SEJARAH SMK KRISTEN SALATIGA
Bertolak dari keputusan Sidang Sinode II Gereja-gereja Kristen
Djawa Tengah (GKDT, nantinya bernama GKJ) 1950 di Purwokerto,
maka pada Sidang Sinode GKDT IV 1952 di Yogyakarta telah dibentuk
Deputat Jajasan Pembangunan Ekonomi yang beranggotakan Pdt. B.
Probowinoto (Direktur Kantor Pusat Sinode), Dr. J. Verkuyl (Pendeta
Utusan Gereformeerde Kerk van Nederland, GKN), dan Supeno
Sastrowidjono dengan tugas mendirikan Jajasan Pembangunan Ekonomi.
Pendiri yayasan ini berkaitan erat dengan upaya untuk mengantisipasi
pengembangan ekonomi gereja-gereja pada khususnya dan pembangunan
ekonomi masyarakat pada umumnya. Realisasinya akan diwujudkan
berupa pemberitahuan Injil di bidang pembangunan ekonomi, sekaligus
berusaha membangun gereja-gereja sekeng. Sinode menetapkan Rp.
100,00 sebagai modal awal yayasan ini. Untuk membantu terlaksananya
tugas ini Sinode memanggil ekonomi zendeling Drs. Hendrik Baas.
Pada tahun 1952 Deputat mendirikan Yayasan dimaksud dengan
nama Jajasan Kemakmuran Redjeki (Akte Notaris Tan A Sioe tertanggal
18 Maret 1954) dengan tujuan jangka pendek “membentuk kader-kader
pembangunan ekonomi jemaat” Di tahun itu juga Jajasan Kemakmuran
Redjeki mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Pertama
(SMEP) Kristen sebagai wadah untuk mendidik para pemuda di bidang
ekonomi. Sekolah ini sejak awal diselenggarakan di kompleks yang berada
Aktivitas Jajasan Kemakmuran Redjeki untuk mencapai tujuan jangka
pendeknya itu dilakukan anatara lain dengan:
a. Pendidikan calon Penyuluh Ekonomi Setempat
Program ini akan dicapai dengan memanfaatkan SMEP Kristen
di Salatiga yang keberadaannya sudah berlangsung sejak tahun 1952.
SMEP Kristen Salatiga telah ditetapkan sebagai tempat untuk
mendidik para pemuda dibidang ekonomi. Ternaya kurikulum
pemerintah yang diberlakukan di SMEP Kristen ini dipandang belum
mencukupi untuk tujuan ini. Jalan keluarnya, disamping mata pelajaran
biasa sesuai dengan kurikulum SMEP, diberikan pula mata pelajaran
tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan ekonomi
jemaat, khusunya bagi para murid yang dikirim oleh gereja-gereja.
Dengan demikian, posisi SMEP Kristen ini pada waktu iti sangat
strategs yaitu sebagai lembaga pendidikan untuk menyiapkan tenaga
tranpil-terdidik di bidang pengembangan ekonomi maupun pendirian
Pendidikan Kader Tenaga-tenaga Pembangunan Sosial Ekonomi untuk
gereja-gereja, dan Pusat Pendidikan Rural Development.
b. Pendidikan Calon Tenaga Teknis
Tenaga teknis sangat dibutuhkan untuk memimpin
pekerjaan-pekerjaan yang diadakan di gereja-gereja setempat sebagai usaha
pengembangan ekonomi gereja. Tenaga teknis ini mestinya terbagi
atas tiga jenis, (1) tenaga teknis di bidang perdagangan, (2) tenaga
dan peternakan. Karena pendidikan tenaga teknis di bidang
perdagangan dapat mengandalkan pada SMEP Kristen, maka tinggal
bidang yang kedua dan ke tiga yang harus dipersiapkan.
Sebagai langkah awal, di SalibPutih Salatiga akan di buka
Kursus Kerajinan dengan daya tanpung 30 ornag setiap angkatan.
Kursus ini diberikan secara Cuma-Cuma, kecuali uang asrama harus
dibayar sebesar Rp.75.- setiap bulan, dengan lama kursus setengah
sampai dua tahun. Melalui kursus ini akan di didik tenaga kerajinan di
bidang perkayuan (bangunan, meubel, mainan anak-anak), besi dan
kaleng, kulit, anyaman, tenun, keramik, sabun dan payung
Demikian juga berkaitan dengan rencana menyelenggarakan
Kursus Pertanian dan Peternakan, di Salatiga akan dibuka kursus
dengan lama kursus sekitar dua tahun.
