• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah LINGKUNGAN dan BUDAYA ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah LINGKUNGAN dan BUDAYA ORGANISASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lingkungan dan Budaya Organisasi

(Tugas Pengantar Manajemen)

DISUSUN

O

L

E

H

Nama:

ADE HARTINI

NPM:

168330121

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan YME yang selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan dan Budaya Organisasi”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa.

Dalam penulisan makalah ini, tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan serta masukan dari semua pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hesti Sabrina, SE, M.Si selaku Dosen Matakuliah Pengantar Manajemen yang telah membantu dan memberi pengarahan kepada saya dalam belajar dan mengerjakan tugas, dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

Makalah ini berusaha saya susun selengkap-lengkapnya. Akan tetapi, saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan demi pembuatan makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumya. Amin.

Medan, 02 April 2017

(3)

Daftar Isi

Halaman Judul 1 Kata Pengantar 2

DaftarIsi 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4 B. Rumusan Masalah 4

BAB II PEMBAHASAN 4

A. Lingkungan dan Organisasi Bisnis 4

1. Organisasi Bisnis Sebagai Bagian dari Lingkungan 4 2. Lingkungan Internal Organisasi 4

3. Lingkungan Eksternal Organisasi 5

B. Lingkungan Internasional dan Kegiatan Bisnis 7

1. Lingkungan Internasional (International Environment) 7 2. Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional 7

3. Faktor-Faktor Terkait dalam Bisnis Internasional 7

C. Budaya Organisasi dan Kegiatan Bisnis 7 BAB III PENUTUP 9

KESIMPULAN 9

(4)

LINGKUNGAN dan BUDAYA ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam ilmu manajemen menjelaskan pentingnya lingkungan dan budaya organisasi yang merupakan salah satu cara para manajer dalam melaksanakan aktivitas manajemennya untuk mencapai tujuannya dan beradaptasi dengan lingkungan organsasi. Akibat perubahan-perubahan lingkungan yang menimbulkan ketidakpastian bagi para manajer.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami menjelaskan bagaimana makalah ini saya jelaskan bagaimana lingkungan dan budaya organisasi dalam manajemen itu sebenarnya serta bagaimana sikap yang baik untuk beradaptasi dengan lingkungan organisasi.

BAB II PEMBAHASAN A. Lingkungan dan Organisasi Bisnis

1. Organisasi Bisnis Sebagai Bagian dari Lingkungan

Organisasi sebagai kumpulan orang-orang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, karena pada dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan dan masyarakat, sebagai contoh : sebuah keluarga atau rumah merupakan bagian dari lingkungan Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), hingga lingkungan yang lebih besar lagi. Sebuah perusahaan atau organisasi bisnis yang beroperasi di sebuah lingkungan lingkungan tidak dapat menafikan bahwa selain kegiatan bisnis yang dikelolanya, organisasi tersebut juga terlibat dengan lingkungan disekitar organisasi.

Pada praktiknya perusahaan barangkali perlu memikirkan untuk merekrut tenaga kerja dengan memperioritaskan masyarakat di sekitar perusahaan tersebut beroperasi. Selain sebagai tanggung jawab sosial, juga sebagai upaya untuk meningkatkan daya beli

masyarakat. Organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka mereka merupakan bagian dari lingkungan.

2. Lingkungan Internal Organisasi

Yang dimaksud dengan Lingkungan Internal Organisasi adalah berbagai hal atau berbagai pihak yang terkait langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan

(5)

a. Pemilik Organisasi (Owners)

Pemilik Organisasi adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide, maupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.Organisasi perlu memahami para pemilik organisasi, karena setiap pemilik memiliki tujuan yang hendak dicapainya melalui kepemilikannya atas organisasi.

b. Tim Manajemen (Board of Manager or Directors)

Tim Manajemen adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi

perusahaan dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode tertentu. Orang-orang ini bekerja secara profesional berdasarkan tugasnya masing-masing, dan dalam periode tertentu harus melaporkan setiap kegiatannya pada pemilik perusahaan.

c. Para Anggota atau Para Pekerja (Employes)

Para anggota atau para pekerja dalam sebuah organisasi merupakan unsur Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat dominan dalam sebuah organisasi. Para pekerja inilah yang sehari-hari bergelut dengan aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas keseharian. Para pekerja merupakan aset bagi perusahaan.

d. Lingkungan Fisik Organisasi (Phsycal Work Environment)

Pemilik organisasi, pekerja, dan tim manajemen merupakan orang-orang atau sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Organisasi memiliki sumber daya yang yang tidak hanya orang-orang , tetapi juga sumber daya uang (financial resources), sumber daya alam (natural resources), maupun sumber daya informasi (informational resources).

