ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM DIGESTIF:
DHF
PERTEMUAN XI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
•
Mahasiswa mampu melakukan simulasi asuhan
Pendahuluan
• Penyakit yang disebabkan karena infeksi virus dengue dan nyaris ditemukan diseluruh dunia di negara-negara tropik dan subtropik sebagai penyakit endemik maupun epidemik
• Disebabkan karena virus dengue melalui gigitan nyamuk
aedes agypti.
• Menurut WHO diperkirakan terjadi 50-100 juta kasus
infeksi dengue global setiap tahunnya, dengan 250.000-500.000 kasus DBD dan angka kematian 24.000 jiwa setiap tahunnya
• Di Indonesia, pada tahun 2016 diperkirakan sebanyak
•
Jumlah penderita
dengue hemorrhagic fever
di
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014 sebanyak
8.786
kasus
sedangkan pada tahun 2015
sebanyak 4.194
kasus. Angka tertinggi penderita
Pengertian
• Dengue Haemorrhagic Fever ( DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinik demam, nyeri otot/sendi yang BD terjadi pembesaran plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematocrit) atau penumpukan cairan dirongga tubuh. Sindrom renjatan (dengue syok syndrome) adalah Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) disertai dengan renjatan atau syok (Kapital, 2014)
• Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan
oleh arbovirus (arthropadborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes alborpictus dan
Etiologi
• Virus Dengue yang termasuk genus flavivirus keluarga flaviridae.
•
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2,
Manifestasi Klinik
• infeksi virus Dengue juga merupakan suatu self
limiting infectious disease yang akan berakhir sekitar 2-7 hari
1. Demam Dengue
Ditandai dengan demam akut selama 2-7 hari, ditandai dengan dua atau lebih manifestasi klinis sebagai berikut: a. Nyeri kepala
b. Nyeri retroorbital c. Mialgia/atralgia d. Ruam kulit
e. Manifestasi perdarahan (ptekie atau uji bending positif) f. Leukopenia
Kriteria DBD menurut WHO:
•Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat bifasik
•Manifestasi perdarahan: a.Uji torniquet positif
b.Ptekie, ekimosis, atau purpura
c.Perdarahan mukosa (epitaksis, perdarahan gusi), saluran cerna, tempat bekas suntikan
d.Hematemesis atau melena
•Trombositopenia <100.000/µl
•Kebocoran plasma
a.Peningkatan nilai Ht ≥ 20% dari nilai normal sesuai usia dan JK
b.Penurunan nilai Ht ≥ 20% setelah pemberian cairan yang adekuat
Syndrome syok dengue
•Penurunan kesadaran, gelisah
•Nadi cepat, lemah
•Hipotensi
•Tekanan darah turun ≤ 20 mmHg
•Perfusi perifer menurun
•Kulit dingin-lembab
Penting:
Patofisiologi
Komplikasi
• Perdarahan pada DHF akibat perubahan vaskuler, trombositopenia < 100.000/ mm3, koagulopati
• Kegagalan sirkulasi
Ditandai dengan terjadinya syok dengue pada hari ke 2-7
• Hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Tes serologi antibodi spesifik terhadap dengeu yaitu IgM dan IgG
Penatalaksanaan Medis
• Tirah baring • Makanan lunak
• Medikamentosa
• Pemasangan infus
• Observasi TTV
• Pada pasien DSS diberikan cairan intravena yang
Pengkajian
• Biodata
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit yang pernah diderita
• Riwayat imunisasi
• Riwayat gizi
• Kondisi lingkungan
• Pola nutrisi dan metabolik
• Pola eliminasi
• Aktivitas dan latihan
• Pola tidur dan istirahat
Diagnosa Keperawatan
• Deficit volume cairan
• Ketidakefektifan pola nafas
• Hipertermia
• Nyeri akut
N
3.Nutritional status: food and Fluid intake
Kriteria hasil:
1. Mempertahankan urin output sesuai
dengan usia, BB, BJ urin normal, HT
normal.
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh
dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi,
elastisitas turgor kulit baik,
membrane mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan.
Fluid Management
1. Timbang popok jika diperlukan
2. Pertahankan catatan intake dan output
yang akurat
3. Monitor vital sign
4. Kolaborasi pemberian cairan IV
5. Dorong keluarga untuk membantu pasien
makan
Hypovolemia Monitoring
1.Monitor status cairan termasuk intake dan output
cairan
2.Monitor vital sign
3.Monitor BB
Implementasi Keperawatan
• Independent implementation
• Interdependen/collaborative implementation
Evaluasi
• Evaluasi sumatif (berjalan)