• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

18 Bab 3

Analisis Data

Selanjutnya penulis akan menganalisis mengenai lima kalimat pasif yang terdapat di dalam komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.1. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang.

Sub bab ini akan penulis klasifikasikan berdasarkan hasil analsis dari tiap soal yang telah diajukan kepada mahasiswa mengenai kalimat pasif, berdasarkan contoh-contoh kalimat dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.1.1 Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Pertama

Berikut ini adalah analisis mengenai soal pertama dalam penelitian yang telah penulis lakukan.

Soal pertama:

1. Luna adalah seekor kucing dari masa lalu yang dapat berbicara, ia merupakan bawahan ratu bulan Queen Serenity sekaligus teman terdekat putri bulan, Princess Serenity dari Kerajaan Bulan. Diakibatkan peperangan yang melibatkan Kerajaan Bulan dan Kerajaan Bumi yang sedang berada di bawah pengaruh kekuatan jahat Dark Kingdom, sang putri Princess Serenity menghilang tanpa jejak bersama kristal perak yang diketahui memiliki kekuatan luar biasa. Sang ratu Queen Serenity, baik raga maupun kekuatannya tersegel didalam sistem komputer kerajaan bulan. Sehingga ratu harus mengutus Luna untuk ke masa depan yaitu turun ke bumi untuk mencari Pretty Soldiers yang beranggotakan Usagi, Ami, Rei, Mako dan Minako. Mereka merupakan para pengawal Kerajaan Bulan yang telah bereinkarnasi. Sang ratu mengutus Luna dengan harapan Pretty Soldiers dan Luna dapat mencari Princess Serenity beserta kristal

▸ Baca selengkapnya: shieki ukemi adalah

(2)

19 perak agar kekuatan kristal perak tidak disalahgunakan.

Perasaan pembicara : Luna yang merasa dirinya bukanlah siapa-siapa di Kerajaan Bulan, merasa terbebani karena diberikan perintah yang begitu penting oleh ratu Queen Serenity. Dirinya merasa tidak yakin dan percaya diri menjalankan perintah, meskipun ia sendiri tidak dapat menolak perintah yang diberikan sang ratu.

Soal 1:

“そのために、だからあたしは月からここに ( ) 、あなたたちを目ざめさ

せたのだから。”

Alasan:

A. 使わされ

A1. Luna berada dalam posisi ia ditugaskan oleh Queen Serenity untuk turun ke bumi dan menyadarkan Pretty Soldiers. Luna merasa terbebani dengan tanggung jawab tersebut, tetapi derajatnya yang lebih rendah daripada ratu membuat dirinya tidak dapat menolak perintah ratu.

A2. Luna berada dalam posisi ia diperbolehkan oleh Queen Serenity untuk turun ke bumi dan menyadarkan Pretty Soldiers. Luna merasa tidak terbebani dengan tanggung jawab tersebut, dan ia dapat menolak perintah ratu.

B. 使われ

B1. Luna berada dalam posisi ia dikirim turun ke bumi oleh Queen Serenity dan Luna merasa terganggu akan hal tersebut. Seakan dirinya diperlakukan seperti sebuah objek.

B2. Luna hanya ingin memberitakan bahwa ia telah dikirim ke bumi. Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010.

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah A, sedangkan untuk alasannya adalah A1. Posisi Luna adalah sebagai bawahan Ratu sehingga membuatnya tidak memiliki daya ketika dirinya diperintah sang Ratu. Maka itu jawaban dari pertanyaan di atas adalah bentuk 使役受け身(shieki ukemi), karena sesuai dengan ciri kalimat pasif kausatif (shieki ukemi) yang menyebutkan bahwa orang yang menerima perintah atau petunjuk,

(3)

20 melakukan hal tersebut dengan terpaksa (Tomomatsu et al 2004:191). Pada soal diataspun disebutkan secara tersirat bahwa Luna yang derajatnya berada di bawah sang Ratu tidak bisa berbuat apa-apa ketika Ratu memerintahkan dirinya untuk turun ke bumi dan menjalankan tugas yang sangat berat bagi Luna. Berdasarkan penjelasan situasi cerita, dapat diartikan Luna terpaksa menjalankan perintah tersebut.

