• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lili Tansliova Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lili Tansliova Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 Lili Tansliova

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI E-mail : lili_tans@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindak tutur kesantunan berbahasa yang terjadi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV. Penelitian ini diharapkan bermanfaat memperkaya referensi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu bahasa dalam kajian pragmatik. Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan. Pada penelitian ini akan memperoleh data informasi tentang objek penelitian melelui buku-buku dengan objek penelitian rekaman acara “Kick Andy” Metro TV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi yaitu membuat fakta-fakta pengindraan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta yang ditemukan pada objek penelitian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang berasumsi pada bahasa yang digunakan manusia yang dipengaruhi oleh skala formalitas, skala pilihan, dan skala kesekawanan. Metode kerja yang pertama diterapkan adalah merekam atau mengunggah acara “Kick Andy” Metro TV, lalu menyimak dan mencatat percakapan. Setelah itu dilanjutkan dengan kajian tindak tutur kesantunan berbahasa. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan pada acara “Kick Andy” Metro TV terdapat tindak tutur meliputi lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Terdapat keenam prinsip kesantunan berbahasa yang meliputi maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim kemufakatan, dan maksim kesimpatian dan juga memenuhi skala kesantunan berbahasa.

--- Kata kunci : tindak tutur, kesantunan berbahasa, kick andy metro tv

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bahasa pada prinsipnya se-bagai alat komunikasi dan alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Bahasa dapat dikaji secara internal maupun eksternal. Kajian secara internal bahasa itu saja seperti struktur fonologisnya, morfologisnya, dan struktur

sin-taksisnya. Kajian secara eksternal berarti kajian itu dilakukan terhadap hal-hal yang berada di luar bahasa yang berkaitan dengan pemakaian bahasa oleh para penuturnya di dalam kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan.

Saat berkomunikasi akan terjadi interaksi jika ada yang bertanya dan yang menjawab, ada yang meminta dan ada yang

(2)

2 memberi, ada yang memerintah

dan ada yang melakukan, ada yang memberi tahu dan ada yang menanggapi. Salah satu fungsi tindak tutur adalah untuk membangun hubungan sosial an-tara penutur dan petutur. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat-syarat ter-tentu terpenuhi, salah satunya adalah kesadaran akan bentuk sopan santun.

Penilaian kesantunan berba-hasa yaitu bagaimana kita bertutur dan dengan siapa kita bertutur. Hakikatnya kesantunan berbahasa adalah etika kita dalam berso-sialisasi di masyarakat dengan penggunaan, pemilihan kata yang baik dengan memperhatikan di mana, kapan, kepada siapa, dan dengan tujuan apa kita berbicara dengan santun. Budaya kita meni-lai berbicara dengan menggunakan bahasa yang santun akan memper-lihatkan kita sebagai manusia yang beretika, berpendidikan, dan ber-budaya.

Atas dasar inilah, pragmatik hadir sebagai jembatan dalam me-lakukan tindak tutur yang baik. Pragmatik merupakan salah satu

cabang ilmu tata bahasa yang ber-kaitan erat dengan tindak tutur. Ketika berbicara mengenai prag-matik maka kita akan membahas mengenai konteks. Konteks dalam situasi yang berbeda akan mem-pengaruhi makna sebuah tindak p-tutur yang sama. Jadi, penggunaan sebuah bahasa dapat mempenga-ruhi maksud dan tujuan dari tin-dak tutur yang disampaikan oleh peserta tutur.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, khususnya ditinjau dari as-pek pragmatik terutama masalah maksim kesantunan penting dan menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, peneliti memilih judul “Tindak Tutur kesantunan berbahasa da-lam acara Kick Andy di Metro TV”.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. (Sugiyono, 2010 : 35) mengatakan “rumusan masa-lah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Rumusan masalah pada pe-nelitian ini adalah:

(3)

3 a) Bagaimanakah pelaksanaan

tindak tutur yang terdapat pada dialog acara “Kick An-dy” di Metro TV?

b) Bagaimanakah pelaksanaan prinsip-prinsip maksim ke-santunan yang terdapat da-lam dialog penyiar TV acara Talk Show ”Kick Andy” di Metro TV?

c) Bagaimanakah penggunaan maksim kesantunan berda-sarkan skala atau parameter kesantunan berbahasa?

3. Tujuan penelitian

Pada dasarnya semua ke-giatan penelitian memiliki tujuan tertentu. (Arikunto, 2010:97) me-ngatakan “Tujuan penelitian ada-lah rumusan kalimat yang menun-jukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian se-lesai”.

Berdasarkan pendapat di atas maka tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan data tentang kesantunan berba-hasa yang dituturkan dalam dialog pada acara Kick Andy di Metro TV tayangan Mei 2015.

