p r j D M t o c j s r."tw'iL5E.\3 /aanritrsr m m m r s * BAiuffid a o m a m a t Esotnnnars cmyao
icxifi C0 3 a n s & m
Jce2*s&2=3 paxrncaiditai tfceatcaa i b lcy a 41 ccSxna
tSsdta
6 Cor Oucnibsya esaya& 'fcat haX«tea c a te c s i. fcesllm * *• S e s $ i * s a s 3 3 J ia r c i p c& alt y c a ^ t s o e s s e e r e s t * . c t f i l n c
Ci. c c c s a a s m l pa*»-3P«6i a a e a tlj* to t S a t o p fe « M J ± s ja a ;
a s pic^S n s*.
—
Mbs&a i n s t t i o i & A
41pst»2s&& yea s pssaa r^ a rsco # c & la c s s ca a lrte flfe a ta stjclca t o d p om
eahassu
** B S t i E ! n y i Z O J D S 5 S j C Z L t e 0 3 ^ S S 2 l *
DoXca t s z S x b m estn cea st p c r s r & C a i n i p o r l o fc ir a cyo aitelitl icfrCal yea~ 4ap»t esajcSaKsa p c x 'a i t v x r m -h-irjp p«fe«St csajaSL fcosena eessrt eSacs! bsiiisrt t
rccot^D. . t o
D e p a tl ttaafe aisinggung fia ts* t*ss> U S e = a £ a a i | »
rcacansaa teiqyo (dacha 3*1*) ta r ip & a tu d lc s fcli3tfa $$sg
Qicafeaaa e&itcSj j » « te r o aa taa t o lc a A.P*t)» t d t a n (hbsnn
C oala a Cor Csratacreu
refetessaa craccnal fcsrip can So£le3 fclcTQ caUjratl l
i°9; V - ■ 1 *1 .1 .Tarip upah langsung*
Upah langsung diperusahaan ini merapunyai sifat yang berbeda dengan yang biasanya dikenal dalam literatur lite ratur akuntansi biaya, dimana upah langsung merupakan kom ponen Maya variabel. Di Cabang Me sin & Cor Surabaya upah langsung dibayar secara bulanan sama halnya dengan gaji - untuk para pegawai*
Hal ini disebabkan tenaga langsung di Cabang Me sin & Gor Surabaya 97 # adalah tenaga tetap/bulanan. Tenaga harian di Cabang ini hanya bersifat sementara sebagai batu lonca tan untuk menjadi tenaga tetap, setelah melalui proses- screening dan penelitian mengenai ketrampilan. Pembayaran upah tenaga harian dilakukan 2 (dua) kali sebulan berda - sarkan jumlah hari kerja* Jadi menurut sifatnya upah*- langsung merupakan komponen biaya tetap. Mengenai sitim - penetapan tarip upah langsung penulis berpendapat bahwa - sistim yang dipakai terlalu sederhana, karena tarip upah langsung per jam yang tercatat aalam A*P*B* adalah tarip upah langsung berdasarkan i
Jumlah upah langsung per bengkel Jumlah tenaga langsung x 1,700
Kelemahan dari sistim ini ialah semua tenaga kerja lang - sung dinilai sama akan tetapi seoungguhnya mempunyai ting kataij/kelas yang berbeda-beda* Oleh karena itu penulis ber pendapat untuk penyusunan perencanaan biaya yang tepat
dalam perhitungan harga pokok (kalkulasi awal) tarip upah langsung perlu dibagi menurut kelas tukang t
- tukang kelas 1 - tukang kelas II - tukang kelas III - pembantu tukang
Pembantu tukang adalah tenaga-tenaga Harlan yang belum - berpengalaman yang masih memerlukan waktu dan pembinaan - untuk meniper tinggi ketrampilan mereka. Bilamana tidak di~ adakan differensiaoi tarip dan hanya ada satu tarip upah langaung untuk masing-masing bengkel maka dalam perencana an biaya untuk kalkulasi awal dapat timbul kemungkinan-ke mungkinan :
- dalam hal menggunakan lebih banyak tukang-tukang - dengan kelas yang lebih rendah. kalkulasi biaya akan cenderung menjadi lebih tinggi*
- dalam hal menggunakan lebih banyak tukang-tukang - dengan kelas yang lebih tinggi kalkulasi biaya akan cenderung menja&i lebih rendah.
Menurut data yang dapat dikumpulkan di Gabang Me - sin & Oor Surabaya komposisi tenaga kerja langsung per 31 Desember untuk 3 (tiga) tahun terakhir sebagai heri - kut :
(dim jumlah orang) Tukang kelas I Tukang kelas XI QMkang kelas III Pembantu tukang
Bari angka-angka diatas tukang kelas II mengambil pera- nan yang sangat besar secara kwantitatip dengan inti tu kang kelas I dan dibantu tukang kelas III dan pembantu- tukang dalam proses produksi*
Untuk menunjukkan perbedaan mengenai cara perhitungan — tarip biaya upah langsung menurut versi perusah&an se — suai A*P*B4 Barata Cabang Mesin & Cor Suraba ya dan versi penulis, maka sebagai contoh diambil angka
angka A*?»B* tahun 1979 Cabang Mesin & Cor Surabaya se- perti terlihat pada tabel 2 dihalaman 1 1 2 , dihalaman- berikut«
Dalam contoh ini penulis menghitung tarip biaya upah- langsung menurut kelas tukang berdasarkan data A#P.B.Ca bang Mesin & Cor Surabaya tahun 1979 dan data lainnya
dari perusahaan,
Berdasarkan angka-angka pada tabel 2 memperkuat penda - pat penulis, sal ah satu faktor yang menyebabkan perhi - tungan harga pokok yang kurang cermat adalah sistim pe~ netapan tarip yang hanya mengenal satu tarip untuk se
-1 9 7 8 1979 I960
6 8 6 6 69
138 137 142
74 5 8 92
5 4 9
285 265 312
( x Up. 1.000,- )
u n u i r 1
FK ItK
A-KAS KQDEL
c c t a k/
x z m
liilA K 3 f
H U SJ T
Br.ZAR
I3JHJT K liC IL
>“ ''fiJA •
BAIICKU 3 . P . K . - j i m a h I . J u d a h t c n n g a k e r j a l a n g o u n g
( O r a n g ) 2 1 1 5 60 1 5 5 1 3 5 8 1 2 4 3 0 2 [ I . J u m la h J a m t e n a g a l a n g m i n g • 1 0 . 7 1 0 2 5 . 5 0 0 10 2 . 0 0 0 2 5 . 5 0 0 8 6 . 7 0 0 5 9 . 5 0 0 1 3 7 . 7 0 0 4 0 . 8 0 0 - 4 8 8 . 4 1 0 [ 1 1 U p a h t e n a g a l a n g s u n g 2 . 6 8 2 7 . 0 6 5 2 6 . 5 0 5 5 * 6 7 6 2 4 . 0 1 5 1 7 . 1 1 8 3 5 . 2 0 1 1 1 . 5 2 9 - 1 3 0 . 7 3 1 L 7 . k 'o s o j a h t c r & a n P e g a v a i ’ 1 . 1 3 4 , 2 . 7 4 5 1 0 . 7 5 3 2 . 7 5 4 9 . 4 0 8 6.5 6I 1 5 * 9 4 0 4 . 3 3 2 - 6 1 . 6 2 7 JUKLAH : I I I & I V . '3 . 8 1 6 9 . 8 1 0 • 4 5 . 2 5 8 8 * 4 3 0 3 3 . 4 2 3 2 3 . 6 7 9 5 1 . 1 4 1 1 5 . 8 6 1 - 1 9 2 . 4 1 6 T a r i p p e r j a m t e n o g a
l a n £ - i m g v e r s i p o r u s a h a a c R p * 3 5 6 , « R p ‘» 3 B 5 , « R p BV * V R p . 3 3 1 , - i i p , 3 8 5 , - i p , 3 9 6 , - S p . 3 7 V f t p . 3 S 9 , - - R p . 3 9 * , -V . P c c b a g i f t a e c n u n i t j c n i u
T u k a n g j
•
1 - T u x i c g k c l a £ I 4 3 12 1 5 1 1 • 1 8 ‘ 6 . _ 6 9 i — T iik & n g k e l a a I I B 5 1 8 4 3 2 1 9 4 2 1 4 - 1 4 2 — T a k i n g k e l a o 1 1 1 9 7 ■26 . 9 A 5 21 . 4 8 5 - P « e b a n t u ♦ T u k a n g
1 .