Jawaban pada kalimat ini tidak dapat menggunakan bentuk pasif (ukemi) atau kausatif (shieki) karena fungsi pasif dan kausatif yang sama sekali berbeda dengan apa yang dimaksud oleh cerita di atas. Fungsi pasif, kausatif, dan pasif kausatif diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.1.1. Tabel Fungsi

受け身(Ukemi) Fungsi Pasif

使役 (Shieki) Fungsi Kausatif

使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif 1.

Menyatakan adanya menerima perbuatan dari orang lain.

Digunakan oleh atasan yg menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan.

Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa.

2.

Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk).

Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya.

Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian.

3.

Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung.

Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain.

4.

Mengungkapkan hal atau pemberitaan

(4)

21 yang bersifat

kenyataan kepada masyarakat luas.

Sumber: Tomomatsu et al (2004:177-191)

Dari penjabaran tabel di atas, fungsi kalimat yang sesuai adalah pasif kausatif urutan pertama. Karena tidak adanya pernyataan ‘terpaksa’ pada fungsi lain, baik itu pada fungsi pasif (ukemi) atau fungsi kausatif (shieki).

Ada pun tabel perubahan dari bentuk pasif kausatif (shieki ukemi) sendiri, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif Kausatif (Shieki Ukemi)

受け身(Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi)

使わない+れる 使われる 使わない+せる 使わせる 使わせる+される 使わされる Sumber: Tomomatsu et al (2004:178-190)

Canale di dalam Brown (2008:241) mengungkapkan bahwa pemahaman mengenai fungsi kalimat juga didukung dengan adanya kompetensi komunikatif yang terdiri atas kompetensi gramatikal, kompetensi wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang dimiliki oleh para masing-masing responden. Kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa itu sendiri,

(5)

22 kompetensi wacana adalah kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik adalah pemahaman responden mengenai budaya bahasa. Dengan kata lain, kompetensi komunikatif inilah yang mendukung responden memahami fungsi-fungsi kalimat bahasa Jepang.

Berdasarkan jawaban dari keseluruhan responden yang menjawab soal pertama, terdapat lima orang diantaranya menjawab dengan jawaban benar, alasan benar. Sedangkan lima orang lainnya menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Untuk analisis soal pertama, tidak ada responden yang menjawab dengan jawaban benar namun alasan salah. Di bawah ini merupakan grafik persentase jawaban pada soal pertama.

Grafik 3.1.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 1

Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa hanya sebagian responden yang mampu menjawab secara benar. Artinya, dari sepuluh responden yang memahami penggunaan fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) hanya sekitar lima orang atau lima puluh persen.

(6)

23 Ini berarti bahwa, bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

3.2. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang.

Dalam sub bab ini penulis akan menganalisis hasil jawaban dari tiap soal yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif. Kalimat diambil dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.2.1 Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Kedua

Berikut ini adalah analisis mengenai soal kedua dalam penelitian yang telah penulis lakukan.

Soal kedua:

2. Sama seperti halnya kerajaan kegelapan Dark Kingdom, Topeng Tuxedo (Mamoru) yang merupakan penolong Sailormoonpun berlomba mencari keberadaan kristal perak. Topeng Tuxedo membutuhkannya untuk memulihkan ingatan yang hilang sekaligus mencari tahu siapa gerangan dalam mimpinya yang menyuruhnya mencari kristal perak. Lama tidak mendapatkan petunjuk lebih jauh, Mamoru sengaja memberitahukan pada masyarakat luas bahwa ada sebuah harta karun yang dinamakan kristal perak memiliki kekuatan luar biasa. Hal ini menimbulkan kepanikan di masyarakat, banyak orang berlomba mencari keberadaan kristal perak. Kepanikan ini dimanfaatkan pemimpin Dark Kingdom, Queen Veril, untuk menyerap energi manusia banyak agar kekuatan Dark Kingdom semakin kuat. Queen Veril mengirim salah satu anak buahnya Zoisite

(7)

24 untuk berpura-pura sebagai peneliti kristal perak dan berbicara tentang kristal perak melalui media televisi. Pada saat yang sama, banyak orang yang perhatiannya tertuju ke layar televisi sehingga ketika mereka semua panik mendengar keterangan yang diberikan Zoisite tentang kristal perak, Zoisite bisa dengan mudah menyerap energi banyak orang melalui media televisi.

Perasaan pembicara : Seorang pria biasa yang juga tengah menonton acara tentang kristal perak mendadak merasa pusing dan lemas. Ia tidak mengetahui energinya sedang diserap oleh Zoisite melalui televisi di depannya. Ia merasa dirugikan atas orang yang telah mengambil energinya namun tidak cukup kuat untuk dapat bergerak.