Karena kecuali SMEP Kristen di Salatiga. Di Surakarta dan
Purworejo juga sudah berdiri SMEP Kristen, dan tidak lama lagi
Temanggung juga akan menyusul; dan jika Purwokerto, Yogyakarta,
dan Semarang juga mempunyai SMEP, maka sudah selayaknya
dipikirkan dibukanya sekolah penghubung antara SMEP dengan
fakultas ekonomi yang kelak juga akan hadir di Jaa Tengah. Hal ini
nanti terpenuhi denga dibukanya Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat
Atas (SMEA) Kristen di Salatiga pada tahun 1958. Tepatnya pada
Dengan menempati lahan yang sama dengan SMEP Kristen,
SMEA Kristen mulai membaktikan dirinya untuk melayani masyarakat
lewat pendidikan J’enjang sekolah menengah kejuruan tingkat atas.
Murid angkatan pertama diterima masuk 35 anak ditempatkan
dalam satu kelas yang terletak di sebelah kanan Rumah Tingkat
(Kantor SMK Kristen sekarang). Bangunan bagi penyelenggaraan
sekolah SMEA Kristen ini terbuat dari kerangka kayu jati, masih
berlantai dari anyaman kawat. SMEA Kristen melayani diawali dengan
kesederhanaan.
Yang patut dibanggakan, SMEA Kristen Salatiga merupakan
SMEA swasta pertama di Jawa. Bahkan di Indonesia. Untuk kota
Salatiga yang relatif kecil, SMEA Kristen juga merupakan SMEA
pertama , berdiri dan diselenggarakan sebelum hadirnya SMEA Negeri
dan SMEA Swasta lainnya.
Setelah berjalan lima tahun. Pada tahun 1965 SMEA Kristen ini
memperoleh ststus subsidi, baik untuk biaya operasional ataupun
tenaga guru dan pegawai. Hal ini juga merupakan suatu prestasi yang
membanggakan pada waktu itu karena jarang- bahkan belum ada –
sekolah swasta yang mendapat subsidi berupa pegawai administrasi
bahkan tenaga pekarya, yang ada adalah subsidi beaya operasional dan
tenaga guru.
Dengan status sebagai sekolah bersubsidi ini SMEA Kristen
menyekolahkan anaknya sebagai pilihan utama. Tidak hanya
masyarakat kota Salatiga, tetapi juga masyarakat lain terutama dari
Kabupaten Semarang di sekitar kota Salatiga.
Walaupun merupakan sekolah swasta. Tidak ada tersirat
perasaan rendah diri baik di kalangan guru ataupun siswa SMEA
Kristen Salatiga. Mereka bangga dengan identitas dan keberadaannya.
Dengan cepat SMEA Kristen Salatiga bertumbuh dan menanjak.
Dari penerimaan murid satu kelas di awal berdirinya (1958) SMEA
Kristen ini sejak Tahun Pengajaran 1994/1995 telah memiliki kelas
sampai 20 kelas. Baru pada Tahun Pengajaran 2002/2003 mulai
mengalami penurunan menjadi 19 kelas, dan terakhir menjadi 15 kelas.
Tetapi semua penerimaan murid setiap tahunnya tetap di atas daya
tampung kelas yang sesungguhnya. Dengan keberadaannya yang
seperti ini maka SMEA Kristen menjadi sekolah swasta yang patut
diperhitungkan keberadaannya.