II. PEMBAHASAN

1. Kajian Teori

a. Hakikat Pragmatik

Sebagai masyarakat tutur, il-mu tentang kebahasaan atau yang sering dibutuhkan dalam kehidu-pan. Hal ini dikarenakan ilmu pragmatik mempelajari tentang makna satuan bahasa yang terikat konteks. Djajasudadarma (2012 : 60) mengatakan bahwa “pragma-tik adalah language in use, studi terhadap makna ujaran dalam si-tuasi tertentu”.

Sejalan dengan pendapat di atas, Tarigan (2010:33) mengata-kan bawa “pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bahasa dan konteks yang tergramatisasi-kan atau disanditergramatisasi-kan dalam struk-tur sesuatu bahasa”. Dan di kedua pendapat tersebut didukung oleh Gazdar dalam F.X. Nadar (2009:5) mengatakan bahwa “pragmatik adalah kajian antara lainmengenai deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur dan aspek-aspek struktur wacana.

Berdasarkan beberapa pen-dapat di atas, maka pen-dapat disim-pulkan bahwa pragmatik

(4)

meru-4 pakan suatu kajian yang menelaah

tentang bagaimana caranya kon-teks mempengaruhi peserta tutur, dan menelaah makna dalam kaitannya dengan situasi ujar.

b. Hakikat Tindak Tutur

Peristiwa tutur dikatakan sebagai proses terjadinya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu. Aslianda, dan Syafyahya (2007: 34) mengatakan “tindak tutur adalah sepenggal tuturan yang dihasilkan sebagai bagian terkecil dalam interaksi lingual”.

Sejalan dengan pendapat di atas, Chaer (2010:27), menyatakan bahwa “tindak tutur adalah tu-turan dari seseorang yang bersifat psikologis dan yang dilihat dari makna tindakan dalam tuturan itu”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tindak tutur merupakan suatu aspek yang membentuk pe-ristiwa tutur pada proses komu-nikasi.

c. Jenis-jenis Tindak Tutur

Sebagai masyarakat bahasa dalam berkomunikasi dengan sesamanya, maka manusia tidak terlepas dari ranah pertuturan. Yule (2006 : 83) dan Chaer (2010 : 27-28), menyatakan bahwa teori tindak tutur dapat dirumuskan menjadi tiga bentuk tindakan yang berbeda, yaitu : tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi, dan tindak tutur perlokusi.

Lokusi adalah melakukan tindakan untuk menyatakan se-suatu sebagaimana adanya atau the act of saying something tinda-kan untuk mengatatinda-kan sesuatu. Contoh :

1. Monumen nasional tingginya

125 meter. (Chaer, 2010:26) 2. Tahun 2004 gempa dan tsunami

melanda Banda Aceh. (Chaer, 2010:27)

Pada contoh 1, dan 2 di atas, dituturkan oleh seorang penutur semata-mata hanya untuk mem-beri informasi sesuatu belaka, tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu.

Ilokusi selain menyatakan sesuatu juga menyatakan

(5)

melaku-5 kan sesuatu atau The Act of doing

something. Contoh :

Saya minta maaf atas kenakalan anak saya ini. (Chaer, 2010:27)

Pada contoh di atas, me-nyatakan melakukan tindakan yaitu meminta maaf.

Perlokusi adalah tindak tutur yang mempunyai pengaruh atau efek terhadap lawan tutur atau The Act of Affective Someone. Contoh :

Minggu lalu saya ada keperluan yang tidak dapat ditinggalkan. (Chaer, 10:29)

Tuturan pada contoh di atas, bukan hanya memberi informasi. Tetapi menimbulkan efek terhadap lawan tutur sehingga dapat me-maafkan atau memaklumi keadaan si penutur.

d. Hakikat Kesantunan Ber-bahasa

Kesantunan berbahasa dapat dilakukan karena dorongan sikap menghargai dan menghormati mit-ra tutur. Bruce Fmit-racer dalam Chaer (2010 : 47 ) mengatakan bahwa “kesantunan berbahasa adalah

properti yang diasosiasikan de-ngan tuturan dan di dalam hal ini menurut pendapat si lawan tutur, bahwa si penutur tidak melam-paui hak-haknya atau tidak meng-ingkari dalam memenuhi kewaji-bannya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Brown dan Levinson dalam Chaer, (2010 : 11), mengatakan bahwa “teori tentang kesantunan berbahasa itu berkisar atas nosi muka atau wajah yaitu ‘citra diri’ yang bersifat umum dan selalu ingin dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Selain itu, kesantunan ini dapat ditafsirkan sebagai upaya untuk menghindari konflik antara penutur dan lawan tuturnya di dalam proses berkomunikasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, kesantunan berbahasa meru-pakan etika dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai media tuturan.

e. Fungsi Kesantunan Ber-bahasa

Berbicara secara santun, ten-tunya memiliki fungsi dalam ke-giatan bertutur. Searle dalam

(6)

6 (Chaer, 2010: 29), menyatakan

bahwa “tindak tutur terbagi men-jadi lima kategori yang menmen-jadi fungsi kesantunan dalam berba-hasa atas dasar maksud penutur ketika berbicara, yaitu:

1. Representatif, yaitu tindak tutur yang mengikat penu-turnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya. Misalnya mengatakan, mela-porkan, dan menyebutkan. 2. Direktif, yaitu tindak tutur

yang dilakukan penuturnya dengan agar lawan tutur melakukan tindakan yang disebutkan dalam tuturan itu. Misalnya menyuruh, memo-hon, menuntut, menyaran-kan, dan menantang.

