56
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI
OLEH:
Mario Viligius Primus H. Mete NRP: 9103011011
Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya. Saya akan melakukan penelitian sebagai salah
satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya
Mandalah Surabaya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan
pasien pre operasi. Oleh karena itu saya mengharapkan kesediaan responden
untuk menjadi peserta dalam penelitian ini. Saya berharap responden dapat
kooperatif dengan intervensi yang diberikan peneliti. Saya menjamin
kerahasiaan identitas dan informasi tentang responden. Hasil dari peneitian
ini, hanya akan digunakan untuk perkembangan ilmu keperawatan.
No. Responden : Nama Responden : Tanda tangan :
57
Lampiran 2
LEMBAR KUESIONER DATA DEMOGRAFI
Petunjuk pegisian:
1. Semua pertanyaan harus dijawab.
2. Berilah tanda (ѵ) pada kolom yang disediakan.
3. Isilah dengan pernyataan singkat pada kolom titik-titik (………..) 4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.
a. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
b. Umur : ……….
c. Status Perkawinan : Mnikah Tidak Menikah Duda Janda
d. Pendidikan : Tidak sekolah SMP SD SMA
Perguruan Tinggi
e. Apakah anda pernah menjalani operasi sebelumnya : Ya Tidak
f. Berapa kali anda menjalani operasi : ……….
g. Jenis Operasi :
h. TTV Sebelum Operasi :
Nadi :
58
Lampiran 3
Kuesioner Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS)
a. Petunjuk pengisian:
Berilah tanda centang (ѵ) pada kolom yang telah tersedia.
Pertanyaan Sangat Jarang
Kadang-kadang
Sering Selalu
Saya merasa lebih gugup dan cemas dari biasanya
Saya merasa takut tanpa alasan Saya mudah marah atau merasa panik
Saya merasa seperti tak berdaya Saya merasa baik-baik saja dan tidak ada sesuatu yang buruk akan terjadi
Tangan dan kaki saya gemetar akhir-akhir ini
Saya merasa terganggu dengan sakit kepala, leher dan nyeri punggung
Saya merasa lemah dan cepat lelah Saya merasa tenang dan dapat duduk dengan santai
Saya merasa jantung saya berdetak sangat cepat
Saya terganggu karena pusing Saya pingsan atau merasa seperti mau pingsan
Saya dapat bernapas dengan mudah
Saya merasa mati rasa dan
kesemutan di jari tangan dan jari kaki
Saya merasa perut saya terganggu Saya sering kencing
Tangan saya kering dan hangat Wajah saya terasa panas dan kemerahan
60
Lampiran 5
61
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
Artikel Penelitian
OLEH:
Mario Viligius Primus Hangga Mete Mete NRP: 9103011011
Kusnanto, S.Kp.,M.Kes NIK. 002908680
Maria Manungkalit, S.Kep.,Ns.,M.Kep. NIK. 911.06.0596
FAKULTAS KEPERAWATAN
63
ABSTRAK
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI, DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA
Oleh: Mario Viligius Primus Hangga Mete
Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut. Kecemasan akan mempengaruhi peningkatan nadi, tekanan darah dan frekuensi pernapasan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari Surabaya sebanyak 13 pasien menggunakan accidential sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kesioner Zung Self Anxiety Scale (SZAS). Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah responden dengan kecemasan ringan 10 orang (77%), kecemasan sedang 3 responden (23%). Penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian besar pasien pre operasi di rumah sakit ini berada dalam kondisi psikologi yang baik, untuk menghadapi operasi.
64
ABSTRACT
DESCRIPTION OF ANXIETY LEVELS OF PREOPERATIVE PATIENT IN ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA HOSPITAL
By: Mario Viligius Primus Hangga Mete
Anxiety is an unexplained feeling of worries and fear. This feeling affect pulse rate, blood pressure, and respiratory rate, which might interfere the operating procedure. This descriptive study is to describe the level of anxiety in preoperative patients. There were 13 patients taken by accidental sampling in Adi Husada Kapasari Surabaya Hospital. A Zung-Self Anxiety Scale (ZSAS) questionaire was used. Result showed that 10 patients (77%) had mild anxiety, and 3 patients (23%) had moderate anxiety. It could be described that most preoperative cases in this hospital are in a good psychological condition to face the operation.