Keseluruhan ini dapat dikategorikan sebagai lingkungan fisik organisasi perusahaan. Bangunan, uang, peralatan, barang persediaan, dan lain sebagainya merupakan lingkungan dimana setiap saat orang-orang dalam organisasi perusahaan berinteraksi dan

memanfaatkannya untuk dapat didayagunakan.

3. Lingkungan Eksternal Organisasi

Dalam kegiatan operasional, perusahaan berhadapan dan senantiasa beruhasa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terkait langsung atau lingkungan mikro perusahaan dan lingkungan yang tidak terkait langsung atau lingkungan makro perusahaan.

Yang termasuk lingkungan mikro perusahaan adalah : a. Pelanggan (Customer)

(6)

b. Pesaing (Competitor)

Pesaing adalah organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan (sekaligus ancaman) yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan.

c. Pemasok (Supplier)

Pemasok adalah pihak yang terkait langsung dalam kegitan bisnis dari sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Sebuah perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok bahan baku sepatu, dari mulai pemasok kulit, lem, pemasok benang dan sebagainya. d. Partner Strategis (Strategic Partner)

Yaitu perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan kita, tetapi secara bersama-sama bisa menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Yang termasuk Makro Perusahaan adalah : a. Regulator

Regulator adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Agar keadaan tersebut dapatterwujud, maka perlu dibuat aturan-aturan main yang dapat disepakati oleh semua pihak di masyarakat tersebut.

b. Pemerintah (Goverment)

Pemerintah adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang. Berdasarkan pengertian ini, maka pemerintah dituntut untuk melakukan kegiatan-kegiatan proaktif. Mulai dari pemberian kebijakan, penetapan aturan pemerintah, hingga upaya-upaya antisipasi dan penyeleseian atas berbagai masalah yang ada di

masyarakat menuju masyarakat yang lebih baik di segala bidang baik material maupun spritual.

c. Masyarakat Umum (Society)

(7)

B. Lingkungan Internasional dan Kegiatan Bisnis

1. Lingkungan Internasional (International Environment)

Lingkungan internasional dapat menjadi menajdi peluang sekaligus tantangan atau ancaman bagi kegiatan perusahaan.Sebuah perusahaan perlu memahami lingkungan internasional, terutama jika perusahan tersebut beroperasi dalam jangka waktu panjang, dimana perubahan ke arah kompetensi global akan semakin dirasakan sebagai sebuah kenyataan yang tidak dapat ditolak.

2. Berbagai Bentuk Kegiatan Bisnis Internasional

a. Kegiatan Expor-Impor, pasar produk (product market) b. Lisensi (lisencing)

c. Partner Strategis

d. Investasi Langsung, diantaranya melalui berupa pendirian anak cabang perusahaan di berbagai negara (subsidiaries)

3. Faktor-Faktor Terkait dalam Bisnis Internasional

a. Kontrol dalam perdagangan internasional

Kadangkala lingkungan internasional dalam bisnis belum tentu menjamin sebuah perusahaan yang beroperasi secara internasional akan sukses. Hal ini terkait dengan kepentigan dari suatu negara dalam menjamin, selain transaksi bisnis bisa dijalankan, juga kepentingan pebisnis lokal di setiap negara juga terjaga.

