• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi sosial antara penghuni asrama putri pjtki pt. graha indra wahana perkasa dengan masyarakat sekitar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Interaksi sosial antara penghuni asrama putri pjtki pt. graha indra wahana perkasa dengan masyarakat sekitar"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGHUNI ASRAMA PUTRI

PJTKI PT. GRAHA INDRA WAHANA PERKASA

DENGAN MASYARAKAT SEKITAR

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Interaksi Sosial antara Penghuni Asrama Putri PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa dengan Masyarakat Sekitar

Kelurahan Krobokan, Semarang Barat)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi

Disusun Oleh :

ANDHY EKO PUTRANTO

NIM D0304022

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

PERSETUJUAN

Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. R.B. Soemanto, M.A.

NIP. 19470914 19761 2 001

(3)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Telp. Tata Usaha (0271) 648379, Fax. (0271) 635103 Telp/Fax. Dekan (0271) 631737, E-mail : fisip@uns.ac.id, Website : http://www.fisip.uns.ac.id

SURAT KETERANGAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Dosen Penguji Skripsi:

NAMA JABATAN TGL.

PERSETUJUAN TANDATANGAN

Dr. Bagus Haryono, M.Si KETUA

Drs. Bambang Santosa, M.Si SEKRETARIS

Prof. Dr. R.B. Soemanto, M.A PENGUJI

Menerangkan bahwa, mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : ANDHY EKO PUTRANTO NIM : D0304022

Jurusan : SOSIOLOGI

Telah lulus ujian skripsi pada tanggal: , dan tandatangan dalam naskah skripsi betul-betul ASLI.

Kepada yang berkepentingan harap maklum.

Surakarta, April 2012

Mengetahui

Ketua Jurusan Sosiologi Ketua Penguji

Dr. Bagus Haryono, M.Si Dr. Bagus Haryono, M.Si NIP. 19611210 198903 1 002 NIP. 19611210 198903 1 002

(4)
(5)

iv

MOTTO

“Jangan menunggu kesempatan yg sempurna, ambillah kesempatan yang ada dan

buatlah itu sempurna.”

“Bersyukurlah untuk keterbatasanmu, Karena itu memberimu kesempatan untuk

(6)

v

PERSEMBAHAN

Karya yang memakan waktu lama dan sangat sederhana, tapi ini adalah hasil usaha paling berharga bagiku.

Kupersembahkan karya ini dengan tulus kepada:

Bapak dan Ibu

Adikku

Kekasihku

Kawan-kawan

dan Almamaterku

“Thanks Jesus”

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Program Studi Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada masa penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Drs. Pawito Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Bagus Haryono, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai ketua penguji skripsi.

3. Prof. Dr. R.B. Soemanto, M.A. selaku pembimbing skripsi dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Bambang Wiratsasongko selaku pembimbing akademis yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulis melaksanakan kuliah.

(8)

vii

dan membesarkan ku hingga sekarang. Mereka tidak pernah lelah dan bosan untuk selalu mengingatkan, mendengar keluh kesah, dan tidak pernah lelah membuat anak-anaknya sehat dan bahagia. Merekalah orang yang paling setia menemaniku saat terjatuh dan sakit. Tidak akan ada yang bisa membalas semua jasa kalian. Skripsi ini ku persembahkan khusus untuk kalian sebagai bukti cinta dan pengabdianku. Aku akan selalu menjaga nama baik kalian. Terima kasih bapak dan ibu, semoga kalian sehat selalu.

6. Adikku Robert Irwanto, S.Si yang selalu mendukung setiap aktivitas saya, serta terima kasih atas doa dan semangatnya.

7. Keluarga besar di Semarang dan di Solo, untuk yangti yang selalu memberikan motivasi setiap saat, Om Ari, Tante Rani, Om Edy, Mba Tari, Tante Tik, Om Nur, Mba Muji, Om Teguh, Tante Erna, Om Joned, Mba Nana, Om Pri, Mba Rohma, dan semua pihak yang telah memberikan semangat dan kesabrannya ketika penulis melakukan penulisan skripsi, terima kasih!

8. Kekasihku Rachel Dita yang sudah melengkapi hidupku yang tidak pernah cape’ memberikanku semangat dan keceriaan, maaf menunggu terlalu lama, terima kasih atas kasih sayangnya selama ini, i love you...

9. Sahabatku yang di Semarang, Wahyu Sunaryono, Angga Fransjaya, dan Aji Rossa, terima kasih supportnya selama ini, ditunggu siapa yang nikah duluan J ayo kita hang out bareng-bareng lagi gan!

(9)

viii

10.Teman-teman Gereja yang tergabung dalam PKMB, terima kasih doanya dan motivasinya, terima kasih juga untuk Pdt. Agus Sunaryo dan Ibu Agus atas doanya dan nasehat yang selalu diberikan. God Bless us...

11.Teman-teman Sosiologi FISIP UNS khususnya angkatan Tahun 2004, Wahyu Effendi yang selalu menjadi teman setia di kampus, walau hanya berdua tapi tetep semangat dan selalu senyum, akhirnya kita bisa bro.. Bondan, selamat udah wisuda duluan, hehe.. Adhie, Ageng, Oshin, Bowo, Agnes, Indah, Duana, Dhafir terima kasih atas kebersamaan kita selama ini, saya tunggu pendadaran kalian, semangat...

12.Segala pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca Penulis berharap skripsi ini dapat berguna untuk pembelajaran yang lebih baik. Terima kasih.

Surakarta, Januari 2012

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR MATRIK... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Tinjauan Pustaka ... 9

1. Penelitian Terdahulu ... 9

2. Definisi Konsep ... 10

(11)

x

b. Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia ... 16

c. Masyarakat ... 19

F. Landasan Teori ... 21

G. Kerangka Berpikir ... 26

H. Definisi Konseptual ... 28

1. Interaksi sosial ... 28

2. Penghuni ... 28

3. Tenaga Kerja Indonesia ... 29

4. Masyarakat ... 29

I. Metodologi Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Jenis Penelitian ... 30

3. Sumber Data ... 31

4. Teknik Pengumpulan Data ... 31

a. Teknik Pengumpulan Data ... 31

b. Teknik Pengambilan Sampel ... 32

c. Teknik Anilisis Data ... 35

d. Validitas Data ... 36

BAB II DESKRIPSI LOKASI ... 37

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 37

1. Letak dan Data Geografi ... 37

2. Keadaan Alam ... 38

(12)

xi

4. Sarana Umum ... 44

a. Sarana Pendidikan ... 44

b. Sarana Ibadah ... 45

c. Sarana Kesehatan ... 46

d. Sarana Transportasi ... 47

B. Profil PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa ... 48

BAB III HASIL PENELITIAN ... 52

A. Kelompok Informan ... 52

1. Masyarakat Sekitar ... 52

2. Calon TKI ... 52

3. Tokoh Masyarakat ... 53

B. Karakteristik Informan ... 53

1. Masyarakat Sekitar ... 53

2. Calon TKI ... 55

3. Tokoh Masyarakat... 57

C. Interaksi Sosial dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial antara Masyarakat Sekitar dengan Para Penghuni Asrama Putri PJTKI ... 58

1. Tahap Interaksi Sosial ... 59

a. Tahap Pertama (Kondisi awal terjadinya proses interaksi) .. 60

b. Tahap Kedua (Kondisi terakhir atau hingga saat ini) ... 64

1). Kontak Sosial ... 68

(13)

xii

2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial ... 74

a. Kerjasama ... 76

1). Kerjasama dalam kegiatan Ekonomi ... 78

2). Kerjasama dalam kegiatan Sosial ... 80

b. Persaingan ... 81

c. Pertentangan/Konflik ... 85

d. Akomodasi ... 88

BAB IV PEMBAHASAN ... 93

BAB V PENUTUP ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Implikasi ... 121