65
PENDAHULUAN
Kecemasan atau ansietas adalah rasa khawatir, takut, yang tidak jelas penyebabnya (Gunarsa, 2003). Dalam pengalaman penulis saat melakukan praktik keperawatan di ruang bedah tahun 2014, ada beberapa pasien pre operasi di ruang bedah yang mengatakan bahwa mereka takut dengan proses pembedahan. Salah satu bentuk nyata dari rasa cemas itu adalah pasien sering bertanya berulang-ulang tentang proses pembedahan yang akan dijalani. Hasil survei yang dilakukan oleh Sasube pada tahun 2005 terdapat 50 dari 700 pasien yang batal dioperasi, dikarenakan faktor psikologis yakni kecemasan, di Instalasi Bedah Sentral, BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado (Jovina, Mulyadi & Henry, 2013). Kecemasan dapat menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis yang akhirnya mengaktifkan saraf otonom simpatis, sehingga meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, frekuensi napas, dan secara umum mengurangi tingkat energi pada pasien, dan pada akhirnya dapat merugikan pasien itu sendiri (Rothock, 1999). Menurut Ibrahim (2007), ini semua karena adanya amigdala, yang berperan dalam system otonom simpatis, amigdala akan berespon dengan mengaktifkan hormone epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung jawab terhadap respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut jantung, napas yang cepat, peningkatan nadi, penurunan aktivitas gastrointestinal. Hal-hal tersebut akan mempengaruhi, bahkan akan meyebabkan penundaan atau pembatalan proses operasi.
66
pembedahan yang melibatkan rekonstruksi kecil dan bedah mayor merupakan pembedahan yang melibatkan rekonstruksi atau perubahan yang luas pada bagian tubuh, hal ini menimbulkan risiko yang tinggi bagi kesehatan, Potter & Perry (2005).
Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian yang akan mendeskripsikan tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi.
METODE PENELITIAN
67
HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN
Hasil:
Gambar 1. Diagram Pie Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari
.
Tabel 1 Tabel Silang antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Jenis Kelamin.
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 75% 2 25% 0 0 0 0 8 100%
Perempuan 4 80% 1 20% 0 0 0 0 5 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
Tabel 2 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Berdasarkan Usia
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Usia Remaja Akhir (17-25 thn)
0 0 1 100% 0 0 0 0 1 100%
Dewasa Awal (26-35 thn)
1 50% 1 50% 0 0 0 0 2 100%
Dewasa Akhir (36-45 thn)
2 66.6% 1 33.4% 0 0 0 0 3 100%
Lansia Awal (46-55 thn)
3 100% 0 0 0 0 0 0 3 100%
Lansia Akhir (56-65 thn)
3 100% 0 0 0 0 0 0 3 100%
Manula >65 thn
1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
68
Tabel 3 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Berdasarkan Status Perkawinan.
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Status Perkawinan
Menikah 9 90% 1 10% 0 0 0 0 10 100%
Belum menikah
0 0% 2 100% 0 0 0 0 2 100%
Duda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
Janda 1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
Tabel 4 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
SD 1 100% 0 0 0 0 0 0 1 100%
SMP 4 100% 0 0 0 0 0 0 4 100%
SMA 3 50% 3 50% 0 0 0 0 6 100%
Perguruan Tinggi
2 100% 0 0 0 0 0 0 2 100%
Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
Tabel 5 Tabel Silang Antara Tigkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Riwayat Operasi.
Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f
Riwayat Operasi
Pernah 6 85.7% 1 14.3% 0 0 0 0 7 100% Belum
Pernah
69
Tabel 6 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Jenis Operasi.
Tingkat Kecemasan Total Ringan Sedang Berat Panik n f n f n f n f n f
Jenis Operasi
Minor 8 80% 2 20% 0 0 0 0 10 100% mayor 2 66.6%% 1 33.4% 0 0 0 0 3 100% Total 10 76,9% 3 23,1% 0 0 0 0 13 100%
Tabel 7 Tabel Silang Antara Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Berdasarkan Tanda-tanda Vital.