- - . 4 • 2 • - ■ - - - 6
( 'J U M L A H - , . : . 2 1 1 5 6 0 1 5 5 1 3 5 8 1 .2 4 - 3 0 2 V I . J n l . J a c m e n u r u t K I s . T u k a n g :
- T u k a n g k e l a o I •6 .CO O 5 . 1 0 0 2 0 . 4 0 0 - 2 5 . 5 0 0 1 8 . 7 0 0 3 0 . 6 0 0 1 0 . 2 0 0 - 1 1 7 . 3 0 0 — T u k a n g k e l a a 1 1 • 1 3 . 6 0 0 8 . 5 0 0 • 3 0. £ 0 0 6 . 8 0 0 5 4 * 4 0 0 3 2 . 3 0 0 7 1 . 4 0 0 2 3 . 8 0 0 - 2 4 1 * 4 0 0 i - T u k a n g k c l a a I I I 1 5 * 3 0 0 1 1 . 9 0 9 4 4 . 2 0 0 1 5 . 3 0 0 6 . 8 0 0 8 . 5 0 0 3 5 . 7 0 0 6 . 8 0 0 - 1 4 4 . 5 0 0 - P c o b a a t u t u k a n g — - 6 . 8 0 0 3 * 4 0 0 - • - - - 1 0 . 2 0 0 1 ‘J U X L A fi : 3 5 * 7 0 0 2 5 . 5 0 0 1 0 2 . 0 0 0 2 5 . 5 0 0 8 6 . 7 0 0 5 9 . 5 0 0 1 3 7 . 7 0 0 4 0 . 8 0 0 - 5 1 3 - 4 0 0 / I I , P c c b a g i a n b i a y a m e n u i u t
; K e l a a T U k a n g }
t — T u k a a g k c l o n I 8 7 7 2 . 3 8 2 1 1 . 1 7 8 - 1 0 . 6 8 5 8 . 3 2 3 1 3 . 1 7 3 4 . 8 0 1 - 5 1 - 6 1 9 . - T u r i n g k e l a a I I 1 . 5 4 7 3 . 5 0 4 . 1 4 . 7 9 4 2 . 6 9 0 2 0 . 4 8 9 1 2 . 6 8 5 2 7 . 1 2 0 9 . 0 0 2 - 9 1 . 8 3 1 — T u lfn r .g k o l a s I I I - 1 . 3 9 2 3 . 9 2 4 1 7 . 0 9 5 4 . 8 4 3 ’ 2 . 0 4 9 2 . 6 7 1 1 0 . 8 4 8 2 . 0 5 8 - 4 4 . 8 6 0 • — P c s b a n t u t u k a n g - ■ 2 . 1 9 1 8 9 7 - • - . - - - 3 . 0 6 8 I J M : . ■ • 3 . 8 1 6 9 . 8 1 0 4 5 . 2 5 8 8 - 4 3 0 3 3 * 4 2 3 2 3 . 6 7 9 5 1 . 1 4 1 1 5 . 8 6 1 1 9 2 . 4 1 8 l a r l p p e r j a m t e n a g a l a n g
s u n ~ v e r o i p e n u l i s .
Rjv Bp flji . E? ' ft* It? Pp
— T U k a n g k o l a a 1 1 2 9, - 4 6 7 , - 5 4 6 , - - 4 2 7 . - ■ . 4 4 5 , - 4 3 0 , - 4 7 1 , - - 4 4 0 , -T u r i n g k e l a a 1 1 1 1 4 , - 4 1 2 , - 4 8 3 , - 3 9 6 , - 3 7 7 , - . 3 9 V 3 6 0 , - . 3 7 8 , - - 3 8 0 , -i - T u k a n g k e l a a I I I 9 1 , - 3 8 0 , - 3 8 7 , - 3 1 7 , - 3 0 1 , - 3 1 4 , - 3 0 4 , - 3 0 3 , - - 3 1 1 , -- F e e s b a n t u T u k a n g
• 1 • .
3 2 2 , - 2 6 4 , - 3 0 3 ,
-SUUBiR : P I S a r a t a ^ s e t e l a h d i o l a h p e n u l i s .
mua kelas tukang.
Jadi menurut hemat penults sistim penetapan tarip upah langsung perlu dirubah menurut kelas tukang sehingga - kalkulasi biaya akan lebih cermat dan lebih obyektip*
1 *1 *2* Tarip mesin langsung*
Sejalan dengan pendapat penulls mengenai tarip- upah langsung, terhadap tarip mecin langsung juga per-* lu diadakan differensiasi tarip. Kasalah differensiasi tarip di bengkel-bengkel mesin tidak semudah. seperti - tenaga langsung* Hal ini disebabkan kondisi mesin yang sudah sangat tua sehingga penggunaannya tidak dapat te
rus menerus karena memerlukan revisi dan pemeliharaan* Bi Cabang Kesin & Cor Surabaya terdapat 4 bengkel pe - musatan mesin-snesin sebagai berikut *
- Bengkel perkakao.
Blbengkel ini terdapat 19 buah mesin namun yang dipakai hanya 1 0 buah mesin.
“ Bengkel Bubut
Bubut besar terdapat 40 buah mesin* seraua ter
-Bubut kecil terdapat 33 buah mesin, terpakai 25 buah.
Bengkel Kerja Bangku
Bengkel ini terdapat 19 buah mesin, 10 buah ter pakai.
:un:
• U W Y PR? ^ 'O G A '*
S (J 1 M V \
- Bengkel B»P»g.
Terdapat 5 7 buah mesin namun yang terpakai hanya 15 buah*
Dari angka-angka diatas perju dijelaskan bahwa - mesin-mesin yang tidak terpakai disebabkan :
- dalam keadaan rusak/menunggu repara si* - tidak terpakai karena tidak ada loading,
Berdasarkan penelitian penulis karena kondisi mesin yang cukup rumit/beraneka ragarc jenis, maka differensi asi tarip jam mesin hanya dapat dilakukan terhadap me- sin-mesin bubut yakni s
- Tarip mesin Bubut besar { 10 H.P.keatas) dan - Tarip mesin Bubut kecil (dibawah 10 H.P.).
Differensiasi tarip seperti yang disinggung ini sudah dilaksanakan oleh pihak perusahaan. Berdasarkaii peneli tia£ penulls mengenai perhitungan tarip biaya mesin da lam A.P.B* 1979 dapat dikemukakan bahwa terdapat suatu cara perhitungan yang sulit dapat tiipertanggung jawab- kan secara teoritis*
fiesin-mesin yang dicantumkan dan yang dihitung- jam mesiimya adalah mesin-mesin yang sesuai rencana pro duksi akan dipakai, sedangkan jam mesin adalah jam nor mal*
Cara ini mempunyai konsekwensi sebagai berikut * n i l IS ]
PE'*:’ r : l * v
■UNivr'^i la^c c a" S U R A B A Y A
a# farip jam mesin. akan berubah-ubah tergantung ren
cans prodt&si dan men^adi tinggi*
b * Feaesan dibebani dengan rugi karena kurangnya ke sibukan (onder bezetting verlies)#
Penulls kurang sependapat dengan cara yang dipakai dan lebih. mengfcendaki cara lain sebagai berikut :
Semua mesin yang dalam keadaan baik/siap dipakai dan mesiiwnesin yang rueak namun masih dapat diperbaiki ham s dihitung jam noimalnya dalam taiam anggaran yang
borsaogkutan bnrdacark&n hasil penelitian*
Dalajs perhitungan. jam normal tereebut sudah diperhitung kan jam pemeliharaan eelaam aatahun pemakai an,
Ontuk menunjukkan perbedaart mengenai fcasil perhitungan- tarip jam mesin menurut versi perusahaan sesuai A*P*B* dan Yorai penulis, maka sebagai contoh diambil angka - angka dari A«P*B« Cabang Mesin & Cor Surabaya tahun 1979 seperti terlihat pada tabel no* 3 dan tabel no. 4 diha- laznan 116 dan 117#
Dari kedua tabel tersebut dapat dilihat adanya perbeda- an yang cukup monyolok dari tarip jam mesin di masing - Easing bengkel.
Dengan cara yang penulls kemukakan, rugi onder besetting menjadi tanggungan perusahaan dan tidak boleh dibedakan kepada pemsscuu
115
lA o O o r - VO lT\ o t— LTN 1 .1
*"5
1.1.3* Earip biaya overhead pabrik.
Dalam membahas tarip biaya overhead pabrik, penu
lis akan meneliti c a m perhitungan tarip biaya overhead
pabrik di Cabang Bfesin
&
Cor Surabaya*Bagian-bagian yang ada di cabang tereebut yang mempunyai
hubungan dengan proses produkei balk langsung maupun ti~
dak langsung dapat dikeiompokkan sebagai berikut i
Baglan-bagisn proaokei/Beni&el Bagian-bagian pembantu
i
Peitokas ** P.F#C#
* Social **, Repel
« Cetak/fcem
* Braston
* Bubut Kecil * Kerja Barren - B*KK*
Blayabiaya yang temasuk dalara biaya overhead pabrik
-tcrdiri atae :
• Gaji dan upah tenaga tefc langsung
- Kesejahteraan tenaga teak langsung
- Biaya gedung/pabrik
•* Biaya mesin/equipment
- Biaya aneka war n
- Biaya kendaraan*
BiayyWbiaya tersebut dlatas berlaku sama balk untuk Im*
gi&n-bagian produkoi maupun feaglan*baglim pembantu*
Pembagian tersebut diatas berbeda dengan apa yang kit a ~
temukan dalam literatur eeperti yang dikemufcakan oleh se
orang sarjana akuntansi Indonesia, Hulyadi yang mengelom
pokkan biaya overhead pabrik menjjadi beberapa golongan
-sebagai berikut :
a. Biaya bahan ponolong*
b. Biaya reparasi dan pemoliharaan* c. Biaya tensga kerja tak langsung*
d. Bahan biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap#
e« Bebon biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu*
f* Biaya overhead lain yang secara langsung memerlu-kan pengeluaran uang tunai*1
Perbedaan dengan apa yang' telah diterapkan di Ca~
bang Basin & Cor Surabaya sebagai berikut i
a* Dalam biaya overhead pabrik tidak dimasukkan ba
-han-bahan penolong, karena pemakaian bahan ter ~
sebut diperlakukan oama aeperti bahan baku*
*
Hal ini disebabkan pemakaian bahan-bahan penalong
selalu disebabkan kepada peeanan yang
bersan^cut-an. Pembebanan mana oleh bagian P*P*C* didasat&an
pada suatu eetimasi*
b* Biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan pe»
makaian mesin-mesin sudah diperhitungkan dalam —
tarip biaya meain, oedangkan dalam literatur yang
119
%ulyadif op cit« halaman 73# 74.