3. Ekspresif, tindak tutur yang dilakukan dengan maksud agar tuturannya diartikan sebagai evaluasi mengenai hal yang disebutkan di dalam tuturan itu. Misalnya memuji, mengucapkan terimakasih dan mengkritik.

4. Komisif

5. Deklarasi, yaitu tindak tutur yang dilakukan si penutur dengan maksud untuk

men-ciptakan hal (status dan kea-daan) yang baru. Misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan, dan memberi maaf.

f. Bentuk - bentuk Kesantu-nan Berbahasa

Berbahasa yang santun saja tidak cukup untuk dikatakan san-tun. Sehubungan dengan mimik atau ekspresi wajah dalam bertu-tur, Brown dan Levinson dalam (Chaer, 2010: 11), menyatakan bahwa “bentuk kesantunan berba-hasa terbagi atas dua muka dan wajah, yaitu muka negatif dan muka positif.

1. Muka negatif, yaitu mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan agar ia dihargai dengan jalan mem-biarkannya bebas melakukan tindakannya atau membiar-kannya bebas dari keharusan mengerjakan sesuatu.

2. Muka positif, yaitu mengacu pada citra diri setiap orang yang berkeinginan agar apa yang dilakukannya diakui oleh oranglain sebagai suatu

(7)

7 hal yang baik, yang

menye-nangkan dan patut dihargai. Atas dasar pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk kesantunan berbahasa terbagi menjadi dua, yaitu kesantunan ne-gatif yang berfungsi untuk menjaga muka positif.

g. Prinsip-prinsip Kesantu-nan Berbahasa

Pertuturan akan berlansung dengan baik apabila penutur dan lawan tutur dalam pertuturan itu menaati prinsip-prinsip kesantu-nan berbahasa. Leech dalam (Rahardi, 2005 : 59-66), menya-takan bahwa “seseorang dapat dikatakan sudah memiliki kesan-tunan berbahasa jika sudah dapat memenuhi prinsip-prinsip kesan-tunan yang dijabarkan menjadi maksim (ketentuan/ajaran), yaitu : 1. Maksim kebijaksanaan (tact

maxim), yaitu maksim yang menggariskan bahwa setiap para peserta pertuturan hen-daknya berpegang pada prin-sip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan

keuntu-ngan pihak lain dalam ke-giatan bertutur.

2. Maksim kedermawanan (ge-nerosity maxim), yaitu mak-sim kemurahan hati, yang mengharuskan peserta tutur untuk menghormati orang lain. Penghormatan tersebut terjadi jika peserta tutur da-pat meminimalkan keuntu-ngan bagi pihak lain.

3. Maksim penghargaan (app-robation maxim), yaitu mak-sim yang membuat orang akan dianggap santun apabila dalam bertutur selalu be-rusaha memberikan peng-hargaan kepada pihak lain. Sehingga, para peserta tutur tidak saling mengejek atau merendahkan pihak lain. 4. Maksim kesederhanaan

(mo-desty maxim) atau maksim kerendahan hati, yaitu mak-sim yang mengharapkan pe-serta tutur dapat bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri.

5. Maksim permufakatan (ag-reement maxim) atau maksim kecocokan, yaitu maksim

(8)

8 yang mengharuskan para

peserta tutur dapat saling membina kecocokan di da-lam kegiatan bertutur. Jika terdapat kecocokan antara keduanya, maka mereka da-pat dikatakan bersikap san-tun.

6. Maksim kesimpatisan (sym-path maxim), yaitu maksim yang mengharapkan peserta tutur dapat memaksimalkan sikap simpati antar pihak yang satu dengan pihak yang lain.

h. Skala Kesantunan

Berbahasa yang santun ten-tunya memiliki aspek penilaian tertentu. Rambu-rambu kesantu-nan berbahasa itu dinilai dari skala kesantunan. Lakoff dalam (Chaer, 2010:46) mengatakan kalau tutu-ran kita ingin terdengar santun ditelinga lawan tutur kita,ada tiga buah kaidah yang harus dipatuhi. Ketiga buah kaidah itu adalah : 1. Skala formalitas menyatakan

bahwa agar peserta pertutu-ran (penutur dan lawan tutur) merasa nyaman dalam kegiatan bertutur, maka

tuturan yang digunakan tidak boleh bernada memaksa dan tidak boleh terkesan angkuh. Di dalam pertuturan, masing-masing peserta pertuturan harus saling menjaga kefor-malitasan dan menjaga jarak yang sewajarnya.