Soal 2:

“変だな。。体中の力が ( ) くみたいな。。”

Alasan:

A. 吸い取られて

A1. Tenaga pria tersebut diambil oleh Zoisite tanpa diketahuinya, ia merasa dirugikan dan terganggu akan hal tersebut.

A2. Pria itu hanya ingin menunjukkan tenaganya seperti terhisap.

B. 吸い取って

B1. Pria itu ingin menunjukkan tenaganya yang sedang terhisap. B2. Pria itu ingin menunjukkan adanya dua kegiatan yang akan

dilakukannya secara berturut-turut.

Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010.

Pada soal di atas jawaban yang benar adalah A dan untuk alasannya adalah A1. Pada soal di atas sudah disebutkan di situasi cerita bahwa tenaga pria tersebut diambil diam-diam oleh Zoisite tanpa diketahuinya, yang berarti ada suatu bagian dari dirinya yang mendapat perlakuan buruk dari orang lain. Maka itu jawaban dari soal di atas adalah bentuk pasif kepemilikan (mochinushi ukemi), karena sesuai dengan salah satu ciri

(8)

25 fungsinya yang menyebutkan adanya bagian dari tubuh kita yang mendapat perlakuan (buruk) dari orang lain (Tomomatsu et al 2004:187). Meskipun dari penggambaran situasi mensiratkan pemakaian fungsi pasif yang ketiga yaitu pasif pengorbanan (higai no ukemi), yakni seseorang mendapat perlakuan buruk secara tidak langsung yang dalam kasus ini dijelaskan bahwa tenaga sang pria tersedot melalui media televisi (Tomomatsu et al 2004:188), akan tetapi kalimat yang diucapkannya sudah cukup jelas menekankan makna yang dimaksud. Pria tersebut mengucapkan “体中の力が取られてくみたいな”, dari sepenggal kalimat ini sudah cukup menekankan bahwa sang pria ingin mengedepankan makna “tenaga tubuhnya yang terambil” dibandingkan dengan “tenaganya yang terambil secara tidak langsung”. Penjelasan fungsi pasif di atas dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.2.1. Tabel Fungsi

受け身 (Ukemi) Fungsi Pasif

使役 (Shieki) Fungsi Kausatif

使役受け身 (Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif 1. Berfungsi menyatakan

adanya menerima perbuatan dari orang lain.

Digunakan oleh atasan yg

menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan.

Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa.

2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk) dari orang lain.

Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya.

Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian.

3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung.

Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain.

(9)

26 4. Mengungkapkan hal

atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas.

Sumber: Tomomatsu et al (2004:177-191)

Pada kalimat soal nomor 2, fungsi kausatif (shieki) dan fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) tidak dapat digunakan karena fungsinya berbeda dengan makna yang terdapat dalam kalimat soal di atas.

Berikut ini tabel perbedaan verba pasif dan pasif kausastif serta pembentukannya.

Tabel 3.2.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif (Ukemi)

受け身(Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi)

吸い取らない+れる 吸い取られる 吸い取らない+せる 吸い取らせる 吸い取らせる+される 吸い取らされる Sumber: Tomomatsu et al (2004:178-190)

Seperti yang diungkapkan Canale dalam Brown, untuk memahami fungsi kalimat dalam bahasa Jepang dibutuhkan kompetensi komunikatif, terutama kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa

(10)

27 (2008:241). Ketiga kompetensi komunikatif ini digunakan secara bersamaan agar pemahaman responden akan fungsi kalimat bahasa Jepang terlihat bagus baik secara gramatikal, wacana maupun sosiolinguistik.

Pada soal kedua, jumlah responden yang mampu menjawab dengan jawaban benar, alasan benar memiliki persentase di atas lima puluh persen. Jumlah persentase tersebut dijabarkan dalam grafik seperti yang tampak di bawah ini.

Grafik 3.2.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 2

70% 20%

10%

Soal

 

nomor

 

2

Jawaban 

benar, alasan benar Jawaban 

benar, alasan salah Jawaban 

salah, alasan salah

Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010.

Berdasarkan grafik di atas, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan benar sebanyak tujuh orang, responden yang menjawab dengan jawaban benar, alasan salah sebanyak dua orang dan responden yang menjawab dengan alasan salah, alasan salah sebanyak satu orang. Ini berarti bahwa sebanyak tujuh puluh persen dari seratus

(11)

28 responden mengerti mengenai penggunaan fungsi pasif kepemilikan (mochinushi ukemi) yang terdapat dalam soal nomor 2.

Bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

3.3. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang.

Pada sub bab ini penulis akan membagi hasil analisis dari tiap soal yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif dan kalimat dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.3.1. Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Ketiga

Di bawah ini adalah analisis soal ketiga yang telah penulis lakukan:

3. Usagi, Ami, Rei, dan Mako untuk pertama kalinya bertatap muka langsung dengan Minako yang merupakan wujud asli dari Sailor V. Sailor V kemudian berubah wujud menjadi manusia biasa, Minako, dan menceritakan apa saja yang diketahuinya tentang Kristal perak. Minako menyemangati Usagi dan kawan-kawan untuk tetap bersiaga, agar Kristal perak tidak jatuh ke tangan Dark Kingdom dan juga bersatu mengalahkan Dark Kingdom. Usagi yang baru pertama kali bertemu dengan Sailor V, mengagumi keberanian Sailor V yang dengan tegas mengatakan bahwa mereka harus bersama mengalahkan Dark Kingdom. Usagi yang selama ini memimpin peperangan melawan Dark Kingdom, menganggap sudah menjadi tugasnyalah untuk melindungi Minako yang saat itu dikiranya sebagai Princess Serenity, sehingga ia merasa sedikit terganggu akan hal tersebut. Meskipun demikian Usagi tetap mengagumi sikap Minako sebagai putri yang gagah berani melindungi prajuritnya Pretty Soldiers,

(12)

29 menjaga Kristal perak, dan juga memerangi Dark Kingdom.

Perasaan pembicara : Usagi berada dalam posisi ia merasa sedikit terganggu tapi sekaligus senang akan sikap Minako yang melindungi Pretty Soldiers. Usagi senang karena ada seorang putri yang dengan begitu berani melindungi mereka, tapi juga agak sedikit terganggu karena Usagi menganggap sudah menjadi tugasnyalah untuk melindungi putri.

Soal 3: “まるであたしたちを ( ) みたいよ。。” Alasan: A. 守 まも らせてる

A1. Usagi membiarkan Minako untuk melindungi dirinya dan Pretty Soldiers yang lain.

A2. Usagi dipaksa untuk melindungi Minako dan Pretty Soldiers yang lain.

B. 守られてる

B1. Usagi ingin menekankan bahwa ia sedang dilindungi, tanpa dipersoalkan siapa yang sedang melindunginya. Disiratkan bahwa Usagi sedikit terganggu akan hal tersebut.

B2. Usagi ingin menekankan pada perbuatan Minako yang sedang melindungi dirinya dan juga Pretty Soldiers, dilihat dari sudut pandang Usagi. Disiratkan bahwa Usagi sedikit terganggu akan hal tersebut.

Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010.

Soal ketiga, jawaban yang benar adalah B dan untuk alasannya adalah B2. Untuk soal ketiga, jawaban dengan fungsi pasif dasar (kihonteki na ukemi) yang dirasa cocok dengan pengertian makna kalimat soal, didukung dengan situasi cerita soal. Pada soal cerita di atas, Usagi yang sebelumnya ditunjuk oleh Luna sebagai pemimpin Pretty Soldiers mendapat tugas utama untuk melindungi sang putri Princess Serenity dan juga

(13)

30 kristal perak. Akan tetapi, ketika Usagi sudah bertemu langsung dengan Minako, yang ketika itu dianggap Usagi sebagai sang putri, Minako berbalik melindungi Pretty Soldiers termasuk Usagi. Minako melakukan hal tersebut agar Pretty Soldiers lebih bersemangat dalam menjaga kristal perak. Dalam soal ketiga ini, posisi Usagi seperti orang yang dipuji (homerareru), perlakuan yang didapatnya adalah sesuatu yang menyenangkan tetapi karena dipengaruhi oleh budaya yang ada, perlakuan ‘dipuji’ (homerareru) menjadi sesuatu yang mengganggu (Tomomatsu et al, 2004:185). Begitu pula dengan kata ‘dilindungi’ (mamorareru), disatu sisi Usagi merasa perlakuan Minako untuk melindungi dirinya adalah sesuatu yang menyenangkan, tetapi kenyataan bahwa Usagi adalah pemimpin yang bertugas melindungi sang putri malah berbalik dirinyalah yang dilindungi sang putri, membuat Usagi merasa hal tersebut bukanlah sesuatu yang seharusnya diterima dirinya. Berikut ini tabel fungsi penjelasan fungsi pasif (ukemi).

