• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

http://digilib.unimus.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis cacing

Sebagian besar infeksi cacing terjadi di daerah tropis yaitu di negara- negara dengan kelembaban tinggi dan terutama menginfeksi kelompok masyarakat dengan higiene dan sanitasi yang kurang. Cacing usus yang sering menginfeksi manusia yang ditularkan melalui tanah adalah: Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk),

Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang) dan

Strongyloides stercoralis.2 1. Ascaris lumbrikoides

a. Definisi

Ascaris lumbrikoides merupakan nematoda usus terbesar. Angka kejadiannya didunia lebih banyak dari infeksi cacing lainya, diperkirakan lebih dari 1 milyar orang didunia pernah terinfeksi dengan cacing ini. Siklus hidup Ascaris lumbrikoides adalah cacing yang tersebar hampir diseluruh dunia, terutama didaerah dengan sanitasi yang buruk. Cacing dewasa berbentuk silinder, berwarna merah muda.6

b. Morfologi

Cacing jantan Ascaris lumbricoides berukuran 10-30 cm, sedangkan yang betina 22-35 cm. Stadium dewasa hidup di rongga usus muda. Seekor cacing betina dapat bertelur sebanyak 100.000 -200.000 butir sehari, terdiri dari telur yang sudah dibuahi. Telur yang dibuahi ,besarnya kurang lebih 60x45 mikron dan yang tidak dibuahi 90x40 mikron. Dengan lingkungan yang sesuai telur yang akan dibuahi berkembang menjadi bentuk infektif dalam waktu kurang lebih dari 3 minggu.13

b. Siklus hidup

Siklus hidup Ascaris lumbricoides dimulai sejak dikeluarkanya telur oleh cacing betina diusus halus dan kemudian dikeluakan bersama tinja.

(2)

http://digilib.unimus.ac.id

Dengan adanya mamillated outer coat, telur ini dapat bertahan hidup karena partikel tanah melekat pada dinding telur yang dapat melindunginya dari kerusakan. Dengan kondisi yang menguntungkan seperti udara yang sangat lembab, hangat, tanah yang terlindungi matahari, embrio akan berubah didalam telur menjadi larva yang infektif, disebut secon stage

(berlangsung 3 minggu). Apabila manusia tertelan telur yang infektif, larva akan keluar di duodenum dan kemudian menembus dinding usus halus menuju kevenula mesenterika, masuk sirkulasi portal, kemudian kejantung kanan, melalui pembuluh darah kecil parusampai dijaringan alveolar paru. Setelah itu larva bermigrasi kesaluran nafas atas yaitu dari bronkiolus

menuju bronkhus, trachea, epiglottis kemudian tertelan turun ke esofagus

dan menjadi dewasa diusus halus. Siklus hidup ini berlangsung sekitar 65-70 hari.6

2. Trichuris trichiura ( cacing cambuk ) a. Definisi

Trichuris trichiura adalah cacing yang banyak terdapat pada manusia. Penyakit ini sering dihubungkan dengan terjadinya kolitis dan sindrom disentri pada derajat infeksi sedang. Siklus hidup Trichuris trichiura, cacing ini tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak terdapat didaerah panas dan lembab dan sering terlihat bersama-sama dengan infeksi ascaris.2

b. Morfologi

Cacing betina panjangnya kira-kira 5cm, Sedangkan cacing jantan kira-kira 4cm. Bagian anterior langsing seperti cambuk, panjangnya kira-kira 3/5dari panjang seluruh tubuh. Bagian posterior bentuknya lebih gemuk, pada cacing betina bentuknya lebih membulat tumpul dan pada cacing jantan melingkar dan terdapat satu spikulum. Cacing jantan ini tumbuh di colon asedens dan sekum dengan bagian anteriornya yang seperti cambuk masuk kedalam mukusa usus. Seekor betina bis menghasilkan telur setiap hari antara 3000-10.000 butir.13

(3)

http://digilib.unimus.ac.id

Telur Trichuris trichiura berbentuk bulat panjang dan memiliki sumbat yang menonjol di kedua ujungnya, dan dilengkapi dengan tutup (operkulum) dari bahan mucus yang jernih. Telur berukuran 50-54 x 32 mikron. Kulit luar telur berwarna kuning tengguli dan bagian dalam jernih.2 c. Siklus hidup