2. Skala ketidaktegasan disebut juga skala pilihan (optinality scale) menunjukkan agar penutur dan lawan tutur da-pat saling merasa nyaman dalam bertutur, maka pilihan -pilihan dalam bertutur ha-rus diberikan oleh kedua belah pihak. Kita tidak boleh bersikap terlalu tegang atau kaku dalam kegiatan bertu-tur karena akan dianggap tidak santun.

3. Skala kesekawanan menun-jukkan bahwa agar dapat bersifat santun, kita harus selalu bersikap ramah dan harus selalu memperta-hankan persahabatan antara penutur dan lawan tutur. Penutur harus selalu meng-anggap bahwa lawan tutur adalah sahabat, begitu juga sebaliknya. Rasa

(9)

persaha-9 batan ini merupakan salah

satu persyaratan untuk tercapainya kesantunan.

2. Hasil Analisis

Pada pembahasan penelitian ini, peneliti akan membahas taya-ngan acara “Kick Andy” di Metro TV secara berurut dan terperinci episode per episode tayangan “Kick Andy” Metro TV :

1. Tayangan “Kick Andy” Metro TV

episode 01 Mei 2015

2. Tayangan “Kick Andy” Metro TV

episode 08 Mei 2015

3. Tayangan “Kick Andy” Metro TV

episode 15 Mei 2015

3. Analisis Tayangan “Kick Andy” Metro TV episode 01 Mei 2015

a. Tindak Tutur

1. Tindak Tutur Lokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur lokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV :

Contoh :

Andy : “Hari ini saya hendak bercerita tentang guru. Sudah banyak guru dengan kisah-kisah yang sangat luar biasa tampil

di acara ini.” (detik ke 10)

Pada contoh di atas, penutur semata-mata hanya menyampai-kan informasi sesuatu belaka, tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu.

2. Tindak Tutur Ilokusi

Berikut beberapa contoh tentang tindak tutur ilokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Mohon maaf ini, biasanya kalau orang ketemu anda dengan kondisi seperti ini, harus menyalaminya bagaimana.” (detik ke 44)

Pada contoh di atas, selain mengatakan sesuatu juga menyata-kan melakumenyata-kan tindamenyata-kan, yaitu me-minta maaf.

3. Tindak Tutur Perlokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur perlokusi pada perca-kapan acara “Kick Andy” di Metro TV

Contoh :

Andy : “Dinka, diantarkan oleh kakak kandungnya, Mas Wardi.” (Menit ke 17 : 56 dtk)

(10)

10 Pada contoh di atas, selain

memberikan informasi tuturan yang disampaikan Andy tersebut menyatakan maksud memberitahu kepada penonton bahwa laki-laki yang mengantarkan Dinka ke panggung adalah kakak kandu-ngnya. Pengaruh dan efek yang diharapkan agar penonton tidak penasaran.

b. Maksim Kesantunan 1. Maksim Kebijaksanaan

Berikut beberapa contoh maksim kebijaksanaan yang terjadi pada percakapan acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Telah hadir praktisi pendidikan Pak Arif Rahman, saya mau tanya tanggapan anda setelah mendengar tiga guru tamu kita. (menit ke 39)

Tuturan pada contoh di atas, Andy mengenalkan bahkan me-minta tanggapan Pak Arif selaku Praktisi pendidikan. Ini jelas memaksimalkan keuntungan bagi pak Arif. Selain itu, Pak Arif akan merasa keberadaannya dihargai.

2. Maksim Kedermawanan

Berikut contoh maksim ke-dermawanan dalam dilaog “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Mereka bayar atau tidak?” Miftahul : “Gratis. Sama sekali nggak bayar.”(menit ke 46 : 10 dtk)

Pada contoh di atas, Miftahul menunjukkan kemurahan hatinya dengan menggratiskan biaya pen-didikan anak-anak tidak mampu yang bersekolah di sekolahnya. Dia berusaha meminimalkan keuntu-ngan bagi dirinya sendiri ingin mengajar tanpa pamrih.

3. Maksim Penghargaan

Berikut beberapa contoh maksim penghargaan pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “... kalau sekarang kondisinya seperti apa? Dinka : “ Kalau untuk sekarang

hanya untuk melihat cahaya. Tapi yang saya tau bang Andy ganteng kok.”

Andy : “ Jarang ada yang memuji saya. Terimakasih Dinka untuk pujiannya.” (menit ke 21)

(11)

11 Tuturan diucapkan oleh

Din-ka pada contoh di atas, meru-pakan contoh maksim penghar-gaan. Dinka memberikan pujian kepada Andy.

4. Maksim Kesederhanaan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim kesederhanaan dalam dialog “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Apa benar anda seorang guru?”