kami maksudkan d ia t a s b ia y a -b ia y a m esin term asuk dalara b ia y a ov erh ea d p a b rik *
♦
c* Pengelom pokkan b ia y a yan g t id a k sama* namun - u n a u r-u n su r ya n g membentuk b ia y a ov erh ea d p a b r ik sudah d ip e rh itu n g k a n selu ru h n y a dalam keenam k e~ Xempbk yan g sudah d ieeb u tk a n d ia t a s f k e e u a li b£H ■ h an p e n o lo n g dan b ia y a m esin (untuk m e s in - m esin
d i b e n ^ e l-b e n g k e l) > t
Sebelum membahas a lo k a s i b ia y a o v e rh e a d p a b r ik ^ p e r lu k ir a n y a p e n u lis taengeaukakan b eb e ra p a i s t i l a h yan g e e r in g d ip a k a i a e s u a i p e n g e r tia n l i t e r a t u r ya n g p e n u lis k u t ip d a r i p en d a p a t E u ly a d i :
- I e t i l a h ya n g d ip a k a i untuk menggambarkan pem bagi a n o v e rh e a d departem en pembanttt>:Jce' departem en p ro d u k si a ta u ke departem en pembantu la in n y a ada ’ la h a lo k a s i b ia y a ^ ov erh ea d *
- l e t i l a h yan g digunakan untuk jnonggambarkan pern- b a g ia n b ia y a ov erh e a d p a b r ik kepada produ k a d a la h pembebanan b ia y a o v e rh e a d *2
< i
Dolam anggaran b ia y a d i Cabang E e s in & C or Sura baya b ia y a o v e rh e a d p a b r ik t id a k d ib a g i s e s u a i p em b a gi- an dalam t e o r i yan g membaginya m enurut 2 g o lo n g a n, y a k n i;
a* B ia y a o v e rh e a d p a b r ik la n g su n g a d a la h b ia y a o v e r 1 h ead p a b r ik yan g t e r ja d i dan da p a t d ibeban k an **
la n g su n g kepada b a g ia n /b e n g k e l ya n g b e re a n ^ m ta n
Hulyadi, on cit. halaman 99*
5
misalnya gaji & upaht kesejahteraan pegawax dari
tenaga tak langsung dibagian/bengkel teraebut* b. Biaya overhead pabrik tak langsung adalah biaya
overhead pabrik yang manfaatnya dapat dinlkmati oleh lebih dari 1 (satu) bagian/bengkel jinigalnya biaya penghapusan gedung kantor/pabrik, pengha - pusan inventaris/alat-alat kantor, pemeliharaan gedung, asuransi kebakaran, pajak Xpeda dan lain
lain. *
>■
Sekaliptan didalam anggaran Cabang Hesin & Cor tidak di- adakan penggolongan seperti tersebut diatas, distribusi biaya overhead pabrik tak langsung dilakukan berdasar * kan hasil survey pabrik (Garobar 6 ) sebagai berikut ;
121
overh ea d p a b r ik tak
ia n & B o n ffi 1
B asar D is t r ib u a i
B iaya pen #iapu 3an g e d u n g / m e te r p e r s e g i la a s
i i
la n t a i#
B ia y a p em elih a ra a n g e d u n g / m e ter p e r s e g i lu a e p a b rik # la n t a i*
A su ra n si g e d u n g /p a b rik
P a ja k Ip ed a
m eter p e r s e g i lu a s l a n t a l .
m e te r p e r s e g i lu a s la n t a i*
G as, a i r & l i e t r i k (b ia y a l i s t r i k yan g dom inan)
pem akaian kwh*
A lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b r ik d a r i b a g ia n pem ban- tu k e b a g ia n p r o d u k s i/k e n ^ c e l flila k u k a n b erd a sa rk a n p e r - ban din gan jum lah ten a g a k e r ja la n g su n g d i b e n $ te l~ b e n # te l* H etod e a lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b r ik yan g d ip a k a i d i Ca bang M esin & c o r Surabaya a d a la h m etode a lo k a s i la n g su n g
( d i r e c t a l l o c a t i o n m ethod)*
P e n u lis b erp en d a p a t m etode i n i sa n g a t te p a t k a re n a 66 - mua ja s a d a r i b a g ia n pem bantu d in ik m a ti o le h b a g ia n p r o *
d u k si/b en g k el^ -b en g k el •
M engenai a lo k a s i b ia y a ov erh ea d p a b rik k e b e n ^ k e l- b e n ^ ce l s e e u a l ju m lah ten a ga k e r ja la n g s u n g , p e n u lis b e r pen dapat c a r a I n i ku ran g te p a t se b a b tid a k hanya te n a g a la n g su n g s a ja ya n g m enikm ati ja s a ~ ja s a b a g ia n pembantu
t e t a p i ju g a te n a g a -te n a g a tid a k la n gsu n g*
O leh k a ren a i t u p e n u lis b erp en d a p a t c a r a a lo k a s i yan g - memadai a d a la h a t a s d a sa r jum lah te n a g a la n g su n g dan t e naga ta k la n g su n g d i b e n # ce l~ b e n g k e l p rod u k a i*
Sffengenai m etode pembebanan b ia y a o v e rh e a d p a b r ik d a r i b e n g k e l-b e n g k e l kepada p rod u k /p eoa n a n yan g b e r la k u d i Cabang fte s in & C or Surabaya a d a la h b erd a sa ifca n p e r * ban din gan ju m lah jam te n a g a la n g su n g d i b e n g k e l- b e n ^ ce l p rod u k si*
P e n u lis b erp en d a p a t m etode pem bebanan i n i da p a t d ite r im a k a re n a b ia y a o v e rh e a d p a b rik l e b i h banyak d ip etfg a ru h i - o le h penggunaan jam ten a ga la n g su n g ( la b o r in t e n s iv e } da r ip a d a penggunaan jam m esin* m i l j s
PE K P V S T A ’
"U N T V E T I SI T A S A ; i V 0
s u n a 3 \ v \
v
Berikut ini akan dibertkan suatu contoh mengenai peiiii- tungan tarip biaya overhead pabrik Cabang Mesin & Cor - Surabaya eesuai A,p.B* tahun 1979 seperti te^lihat pada tabel 5 dihalaman berikut ini (lihat halaman 124)*
Besarnya Ma y a overhead pabrik yang dianggarkan adalah didasazkan pada penggunaan jam kerja langsung effektip aebesar 1*700 jam setahun*
i
Jucilah 1*700 jam setahtm ditetajjfcan sebagai jsza noiroal bag! setiap tenaga langsung dan hal ini tslah berjalan eelama € tahun*
Seeara keseluruhan sistim perhitungan tarip biaya over head pabrik dalam Anggaran Pendapatan dan Biaya di Ca “ bang Mesin & Cor Surabaya masxh perlu ditingkatk an/di — sempumakan terutama mengenai dasar alokasi biaya over head pabrik yang seharuonya raemakai perbandingan jumlah
tenaga langsung dan tenaga tak langsung diben^cel-bong- kel produksi*
Dengan. adanya penyempurnaan tersebut* penults berpenda pat tarip biaya overhead pabrik yang dihitung akan men- jadi lebih cexmat dan lebih obyektip aeperti nampak pa~ da tabel 6 (halaman
125)-Dalam penetapan tarip overhead pabrik penulis tidak
m m
bedakanhya menurut kelas tukang, karena seeara tehnis ® flulit ditetapkan terutama pengeloiapokkan tenaga tak - langsung kepada kelas*-kelas tukang*.
Berdasaiican angka-angka tarip biaya overhead pabrik pa da tabel no* 3 nyata sekali bahwa tarip bengk^l-bertgkel
124
ANGGARAH P^DAPATAN & BIAYA TH. 1979
pj’HHirj::GA:: ? ahip bi ay a ov erhead iabahc
caba:;g k'.sin & c or surae ay a 5
( X Rd. l-O O O ,- )
b a g i a n p e m b A N T U B A G 3 A N P R O D U K S i / B E N G K E L - B E N C K E L
U R A I A N
P .P .C . REPEL JUMLAH PEKXAKAS MODEL c e t a k/k e r n BRAMEH
BUBUT
BESAfi
b u b u t
KECIL
KKRJA
BANGKU
B.P .K .
