Serikat Buruh di Asia
India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea
IndustriALL Consultant
Hubungan antara serikat buruh di
perusahaan dan serikat buruh global
Tempat kerja
serikat buruh
Tidak ada
India
•
Jumlah Buruh (2005): 464.3 juta
•
Serikat Buruh (2005):
–
68,544 serikat buruh terdaftar (tetapi , hanya 7,8
12 serikat buruh “kembali” ke pemerintah)
–
24,601,589 anggota serikat buruh terdaftar (tetap
i, hanya 6.97 juta anggota terdaftar dalam serikat
buruh yang “kembali ” ke pemerintah
–
Secara rata-rata, setiap serikat buruh beranggota
Konfederasi
1.All India Trade Union Congress (Partai Komunis di India), berdiri tahun 1920, 3.36 ju
ta anggota (Data tahun 2002)
2.Indian National Trade Union Congress (Indian National Congress), berdiri tahun 194
7, 1.54 juta anggota (Data tahun 2002)
3.Hind Mazdoor Sabha (sosialis), berdiri tahun 1948, 3.33 juta anggota ,(Data tahun 2
002)
4.Bharatiya Mazdoor Sangh (Rashtriya Swayamsevak Sangh), berdiri tahun 1955, 6.2
1 juta anggota, (data tahun 2002)
5.Centre of Indian Trade Unions (Partai komunis India (Marxist), berdiri tahun 1970, 2
.67 juta anggota, (data pada situs organisasi ini)
6.All India Central Council of Trade Unions (Gerakan Partai komunis India (Marxist-Le
ninist)
7.All India United Trade Union Centre (Socialist Unity Centre of India (Komunis) 8.New Trade Union Initiative (bebas dari pengaruh partai politik, tetapi beraliran kiri) 9.Labour Progressive Federation (Dravida Munnetra Kazhagam)
10.SEWA
Karakteristik
•
Pluralisme: terbagi berdasarkan politik dan perbedaan ideologi
•
Adanya gerakan serikat buruh yang militan
•
Desentralisasi struktur serikat buruh dan struktur perundingan: me
ningkatnya jumlah serikat buruh tingkat perusahaan (serikat buruh
berbasis perusahaan) dan serikat buruh mandiri
•
Lemahnya SDM dan keuangan dari federasi, lemahnya fungsi
federasi pada aktivitas serikat buruh di perusahaan seperti
pembuatan PKB (PUK).
•
Pemimpin serikat mendominasi secara politis: kemampuan lemah
dan korupsi yang dilakukan oleh beberapa pemimpin serikat buruh
•
Serikat buruh berbasis perusahaan dan perundingan di tingkat per
usahaan semakin meluas
Indonesia
•
Pekerja: 114.5 juta
•
Bekerja di sektor formal: 30 juta
•
Anggota serikat buruh: 3,414,455 anggota
•
Konfederasi besar
– KSPSI (1.5 anggota dengan 17 Federasi – Confederation of ALL Indonesian Work
ers’ Unions)
– KSPI (600,000 anggota dengan 9 Federasi– Confederation of Indonesian Trade Un
ions, berdiri tahun 2003)
– KSBSI (380,000 anggota dengan 13 Federasi – Confederation of Indonesia Prosp
erity Trade Unions, berdiri tahun 1992)
•
Hanya 39 dari 90 federasi yang ada yang menjadi anggota dari 3 konfeder
asi
•
Jumlah serikat buruh : 11,766 serikat buruh, termasuk 170 serikat buruh B
UMN
Karakteristik
•
Indonesia ratifikasi seluruh 8 Konvensi Dasar ILO
•
Terpecahnya gerakan serikat buruh (3 konfederasi dan + @@@)
•
Struktur serikat buruh dan perundingan bersama berdasarkan
model serikat buruh berbasis perusahaan
•
Tingginya “kerahasiaan upah” diantara serikat buruh
•
Rendahnya kualitas PKB: utamanya hanya fokus pada kepentingan
ekonomi daripada hak kolektif buruh, termasuk didalamnya memuat
aturan perusahaan yang merugikan buruh dan anggota serikatburuh
•
Lemahnya sumber daya dan dana yang dimiliki federasi, akan tetapi,
gerakan buruh lebih aktif dibandingkan dengan negara-negara angg
ota ASEAN lainnya.
•
Perjuangan gerakan buruh aktif dan kuat sejak jatuhnya diktator milit
Malaysia
•
Pekerja : 12 juta
•
Anggota serikat buruh: 803,405
•
Satu-satunya konfederasi: Malaysian Trad
e Union Congress (MTUC)
–
500,000 anggota
–
244 afiliasi
•
20 federasi
Buruh (Migran) Asing
•
Masuknya pekerja asing sejak tahun 1992, namun hanya bekerj
a di sektor perkebunan dan kontruksi
•
Pada tahun 2000, kebutuhan atas buruh migran meluas ke sekt
or industri dan manufaktur.
•
Pada tahun 2002, diperbolehkan di setiap industri dan sektor
•
Saat ini terdapat 2 juta orang buruh migran terdaftar di pemerint
ah Malaysia (2007). Diperkirakan lebih dari 1 juta orang buruh m
igran tidak terdaftar.
