• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS PENGENDALIAN mutu jasa audit (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "AKTIVITAS PENGENDALIAN mutu jasa audit (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi fungsi-fungsi persetujuan diskon, persetujuan retur dan pengurangan penjualan, dan penentuan piutang tak tertagih. Salah saji yang potensial berasal dari kekeliruan dan ketidakteraturan dalam pemrosesan transaksi-transaksi ini. Perhatian utama adalah pada kemungkinan transaksi penyesuaian penjualan fiktif yang dicatat dalam pemrosesan penerimaan kas. Auditor harus memahami semua aspek yang relevan dari komponen struktur pengendalian intern dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji tersebu

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi :

1) Pemberian potongan tunai

2) Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga 3) Penentuan piutang tak tertagih

Aktivitas pengendalian bermanfaat dalam mengurangi risiko penyelewengan semacam itu yang berfokus pada penetapan validitas, atau eksistensi atau kejadian, transaksi dan mencakup hal-hal berikut ini :

a) Otorisasi yang tepat atas seluruh transaksi penyesuaian penjualan. b) Perhitungan independen atas barang-barang yang diretur

c) Penggunaan dokumen dan catatan yang tepat

d) Pemisahan tugas untuk mengotorisasi transaksi penyesuaian penjualan dan penanganan serta pencatatan penerimaan kas.

Apabila terdapat potensi salah saji yang material dari transaksi penyesuaian penjualan, maka auditor harus memperoleh pemahaman atas seluruh aspek yang relevan dari komponen struktur pengendalian internal dan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji semacam itu.

Penentuan Resiko Deteksi

Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi.

(2)

RD = RA / RB x RP

Keterangan :

RA = Risiko Audit

RB = Risiko Bawaan

RP = Risiko Pengendalian

RD = Risiko Deteksi

Evaluasi Atas Rencana Tingkat Pengujian Substantif

Apabila tingkat risiko pengendalian akhir sama dengan tingkat risiko pengendalian awal, auditor bisa melangkah ketahap perancangan pengujian substantif spesifik berdasarkan rencana tingkat pengujian substantif yang telah ditetapkan sebagai komponen keempat dari strategi audit awal.

Merevisi Rencana Resiko Deteks

Tingkat risiko deteksi yang dapat diterima akhir (setelah direvisi) ditetapkan untuk setiap asersi dengan cara yang sama seperti rencana risiko deteksi, kecuali bahwa penetapannya didasarkan pada risiko pengendalian sesungguhnya atau akhir bukan pada rencana tingkat risiko pengendalian untuk asersi yang bersangkutan.

Penetapan Resiko Deteksi untuk Pengujian Substantif yang Berbeda atas Asersi yang Sama

Resiko deteksi menyangkut risiko bahwa semua pengujian substantif yang digunakan untuk mendapatkan bukti tentang suatu asersi, secara kolektif akan gagal dalam mendeteksi salah saji material.

Perancangan Pengujian Substantif

(3)

Ringkasan Hubungan Antara Komponen Risiko Audit Dengan Sifat, Saat, Dan Luasnya Pengujian Substanti

Perancangan pengujian substatif meliputi penentuan sifat, saat, dan luasnya pengujian substantif untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan. Auditor menghubungkan asersi-asersi, tujuan, khusus audit,dan pengujian substantif dalam mengembangkan program audit tertulis untuk pengujian substantive.

Pengembangan Program Audit Untuk Pengujian Substantif

Tujuan suatu audit laporan keuangan secara keseluruhan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah disajikan secara wajar, dalam segala hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Program Audit Untuk Pengujian Substantif

Program audit adalah daftar prosedur-prosedur audit yang harus dilakukan. Sebagai tambahan daftar prosedur audit, setiap program audit harus memiliki kolom-kolom untuk :

1) Suatu referensi silang ke kertas kerja lain yang berisi bukti yang diperoleh dari setiap prosedur (bila memungkinkan).

2) Paraf auditor yang malaksanakan masing-masing prosedur. 3) Tanggal pelaksanaan prosedur diselesaikan.

Rerangka Umum Pengembangan Program Audit Untuk Pengujian Substantif

Apabila program audit dibuat untuk piutang dagang dan investasi jangka pendek, maka langkah audit yang perlu dilakukan

1) Verifikasi kebeneran penjumlahan dan tentukan kecocokan antara rekening control piutang dagang.

2) Verifikasi kebenaran penjumlahan dan tentukan kecocokan rekening investasi di buku besar dengan daftar detil investasi.

Initial Procedures:

(4)

a) Pentingnya pendapatan dan piutang usaha bagi entitas

b) Pemacu ekonomik kunci yang mempengaruhi penjualan,margin dan pengumpulan piutang entitas

c) Standar kredit industry

d) Luas konsentrasi aktivitas dengan pelangga

2) Lakukan prosedur pendahuluan atas saldo piutang dan catatan yang harus diuji lebih lanjut

a) Telusuri saldo awal AR ke KKP tahun lalu

b) Review aktivitas dalam buku besar piutang usaha dan selidiki ayat-ayat yang tampak tidak biasa (jumlah dan sumber)

c) Dapatkan daftar saldo piutang usaha dan tentukan .. d) Keakuratannya dalam catatan akuntansi

3) Lakukan prosedur analitik

a) Kembangkan ekspektasi untuk piutang usaha berdasar pengetahuan tentang aktivitas bisnis, pangsa pasar, syarat penjuaan normal dan perputaran piutang masa lalu

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun dalam konteks hadis di atas bahwa kelihatannya calon suami atau pihak laki-laki yang dominan untuk melakukan seleksi terhadap calon isterinya sesuai

Simpulan hasil penelitian tersebut mengandung arti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi guru dengan prestasi belajar agama Madrasah Ibtidaiyah

Pada penelitian ini akan dibuat “ Scoring System Otomatis Pada Lomba Menembak Dengan Target Sillhouette Hewan Menggunakan Metode Klasifikasi Naïve Bayes ”

Praktikum aspek reproduksi ini bertujuan untuk memahami bagaimana cara membedakan tingkat kematangan dari gonad suatu jenis individu ikan, mampu memprediksi waktu pemijahan dan

Upaya perbaikan sistem penimbunan perlu dilakukan untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya efek potensial yang dapat terjadi pada penimbunan batubara yaitu

Dalam bukunya Titib (2006:258) menjelaskan bahwa, inti Tattwa itu adalah kepercayaan kepada Tuhan (Ketuhanan) yang disebut dengan Ekatwa Anekatwa Svalaksana Bhatara yang

Ketentuan yang relevan dari Persetujuan ini akan terus berlaku setelah pengakhirannya selama periode 1 (satu) tahun untuk penyelesaian urusan- urusan Kelompok Bank

Adapun pertimbangan MK terkait pemohon dirugikan karena Pasal 2 ayat (2) beranggapan ada unsur “memaksa” setiap warga negara untuk mematuhi hukum masing-masing agamanya