JUHLAH
I . — Tenaga langsung ( o rang ) - — — 21 15 60 15 51 -- 35 81 24 302
— Tenaga t ak langsung ( orang ) 44 35 79 5 7 * 8 6 8 11 • 8 80
JUMLAH 44 35 79 26 22 87 23 57 43 92 32 382
I I . CAJI & UP AH
— T enaga t ak langsung 37.701 18.177 55-878 3.438 4.854 7-634 4.077 6.411 4.230 7.965 5.088 53.697
I I I . K e se jah t e raan pegawai
— Tenaga t ak langsung 12.621 7.314 19.935 1.035 1.509 5.868 I.656 1.8?2 1.389 2.703 1.710 17.742
I T . Bi ay a gedung / P abri k 2.919 999 3.918 702 225 501 240 519 438 831 = 702 4.158
V. Bi ay a Mesin A Equipment 99 135 234 909 11.466 16.032 1.125 1.239 846 573 735 32.925
V I . Bi ay a Aneka Warn a 594 1.167 1.761 — — - — — - — —
-V I I . Bi ay a Xendaraan 90 - 90 - - -
-JUMLAH 54.024 27.792 81.816 6.084 18.054 40.035 7-098 10.041 6.903 12.072 8.235 .108.522
A lo k asi bi ay a-O v e rb. P abrik Bag ian Pembantu
- ■ - - - 201 7.626 750 25.509 12.975 30.750 4.005 81.816
— — — 6.084 18.255 47*661 7.848 35.550 19.878 42.822 12.240 190.338
Jam Tenaga Langsung ( Jam ) — - - 10.710 25.500 102.000 25.500 86.700 59-500 137.700 40.800 488.410
T ari p b i a y a Ov erh. P abri k
pe r jara T enaga Langsung — - - Pp. 568, - F* 716,- Ep. 4 6 7 ,- ffp. 307,- Pp 41 0 ,- Ea 3 3 4 ,- P? 3 1 1 ,- Jfa 300,- Rn 3 9 0
,-J ,-J I 3 2 R : P . T . B o r a t a M. S.
Sirnber : T . T * Ba r a t a M . E .
C
model, cetak/feerft* bramen dan B.P-K* dinilai £orlalu -
rendah ssdangkan tarip bengkel-bengkel laiiinya terlalu tinggi,
1.1*4# Tuslag biaya administrasi dan umunu
Hengenai tuslag biaya administraci dan m o m yang dihitung berdasarkan proaentase tertentu dari harga po kok pabrik, penulis bei*pendapst cara yang dipakai sudah
cukup meanadai karena bagian-bagian yang menciptakan bi aya administrasi dan umum memberikan jasa-jaaanya seca- ra tidak lan^stuog kepada seluruh kegiatan produksi balk yang feexftubungan dengan pemakaian bahan, ianaga kerja * langsung dan tak langsung dan raeoin-mcsin*
1*1*5* Tualag biaya penjualeuu
Tuslag biaya penjualan difiitung dari harga ^ual- karana bagiaa-bagian yang menciptakan biaya penjualan - tersebut oeraberikan. jasa-jasanya bag! terlaksan&nya pen jualtrn serta pemasaran dari produk yang dihasilkan,
1*1*6* ©xslag biaya bungs*
Sekalipun van dor Schrooff dan Lifflperg menyata ~ k&n bshwa biaya bunga bukarilah biaya yang bar&iri sendi ri melainkan nengikuti sikap dari jcnis-jonis biayafna~ limn dalam skxlpsi ini penulis lebih cenderung pada su&- tu pandangan praktis untuk monporlakukan biaya bunga se
b a g a l b ia y a yan g b e r d ir t e e n & irl*
Pertamap-tama h a ru s d is a d a r i bahwa bunga t e r s e b u t a d a lah.
b e r a s a l d a r i pin jam an b a ik untuk k e p e rlu a n in v e s t a s i — maupun m odal k e r ja *
H an faa t ya n g d a p a t d ip e r o le h d a r i c a r a t e r s e b u t ia la h - pim plnan d a p a t m e n ila i sarapai aimanakah pengaruh bunga dalam e tr u k tu r h a rg a ju a l*
B a ra ta s e b a g a i peru sah aan ya n g b e r o p e r a s i dengan m odal k e r ja s e n d ir l y a n g sa n g a t minim sudah baran g t e n t u t i
dak lu p u t d a r i kebu tu han akan pinjaxnan d a r i bat3k/lem baga keuangan la in n y a *
Dengan m engetahui b eea rn y a bunga dalara s t r u k t u r h a rg a - j u a l s e t ia p p in jam an bank h a ru s dim an faatkan s e c a r a o p -
timoX*
T u sla g b ia y a bunga dalam A*P*B» Cabang M esin & C or S ara baya d ih itu n g b erd a sa rk a n p r o s e n ta e e t e r t e n t u d a r i haa> g a ju a l*
P e n u lis b erp en d a p a t c a r a ya n g d ip a k a i sudah m eftadai k a re n a aestaal dengan apa yan g t e l ah a ittra ik a n d ia t a a .
1*2* Perencanaan biaya dalam kalkulasi awal.
<
P erh itu n g a n h a rga pokok yan g ku ran g cezm at d a p a t d iseb a b k a n k a ren a peren canaan b ia y a tid a k didukung de » ngan d a ta in fo r m a s i yan g te p a t* B eberap a h a l y a n g p e r lu p e n u lis kemukakan m engenai kelem ahan-kelem ahan d a r i ca r a ya n g sek a ra n g d ia n u t s e b a g a i b e r ik u t :
127
1*2.1. Biaya bahan.
Pada hakekatnya perencanaan penggunaan bahan bo lusi dilakukan secara baik, teratama dari order-order se jenis yang berulang.
Biasanya bagian Eomtek akan menggunakan data nakalkuka
t
si bahan untuk membuat estimasi pemakaian bahan. Dari- hasil penelitian penulis ditemukan ad any a sejumlah ba han sebesar Rp 15.450#000,- yang seharusnya dimasokkan
kedalara kartu persediaan, sehingga mengurangi pemakai an bahan uatok order-order yang bersangkatan. Bila da- ta ini dipakai sebagai bahan estimasi sudah jelas akan memberi gambaran yang kurang tepat oleh karena itu ad ministrasi bahan perlu diker3akan secara tertib agar data nakalkulasi bahan ant ok order-order sejenis dapat mencerrainkan pemakaian yang sebenarnya. Penulis kurang setuju. dengan penggunaan angka rata-rata waktu yang la lu yang dipakai oleh perusahaan karena mengandung un - sur-unsur pemborosan. JSstimasi pemakaian bahan untuk ~ order-order berulang sebaiknya didasarkan pada angka penggunaan bahan dari suatu pelaksanaan terbaik yang pernah dicapai (attainable high performance).
Hal ini dapat dilaksanakan dengan bantuan P.P.C* untuk menllai angka nakalkulasi dari bahan.
Sebagai contoh :
Untuk membuat 1 buah rol penggiling lengkap pabrik gu- la dengan ukuran 0 900 x 1981 m.m.
Besi Cor Selubung
Baja Cor
Besi bulat (St 3 7)
Produksi I 11,700 kg 2.323 kg 185 kg Prodaksi II 11.630 kg 2.323 kg 186 kg Produksi III 11.650 kg 2,320 kg 188 kg Produksi 17 11.710 kg 2*322 kg 185 kg Angka rata2 11.672 kg 2.322 kg 186 kg
s s e s s B s s s s k e s s a s s s s s s * s s s s s s a s s s s a s i i E s a B s
Bari segi effisiensi, pemakaian bahan produksi ke II yang paling baik, sehingga angka pemakaian bahan inilah yang dipakai sebagai dasar estimaai untuk produksi yang berikutnya.
Bila dipakai angka rata-rata masih lebih tinggi yakni - untuk pemakaian besi cor salubung sebagai akibat pembo- roaan-pemborosan yang timbul dalam pelaksanaan produk - si.
Mengenai harga material penulis sependapat dengan cara yang dipakai oleh cabang Mesin & Cor ialah harga pasar namun yang haras dipakai adalah harga pasar yang teren- dah dalam mana segala kebutuhan material dapat dipero « leh dengan harga tersebut. Mengenai pemakaian bahan un- tuk order-order yang baru atau order yang jarang sekali dipesan, maka eatimasi pemakaian bahan didasarkan atas data tehnis (perhitungan berdasarkan. gambar/design)
der yang akan dikerjakan
1,2.2. Biaya upah. langsung*
Mengenai estimasi pemakaian jam tenaga kerja - langsung penulis berpendapat* sama dengan estimasi pema kaian bahan kecuali mengenai tarip upah tenaga lang sung yang menurut penulis berdasarkan tarip upah laiig- sung menurut kelas tukang dari masing-masing bengkel* Dengan demikian untuk order-order berulang estimasi pe makaian jam tenaga langsung berdasarkan pelaksanaan * yang terbaik pernah dicapai sedangkan untuk order-cr * der yang jarang/order baru berdasarkan data tehnis.
1*2*3* Biaya mesin langsung*
Cara estimasi pemakaian jam mesin sama dengaa upah langsung dengan tarip masing^masing bengkel me! - nurut versi penulis.
1*2.4. Biaya langsung lainnya.
Cara estimasi biaya langsung lainnya yang dila kukan oleh cabang Mesin & Cor Surabaya seperti yang di uraikan dalam bab III titik 3*2.1,4* menurut pendapat- penulis sudah cukup memadai, karena disesuaikan dengan kebutuhan pada saat itu. Sstimasi biaya langsung lain nya sulit untuk dibuatkan standard bagi order-order -
berulang, karena kondisi yang sering berbeda misalnya tentang lembur. Pada saat tertentu dimana sipemesan
menghendaki untuk dipercepat 3 angka waktu penyerahan pesanan, biaya lembur tak terelakkan sedangkan pada- saat yang lain dim ana masih ada waktu yang cukup dan loading mesin masih belum penuh, dal an hal ini tidak perlu ada peker^aan lembur.
