INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF
Adi Wijayanto*, L. Kwin Pudjiastuti*, I. Putu Susila**
ABSTRAK
PEMBUATAN DATABASE BERBASIS MYSQL SERVER PADA SISTEM PEMANTAU RADIASI TERPUSAT INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Untuk mengetahui paparan radiasi di ruang proses dan merespon dengan efektif terhadap ketidaknormalan pada proses pengolahan limbah radioaktif, telah dilakukan pembuatan database berbasis MySQL server untuk program sistem pemantau radiasi terpusat, sedangkan untuk program penampil data secara visual menggunakan program visual C#. Program sistem pemantau radiasi terpusat berbasis visual C# dan MySQL server pada Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif untuk melengkapi sistem pemantauan yang ada saat ini. Ruang proses yang dipantau secara telemetri, meliputi ruang kompaksi, sementasi dan tempat penyimpanan sementara 1 dan 2. Tujuan program sistem pemantau radiasi terpusat berbasis visual C# dan MySQL
server berbasis opensource ini untuk mengetahui paparan radiasi pada keempat daerah kerja tersebut
secara cepat sehingga dibutuhkan sebuah sistem pemantau paparan radiasi gamma terpusat. Data laju dosis radiasi detektor dari setiap ruangan secara kontinyu per 2 detik dikirim dan diolah dengan komputer dan disimpan dalam database MySQL Server yang terdiri dari tabel-tabel, serta alarm yang berfungsi sebagai indikator jika melebihi batasan aman radiasinya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan data laju dosis yang ditunjuk monitor radiasi dengan data laju dosis yang dikirim ke server. Hasil pada pengujian ini yaitu data laju dosis yang ditunjuk monitor radiasi sama dengan data laju dosis yang dikirim ke server, sehingga dinyatakan valid. Data tersebut dapat digunakan sebagai informasi dini kepada pekerja radiasi dan untuk evaluasi keselamatan pekerja radiasi di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
Kata kunci: database, MySQL, Open source, Visual C#, Limbah radioaktif
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF MYSQL SERVER DATABASE OF CENTRALIZED RADIATION MONITORING SYSTEM RADIOACTIVE WASTE THREATMENT INSTALLATION. For finding the radiation exposure in the process room and to respond effectively for abnormalities in the processing of radioactive waste, has made the manufacture of MySQL-based database server for a centralized program of radiation monitoring systems, while for display program using visual C#. Centralized system of radiation monitoring program based visual C # and MySQL server on Radioactive Waste Treatment Installation to supplement the existing monitoring system at this time. All the rooms will be monitored by telemetry process, including compaction, cementation and temporary storage areas 1 and 2 rooms. The purpose of radiation monitoring system is a centralized program based visual C # and MySQL server is to determine the radiation exposure in the four areas of work quickly so it takes a telemonitoring system of centralized exposure to gamma radiation. Dose rate data from the detector will be sent in the table of database MySQL Server periodically 2 second and will be received in computer server. The function test is done by comparing the rates of dose-appointed monitor dose rate radiation
*Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN Serpong, e-mail: adi_w@batan.go.id
with the data sent to the server. The results in these tests the data were appointed monitor dose rate radiation dose rate with the data sent to the server, so declared invalid. Data can be used as advance information to the radiation workers and to evaluate the safety of radiation workers in Radioactive Waste Technology Center (RWTC).
Keywords: database, MySQL, Open source, Visual C#, and Radioactive Waste
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Undang-Undang No 10 tahun 1997, tentang Ketenaganukliran pasal 23, mengamanatkan bahwa Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) merupakan satu-satunya fasilitas yang dimiliki oleh badan pelaksana yang mengelola limbah radioaktif di Indonesia, sehingga sumber daya dan pengelolaannya perlu diperhatikan dan ditingkatkan untuk menjamin keselamatan masyarakat dan lingkungan.[1]
Fasilitas yang ada di IPLR terdiri dari unit evaporasi, unit kompaksi, unit sementasi, unit insenerasi dan tempat penyimpanan sementara limbah hasil olahan dan sumber bekas. Saat ini IPLR memiliki dua gedung penyimpanan limbah yaitu Interm Storage (IS) 1 dan 2. Limbah radioaktif yang diolah di IPLR berasal dari beberapa instalasi penelitian yang ada di BATAN dan dari instansi luar seperti industri dan rumah sakit yang mempergunakan bahan radioaktif sebagai salah satu kegiatannya. Dengan semakin banyaknya pengguna bahan/ sumber radioaktif, maka banyak juga limbah radioaktif yang dihasilkan, sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan paparan radiasi pada saat proses pengolahan dan penyimpanan sementara di Interm Storage.