1. Implikasi Empiris ... 121

2. Implikasi Metotologis ... 123

3. Implikasi Teoritis ... 125

C. Saran ... 128 DAFTAR PUSAKA

LAMPIRAN

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi Penduduk menurut jenis kelamin ... 39

Tabel 2 Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 40

Tabel 3 Komposisi Penduduk Menurut Usia ... 41

Tabel 4 Komposisi Penduduk Menurut Tingkat pendidikan ... 42

Tabel 5 Komposisi Penduduk menurut Mata Pencaharian ... 43

Tabel 6 Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk ... 44

Tabel 7 Sarana Pendidikan ... 45

Tabel 8 Sarana Ibadah ... 46

Tabel 9 Sarana Kesehatan ... 47

Tabel 10 Tabel Sarana Transportasi ... 48

Tabel 11 Karakteristik Responden ... 58

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pola interaksi masyarakat dengan asrama putri ... 27

Gambar 2 Karangka Pemikiran ... 36

Gambar 3 Para Calon TKI ... 143

Gambar 4 Para Calon TKI ... 143

Gambar 5 Masyarakat Sekitar ... 144

Gambar 6 Masyarakat Sekitar ... 144

Gambar 7 Salah satu usaha bisnis masyarakat sekitar ... 145

Gambar 8 Kerja bakti yang dilakukan masyarakat sekitar ... 145

(16)

xv

DAFTAR MATRIK

Matrik 1 Interaksi Sosial antara para calon TKI dengan Masyarakat Sekitar ... 90 Matrik 2 Hubungan Teori dengan Permasalahan Penelitian ... 98 Matrik 3 Matrik Kesimpulan ... 112

(17)

xvi ABSTRAK

Andhy Eko Putranto. D0304022. Tahun 2012. INTERAKSI SOSIAL ANTARA PENGHUNI ASRAMA PUTRI PJTKI PT. GRAHA INDRA WAHANA PERKASA DENGAN MASYARAKAT SEKITAR. Skripsi. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan menggambarkan interaksi dan bentuk-bentuk interaksi sosial antara para penghuni asrama putri PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa khususnya para calon TKI dengan masyarakat sekitar di Kelurahan Krobokan.

Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka bentuk penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan data dengan kata-kata atau uraian dan penjelasan tentang suatu permasalahan. Penelitian ini mengambil lokasi di Kelurahan Krobokan atau lebih tepatnya di sekitar PJTKI. Dalam suatu masyarakat pasti akan terjadi suatu interaksi diantara masyarakat tersebut. Dimana interaksi sosial ini memuat suatu kerjasama, persaingan dan konflik. Teknik pengembangan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik triangulasi data yaitu mengumpulkan data sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunkan purposive sampling, dimana peneliti menggunakan pertimbangan yang berdasarkan interaksi sosialnya. Karena hal disamping, peneliti mencari informan yang paling tepat yaitu mereka yang sering melakukan interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi untuk menjadi sumber data, dengan perincian sebagai berikut masyarakat sekitar, para calon TKI, dan tokoh masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa interaksi sosial yang terjadi diantara para calon TKI dengan masyarakat sekitar terjalin secara adaptif dan konduktif. Hal ini karena masyarakat bersifat terbuka terhadap warga pendatang (calon TKI) dan bersikap toleransi. Kerjasama yang terjadi adalah kerjasama dalam hal saling bantu membantu dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, tentram, aman dan damai. Selain itu kerjasama yang terjalin adalah kerjasama dalam bidang ekonomi, kerjasama dalam penyediaan jasa dan kerjasama dalam bidang sosial.

(18)

xvii ABSTRACT

Andhy Eko Putranto. D0304022. Year 2012. SOCIAL INTERACTION BETWEEN SOCIETY WITH THE DWLLER OF WOMEN BOARDING HOUSE PJTKI PT. GRAHA INDRA WAHANA PERKASA. Thesis. Sociology Majors. Faculty of Social Science and Politics. University Sebelas Maret Surakarta

This research have aim to know more about how the process of interaction and forms of social interaction between society with the dweller of women boarding house PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa particularly with TKI candidate in Sub-District Krobokan. The meaning of society is them who interaction include a cooperation, competition and conflict. Technique Development of data validity used the form of technique triangulation data that is collecting similar data from some different source. Sampling technique used a purposive sampling with the following detail: local society, candidate TKI, and local elite figure. Data collecting technique in this research used deep interview, direct observation, and documentation. While technique analyze data is data reduction, data presentation, and conclusion.

Result of this research proved that social interaction which happened between the society group intertwined by adaptive and conductive. This is because both society have the opened character to new comer citizen (candidate TKI) and behave tolerance. Cooperation that happened is cooperation in case of mutually assisting in creating harmonious society, reassure, safely and peaceful. Besides of that cooperation between the society group is cooperation in economics, cooperation in service and cooperation in social.

In social relationship between local society and TKI candidate around Sub-District Krobokan especially which is near to PJTKI are very good. It is can be seen from that never been happened a conflict with the high intensity among them, if even exist that only conflict between pertinent individual and not entangle the other side so will not cause any mass conflict. This matter can be happened cause by difference business. Meanwhile competition that happened between society are about economic competition this usually generated by limited stock compared to amount of existing consumer. Economic competition is a way to choose a good producer. For some part of society this matter assumed make very beneficial because of a good producer which win a competition are producing better service or goods and with cheaper of price.

(19)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Jalan Ir. Sutami 36 A Surakarta 57126 Telp. Tata Usaha (0271) 648379, Fax. (0271) 635103 Telp/Fax. Dekan (0271) 631737, E-mail : fisip@uns.ac.id, Website : http://www.fisip.uns.ac.id

SURAT KETERANGAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Dosen Penguji Skripsi:

NAMA JABATAN TGL.

PERSETUJUAN TANDATANGAN

Dr. Bagus Haryono, M.Si KETUA

Drs. Bambang Santosa, M.Si SEKRETARIS

Prof. Dr. R.B. Soemanto, M.A PENGUJI

Menerangkan bahwa, mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : ANDHY EKO PUTRANTO NIM : D0304022

Jurusan : SOSIOLOGI

Telah lulus ujian skripsi pada tanggal: , dan tandatangan dalam naskah skripsi betul-betul ASLI.

Kepada yang berkepentingan harap maklum.

Surakarta, April 2012

Mengetahui

Ketua Jurusan Sosiologi Ketua Penguji

Dr. Bagus Haryono, M.Si Dr. Bagus Haryono, M.Si NIP. 19611210 198903 1 002 NIP. 19611210 198903 1 002

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Upah buruh di Indonesia merupakan upah yang paling murah jika

dibandingkan oleh negara-negara Asia lainnya. Dengan upah yang tergolong

sangat kecil jelas tidak akan dapat mencukupi kebutuhan keluarga dalam

keseharian. Apalagi mengingat hampir semua harga barang-barang kebutuhan

pokok selalu naik setiap tahunnya. Di satu pihak penghasilan buruh tetap,

sementara harga kebutuhan meningkat. Akibatnya, tuntutan pengeluaran yang

besar untuk mencukupi kebutuhan keluarga sudah tidak sebanding lagi

dengan penghasilan yang diraih. Kondisi ini memicu orang

berbondong-bondong mengadu nasib ke luar negeri dengan harapan mendapatkan imbalan

yang lebih layak.