1*2,5- Biaya Overhead pabrik,
Estimasi biaya overhead pabrik men^kuti biaya upah langsung, , karena pembebanan biaya overhead pa brik kepada pesanan/order adalah berdasa£kan 3am tena ga langsung.
Tarip yang dipakai adalah tarip biaya overhead pabrik masing-masing bengkel menurut versi penulis.
1.2*6. Biaya administrasi dan umurn, biaya penjualan - dan biaya bunga.
Dalam perencanaan biaya untuk kalkulasi awal pembebanan biaya administrasi & umum dan bi§ya penju- alan dilakukan berdasarkaa prosentase tuslag tertentu sesuai petunjule dalam A.P.B. cabang Mesin dan Cor Su rabaya.
Hengenal biaya bunga yang berasal dari pembebanan kan tor pusat untuk bantuan keuangaa kepada cabang lies in- dan Cor Surabaya (bunga JSxploitasi) dihitung berdasar kan tuslag tertentu dari harga jual sesuai petunjuk -
dalam A.P.B.
131
Bisamping bunga dimaksud, kadang-kadang cabang dibe- ri kewenangan untuk meraperoleh fasilitas pin jam an da ri Bank untuk mcmbiayai sesuatu. Proyek Order.
Perhitungan bunga modal kerja disesuaikan dengan jum- lab. kebutuhan dana dan lamanya penggunaan.
Bunga modal kerja merupakan unsur biaya variable se- dang bunga Exploitasi merupakan biaya tetap*
Secara keseluruhan cara perhitungan biaya administraj? si dan umum biaya penjualan dan biaya bunga dalam kal kulasl awal dapat diterl4a karena berdasarkan. cara- cara yang dapat dipertanggung jvmbkan.
Berdasarkan iial-iial yang penulis soroti yang - dapat menyebabkan perhitungan harga pokok menjadi ku rang cermat porlu kiranya disampaikan resume dari apa yang telah dibahas sebagai berikut : (lihat perabahasan dilialaman 13 3 >134^ dan 135)..
ffntuk memberikan gambaran yang lebih jela3 me- ngenai h'asil penyorotan penulis tentang permasalahan yang telah dikemukakan, maka berdasarkan bahan- bahan yang dapat dikumpulkan dari Cabang Mesin & Cor Sura - baya disampaikan suatu contoh perhitungan kalkulasi awal pembuatan 1 (satu) buah roda peaggillng pabrik- gula Kanigoro dalam tahun 1979 yang akan disusun me - nurut versi perusahaan. dan menurut versi penulis se - perti dapat dibaca pada halaman-halaman berikut iixi.
P
e
r
i
n
c
i
a
n
Bi
ay
a
un
tu
k
Kg
J.
ku
.I
as
i
Awal
O
dllihat pada halamanQ7_, 13 8t, 139 ^40,:, a 4 1
^
'■Selain perhitungan diroaksud juga disampaikan data perueeu
haan yang digunakan untuk keperluan perhitungan kalkulasi
awal balk menurut versi perusahaan maupun raenurut versi
-penulis (perikea lampiran 1)*
Berdasarkan kedua hasil perhitungan kalkulasi awal
terse-but dapat dilihat bahwa harga penawaran menurut veroi per
uaahaan lebih tinggi sebesar t Ep. 7.190*341,- -
l£7*009*775»-» 180*566,- atau sebesar 2*6 # dari harga penawaran me
nurut versi penulis* Sekalipun perbedaan hasil perhitung
an kalkulasi awal menurut kedua versi diatas tidak terlam
pau besar namun bag! penulis merupakan suatu toukti bahwa
perhitungan harga pokok yang kurang cermat dapat menyebab
kan harga pokok menjadi lebih tinggi atau sebaliknya
men-jadi lebih rendah, sehingga mempunyai pengaruh yang neg*»
tip terhadap kebijaksanaan pimpinan dalam menetapkan kebi
jaksanaan harga (price policy). Sebagai contoh pada kal
-kulasi awal diatas bilamana pimpinan berdasarkan
kebijak-sanaan harga berkehendak untuk menurunkan harga penawaran
menjadi Ifc 7*000*000, maka setidaktidaknya laba yang
-akan diperkecil yang sesungguhnya berdasarkan perhitungan
kalkulasi awal menurut versi penulis tidak perlu demikian*
Masai ah ini akan mempunyai akibat yang lebih rumit lagi
-blla&ana perusahaan mendapatkan pesanan yang lebih besar
dan lebih banyak jenisnya.
p
139
»• ■** r « •> *» •» — — w
Lf\ V O O N o V O C O £>• t A o V O - r“
O OJ . i~ o O O', C1'- f A O.'J o O
I A o c j ir\ J * r~ L A r* V C ’ I A
• « 0 a « Q • P • » • •
C L A c o •Cj- t > f A Q o C O -— r* J
-o f A O'* r- I A t— r* c o
L A I A T “ A! I A L A
Ph Pi P P- ft P< Pj ft ft ft {•- P J
-PZ <%- PI rti CS? p> fy, r>4 n-* r-‘
ft
1 I V
'•* i r
• l A r*
f\. t N «• r~
L A ! A f A
i OJ £ > C M
to Pi ** O J
M •• ~r-> r~
P< P- ■ H
i-J .. 1 O cn Pi K
to rt *w rt £y; rQ
S E r’-j h A rt rt rt
M rt P •H • O'* £ P< rt Ph
. E •r-j 5 P C O rt 0? E ?:•
rt jn •H rj rt Si rt
• o rt t A rt "rt P. rt • n rt ■ o o ’
M * • n «■ rH p « I A •r*3 «.•»
to I A O N *» f. I A r~ o
OJ C N CTn •>. ?•' X 1 rt VO' rt C'- o I A
ft1. • • C O CJ P rt ! A •rj a \ ^ A
3 (!) ni f A rt
n rH X W ,r. rt I A u rH .v: bO
• H <c I •rl c2 1 I'' p •r*5 C! rt •r! to
C3 CO «• O •• C *» c c P v CO V p rt
<U o G “n O -4* PS r A rt > (\J O oo o o rt i-i •
L A C A CQ V O r-i O ro vj
I A T “ r - S»s P
rt •P +5 rt rt rt r-i O 4-> rt
3 A •r-i ft >•. rmi O rt V- r-^ • n
rt ja « « U OS rt Oj KJ 4-' rt Si U
•rH 3 3 O •H •ri o c u zi • o
CO cn rt ca rt rt p2 o m rc fQ
• 1 • • 1 1
f A — i L A
n D rs w
M I L 1 K
PE R P U S T A. KA A N
•U N I V E R S I T A S A I R L A N G G A'
S U R A B A V A
141
2* Atonya ln«fflBlenfii dlproaukcl yati* _tarlant»t J^niu3jam
BttJrym aahin^ga aenitnbulkan keru^jan ba&i peraoahaan
Dal as meabahaa peraaaalahan yang kedua ltd perlu
kiraoya aiteliti t
» Hol~hal yang mexiyebab&an terlanbatnya penanganan
terlmdap ineffisi«nsi diproaaksi*
- Karugian yaag ilmtml karena lGOffisKmsi eipro&ok
ol-2*1* Hal-lioX yang neayebabkan terlambatnya penamgazum
terhadap laeffiBianal diprodukei.
Sari hasiX pengamatan penulia di Cabang Hecin ft
-Cor Surabaya dapat- dlktsmukakan bobarapa hal yaag monyabab
kan ter3adifiy& ki&arabataa tcrsebut sabagal berikut t
a*- Sistim pengendalian biaya pro&ukai yang beltim m**
naflai*
b. or&er-*erder yaog dikerjakaa terlalu beaar
nya*>
e*£asyampa£an data laporaa yang terXanbat*'
2*1*1# Sistim pengend£slxan biaya produksi yang balao n«-'
madai.
Dalam meabahas mengenai aiatim pecgandalian biaya
predakei di Cabang Mesin & Cor Surabaya parXu kironya di~“
talltL proaodur penyampaian data untuk penyuBunan'karttr-**
-W.I*P, (periksa gambar 11) yang oleh perusahaan digunakan
sebagai alat pengendalian biaya produksi order/pesanan da
lam pelaksanaan.
Guna pembahasan terse but penulis menyampaikan secara
v%
-suil dalam bentuk skema arus laporan untuk penyusunan Ear
tu W.I.P. ft Kartu Kalkulasi Akhir seperti terlihat pada
gambar 2 3jhalaman berikut ini*
Sari gambar ini dapat dilihat bahwa pengolahan kartu ff.I*P*
dilakukan secara bulanan yang sesungguhnya untuk
keperlu-an pengendalikeperlu-an biaya produksi harus diolah secara
harl-an sehingga secara cepat dapat dimonitor penggunaharl-an dari
bahanbahan, jam orang langsung dan jam mesin dari saat
-kesaat*
Hal lain yang merupakan kelemahan adalah laporan harian
-dari juru waktu mengenai pemakaian jam orang langsung dan
jam mesin* tidak langsung dikirimkan langsung ke Bagian
Admik (Orusan Akuntansi Biaya) melainkan diproses lebih
-dulu di Bagian P*P#C. baru keraudian disampaikan dalam ben
tuk laporan pemakaian jam orang dan laporan pemakaian jam
mesin.
