• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN MENDENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN MENDENG"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ASPEK PADA KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN EFEKTIF TERHADAP SISWA

NURFITRIALFIAH.S.PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR. Nurfitrialfiah8@gmail.com

ABSTRAK

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pembelajaran dalam berbahasa semakin dikembangkan di Indonesia karena kebutuhan akan mempelajari bahasa asing terutama bahasa inggris sebagai bahasa asing. Untuk meningkatkan kemampuan berbahasa seseorang maka diperlukan penguasan terhadap empat aspek dalam berbahasa seperti membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Pada aspek menyimak kadang kala diabaikan karena penguasaan atau praktik dari keterampilan ini dapat di jumpai dengan mudah tetapi, untuk meningkatkan keterampilan menyimak sangat penting agar penyampaian informasi dari pembicara dengan mudah dianalisa serta dipahami oleh pendengar.

2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari karya tulis ini adalah : 1. Apa aspek dalam menyimak ?

3. TUJUAN

Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah :

1. Untuk mengetahui aspek dalam mendengarkan 4. MANFAAT

Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah :

(3)

BAB II

TELAAH PUSTAKA A. Pengertian menyimak

Menyimak adalah kegiatan menganalisa bunyi dari analisa tersebut maka akan muncul respon dari pendengar. Adapun pendapat Menurut Anderson (Tarigan, 2008: 30) hakikat menyimak adalah proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.

Menyimak pada dasarnya bersifat pasif-reseptif, dalam arti bahwa-inisiatif untuk berkomunikasi tidak semata-mata berasal dari dirinya, melainkan dari orang lain. Sikap dan tindakan yang diharapkan dari seorang pendengar yang diajak berkomunikasi, terutama adalah mendengarkan dan memahami apa yang didengamyaMenyimak memiliki makna mendengarkan dan memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Berdasarkan pendapat tersebut maka keterampilan menyimak sangat penting bagi pembelajar bahasa karena dengan adanya analisa yang baik akan tercipta komunikasi antara pembicara dan pendengar.

1. Tujuan menyimak

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan mendengarkan baik disengaja dan direncanakan maupun tidak untuk mencapai tujuan. Sutari dkk (1998: 22) menjelaskan bahwa tujuan pokok menyimak adalah untuk memperoleh informasi, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dan ide, mendapatkan inspirasi, memperoleh hiburan, dan membentuk kepribadian.

(4)

Kedua, untuk menganalisis informasi atau ide; Penyimak kemudian melakukan analisis terhadap informasi atau ide yang telah didapatnya tersebut dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan dan pengalamannya.

Ketiga, untuk mengevaluasi informasi atau ide, Dalam mengevaluasi suatu informasi, penyimak perlu mempertimbangkan sesuatu yang disimak dengan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya. Setelah dilakukan evaluasi penyimak dapat mengemukakan pendapat, menolak pendapat, meragukan informasi yang diterima, menyimpulkan ide pokok, dan menilai kebenaran informasi tersebut,

Keempat, untuk mendapat inspirasi Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada berbagai masalah yang belum tentu dapat segera diselesaikan atau dipecahkan. Untuk keperluan inilah kadang-kadang dibutuhkan suatu kegiatan menyimak, baik menyimak pembicaraan seseorang, pidato dalam pertemuan, cerita tentang pengalaman hidup. Dengan demikian tadi sebenarnya penyimak bertujuan mendapat sesuatu inspirasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya;

Kelima, untuk memperoleh hiburan, Manusia sering dihadapkan pada beberapa kesibukan dan masalah. Saat pikiran jenuh karena terlalu lelah dibutuhkan suatu hiburan. Untuk memperoleh hiburan tersebut dapat dilakukan dengan menyimak lagu-lagu, tayangan televisi, atau pertunjukkan langsung, Keenam, untuk memperbaiki kemampuan berbicara; Perlu diketahui bahwa berbicara itu tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memperlancar tingkat kemampuan berbicara dapat ditempuh lewat menyimak pembicaraan orang lain. Hal ini tampak ketika sedang belajar bahasa asing.

