• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: kontribusi tempat wisata air hangat Nganget, kondisi ekonomi Pendahuluan - KONTRIBUSI TEMPAT WISATA AIR HANGAT NGANGET TERHADAP KONDISI EKONOMI RUMAH TANGGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kata kunci: kontribusi tempat wisata air hangat Nganget, kondisi ekonomi Pendahuluan - KONTRIBUSI TEMPAT WISATA AIR HANGAT NGANGET TERHADAP KONDISI EKONOMI RUMAH TANGGA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI TEMPAT WISATA AIR HANGAT NGANGET TERHADAP KONDISI

EKONOMI RUMAH TANGGA

oleh :

Elok Ayu Khumaerok Ertika Subekti & Hendri Purwito Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Negeri Malang

ABSTRAK

Objek wisata di Kabupaten Tuban yaitu wisata alam, budaya, dan buatan. Objek wisata air hangat Nganget salah satunya objek wisata alam air hangat di kecamtan Kenduruan. Desa Sidorejo memiliki penduduk yang tingkat pendidikannya rendah, pekerjaan bergantung pada potensi alam (pertanian) dan pendapatan yang diperoleh belum mencukupi kebutuhan rumah tangga. Adanya objek wisata air hangat Nganget mampu memberikan tambahan pendapatan ekonomi rumah tangga yang terlibat dalam aktivitas tempat wisata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi tempat wisata air hangat Nganget terhadap kondisi ekonomi rumah tangga Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban. Metode penelitian deskriptif dengan jumlah responden 40 orang. Tehnik pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis data deskriptif kuantitatif dengan tabulasi tunggal dan kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat wisata air hangat Nganget berpengaruh terhadap kontibusi ekonomi rumah tangga yang terlibat secara langsung dalam aktivitas ekonomi. Rata – rata kontribusi yang diperoleh sebanyak 49,22% dan pendapatan tambahan sebanyak Rp.1.049.575 per bulan. Adapun pekerjaan di objek wisata air hangat Nganget seperti pedagang, tukang pijat, tukang parkir, kebersihan, keamanan dan penjaga loket.

Kata kunci: kontribusi tempat wisata air hangat Nganget, kondisi ekonomi

Pendahuluan

Negara Indonesia memiliki potensi alam yang sangat beragam baik flora, fauna, peninggalan sejarah, dan seni budaya. Hal inilah yang menjadikan modal bagi bangsa Indonesia untuk mengembangkan usaha dan peningkatan kepariwisataan. Dengan potensi wisata yang dimiliki memungkinkan peluang peningkatan penerimaan Negara dari sektor pariwisata (Dirjen-pariwisata, 2004).

(2)

Kajian geografi sosial menekankan pada manusia sebagai makhluk sosial. Dalam kehidupan manusia selalu menghadapi permasalahan interaksi, baik antar manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia sendiri. Manusia tidak dapat meninggalkan interaksinya dengan lingkungan alam sekitarnya, karena dari lingkungan alam manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Fatchan, 2006:10).

Propinsi di Indonesia yang memiliki potensi wisata salah satunya adalah Jawa Timur. Propinsi Jawa Timur dijadikan sebagai salah satu daerah kunjungan wisata baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan di Jawa Timur mengalami peningkatan. Angka kunjungan wisatawan pada tahun 2010 mencapai 24 juta wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 10% per tahun (Bappeda Jawa Timur, 2011). Hal ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Propinsi Jawa Timur

Tahun Kunjungan Banyaknya pengunjung

2008 18.112.171 orang

2009 23.179.713 orang

2010 25.148.283 orang

2011 27.100.678 orang

Sumber: (Propinsi Jawa Timur dalam Angka 2012)

Kabupaten di Jawa Timur yang memiliki potensi wisata salah satunya adalah Kabupaten Tuban. Luas wilayah daratan Kabupaten Tuban adalah 1.839,94 km2. Secara geografis Kabupaten Tuban di bagi menjadi beberapa tipologi kawasan yaitu pegunungan, dataran, dan pesisir. (Bappeda Kab. Tuban, 2012).