Tabel 3.3.1. Tabel Fungsi

受け身(Ukemi) Fungsi Pasif

使役(Shieki) Fungsi Kausatif

使役受け身(Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif 1. Menyatakan adanya

menerima perbuatan dari orang lain.

Digunakan oleh atasan yg

menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan.

Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa.

2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk).

Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya.

Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian.

3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri

Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan

(14)

31 secara tidak langsung. perubahan psikologis dari

orang lain. 4. Mengungkapkan hal

atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas.

Sumber: Tomomatsu et al (2004:177-191)

Untuk soal ketiga ini tidak ada fungsi kausatif (shieki) atau fungsi pasif kausatif (shieki ukemi) yang sesuai dengan makna kalimat dalam soal. Berikut di bawah ini merupakan tabel pembentukan kata kerja mamoru kedalam bentuk pasif untuk membedakan bentuknya dengan kata kerja kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi).

Tabel 3.3.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif (Ukemi)

受け身(Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi)

守らない+れる 守られる 守らない+せる 守らせる 守らせる+される 守らされる Sumber: Tomomatsu et al (2004:178-190)

Canale dalam Brown menyatakan bahwa agar dapat lebih memahami fungsi kalimat pasif bahasa Jepang, responden harus memiliki kompetensi komunikatif. Terutama kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan

(15)

32 pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa (2008:241). Pada soal nomor 3 ini, kompetensi sosiolinguistik berperan penting di dalam membantu responden memahami fungsi kalimat pasif. Hal ini disebabkan karena pemakaian kalimat pasif yang cenderung dipengaruhi oleh budaya berbahasa.

Persentase responden yang mampu menjawab soal nomor 3 dengan jawaban benar, alasan benar di atas lima puluh persen. Berikut ini penjabaran grafik prosentase jawaban soal nomor 3.

Grafik 3.3.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 3

80% 10% 10%

Soal

 

nomor

 

3

Jawaban  benar, alasan  benar Jawaban  benar, alasan  salah Jawaban 

salah, alasan salah

Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010.

Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa dari seratus persen responden, delapan puluh persen diantaranya mengerti mengenai pemakaian fungsi kalimat pasif, terutama mengenai fungsi pasif kepemilikan (mochinushi ukemi). Hal ini terlihat dari persentase yang hanya menunjukkan masing-masing sepuluh persen untuk responden yang

(16)

33 menjawab dengan jawaban benar, alasan salah dan responden yang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah.

Ini berarti bahwa, jika dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis ajukan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

3.4. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang.

Berikut ini penulis akan menganalisis fungsi kalimat pasif dari soal yang telah disebarkan kepada responden. Contoh-contoh kalimat berdasarkan pada komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.4.1. Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Keempat

Berikut ini adalah analisis soal keempat dalam penelitian yang telah penulis lakukan.

Soal keempat:

4. Kunsite sedikit terbayang akan masa lalunya ketika ia masih menjadi pemimpin prajurit di Kerajaan Bumi bersama Jadeite, Nefrite dan Zoisite di bawah pimpinan pangeran mereka Endimion. Ia ingat ketika Kerajaan Bumi berperang dengan Kerajaan Bulan, Kunsite bersama Jadeite, Nefrite dan Zoisite berniat akan menyerang balik Kerajaan Bulan. Kunsite dan yang lainnya merasa mereka sudah tidak bisa lagi bersabar, menuruti perintah pangeran Endimion untuk tidak menyerang Kerajaan Bulan. Ketika Kunsite mengutarakan hal tersebut kepada Endimion, pangeran Endimion berbalik marah besar dan memerintah mereka untuk jangan terjebak hasutan Dark Kingdom untuk menyerang balik Kerajaan

(17)

34 Bulan.

Perasaan pembicara : Endimion marah besar ketika mendapati keempat anak buahnya membantah apa yang dikatakannya. Endimion menyadari bahwa ada pihak yang turut campur menghasut keempat pemimpin prajuritnya dan ia sama sekali tidak menyukai hal tersebut.

Soal 4:

“我々は利用 ( ) んだぞ!わからないのか!”

Alasan: A. してる

A1. Endimion ingin menunjukkan keadaan atau kebiasaan keempat anak buahnya dimanfaatkan Dark Kingdom

A2. Endimion ingin menunjukkan bahwa keempat anak buahnya sedang memanfaatkan Dark Kingdom.

