ii | P a n d u a n M e d i a
KATA PENGANTAR
Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kebehasilan pencapaian kompetensi, yaitu cara tutor dalam melaksanakan pembelajaran.
Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada tutor, yaitu tutor lebih banyak bercerita atau berceramah. Peserta didik tidak banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tutor tidak/jarang menggunakan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang bermanfaat. Oleh karena itu paradigma lama di mana orientasi belajar lebih berpusat pada tutor harus mulai ditinggalkan dan diganti dengan orientasi belajar lebih berpusat pada peserta didik dengan cara tutor menjadi fasilitator dengan menyediakan media.
Dengan menjadi fasilitator, tutor akan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, yaitu merupakan proses pembelajaran di mana seorang tutor harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya.
iii | P a n d u a n M e d i a
erat dengan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat memusatkan perhatianya secara penuh pada belajarnya.
Hal ini membutuhkan kreativitas tutor untuk dapat menghidupkan suasana belajar mengajar sehingga menjadi tidak membosankan bagi para peserta didiknya.
Semarang, Mei 2014 Kepala
iv | P a n d u a n M e d i a
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... PENDAHULUAN ... 1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik Peserta
Didik ... 2
2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional Objective) dengan operasional dan khas ... 4
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan ... 6
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan ... 7
5. Menulis naskah media ... 9
1 | P a n d u a n M e d i a
PENDAHULUAN
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik Peserta Didik Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki Peserta Didik dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan Peserta Didik dapat menjadi orang tua yang baik dan benar, maka mereka harus mengetahui juga baigaimana merawat kehamilan, mendidik anak, tumbuh kembang anak dan lain-lain.
2 | P a n d u a n M e d i a
Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik Peserta Didik:
Peserta Didik diklat keorangtuaan diharapkan dapat memahami tentang tugas dan fungsi dari masing-masing baik sebagai suami maupun sebagai isteri. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap dan pengetahuan Peserta Didik dalam kehidupan berumah tangga.
Adanya kebutuhan tersebut sebaiknya menjadi dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan Peserta Didik, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki Peserta Didik.
2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional Objective) dengan operasional dan khas
3 | P a n d u a n M e d i a
a. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada Peserta Didik. Artinya tujuan instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku Peserta Didik yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
b. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur. Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut:
Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional Mengidentifikasikan
Menyebutkan Menunjukkan Memilih Menjelaskan Menguraikan Merumuskan Menyimpulkan Mendemostrasikan Membuat
Menghitung Menunjukkan Menemukan Membedakan, dll
4 | P a n d u a n M e d i a
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari
masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien
yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti diklat keorangtuaan (C), Peserta (A) dapat memahami dan mempraktekkan (B) kesetaraan gender dalam rumah tangga dengan benar (D).
5 | P a n d u a n M e d i a
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya Tujuan.
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut.
Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah membuatnya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:
1. Kesetaraan Gender
2. Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Rumah Tangga
4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
6 | P a n d u a n M e d i a
disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.
Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka Peserta Didik nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah Peserta Didik menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka Peserta Didik dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
7 | P a n d u a n M e d i a
Rumusan Tujuan Rumusan
Materi Alat Pengukur (Tes) Peserta Diklat
Pilihlah mana yang termasuk kesetaraan gender dan yang tidak: Mencuci, menyapu, menyetrika, melahirkan,
mengasuh anak, mencari nafkah dll Peserta Diklat
Keorangtuaan dapat Menyebutkan (hak dan kewajiban suami isteri dalam rumah tangga dengan termasuk hak dan kewajiban suami isteri
Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan alat ukur keberhasilannya harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran tersebut.
5. Menulis Naskah Media
8 | P a n d u a n M e d i a
maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana diagram dan format berikut ini: Contoh: Garis-garis Program Media (GBPM)
No Topik Tujuan Umum Tujuan Khusus
9 | P a n d u a n M e d i a
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi. Tahapan tersebut sebagaimana flowchart berikut:
Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran.
Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.
Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi: 1. Tulisan singkat, padat dan sederhana
2. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat
3. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap
4. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun Peserta Didik kepada hal-hal yang penting
10 | P a n d u a n M e d i a
atau digambarkan
6. Tulisan dalam kalimat aktif
7. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10 detik
8. setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras
9. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM NASKAH MEDIA
SIMBOL PENJELASAN
ANNOUNCER (ANN) Pihak yang member informasi tentang suatu acara akan disampaikan. dapat juga dikatakan bahwa Announcer berfungsi untuk membuka sebuah program audio
NARRATOR Fungsinya hampir sama dengan fungsi Announcer, namun kalau narator menginformasikan sajian materi. jadi narator sudah berada dalam program. apa yang disampaikan oleh narator sudah menjadi bagian dari isi program audio
MUSIK Music perlu dituliskan dalam naskah, yang menunjukkan bahwa pada adegan tersebut perlu disisipkan music yang sesuai
SOUND EFFECT (FX) Adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung
11 | P a n d u a n M e d i a
FADE IN DAN FADE OUT Adalah simbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut music masuk secara perlahan (Fade IN) dan jika music sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out)
OFF MIKE Situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan. untuk menimbulkan efek ini sumber suara harus menjauhi mike
IN-UP-DOWN-UNDER-OUT Simbol ini menjelaskan bahwa music masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah music naik secara optimal maka diperlukan untuk kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian music perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama bebefrapa menit (UNDER) sampai akhirnya music perlahan hilang (OUT)
LONG SHOT (LS) Pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala
dimensibdan pernbandingannya MEDIUM SHOT (MS) Pengambilan gambar yang
memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan
mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu CLOSE-UP (CU) Pengambilan gambar yang
12 | P a n d u a n M e d i a
Contoh Membuat Naskah Media Grafis
Media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram, karikatur, komik) adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed material atau bahan-bahan yang tercetak.
Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah:
Nama mata pelajaran, pokok bahasan, dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran, atau kompetensi yang diharapkan, dan sasaran (Peserta Didik yang akan menggunajan: kelas, semester)
Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media cetak ini
13 | P a n d u a n M e d i a
lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian Peserta Didik
Ketiga, membuat naskah. naskah untuk media grafis berisi
sketsa visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. naskah untuk media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom audio
Keempat, Kegiatan Produksi. media cetak dapat dibuat secara
14 | P a n d u a n M e d i a
Contoh: Naskah Video Pembelajaran SCENARIO VIDEO PEMBELAJARAN
UNTUK WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR
Program Ketrampilan : Ketrampilan
Judul : Keranjang dari bahan Koran bekas
Penulis : Sudaryoko
Durasi :
Produksi :
Tahun :
SCN VISUAL AUDIO
1.
SEGMEN 1
FADE IN
OPENING LOGO
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORAL REGIONAL II SEMARANG MEMPERSEMBAHKAN
DISS TO
15 | P a n d u a n M e d i a 2 TEASER/MONTAGE:
FS-PAN/CU
TUMPUKAN KORAN BEKAS LS/MS/CU
PENGRAJIN KERANJANG DARI KORAN BEKAS
DISSOLVE ; CUT TO CUT
- MACAM-MACAM
BENTUK MAL
- MOTIF ANYAMAN - MACAM DESAIN/MODEL - PERALATAN YANG
DIGUNAKAN
- PENGRAJIN MEMBUAT
KERANJANG
S/I JUDUL
“MENGANYAM KERANJANG DARI BAHAN KORAN BEKAS”
S/I PENULIS
S/I PENANGGUNG JAWAB S/I SUTRADARA
MUSIK DINAMIS
3. EXT. JALAN KAMPUNG. PAGI
HARI
MLS. Dewi berjalan dengan menjijing tas diperhatikan temannya.
FS
Ani berlari-lari kecil lalu mendekati Dewi, sambil
Ani:
16 | P a n d u a n M e d i a
memegang tas yang dijijinjing Dewi
MS
Dewi melepaskan tas yang dijijing lalu diberikan kepada Ani
Two Shot
Ani dan Dewi bercakap-cakap sambil berjalan bersama
MCU
Dewi sambil tersenyum menjawab pertanyaan Ani.
Akhirnya keduanya berpisah
F/O-F/I
!
Dewi:
Aku beli ditetangga, disana (sambil menunjuk kesuatu arah tertentu), dia memproduksi bermacam-macam Tas Keranjang seperti ini
Ani:
Wi, ... Aku boleh ndak ya ...untuk melihat cara pebuatan tas itu (sambikl menunjuk kearah tas).
Dewi:
Ya boleh saja, kebetulan besok kan pas liburan, nanti saya antar kerumahnya.
Ani
Besuk pagi, saya tunggu dirumahku
Dewi Oke
4. EXT. RUMAH DEWI-PAGI
Tampak Ani berjalan memasuki halaman rumah dewi sambil mengucapkan salam
Dewi menjawab dari dalam
Ani:
Asssalammualikum...!
Dewi (OS):
17 | P a n d u a n M e d i a
Tak lama kemudian Dewi muncul dari dalam rumah menemui Ani di teras
Ani mengiyakan
Two shot
Akhirnya Dewi sudah selesai dandan lalu keluar menemui Ani
MS
Rumah pembuat kerajinan tas dari Koran bekas
Dewi:
Hai....Ani, silahkan duduk sebentar aku tak dadan pembuatan Anyaman tas
Dewi:
An...Yang mana rumahnya pembuat kerajinan tas keranjang itu
Ani:
18 | P a n d u a n M e d i a 4.
5.
CAT TO CUT MCU
Bahan-bahan pembuatan tas keranjang:
Alat-alat yang digunakankan: Cater,Gunting,Meteran,Tang, Palu, Jarum, Mal, Batang Kayu bulat(lidi) dan Kayu pipih
LS keranjaang ...Bu ?!!
Dan Bahan.bahannya apa saja...?
Pembuat Tas
Bahan pembuatan Tas Keranjang dari :
Koran bekas, Kawat, Lem,dan Vernis,
Dewi
Oh...lalu alat-alat yang digunakan apa saja?