Kecuali memiliki guru-guru yang berstatus guru subsidi SMEA
Kristen juga berhasil mendapatkan guru-guru negeri yang
diperbantukan pada SMEA Kristen (lewat alih tugas penempatan). Di
samping itu SMEA Kristen ini juga banyak mendapat bantuan tenaaga
pengajar dari Universitas Kristen Satya Wacana maupun para
lulusannya, antara mereka dapat disebutkan yang pernah membantu
SME Kristen Drs. Amin Sujitno. Drs. Richard Gultom, Dedu Ngara,
Sayang sekali bahwa sekolah ini harus hidup atas dasar
swa-kelola, atas dasar kemampuannya sendiri. Yayasan penyelenggara
yang harusnya bertanggung jawab atas hidup dan mati
sekolah-sekolahnya, tampaknya belum memiliki kemampuan kelola. Agaknya
Yayasan Kemakmuran Rejeki telalu sibuk dengan tugas-tugas yang
dibebankan di atas pundaknya oleh Sinode GKD. Hal ini terlihat dalam
Sinode XII di Klaten tahun 1971. Di samping itu ucapan terima kasih
atas pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada YKR, Sidang
menganjurkan kepada YKR agar laporan perihal sekolah-sekolah dan
kursus-kursus yang di selenggarakan olehnya dibuat agak terperinci
ditambah rencana yang terperinci pula.
Dalam perjalanan pengabdiannya, Yayasan Kemakmuran Rejeki
ternyata telah menjadi ajang berebut kepemilikan. Dalam sitiasi seperti
itu,-dimanapun kejadian itu terjadi- sekolah binaannya harus berjuang
sendiri untuk mempertahankan kehidupannya, tidak terkecuali SMEA
Kristen Salatiga.
Dengan adanya dukungan dana dari masyarakat (orangtua
murid) penyelenggaraan sekolah dapat terus berjalan dengan hambatan
yang tidak berarti.
Walaupun di kota Salatiga dan sekitarnya akhirnya diramaikan
dengan munculnya beberapa SMK Kelompok Bisnis dan Managemen
(dulunya SMEA ) yang lain seperti SMEA (SMK) Negeri 1 Salatiga,
Diponegoro Salatiga SMK Islam Sudirman, Tingkir. Serta SMK
Kristen Masehi Ambarawa. Namun SMEA (SMK) Kristen Salatiga
tetap merupakan alternatif yang diperhitungkan oleh masyarakat.
Ssampai dengan tahun ke-50 pengabdiannya pada dunia
pendidikan di Kota Salatiga. SMK Kristen Salatiga telah meluluskan
7.304 siswanya yang sebagian besar telah bekerja tersebar di seluruh
Nusantara sebagai PNS, TNI-Polri, guru, dan pegawai swasta. Dari
semua lulusan ini ternyata hanya sekitar 10% yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.Sepuluh tahun terakhi ini
sebagaimana sekolah lain,lulusan SMK Kristen Salatiga sebagian besar
terserap sebagai karyawan pabrik-pabrik di sekitar kota Salatiga.
Bahkan mengingat ketatnya persaingan bursa tenaga kerja akhir-akhir
ini serta banyaknya lulusan sekolah sejenis yang semakin banyak itu.
Masih ada juga lulusan yang belum mendapat pekerjaan. Suatu
tantangan tersendiri bagi SMK Kristen Salatiga, agar alumniny
memiliki daya saing yang lebih baik di tengah-tengah persaingan para
pencari kerja.
VISI DAN MISI SMK KRISTEN SALATIGA 1. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang menghasilkan sumber daya
manusia sebagai tenaga menengah yang bermoral, berjiwa melayani
dan profesional dalam ikut mewujudkan masyarakat yang damai,
2. Misi
Mengembangkan proses belajar mengajar yang kondusif dan
menghantar siswa untuk memiliki ketrampilan serta kehalian
yang memadai dengan didukung oleh tenaga pendidikan
profesional;
Menyelenggarkan laboratorium yang relevan dengan keahlian
NAMA SEKOLAH : SMK KRISTEN SALATIGA
ALAMAT : Jl. Tentara Pelajar No. 6 Salatiga
SALATIGA
Semarang, 06 September
1966
20-07-1998 Kepala Sekolah
2 Eko Pambudyo, S.Pd. Surakarta, 22 September 1969 17-07-1995 Guru Produktif AP
3 Drs. Tejosulistyo Surakarta, 22 September
1969
19-08-1996 Bimbingan konseling
4 Dra. Endang
Caturini
Bawen, 24 September
1967
20-07-1992 Guru Produktif PM
5 Anna Budi
Wuriyani, S.Pd
Magelang, 27 Oktober
1963 21-07-1997 Bahasa Inggris
6 Dra. Sri Maryam Salatiga, 04 Nopember
1957 18-07-1998 Guru Produktif PM
7 Dra. Lestari S.
Winarsih
Salatiga, 31 Januari 1967 20-07-1992 PKN
8 Dra. Yuheti
Kumalasanti
Semarang, 10 Januari 1968 20-07-1992 Guru Produktif Ap
9 Dra. Endang
Pamularsih
10 Dra. Maya
Kartikasari
Salatiga, 23 Desember
1969
20-07-1992 Guru Produktif AP
11 Drs. Albertus
Barsito, S.Pd.