Cara ini cukup memakan waktu sehingga memperlambat
pengo-lahan daftar pemakaian jam orang dan daftar pemakaian jam
mesin yang erat kaltannya dengan pengolahan kartu W*I*P*
2*1«^« Order-order yang dikerjakan terlalu besar
jmnlah-nya.
ro CM
i
S3
At
02 HIHXV ISV'inXTra
4
U •<«'
fK M
S S g a a §cow
Bordaaarkm data dari Cabang Kanin & Cor Surabaya
dari tahun 1978 $/d tahun 1960 (perikaa tualaam 97 ) dtm
daogan m^p©rMtui^fea» 3ao$ca waktu pengarjcum ratanmte
3 bulafi xaaka ^tralah ordor yang harue ^i k er jakan_ Catlap
eaat kurang lebih 100 (soratua) tniah order*
Haras difikui behwa peBgendalian order yaag actkian banyak
siya cultap rusit* sehingga nclQnah&an penge jadaliaa biaya
produkei.
2*1*3* Penyampaian data laporaa yang terlambat*
Soperti sudah dikemttkakan atbolusmya (pada hala. *
nan 9 4) bahwa laporatwlaporan pem^aian $ bahan, Jam
oraag langcung, jam raaain dan biaya lemgauag laianyB
ma-ngalami kaloabatan aanpai 2 (dua) bulaa* kolambataa anna
dlsobabkan $
- Proaodur pengolahan data peffiakaian jam ora&g laqg
rnng
jam meoln yan# torlalu panjang diteabahpula prngolahan di Bagiaa P*P*C* yang cukup Xig*
bat*
* Tenaga pengolah data di tJrafiaa .Akuataaei Bioya »
cangat
mixdB yang eeharucnya diaasuaikaa * dangan
-volume kegiatan h a m s dikerjakaa satida&^tldakoya
oloh 8 a rang nenurut panel! tian paanlls hanya
«-ada 5 orsng*
«* aesinHtaaain yang dipakai tmtuk admixiifltrasi bahan
auddh sangat taa* eahinsga tak dapat bekorja &**
r ear& ftormol*
2.2. Kerugion yang tlmbuX karena iccffieienoi diprofluk
el.
Dalam Daftar Z&ha/ Rugl. dari Cabang Mesin ft Cor %
rabaya aullt untuk diuraikan berapa beoamya Laba/Rugi
yang tiobul karena efficient)! maupun ineffisiensi dipro
-dtfkei*
Pengaruh effieienoi maupun ineffioienai aiprodukoi dapat
dilihat seoara 3 d a s kalan kita aeneliti akan kartu-kartu
Order,
Sebagai eontoh pennlia mengutip an#c&angfca dari kartu
-kalkulasi awal dan kartu -kalkulasi akhir order pealbuatan
2 (dua) buah unit Turbin Eraneia Spiral Case 21" (untrik
Departemeii Fekorjaan Utaua dan Tenaga Lietrik (P.O.f.L.)
-Eroyek Induk Sarana Pi oik dan Pemnjaag di Jakarta fang
ditarina pada bulan September 1977 dan eoleoai pada Joni
1976, harga jual termasuk pajak penjualan
8p.43«979*000»-tercatat dengan nosser order PLH .J.0414A/9/77 oebagai
-berikut t
- Kalkulasi Awal
1. Bahan,
Beai Cor 18.000 kg. t 90,- » *
1*620.000,-Besi Perlit 9.500 kg. • 85,- »
807.500,-Besi Hartguss 900 kg. *|i 150J- *
135.000,-Baja Cor 1*650 kg* •
fy 210,- * fe
1147 v
' % ‘. .
I’erunggu 590 kg.
Bftsi Bulat 210 kg.
(St. 37)
SLuBke Ae 42 150 kg*
St*60 242 kg.
Carbit 02 300 kg.
Boros Lama 1*612 kg.
Lae El ek trod* 300 kg.
Bahan-bahan 4*500 kg.
laitrny*
2. Upah. langaune*
Butmt Besar 5.780 Jen
Bubat Keoil 3.050 Jam
Kerja Bongku 10*100 join
Tempaan/B.P.K. 975 Jam
P«ab. Perkakas 10 Jem
3* Biaya Msain*
Bubut Besar 5*950 |aa
Babttt Esoil 3.110 Jam
fesb* Paritakaa 3 joa
0 fe 675,- » fe 398.250c
0 205,— “ ^
43.050,-0fc 250,- * 37*500,*
9
^ 360*— * % 87* 120,**9
750,- * &
225.900,-17,- ** fe
27.404,-1*050,- »
b
315.000,-• fc 600,«> » %
2*700.000,-*
6.742*324,-• % 2 8 5 * * ifr 2,707*500,-.
0 259,- ® &
1*497.020,-0 $ 3 8 7,* » Hp.
1.180*350,-0 % 287,- * fip.
2.898.700,-• %L 320," ** 312*000,—
401,— •»
4*010,-
8*599.580,-•fc 294#^ ^ %
1*749*300,-Ofc 28l,- «
873*910,-0 % 406*-* » ^
71.050,-0%. 201 f — * &
6S3»-*
2,694*863#-j33BSgag8BgaeCH»BPig ■«
4* Biaya
tangm m g
lalanya 7*100*000*-*5* Owx&aaA Pafcrik
C*takA«m 9*500 Jaa Ofc
Bubut Beear 5.760,Ja* #%>
Babut Kecil 3*050 Jam •
Harga Pokok Pabrik 33*799.602,~
- KaUculaol Afchir*
19*900 Icgjt * fe
10.015 kg. *
14 9 >
Lao Bltlctrod* 306 leg* 1*100,-* fr
336*600f-Bahan*bahaa 3 aIi m v a
4*700 kg* 620,- «i 2.914*000,*
Bjx 7*495*719,^
Upah
Tm &itind*
cetokAem 10.795 jam © & 285*** ** ^
3.076*575*-Butrat Besar 6*145 j&Dx © ^p> 259*- » &
1*591.555,-Babut Eeeil 3*28o jam 387#»
m fy,
1*269*360**Kerja Bemgjcu 10*571 jam @ 287*** *»
3*033^877,-TempaaVB.KK.* 1*052 jam 0 320,— ■** 336.640,*■
Pem'b# Par&akae 12 jam 0 fip. 401*— « &
4*812,-3* Biaya Kealii.
Bubut Beaar 6*131 3am 294,- «*
1.802.514,-aitettt Kaell 3.239 3 ° » © ^ 2S1,--EH
910.159,-Tanpsa»/8.P*K. 209 jam ©Bfc 406,-
m
&84.854,-Beob, Perkekas 4 jem © 201,- »*
'804,-fc
£*798*331,-5. Overhead Pabrik*
Cetak/fcem 10.795 jam 377,- * ^
4.069.715,-Bubut BeDar 6.145 jam *$i 202,- m $
1,241.290,-Bubut Eecil 3.280
$m Qtf.
329,- «*Kerja Ban^cu 10*571
i m
OJfrTcrapaac/D.KK, 1*052 jaa OEfi
Pemti. Perkokaa 12 jam « fc
Harga Pokok Babrlk Ijx 3 6 «6 22 «2 8 0g*
USpSvSWSES^SSSSBQSNSS^^I^Sfli
Berdaearknn an$£&*angfca diataa dapat dihitung
eolisih-B*-lielh aebagai berikut t
* SellBlh Effielenal t
1* Sftlisifc effleleaai - bahan i
(18*000 kg. -/- 19.900 kg*) xfe
90,-m
$ 171*000,- (aigl)( 9,500 kg. -/- 10.015 kg.) x *
85,-’• * 43*775,- (fiugi)
( 900 kg, -/- 1*000 kg.)
xSp.150,-« & 15.000,- (Rugl)
( 1*650 kg. •/- 1.751 kg.)
X
$210,-s fe 21,210,- (Rugl)
( 590 kg, *•/— 611 kg.) *
fc673»-nt?.
1 4 *1 7 3* - (a » g i)( 210 kg. -/- 241 kg.)
Xfo205»-«*& 6*355#“ (Rugl)
{ 150 kg. -/- 147 kg.)