(3)

Kecamatan Kenduruan. Selain itu wisata buatan di Kabupaten Tuban antara lain pemandian Bektiharjo di kecamatan Semanding, serta Terminal dan Wisata Laut Tuban Kambang Putih, (RTRW Kab. Tuban, 2012).

Usaha pemerintah dalam memajukan pariwisata di suatu daerah, sudah mengetahui betapa pentingnya keterlibatan masyarakat setempat dalam menunjang kegiatan pariwisata. Dukungan masyarakat setempat sangat penting untuk tujuan pembangunan pariwisata di daerah. Pemerintah menyadari daya tarik dan potensi Daerah Tujuan Wisata (DTW), tidak cukup hanya didukung dengan prasarana dan prasarana pendukung pariwisata saja, tetapi perlu adanya dukungan dan kesiapan dari masyarakat setempat untuk terlibat dalam industri pelayanan dan jasa pariwisata. Keterlibatan masyarakat di Daerah Tujuan Wisata (DTW), sangatlah penting untuk mengantisipasi suatu kendala, selain itu masyarakat di Daerah Tujuan Wisata berfungsi sebagai subjek pembangunan yang langsung merasakan dampak subjek pembangunan di daerah (Harry, dkk, 1995:2).

Kecamatan Kenduruan, terdapat wisata alam yaitu wisata air hangat Nganget (sumber air hangat). Sumber air hangatnya mengandung kadar belerang. Selain memiliki sumber air hangat di Kecamatan Kenduruan mempunyai objek wisata lain yaitu wisata alam hutan jati dan air grojogan Nganget berada di lokasi wisata air hangat Nganget. Wisata budaya yang terdapat di air hangat Nganget yaitu adanya kenyakinan cerita sejarah Wali Sogo (Sunan Bonang, melalukan perjalanan dan singgah di Objek wisata ini).

Air Hangat Nganget terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban. Berjarak sekitar 7,5 km dari kecamatan Kenduruan dan berjarak ± 61 km dari pusat kota Tuban. Aksesbilitas untuk menuju ke objek wisata air hangat Nganget dapat ditempuh dari arah Utara yaitu Bulu - Jatirogo – Kenduruan. Arah Timur yaitu Montong – Singgahan – Bangilan – Kenduruan.

Wisata ini berlokasi di kawasan hutan dalam penguasaan Perhutani KPH Jatirogo, BKPH Bangilan dan RPH Sidorejo, tetapi sekarang telah diserahkan di Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat. Secara administrasi lokasinya masuk di Kesatuan Pemangkuan Hutan Perhutani Jatirogo (KPH Jatirogo). Sekarang ini, pemilik objek wisata tersebut adalah masyarakat lokal yang mendiami atau bertempat tinggal di sekeliling objek wisata tersebut. Objek wisata tersebut masih bisa dikatakan wisata alam. Apalagi belum adanya pembangunan sarana prasarana yang lengkap dalam membantu menarik wisatawan untuk datang ke lokasi objek wisata tersebut (Wito, 2013).

(4)

Aktivitas ekonomi yang dilakukan antara lain: berdagang, tukang pijat, keamanan, kebersihan, dan penjaga karcis. Sepanjang perjalanan ke lokasi objek wisata juga ada yang melakukan aktivitas perekonomiannya, misalnya membuka pangkalan ojek, berdagang hasil panen. Dalam melakukan aktivitas perekonomian di tempat wisata, responden memperoleh kontribusi pendapatan dari objek wisata tersebut. Wisata air hangat Nganget secara tidak langsung memberikan peluang kerja dan menambah tingkat pendapatan rumah tangga.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di wilayah desa Sidorejo, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban pada tahun 2015, peneliti menemukan bahwa banyak penduduk berpendidikan rendah, pekerjaan yang bergantung pada potensi lahan, dan pendapatan belum menyukupi kebutuhan rumah tangga. Adanya objek wisata air hangat Nganget mampu memberikan kontribusi sosial ekonomi rumah tangga yang terlibat dalam aktivitas ekonomi di lokasi wisata tersebut. Terkait dengan hal tersebut penulis tertarik untuk menulis lebih jauh mengenai judul ”Kontribusi Tempat Wisata Air Hangat Nganget Terhadap Kondisi Ekonomi Rumah Tangga Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban”.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kontribusi tempat wisata air hangat Nganget terhadap kondisi ekonomi rumah tangga yang terlibat secara langsung dalam kegiatan perekonomian di objek wisata. Lokasi penelitian berada di Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruan Kabupaten Tuban.

