• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN I-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN I-1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

I-1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan asumsi yang digunakan, serta sistematika penulisan yang digunakan untuk menyelesaikan laporan ini.

1.1 Latar Belakang

Manajemen persediaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan. Menurut Bahagia (2006), manajemen persediaan menjadi salah satu aspek penentu keberhasilan dalam suatu usaha baik pada perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur. Adanya persediaan dipandang sebagai pemborosan sehingga keberadaannya perlu dihilangkan atau diminimalkan. Namun, kondisi persediaan yang minimal menimbulkan potensi ketidakmampuan untuk memenuhi permintaan sehingga menjadikan kerugian besar bagi suatu perusahaan.

PT Kusumahadi Santosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yaitu industri tekstil. Perusahaan tekstil merupakan perusahaan yang mengolah benang menjadi kain. PT Kusumahadi Santosa secara umum memiliki dua proses besar yaitu proses weaving dan proses printing. Proses

weaving merupakan proses pengolahan benang menjadi kain yang belum diwarnai.

Proses printing merupakan proses pewarnaan atau pemberian motif warna pada kain putih.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil, salah satu bahan utama yang digunakan dalam proses printing adalah bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia dalam proses printing digunakan mulai dari proses persiapan printing

hingga proses finishing printing. Jenis dari bahan-bahan kimia yang digunakan berjumlah sebanyak 285 jenis sehingga untuk mengelola bahan-bahan kimia tersebut diperlukan suatu pengelolaan yang baik (Data katalog bahan kimia, 2015). Pengelolaan persediaan bahan kimia pada Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi Santosa perlu dilakukan dengan baik untuk mendukung kelancaran

(2)

commit to user

I-2

proses printing. Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi Santosa dalam melakukan pengelolaan persediaan bahan kimia masih menggunakan proses secara manual atau belum terkomputerisasi, baik pada proses pengajuan permintaan, penerimaan, pemakaian, maupun pemantauan stok harian bahan kimia. Akibatnya proses-proses yang dilakukan secara manual tersebut menimbulkan beberapa permasalahan.

Permasalahan yang pertama adalah pengelolaan persediaan bahan kimia secara manual mengakibatkan adanya kesalahan hitung antara 5%-30% pada proses pencatatan jumlah bahan kimia yang masuk ke gudang maupun keluar dari gudang (Data pemakaian tercatat, 2015). Permasalahan kedua adalah adanya proses pemakaian bahan kimia yang tidak tercatat. Hal ini dikarenakan adanya beberapa pihak yang membutuhkan bahan kimia langsung mengambil bahan kimia sendiri tanpa melalui petugas gudang. Biasanya kondisi tersebut terjadi ketika petugas gudang sedang tidak berada di dalam gudang. Permasalahan-permasalahan tersebut menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara jumlah persediaan yang tertulis di dalam buku stok dengan jumlah persediaan yang sebenarnya.

Permasalahan ketiga adalah pengendalian dan perencanaan persediaan bahan kimia yang masih kurang. Banyak ditemukan jenis bahan kimia yang memiliki jumlah persediaan terlalu banyak maupun terlalu sedikit terutama pada jenis zat warna. Hal ini dikarenakan adanya permintaan kain dengan motif dan warna yang sangat beragam dan sulit diprediksi sehigga menyebabkan kebutuhan bahan kimia terutama pada zat warna terkadang tinggi dan terkadang rendah.

Perbaikan proses pengelolaan, perencanaan, dan pengendalian bahan kimia pada PT. Kusumahadi Santosa perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi. Upaya perbaikan proses pengelolaan, perencanaan, dan pengendalian persediaan bahan kimia dilakukan dengan membuat sistem informasi manajemen persediaan bahan kimia. Menurut penelitian yang telah dilakukan Buwono (2014), perancangan sistem informasi manajemen persediaan dilakukan agar dapat membantu perusahaan dalam proses pencatatan, pengendalian, dan perencanaan persediaan sehingga informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat, akurat, dan efisien. Perancangan sistem informasi manajemen persediaan dilakukan dengan metode siklus hidup atau system development life cycle (SDLC). Menurut

(3)

commit to user

I-3

McLeod (2001), system development life cycle merupakan metode dasar pada perancangan sistem ketika informasi kebutuhan sistem mudah diperoleh dan mudah didefinisikan.

Sistem informasi yang dibangun perlu dilengkapi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional dan non-fungsional pada sistem informasi harus dipikirkan dengan cermat agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna (Sumariani, 2015). Selanjutnya, sistem informasi manajemen dirancang dengan adanya pengelolaan pengendalian persediaan dengan metode continuous

review. Penggunaan metode persediaan tersebut dipilih karena adanya kesamaan

karakteristik persediaan dengan penelitian-penelitian terdahulu. Menurut beberapa penelitian terdahulu, penggunaan metode continuous review karena adanya pola permintaan yang bersifat probabilistik (Veravati dkk, 2015) dan perlu adanya pengawasan rutin untuk menjamin ketersediaan barang (Hutomo, 2015; Gozali dkk, 2013). Hubungan antara kebutuhan sistem dengan model persediaan salah satunya pada modul monitoring, dimana merupakan hasil integrasi antara kebutuhan fungsional dengan pengendalian persediaan menggunakan metode continuous

review.