Pak Untung : “InsyaAllah benar.” (menit ke 01)

Pada contoh di atas, kese-derhanaan Pak Untung dapat dibuktikan pada kalimat “Insya Allah,benar” beliau sama sekali tidak menyombongkan dirinya.

5. Maksim Permufakatan

Berikut beberapa contoh per-cakapan yang mengungkapkan sebuah persetujuan dalam diaog acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Boleh tau, orangtua pak Untung kerja apa?”

Pak Untung : “ya, petani di Sumenep.” (menit ke 04 : 57 dtk)

Tuturan pada contoh 8 terbukti pada kalimat “boleh tau” dan disetujui Dinka dengan kali-mat “ya.” Itu menunjukkan adanya kecocokan antara penuntur dan lawan tutur.

6. Maksim Kesimpatisan

Berikut beberapa tuturan maksim kesimpatisan dalam dialog acara “Kick Andy” di Metro TV . Contoh :

Tjip Hendra : “... ketika saya mendengar beliau mengalami kecelakaan kemudian di amputasi, saya sempat tidak bisa makan 7 hari 7 malam.” (menit ke 47 :30 dtk)

Pada contoh di atas, Tjip Hendra memaksimalkan rasa sim-pati kepada temannya (yang saat ini menjadi istrinya) yang men-dapatkan kecelakaan atau ke-dukaan.

c. Skala Kesantunan

1. Skala Formalitas

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala formalitas pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

(12)

12 Contoh :

Andy : “Moment untuk bangkit itu kapan?”

Mifta : “Moment untuk bangkit itu sesudah melamar-mela-mar ke sekolah.” (menit ke 37 : 02 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan tersebut tidak memaksa lawan tuturnya, sehingga lawan tutur merasa tidak kaku meski dalan lingkup formal.

2. Skala Ketidaktegasan atau skala pilihan

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala ketidak-tegasan atau skala pilihan pada acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Saya ingin tau dulu, bagaimana situasi dan kondisi Mifta ketika kuliah? Seberapa beratnya tantangan yang dihadapin tanpa menggunakan kaki.” Mifta : “Alhamdulillah waktu

kuliah dan sekolah, saya selalu ketemu orang-orang yang sayang dengan saya. Jadi saya nggak pernah bertemu dgn orang-orang yang memandang saya sebelah mata.” Saya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sayang sama

saya. Itu yang membuat saya semangat.” (menit ke 38 : 16 dtk)

Tuturan pada contoh di atas, tuturan tersebut memberi pilihan kepada lawan tutur untuk menang-gapinya, dan lawan tutur merasa tenang.

4. Skala Kesekawanan

Berikut beberapa contoh tu-turan yang mengacu pada Skala kesekawanan pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : ”Perkenalannya di sawah pada saat itu?, lalu apa yang terjadi di sawah pada saat itu?”

Pak Untung : “ya, pada saat itu saya disuruh ibu untuk menandur padi di sa-wah. Tau-tau ketemu teman, temannya istri yang ada di rumah...” (menit ke 13 : 30 dtk) Tuturan pada contoh di atas, menunjukkan rasa persahabatan dari penutur maupun lawan tutur. Terbukti pada percakapan, Andy bersikap sangat ramah kepada pak Untung begitupun sebaliknya.

(13)

13 Terbukti dengan jawaban pak

Untung yang terkesan terbuka.

4. Analisis Tayangan “Kick Andy” di Metro TV episode 08 Mei 2015

a. Tindak Tutur

1. Tindak Tutur Lokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur lokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Seli :“Setiap tahun kami berpartisipasi dalam acara Poude yang diadakan Jakarta Animal at Network.” (menit ke 16 : 29 dtk).

Pada contoh di atas penutur semata-mata hanya untuk membe-ri informasi sesuatu belaka.

2. Tindak Tutur Ilokusi

Berikut beberapa contoh tentang tindak tutur ilokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Mari kita sambut Siska dan Seli.” ( menit ke 02 : 09 dtk)

Pada contoh di atas selain menyatakan sesuatu, juga berisi tindakan yaitu menyuruh penon-ton memberikan sambutan dengan

tepuk tangan dan menyuruh agar yang dipanggil segera datang menghampirinya.

3. Tindak Tutur Perlokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur perlokusi pada percakapan acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “ya saya harus minta maaf bahwa saya sudah menikah.” (menit ke 18:26 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan yang sampaikan Andy kepada salah seorang penonton selain memberi informasi tentang status, juga menyatakan maksud bahwa si penutur tidak dapat bersamanya. Sehinnga efek yang diharapkan si penonton harus memaklumi status Andy.

b. Maksim Kesantunan

1. Maksim Kebijaksanaan

Berikut beberapa contoh Maksim kebijaksanaan yang terjadi pada percakapan acara “Kick Andy” di Metro TV.