Subjek dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang bekerja di tempat wisata air hangat Nganget secara langsung. Jumlah subjek sebanyak 40 orang dan data diambil menggunakan instrumen berupa kuesioner. Data yang sudah terkumpul dimasukkan dalam tabulasi tungga dan rumus kontribusi pendapatan menggunakan analisis deskkriptif kuantitatif.

Pembahasan

(5)

Hasil penelitian menunjukkan kontribusi tempat wisata air hangat Nganget terhadap kondisi ekonomi rumah tangga yang terlibat di lokasi wisata. adanya objek wisata air hangat Nganget memberikan kontribusi pendapatan rumah tangga yang terlibat langsung dalam aktivitas perekonomian di lokasi wisata. adapun kontribusi yang diberikan yaitu terbukannya lapangan pekerjaan baru, tambahan pendapatan rumah tangga, dan memperoleh pekerjaan sampingan dari objek wisata. Rata – rata kontribusi yang diperoleh responden sebanyak 49,22% dan rata – rata pendapatan tambahan sebanyak Rp.1.049.575 per bulan. Adapun temuan – temuan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden Di Objek Wisata Air Hangat Nganget Masyarakat Desa

Sidorejo

Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa karakteristik responden di objek wisata air hangat Nganget memiliki kontribusi terhadap kehidupan sosial masyarakat di Desa Sidorejo. Adapun kontribusi tersebut berikut ini:

a. Penelitian ini, umur responden rata – rata 45,25 tahun tergolong usia produktif (15 – 64 tahun). Pendidikan rata – rata tidak tamat SD, dan jumlah beban tanggungan keluarga rata – rata 4 orang tanggungan. Responden memiliki status menikah, janda, dan dudu. Status yang mendominasi yaitu status menikah. Rata – rata jarak tempat kerja dengan rumah sejauh 4,48 km. Alat transportasi yang digunakan kendaraan pribadi yaitu sepeda motor, bahkan ada yang berjalan kaki. Lama kerja rata – rata yaitu 8,8 jam per hari.

2. Kontribusi Objek Wisata Air Hangat Nganget Terhadap Kondisi Ekonomi

Masyarakat Desa Sidorejo

Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa karakteristik responden di objek wisata air hangat Nganget memiliki kontribusi terhadap kehidupan ekonomi rumah tangga masyarakat di Desa Sidorejo. Adapun kontribusi tersebut berikut ini:

a) Jenis pekerjaan dalam penelitian ini yaitu pekerjaan pokok, sampingan, dan pekerjaan yang berhubungan dengan objek wisata air hangat Nganget. pekerjaan pokok mendominasi yaitu sebagai petani. Pekerjaan yang berhubungan dengan objek wisata air hangat Nganget ada dua yaitu pokok dan sampingan. Pekerjaan pokok yang berhubungan dengan objek wisata yaitu pekerjaan yang setiap harinya responden lakukan, dan memberikan penghasilan tetap tiap satu bulannya. Pekerjaan sampingan yang berhubungan dengan objek wisata air hangat Nganget yaitu jenis pekerjaan responden yang besifat sampingan.