•
Lebih dari 30% angkatan kerja di Malaysia adalah buruh asing
•
Negara pengirim utama: Indonesia, Nepal, Bangladesh, India, P
akistan, Vietnam, Cambodia, Thailand dan Filipina
Karakteristik
• Campur tangan dan pengaruh kuat pemerintah (melawan kebebasan berserik at)
• Konfederasi dibentuk “ditujukan untuk memecah atau membagi” berdasarkan i ndustri atau sektor (oleh pemerintah)
• Makin meluasnya serikat buruh berbasis perusahaan , didorong oleh pemerint ah dan pengusaha sejak awal tahun 1990
• PKB hanya mencakup di satu perusahaan. Tidak ada PKB sektoral berdasarka n industri, akan tetapi PKB ditandatangani oleh federasi, mengesampingkan a nggota biasa (birokrasi serikat buruh atau korupsi)
• Terlalu banyak buruh migran, memberi masalah baru pada gerakan serikat bur uh dalam pengorganisiran dan perundingan
• Isu demokrasi serikat buruh dan transparasi
• Kehilangan militansi atau semangat perjuangan serikat buruh
Thailand
•
Angkatan Kerja: 37 juta
–
sektor publik: 3.23 juta
–
sektor swasta: 8.89 juta
–
ekonomi informasi: 23 juta
–
pekerja asing: 470,000
–
Pekerja Thailand yang bekerja di luar negeri: 2 juta
•
Buruh yang menjadi anggota serikat: 516,000 (Data pemeri
ntah tahun 2007)
–
BUMN: 180,500
–
Sektor swasta : 335,600 (tergabung dalam 1,258 serikat buruh)
•
18 federasi , 1 federasi dari perusahaan BUMN, 12 Kongres
Karakteristik
•
Tidak ada hubungan sistematis antara PUK dengan DPC atau federasi
•
Lemahnya koordinasi dan kerjasama diantara federasi.
•
Lemahnya sumber daya dan SDM dari federasi (tidak ada kantor, tidak ad
a full-time union officers)
•
Lemahnya peran dan fungsi federasi dalam mendukung aktivitas serikat bu
ruh di PUK
•
Serikat buruh berbasis perusahaan dan perundingan hanya melingkupi pe
rusahaan
•
Pengaruh feodalisme dalam politik, masyarakat, dan budaya
Thailand
– Terpecahnya antara Kaos Kuning dan Kaos Merah
– Masalah penguasaan bahasa: “dialog”, “perundingan bersama”, “pengusaha”, “kar
yawan”
•
Relasi perburuhan yang konfrontatif dan tidak ada rasa percaya satu sama
Vietnam
•
Buruh: 13.5 juta (2011)
–
Sektor publik: 4.2 juta
–
Sektor Swasta: 9.3 juta (termasuk didalamnya 1.9 ju
ta bekerja di perusahaan asing)
•
Vietnam General Confederation of Labor (VGC
L)(Konfederasi Buruh Vietnam)
–
20 federasi
–
63 DPW (Propinsi)
–
7,727,178 anggota serikat buruh ( Data Juni 2012)
Karakteristik
• Aktivitas serikat buruh dibawah arahan partai komunis.
• Mempunyai banyak sumber daya dan SDM yang aktif didalam federasi (pengurus ser
ikat full time, gedung, fasilitas, kendaraan): mempunyai pengaruh yang kuat terhadap sosialisme
• Lemahnya pengalaman dan pengetahuan terhadap isu perburuhan dan aktivitas seri
kat buruh dibawah sistem ekonomi kapitalis
• Kurang memahami peran serikat buruh: lebih banyak berperan sebagai “mediator” an
tara buruh dan pengusaha, daripada mempertahankan hak dan kepentingan buruh (pengurus serikat buruh atau pegawai negeri sipil ?)
• Kurang adanya kemandirian dan demokrasi dari partai, pemerintah, dan pengusaha. • Adanya jabatan rangkap dari para pengurus serikat buruh (pengurus serikat buruh se
kaligus juga menjabat sebagai manajer di perusahaan)
• Relasi perburuhan dan perundingan hanya di level perusahaan dan sangat mendomi
nasi
• Struktur serikat buruh yang tidak lazim: DPW atau DPC lebih mendominasi daripada
DPP : pengaruh sosialisme
• Serikat buruh sebagai “organisasi” ada , tetapi yang tidak ada adalah “gerakan” buru
Beberapa Masalah
• Rendahnya keanggotaan serikat buruh
• Serikat buruh dan perundingan berbasis (lingkup) perusahaan masih dominan • Tidak adanya relasi perburuhan yang berbasis pada industri yang lebih luas
• Rendahnya kualitas PKB : sedikitnya aturan tentang aktivitas kebebasan berserik
at; Pasal-pasal yang memuat sanksi dan disiplin yang cenderung memberatkan b uruh.
• Terpecahnya gerakan serikat buruh secara politik di India, Indonesia dan Thailan
d
• Kerja kontrak dan outsourcing menjadi semakin luas dan lebih dalam lagi
• Rendahnya kualitas keterbukaan informasi dan konsultasi: kerahasiaan upah • Kapasitas yang lemah dalam melakukan aktivitas serikat buruh: pengurus serikat
buruh yang bekerja untuk serikat dibayar oleh perusahaan, kantor serikat buruh d idalam perusahaan, waktu yang dibayar saat menjalankan aktivitas serikat
• Lemahnya sumber daya yang dimiliki oleh serikat buruh di level federasi
• Koordinasi dan Advokasi yang lemah diantara serikat buruh di level federasi dan
dari serikat buruh ke serikat buruh di tingkat perusahaan
• Pemerintah yang anti serikat buruh , tindakan anti serikat buruh yang seringkali t