Selain itu, untuk mengelola persediaan yang mempunyai beragam jenis persediaan perlu dilakukan pengelompokan berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut Walters (2003), persediaan yang memiliki kepentingan dan bernilai tinggi digolongkan ke dalam kelas A, persediaan yang memiliki kepentingan dan bernilai sedang digolongkan ke dalam kelas B, kemudian persediaan yang memiliki kepentingan dan bernilai rendah digolongkan ke dalam kelas C. Persediaan bahan kimia yang telah dikelompokkan berdasarkan kepentingannya kemudian dilakukan perhitungan kebijakan persediaan bahan kimia menggunakan metode continuous

review sesuai pada penelitian Jauhari (2008).

Berdasarkan uraian mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahasi Santosa dalam mengelola persediaan bahan kimia, maka perlu dilakukan perancangan sistem infomasi persediaan bahan kimia. Maksud dari perancangan sistem informasi ini sebagai upaya memberikan rekomendasi dan kemudahan bagi perusahaan dalam pengelolaan persediaan bahan kimia.

(4)

commit to user

I-4

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana membuat suatu rancangan sistem informasi manajemen

persediaan bahan kimia yang mampu menggantikan pengelolaan bahan kimia secara manual pada Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi Santosa.

2. Bagaimana menentukan kebijakan persediaan bahan kimia dengan

continuous review pada Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi

Santosa.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang sistem informasi manajemen persediaan bahan kimia pada

Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi Santosa.

2. Menentukan kebijakan persediaan bahan kimia dengan motode

continuous review pada Departemen Printing-Dyeing PT Kusumahadi

Santosa.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan rekomendasi bagi PT Kusumahadi Santosa dalam

pengambilan keputusan terhadap tingkat persediaan bahan kimia.

2. Membantu PT Kusumahadi Santosa dalam melakukan proses

pengelolaan persediaan bahan kimia baik dalam hal pemesanan, pembelian, dan pemakaian bahan kimia.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

commit to user

I-5

1. Data awal persediaan yang digunakan dalam sistem informasi

manajemen menggunakan data dari bulan Januari 2013 sampai bulan Mei 2015

2. Fokus penelitian tingkat persediaan adalah bahan kimia yang masuk dalam kelas A.

1.6 Asumsi

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Permintaan bahan kimia berdistribusi normal.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika dibuat agar dapat mempermudah pembahasan penyelesaian masalah dalam penelitian ini. Adapun penjelasan mengenai sistematika penulisan adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan asumsi yang digunakan dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang gambaran secara umum perusahaan yang digunakan sebagai tempat penelitian serta menjelaskan mengenai teori-teori yang dipakai sebagai pendukung dalam pemecahan masalah yang diangkat dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan masalah penelitian yang digambarkan dalam bentuk flowchart. Tahapan ini dilakukan mulai dari studi pendahuluan, identifikasi sistem, perancangan sistem usulan, analisis dan intepretasi hasil, hingga penarikan kesimpulan dan saran.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menyajikan data-data yang diperoleh dari perusahaan yang digunakan untuk melakukan pengolahan data. Kemudian pada bab ini

(6)

commit to user

I-6

dijelaskan pula proses pengolahan data sesuai dengan metode yang digunakan dan menyajikan hasil pengolahan data tersebut.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini berisi analisis dan pembahasan permasalahan yang ada berdasarkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi penarikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis pemecahan masalah serta berisi tentang saran dan masukan untuk kelanjutan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Bila kita cermati formulasi kesala- hannya maka rumusan ini digeneralisasi dari pengembangan aproksimasi deret Taylor yang belum diekpansi, sedangkan disadari bahwa akurasi deret

Penelitian yang lain digunakan untuk membunuh kutu Eriophyidae pada tanaman jarak pagar, dengan bahan alami yaitu belerang dan kapur yang mengandung bahan baku

Kemudian jika diperlukan dia harus berperan sebagai tenaga humas, karena mereka harus mampu menjelaskan dan meyakinkan masyarakat petani bahwa ketika berbicara mengenai

Jangan sampai kita malah menyakiti orang lain karena lidah kita, tapi mari kita mau menjadi berkat bagi orang lain dengan kata-kata yang keluar dari

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis

Berkaitan dengan tingkat literasi masyarakat, pada tahun 2019 Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar telah menyelenggarakan

Buah naga adalah salah satu buah eksotis yang memiliki manfaat tak terhitung yang ditawarkan untuk kulit, rambut, dan kesehatan

Responden yang memilki tingkat kosmopolitan tinggi cenderung memiliki persepsi tinggi yaitu masyarakat yang cenderung mempunyai wawasan pola pikir luas yang bisa