(6)

hangat Nganget yaitu tukang pijat, pedagang, keamanan, kebersihan, tukang parkir, dan penjaga loket.

c) Adanya aktivitas ekonomi di objek wisata air hangat Nganget memberikan kontribusi pendapatan tambahan dalam rumah tangga. Rata – rata tingkat pendapatan yang diperoleh mencapai 49,22% dan pendapatan rata – rata yang diperoleh responden sebanyak Rp1.049.425. Hal ini membuktikan adanya objek wisata air hangat Nganget, memberikan banyak manfaat yang telah diperoleh, terutama manfaat kontribusi ekonomi rumah tangga.

Pembahasan ini akan dikemukaan mengenai keberadaan objek wisata air hangat nganget memberikan kontribusi ekonomi rumah tangga di Desa Sidorejo. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti berikut ini:

1. Kondisi Ekonomi Rumah Tangga di Desa Sidorejo

Adapun jenis pekerjaan yang diserap dari objek wisata air hangat Nganget misalnya sebagai pedagang, tukang pijat, kebersihan, keamanan, penjaga loket (pintu masuk), dan tukang parkir. Pekerjaan yang mendominasi di objek wisata air hangat Nganget sebagai tukang pijat. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya pengunjung yang datang di objek wisata air hangat Nganget setelah refleksi dengan berendam di air hangat, pengunjung berminat dengan jasa pijat yang ditawarkan oleh para tukang pijat.

Pariwisata memberikan andil besar dalam penghapusan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan masyarakat di berbagai daerah yang miskin potensi ekonomi selain potensi alam dan budaya bagi kepentingan pariwisata (Marpaung dan Bahar, 2002:14). Peningkatan pendapatan responden di objek wisata air hangat Nganget, terjadi pada saat hari libur dan hari – hari besar. Tingkat pendapatan menunjukkan banyaknya pendapatan yang telah di terima oleh responden. Tingkat pendapatan dari pekerjaan pokok (petani) cukup untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari – hari responden. Sebagian responden yang memiliki pekerjaan sampingan dan memperoleh pendapatan tambahan. Adapun perubahan dalam tingkat pendapatan responden dari adanya objek wisata air hangat Nganget.

Tingkat pengeluaran adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Pengeluaran merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari selama kehidupan manusia berlangsung. Pengeluaran ada untuk memenuhi semua kebutuhan manusia setiap harinya. Adapun kebutuhan responden dalam sehari – hari misalnya biaya makan, biaya sekolah anak, dan biaya lain – lain.

(7)

kebutuhan fisik seseorang, bahkan biaya ini tergolong kategori kebutuhan pokok. Sehingga, biaya ini tidak dapat dihindari oleh responden setiap harinya. Dalam penelitian ini responden tergolong penduduk yang sangat konsumtif (biaya makannya terlalu tinggi dibandingkan dengan biaya yang lain). Alasan responden bekerja hanya demi untuk bisa makan setiap harinya. Bahkan uang yang diperoleh responden setiap bulanya sebagian besar habis untuk alokasi biaya makan.

Pengeluaran biaya sekolah anak merupakan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan responden yang memiliki jumlah beban tanggungan anak sekolah dalam rumah tangga. Sebagian responden tidak memiliki jumlah tanggungan anak masih sekolah. Jumlah tanggungan biaya sekolah tergolong tanggungan terberat kedua setelah kebutuhan makan. Pengeluaran biaya sekolah anak antara lain keperluan untuk membeli buku, peralatan sekolah, uang saku dan uang transportasi pergi ke sekolah. Pengeluaran biaya sekolah anak yang dikeluarkan responden rata – rata Rp.437.350 per bulannya.

Biaya lain – lain merupakan pengeluaran biaya rumah tangga selain biaya makan dan biaya sekolah anak. Misalnya pembayaran tagihan listrik, air, kesehatan, pajak, kendaraan, dan alat komunikasi. Responden dalam penelitian ini, mengeluarkan biaya lain – lain yaitu biaya listrik, biaya komunikasi dan transportasi untuk pergi bekerja. Biaya air diakumulasi dalam listrik (pompa air). Rata – rata biaya lain – lain sebanyak Rp.146.650 per bulan. Biaya kesehatan dan pajak kendaraan, tidak responden masukkan dalam kebutuhan lain – lain. responden tidak setiap bulannya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan biaya pajak kendaraan dan kesehatan.