Magelang, 04 Mei 1961 01/03/1994 Bahas Inggris
12 I Wayan Eddy Sulistyo, S.Pd. Salatiga, 31 Agustus 1973 03/01/1999 Akutansi, Komputer
13 Satyarini Budiniarti, S.P. Salatiga, 19 Januari 1971 26-07-2000 Matematika
14 Tri Astuti, S.S. Salatiga, 10 Juni 1967 09/10/2001 Bahasa Inggris
15 Reni Estiningsih, S.Pd. Kab. Semarang, 18 Maret 1980 17-07-2006 Matematika
16 Dra. Dwi Emmy
Triastuti
Cepu, 05 Januari 1961 21-07-2003 IPS
17 Wiryanto, S.Pd. Boyolali, 07 Desember
1951
02/02/1999 Penjaskes
18 Teguh Suharjo, BA Klaten, 01 Agustus 1948 22-10-1998 Bahasa Indonesia, Bahasa
Jawa
19 Retno Handayani,
S.Si.
Salatiga, 23 Maret 1986 27-10-2010 Matematika, Fisika, Kimia
(IPA)
20 Mugi Harjono, S.H. 07 September
1968
15-07-2010 Seni Musik, Penjaskes
21 Effisiensi Laila, S.Th Oktober
2014
PAK
22 Dyas Bagus
Satyawan
Salatiga, 24 Oktober
KARYAWAN
29 MC Wahyu
Handayani
Salatiga, 15 Januari 1981 15-08-2009 Administrasi
30 Lukas Rustiyono Kab.
Semarang,
02 Juli 1973 08/01/2000 Pekarya
31 Pasimin Tuntang, 30 Nopember
1958
09/01/1979 Pekarya
32 Sri Djajanti Purwodadi, 09 September
1955
20-08-1990 Tata Usaha / Bendahara
33 Abner Priyadji Salatiga, 30 Desember
1962
09/01/2004 Petugas Keamanan
34 Sugiyono Kab.
Semarang,
16 Juli 1960 02/08/1999 Petugas Keamanan
35 Didik Kariyadi Salatiga, 22 Juni 1969 08/01/2009 Petugas Keamanan
Perihal : Permohonan Pengisian Angket
Lampiran : Satu Berkas
Dengan Hormat,
Bersama ini saya sampai sampaikan bahwa saya Eva Saliyana Mahasiswi dari Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi dengan Nim 162014015, bermaksud mengadakan penelitian di SMK Kristen Salatiga, penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Akses Informasi dan Bimbingan Orangtua
Terhadap Kemandirian Belajar Dikalangan Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga”.
Sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian studi pada program Sarjana.
Angket ini bukan rangka dalam pembelajaran dari atasan atau dari manapun , maka adik-adik tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh adik-adik adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan kondisi yang dirasakan selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya saya mengucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Eva Saliyana
Petunjuk Pengisian
1. Sebelum mengerjakan hendaknya bagian identitas diisi terlebih dahulu. Nama :
2. Bacalah pernyataan dengan cermat sebanyak 40 butir sebelum menentukan pilihan.
3. Pilihlah salah satu jawaban dari 5 (kelima) jawaban yang tersedia yang paling
sesuai dengan kondisi anda saat ini dengan member tanda (√) pada kolom yang
tersedia
4. Apabila ada jawaban yang salah dan anda ingin memperbaiki maka coretlah dengan dua garis (=) pada alternative jawaban yang anda anggap tidak sesuai
kemudian berilah tanda (√) pada kolom yang anda anggap paling benar. 5. Jawablah semua butir pernyataan berikut ini, jangan sampai ada yang kosong.
Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju Contoh Pengisian:
Pernyataan: Saya senang sekolah karena mempunyai banyak teman Jawaban: yang dibutuhkan dalam pembelajaran di sekolah.