Dan Indonesia sendiri adalah sebuah negara besar dan ruang lingkup

dampak krisis ekonomi dari masing-masing daerah di Indonesia tidaklah

sama, begitu pula cara krisis tersebut mempengaruhi perekonomian dari

masing-masing daerah. Meskipun demikian daerah-daerah itu terkena

dampak krisis ekonomi karena satu sama lain saling berhubungan. Misalnya,

melalui mobilitas (perpindahan) tenaga kerja dari satu daerah ke yang

lainnya.

Angka pengangguran di Indonesia dari tahun ke tahun jumlahnya

(21)

2

menangani pengangguran. Persoalan penyediaan lapangan kerja dan

pengangguran memang menjadi sebuah pekerjaan rumah yang masih belum

bisa diselesaikan oleh pemerintah Indonesia. Masih tingginya tingkat

pengangguran terbuka serta lambatnya penciptaan lapangan kerja formal

perlu dicari jalan keluarnya.

Dengan tingginya jumlah pengangguran yang ada dan kondisi

perekonomian yang saat ini belum mampu menciptakan lapangan kerja secara

memadai, pengiriman TKI ke luar negeri dapat dijadikan sebagai alternatif.

Selain menghasilkan devisa yang cukup besar, pengiriman TKI selama ini

juga telah meningkatkan lapangan kerja yang cukup berarti. Namun dampak

negatif dari TKI sendiri juga ada, yaitu permasalahan yang terjadi yang di

sebabkan oleh para TKI sebelum mereka diberangkatkan ke negera tujuan,

baik dalam ijin dan kelengkapan data-data mereka, tetapi permasalahan yang

terjadi ketika mereka masih di dalam penampungan atau asrama Perusahaan

Jasa Tenaga Kerja. Dalam hal berinteraksi dengan para masyarakat sekitar

selama berada di penampungan juga dapat menimbulkan permasalahan sosial

baik secara positif maupun negatif.

Seperti halnya yang terjadi pada Asrama Putri PT. Graha Indra

Wahana Perkasa yang berada pada Jl. Sawojajar II, Kelurahan Krobokan,

Semarang Barat. Yang mana Perusahaan Jasa Tenaga Kerja ini mempunyai

berbagai orang-orang yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Jawa

Tengah. Dengan adanya perbedaan suku, agama, adat dan daerah tersebut

(22)

3

istilah yang mula-mula diperkenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan

suatu masyarakat.

Perbedaan suku, agama, adat dan daerah diantara para calon tenaga

kerja tentunyalah memberikan wawasan yang baru bagi masyarakat sekitar.

Karena perbedaan suku, agama, adaptasi dan daerah inilah dari kedua

kelompok tersebut menimbulkan suatu interaksi yang unik, dimana para calon

tenaga kerja dengan masyarakat sekitar memiliki nilai tradisi yang berbeda.

Dengan adanya kekhasan dan keunikan yang dimiliki oleh setiap

kelompok masyarakat, yang akhirnya melahirkan suatu kemajemukan adat,

kebiasaan, bahasa dan pola pikir, cara bertingkah laku dan sebagainya di

dalam masyarakat yang luas. Interaksi atau hubungan antara kelompok

masyarakat yang memiliki kekhasan masing-masing itu yang pada akhirnya

akan membentuk suatu masyarakat atau struktur sosial. Struktur masyarakat

sendiri secara luas akan melahirkan adanya sistem-sistem interakasi antar

kelompok-kelompok dan antar lapisan masyarakat.

Dan perlu kita ketahui bahwa manusia lahir sebagai makhluk

individual dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Dan sifat kodrati tersebut

memang senantiasa melekat pada diri manusia normal, serta dapat menjadi

dasar adanya tumbuh dan berkembangnya suatu pergaulan antara para calon

tenaga kerja dengan masyarakat sekitar. Di dalam suatu kelompok

masyarakat inilah individu atau kelompok menjalin hubungan timbal balik

antar individu atau anggota masyarakat lainnya sebagai usaha untuk

memenuhi kebutuhan hidup mereka.

(23)

4

Hubungan antara para calon tenaga kerja dengan masyarakat ini

melalui suatu proses yang panjang dan memakan waktu yang lama pula, yang

kemudian baik secara sadar maupun tidak sadar akan melahirkan suatu

pola-pola tertentu yang seragam dengan disertai suatu kebiasaan dan

budaya-budaya sehingga muncul kekhasan kelompok sosial/kelompok masyarakat

tersebut.

Dengan adanya suatu proses interaksi tersebut terdapat suatu

ketergantungan yang cukup tinggi. Kedua kelompok masyarakat ini berbagi

keuntungan satu sama lain demi mewujudkan tujuan mereka masing-masing.

Pada para calon tenaga kerja mereka mempunyai kepentingan untuk mencari

pekerjaan melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia, sedangkan pada

masyarakat sekitar bertujuan untuk memperoleh berbagai keuntungan

finansial dengan adanya para calon tenaga kerja yang tinggal di dalam asrama

putri tersebut.

Kedua kelompok masyarakat ini berinteraksi satu sama lain untuk

mencapai keinginan bersama, seperti yang dikemukakan oleh Soerjono

Soekanto, yaitu “interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan

sosial oleh karena itu tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada

kehidupan bersama”.

Interaksi antara para calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar

bersifat resiprositas yaitu hubungan timbal balik antara dua pihak yang

sama-sama mempunyai hak dan kewajiban.

(24)

5

Interaksi antara para calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar

ini dibebani oleh hak dan kewajiban yang harus dilakukan. Pada para calon

berhak memperoleh fasilitas dan jasa yang layak dan mereka juga

berkewajiban untuk membayar jasa dari masyarakat sekitar. Masyarakat

sekitar juga berhak untuk mendapatkan bayaran dari fasilitas atau jasa yang

mereka berikan kepada para calon tenaga kerja.

Dengan adanya para calon tenaga kerja yang mempergunakan

fasilitas dan jasa dari masyarakat sekitar selama tinggal di dalam asrama

putri, mereka dapat memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak kecil

bagi masyarakat sekitar, yang meliputi:

1. Keuntungan dibidang sosial

Keuntungan di bidang sosial ini merupakan keuntungan yang selanjutnya

dapat meningkatkan status sosial dan ekonomi kedua kelompok

masyarakat tersebut. Di bidang sosial yang paling dominan terjadi adalah

interaksi yang melibatkan banyak elemen pada masyarakat dan interaksi

ini memiliki struktur yang unik. Struktur tersebut merefleksikan situasi

yang heterogen dari masyarakat sekitar dengan para calon tenaga kerja

dapat berupa pertukaran pengalaman, penegetahuan dan nilai.

2. Keuntungan dibidang ekonomi

Dengan keberadaan para calon tenaga kerja dapat mendorong lapangan

pekerjaan baru, sperti usaha untuk membuka warung makan, membuka

toko, warung makan, membuka conter HP, dan sebagainya. Hal ini dapat

(25)

6

Dalam proses interaksi sosial antara para calon tenaga kerja dengan

masyarakat sekitar selain mempunyai keuntungan tetapi juga dapat

menimbulkan kerugian, antara lain :

a) Dapat menimbulkan suatu penyimpangan maupun konflik diantara kedua

kelompok masyarakat tersebut. Setiap kelompok masyarakat pasti

mempunyai peraturan yang harus dipatuhi. Misalnya : dilarang membuat

kegaduhan di jam malam, membuat lingkungan sekitar kotor, membawa

tamu masuk di jam dan hari yang tidak ditentukan. Apabila

peraturan-peraturan tersebut dilanggar maka akan dikenai sanksi, baik berupa

sindiran, atau dikucilkan dari lingkungan setempat, maupun dari asrama

itu sendiri.

b) Perselisihan dengan masyarakat sekitar yang rumahnya berdekatan dengan

asrama putri para calon tenaga, dimana salah paham sering terjadi antara

kedua belah bihak yang timbul karena kegaduhan ataupun hal-hal lain

yang dilakukan oleh para calon tenaga kerja.