Pada dasarnya limbah yang diolah di IPLR adalah limbah dengan aktivitas rendah dan sedang, namun tidak tertutup kemungkinan limbah radioaktif dengan aktivitas tinggi seperti sumber radiasi bekas yang berasal dari industri sehingga akan memberikan paparan radiasi dan berpotensi meningkatnya penerimaan dosis radiasi pada pekerja. Potensi bahaya kontaminasi dimungkinkan dapat terjadi pada proses kompaksi, immobilisasi, laundry maupun dismantling/ kondisioning limbah radioaktif, sehingga pemantauan harus menjadi prioritas untuk menekan serendah mungkin penerimaan dosis radiasi baik dosis radiasi eksterna maupun interna.
Potensi bahaya radiasi eksterna yang relatif tinggi diterima pada saat proses dismantling / conditioning limbah sumber radiasi bekas seperti 226Ra, 137Cs maupun
60
Co, sedangkan pada proses laundry, evaporasi maupun kompaksi potensi bahaya radiasi relatif rendah. [2]
pengelolaan limbah radioaktif yang dilaksanakan secara periodik dan terus menerus. Pengendalian daerah kerja juga sebagai upaya untuk memenuhi peraturan yang telah dikeluarkan dalam melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja dari potensi bahaya radiasi dan non radiasi yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 tentang “Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif ” dan Keputusan Kepala BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 tentang “Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi” [3,4]
Untuk memantau paparan radiasi di beberapa unit pengolahan limbah dan Interm Storage yang posisinya berjauhan dan tidak pada satu lokasi maka membutuhkan waktu dan sumber daya atau petugas yang cukup agar paparan radiasi dapat dipantau dengan cepat. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pemantauan radiasi yang terpusat di suatu ruangan. Sistem pemantau radiasi terpusat menggunakan database yang berbasis MySQL server, sedangkan untuk program secara visual menggunakan program visual C# yang dibuat untuk mengurangi waktu pengukuran paparan radiasi yang dilakukan secara manual. Kelebihan dari program pemantau radiasi terpusat ini adalah dapat diketahuinya secara cepat terjadinya peningkatan paparan radiasi di dalam ruangan tertentu, sehingga lebih cepat pula untuk melakukan evaluasi dan tindakan yang harus diambil agar kondisi kembali normal.
Dalam makalah ini dibahas tentang program pemantau radiasi terpusat di IPLR dengan menggunakan database yang berbasis pada MySQL server. Program ini telah dapat diterapkan di IPLR.
BAHAN DAN TATA KERJA
Bahan yang diperlukan dalam kegiatan ini meliputi :
− Monitor gamma Ludlum 375
− Konverter RS232 ke RS485 dan Konverter RS485 ke RS232
− Program Visual C# Express 2008
− Program MySQL Server
Peralatan yang diperlukan dalam kegiatan ini meliputi :
− Tool Set
− Power Supply
− Komputer Server
− Custom Display
receiver (RX) untuk dihubungkan dengan keempat monitor radiasi. Data dari monitor radiasi diolah menggunakan database berbasis MySQL server untuk program sistem pemantau radiasi terpusat, sedangkan untuk program penampil secara visual menggunakan program visual C#. Pengujian dilakukan dengan membandingkan data laju dosis yang ditunjuk monitor radiasi dengan data laju dosis yang dikirim ke server.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Diagram blok sistem telemonitoring paparan radiasi secara kontinyu dan terpusat berbasis komputer pada Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif ditampilkan pada Gambar 1.