Tingkat Kecemasan Total
Ringan Sedang Berat Panik n f
n f n f n f n f
Tanda -tanda
Vital
Nadi < 60x/mnt 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
60-100x /mnt
6 85.7
%
1 14.3
%
0 0 0 0 7 100
% >100x/mn
t
4 66.6
%
2 33.4
%
0 0 0 0 6 100
% Tekanan
Darah
<90/60 mmHg
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
90-120/60-80
mmHg
3 75% 1 25% 0 0 0 0 4 100
%
>130/90 mmHg
7 77.7
%
2 22.3
%
0 0 0 0 9 100
% Frekuens
i Napas
<16x/mnt 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0%
16-20x/mnt
2 66.6
%
1 33.4
%
0 0 0 0 3 100
%
>20x/mnt 8 80% 2 20% 0 0 0 0 1
0 100
%
Total 1
0 76,9
%
3 23,1
%
0 0 0 0 1
3 100
70
Pembahasan:
1. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan Kategori Ringan Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 10 responden (77%).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nabhani & Widyastuti (2014), pada pasien pre operasi fraktur femur, didapatkan sebagian besar memiliki tingkat kecemasan ringan (90%).
Tingkat kecemasan ringan ini kemungkinan besar disebabkan oleh jenis operasi yang dijalani oleh pasien pre operasi yang sebagian besar pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah 10 orang responden (77%) dari total 13 orang responden pasien pre operasi.
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden pasien pre operasi di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari berjenis kelamin lak-laki. Dari total 8 orang responden mayoritas dengan jenis kelamin laki-laki, sebanyak 6 orang responden (75%) mengalami kecemasan ringan. Kemungkinan sebagian besar laki-laki ini mengalami kecemasan ringan, karena laki-laki memiliki mental yang cukup kuat untuk mengahadapi segala sesuatu, pernyataan ini didukung oleh pernyataan Furwanti (2014), bahwa laki-laki cenderung lebih aktif, eksploratif serta laki-laki cenderung lebih rileks..
71
Sundeen (1998) bahwa tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah.
Dalam penelitian ini hasil yang didapat dari pemeriksaan tanda-tanda vital pada 10 responden (77%) pasien pre operasi dengan tingkat kecemasan ringan adalah, pada pemeriksaan nadi 6 responden (60%) dalam rentang normal, dan 4 responden (40%) mengalami peningkatan denyut nadi. Tekanan darah, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan ringan 7 responden (70%) mengalami peningkatan tekanan darah lebih dari nilai normal. Frekuensi pernapasan, sebagian besar responden dengan tingkat kecemasan ringan yaitu 8 responden (80%) mengalami peningkatan frekuensi pernapasan lebih dari normal. Hal-hal tersebut kemungkinan besar terjadi karena responden mengalami kecemasan. Pernyataan peneliti ini sejalan dengan pernyataan Ibrahim (2007) juga mengatakan bahwa kecemasan akan mengaktifkan hormon epinefrin, norepinefrin dan dopamin. Hormon-hormon ini bertanggung jawab terhadap respon yang dikeluarkan berupa peningkatan denyut jantung, napas yang cepat, peningkatan nadi. Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ikhsan dkk (2012), tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi laparotomi, yang mengatakan bahwa ada hubungan antara stres dengan peningkatan tekanan darah pada pasien pre operasi.
2. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan Kategori Sedang Di Rumah Sakit Adi Husada Kapasari
72
sedang memiliki latar belakang pendidikan SMA. Seperti yang telah penulis jelaskan sebeumnya bahwa, menurut Stuart & Sundeen (1998), tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin mudah berfikir rasional dan menangkap informasi baru termasuk dalam menguraikan masalah. Jika sesorang sulit menangkap informasi yang diberikan, hal ini akan menimbulkan kebingungan tentang hal-hal yang akan terjadi, khususnya pada saat menjelang operasi, oleh karena itu seseorang akan cenderung merasa cemas dengan apa yang akan terjadi.
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden yang memiliki tingkat kecemasan sedang adalah responden laki-laki dengan jumlah 2 responden (66.6%). Kemungkinan besar hal ini dikarenakan jenis operasi yang dijalani oleh responden, kedua reponden yang mengalami kecemasan sedang ini menjalani operasi jenis mayor. Hal ini sejalan dengan pernyataan oleh Baradero,dkk (2008), bahwa bedah mayor adalah pembedahan yang mempunyai resiko cukup tinggi untuk pasien.