Dari berbagai keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat sekitar

yang bermukim di Kelurahan Krobokan dapat menimbulkan suatu

ketergantungan yang unik diantara kedua kelompok masyarakat tersebut.

Integrasi adalah pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam

suatu sistem (Soerjono Soekanto, 1983:224).

Adapun perubahan sosial merupakan perubahan dalam masyarakat,

sedangkan dalam suatu masyarakat ada beberapa hal yang perlu dicatat

(26)

7

dan memiliki tolak ukur penilaian dan nilai, struktur, budaya dan mungkin

mitos-mitos tertentu. Suatu masyarakat itu merupakan suatu sistem sosial

yang saling timbal balik, pengaruh dan mempengaruhi serta saling

berinteraksi, sehingga perubahan pada suatu subsistem sosial akan

mempengaruhi sistem sosial tersebut secara umum.

Adanya suatu kesesuaian antara kedua belah pihak yang berdomisili

timbal balik. Kedua kelompok ini merasa keuntungan yang mereka peroleh

lebih besar daripada kerugiannya. Hal ini membuat mereka menyadari akan

pentingnya keintegrasian kelompok dan hidup berdampingan serta

menggantungkan diri satu sama lain.

B. PERUMUSAN MASALAH

Proses penulisan akan lebih terarah dengan perumusan masalah yang

tepat, sehingga dapat menghindarkan dari pengumpulan data yang tidak

diperlukan. Perumusan masalah digunakan sebagai acuan dasar sekaligus

penegasan batasan permasalahan-permasalahan yang akan diteliti sehingga

memudahkan penulis dalam pengumpulan, pengklasifikasian, penyusunan

dan analisis data. Dengan begitu, diharapkan penelitian ini sesuai dengan

maksud dan tujuan penulisan yang diawal dan memberikan hasil yang tepat

dan benar.

Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah dikemukan

diatas, maka batasan penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

(27)

8

“Bagaimana Interaksi Sosial antara Penghuni Asrama Putri PJTKIi

PT. Graha Indra Wahana Perkasa dengan Masyarakat Sekitar, khususnya di

Kelurahan Krobokan, Semarang Barat?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah dirumuskan, perlu

dikemukakan pula tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini

sehingga permasalahan dapat diungkapakan secara jelas di dalam analisis.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Tujuan Akademis

Untuk menggambarkan Interaksi Sosial antara Penghuni Asrama Putri

PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa dengan Masyarakat Sekitar,

khususnya di Kelurahan Krobokan, Semarang Barat.

b. Tujuan Individual

Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ilmu

Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas

Maret.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian

sejenis secara mendalam.

(28)

9 2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi para calon tenaga kerja

dan masyarakat sekitar, dalam hubungan sosial masyarakat di Kelurahan

Krobokan dengan pihak PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa.

E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai interakasi sosial pernah dilakukan oleh Dwi

Ratna Dyan Septiyani (2004) yang meneliti mengenai Pola Interaksi sosial

Dalam Usaha Penyulingan Minyak Cengkeh di Kecamatan Ngargoyoso

Kabupaten Karanganyar. Tujuan penelitian tersebut adalah menggambarkan

pola interaksi sosial dalam usaha penyulingan minyak yang terjalin antara

pengusaha minyak cengkeh, pedagang perantara dan masyarakat pengumpul

daun cengkeh. Populasi dalam penelitian ini adalah warga dengan mata

pencaharian sebagai pengusaha, pedagang perantara dan masyarakat

pengumpul daun cengkeh yang berada di Ngargoyoso karanganyar. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi langsung danwawancara. Dalam

menentukan informan peneliti cenderung memilih informan yang dianggap

tahu dan dapat dipercaya menjadi sumber data. Teori yang digunakan adalah

teori pertukaran George C. Homans. Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan

Ngargoyoso Kebupaten Karanganyar. Proses analisis data dilakukan dengan

model analisis interaktif yang terdiri dari 3 tahap. Pertama, reduksi data

(29)

10

disajikan dalam bentuk kalimat sederhana yang mudah dipahami dan terkahir

dibuat kesimpulan. Untuk memeriksa kredibilitas, digunakan tehnik

triangulasi data dengan menggunakan sumber.

Hasil penelitian tersebut adalah Pola Interaksi Sosial pada

penyulingan minyak cengkeh yang dilakukan oleh dua pihak yaitu antara

pengusaha minyak cengkeh dengan pedagang perantara minyak cengkeh dan

antara pengusaha minyak cengkeh dengan masyarakat pengumpul daun

cengkeh. Pola interaksi sosial yang terjadi menunjukan bahwa hubungan

yang terjalin adalah hubungan kerjasama yang saling menguntungkan

meskipun terdapat perbedaan sumber daya. Hubungan kerjasama antara

pengusaha minyak cengkeh dengan pedagang perantara terlihat pada proses

penentu harga, pemasaran, dan modal. Hubungan kerjasama antara

pengusaha minyak cengkeh dan masyarakat pengumpul daun cengkeh terlihat

pada pengadaan bahan baku.

2. Definisi Konsep

a. Pengertian Interaksi Sosial

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, oleh karena itu

interaksi sosial merupakan syarat umum terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.

Pengertian-pengertian tentang interaksi sosial ini sangat berguna dalam

memperhatikan dan mempelajari banyak masalah di dalam masyarakat. Hal

ini karena interaksi sosial merupakan kunci utama dari semua kehidupan

sosial, oleh karena itu tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada suatu

kehidupan bersama.

(30)

11

Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan individu lain untuk

memenuhi segala kebutuhannya, dari sinilah terbentuk kelompok-kelompok

yaitu suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan, di mana dalam

suatu ikatan tersebut terdapat interaksi sosial dan ikatan organisasi antar

masing-masing anggotanya. Dalam proses sosial, interaksi sosial merupakan

sarana dalam melakukan hubungan dengan lingkungan sekitarnya (Soekanto,

2001 : 128).

Interaksi sosial diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial timbal

balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-orang secara

perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang

dengan kelompok-kelompok manusia.

Jadi, proses interaksi adalah suatu kunci dari kehidupan sosial

dimana pada interaksi terdapat proses-proses yang mempengaruhi, mengubah,

atau memperbaiki kelakuan atau tingkah laku individu oleh individu yang

lain. Proses diatas dilakukan secara timbal balik, tidak hanya antar individu

saja, melainkan juga antar kelompok masyarakat sarta antara individu dengan

kelompok masrakat tertentu. Tetapi dalam proses interaksi sosial tersebut

dapat dibedakan beberapa faktor yang mendasarinya, yaitu: pertama faktor

imitasi. Peranan faktor imitasi dalam interaksi sosial antara para calon tenaga

kerja dengan masyarakat sekitar tidaklah kecil. Faktor imitasi ini dapat

membuat seseorang individu mengerti bahasa atau simbol yang digunakan

untuk berkomunikasi. Dimana dari komunikasi ini dapat tercipta suatu

(31)

12

Kedua, faktor Sugesti. Sugesti dalam hubungannya dengan interaksi

sosial antara para calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar dapat

memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang kemudian dapat diterima

oleh orang lain yang ada disekitarnya. Peranan faktor sugesti dalam interaksi

sosial adalah untuk membentuk norma atau pranata sosial.

Ketiga, faktor Identifikasi. Dalam suatu interaksi sosial, faktor

identifikasi disini dilakukan oleh seseorang calon tenaga kerja kepada

masyarakat sekitar yang dianggapnya ideal dan yang masih ada

kekurangannya dari dalam dirinya. Ikatan yang terjadi antara orang yang

mengidentifikasi tersebut dapat memiliki suatu ikatan batin yang dalam.