Lokal Monitor Perangkat Interface Komputer
Gambar 1. Diagram Blok Sistem Telemonitoring Paparan Radiasi Terpusat
Sistem pemantau radiasi di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR) terdiri dari gamma monitor dengan detektor NaITL dan dose rate meter berfungsi untuk mendapatkan data hasil pengukuran paparan radiasi/ laju dosis daerah kerja, seperti ruang kompaksi, sementasi, IS-1 dan IS-2 kemudian datanya dikirimkan ke komputer melalui komunikasi serial. Konverter RS-232 ke RS-485 berfungsi untuk mengubah level tegangan dua arah antara RS232/TTL dan RS-485. Konverter RS-485 ke RS-232 berfungsi untuk mengubah level tegangan dua arah antara RS-485 dan RS232/TTL. Konverter RS-232 ke Universal Serial Bus (USB) berfungsi untuk mengubah level tegangan dua arah antara RS232/TTL dan USB. Komputer berfungsi
untuk sebagai pengolah data menggunakan data logger atau database berbasis MySQL server untuk program sistem pemantau radiasi terpusat, sedangkan untuk program penampil secara visual menggunakan program visual C#. Tampilan alarm berfungsi untuk memberikan informasi dini kepada pekerja radiasi jika terjadi paparan radiasi melebihi batas aman radiasi daerah kerja. Microcontroller dan display berfungsi untuk mengolah data yang diberikan oleh komputer, kemudian ditampilkan dengan custom display.
Program penampil secara visual dibuat dengan menggunakan program visual C#. Ruangan yang dipantau laju dosis radiasinya di R. IS-1, R. IS-2, R. Kompaksi, R. Sementasi.
Data yang ditampilkan meliputi nama ruangan (Station), tanggal (Date), Laju Dosis (Doserate) dalam µSv/jam, Dosis (Dose) dalam µSv, Batasan Alarm/ Daerah Kerja (Threshold) dan Simbol Alarm (Alarm).
Data laju dosis yang ditampilkan tersimpan dalam database MySQL server dan dapat ditampilkan secara grafik maupun tabel.
Gambar 2. Tampilan Program Sistem Pemantau Radiasi Terpusat Instalasi
Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR)
device
Gambar 3. Diagram Entity Relationship Struktur Database Program Sistem
Pemantau Radiasi Terpusat IPLR
Nama database pada diagram diatas adalah ‘ixradmon’ dan untuk nama tabel adalah ‘alarm’, ‘applog’, ‘device’, ‘measurement’, ‘rawdata’, ‘vcount’ dan ‘vrecent’. Tabel ‘alarm’ terdiri dari serid (serial id) yaitu identitas dari monitor radiasi, dtoa (date of alarm) tanggal saat terjadi alarm. Fungsi komponen pada struktur database dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Fungsi Komponen pada Struktur Database
Struktur Database
Fungsi
alarm sebagai tabel sub rutin jika terjadi alarm, yaitu laju dosis radiasi melebihi batasan.
serid sebagai kode identitas device pengukuran laju dosis dalam ruang tertentu
dtoa waktu (tanggal dan jam) terjadinya alarm
lvl level, sebagai tingkatan alarm, alert, alarm, dan lain-lain
mvalue nilai pengukuran laju dosis
thvalue batas nilai pengukuran laju dosis untuk alarm
ack tindak lanjut oleh petugas
pic petugas (nama) yang menindaklanjuti
note catatan petugas
i_op tanggal dan jam tindak lanjut
i_flag jenis tindak lanjut, abaikan , konfirmasi, evakuasi
applog sebagai tabel sub rutin untuk menyimpan log aplikasi eror, time out, dan sebagainya
# nomor urut log data karena eror
column kolom untuk id atau msg
type tipe data
collation kolasi data
attribute atribut adata
null data sama dengan nol
default data awal pengaturan
ekstra data sesuai kondisi
action ubah data atau hapus data
device sebagai tabel sub rutin peralatan/monitor radiasi yang terpasang dalam ruangan tertentu
serid sebagai kode identitas device pengukuran laju dosis dalam ruang tertentu
name nama station/ kode detektor
location nama ruangan yang dipantau laju dosis radiasinya
vth nilai terkini untuk setting ambang alarm
audiopath nada atau suara untuk bunyi alarm
description penjelasan dari ruangan yang dipantau laju dosis radiasinya
measurement sebagai tabel sub rutin pengukuran laju dosis radiasi ruangan tertentu
serid sebagai kode identitas device pengukuran laju dosis dalam ruang tertentu
doserate laju dosis radiasi pengukuran setiap 2 detik
dose dosis radiasi pengukuran setiap 2 detik
stat kondisi ‘0’ jika tidak ada raw data kondisi ‘1’ jika ada raw data
rawdata sebagai tabel sub rutin data laju dosis dalam baris
serid sebagai kode identitas device pengukuran laju dosis dalam ruang tertentu
dtom waktu (tanggal dan jam) saat pengukuran laju dosis
val raw data yang dikirim oleh device
vcount sebagai tabel sub rutin tampilan jumlah data