(14)

14 Andy : “Jadi yang anda lakukan

ini ringksnya apa?” Riza Thalif : “Jadi kita biro jodoh

online. Mungkin ka-lau kita lihat proses jodoh menjodohkan yang nyata bisa kita minta bantuan o-rangtua, teman…” (menit ke 23 : 45 dtk)

Pada contoh Andy memak-simalkan keuntungan bagi Razi, dengan meminta penjelasan Razi mengenai pelayan jasanya.

2. Maksim Kedermawanan

Berikut contoh maksim ke-dermawanan dalam dilaog acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Hendro : “Ide kreatif kita memang memiliki visi dan misi berguna bagi banyak orang. Ya paling tidak bagi orang sekitar.” (menit ke 43 : 12) Pada contoh di atas, tuturan tersebut menunjukkan kemurahan hati Seli dan Hendro yang saat itu menjadi narasumber.

3. Maksim Penghargaan

Berikut beberapa contoh maksim penghargaan pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Bagi orang-orang kreatif, pantang untuk mencari kerja. Bahkan justru mereka menciptakan lapangan kerja, dengan kreatifitas mereka pekerjaan yang mereka ciptakan terkesan unik... ” (detik ke 12) Pada contoh di atas, tuturan yang dikemukakan oleh Andy me-maksimalkan keuntungan lawan tuturnya dengan memberikan pujian dan rasa penghargaan.

4. Maksim Kesederhanaan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim kesederhanaan dalam dialog “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “ Dari mana ini sebenarnya gagasan untuk masuk ke biro jodoh online?”

Riza : “Awalnya sih karena di keluarga saya dan teman -teman saya banyak yang menjodohkan saya.” (menit ke 24 : 50 dtk) Pada contoh di atas, tuturan tersebut menunjukkan maksim kesederhanaan. Dan kalimat yang disampaikan oleh Riza pada contoh menunjukkan

(15)

keseder-15 hanaan atau kerendahan hatinya

dalam menjawab pertanyaan Andy.

5. Maksim Pemufakatan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim pemufakatan da-lam acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Saya dengar anda dan teman-teman juga melakukan gerakan selamatkan jomblo!” Pinkan : “iya betul.” (menit ke 35 : 36)

Pada contoh di atas, tuturan tersebut memaksimalkan kesetujuan dan meminimalkan kketidaksetujuan di antara mereka.

6. Maksim Kesimpatisan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim Kesimpatisan pada acara “Kick Andy” di Metro TV .

Contoh :

Andy : “... yang menarik ini anda tidak sendirian, ada juga teman-teman yang menggagas dari awal

se_tipe.com ini.” (menit ke 34 : 56)

Pada contoh di atas, tuturan Andy tersebut memaksimalkan rasa simpatinya kepada lawan tutur.

c. Skala Kesantunan

1. Skala Formalitas

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala formalitas pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Dari mana datangnya ide untuk kelinci dan kucing?” (menit ke 13 : 33 dtk)

Pada contoh di atas, tidak ada kesan paksaan pada tuturan tersebut. Sehingga lawan tutur merasa lebih nyaman untuk menjawab.

2. Skala Ketidaktegasan atau skala pilihan

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala ketidak-tegasan atau skala pilihan pada acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

(16)

16 Andy : “Teknisnya bagaimana

kalau mau minta jasa Hendro dan teman-teman?” (menit ke 46) Pada contoh di atas, tuturan Andy tersebut membuat lawan tuturnya agar bisa menentukan pilihan.

3. Skala Kesekawanan

Berikut beberapa contoh tuturan yang mengacu pada Skala kesekawanan pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Riza : “... kita harus mengajarkan anak-anak muda untuk menggunakan internet lebih sehat.”

Pada contoh di atas, tuturan Riza bertindak seolah-olah dan lawan tuturnya menjadi sama dan lawan tutur merasa nyaman.

5. Analisis Tayangan “Kick Andy” di Metro TV episode 15 Mei 2015

a. Tindak Tutur

5. Tindak Tutur Lokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur lokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Itu tadi kisah tentang kang Hendra Wijaya yang mengikuti olahraga ekstrim.” (menit ke 23 : 20 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan tersebut memang hanya menga-takan sesuatu informasi.

6. Tindak Tutur Ilokusi

Berikut beberapa contoh tentang tindak tutur ilokusi dalam acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy :“Tapi sebelum kita lanjutkan, kita rehat sejenak. Ikutin terus kick andy.” (menit ke 26 : 35 dtk)

Pada contoh di atas, selain menyatakan sesuatu juga mela-kukan tindakan yaitu menyuruh penonton untuk tetap menyak-sikan acara “Kick Andy”.