Pembuat Tas
Alat-alat yang digunakan adalah:
Cater dan Gunting untuk memotong kertas
Meteran untuk mengukur panjang kertas/ kawat
Tang untuk memotong kawat
Palu untuk merapikan
Jarum untuk merapikan
Mal untuk mengemal barang yang akan dibut
Batang kayu bulat(Lidi)/ Pipih untuk bentuk batang yang bulat atau pipih.
Dewi
19 | P a n d u a n M e d i a 6.
7.
MCU
Vas bunga, Tas belanja, Keranjang pakaian, Rak buku
CUT TO:
LS.TAMPAK POTONGAN KERTAS
Pembuat Tas
Bentuknya bisa macam-macam yaitu :
Bentuk bulat/pipih, Bentuk panjang dan Kotak
Dewi
Kemudian Desain/Modelnya Bu ?!!
Pembuat Tas:
- Kalau kecil sebagai
Vas bunga, Tatak gelas/teko,
- Sedang sebagai tas
belanja
- Besar untuk Kernjang pakaian kotor atau tas belanja
20 | P a n d u a n M e d i a
CUT TO :
MCU : BENTUK KERTAS LINTINGAN DG KAYU BULAT
CU. MEMBENTUK SUSUNAN LINGKRAN MATA ANGIN
pembuatannya Bu ?!!
Pembuat tas:
Baik, cara menganyam Keranjang...ini tidak pakai Mal.Coba perhatikan mbak Dewi dan mbak Ani yaitu :
Langkah 1 :
Dari selembar halaman kertas koran, bagilah menjadi 3 atau 4 potong bagian yang sama besar.
Langkah
21 | P a n d u a n M e d i a
CUT TO:
MS. MEMBENTUK DASAR KERANJANG MELINGKAR
LS. TAMPAK MEMBUAT TEKNIK-OUT SECARA MELINGKAR
Langkah 2 :
Membentuk Dasar Lingkaran Keranjang Oval Mengikuti Arah Mata Angin
Ambil 8 buah lintingan bulat. Susunlah membentuk lingkaran mata angin.
Langkah 3 :
22 | P a n d u a n M e d i a
MS. TIANG-TIANG LINTINGAN DI TEGAK(BERDIRI) LALU DISISIPKAN
MCU. TAMPAK KERANJANG OVAL DARI ATAS
ilustrasi bilangan jam : dimulai dari angka 6 melewati 5,4,3...dst ).
Lanjutkan putaran hingga membentuk lingkaran bertumpuk sebagai dasar keranjang. Semakin banyak lingkaran yang terbentuk, akan semakin besar pula keranjang yang akan dibuat. Dalam menyambung gerakan lintingan secara memutar, gunakan lem untuk menyatukan lintingan yang satu dengan lintingan yang lain.
Langkah 4 : Apabila
kumpulan lingkaran sebagai dasar keranjang sudah dirasa cukup, langkah berikutnya adalah membangunkan sisi-sisi keranjang ke arah atas.
23 | P a n d u a n M e d i a
MCU. TAMPAK DARI SAMPING
MCU Keranjang sudah jadi yang dikombinasi
Teruskan teknik in-out
secara melingkar
berlawanan arah jarum jam ke arah atas, bentuk
keranjang sudah mulai dapat terlihat.
24 | P a n d u a n M e d i a
Rapihkan tiang-tiang lintingan yang masih tegak berdiri dengan proses menggunting lalu sisipkan ke dalam sisi-sisi keranjang
Langkah 5 : Untuk
mempermanis karya, dapat mengkombinasikan kreasi dengan teknik menganyam seperti ini.
8.
INT. TEMPAT PEMBUATAN KERANJANG DARI KORAN BEKAS
S/I Analisis Bisnis
MUSIK NARASI
25 | P a n d u a n M e d i a 9.
Insert-insert hasil kerajinan Keranjang Koran Bekas
Modal = M Total Belanja Bahan = B Upah Tenaga = U
S/I Jika laba diharapkan : 20% Kerabat Kerja: PP-PAUDNI REGIONAL II
SEMARANG 2014
penghasilan, maka dapat menggunakan rumus sbb: Jika diketahui, bhwa: Modal adalah = M Total belanja Bahan = B Upah Tenaga = U Laba = L (dalam %) Harga Jual Total = HT Jumlah Hasil = J Maka:
Modal, sama dengan Total Belanja
Bahan, ditambah Upah Tenaga
Sehinga:
Harga Jual – Modal, ditambah 20% modal
Contoh tersebut merupakan perhitungan, jika laba yang diharapkan adalah 20%
Tempat-tempat penjualan dapat di distro, pedagang kaki lima, took alat tulis atau took serba ada.
MUSIK
26 | P a n d u a n M e d i a
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi Peserta Didik yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
27 | P a n d u a n M e d i a
28 | P a n d u a n M e d i a
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk, MEDIA PENDIDIKAN Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta Rajawali Press 2009
http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html 4/6/2014
Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2007 Pedoman Pengembangan Media Video , UPI Bandung
Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group