• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Audit Fee Lingkungan Kerja dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Audit Fee Lingkungan Kerja dan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Audit Fee, Lingkungan Kerja dan Hubungan Dengan Klien terhadap Independensi Akuntan Publik Big Four

Oleh : Amandara Nityasewaka NIM : F0312008

BAB I - PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Akuntan merupakan salah satu profesi yang mempunyai pengaruh terhadap kepentingan masyarakat luas, dalam hal ini yaitu investor ataupun bankir. Laporan yang dibuat oleh akuntan, nantinya akan dijadikan acuan dalam berinvestasi. Apabila terdapat kesalahan maka akan menyebabkan kerugian moneter kepada pihak berinvestasi dalam organisasi tersebut. Independensi merupakan salah satu faktor dapat terpercaya atau tidaknya sebuah laporan keuangan.

Independensi juga merupakan salah satu komponen etika yang harus selalu dijaga oleh akuntan publik. Dalam menjalankan tugasnya, seorang akuntan tidak boleh memihak kepada kepentingan siapapun. Independensi akuntan publik dinyatakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik, yang dimuat dalam Standar Umum seksi 220 yaitu: dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

b. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan masalah dengan bentuk pertanyaan :

1. Seberapa besar pengaruh audit fee terhadap independensi akuntan publik? 2. Adakah pengaruh lingkungan kerja terhadap independensi akuntan publik? 3. Adakah pengaruh hubungan dengan klien terhadap independensi akuntan

publik? c. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

(2)

2. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah lingkungan kerja di dalam Kantor Akuntan Publik bersangkutan berpengaruh pada independensi akuntan publik

3. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah hubungan antara klien dengan akuntan publik berpengaruh pada independensi akuntan publik

d. Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini maka akan meningkatkan tingkat kewaspadaan kepada para calon akuntan. Dan semoga bisa tetap mengingatkan bahwa integritas itu perlu dijunjung tinggi melalui independensi. Karena hal itulah yang menjadi nilai dan sumber kepercayaan pihak eksternal terhadap kita.

2. Manfaat dalam implementasi atau praktik

Sebagai profesi yang mempunyai jasa dan pengaruh terhadap kepentingan masyarakat luas, penelitian ini dapat memberikan pencegahan dari penurunan integritas sehingga bisa mengembalikan nama baik akuntan di mata masyarakat dan mengambil kembali kepercayaan masyarakat atas jasa akuntan Indonesia.

BAB II - TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

a. Landasan Teori

Arens dan Loebbecke (1997) mendefinisikan independensi dalam pengauditan sebagai ”pengguna cara pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan pengujian audit, evaluasi hasil pengujian tersebut, dapat pelaporan hasil temuan audit. Independensi secara esensial merupakan sikap pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan integritas dan obyektivitas tugas profesionalnya. Karena independensi dalam fakta sulit untuk diketahui oleh masyarakat, maka masyarakat cenderung menilai independensi penampilan akuntan publik.

(3)

jasa audit kepada klien, (3) lamanya hubungan audit, (4) persaingan antar kantor akuntan publik, (5) ukuran kantor akuntan publik, dan (6) audit fee. b. Kerangka Pemikiran

Supriyono (1988:60) pihak-pihak yang berpendapat bahwa audit fee yang besar dapat mengurangi independensi, didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:

(1) Kantor akuntan yang menerima audit fee besar merasa tergantung pada klien.

(2) Karena takut kehilangan klien tersebut.

(3) Kantor akuntan cenderung memberikan “counterpartfee” yang besar kepada salah satu atau beberapa pejabat kunci klien yang diaudit

Menurut Nitisemito (2000:171-173), perusahaan hendaknya harus dapat mencerminkan kondisi lingkungan kerja yang dapat mendukung kinerja karyawan dan kerja sama antar tingkat atasan, bawahan maupun yang

memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri. - (Di kutip dari

http://www.lintas.me/go/indralvin.blogspot.com/hubungan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja)

Menurut IAI (2011), dalam pelaksanaan audit ada beberapa ancaman yang dapat mempengaruhi independensi auditor. Diantaranya :

1. Ketergantungan yang signifikan atas jumlah imbalan jasa professional yang diperoleh dari suatu klien

2. Hubungan bisnis yang erat dengan suatu klien

3. Anggota tim assurance sedang dipekerjakan atau pernah dipekerjakan, oleh klien pada suatu kedudukan yang mempunyai pengaruh langsung dan signifikan atas hal pokok dari perikatan.

4. Mantan rekan KAP atau Jaringan KAP yang menjadi direktur, pejabat atau karyawan klien dengan kedudukan yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap hal pokok dari perikatan.