7. Tindak Tutur Perlokusi

Berikut beberapa contoh tindak tutur perlokusi pada per-cakapan acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Ida : “Saya 68 tahun, baru ulangtahun kemarin.” (menit ke 24 : 20 dtk)

(17)

17 Pada contoh di atas, tuturan

tersebut bukan hanya memberi informasi tentang usianya yang bertambah. Tetapi juga menim-bulkan efek atau pengaruh kepada lawan tuturnya agar mengucapkan selamat kepadanya.

b. Maksim Kesantunan 5. Maksim Kebijaksanaan

Berikut beberapa contoh maksim kebijaksanaan yang ter-jadi pada percakapan acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Boleh tau umurnya?” Alex : “67.”

Andy : “kalau ibu Ida?”

Ida : “Saya 68 tahun, baru ulangtahun kemarin.”

Andy : “oh baru ulangtahun, selamat ya (sambil berjabatan tangan dengan bu Ida). (menit ke 24 : 13 dtk)

6. Maksim Kedermawanan

Berikut contoh maksim kedermawanan dalam dilaog acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Hendra : “Dan ini, (menunjukkan semacam piala kecil) orang yang finish mendapatkan ini.”

Andy : “... hanya dapat barang ini?”

Hendra : “iya. Jangankan saya,yang juara satu juga dapat ini hanya lebih besar.” (menit ke 16 : 03 dtk) Pada contoh di atas, tuturan tersebut menunjukkan kemurahan hati Hendra yang tidak mem-persalahkan mengenai hadia yg ia dapat setelah lomba lari di kutub utara.

7. Maksim Penghargaan

Berikut beberapa contoh maksim penghargaan pada acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “Baik, terimakasih kang Hendra sudah mau berbagi kepada kami semua.” (menit ke 22 : 12 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan yang dikemukakan oleh Andy memaksimalkan keuntungan la-wan tuturnya dengan memberikan pujian dan rasa penghargaan.

8. Maksim Kesederhanaan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim kesederhanaan dalam dialog “Kick Andy” di Metro TV.

(18)

18 Contoh :

Hendra : “Saya bukan pelari, saya bukan pelari triil. Saya hanya ingin pergo kemana pun, keinginan tau saya untuk me-ngetahui di luar sana yg belum saya ketahui.” (menit ke 22 : 15 dtk) Pada contoh di atas, tuturan Hendra memaksimalkan kerugian bagi dirinya sendiri, dengan tidak mengunggulkan dirinya.

9. Maksim Pemufakatan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim Pemufakatan da-lam acara “Kick Andy” di Metro TV.

Contoh :

Andy : “tunggu dulu, apa benar itu anda?”

Hendra : “ya betul.” (detik ke 07) Pada contoh di atas, tuturan tersebut memaksimalkan persetu-juan di antara mereka.

10. Maksim Kesimpatisan

Berikut beberapa contoh tuturan maksim kesimpatisan pa-da acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “kalau benua?” Alex : “7 benua.”

Alex : “7 benua! Banyak sekali.” (menit ke 25 : 37 dtk)

Pada contoh di atas, me-nunjukkan rasa kesimpatisan, yak-ni memaksimalkan rasa simpati kepada lawan tutur yang hebat dan mendapat kebahagiaan.

c. Skala Kesantunan 1. Skala Formalitas

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala formalitas pa-da acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Syaratnya apa itu, apakah ada tes kesehatan khusus?”

Hendra : “Harus ada medical sertifikat.” (menit ke 04 : 20 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan tersebut tidak memaksa atau pun terkesan angkuh, tetap tetap membuat lawan tutur merasa nyaman.

2. Skala Ketidaktegasan atau skala pilihan

Berikut contoh tuturan yang mengacu pada skala

(19)

ketidak-19 tegasan atau skala pilihan pada

acara “Kick Andy” di Metro TV. Contoh :

Andy : “Hasilnya masuk finish atau nggak?”

Hendra : “finish.” (menit ke 05 : 41 dtk)

Pada contoh di atas, tuturan Andy membuat lawan tuturnya untuk menentukan pilihan.

3. Skala Kesekawanan

Berikut beberapa contoh tuturan yang mengacu pada Skala kesekawanan pada acara “Kick Andy” di Metro TV .

Contoh :

Andy : “Penonton ada yang bisa tebak ini bisnis apa?” (menit ke 39 : 55 dtk) Pada contoh di atas, Andy mencoba menjalin keakraban kepada penonton di studio. Terbukti dengan Andy selalu melibatkan penonton dalam dialognya dan berusaha membuat mitra tutur nya nyaman dan berusaha menciptakan rasa persahabatan dalam pertuturan mereka.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

1. Pada uraian di bab sebelumnya, dapat disimpul-kan bahwa percakapan dalam acara “Kick Andy” di Metro TV telah mencakup ketiga jenis tindak tutur, memenuhi keenam maksim kesantunan, dan dapat dinilai dengan skala kesantunan yang dikemukakan oleh Lakoff.