Trichuris trichiura dimulai sejak dikeluarkannya telur oleh cacing betina diusus halus dan kemudian dikeluakan bersama tinja. Adanya

mamillated outer coat, telur ini dapat bertahan hidup karena partikel tanah melekat pada dinding telur yang dapat melindungi dari kerusakan. Kondisi yang menguntungkan seperti udara yang sangat lembab, hangat, tanah yang terlindungi matahari, embrio akan berubah di dalam telur menjadi larva yang infektif, disebut secon stage (berlangsung 3 minggu). Apabila manusia tertelan telur yang infektif, larva akan keluar di duodenum dan kemudian menembus dinding usus halus menuju kevenula mesenterika, masuk sirkulasi portal, kemudian kejantung kanan, melalui pembuluh darah kecil paru sampai dijaringan alveolar paru. Setelah itu larva bermigrasi kesaluran nafas atas yaitu dari bronkiolus menuju bronkhus, trachea, epiglottis kemudian tertelan turun ke esofagus dan menjadi dewasa diusus halus. Siklus hidup ini berlangsung sekitar 65-70 hari.2

3. Necator americanus dan Ancylostoma duodenale

a. Definisi

Ada beberapa spesies cacing tambang yang penting dalam bidang medik, namun yang sering menginfeksi manusia ialah cacing Necator americanus dan Ancylostoma duodenale. Hospes dari kedua cacing ini adalah manusia. Telur cacing tambang sulit dibedakan, karena itu apabila ditemukan dalam tinja disebut sebagai telur hookworm atau telur cacing tambang.21

b. Morfologi

Bentuk telurnya oval, dinding tipis dan rata, warna putih. Larva pada stadium rhabditiform daricacing tambang sulit dibedakan. Panjangnya 250

(4)

http://digilib.unimus.ac.id

mikron, ekor runcing dan mulut terbuka. Larva pada stadium filariform

(Infective larvae) panjangnya 700 mikron, mulut tertutup ekor runcing dan panjang oesophagus 1/3 dari panjang badan.19,21 Cacing dewasa jantan berukuran 8 sampai 11 mm sedangkan betina berukuran 10 sampai 13 mm. Cacing Necator americanus betina dapat bertelur ± 9.000 butir/hari sedangkan cacing Ancylostoma duodenale betina dapat bertelur ±10.000 butir/hari.22

c. Siklus hidup

Cacing jantan dan betina dewasa berhabitat di usus kecil terutama jejenum, tetapi pada infeksi yang berat, cacing ini dapat pula ditemukan di lambung. Telur yang dihasilkan betinanya akan dikeluarkan bersama-sama tinja, 2-3 hari kemudian menetas dan keluar larva rhabditiform, selama 2 hari larva rhabditiform tumbuh menjadi larva filariform (infektif) yang tahan terhadap perubahan iklim dan dapat hidup selama 7-8 minggu di tanah lembab. Larva filariform menembus kulit, masuk ke pembuluh darah kapiler dan mengikuti peredaran darah masuk ke jantung kanan, kemudian paru-paru, lalu ke pharynx, kemudian ke usus halus dan di sana menjadi dewasa. Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit. Infeksi Ancylostoma duodenale juga mungkin dengan menelan larva filariform.23

B. Kecacingan

1. Definisi

Kecacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia, dan penyakit ini merupakan penyakit yang banyak terjadi dimasyarakat.2

2. Infeksi cacing

a. Askariasis ( infeksi cacing gelang ) b. Trichuriasis ( infeksi cacing cambuk )

c. Nekatoriasis dan Ankilostomiasis ( infeksi cacing tambang ) 3. Penyebab kecacingan

Penyakit kecacingan atau bisa pula disebut dengan penyakit cacingan sangat berkaitan erat dengan masalah hygiene dan sanitasi lingkungan. Di

(5)

http://digilib.unimus.ac.id

Indonesia masih banyak penyakit cacing penyebabnya adalah hygiene perorangan sebagian masyarakat yang masih kurang. Kebanyakan penyakit cacing ditularkan melalui tangan yang kotor. Kuku jermari tangan yang kotor dan panjang sering terselipi telur cacing karena kebiasaan anak bermain ditanah.2

4. Gejala / tanda Kecacingan

Secara umum, tanda yang terlihat pada anak yang terkena kecacingan adalah :

a. Badan terasa lemah, nausea, sakit perut, anemia, penurunan berat badan dan kadang-kadang diare dengan tinja berwarna hitam.

b. Pada infeksi ringan gangguan Gastro Intenstinal ringan. c. Menimbulkan anemia pada penderita.

d. Pada infeksi berat dapat menyebabkan gejala mual, muntah, anoreksia bahkan ileus.

e. Menimbulkan penyakit “Ground itch” (cotaneous larva migrans) dengan gejala: gatal-gatal, erythema, papula, erupsi dan vesicula pada kulit.20

C. Faktor yang Mempengaruhi Terinfeksi Cacing 1. Jenis kelamin

Kelas atau sekelompok species, dimana dalam kelompok tersebut dibedakan menjadi dua yaitu laki dan perempuan. Jenis kelamin laki-laki lebih berisiko terkena infeksi kecacingan dari pada perempuan sebab anak laki-laki lebih dominan melakukan aktifitas ditanah dan kurang memperhatikan higienitas kuku tangan sehingga mudah terselipnya telur cacing di dalam kuku.

2. Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum Makan

Anak-anak paling sering terserang penyakit kecacingan karena sebelum makan anak-anak biasanya lupa mencuci tangan atau cuci tangan tanpa memakai sabun sehingga jari-jari tangan mereka dimasukkan ke dalam mulut dengan keadaan kotor, sehingga anak-anak dapat terkena

(6)

http://digilib.unimus.ac.id

kecacingan sebab apabila kuku membawa telur cacing kemudian masuk kemulut melalui makanan maka bisa berisiko terkena kecacingan. Maka hendaklah anak-anak dibiasakan mencuci tangan sebelum makan agar larva cacing tidak tertelan bersama makanan. Cacing yang paling sering ditemui ialah cacing gelang, cacing tambang cacing pita, dan cacing kremi.16

3. Keadaan kuku

Keadaan kuku sangat berpengaruh pada infeksi cacing masuk kedalam tubuh dengan melalui telur cacing yang tertelan ke mulut. Kuku yang berwarna hitam, banyak kotoran didalamnya bisa dimungkinkan kuku tersebut terdapat telur cacing.jika tertelan maka akan menetas diperut 4. Kebiasaan Bermain di Tanah

Tanah liat mempunyai kelembaban tinggi dan suhu yang berkisar antara 25 – 30 0 C merupakan hal – hal yang sangat baik untuk berkembangnya telur cacing, sedangkan anak-anak sering sekali bermain ditanah tanpa memakai pelindung tangan dan tanpa memakai alas kaki ketika beraktivitas diluar rumah dan tidak bermain yang berhubungan dengan tanah20

5. Kebiasaan Jajan

Jajan di sembarang tempat tanpa melihat keadaan makanan yang tidak sehat, dan terjamin kebersihannya bisa menjadi pemicu munculnya penyakit kecacingan. Sebab debu yang bertebaran bisa membawa telur cacing dan menempel di makanan yang dijual dipinggir jalan, kemudian anak-anak akan membeli makanan dipinggir jalan tanpa melihat kebersihanya, sehingga anak-anak berisiko terkena kecacingan karena makanan yang terkena debu mengandung telur cacing yang terbang bersama angin, sehingga makanan yang membawa telur cacing bisa masuk kedalam mulut dan akhirnya telur cacing akan masuk dan menetas didalam tubuh kita.16

(7)

http://digilib.unimus.ac.id

Perilaku kebiasaan minum obat cacing dapat merupakan salah satu faktor terjadinya infeksi cacing. Kebiasaan minum obat cacing secara berkesinambungan sesuai aturan penggunaan obat merupakan upaya positif untukmenghindarkan diri dari infeksi cacing tambang.4

D. Sekolah Alam

1. Definisi sekolah alam

Sekolah alam adalah sebuah model pendidikan yang berusaha mengembangkan pendidikan secara alami, belajar dari semua makhluk yang ada di alam semesta Dan sekolah yang berbasis pada alam lingkungan sekitar sebagai obyek belajar. Profil sekolah ini lain dari sekolah pada umumnya, namun keberadaanya semakin dirasakan sebagai sebuah sekolah yang mampu mengakomodasi semua keinginan kita tentang dunia pendidikan yang kita harapkan, pendidikan yang membebaskan dan menyenangkan.14

2. Program unggulan Sekolah alam

Adapun kegiatan-kegiatan program sekolah unggulan di sekolah alam, antara lain:

a. Strory telling kisah nabi dan sahabat nabi, Hafalan surat surat al-quran

Pembiasaan sholat dan berwudhu, Belajar baca al-quran, Pesantren ramadhan, Outbond, Outing, Berkebun, Home visit, Berenang,

Markett day, Kelas talenta, Perkusi , Program ekskul, Tabungan sampah, Pembuatan pupuk organik.

3. Konsep pendidikan atau aktifitas sehari-hari siswa sekolah alam Aktifitas sehari-hari siswa sekolah alam Ar-Ridho meliputi: a. Character based learning.

Mengintegrasikan siswa dalam proses kegiatan pembentukan karakter yang meliputi: keteladanan, penyandaran, pembiasaan, motivasi.

(8)

http://digilib.unimus.ac.id

Siswa dilatih untuk bisa membaca semesta dengan cara pandang utuh dan menyeluruh. Khazanah semesta dibagi ke dalam tema-tema bahasan kemudian siswa belajar mengupas tema tersebut melalui berbagai keilmuan dalam kegiatan belajar.

c. Inquiry based learning.