3. Akses informasi lebih efektif membantu dalam pencarian tugas sekolah.
4. Saya menggunakan Smartphone dengan bijaksana dalam kaitannya dengan belajar.
5. Saya membatasi penggunaan Smartphone jika dalam bentuk hiburan.
6. Saya merasa sudah ketergantungan terhadap Smartphone. 7. Akses informasi menguntungkan saya dalam melakukan
berbagai hal.
8. Saya lebih memilih mengakses informasi dari media masa daripada bertanya kepada orang lain.
asyik bermain Smartphone.
BIMBINGAN ORANG TUA Jawaban
SS S KS TS STS
11. Bimbingan orang tua memotivasi saya saat pelajaran di sekolah.
12. Orang tua selalu mengingatkan saya untuk belajar agar mendapat nilai yang memuaskan.
13. Orang tua selalu mengajarkan disiplin dalam segala hal kepada saya.
14. Orang tua membatasi saya saat bermain Smartphone/ Gadget.
15. Saya selalu bercerita dengan orangtua mengenai kegiatan saya di sekolah.
16. Saya sering meminta saran kepada orang tua ketika memiliki masalah saat di sekolah maupun di luar sekolah. 17. Saya mematuhi aturan yang di berikan oleh orang tua saya. 18. Saya tidak pernah membantah saat orang tua menasehati
saya.
19. Saya memiliki komunikasi yang baik dengan orang tua. 20. Orang tua bisa menjadi teman saat saya menceritakan
berbagai hal atau saat berkeluh kesah.
KEMANDIRIAN BELAJAR Jawaban
SS S KS TS STS
21. Saya berkerja mandiri saat kegiatan pembelajaran.
22. Saya tidak membutuhkan bantuan teman/ orang lain saat belajar.
23. Saya mengerjakan ulangan/ tes secara mandiri tanpa mencontek dan bertanya kepada teman.
24. Saya tidak pernah menunda waktu saat mengerjakan tugas sekolah.
25. Saya mampu membuat keputusan sendiri dalam sesuatu hal. 26. Saya mampu menyelesaikan masalah sendiri serta
bertanggung jawab atas resiko yang akan terjadi.
27. Saya tidak mudah menyerah bila mengahadapi masalah. 28. Saya tekun dalam usaha belajar demi mengejar prestasi. 29. Saya mempunyai usaha dalam mewujudkan harapan saya. 30. Saya melalukan berbagai cara agar tujuan saya tercapai. 31. Saya menyukai hal-hal yang menantang.
32. Saya mempunyai kreatifitas tinggi. 33. Saya mempunyai ide-ide yang cemerlang. 34. Saya menyukai hal yang baru.
35. Saya suka mencoba-coba dan tidak meniru orang lain. 36. Saya mampu mengendalikan emosi.
39. Saya berpikir dulu sebelum bertindak.
40. Saya mampu mendisplinkan diri dalam berbagai hal. 41. Saya mengenal diri sendiri secara mendalam.
42. Saya dapat menerima diri sendiri.
43. Saya percaya pada kemampuan diri sendiri.
44. Saya merasa puas dengan usaha yang saya lakukan secara mandiri.
45. Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
VALIDITAS
total2
p11 Pearson Correlation .641**
Sig. (2-tailed) .000
N 71
p12 Pearson Correlation .749** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p13 Pearson Correlation .536** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p14 Pearson Correlation .483** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p15 Pearson Correlation .775** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p16 Pearson Correlation .788** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p17 Pearson Correlation .680** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p18 Pearson Correlation .463** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p19 Pearson Correlation .705** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p20 Pearson Correlation .754** Sig. (2-tailed) .000
N 71
total2 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
N 71
p1 Pearson Correlation .481**
Sig. (2-tailed) .000
N 71
p2 Pearson Correlation .453** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p3 Pearson Correlation .523** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p4 Pearson Correlation .506** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p5 Pearson Correlation .552** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p6 Pearson Correlation .604** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p7 Pearson Correlation .601** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p8 Pearson Correlation .503** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p9 Pearson Correlation .521** Sig. (2-tailed) .000
N 71
p10 Pearson Correlation .534** Sig. (2-tailed) .000
N 71
total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
RELIABILITAS
X1 AKSES INFORMASI
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.703 10
X2 BIMBINGAN ORANGTUA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 10
RELIABILITAS
Y= KEMANDIRIAN BELAJAR
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items