(4)

Berdasarkan pendapat dan teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa audit fee, lingkungan kerja dan hubungan dengan klien mempunyai hubungan terhadap independensi.

c. Hipotesis

Maka hipotesis dari penelitian ini adalah :

HA1 : Audit fee mempengaruhi independensi auditor

HA2 : Lingkungan kerja mempengaruhi independensi auditor HA3 : Hubungan dengan klien mempengaruhi independensi auditor

BAB III - METODOLOGI PENELITIAN

a. Desain Penelitian

Penulis memakai jenis penelitian survei, penulis menulis hal-hal yang berkaitan dengan independensi Kantor Akuntan Publik Big Four.

b. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah kantor akuntan publik Big Four, perusahaan go public yang menjadi klien kantor akuntan publik Big Four, bank yang memberikan kredit kepada perusahaan go public diatas, dan perusahaan efek di Jakarta (broker) untuk mewakili para investor. Sampel yang akan diambil adalah 20 klien Big Four yang berbeda level (dilihat dari penghasilan per tahun, jumlah karyawan dan jumlah pemegang saham), Bank BCA, Mandiri dan BNI, kemudian perusahaan efek di Jakarta.

c. Data dan metode pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada responden secara langsung. Kuesioner yang digunakan di sini diambil dari penelitian yang dilakukan oleh Novianty dan Kusuma (2001), yang diadopsi dari penelitian Supriyono (1988). Dimana responden akan diberikan pernyataan dan memberi nilai dari skala 1 – 5 dengan penjelasan 1 untuk sangat tidak setuju sampai dengan 5 untuk sangat setuju.

d. Definisi operasional variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada empat yaitu :

2. Variabel dependen yaitu independensi akuntan publik. 3. Variabel independen yaitu :

i. Audit Fee (H1) : yaitu besarnya fee yang diberikan atas jasa

audit kepada satu klien tertentu.

ii. Lingkungan Kerja (H2) : yaitu budaya kerja yang biasa terjadi

(5)

iii. Hubungan dengan Klien (H3) : yaitu hubungan auditor dengan klien.

e. Metode pengolahan analisis data

Untuk menganalisis setiap faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik digunakan dua teknik yaitu analisis proporsi dan chi-square. Perhitungan chi-square adalah sebagai berikut:

X2

=

(OiEi)

2

Ei

di mana : X2 = koefisien chi-square Oi = frekuensi observasi

Ei = frekuensi harapan

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke. 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta : Salemba Empat.

http://www.lintas.me/go/indralvin.blogspot.com/hubungan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja (Diakses pada 9 December, 17.00)

Novianty, Retty, dan Indra Wijaya Kusuma. 2001. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia, Vol. 5, No. 1, (Juni), hal. 1-15.

Supriyono, R. A. 1988. Pemeriksaan Akuntan (Auditing): Faktor-faktor Yang

mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik. Yogyakarta: BPFE. Wati, Christina. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan

Referensi

Dokumen terkait

Demikian pula dengan kurikulum, apabila tidak memiliki pondasi yang kuat maka kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang akan dipertaruhkan adalah

Oleh karena itu, Pusat Penelitian Ekonomi (P2E) LIPI merasa perlu untuk melakukan analisis ketahanan pangan rumah tangga di masa pandemi untuk menghasilkan

Aktivitas guru dalam menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa untuk belajar mengambil keputusan melalui materi pesawat sederhana memperoleh skor 3,5 dengan kategori

Penambahan campuran semen merah, kapur tohor, dan pasir pantai Krakal dengan perbandingan komposisi 1; 1 ; 2 sebagai pengganti semen portland dan agregat halus pads a prosentase

Kesimpulan : Perbedaan pengetahuan gizi diperoleh nilai (p=0,000) menunjukaan ada perbedaan pengetahuan gizi sebelum dan sesudah diberi penyuluhan tentang gizi

Rumah Banjar Adalah Salah satu Rumah Tradisional Suku Banjar, Rumah Banjar Atau yang disebut juga (Rumah Bubungan Tinggi) di Kalimantan Selatan, bisa dibilang

sebanyak 7 siswa.. Analisis Ketiga Tentang Pengaruli Penggunaan Keias Multimedia Terhadap Efektivitas Pembelajaran PAI Pada Siswa Keias XI MAN 1 Salatiga. Analisis ini

Vanity Fair oleh WM Thackeray. Data diambil dari novel Vanity Fair oleh WM Thackeray. Peneliti membaca novel, memilih, dan mengumpulkan dialog yang mengandung address terms,