(5)

Kegiatan menyimak mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Tarigan (2008: 38-52) membagi jenis menyimak menjadi menyimak ekstensif dan intensif. Pertama, menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak diperlukan bimbingan langsung dari seorang guru. Menyimak ekstensif dibagi menjadi dua yakni menyimak sosial (social listening) dan menyimak pasif (passive listening).

 Menyimak sosial (social listening) atau menyimak sopan biasanya berlangsung dalam situasi-situasi sosial tempat orang-orang mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir. Mereka saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respon-respon yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan. Menyimak sosial paling tidak mencakup dua hal, yaitu: (1) menyimak secara sopan santun dengan penuh perhatian terhadap percakapan atau obrolan dalam situasi-situasi sosial dengan suatu maksud, (2) memahami peranan-peranan pembicara dan menyimak dalam proses komunikasi tersebut (Anderson melalui Tarigan, 2008: 41).

(6)

Kedua, menyimak intensif, kegiatan ini diarahkan pada suatu kegiatan yang diawasi dan dikontrol pelaksanaannya. Menyimak intensif meliputi menyimak kritis (critical listening), menyimak konsentratif (concentrative listening), menyimak kreatif (creative listening), menyimak eksploratif (exploratory listening), menyimak interogatif (interrogative listening) dan menyimak selektif.

 Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak untuk mencari kesalahan atau kekeliruan serta butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara, dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Sedangkan, menyimak konsentratif (concentrative listening) sering disebut juga menyimak telaah. Hal ini mencakup kegiatan mencari petunjuk, hubungan, informasi, memperoleh pemahaman, memahami ide-ide, dan mencatat fakta-fakta yang terdapat dalam simakan.

 menyimak kreatif (creative listening) adalah kegiatan dalam menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh apa-apa yang disimaknya. Lain halnya dengan

 menyimak eksploratif (exploratory listening), kegiatan ini bersifat menyelidik adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.

(7)
(8)

BAB III

METODE PENULISAN A. Jenis Tulisan

Jenis penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu penelitian pustaka (Library Research) yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan-bantuan materi dari berbagai literatur yang ditulis secara deskriptif.

B. Objek Tulisan

Objek dari karya tulis ini adalah “Analisis aspek pada keterampilan menyimak secara efektif terhadap siswa”

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh dari berbagai jenis sumber yang berbeda untuk mendapatkan kerangka teori mengenai pembahasan masalah. Informasi data yang diperoleh berupa e-jurnal, artikel, dan internet.

D. Teknik Analisis Data

(9)

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Aspek pada keterampilan menyimak

Menyimak merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak tidak sekadar kegiatan mendengarkan tetapi juga memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak secara interaktif dan situasi menyimak secara noninteraktif. Menyimak secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang sejenisnya. Dalam menyimak jenis ini, kita bergantian melakukan aktivitas menyimak dan berbicara.

Oleh karena itu, kita memiliki kesempatan untuk bertanya guna memperoleh penjelasan, meminta lawan bicara mengulang apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat. Kemudian, contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau menyimak dalam acara-acara seremonial. Dalam situasi menyimak noninteraktif tersebut, kita tidak dapat meminta penjelasan dari pembicara, tidak bisa pembicara mengulangi apa yang diucapkan, dan tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.

Berikut ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus mampu menguasai beberapa hal berikut:

a. Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short-term memory);

b. Berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target;

(10)

d. Membedakan dan memahami arti kata-kata yang didengar;

e. Mengenal bentuk-bentuk kata khusus (typical word-order patterns); f. Mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan gagasan;

g. Menebak makna dari konteks;

h. Mengenal kelas-kelas kata (grammatical word classes); i. Menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis;

j. Mengenal perangkat-perangkat kohesif (recognize cohesive devices); k. Mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan unsur-unsur lainnya.