Ada dua jenis kontrol perdagangan internasional yang biasanya dilakukan oleh setiap negara, yaitu : Quota (Pembatasan jumlah barang yang diperjualbelikan secara internasional) dan Tariff (Pembebanan pajak kepada setiap barang yang di ekspor maupun impor).

b. Komunitas ekonomi internasional

Kelompok yang terdiri dari berbagai negara yang bersepakat untuk mengurangi kendala-kendala dalam perdagangan internasional, contohnya : NAFTA, AFTA dan lain sebagainya.

c. Perbedaan budaya Antarnegara

Perusahaan perlu memahami adanya perbedaan budaya di setiap lingkungan yang berbeda, apalagi di lingkungan internasional, maka perusahaan perlu mengetahui bagaimana cara beradaftasi dan mengetahui kebiasaan masyarakat di tempat negara yang berbeda.

C. Budaya Organisasi dan Kegiatan Bisnis

(8)

berbeda, itulah yang disebut sebagai sub-budaya. Hal yang sama sebuah organisasi

mempunyai budaya yang disebut sebagai budaya organisasi. Budaya organisasi adalah suatu sistem yang merupakan bagian dari kepercayaan dan nilai-nilai yang dapat membentuk dan menunjukkan perilaku para anggotanya.

Schien (2004) mendefinisikan budaya organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang dapat dipelajari oleh sebuah organisasi dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya dari penyesuaian dir eksternal dan integrasi internal, telah bekerja dengan baik dan dianggap berharga, oleh karena itu di ajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk menyadari berfikir, dan merasakan dalam hubungan untuk masalah tersebut.

Robins (2002) mengungkapkan bahwa budaya organisasi merujuk kepada suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggota-anggota organisasi, yang

membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut ada karakter tertentu yang dimiliki suatu organisasi sehingga membedakan suatu organsasi dengan organisasi lainnya. Karakteristik tersebut dibagi dalam beberapa tingkat yaitu: 1. Inovasi dalam pengambilan resiko

2. Perhatian terhadap detail

Karakteristik-karakteristik tersebut merupakan nilai (value) bagi suatu organisasi. Kreitner dan Kinicki (2001) mengatakan budaya organisasi adalah suatu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implicit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, pikiran, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang ragam. Berdasarkan pengertian tersebut budaya organisasi memiliki tiga karakteristik antara lain: (1). Budaya organisasi diberikan kepada karyawan baru melalui proses sosialisasi, (2).

Mempengaruhi perilaku karyawan ditempat kerja, dan (3). Berlaku pada dua tingkat yang berbeda, masing-masing tingkat beragam dalam kaitannya dengan pandangan keluar dan kemampuan bertahan terhadap perubahan.

Budaya organisasi dapat dilihat secara jelas (concrete) dan yang lebih abstrak. Budaya organisasi yang secara konkrit wujudnya dapat dilihat secara jelas sedangkan budaya

(9)

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

 Setiap organisasi tidak terkecuali organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan dimana setiap kegiatan dijalankan.

 Lingkungan organisasi dapat berupa lingkungan internal maupun lingkungan eksternak makro dan eksternal mikro.

 Budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai atau norma yang diyakini oleh sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.

 Organisasi bisnis akan berhadapan dengan lingkungan organisasinya, baik lingkungan secara langsung mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kegiatan organisasi bisnis, maupun lingkungan yang secara tak langsung terkait dengan organisasi bisnis.

 Etika pada dasarnya, adalah studi mengenai tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.

DAFTAR PUSTAKA

Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen¸ Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Schein budaya organisasi merupakan sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud

Budaya organisasi pada lembaga pendidikan Islam dalam kajian ini menunjuk pada nilai-nilai bersama, asumsi-asumsi dasar, dan artefak yang dianut oleh

Budaya ofrganisasi sebagai suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu dengan maksud agar organisasi

Selanjutnya Schein (dalam Ndraha, 2005) memberi definisi budaya organisasi yang bersifat operasional yaitu suatu pola asumsi dasar, diciptakan, ditemukan dan dikembangkan

Dalam budaya organisasi terdapat asumsi dasar yang dapat berfungsi.. sebagai pedoman bagi anggota maupun kelompok dalam

ini berarti secara parsial Budaya Organisasi yang meliputi artifact ( artifacts ), nilai-nilai yang didukung ( espoused values ), dan asumsi dasar ( basic assumption )

Budaya organisasi yang paling mungkin menegakkan standar etika yang tinggi di kalangan para anggota organisasi adalah budaya yang memberikan toleransi tinggi terhadap risiko,

• Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi aksternal dan integrasi