B. されてる

B1. Endimion ingin menunjukkan bahwa keempat anak buahnyalah yang dimanfaatkan.

B2. Endimion ingin menyatakan keempat anak buahnya sedang dimanfaatkan oleh Dark Kingdom, dan dirinya terganggu akan hal tersebut.

Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010

Untuk soal ke empat jawaban yang benar adalah B dengan alasan B2. Jika dilihat berdasarkan fungsi pasif (ukemi) yang ada, soal di atas termasuk ke dalam fungsi pasif pengorbanan (higai no ukemi), yakni fungsi pasif pengorbanan berarti mendapat perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung (Tomomatsu et al, 2004:188). Hal ini juga terlihat pada situasi cerita yang menggambarkan Endimion merasa terganggu, karena keempat prajuritnya dimanfaatkan oleh Dark Kingdom, yang berarti Endimion mendapatkan perlakuan (buruk) yang mengganggunya secara tidak langsung, yakni

(18)

35 melalui keempat anak buahnya. Dalam soal ini, fungsi kausatif (shieki) tidak dapat digunakan karena perlakuan buruk yang diterima Endimion berbeda maknanya dengan ‘menerima tekanan dari atasan’ seperti apa yang tertulis pada fungsi pertama bentuk kalimat kausatif (shieki). Agar dapat lebih memahami perbedaan antara fungsi pasif (ukemi), kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi), penulis mengurutkannya ke dalam tabel fungsi di bawah ini.

Tabel 3.4.1. Tabel Fungsi

受け身(Ukemi) Fungsi Pasif

使役(Shieki) Fungsi Kausatif

使役受け身(Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif 1. Menyatakan adanya

menerima perbuatan dari orang lain.

Digunakan oleh atasan yg

menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan.

Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa.

2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk).

Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya.

Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian.

3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung.

Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain.

4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas.

(19)

36 Sangat penting bagi para pemelajar bahasa Jepang untuk membekali pengetahuan dirinya dengan kompetensi komunikatif. Terutama dengan kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa, seperti yang diungkapkan Canale dalam Brown (2008:241). Untuk kasus soal nomor 4, responden harus benar-benar teliti membaca situasi cerita dan menganalisanya agar dapat memilih fungsi kalimat pasif yang sesuai dengan makna cerita. Karena untuk soal nomor 4, masih terdapat beberapa responden yang salah memilih fungsi pasif sebagai jawabannya.

Di bawah ini merupakan tabel perubahan bentuk kata kerja suru menjadi kata kerja pasif. Selain itu juga dijabarkan perubahan pembentukan kata kerja suru menjadi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) agar terlihat jelas perbedaan ketiga kata kerja tersebut.

Tabel 3.4.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja (Ukemi)

受け身(Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi)

する される する させる させる+られる させられる Sumber: Tomomatsu et al (2004:178-190)

(20)

37 Untuk soal nomor 4, dari kesepuluh responden yang menjawab semuanya dapat mengetahui bahwa kata kerja yang dimaksud adalah bentuk pasif. Tetapi untuk alasannya, masih ada beberapa responden yang tidak dapat menjawabnya secara tepat. Meskipun lebih dari lima puluh persen responden menjawab alasannya secara benar. Berikut adalah grafik persentase jawaban soal nomor 4.

Grafik 3.4.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 4

80% 20% 0%

Soal

 

nomor

 

4

Jawaban  benar, alasan  benar Jawaban  benar, alasan  salah

Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010

Berdasarkan grafik di atas, sebanyak delapan puluh persen responden dari seratus persen responden mengerti bagaimana menggunakan fungsi pasif terutama memahami fungsi pasif pengorbanan dengan benar.

Apabila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

(21)

38 3.5. Analisis Kemampuan Penggunaan Kalimat Pasif Pada Mahasiswa Binus Semester Delapan Sastra Jepang.

Pada sub bab ini penulis akan membagi berdasarkan hasil analisis yang telah diajukan kepada responden mengenai kalimat pasif. Kalimat yang diambil dari komik Sailormoon jilid dua bahasa Jepang.

3.5.1. Analisis Kemampuan Penggunaan Fungsi Kalimat Pasif pada Soal Kelima

Berikut ini penulis telah melakukan analisis soal kelima.