*1^250,-■ $*, 750,— (Laba)
B e d c o r
Basi Perlit
Basi Hartgusa
Baja Cep
Ferunggu
Basi Bulat (St* 37)
Elenka As 42
258,- « &
2.727*318,-309#* ® &
325.068,-325,- - %
3.900,-1
fe
St. 60 ( 242 kg* 240 kg.)
atfc360,-720,- (tab*)
Gaa'feit 02 ( 300 kg. -/- 303 kg.) x
fc750,--
Poro* Ittaa ( 1*612 kg, -/- 1*612 kg.) xfc
17,-* fti —
L&n Electrode ( 300 kg. -/- 306 kg.) X&1.050
*% ■
6*303,- (Sag!)Bahaa-bahan lalnny*(4.500 kg. -/*• 4.700 kg.)
x^fiOO,-* fe 120.000,- (fiu«t)
SeUsih •fftBienal (Ragl) . . . . » *
400.065,-Selioih effieiansi (latoa) . , , # * &
1*470,-SoliBib effieiensl fcahirn (Bagl)
m
$>.398*595,-m ■> , i i u r a j i ^ i t i h' i t r i ; i )t
2. Selieih effioienfii upah langsung
t
( 9,500 Jani
-/m
10,795$m )
**285,-4
*
fr 369.075,- (Hugi){ 5*780 je» -/* 6*145 3<m) x
%25%-*!fe 94*535*- (fiugi)
( 3.050
i m - / -
3.280 jam) * 1 ^ 8 7,-» 89*0t0t- (Eugi)
<1 0 * 1 0 0 j a * . - / - 10.571 ja s ) »% 2 8 7
f-* l 135f-* 177f-*- (togi)
( 975 jam - A 1*052 3*®) * «f>3 2 0
,-24*«40»* (Bugt) Cetafc/e«j*n
Bufcut Booai*
Bubut Kefcil
Kerja Bangka
E«ai)00n/D.P.K:,
Pemb. Perkokas ( 10 jafti -/- 12 j m ) X
Sp.401,-*s * 502,- (Bugi)
S«liaiii affisionsi (Sugi) . * , , *
tp.
713*239*-Selinih effialonsi (Laba) • , . .
m
*Selioih effieietial upah Xangtmag
(EOfil) « , . »
m
fc 713*239***3* Selieih effloienei biaya a t d n
t
B a b u t B e e a r ( 5 * 9 5 0 jam * / - 6 .1 3 1 j e » ) * % 2 9 4 *
--
Bubut Koe U ( 3*110 join
- A
3*239 j « a ) **281,~*
%
36*249#- (Rafii)Teapaan/B.P.K. ( 175 Jan - / - 209 Jaa) x ^ 406,•
• fc
13*804*-Jembuatan Perkaikao( 3 3®® -/* 4 j*©) * %201»«
201,- (Sugt)
Selisih nffialenei (Biel) • * * .> ** fe
103.468,-3elicih cfficionel (Xaba)
Selisih effisienci biaya meoin
(HugL) • * .. *«= 103*468,*
4. Selieih effieiensi biaya orerhead pabrik *
Cfttak/Kera ( 9*500 Jaa -/- 10*795 daa) *
fc377i-* 488.215fc377i-*- (Bagi)
( 5i780 jam - A 6.145 jam) xfc202,«
- f c
(Jtig
{ 3*030 jam - A 3*280 Jem) s |k329,~
* fe 75*670#® (2a#
(10*100 jam - A I0«57t jam)
X*258»-121.518,- (Bttgi)
(
975iom - A
1*052 jam)*fc309»-23*793,- (Bagt)
(
10
Jam- A
12
Jam)*
%l325»-» * 650,-(Ru«l )
SaUoih effisianoi (Hugi) * « , . * *
783.576,-Salioih effisienoi (Laba) . • .. *
m
^Selioih effieiensl Maya ovsrhead
pabrik (Rugi) * %.
783.576,-* B t H i o i h B a r e & t
Best
Cor
19*900 kg* (fcBeei Fezait 10.015 kg* (ft
Besi Hartgasi 1.000 kg*
• Baja Cor 1*751 fcg* (fe.
90|“ 100j*)
* * 199.000^ ( M L )
85*** - A ^ 90,— )
* * 50.073*- Ougi)
150,* -/- %t 145f~)
» 5*000,- (l*aba)
210#* - A 200*— )
** 17*510*^ (Lata)
Bubut Beear
Bttbat Secil
£erja
T<anpaaA/B*P*E.
fisib* £d*kaka©
- Peruaggtt €11 kg. (j f c 675*- — to 6 8 0,-)
m
gt .*.055,- (7^1)• B e d Bulat (St. 37) 241 kg. fo 205*- -/- fe 200*-}
«* 1*205**' (Laba)
• Blarika AS 42 147 kg. (pp. S50*« - / - & 255,-)
735,- (Bttgi)
St#60 240 leg, {fe 360 f* - A i*|i 3(4,-)
* fji 1,200*- (Bogl)
- Catfbit 02 303 leg. (* 750*- -/- fe 800,-)
• % 15,150,- (Hugi)
• U * SUktWfl* JOS Ice* & 1*050**,. » / * 4 1*100*-)
# 9 It/JrJMVJf
— Behon-bahan lainnya 4700 kg,
ffr
500,*.- / •*
% 620*-)*
Up.
94.000,- (Rttfii)Selieih harga (fiugi)
«••»•,. , e fe
378*515,-Selioih harga (laba) , . , , , ®
23.715,-Sellaih harga bahaa (sugt) * * .
n
% 3 5 4,« Saliaih galkulapi t
Biaya langeung lainnya :
- Kalkulasi awal
7.100.000,-- Kalkulaai ekhir &
7,569.000,-Seliaih kalkulad (Rugi)
fy
*
Rekapitulaai *- Harga jual ... . fc
43*979.000,-— -iP.fieu 5 , > .
2.094.238,-*
41.884.762,-- Harga Pokok Pabrik (menurut kalkulaoi
»khlr)
fy
36.622,280,-
5*262.482,-- Lnba bruto menurut ktdkulnai anal • . b
8.085.160,-
2.822.678,-Selieih rug! aebasar & 2.822.660,* terdtrl dari t
1* Selioih effisienai (Bugi) i
- Selioih affistenoi bahea (fiugi) * » *
398.595,-- sellaih efflaltnai upah langsung
(augt) * . *
713.239,-* sellcib effialenai biaya aesln (Rogi) h
103*468,-- Selioih effiaienai biaya overhead
-pabrik (Rugi) f .
783.576,-*
1.998.878,-
354.800,-3. Selioih kalkulasi biaya langnung
lain-nya (Bug!) . * * *
4S9.000,-Sf. 2.822,678,
Pari basil analisa Ini selisih effisiensi rugl —
menyebabkan laba bruto turun dengtn
25 %
dari kalkulasianal dxraana selisih effisienai rugi dari penggunaan jam
orang langsung mengambil peranan sebesar 19
%
sedangteansisa 6
$>
untuk penggunaan bahan dan jam mesin*Dalam analiaa ini tidak dihitung selisih harga/tarip
-untuk upah 1 angBung, biaya mesin dan biaya overhead pa
brik karena data realisasinya sangat lambat sehingga —
kalau harua menunggu tarip riil administrasi
pembukuan-dapat menjadl lebih terlambat lagi*
Dengan demikian hasil analisa belum fflenggambar
-kan secara n u m i sebab musabab terjadinya penumnan ter
hadap laba bruto, nanun penulis berpendapat kalau onali
aa semacam ini dapat diterapkan secara tertib setidak •*
tidaknya dapat membantu pirapinan cabang untuk memperoleh
gartbaran mengenai hasil-hasil dari setiap order yang se
lesai dikerjakan, sehingga untuk memproduksi order-order
berikutnya yang oaroa dapat disusun kalkulasi awal
yang-lebih mantap#
Perlu klranya disampaikan disini bahsva analisa penyim —
pangan (variance analysis) yang dibuat oleh penulis ada
lah berkaitan dengan masi»g-*&asing dan tidak untuk
per-usahaan secara keseluruhan, hal nana sesuai dengan scope
p'enelitian dari ckripsi ini*
KESIMPULAN DAI? SARAN-SAHAI?
BAB V
Bab ini merupakan kesimpolan daripada bab-bab ter
dahulu dan selaiti Itu juga akan dikemukakan sararfc-aaran*
Bab ini dibagi menjadi 2 (dtta) bagian f
i 1* Kesimpulan
2* Saran-saran
1* Kesimpulan
Setelah diadakan pembaftasan dari baobab yang ter
dahtLLu maka dapatlab diaabil kesimpulan sebagai berikat:
A* P.T. Barata Metalworks <5: Engineering cabang Meoin ft *
Cor Surabaja audah memiliki Baata sistim akuntansi bi
ays teratasa metode pengumpulan biaya produksi berda-
m rkan metode harga pokok peaanan*
Hal ini aesuai dengan sifat produksi di Cabang yang -
bersangkutan#
B# Peranan akuntansi biaya sebagai Tool of Management —
balk sebagai alat perencanaan rnauptm eebagai alat p*-
ngendalian di P.T* Barata Metalworks & Engineering Ca
bang Mesin & Cor Surabaya belum dapat terlaksana seca
ra cempuma.
Hal ini dapat dijelaskan sebagal berikat s
157
a. Sebagai alat pereneanaan*
PeiMtsmgan harga pokok yang mcnjadi dasar untuk
penetapan harga jual di Cabang Mesin A Cor Surabaya ma-
cih kurang cexmat atau raasih mengandung kelemahan-kel e-
msthan yang dapat diuraikan sebagai berikut s a*1* Tarip upah Xongoung#
Semua kelas tukang balk tukang kelas 1§ tukang
-kelas Ilf tukang -kelas III maupun pembantu tukang dari
masing^nasing bengkel yang semestinya raespunyai tarip *»
sendirisendiri dinilai sama berdasarkan tarip A.2P.B*
-dalam perhitungan kalkulasi *awal.