B. Proses Mendengarkan Efektif

Siswa akan lebih mudah dalam menyimak akan meningkat apabila mengetahui teknik dan melakukannya secara efektif. Maka Keterampilan menyimak Seseorang dalam mendengarkan informasi secara efektif memiliki prosesnya, yaitu mendengarkan, pemahaman, mengingat, penafsiran dan mengevaluasi. 1. Mendengarkan

Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada beberapa cara mendengarkan, yaitu:

 Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan lewat nada, raut wajah, gerak dan lain-lain.

 Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak pembicara.

2. Pemahaman

(11)

kata lain topik pembicaraan yang disampaikan, disusun dan diulang kembali sehingga informasi yang disampaikan dapat lebih memahaminya.

3. Mengingat

Setelah memahami informasi yang telah disampaikan, kemudian melakukan pengujian kemampuan berapa besar informasi tersebut dapat disimpan dan dicatat ke dalam suatu memori. Agar informasi dapat disimpan dalam jangka waktu lama, pendengar perlu melakukan konsentrasi penuh terhadap pesan yang dibicarakan. Hal ini bertujuan bahwa apabila sewaktu informasi dibutuhkan kembali, dapat digunakan sesuai apa yang telah didengarkan dan meminimalisir kesalahpahaman. 4. Menafsirkan

Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan ide, harapan dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang disampaikan dihubungankan dengan informasi/pesan yang telah kita dengar, baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya misalkan dari televisi, pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.

5. Mengevaluasi

(12)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembelajaran menyimak sangat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak dalam bahasa Inggris. Sehingga guru pengajar bahasa dituntut untuk dapat memahami konsep sebelum melakukan pembelajaran menyimak. Setelah itu baru menyusun materi ajar yang sesuai dengan kurikulum pembelajaran yang disajikan dalam pengembangan pembelajaran. Dalam pengembangan kemampuan menyimak siswa, seorang guru harus mampu menentukan metode yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.

B. Saran

1. Sebaiknya pengajar menggunakan media pembelajaran yang membuat pembelajar lebih tertarik dalam proses belajar mengajar.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Id, linguistic. Pengajaran menyimak http://linguistikid.com/pengajaran-menyimak-bahasa-inggris/

Hidayat,Riswanto, mendengarkan efektif,

https://riswantohidayat.wordpress.com/komunikasi/komunikasi-verbal/mendengarkan-efektif/ (Online) 1 Mei 2017

Rises,nayyan. (2011). Pembelajaran listening dalam bahasa inggris. https://nayyanrises.wordpress.com/2011/10/08/pembelajaran-listening-dalam-bahasa-inggris/ (Online) 26 April 2017

Syuhendra,Putut. (2015). Keterampilan aspek berbahasa. http://pututsyuhendra.blogspot.co.id/2015/10/keterampi8lan-berbahasa-aspek.html (Online) 27 April 2017

Tarigan, Henry Guntur. (2008a). Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Saran yang dapat penulis ajukan berkaitan dengan penelitian ini yaitu (1) guru mata pelajaran bahasa Indonesia diharapkan menggunakan metode diskusi panel dalam kegiatan

Tempat : Kantor Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bone Bolango d/a Desa Ulanda Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Diharapkan

Tinjauan aksiologi manajemen kelas teori belajar sibernetik berkenaan dengan bagaimana cara mengelola pembelajaran yang baik, yakni dengan menempatkan peran penting

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat 25 butir soal tes diagnostik two-tier yang dikembangkan pada penelitian ini telah

 Mengukuhkan jual beli dengan persaksian atau catatan (dokumentasi), karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: “Dan persaksikanlah apabila kamu berjual

Penyemprotan atau pengendalian gulma dilakukan masing- masing karyawan 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 13 kep/ 169 pokok tanaman kelapa sawit per karyawan dan hasil yang diperoleh

Segala puji dan syukur penulis pandjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa izin serta rahmat-Nya yang telah memberikan hidayahnya yang berupa ketekunan dan kemampuan serta