Tingkat pengeluaran rumah tangga juga dipengaruh jarak antara tempat kerja dengan rumah. Semakin jauh jarak rumah dengan tempat kerja semakin besar pengeluaran biaya transportasi menuju lokasi kerja. Jarak antara tempat kerja dengan rumah rata – rata sejauh 4,48 Km. Ditempuh dengan kendaraan pribadi yaitu sepeda motor, bahkan ada yang berjalan kaki. Responden yang bekerja di objek wisata air hangat di dominasi penduduk asli desa Sidorejo yaitu khususnya di Dusun Mojo. Lokasi objek wisata air hangat Nganget berada di dusun Mojo, Desa Sidorejo Kecamatan Kenduruan.

(8)

produktif dan umur tidak produktif, misalnya anak, istri, suami, dan cucu (Depdiknas, 2008:721).

Jam kerja adalah seluruh waktu yang digunakan untuk aktifitas kerja. Rata – rata responden memiliki jam kerja sebanyak 8,8 jam/hari. Masuk kerja di mulai pukul 07.30 sampai 17.30 WIB. Tabungan merupakan suatu penyisihan dari sisa pendapatan yang sudah dibelanjakan (dikonsumsikan). Tabungan berfungsi sebagai investasi mempersiapakan kebutuhan mendadak dan cara hidup hemat. Rata – rata tabungan responden sebanyak Rp.206.425 per bulan. Responden yang memiliki tabungan sebanyak 40%, dan belum punya sebanyak 60%. Uang yang diperoleh hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Cara menabung dibelikan hewan ternak, misalnya sapi, dan lain – lain.

2. Kontribusi Objek Wisata Air Hangat Nganget Terhadap Kondisi Ekonomi

Masyarakat Desa Sidorejo

Kontribusi objek wisata air hangat Nganget terhadap kondisi ekonomi rumah tangga di Desa Sidorejo. Pada dasarnya kontribusi ekonomi merupakan sumbangan yang telah diberikan oleh objek wisata air hangat Nganget dalam kehidupan sehari – hari, terutama masyarakat yang melakukan aktifitas perekonomian di wisata air hangat Nganget. Tingkat pendapatan responden mengalami perubahan. Sebelum adanya objek wisata air hangat Nganget rata – rata responden memiliki pekerjaan pokok sebagai petani dan sebagian responden memiliki pekerjaan sampingan. Dengan kata lain, objek wisata air hangat sebagai mesin penggerak ekonomi yang dapat mengurangi angka pengangguran. Pembangunan wisata di suatu daerah akan berpengaruh pada terciptanya lapangan kerja yang menguntungkan (Suwantoro, 2004:35).

Adanya objek wisata air hangat ini membuka lapangan pekerjaan baru. Responden memperoleh pendapatan tambahan dari pekerjaan tersebut. Masyarakat Desa Sidorejo memanfaatkan dan mengembangkan potensi alam yang di miliki selain potensi lahan (pertanian).

Kontribusi tempat wisata air hangat Nganget terhadap kondisi ekonomi Rumah Tangga merupakan persentase pendapatan yang berhubungan dengan objek wisata di bagi dengan pendapatan pokok ditambah pendapatan sampingan dan pendapatan dari objek wisata di kali seratus persen(Tristiana, Gandar Listya:2010). Penelitian ini, air hangat Nganget memberikan kontribusi berupa lapangan pekerjaan dan tambahan pendapatan rumah tangga yang terlibat dalam aktivitas ekonomi di tempat wisata tersebut.