Faktor yang keempat yaitu Faktor Simpati. Simpati merupakan

perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Faktor simpati ini sangat

memegang peranan penting dalam suatu proses interaksi sosial antar

kelompok masyarakat terutama antara calon tenaga kerja dengan masyarakat

sekitar, karena faktor simpati dapat menghubungkan orang yang satu dengan

orang yang lain.

Interaksi sosial antara calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar

tidak dapat lepas dari individu itu sendiri yang membentuk kedua kelompok

diatas. Menurut H. Bonner dalam bukunya Social Psychology, interaksi

sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar

perseorangan, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok

lainnya dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau

(32)

13

merupakan kunci dalam sendi–sendi kehidupan sosial, karena tanpa interaksi

tidak mungkin terjadi aktivitas dalam kehidupan sosial. Manusia selalu

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. (W.A. Gerungan, 2004 : 62).

Rumusan diatas tepatnya menggambarkan suatu kelangsungan

hubungan timbal balik (interaksi) antara dua atau lebih manusia. Dalam hal

ini individu dapat menyesuaikan diri secara autoplastis yaitu penyesuaian diri

dengan cara mengubah lingkunagan sesuai dengan keadaan diri kepada

individu yang lain, dimana dirinya dipengaruhi oleh individu yang lain.

Selain itu individu juga dapat menyesuaikan diri secara alloplastis yaitu suatu

penyesuaian yang secara pasif ditentukan oleh lingkungan sedangkan secara

aktif dipengaruhi oleh lingkungan dengan individu-individu yang lain, yang

mana individu yang lain itulah yang dipengaruhi oleh individu yang pertama.

Dengan demikian hubungan antara individu yang berinteraksi

senantiasa merupakan hubungan timbal balik (saling pengaruh yang timbal

balik). Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak

memenuhi 2 syarat, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu:

a. Antara orang-perorangan

Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari

kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya. Proses demikian terjadi

melalui sosialisasi, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat

yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat

(33)

14

b. Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau

sebaliknya. Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang

merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan

norma-norma masyarakat atau apabila suatu partai politik

memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri dengan

ideologi dan programnya.

c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia

lainnya. Umpamanya adalah dua partai politik mengadakan

kerjasama untuk mengalahkan partai politik yang ketiga di dalam

pemilihan umum.

Suatu kontak tidak semata-mata tergantung dari tindakan, akan tetapi juga

tanggapan terhadap tindakan tesebut.

Dalam penelitian ini kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif.

Kontak sosial yang bersifat positif dapat mengarah pada suatu kerja sama.

Komunikasi merupakan alat dari proses interaksi sosial, karena komunikasi

memiliki unsur-unsur yang sebagai faktor penentu dalam berinteraksi sosial,

yang mana unsur-unsur tersebut yaitu komunikasi menggunakan lambang,

komunikasi memberikan arti interprestasi kepada lambang, komunikasi

merupakan nilai-nilai individu dan nilai kelompok serta komunikasi dapat

menunjukkan tujuan dari suatu lambang. Hasil dari suatu proses interaksi

sosial ini sangat ditentukan oleh nilai dan arti serta interprestasi yang

diberikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses interaksi sosial ini.

(34)

15

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses interaksi sosial ini yaitu para calon

tenaga kerja dan masyarakat sekitar.

Dalam membina hubungan atau interaksi sosial antar anggota

masyarakat harus bisa menunjukkan komunikasi yang tepat sehingga bisa

dengan mudah dimengerti oleh pihak lain dan dapat dipakai sebagai sarana

untuk mempererat hubungan antar anggota kelompok masyarakat. Dengan

adanya komunikasi tersebut, hubungan antara para calon tenaga kerja dengan

masyarakat sekitar dapat berlangsung dengan baik, sehingga para calon

tenaga kerja dapat lebih mudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitarnya, sedangkan masyarakat sekitar juga dapat memperoleh keuntungan

dari adanya para calon tenaga kerja.

Menurut Sherif seperti yang dikutip oleh Gerungan, terdapat empat

ciri utama yang memegang peranan penting dalam interaksi sosial. Keempat

ciri-ciri tersebut antara lain, adanya dorongan (motivasi) yang sama pada

individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi diantara arah tujuan

yang sama, adanya sebab-akibat interaksi yang berlainan terhadap

individu-individu yang satu dengan yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan

kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat secara

langsung.

Dengan keberadaan para calon tenaga kerja dalam lingkungan

masyarakat sekitar di Kelurahan Krobokan Semarang dapat menimbulkan

suatu proses perubahan sosial dalam masyarakat. Karena masyarakat

(35)

16

akan menimbulkan suatu perubahan pada keseluruhan bagian dari masyarakat

tersebut. Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial

yaitu faktor manusia (misalnya dorongan hati dan kemauan), dan faktor non

manusia (misalnya pertambhan penduduk, sistem ekonomi, penerapan

penemuan baru (teknologi modern), sistem pendidikan yang berencana, arus

sekularisasi).

b. Pengertian Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI)

PJTKI merupakan pelaksanaan dari perluasan dan penempatan

tenaga kerja dengan cara pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri

maupun dalam negeri. Kegiatan PJTKI ini merupakan salah satu usaha

pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja, meningkatakan keahlian

dan pengalam kerja di luar negeri. Apabila kegiatan ini berjalan efisien maka

diharapkan akan dapat memperluas kesempatan kerja di samping

meningkatkan devisa negara.

Pelaksanaan penempatan tenaga kerja dilakukan dengan persyaratan

yang ketat baik yang menyangkut badan pelaksana, persyaratannya, dan

tahapan penyelenggaraanya, hal ini dimaksudkan agar penempatan tenaga

kerja tersebut berjalan secara baik, lebih-lebih bagi pengerahan tenaga kerja

ke luar negeri harus dilakukan secara selektif dan tidak menyulitkan tenaga

kerja untuk menghindari kecenderungan pencari kerja Indonesia mencari

kerja keluar negeri secara illegal, yang sangat merugikan pencari kerja itu

sendiri maupun nama baik negara. Karena itu dalam Peraturan Menteri

(36)

17

dan Luar Negeri diatur mengenai pelaksanaan penempatan tenaga kerja

yakni:

1. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan penempatan tenaga kerja adalah

kegiatan pengerahan tenaga kerja yang dilakukan dalam rangka proses

antar kerja, untuk mempertemukan persediaan dan permintaan tenaga

kerja baik di dalam maupun di luar negeri.

Badan usaha swasta yang berusaha di bidang penempatan

tenaga kerja diwajibkan memiliki SIUP-PJTKI yang diterbitkan oleh

Direktur Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja atas nama

Menteri. SIUP-PJTKI berlaku sampai dengan adanya pembatalan atau

pencambutan SIUP-PJTKI sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

oleh menteri.

PJTKI dapat melaukan kegiatan penempatan tenaga kerja untuk

suatu paket kontrak pekerjaan penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja

dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Direktorat

Jendral Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja atas nama Menteri.

2. Penyiapan Kualitas Tenaga Kerja

Penyiapan kualitas tenaga kerja yang belum memiliki

ketrampilan dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan, uji ketrampilan

dan orientasi pra pemberangkatan yang dilaksanakan oleh balai latihan

kerja milik PJTKI atau lembaga pelatihan kerja lainnya yang telah

(37)

18

3. Promosi dan Pemasaran Jasa Tenaga Kerja

Promosi dan pemasaran jasa tenaga kerja dilakukan untuk

mencapai peningkatan kualitas dan pengembangan penempatan tenaga

kerja disetiap sector kegiatan baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk efisiensi serta efektivitas pelaksanaannya didukung

dengan sarana dan metode untuk memantau serta menganalisa kondisi

pasar tenaga kerja sesuai dengan permintaan.

4. Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja ke Luar Negeri

Penempatan TKI ke luar negeri dilaksanakan melalui proses

penyediaan, penyiapan kualitas, pemberian perlindungan dan pelayanan

sejak dari daerah asal, saat penempatan sampai dengan kedatangan dari

luar negeri sampai dengan kepulangan ke daerah asal TKI. Penempatan

TKI ke luar negeri dapat dilaksanakan keseluruh negara kecuali Menteri

Tenaga Kerja menentukan lain karena mengingat kepentingan negara

dan atau kondisi pasar tenaga kerja di luar negeri.

5. Pembinaan, Evaluasi dan Penindakan

Dalam rangka pembinaan kegiatan penempatan tenaga kerja,

setiap pelaksana penempatan tenaga kerja dikenakan biaya pembinaan

sesuai dengan dan jenis tingkat jabatan serta tujuan penempatan TKI

yang bersangkutan. Besarnya biaya pembinaan akan diatur dan

ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja.

(38)

19

c. Pengertian Masyarakat

Individu adalah bagian terkecil dari masyarakat. Sedangkan

masyarakat sendiri memiliki beberapa devinisi. Menurut Mac Iver masyarakat

adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja

sama antara berbagai kelompok dan penggolongan dari pengawasan tingkah

laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah

ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial

dan masyarakat selalu berubah.

Ralph Linton, masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang

hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri

mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan

batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.

Sedangkan menurut Selo Sumardjan dalam kuliah-kuliah Pengantar

Sosiologi pada Fakultas Hukum dan Fakultas I. P. K UI tahun ajaran 1968,

masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan

kebudayaan. Sedangkan unsur-unsur dari masyarakat sendiri meliputi:

1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada

ukuran yang mutlak/angka yang pasti yang menentukan berapa

jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka

minimnya adalah 2 (dua) orang yang hidup bersama.

2. Bercampur untuk waktu yang lama. Dengan berkumpulnya

manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru melalui

pemikiran-pemikiran.

(39)

20

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan

bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota

kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lain.

Dengan demikian, maka setiap masyarakat mempunyai

komponen-komponen dasar, yaitu:

A. Populasi, yakni warga suatu masyarakat yang dilihat dari sudut pandang

kolektif. Secara sosiologis, maka aspek-aspek sosiologis yang perlu

dipertimbangkan adalah:

1. Aspek-aspek genetik yang konstan

2. Variabel-variabel genetik

3. Variabel-variabel demografis

B. Kebudayaan yakni hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang

mencakup:

1. Sistem lambang-lambang, meliputi informasi

2. Hasil-hasil kebudayaan material

3. Organisasi sosial, yakni jaringan hubungan antara warga-warga

masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup:

1. Warga masyarakat secara individual

2. Peranan-peranan

3. Kelompok-kelompok sosial

4. Kelas-kelas sosial

(40)

21

Jadi masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas berbagai

komponen yang meliputi populasi, kebudayaan, hasil-hasil kebudayaan

material, organisasi sosial serta lembaga-lembaga sosial dan sistemnya,

dimana mempunyai suatu tujuan bersama dan tinggal dalam satu kawasan

yang sama pula.

F. LANDASAN TEORI

Di dalam penelitian ini untuk mengkaji permasalahan yang ada

peneliti menggunakan pendekatan teori sosiologi sebagai landasannya, oleh

karena itu perlu kiranya untuk mengetahui lebih dahulu tentang definisi

sosiologi. Definisi Sosiologi menurut Pitrin A. Sorokin adalah suatu ilmu

yang mempelajari tentang :

a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala-gejala sosial.

b. Hubungan dan pengaruh timbale balik antar gejala sosial dengan non

sosial.

c. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi menyatakan

Sosiologi adalah ilmu masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan

proses sosial.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sosiologi merupakan

ilmu yang objeknya masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar

manusia dan proses yang timbul dari hubungan antar manusia dan proses

(41)

22

Di dalam Sosiologi sendiri ada tiga Paradigma yang biasa digunakan

untuk menelaah masalah sosial yang ada, kediga Paradigma itu adalah

Paradigma Fakta Sosial, Paradigma Definisi Sosial, dan Paradigma Perilaku

Sosial.

Di dalam melihat masalah-masalah dalam penelitian ini, paradigma

yang digunakan adalah paradigma definisi sosial. Perilaku manusia

merupakan kajian sosial atau di dalam sosiologi disebut sebagai konsep

tindakan sosial. Tindakan sosial dapat didefinisikan sebagai tindakan

individu sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif

pada dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. (Ritzer, 1992 : 44).

Tindakan sosial menurut Weber dapat berupa :

1. Tindakan yang diarahkan kepada orang lain.

2. Tindakan itu memperhatikan orang lain dan mengarah kepada orang

itu.

3. Tindakan yang menurut si actor mengandung makna subyektif.

4. Tindakan nyata yang bersifat membatin sepenuh dan bersifat

subyektif.

5. Tindakan yang meliputi pengaruh dan situasi, tindakan yang

sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk pertujuan secara

diam-diam (Ritzer, 1992 : 45).

Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, tipe tindakan sosial dapat

dibedakan menjadi :

(42)

23

Yakni aktor tidak hanya sekedar menilai cara yang terbaik untuk

mencapai tujuan tapi menentukan nilai dari tujuan itu sendiri.

Dengan kata lain, ketika aktor melakukan tindakan maka rasio atau

akal menjadi salah satu hal yang sangat diperhitungkan. Bila aktor

berkelakuan dengan cara yang paling rasional maka mudah

memahami tindakannya itu.

2. Werktrational action atau tindakan rasional yang berorientasi nilai

Aktor tidak dapat menentukan apakah cara yang dipakai

merupakan cara yang paling tepat untuk mencapai tujuan ataukah

merupakan tujuan itu sendiri. Ini merujuk pada tujuannya itu

sendiri. Dalam tindakan ini memang antara tujuan dan cara-cara

mencapainya cenderung menjadi sukar dibedakan. Namun tindakan

ini rasional, karena pilihan terhadap cara-cara kiranya sudah

menentukan tujuan yang diinginkan.

3. Affectual action atau tindakan afektif

Dimana tindakan tersebut dibuat-buat dan dipengaruhi oleh emosi

dan kepura-puraan oleh aktor tersebut . Sikap sang aktor tidak

dapat dipahami dan tidak rasional.

4. Traditional action atau tindakan tradisional

Merupakan tipe tindakan sosial yang bersifat non rasional dimana

seseorang memperlihatkan perilaku karena kebiasaan, tanpa

refleksi yang sadar atau perencanaan.

(43)

24

Selain konsep tindakan sosial, Weber juga mengemukakan konsep

tentang hubungan sosial. Ia mendefinisikan sebagai tindakan yang beberapa

aktor berbeda-beda, sejauh tindakan itu mengandung makna dan hubungan

serta diarahkan kepada orang lain.

Ada tiga teori yang termasuk dalam paradigma definisi sosial ini,

yaitu teori aksi, interaksi simbolik, dan fenomenologi. Definisi sosiologi

menurut Weber adalah ilmu yang mencoba memahami tindakan sosial secara

interpretatif sehingga sampai pada suatu penyelesaian yang kausal terhadap

tujuan atau makna peristiwa-peristiwanya. Studi tindakan sosial berarti

mencari pengertian subyektif atau motivasi yang terkait pada

tindakan-tindakan sosial (Poloma, 1994 : 170).