73
emosi merangsang stimulasi simpatik, yang meningkatkan frekuensi tekanan darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengalami kecemasan ringan dengan jumlah 10 responden (77%), sedangkan 3 lainnya (23%) mengalami kecemasan sedang, hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden berada dalam kondisi psikologi yang baik dalam menghadapi operasi. Mayoritas responden yang mengalami kecemasan ringan ini disebabkan karena rumah sakit Adi Husada Kapasari memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang baik. Sebelum responden meenjalani operasi, dokter dan perawat terlebih dahulu akan menjelaskan pada responden, tentang proses pembedahan akan responden jalani, baik itu hal-hal yang dilakukan oleh dokter atau perawat dan responden, sebelum menjalani operasi, selama menjalani operasi atau selama di ruang operasi, dan setelah selesai operasi. Selain itu, faktor yang mempegaruhi banyaknya responden yang mengalami kecemasan ringan disebabkan karena jenis operasi yang dijalani oleh responden. Sebagian besar pasien menjalani operasi minor, dengan jumlah 10 orang responden (77%) dari total 13 orang responden. Hal ini tentunya akan menyebabkan kekhawatiran responden tidak terlalu besar.
SARAN
1. Bagi Institusi dan Tenaga Kesehatan
74
(SOP) yang telah dilakukan pada pasien pre operasi. Serta mengembangkan pelayanan dalam penanganan pasien pre operasi
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak untuk mendapatkan hasil yang lebih bervariasi. Hasil penelitian ini sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya, untuk mengembangkan penelitian tentang tingkat kecemasan pasien pre operasi.
DAFTAR PUSTAKA
Apriadji, W.H. (2007). Good mood, good food. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Asmadi. (2008). Tekhnik Prosedur Keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika.
Baradero M, Dayrit M.W & Siswadi Y. (2008). Keperawatan perioeratif: prinsip dan praktik. Jakarta: EGC.
Brooker C. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.
Brunner L.S & Suddarth D.S (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : ECG
Burnside J.W, McGlinn T.J (1995). Diagnosis Fisik. Jakarta :ECG
Carpenito L.J. (2009). Diagnosis keperawatan : Aplikasi pada praktik klnis. Jakarta: EGC.
75
Grundemann B.J & Fernsebner B. (2005). Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Vol. 1 prinsip. Jakarta : EGC.
Gunawan L. (2001). Hipertensi tekanan darah tinggi. Yogyakarta : Kanisius.
Furuwati E. (2014). Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Panembahan Senopati Bantul. Diunduh tanggal 23 Juli 2015 dari thesis.umy.ac.id/datapublik/t34152.pdf
Gunarsa S.D. (2003). Psikologi perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.
Hidayat, A.A.A. (2010). Metode penelitian kesehatan: paradigma kuantitatif. Surabaya: Kelapa Pariwara.
Hidayat, A.A.A. (2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.
Ibrahim H.A.S. (2007). Panik Neurosis Gangguan Cemas. Jakarta: Dua AS-AS
Ikhsan M, Asdar F. & Suryani S. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Peningkatan Tekanan Darah Pada Pasien Pre Operasi Laparotomi Di Rumah Sakit Umum Islam Faisal
Makassar. Diunduh dari:
library.stikesnh.ac.id/files/disk1/1/e- library%20stikes%20nani%20hasanuddin--muhammadik-16-1-16.muha-h.pdf
Jovina S, Mulyadi R, Palandeng H. (2013) . Eektivitas konseling dan musik religi kristen terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruangan Irina A BLU RSUP Prof. DR. R.D Kandou Manado. Diunduh tanggal 31
Oktober 2013 dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/2233
Lam R.W, Michalak E.E, Swinson R.P. (2005). Part of the assessment scales in psychiatry series. United Kingdom : Taylor & Francis Group.
76
Nabhani & Widyastuti Y. (2014). GambaranTingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Fraktur Femur Di RSO Prof. DR. R. Soeharso Surakarta. Diunduh dari http://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/56
Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan ed 2. Jakarta: Salemba Medika
Potter P.A & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses, dan Praktik, edisi. 4. Jakarta : EGC.
Potter P.A. & Perry A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep Proses, dan Praktik. Jakarta : EGC.
Rothrock & Jane C. (1999). Perencanaan asuhan keperawatan perioperatif. Jakarta : ECG.
Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Rasmun. (2004). Stress, koping dan adaptasi. Jakarta: Sagung Seto.
Biodata Penulis
Nama : Mario Viligius Primus Hangga Mete
NRP : 9103011011
Alamat Rumah : Jl. Bratang Binangun VB No. 5 Surabaya, JawaTimur
Telepon/HP : 082338522766