Soal kelima:

5. Masih di dalam ingatan masa lalunya, Kunsite teringat bagaimana dirinya, Jadeite, Nefrite dan Zoisite terlahir kembali dengan tujuan untuk mencari tuan mereka, Endimion. Tetapi ditengah-tengah pencarian, dengan keadaan ingatan mereka berempat yang belum sepenuhnya pulih, mereka malah bertemu dengan Queen Veril, dan Queen Verilpun berhasil menjebak mereka dan mencuci otak mereka berempat. Kunsite ingat ketika dirinya dan ketiga temannya yang lain dirubah tubuhnya menjadi batu oleh Queen Veril sebelum akhirnya dibangkitkan kembali menjadi pengikut Queen Veril.

Perasaan pembicara : Kunsite ingat ketika tubuhnya dirubah oleh Queen Veril menjadi batu, itu sama sekali bukan hal yang menyenangkan bagi Kunsite. Karena Kunsite terbayang jelas ketika ia melihat ketika tubuh Zoisite melebur dan akhirnya menjadi batu.

Soal 5:

“またしてもあいつの手のうちにはまり、この身を売った。この身を

( )”

Alasan: A. 変えた

(22)

39 A1. Karena untuk menekankan bahwa Kunsite telah mengubah dirinya

sendiri. Ia merasa senang akan hal tersebut.

A2. Karena untuk menekankan predikat bentuk lampau. Ia merasa senang akan hal tersebut.

B. 変えられた

B1. Karena Kunsite ingin menekankan bahwa tubuhnya telah diubah. Ia merasa tidak senang akan hal tersebut.

B2. Karena Kunsite ingin menyatakan bahwa tubuhnya telah diubah oleh Queen Veril, dalam jangka waktu kalimat bentuk lampau. Ia merasa tidak senang akan hal tersebut.

Sumber: Penelitian Tanggal 11 Juni 2010

Jawaban untuk soal nomor 5 adalah B dengan jawaban untuk alasannya adalah B2. Sedangkan fungsi kalimat pasif yang sesuai adalah pasif kepemilikan (mochinushi ukemi) yang menjelaskan tentang bagian dari tubuh kita mendapat perlakuan buruk dari orang lain (Tomomatsu et al 2004:187). Seperti soal nomor 5, di dalam dialognya Kunsite menggunakan kalimat pasif dengan menekankan makna ada bagian dari tubuhnya yang dikenai perbuatan buruk oleh orang lain. Untuk soal ini penulis telah memperjelas pada bagian alasan jawaban, bahwa yang dikenai perbuatan buruk adalah bagian tubuh Kunsite dan yang melakukannya adalah Queen Veril. Pernyataan ini tertulis jelas di dalam alasan B2. Sedangkan untuk alasan yang terdapat B1 tidak diperjelas Kunsite mendapat perlakuan buruk oleh siapa. Dengan kata lain, alasan jawaban yang terdapat pada B2 lebih spesifik dibandingkan alasan jawaban yang terdapat pada B1.

(23)

40 Untuk pemakaian fungsi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki skemi) tidak dapat digunakan dalam soal ini karena pemahaman fungsi kausatif (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) yang sama sekali berbeda dengan apa yang dimaksudkan dalam soal nomor 5. Kedua fungsi tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.5.1. Tabel Fungsi

受け身(Ukemi) Fungsi Pasif

使役(Shieki) Fungsi Kausatif

使役受け身(Shieki Ukemi) Fungsi Pasif Kausatif 1. Menyatakan adanya

menerima perbuatan dari orang lain.

Digunakan oleh atasan yg

menyuruh atau menyarankan sesuatu kepada bawahannya. Tidak dapat digunakan untuk memohon pada atasan.

Menyatakan bahwa orang yang menerima perintah menjalankannya dengan terpaksa.

2. Menyatakan adanya bagian dari anggota tubuh kita dikenai perbuatan (buruk).

Digunakan untuk meluluskan harapan seseorang untuk membiarkan seseorang melakukan apa yang disukainya.

Digunakan sebagai hasil, yang secara psikologis sudah terlanjur terjadi demikian.

3. Menyatakan adanya perlakuan ke diri sendiri secara tidak langsung.

Akibat langsung dari hal tersebut akan menyebabkan perilaku emosional dan perubahan psikologis dari orang lain.