2. Dari data yang telah dibahas dari epiode 01 Mei 2015 - 29 Mei 2015, yang lebih banyak menggunakan tindak tutur lokusi ada pada episode 08 Mei 2015 sebanyak 5 data, dan episode 22 Mei 2015 sebanyak 5 data. Yang lebih banyak menggunakan ilokusi ada pada tayangan episode 01 Mei 2015 sebanyak 10 data, dan yang lebih banyak menggunakan perlokusi pada tayangan episode 01 Mei 2015 sebanyak 3 data.

3. Dari data yang telah dibahas dari epiode 01 Mei 2015 - 29 Mei 2015, yang lebih mematuhi keenam maksim kesantunan adalah episode 01 Mei 2015 sebanyak 20

(20)

20 data, dan episode 22 Mei

2015 sebanyak 18 data. Sedangkan yang lebih sedikit menaati maksim kesantunan adalah episode 15 Mei 2015, yaitu sebanyak 8 data.

4. Dan jika dinilai pelaksanaan maksim kesantunan dari skala kesantunan, yang lebih banyak memunculkan skala formalitas ada pada tayangan episode 01 Mei 2015 sebanyak 2 data, 15 Mei 2015 sebanyak 2 data, dan episode 29 Mei sebanyak 2 data. Sedangkan yang lebih banyak memunculkan skala pilihan ada pada episode 01 Mei 2015 sebanyak 3 data, episode 15 Mei 2015 sebanyak 3 data, dan episode 29 Mei 2015 sebanyak 3 data. Dan yang lebih banyak memunculkan skala keseka-wanan ada pada tayangan episode 15 Mei 2015 sebanyak 3 data, dan episode 22 Mei sebanyak 3 data. 5. Berdasarkan pembahasan

dan hasil penelitian, maka terjawablah pertanyaan pe-nelitian yaitu pelaksanaan

tindak tutur, pelaksanaan prinsip-prinsip maksim ke-santunan, dan penilaian kesantunan berdasarkan parameter atau skala kesantunan terdapat dalam acara “Kick Andy” di Metro TV.

b. Saran

1. Salah satu alternatif

penga-jaran bahasa khususnya ialah tindak tutur kresantunana berbahasa. Jadi, guru seha-rusnya mencoba mengapre-siasi kesantunan berbahasa yang terdapat dalam sebuah dialog atau memutarkan rekaman percakapan dan mengajarkannya kepada siswa.

2. Dapat memperkaya hasil

penelitian dalam pengem-bangan ilmu kebahasaan pada umumnya dan menam-bah wawasan dalam bidang pragmatik.

3. Tayangan Acara Kick Andy

Metro TV layak dikaji bagi Mahasisiwa yang ingin melakukan penelitian karena memiliki dampak positif.

(21)

21 Acara ini sarat dengan

kesantunan berbahasa yang juga berdasarkan skala kesantunan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2009.

Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2010. Kesantunan

Berbahasa. Jakarta : Rineka Cipta

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta

Djajasudarma, T. Fatimah. 2012. Wacana dan Pragmatik. Bandung : Refika Aditama

Iskandar, 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dsan Sosial (kuantitatif

dan kualitatif). Jakarta : GP Press

Leech, Geoffery. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta : Rineka Cipta Margono, 2010. Metodologi

Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta Nadar, F.X., 2009. Pragmatik &

Penelitian

Pragmatik.Yogyakarta: Graha Ilmu

Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik (Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia). Yogyakarta : Erlangga Riduwan. 2010. Metode dan Teknik

Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Tarigan, H.G. 2010 : Pengajaran

Pragmatik. Bandung : Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan yang rendah pola pemikiran mereka mudah dipengaruhi oleh keadaan sosial sehingga pergaulan dalam lingkunganya mudah mengekspresikan tingkah laku yang

Manfaat bagi perusahaan dengan cetak kalender adalah sebagai salah satu media promosi efektif dan efisien selama 1 tahun penuh untuk menyampaikan beberapa informasi

Adapun kecenderungan-kecenderungan yang bisa menjadi tantangan dalam implementasi perluasan akses pendidikan dilansir dari dokumentasi RENSTRA Dinas Pendidikan Pemuda

Berdasarkan hasil penyebaran Angket Respon Siswa diperoleh sebanyak 77,00 % siswa memilih respon sangat setuju dari proses pembelajaran yang menggunakan

Daftar Perhitungan Intellectual Capital Pada Perusahaan Keuangan Tahun 2011 – 2014..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar-dasar pemberian pembebasan bersyarat kepada narapidana korupsi, untuk mengetahui prosedur pemberian bersyarat

Setelah jelas bahwa kasus kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Joseph Kony masuk dalam yurisdiksi Mahkamah Pidana Internasional maka haruslah dilihat

Jelaskan standar, dan teknologi utama untuk jaringan nirkabel, untuk komunikasi, dan untuk akses Internet!. ( bobot