id serid, sebagai kode identitas device pengukuran laju dosis dalam ruang tertentu cnt Jumlah data pengukuran
lastdaq waktu (tanggal dan jam) terakhir saat pengambilan data vrecent sebagai tabel sub rutin tampilan data sekarang
Perintah yang digunakan untuk membuat database adalah sebagai berikut: /* create the database */
CREATE DATABASE IF NOT EXISTS ixradmon; /* select it */
USE ixradmon;
Database juga dapat ditampilkan dengan menggunakan program phpMyAdmin dengan struktur database sebagai berikut:
Gambar 4. Struktur Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Terpusat IPLR Menggunakan MySQL Server
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel alarm database ixradmon sebagai berikut :
/* alarm */
CREATE TABLE IF NOT EXISTS alarm (
serid INT UNSIGNED NOT NULL, dtoa DATETIME NOT NULL, lvl TINYINT NOT NULL, mvalue DOUBLE NOT NULL, thvalue DOUBLE NOT NULL, ack BIT NOT NULL DEFAULT 0,
pic VARCHAR(100),
note VARCHAR(255),
i_op DATETIME,
i_flag TINYINT NOT NULL DEFAULT 0, PRIMARY KEY(dtoa, serid)
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘alarm’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 5. Tabel ‘alarm’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Terpusat IPLR
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel applog database ixradmon sebagai berikut :
/* applog data */
CREATE TABLE IF NOT EXISTS applog (
ts TIMESTAMP,
id TINYINT NOT NULL,
msg TEXT,
PRIMARY KEY(ts)
);
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘applog’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 6. Tabel ‘applog’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel device database ixradmon sebagai berikut :
/* devices */
CREATE TABLE IF NOT EXISTS devices (
serid INT UNSIGNED NOT NULL, name VARCHAR(255) NOT NULL, location VARCHAR(255) NOT NULL, vth DOUBLE NOT NULL,
audiopath VARCHAR(255), description VARCHAR(255),
PRIMARY KEY(serid)
);
INSERT INTO devices VALUES(3002, "R. Kompaksi", "Gedung 50", 0, "c:\\windows\\media\\ding.wav", "PTLR");
INSERT INTO devices VALUES(3003, "R. Sementasi", "Gedung 50", 0, "c:\\windows\\media\\ding.wav", "PTLR");
INSERT INTO devices VALUES(1, "R. IS-1", "Gedung IS-1", 0, "c:\\windows\\media\\ding.wav", "Ruang IS-1A PTLR");
INSERT INTO devices VALUES(2, "R. IS-2", "Gedung IS-2", 0, "c:\\windows\\media\\ding.wav", "Ruang IS-2A PTLR");
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘devices’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 7. Tabel ‘devices’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel measurement database ixradmon sbb : /* create necessary table */
CREATE TABLE IF NOT EXISTS measurement (
serid INT UNSIGNED NOT NULL, dtom DATETIME NOT NULL,
doserate DOUBLE UNSIGNED NOT NULL, dose DOUBLE UNSIGNED,
stat BIT NOT NULL DEFAULT 0, PRIMARY KEY(serid, dtom) );
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘measurement’ dari database‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 8. Tabel ‘measurement’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau
Radiasi Terpusat IPLR
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel rawdata database ixradmon sbb : /* raw data */
CREATE TABLE IF NOT EXISTS rawdata (
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘rawdata’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 9. Tabel ‘rawdata’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Terpusat IPLR
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel vcount database ixradmon sbb : /* create recent data count */
DROP VIEW IF EXISTS `vcount`;
CREATE VIEW vcount AS SELECT serid AS id, COUNT(*) AS cnt, MAX(dtom) AS lastdaq FROM measurement GROUP BY serid;
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘vcount’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 10. Tabel ‘vcount’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Perintah yang digunakan untuk membuat tabel vrecent database ixradmon sbb : /* create recent data view */
DROP VIEW IF EXISTS `vrecent`;
CREATE VIEW vrecent AS SELECT serid AS id, MAX(dtom) AS dt FROM measurement GROUP BY serid;
Data yang ditampilkan jika memilih tabel ‘vrecent’ dari database ‘ixradmon’, sebagai berikut:
Gambar 11. Tabel ‘vrecent’ Database ‘ixradmon’ Program Sistem Pemantau Radiasi
Terpusat IPLR
Pengujian dilakukan dengan membandingkan data laju dosis yang ditunjuk monitor radiasi dengan data laju dosis yang dikirim ke server. Hasil pada pengujian ini yaitu data laju dosis yang ditunjuk monitor radiasi sama dengan data laju dosis yang dikirim ke server,sehingga dinyatakan valid.
