MA’RIFATUN HASANAH 2014017081
AKUNTANSI / 4A3
AUDIT SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN
Siklus perolehan dan pembayaran meliputi dua golongan transaksi yang berbeda, yaitu : Perolehan barang dan jasa dan pengeluaran kas untuk perolehan tersebut. Retur pembelian dan pengurangan harga juga merupakan satu golongan transaksi, tetapi untuk kebanyakan perusahaan jumlahnya tidak material.
Siklus perolehan dan pembayaran melibatkan setiap keputusan dan proses yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa guna
menjalankan operasi perusahaan. Siklus tersebut biasanya dimulai dengan pengajuan permintaan pembelian oleh seorang pegawai berwenang yang
membutuhkan barang atau jasa dan berakhir dengan pembayaran atas setiap manfaat yang diterima.
Pemeriksaan Atas Asset Tak Berwujud
Asset nonmoneter yang tidak dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik.
TUJUAN PEMERIKSAAN ASET TAK BERWUJUD
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas asset tak berwujud.
2. Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan asset tak berwujud didukung oleh bukti yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh pejaabat perusahaan yang berwenang.
3. Untuk meneriksa apakah asset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan masih mempunyai kegunaan dimasa yang akan dating manfaatnya lebih dari satu tahun.
4. Untuk memeriksa apakah amortisasi asset tak berwujud dilakukan sesuai dengan standart akuntansi keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
5. Untuk memeriksa apakah hasil/ pendapatan yang diperoleh dari asset tak berwujud sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan.
6. Untuk memeriksa apakah penyajian asset tak berwujud dalam laporan keuangan sudah dilakukan sesuai dengan standart akuntansi keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
Audit Prosedur Atas Asset Tak Berwujud
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas asset tak berwujud.
2. Minta perincian asset tak berwujud pertanggal laporan posisi keuangan neraca yang antara lain menunjukkan saldo awal, penambahan,
3. Cocokan saldo awal dan saldo akhir ke buku besar lalu check footing dan croos footing.
4. Periksa penambahan asset tak berwujud.
5. Periksa amortisasi dan penghapusan jika ada asset tak berwujud. 6. Periksa perjanjian yang dibuat entitas dengan pihak ketiga yang ingin
mengunakan hak paten hak cipta dan franchise yang dimiliki perusahaan. 7. Periksa apakah penyajiann asset tak berwujud dalam laporan keuangan
sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Pemeriksaan Liabilitas Jangka Pendek
Tujuan Pemeriksaan Liabilitas Jangka Pendek
a. Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek.
b. Liabilitas jangka pendek yang tercantum dilaporan posisi keuangan oleh bukti yang lengkap dan berasal dari transaksi yang terjadi.
c. Semua liabilitas jangka pendek perusahaan sudah tercatat pertanggal laporan keuangan neraca.
d. Biaya yang ditangguhkan (accrued expenses) jumlahnya wajar atau tidak, jika terlalu besar berarti laba akan dilaporkan terlalu kecil demikian
sebaliknya.
e. Kewajiban sewa (leasing).
f. Seandainya ada liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing maka sudah dikonversikan kedalam rupiah.
g. Biaya bunga dan bunga yang terutang dicatat pertanggal laporan neraca. h. Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan. Prosedur Pemeriksaan Liabilitas Jangka Pendek
a. Mempelajari internal control atas liabilitas jangka pendek.
b. Minta rincian dari liabilitas jangka pendek, utang atau liabilitas lainnya kemudian periksa penjumlahan saldonya dengan saldo utang yang ada dikewajiban buku besar.
c. Mencocokan saldo utang usaha antara supplier dan subsidiary ledger. d. Periksa bukti pendukung dari saldo utang kepada beberapa supplier. e. Jika terdapat monthly statment of account dari supplier maka harus
dilakukan rekonsiliasi antara saldo utang dengan saldo subsidiary ledger utang.
f. Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa supplier yang saldonya besar maupun yang saldonya tidak berubah sejak tahun
sebelumnya.
g. Periksa pembayaan sesudah tanggal laporan posisi keuangan untuk mengetahui apakah ada liabilitas yang belum dicatat.
h. Seandainya ada utang kepada bank dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun kredit overdraft, maka periksa surat perjanjian kreditnya.
Pemeriksaan Liabilitas Jangka Panjang
Sifat Dan Contoh Menurut PSAK :
1. Jangka waktu Perjanjian pinjaman lebih dari dua belas bulan, 2. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan
pendanaan jangka panjang,
3. Perjanjian pembiayaan kembali yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.
Tujuan Pemeriksaan Liabilitas Jangka Panjang
1. Terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang.
2. Liabilitas jangka panjang menjadi kewajiban perusahaan sudah dicatat seluruhnya pertanggal laporan posisi keuangan neraca dan diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.
3. Liabilitas jangka panjang yang tercantum dilaporan posisi keuangan neraca betul betul merupakan kewajiban perusahaan.
4. Liabilitas jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aset yang dijaminkan sudah di identifikasi.
5. Liabilitas jangka panjang dalam valuta asing pertanggal laporan posisi keuangan neraca sudah dikonversikan kedalam rupiah.
6. Biaya bunga dan bunga yang terutang serta amortisasi telah dicatat pertanggal posisi keuangan.
7. Biaya bunga liabilitas jangka panjang benar benar dicatat secara akurat dan merupakan beban perusahaanSemua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi bank default. 8. Liabilitas jangka panjang sudah direklasifikasi sebagai kewajiban lancer
Audit Prosedur Yang Disarankan
a. Pelajari dan evaluasi internal control atas liabilitas jangka panjang. b. Priksa ringkasan perubahan liabilitas jangka panjang berikut
discount,premium, dan bunga selama periode yang diperiksa.
c. Kirim konfirmasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai plafon kredit, saldo pertanggal laporan posisi keuangan neraca, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit.
d. Minta salinan perjanjian kredit untuk permanen file.
e. Periksa apakah perolehan, penambahan liabilitas jangka panjang sudah mendapatkan persetujuan dari dewan komisaris, direksi, pemegang saham.
f. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga, dan amortisasi dari obligasi.
g. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wesel bayar yang diperpanjang.
i. Bila ada utang leasing, periksa pencatatan dan penyajiannya sudah seusai dengan standar akuntansi atau belum.
j. Periksa liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo setahun yang akan datang sehingga direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek.
k. Memeriksa liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dengan mata uang asing dan selisih kurs sudah dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
l. Melakukan penelaahan analisis liabilitas jangka panjang dan bunganya. m. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang dilaporan