah yang harus diperbaiki agar pada tahun

[r]