KESIMPULAN
1. Program sistem pemantau radiasi terpusat di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan menggunakan database berbasis MySQL server untuk program sistem pemantau radiasi terpusat, sedangkan untuk program penampil secara visual menggunakan program visual C# dibuat untuk meningkatkan efektivitas pengukuran laju dosis radiasi.
2. Data yang disediakan dapat digunakan sebagai informasi dini kepada pekerja radiasi dan untuk evaluasi keselamatan pekerja radiasi di PTLR.
3. Program sistem pemantau radiasi terpusat pada Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif diharapkan dapat menjadi konsep pemantauan dan diaplikasikan di semua fasilitas nuklir lainnya di Kawasan Nuklir Serpong (KNS).
DAFTAR PUSTAKA
1.
ANONIM, “Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1997 Tentang Ketenaganukliran”.2.
ANONIM, “Peraturan Pemerintah No 33 tahun 2007 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion”.3.
ANONIM, “Peraturan Pemerintah No 27 tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif”.4.
CEMBER, HERMAN, “Introduction to Health Physics”, United States of America, Pergamon Press, 1983.5.
PUTRA, AGFIANTO EKO, “Belajar Microcontroller AT89S51/52/55 Teori dan Aplikasinya”, Edisi 2, Yogyakarta : Penerbit Gaya Media 2002.6.
PUTRA, AGFIANTO EKO, “Teknik Antar Muka Komputer Konsep dan Aplikasi”, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002.7.
TOCCI, RONALD J, “Digital Systems Principles and Application”, United States of America: Prentise/Hall International, Inc, 1980.8.
www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc0368.pdf, diakses Oktober 2011.9.
www.batan.go.id/ptlr, diakses Oktober 2011.10.
www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/Pengukuran_Radiasi, diakses Oktober 2011.11.
www.instructables.com/id/LED-Scolling-Dot-Matrix-Font-Graphics-Generator-/ diakses Oktober 2011.DISKUSI
SAHRUL HIDAYAT
1. Mengapa menggunakan database MySQL, apa keunggulannya?
2. Detektor apa yang digunakan, apa sistem yang digunakan untuk komunikasi dengan server?
3. Apa keunggulan sistem yang dibuat dengan dosimeter yang biasa digunakan apa?
ADI WIJAYANTO
1. MySQL server adalah database berbasis open source, memiliki keunggulan pengembangannya lebih fleksibel karena dapat diakses secara lokal maupun internet, dan dapat menggunakan PHP, visual C, VB net, dan lain-lain.
3. Keunggulan sistem yang dibuat yaitu sebagai informasi dini ketika ada ketidakabnormalan laju dosis radiasi daerah kerja, sehingga pekerja radiasi mengetahui nilai laju dosis radiasi terlebih dahulu.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Adi Wijayanto
2. Instansi / Unit Kerja : PTLR BATAN
3. Pekerjaan / Jabatan : Staff Bidang Keselamatan dan Lingkungan Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
4. Riwayat Pendidikan : S1 Teknik Elektro Universitas Indonesia 5. Pengalaman Kerja : 4 Tahun
6. Organisasi Profesional : Pranata Nuklir 7. Publikasi Ilmiah yang pernah disajikan/diterbitkan :
a. “Perancangan dan Pembuatan Program untuk Mengitung Kontaminasi Udara dan Permukaan” (Seminar Hasil Penelitian PTLR Tahun 2011)