Oleh : SUTISNA
Melindungi Sumber Daya
Alam dan Konservasi
Lingkungan Bukit Turgo
PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ULASAN
Penanaman bambu dan Pelestarian anggrek di lereng
Merapi tak bisa dilepaskan dari peran pak Musimin
(54), Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur di Dusun
Turgo, Desa Purwobinangun - Kecamatan
Pakem-Sleman yang dibantu oleh masyarakat sekitar, Kanopi
Indonesia dan Pihak TNGM Sejak awal dekade
2000-an.
Pak Musimin dan beberapa warga Dusun tergerak
melestarikan anggrek dan budidaya bambu diarea
hutan Merapi. Konservasi terhadap anggrek yang
1. ASPEK LINGKUNGAN
A. PERENCANAAN
1). Kawasan Hutan Konservasi. 2). Museum anggrek merapi.
3). Pembuatan taman anggrek di area lereng merapi. 4). Desa Wisata bambu dan anggrek.
B. PEMANFAATAN
1). Menjadikan sebagai tempat observasi lingkungan. 2). Meningkatkan pendapatan (ekonomi) masyarakat.
Karena semua unsur yang terkait melibatkan masyarakat sekitar secara langsung.
3). Kerjasama sewa tanaman dengan perhotelan dan EO Wedding
yang ada di wilayah D.I.Yogyakarta.
4). Budidaya dan pelestarian tanaman anggrek merapi (endemik)
yang berjumlah 91 jenis (menurut buku orchid of java karangan Thoumber) dan baru 72 jenis anggrek merapi yang baru
teridentifikasi dan ditemukan.
C. PENGENDALIAN
1). Pelestarian tanaman anggrek merapi. 2). Penanaman bibit bambu berbagai jenis.
3). Membaca tanda - tanda alam gunung merapi.
4). Apabila ditemukan anggrek yang sudah sedikit sebarannya di kawasan hutan maka disegerakan untuk dibudidayakan anggrek jenis tersebut kemudian hasil budidayanya disebarkan kembali ke kawasan hutan jika kondisi memungkinkan.
D. PEMELIHARAAN
1). Pemeliharaan hutan dan tanaman Oleh Kelompok tani ngudi makmur dan Kanopi indonesia.
2). Pelepasan burung betet.
3). Pada musim kemarau anggrek diberi infus.
4). Anggrek dicek setiap 4 bulan sekali (mendekatkan akar ke inang).
5). Peninjaun hutan secara terus - menerus (menjaga anggrek
E.PENGAWASAN
1). Hutan dan tanaman diawasi oleh pihak Taman
Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan Kelompok
tani ngudi makmur.
2). Perburuan satwa liar hutan merapi (bukit
turgo).
3). Penebangan pohon di kawasan hutan lindung
(TNGM) dan kawasan hutan rakyat.
F.
PENEGAKKAN HUKUM
2. HAMBATAN A. ALAM
1). Erupsi 4 tahun silam banyak memiberi dampak kerusakan lingkungan disekitar lereng merapi.
2). Gunung merapi yang tergolong gunung berapi yang sangat aktif (setiap 5 tahun), menjadikan warga harus selalu siap siaga terhadap hal buruk yang
terjadi/berdampak pada lingkungan dan kawasan hutan baik hutan warga maupun hutan kawasan TNGM.
B. MANUSIA
1). Kurangnya kerjasam dengan instasi dan pihak-pihak terkait.
2). Root map (perencanaan kerjasama dengan instasi dan pihak lain masih bersifat personal bahkan bisa dikatakan jarang sekali bersifat universal, yang berjalan secara bersamaan).
3. RONA/KONDISI A. SEKARANG
1). ABIOTIK :
a). Sumber air alami (mata air) dari lereng gunung merapi yang dimanfaatkan warga untuk minum, mencuci, dan mandi.
2). BIOTIK :
a). Hewan hutan : (rusa, landak, surili, babon, burung betet, elang brontok, elang jawa, elang bido, elang hitam, ular).
b). Tumbuhan : (pinus, puspa, rasa mala, bambu cendani, bambu
pagar, bambu petung, anggrek, kina, arumdalu, kayu manis eyeng-eyeng dll.).
c). Kawasan hutan (pinus, bambu cendani, bambu petung, heterogen, dan campuran (puspa dan rasamala)).
3). SOSIAL BUDAYA :
a). Warga mencari pakan ternak didaerah atas TNGM (bukit turgo). b). Warga banyak berproesi sebagai peternak dan petani.
c). Perburuan satwa liar dikawasan hutan dilarang (menurut kesepakatan warga).
bekas jalur lahar
merapi 1969 berupa bongkah-bongkah batu andesit yang tampak memenuhi pinggir dan tengah sungai kering.
bekas peninggalan 3 dusun (Gondang, Kembang Kerep dan Bendo) desa kumpul rejo di salah satu kawasan hutan turgo akibat transmigrasi bedol desa, yang sudah tidak terlihat lagi
Budidaya pembibitan anggrek
merapi (endemik) yang berjumlah sekitar 2000 dari 72 jenis anggrek yang baru ditemukan dan
terindentifikasi dari 91 jenis.
Warga setelah
berkebun di kebun milik sendiri (kawasan hutan rakyat) yang terletak masih dikawasan hutan turgo dan pulang
kerumah sambil
Beberapa Sempel jenis
anggrek merapi yang
B. KEDEPAN/YANG AKAN DATANG
1). Pemerintah ikut andil dalam pendampingan,
pengembangan, dan memberikan perhatian dalam budidaya (upaya menyelematkan) anggrek merapi (endemik) sehingga tidak punah.
2). Selain menjadikan kawasan hutan turgo sebagai ekologi –wisata juga menjadikan/membangun museum anggrek merapi.
3). Lebih gencar lagi mempublikasikan kawasan hutan turgo di desa purwobinangun kec. Pakem sebagai hutan ekologi-wisata observasi dan konservasi
lingkungan.
4). Adanya regenerasi warga dalam pembibitan budidaya anggrek merapi.
SARAN
1). Pemerintah setempat membantu warga sekitar agar tidak mengizinkan investor asing masuk untuk
mengambil keuntungan dari kawasan bukit dan hutan turgo.
2). Lahan pertanian hutan turgo tetap dikelola oleh warga sekitar agar tetap terjaga keserasihan lingkungan bukan warga pendatang terlebih dari luar/pihak asing
SEKIAN