Hal ini disebabkan karena sistim perhitungan tarip upah langsung dalam JUP.B* tidak raembedakan adanya kelach-ke- las tukang yang menurut penulis adalah mutlak perlo*
a* 2* Tarip jam mesin#
Sekalipun perusahaan tolah melakukan differensia si tarip jam mesin soperti yang tercantum dalam A*P*B« namun dalam memperhitun^an jumlah jam mesin nonnal s©- tahun tidak didasaxkan pads junlah mesin-mesin yang ter eedia/dapat dipakai dikalikan dengan jam mesin normal » per unit sesuai hasil penelitian melainkan berdasaikan- jumlah mesin-ciesin yang direncsnakan akan dipakai dik&* likan jam mesin noxml setahun per unit.
Sebagai akibat dari cars yang ditempuh oleh perusahaan- tarip jam mesin menjadi lebih mahal.
Hal ini disadari karena perusahaan seolah~olah hendak
-membebankan kerugian karena kurangnya kesibukan
{onder-beeetting verlies) kepada pemesan yang secara
teoritio-eeharusnya inenjadi beban perusahaan*
a.3* Tarip biaya overhead pabrik*
Perhitungan tarip biaya oveifcead pabrik dalam
-A.P*B* masih belum cermat, karena alokasi biaya over «
head pabrik dari bagian peabantu ke ben^tel-bengkel yang
oeharusnya meaakai dasar perbandingan jumlah tenaga —
langsung dan tenaga tak langsung temyata perusahaan •
menggunakan perbandingan jumlah tenaga langsung yang «*
ada di bengkel-bangkel sebagal dasar alokasi*
Kelemahan dari sistim yang dipakai perusahaan adalah
-bahwa tarip biaya overhead pabrik cenderang akan
menja-di lebih rendah menja-dibengkel menja-dimana ratio/perbanmenja-dingan peng
gunaan tenaga langsung teriiadap tenaga tak langsung ada
lah semakin kecil dan sebaliknya menjadi lebih tinggi
-bilamana ratio/perbandingan penggunaan tenaga langsung
terhadap tenaga tak langsung adalah semakin besar*
Oleh karena yang menikmati Jasa-jasa dari bagiaa^bagian
pembantu adalah semua tenaga baik langsung maupun tak
-langsung yang ada diben$cel-bengkel maka dasar alokasi
yang seharuenya dipakai adalah jumlah tenaga langsung
dan tenaga tak langsung di masing^asing ben^el*
Berdasarkan dasar alokasi yang penulis kefflukakan tarip
159
biaya oveifcead pabrik akan menjadi lebih ofcyefctip*
Sebagai eontoh penulis mengambil angka-angka yang tei^
tera pada tabel
5
dan tabel 6 halaman 124 dan 125 se*bagai berikut ;
Bengkel
Ratio tenaga
Tenaga tak laogsuag
Jarip menu rut versi
penulis (jam orang
langstmg)
Xarip menu fat A.P.B« {jam orang
langsung)
Proeentasa
penurunan
!
*
Perkakaa 4,2 327 568 74 (♦)
Model 2*2 893 716 20 (-)
Cetak/Cem 2,2 575 467 19 (-)
Bramen 1,9 471 307 35 (-)
Bubut Besar 8,5 257 410 60 (♦)
Bubut Kecil 4,4 271 334 23 <♦)
&*4« Dasar estimasi dalam perencanaan pemakaian ba
-han, pemakaian jam orang langsung maupun pemakaian jam
mesin untuk perhitungan kalkulasi awal yang
dilakukan-oleh perusahaan dengan menggunakan angka rata-rata wak
tu yang Xalu untuk order-order berulang tidak obyektip
karena mengandung unsup-unsur peroborosam
Berdasarkan kondisl administrasi perusahaan penggunaan
angka-angka pemakaian bahan, pemakaian jam orang lang
sung maupun pemakaian jam mesin berdasarkan
pelaksana-an terbaik ypelaksana-ang pemah dicapai (attainable hi#i perfor
raance) akan menghasllkan estimasi biaya yang lebih *.
m
obyektip#
a* 5* Formulir kalkulasi awal (gambar 8} yang merupakan
alat utama bagi management untuk menetapkan kebijaksana
an harga (price policy) belum dapat dimanfaatkan sebagal
aana aestinya, karena tidak dicantumkan jumlah, bieya t o
-*
riabel dan biaya tetap*
b* Sebagal alat pengendalian*
Kerugian perusahaan karena ineffisiensi
diproduksi sullt diatadiproduksi disebabkan adanya kelemahankelemahan
-b.1* Sistim pengendalian biaya produksi yang belum
zne-madal* Kelemahan dara sistim yang ada meliputi beberapa
hal t
b* 1*1* Kartu W*I«P« yang dipakai sebagal alat pengendali
an biaya produksi lebih banyak berfungsi untuk
pengenda-lian biaya secara total balk daid biaya bahan# biaya upah
langsung, biaya mesin, biaya langsung lainnya dan
biaya-overtiead pabrik secara periodik/bulanan dan tak dapat di
gunakan untuk menditek secara tepat adanya
ineffisiensi-diproduksi *
*
btl*2* Dari daftar pemakaian bahan (gambar 9)« daftar pe
aakalaa jam orang (gambar 14)» daftar pemakaian jam me
-sin (gambar 17) sulit dipakai untuk menditek adanya
in-effisiensi dalam pemakaian, kecuali kalau daf taivdaf
taj>-tersebut diadakan sedikit perobahan dengan jalan
bahkan pada masing-^iafiing feelott daftar-daftar itu kwanti
taa dan harga atau tarip menurut kalkulasi aval dan pens
olahannya dilafcukan secara harian*
b.1*3* Bahwa perusahaan mengftdakan pengendalian
phisik-tezfcadap order-order beaar (Hp* 25 Juta ke&tas) melalui
master sheet hanya bersifat temporer dan kurang
oiatim*-tie karena tidak mencakup seluruh unsur yang h a r m diken
dalikan*
b#1«4* Bahra tidak diadakannya analisa penyimpangan (va
riance analysis) untuk masingnaasing order menunjukkan
-adanya kurang pengertian akan manfaat dari analisa ter
sebut untuk keperluan management*
b.2. Order-order yang dikerjakan terlalu banyak juolah
nya menc&pai rata-rata diatas 100 order dieamping besai^
nya yang merapunyai range yang terlalu besar dari
^3*000,-sampai dengan %l 200.000.000,-*
b*3/ Adanya penyaopaian data laporan yang terlambat *
sarapai mencapai 2 (dua) bulan, hal ffiana disebabkan
%
b.3*1. Sistim laporan pemakaian jam orang langsung dan ~
jam mesin yang kurang tepat/terlalu pan Jang, karena la
poran dari juru waktu (pertksa gambar 2 3) harus diproses
dahulu di bagian P.P.C. sebelum ke Uruaan Akuntansi Bia
ya untuk menger jakaa Daftar Pemakaian Jam Orang Langsung
dan Daftar Pemakaian Jam Hesln*
m
6.3 .2 , K a t a r t a t a w m aOmm J a sO a h ttamgn y a a g a e e p s c s M
la p o r a n t a l k 4 i t a c i t m P .P .c , a a u p u n Uramm A k o a t a n a l * S l a y * a a r t a p a o g g B o a a a a l a t a l a V * u * 1 b p w b s & n a a y * n *
-mitah U d t ic o p t o d a t a j o e s a * « c > a k a n f a k t o r h a « T m ta a »
N
o . R a w i n g * p a n g e r t i a a O a r lp a d a p ia g n lim y te a n M a r
-61 f netful Aktmtaesi Blagra m t I a ptrtcttnnym m
t a g a i S to o l o f S a a a c « H B t i k u t ■ a w a u 'f j k g la M ta m -iU tt.a M fe « & d a la a b t fia a g ik u n t a n a i
a* a a a r a s
■ e n y a a a r i o a p e n u h n y a kn&i&utkaa ? * f # B a r a t a M o t a l
w o rtta A S n g i a M r l n * ■ a t a g a i p e r u s a h a a n I n a r a t r i . y a n g mm a l l i k l p o t a n a i y a n g b e a a r d a la w p aia b a n g u n jm n a a io n a l -« a n fla t i. w o g t i m t i A a r a ji la a g t a ih p a x fc M b a n g a n i n f i u a t r i 4 1 n a g a r a k i t * a a k a a a fia h a a la y a k n y * h a r u a m a a h a n th l d i j 4 j f w p f t » ~ i j i n r T i i l I l f n 1 til uw aliin* tr ilm a iT m i jm g f i i m f t
ta rn p a x lu a a g a x m A it& n g g t& a n g i k h n a u a a y a ft lb id a n * A ta a > -t a c a i B le y a «
Icai^a ini pffw^ia g a n n - M ^
r a n a a b a g a i b s r t k n t t
Am TJntnk p e M t a p s h a r g a p o k o k y a n g l a b i h c a r a a fr *
a e b a c & i f c is a r p e n a ta p a n h a r g a j u a l p e r i u k ir a n y a & la d » > k a n p a r o b a h a jy -p e r o b a h a n a a p a r t l d ib a ir a h I n i 1
a * t a r i p u $ a h la a g tr a n g a a n n r a t A .P .B * h a r e a d l p i c a h k a n r ta la a k a l& a -lt a la a tu k a n g (t s fe a a g m i l — I ,