Sehubungan dengan teori yang digunakan dalam Paradigma Definisi

Sosial maka peneliti ini juga menggunakan teori Interkasi Simbolik, dimana

teori Interaksi Simbolik memiliki pandangan bahwa kenyataan sosial

mestinya didasarkan pada definisi subyektif individu dan interpretasi sedang

struktur sosial maupun institusi sosial merupakan definisi bersama yang

memiliki individu yang berhubungan dengan bentuk-bentuk yang sesuai dan

menghubungkan antara individu satu dengan yang lain. Tindakan individu

serta proses interaksinya dibimbing atau diarahkan oleh definisi bersama

serupa yang dibangun melalui interpretasi.

Teori Interaksi simbolik sendiri merupakan sebuah teori yang

berusaha menjelaskan tingkah laku manusia melalui analisa makna, di mana

(44)

25

untuk memperdulikan sistem makna sebagaimana yang dilakukan oleh pelaku

manusia yang di studi.

Dalam teori Interaksi simbolik menurut Herbert Blumer bahwa teori

Interaksi Simbolik ini bertumpu pada tiga premis yaitu :

1. Manusia bertindak sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada

pada sesuatu itu bagi mereka.

2. Makna tersebut berasal dari interaksi sosial seseorang dengan

orang lain.

3. Makna-makna tersebut disempurnakan di saat proses interaksi

sosial berlangsung (Poloma, 2003 : 258).

Teori Interaksi Simbolik merujuk pada karakter interaksi khusus

yang berlangsung antar manusia. Aktor semata-mata beraksi terahadap

tindakan yang lain, tetapi menafsirkan dan mendefinisikan setiapa tindakan

orang lain.

Respon aktor secara langsung atau tidak langsung, selalu didasarkan

atas penilaian makna tersebut. Interaksi manusia menjembatani oleh

penggunann simbol-simbol penafsiran atau dengan menemukan makna

tindakan orang lain. Dalam konteks ini menurut Blumer, aktor akan memilih,

memeriksa, berfikir, mengelompokan dan kemana arah tindakannya.

Manusia merupakan aktor yang sadar dan reflektif, yang menyatukan

objek-objek yang diketahuinya melalui apa yang disebut Self Indication yaitu proses

komunikasi yang sedang berjalan dimana individu mengetahui sesuatu,

(45)

26

menilainya, memberinya makna dan memutuskan untuk bertindak

berdasarkan makna itu.

Bagi Blumer, yang terjadi adalah proses sosial dalam kehidupan

kelompoklah yang menciptakan dan bahkan menghancurkan aturan-aturan

dalam interaksi simbolik, mempelajari suatu masyarakat mempelajari

tindakan bersama, sementara masyarakat itu sendiri adalah produk dari

interaksi simbolik. Dalam konteks ini, interaksi manusia dalam masyarakat

ditandai oleh penggunaan simbol-simbol, penafsiran dan kepastian makna

dari tindakan orang lain.

Proses interaksi yang terjadi dalam suatu masyarakat juga tidak lepas

dari penggunaan simbol-simbol interaksi ini. Simbol interaksi yang paling

umum adalah bahasa sebagai alat interaksi (komunikasi) memiliki berbagai

macam makna yang akan ditafsirkan secara berbeda bagi masing-masing

individu yang melakukan interaksi ini. Dimana ini menyebabkan manusia

yang timbul dari interaksi ini adalah tindakan sosial dari setiap individu

apakah akan mengarah pada respon/tanggapan secara positif (kerjasama) atau

persaingan (konflik).

G. KERANGKA BERPIKIR

Penelitian ini menganalisa proses interaksi sosial yang terjalin antara

penghuni asrama putri PJTKI PT. Graha Indra Wahana Perkasa dengan

masyarakat di sekitar Jl. Sawojajar II Kelurahan Krobokan, Semarang Barat.

(46)

27

masyarakat dengan penghuni asrama putri. Masyarakat akan saling

berhubungan antara satu dengan yang lain menggunakan kontak sosial

melalui komunikasi, berjabat tangan, dan bertegur sapa. Sikap toleransi dan

saling menghargai satu sama lain bermunculan meskipun tidak menutup

kemungkinan terjadi konflik antara masyarakat karena kesalahpahaman atau

karena persaingan.

Pola yang terbangun diantara penghuni asrama putri khususnya para

calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar tidak hanya searah tetapi juga

timbal balik. Interaksi sosial yang ada dalam masyarakat meliputi tiga bentuk

yaitu kerjasama, persaingan dan konflik. Ketiga bentuk tersebut sering terjadi

antara penghuni asrama putri dengan masyarakat sekitar, maupun masyarakat

dengan masyarakat. Untuk mempermudah pola interaksi sosial tersebut dapat

dilihat dalam bagan di bawah ini:

Gambar 1

Pola interaksi para calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar

Masyarakat Interaksi Sosial Calon Tenaga Kerja

Kerjasama Persaingan Konflik Akomodasi

(47)

28

Melalui penelitian akan diperoleh gambaran secara jelas pola-pola

dan proses terbentuk dalam masyarakat sekitar Jl. Sawojajar II Kelurahan

Krobokan, Semarang Barat dengan penghuni Asrama Putri PJTKI PT. Graha

Indra Wahana Perkasa.

Dengan terwujudnya interaksi sosial baik antara masyarakat dengan

penghuni asrama putri terutama para TKI diharapkan situasi di lingkungan

sekitar yang kondusif sehingga sirkulasi kerjasama yang terjadi dapat

memberikan keuntungan di kedua belah pihak dan rasa nyaman beraktifitas di

lingkungan tersebut.

H. DEFINISI KONSEPTUAL

Definisi konsep adalah definisi yang dipakai untuk variabel-variabel

yang dipilih untuk diteliti. Pada penelitian ini variabelnya sebagai berikut.:

1. Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut

hubungan antar perseorangan, individu dengan kelompok, dan

kelompok dengan kelompok lainnya dimana kelakuan individu yang

satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu

yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial merupakan kunci dalam

sendi–sendi kehidupan sosial, karena tanpa interaksi tidak mungkin

terjadi aktivitas dalam kehidupan sosial. Manusia selalu menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

2. Penghuni

(48)

29

3. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga

negara Indonesia yang bekerja di luar negeri (seperti Malaysia, Timur

Tengah, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat) dalam hubungan kerja

untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun demikian,

istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI

perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW).

4. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk

sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar

interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok

tersebut.

Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,

musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

hubungan-hubungan antar entitas-entitas.

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling

tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan

untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu

komunitas yang teratur.

(49)

30

I. METODOLOGI PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PJTKI Asrama Putri PT. Graha

Indra Wahana Perkasa yang berlokasi di Jl. Sawojajar II No.87 Kelurahan

Krobokan, Semarang Barat. Alasan yang mendorong dipilihnya lokasi ini

adalah di daerah ini didirikan salah satu perusahaan jasa tenaga kerja

Indonesia, dimana banyak para calon tenaga kerja yang berasal dari Jawa

Tengah dan sekitarnya, yang berasal dari berbagai daerah dan suku yang

berbeda-beda, datang ketempat perusahaan tersebut. Kondisi seperti inilah

yang tentunya dapat menimbulkan suatu fenomena yang unik yang terjadi

antara para calon tenaga kerja dan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan

tersebut. Kedua kelompok masyarakat ini memiliki rasa ketergantungan yang

tinggi satu sama lain sehingga menimbulkan suatu interaksi yang menarik

untuk dikaji, dimana mereka harus menjembatani perbedaan yang ada dengan

saling bantu-membantu dalam pemenuhan kebutuhan masing-masing

kelompok.

2. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, yang lebih

menekankan pada proses dan makna, maka jenis penelitian ini dengan

menggunakan penelitian kualitatif deskriptif tentang interaksi sosial antara

para calon tenaga kerja dengan masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan

menguraikan realitas yang ada yaitu proses interaksi dan bentuk-bentuk

(50)

31

3. Sumber Data

Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini meliputi :

a) Informan atau narasumber, yang terdiri dari masyarakat sekitar yang dapat

memberikan informasi yang sesuai dengan penelitian, serta calon tenaga

kerja yang tinggal di pemukiman mereka.

b) Tempat dan peristiwa atau aktivitas yang terdiri dari kegiatan-kegiatan

dalam proses interaksi dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Observasi

langsung terhadap kedua kelompok masyarakat.

c) Arsip dan dokumen resmi mengenai pelaksanaan kegiatan penelitian dan

data monografi tempat penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

1. Obsevasi Langsung

Obsevasi ini dilakukan dengan cara formal maupun informal. Secara

formal dapat diamati dalam pertemuan-pertemuan/kegiatan-kegiatan

lainnya, sedangkan secara informal dapat dilakukan selama kunjungan

dengan mengamati situasi berbagai hal, misalnya : kondisi dan aktivitas

yang dilakukan oleh para calon tenaga kerja dan masyarakat sekitar.

2. Wawancara Mendalam (in depth interviewing)

Jenis wawancara ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat,

tidak dalam Susana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan

yang sama (Patton, 1980). Pertanyaan yang diajukan bisa semakin

(51)

32

mendalam. Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan mampu

mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang

sebenarnya. Yang mana informan atau respondennya berasal dari

masyarakat sekitar. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan garis

besar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden maupun

pihak-pihak tertentu yang dapat memberikan keterangan sesuai dengan

informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

3. Dokumentasi

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber pada

dokumen, catatan-catatan, arsip-arsip, kegiatan-kegiatan yang

diselidiki. Seperti peta lokasi penelitian, data monografi, hasil-hasil

penelitian, dan buku literature. Yang mana data ini diperoleh dari

lembaga-lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini, misalnya kantor

kelurahan, perpustakaan, ketua RT dan RW setempat.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik Pengambilan Sampel yang diajukan sebagai proposisi

dalam penelitian ini yaitu masyarakat sekitar yang menempati kawasan

di Jl. Sawojajar II, Kelurahan Krobokan dan sekitarnya, serta para calon

tenaga kerja yang tinggal di dalam asrama putri.

Langkah awal dalam pengumpulan sampel dilakukan dengan

menghubungi pihak aparat yang terkait di Kelurahan Krobokan. Dari

hasil informasi yang diperoleh kemudian dikembangkan kriteria

(52)

33

informan yang cukup tahu. Penarikan sampel dalam penelitian ini

menggunkan purposive sampling, dimana peneliti menggunakan

pertimbangan yang berdasarkan interaksi sosialnya. Karena hal

disamping, peneliti mencari informan yang paling tepat yaitu mereka

yang sering melakukan interaksi sosial dan bentuk-bantuk interaksi

untuk menjadi sumber data.

Jenis sampling yang dipergunakan adalah maximum variation

sampling dengan teknik pengambilan sampel seperti ini peneliti dapat

menetukan informan mana yang tepat dan sesuai dengan masalah

penelitian dan mampu mendapatkan keragaman data secara maksimal.

Pemilihan informan secara sengaja ini dilakukan dengan maksud untuk

menentukan sebuah kasus yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan komponen atau unit-unit analisis

yang memiliki spesifikasi atau ciri- tertentu. Dalam penelitian ini

populasi yang diambil peneliti adalah para penghuni asrama putri

PJTKI (calon TKI) dengan masyarakat sekitar yang ada di Jl. Sawojajar

II, Kelurahan Krobokan, Semarang Barat.

c. Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 10 orang informan

yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. Para informan utama

(53)

34

TKI. Karena para calon TKI mempunyai sifat non permanen yang

dalam kurun waktu tertentu mereka akan dikirim ke luar negeri, maka

ada hubungan sosial yang juga dipelihara para calon TKI dengan

masyarakat sekitar, sehingga peneliti mengambil informan pendukung

yaitu dari warga sekitar, dan para tokoh masyarakat.

Selain itu untuk informan para calon TKI juga ditetapkan

dengan maximum variation sampling, yang berdasarkan seringnya

melakukan interaksi sosial dengan masyarakat sekitar. Dengan

demikian peneliti mengambil sampel dengan rincian sebagai berikut:

a. 4 orang penghuni asrama putri (calon TKI).

Sampel ini diambil sebagai informan dalam penelitian,

khusunya para calon TKI yang tinggal di asrama putri PT. Graha

Indra Wahana Perkasa.

b. 4 orang masyarakat yang ada di sekitar.

Masyarakat yang dipilih sebagai informan dalam penelitian ini

adalah masyarakat yang sering melakukan kontak sosial dengan

para penghuni asrama putri.

c. 1 orang Ketua RT 02 RW X Kelurahan Krobokan.

Beliau adalah Ketua RT yang memimpin di daerah tersebut,

sehingga mempunyai peran penting dalam hubungan sosial

masrakatnya.

d. 1 orang yang merupakan tokoh sosial masyarakat.

(54)

35

Informan yang diambil merupakan tokoh masyarakat yang ada

di lingkungan sekitar, dan merupakan seseorang yang sangat

dihormati oleh warga sekitar. Beliau adalah seorang Doktor dan

merupakan dosen dari Universitas Diponegoro (UNDIP).

c. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah model interaktif, dalam model ini terdapat tiga komponen pokok

menurut Miles dan Hubermas (dalam buku HB. Sutopo) yaitu reduksi

data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai

mengerti apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan melakukan

pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan,

konfigurasi-konfigurasi yang mungkin ada, arahan sebab akibat dan

proposisi-proposisi. Pada awalnya kesimpulan tersebut kurang jelas

kemudian semakin meningkat secara eksplisit dan memiliki landasan

yang kuat. Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses

pengumpulan data berakhir.

Dalam proses analisis, ketiga komponen tersebut diatas

kreativitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data

berbagai proses siklus. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak

diantara ketiga komponen dengan komponen pengumpulan data, selama

proses pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data,

Gambar

Gambar 2  Karangka Pemikiran ..................................................................
 Gambar 2
Tabel 1
Tabel 2 Komposisi Penduduk Menurut Agama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diksi (pilihan kata). Berdasarkan data di atas, diperoleh gambaran atau temuan bahwa kemampuan PHQXOLV NHPEDOL LVL FHUSHQ ³ Sepotong Burger ´ NDU\D 6DQLFH $OILHWD oleh siswa

Maamun atas kasus penyuapan pengalihan fungsikan hutan menjadi lahan dan Rusli Zainal yang menyalahgunakan wewenang dalam penerbitan izin usaha pemanfaatan hutan. Lalu pada

Jumlah anggota Sekber Golkar ini bertambah dengan pesat, karena golongan fungsional lain yang menjadi anggota Sekber Golkar dalam Front Nasional menyadari bahwa perjuangan

(1) Seksi Penunjang Medik mempunyai tugas mengkoordinasikan rencana kerja (program) pelayanan, bimbingan dan pengawasan, pembuatan petunjuk dan pelaksanaan kerja di

Biaya perolehan awal hak atas properti yang dikuasai dengan cara sewa dan diklasifikasikan sebagai properti investasi yang dicatat sebagai sewa pembiayaan seperti

Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional studi kasus, menggunakan variabel independen bekatul dan variabel dependen kadar kolesterol

 Menerapkan konsep transformasi dalam menyelesaikan model matematika dari masalah nyata yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat memodelkan dan menyelesaikan