4. Mengungkapkan hal atau pemberitaan yang bersifat kenyataan kepada masyarakat luas.

Sumber: Tomomatsu et al (2004:177-191)

Berikut ini merupakan tabel pembentukan kata kerja kaeru menjadi kata kerja pasif. Penulis juga akan menyertakan pembentukan kata kerja kaeru menjadi bentuk kausatif

(24)

41 (shieki) dan pasif kausatif (shieki ukemi) agar terlihat dengan jelas perbedaan bentuk verbanya.

Tabel 3.5.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja (Ukemi)

受け身(Ukemi) 使役 (Shieki) 使役受け身 (Shieki Ukemi)

変えない+られる 変えられる 変えない+させる 変えさせる 変えさせる+られる 変えさせられる Sumber: Tomomatsu et al (2004:178-190)

Untuk dapat memahami isi kalimat, seseorang harus mempunyai kemampuan komunikatif yang terdiri atas tiga faktor utama, yaitu kompetensi gramatikal yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengenai semantik kalimat-tata bahasa, kompetensi wacana yang meliputi kemampuan pemahaman responden mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana, dan kompetensi sosiolinguistik yang meliputi pemahaman responden mengenai budaya bahasa, seperti yang dinyatakan Canale dalam Brown (2008:241). Tetapi selain kompetensi komunikatif, ketelitian seseorang di dalam memahami situasi cerita juga tidak kalah pentingnya. Seseorang harus dapat dengan jeli membedakan satu pernyataan dengan pernyataan yang lain agar terhindar dari kesalahan penggunaan fungsi kalimat. Responden yang menjawab soal nomor 5 dengan jawaban benar, alasan benar hanya sebanyak tiga orang dari sepuluh responden yang ada. Sedangkan sebanyak enam orang menjawabnya dengan jawaban benar, alasan salah. Dan sisanya, satu orang menjawab dengan jawaban salah, alasan salah. Itu artinya, lebih

(25)

42 dari setengah responden menjawab soal nomor 5 dengan benar, namun memilih alasan fungsi pasif yang salah sebagai jawaban pasti mereka.

Di bawah ini merupakan grafik jawaban soal nomor 5.

Grafik 3.5.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 5

30% 60% 10%

Soal

 

nomor

 

5

Jawaban  benar, alasan  benar Jawaban  benar, alasan  salah

Sumber: Jawaban Penelitian Tanggal 14 Juni 2010.

Faktor penyebab mengapa lebih dari lima puluh persen responden menjawab dengan jawaban benar, alasan salah terdapat banyak sekali kemungkinan. Misalnya saja responden kurang memahami fungsi pasif apa yang harus digunakan, atau mungkin responden kurang teliti dalam membaca soal. Namun hal ini tidak penulis bahas secara mendetil karena memang hal tersebut sudah di luar topik bahasan.

Ini berarti juga, bila dikaitkan dengan data dalam skala Likert yang penulis tanyakan kepada kesepuluh responden, didapat kesimpulan bahwa dengan mengerti fungsi kalimat pasif dengan baik, serta membaca topik dengan seksama, dapat membantu responden dalam menggunakan fungsi pasif untuk menjawab soal-soal yang diberikan.

Gambar

Tabel 3.1.1. Tabel Fungsi
Tabel 3.1.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif Kausatif (Shieki Ukemi)
Grafik 3.1.1. Grafik Jawaban Soal Nomor 1
Tabel 3.2.1. Tabel Fungsi
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Pertemuan lintas sektor, pengajian dan pertemuan kader Kelas Ibu Balita - Pencapaian sesuai target 81,0% - Sasaran semua hadir pada kegiatan kelas ibu balita -

Hasil penilaian validator yang menyatakan bahwa, materi dalam modul sudah sesuai dengan kurikulum yang berlaku (Kurikulum 2013), dapat mendukung pemahaman konsep,

6). Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi

Menurut kalian, apakah alih kode yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris. itu berpengaruh dengan

19.6 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan data tidak benar/pemalsuan data/tidak dapat menunjukan dokumen asli atau salinan dokumen yang sudah dilegalisir,

4.11 Jumlah Siswa yang Memiliki Sikap Positif dan Negatif Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Indikator Sikap Terhadap Kelas Science 4.12 Analisis Perolehan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga pasar obligasi diantaranya suku bunga, nilai tukar, coupon rate dan likuiditas obligasi akan dibahas secara mendalam dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mencari atau merumuskan strategi pembelajaran bahasa Inggris pada aspek reading di kelas inklusif yang melibatkan siswa tunanetra dan siswa