Membangun suasana belajar dengan format bahwa setiap siswa diberi predikat “as scientist” atau sebagai ilmuan. Pembelajaran

disusun dengan pendekatan eksplorasi dan investigasi atas obyek maupun peristiwa secara langsung.

d. Multiple intelligents based learning.

Meyakini bahwa setiap anak adalah unique/beda maka teori multiple intelegent diletakkan sebagai panduan guru dalam mengelola kegiatan belajar anak.

e. Green Based learning.

Proses pembelajaran dengan green philosophy yang meliputi :

a) Green school enviroment (konservasi alam) misalnya hutan mini, konservasi air, bank sampah, kebun sayuran, pembibitan tanaman keras, kantin sehat.

b) Green building (hemat energi, dibangun dengan asas land conservation)

c) Green media (organic, reduce, reuse).12 E. Sekolaah Non Alam

1. Definisi sekolah non alam

Sekolah Non alam adalah sebuah model pendidikan yang berusaha mengembangkan pendidikan dengan konsep belajar praktek hanya 20% dan pembelajaran dengan teori 80%.

2. Program unggulan

Sekolah Non alam merupakan sekolah yang pendidikanya hanya diberikan pembekalan ilmu didalam ruangan, sehingga untuk pembelajaran diluar ruangan hanya olah raga dan ekstrakulikuler. Siswa

(9)

http://digilib.unimus.ac.id

sekolah non alam dituntut belajar dengan cara mengingat dan hanya dibekali teori dan sedikit praktek.

Program-program unggulan yang diadakan di SD negeri Meteseh, yaitu: a. Pembekalan didalam ruangan kelas, Pramuka, Berenang, Olahraga. F. Kerangka teori

Mengacu kepada landasan teori yang telah dijelaskan, kerangka teori dalam penelitian ini adalah:

Gambar 2.5 Kerangka Teori Sumber : 12,17

Jenis kelamin Minum obat

cacing

Menelan telur cacing keberadaanTelur

cacing pada kuku

Keberadaan telur cacing di tinja Keadaan kuku Kegiatan sekolah alam: Outbond, Outing, berkebun, tabungan sampah, pupuk organik Kejadian kecacingan Kontaminasi telur cacing di tanah Aktifitas dengan tanah Kegiatan sekolah non alam: olahraga dilapangan

Larva cacing menembus kulit

Larva cacing di tanah

(10)

http://digilib.unimus.ac.id G. Kerangka Konsep

variabel bebas variabel terikat

H. Hipotesis

1. Ada hubungan jenis kelamin dengan keberadaan telur cacing usus di kuku siswa SD alam dan non alam.

2. Ada hubungan keadaan kuku dengan keberadaan telur cacing usus di kuku siswa SD alam dan non alam

3. Ada hubungan jenis kelamin dengan keberadaan telur cacing usus di tinja siswa SD alam dan non alam.

4. Ada hubungan keadaan kuku dengan keberadaan telur cacing usus di tinja siswa SD alam dan non alam

5. Ada hubungan kebiasaan minum obat cacing dengan keberadaan telur cacing di tinja siswa SD alam dan non alam

Jenis kelamin

keberadaan telur cacing dikuku

Keadaan kuku

Keberadaan telur cacing ditinja

Kebiasaan minum obat cacing

(11)

Gambar

Gambar 2.5 Kerangka Teori  Sumber :  12,17

Referensi

Dokumen terkait

Pori – pori tanah saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga air dapat mengalir dari titik yang mempunyai tinggi energi lebih tinggi ke titik

Robertus, et al juga melakukan penelitian serupa dengan menggunakan variasi warna lampu dengan warna biru, ungu dan hijau pada perangkap lalat terhadap jumlah lalat yang

Mulai edisi Mei 2016 hingga Mei 2017, jurnal SOSIOHUMANIKA telah dikelola oleh para Dosen dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) di Bandung, dan diterbitkan oleh Minda

Untuk memperoleh pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan dimaksud, maka disusun Panduan Penyelenggaraan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan Bagi Balita

Bank memberikan kepada eksportir seluruh dana yang dibutuhkan dalam proses produksi barang ekspor yang dipesan oleh importir.. Bank melakukan pengurusan

Importir dan Bank melakukan akad Wakalah bil Ujrah untuk pengurusan dokumen-dokumen transaksi impor;.. Besar ujrah harus disepakati diawal dan dinyatakan dalam bentuk

Dari yang tadinya tidak suka dengan rubrik Radar menjadi suka karena terdapat pesan gaya hidup metropolis berupa musik DJ yang bergenre Electronic Dance Music

Ekstraksi fitur GLCM dan metode neural network dapat digunakan pada sistem evaluasi jalan dengan cerdas.. Penelitian selanjutnya digunakan ekstraksi fitur berbeda untuk