(9)

dari objek wisata sebanyakRp.1.049.425. Adanya objek wisata air hangat Nganget memberikan manfaat kontribusi ekonomi rumah tangga yang terlibat dalam tempat wisata air hangat Nganget.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap masyrakat Desa Sidorejo yang melakukan aktivitas ekonomi di objek wisata air hangat Nganget, dapat diambil kesimpulan sebagai berkut:

1. Adanya objek wisata air hangat Nganget memberikan kontribusi ekonomi yaitu terbukanya lapangan pekeraan. Pekerjaan di objek wisata air hangat Nganget yaitu tukang pijat

pedagang, kebersihan keamanan, dan penjaga loket. Aktivitas ekonomi di objek wisata air hangat Nganget memberikan kontribusi pendapatan tambahan rumah tangga. Rata – rata tingkat pendapatan mencapai 49,22% dan pendpatan rata – rata diperoleh responden sebanyak Rp.1.049.425.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikemukanan saran sebagai berikut ini:

1. Masyarakat Desa Sidorejo dan tokoh masyarakat saling berkomunikasi untuk kemajuan dan mengembangkan potensi objek wisata air hangat Nganget. adanya objek wisata ini

memberikan kontribusi ekonomi masyarakat (membuka lapangan kerja dan melakukan aktivitas ekonomi di objek wisata). penting untuk menjaga kelestarian alam dan keindahan objek wisata dalam menarik perhatian wisata berkunjung.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Kecamatan Kenduruan. 2013. Kecamatan Kenduruan dalam Angka 2013. Tuban: BPS (Online) Tubankab.bps.go.id

BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Jawa Timur, 2011. Berkunjung ke Jawa Timur. (online), ( http://bappeda.jatimprob.go.id/2011/05/19/wisata-jatim-pikat-lebih-24-juta-wisatawan/), diakses pada 31 Agustus 2014.

BAPPEDA Tuban. 2012.Kabupaten Tuban Dalam Angka 2012 Tuban Regency In Figures 2011. Tuban: Pemkab Tuban

BAPPEDA Tuban. 2012.Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tuban tahun 2012-2032. Tuban: Pemkab Tuban

Depdiknas. 2008.Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Fatchan, A. 2006. Interaksi Sosial Dalam Kajian Geografi.Malang: Jurusan Geografi Prodi S-2 Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang.

Harry, dkk. 1995. Strategi Adaptasi Masyarakat Terhadap Program Pengembangan Pariwisata (Studi Kasus di Daerah Riau Kepulauan Propinsi Riau). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Marpaung, Happy dan Herman Bahar. 2002.Pengantar Pariwisata.Bandung: Alfabeta. Suwantoro, Gamal. 2004.Dasar-dasar Pariwisata.Yogyakarta: Andi Offset

Tristiana, Gandar L. 2010. Kontribusi Objek Wisata Air Merambat Roro Kuning Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Bajulan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Propinsi Jawa Timur

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah daerah telah membuat strategi guna pengembangan pariwisata di Kepulauan Banda, namun strategi ini belum mampu memberi kemajuan yang signifikan dalam

penyelesaian secara mediasi dimana mediasi merupakan salah satu penyelesaian wanprestasi yang dapat dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa sesuai

Penelitian ini menganalisis parameter unjuk kerja yang mempengaruhi pada mobile TV saat user melakukan handover pada jaringan mobile WiMAX seperti jitter, end to

Tentang obyek atau sasaran (Terhadap siapa perbuatan tersebut dilakukan). Bahwa Terdakwa melakukan penipuan tersebut dilakukan terhadap Saksi-1 Sunarso yang masih ada

KUESIONER PENELITIAN.. Dalam setahun ini sudah berapa kali anda menonton di bioskop? a. Harga tiket yang ditawarkan untuk menonton film di bioskop XXI Paragon Mall Semarang?.. a)

Penerapan intervensi keperawatan pemberdayaan keluarga (family empowerment) untuk meningkatkan koping keluarga dengan diabetes militus tipe-2 masih sangat jarang dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana manajeman kearsipan yang dilaksanakan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Kota Bima (NTB). Penelitian ini merupakan

Perilaku menyimpang siswa sebagai representasi diri pada usia transisi menuju dewasa di SMP Negeri 2 Mojoanyar dapat ditarik kesimpulan yaitu; (1) Siswa melakukan