• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - Panduan Pengembangan Media Pembelajaran PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KATA PENGANTAR - Panduan Pengembangan Media Pembelajaran PAUD"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ii | P a n d u a n M e d i a

KATA PENGANTAR

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kebehasilan pencapaian kompetensi, yaitu cara tutor dalam melaksanakan pembelajaran.

Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada tutor, yaitu tutor lebih banyak bercerita atau berceramah. Peserta didik tidak banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, tutor tidak/jarang menggunakan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang bermanfaat. Oleh karena itu paradigma lama di mana orientasi belajar lebih berpusat pada tutor harus mulai ditinggalkan dan diganti dengan orientasi belajar lebih berpusat pada peserta didik dengan cara tutor menjadi fasilitator dengan menyediakan media.

Dengan menjadi fasilitator, tutor akan dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, yaitu merupakan proses pembelajaran di mana seorang tutor harus dapat menciptakan suasana yang sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif bertanya, mempertanyakan dan juga mengemukakan gagasannya.

(2)

iii | P a n d u a n M e d i a

erat dengan suasana belajar yang menyenangkan sehingga peserta didik dapat memusatkan perhatianya secara penuh pada belajarnya.

Hal ini membutuhkan kreativitas tutor untuk dapat menghidupkan suasana belajar mengajar sehingga menjadi tidak membosankan bagi para peserta didiknya.

Semarang, Mei 2014 Kepala

(3)

iv | P a n d u a n M e d i a

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... PENDAHULUAN ... 1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik Peserta

Didik ... 2

2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional Objective) dengan operasional dan khas ... 4

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan ... 6

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan ... 7

5. Menulis naskah media ... 9

(4)

1 | P a n d u a n M e d i a

PENDAHULUAN

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik Peserta Didik Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki Peserta Didik dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan Peserta Didik dapat menjadi orang tua yang baik dan benar, maka mereka harus mengetahui juga baigaimana merawat kehamilan, mendidik anak, tumbuh kembang anak dan lain-lain.

(5)

2 | P a n d u a n M e d i a

Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).

contoh melakukan identifikasi kebutuhan dan karakteristik Peserta Didik:

Peserta Didik diklat keorangtuaan diharapkan dapat memahami tentang tugas dan fungsi dari masing-masing baik sebagai suami maupun sebagai isteri. Namun kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap dan pengetahuan Peserta Didik dalam kehidupan berumah tangga.

Adanya kebutuhan tersebut sebaiknya menjadi dasar pijakan dalam membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan Peserta Didik, haruslah relevan dengan kemampuan yang dimiliki Peserta Didik.

2. Merumuskan tujuan intruksional (Instructional Objective) dengan operasional dan khas

(6)

3 | P a n d u a n M e d i a

a. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada Peserta Didik. Artinya tujuan instruksional itu benar-benar harus menyatakan adanya prilaku Peserta Didik yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.

b. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur. Beberapa contoh dari kategori kata operasional adalah sebagai berikut:

Kata Kerja Operasional Kata Kerja tidak Operasional Mengidentifikasikan

Menyebutkan Menunjukkan Memilih Menjelaskan Menguraikan Merumuskan Menyimpulkan Mendemostrasikan Membuat

Menghitung Menunjukkan Menemukan Membedakan, dll

(7)

4 | P a n d u a n M e d i a

Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari

masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:

A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien

yang dijadikan sasaran pembelajaran

B =

Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung

C =

Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya

D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.

Contoh Rumusan Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti diklat keorangtuaan (C), Peserta (A) dapat memahami dan mempraktekkan (B) kesetaraan gender dalam rumah tangga dengan benar (D).

(8)

5 | P a n d u a n M e d i a

3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya Tujuan.

Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut.

Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka langkah selanjutnya adalah membuatnya dari yang sederhana sampai kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.

Contoh Rumusan Butir-butir Materi dari Rumusan Tujuan Pembelajaran di atas:

1. Kesetaraan Gender

2. Hak dan Kewajiban Suami Isteri dalam Rumah Tangga

4. Mengembangkan alat pengukur keberhasilan

(9)

6 | P a n d u a n M e d i a

disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku.

Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media, ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya. Misalkan alat pengukurnya tes, maka Peserta Didik nanti akan diminta mengerjakan materi tes tersebut. Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah Peserta Didik menunjukkan penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah letak kekurangannya. Dengan demikian, maka Peserta Didik dimintai tanggapan tentang media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.

(10)

7 | P a n d u a n M e d i a

Rumusan Tujuan Rumusan

Materi Alat Pengukur (Tes) Peserta Diklat

Pilihlah mana yang termasuk kesetaraan gender dan yang tidak: Mencuci, menyapu, menyetrika, melahirkan,

mengasuh anak, mencari nafkah dll Peserta Diklat

Keorangtuaan dapat Menyebutkan (hak dan kewajiban suami isteri dalam rumah tangga dengan termasuk hak dan kewajiban suami isteri

Dari contoh di atas, jelaslah bahwa penyusunan alat ukur keberhasilannya harus berdasar dari rumusan tujuan dan materi pembelajaran yang akan diajarkan melalui media pembelajaran tersebut.

5. Menulis Naskah Media

(11)

8 | P a n d u a n M e d i a

maka materi tersebut perlu dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.

Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam memproduksi media. Artinya menjadi penuntut kita dalam mengambil gambar dan merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.

Sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana diagram dan format berikut ini: Contoh: Garis-garis Program Media (GBPM)

No Topik Tujuan Umum Tujuan Khusus

(12)

9 | P a n d u a n M e d i a

Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment, penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah, revisi naskah sampai naskah siap diproduksi. Tahapan tersebut sebagaimana flowchart berikut:

Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha memproduksi media pembelajaran.

Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis yang perlu diambil dengan alat kamera dan suara atau bunyi yang diambil dengan alat perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan suara lain yang diperlukan.

Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi: 1. Tulisan singkat, padat dan sederhana

2. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah diingat

3. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap

4. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntun Peserta Didik kepada hal-hal yang penting

(13)

10 | P a n d u a n M e d i a

atau digambarkan

6. Tulisan dalam kalimat aktif

7. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. diperkirakan dalam setiap kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang dari 10 detik

8. setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras

9. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya ISTILAH-ISTILAH PENTING DALAM NASKAH MEDIA

SIMBOL PENJELASAN

ANNOUNCER (ANN) Pihak yang member informasi tentang suatu acara akan disampaikan. dapat juga dikatakan bahwa Announcer berfungsi untuk membuka sebuah program audio

NARRATOR Fungsinya hampir sama dengan fungsi Announcer, namun kalau narator menginformasikan sajian materi. jadi narator sudah berada dalam program. apa yang disampaikan oleh narator sudah menjadi bagian dari isi program audio

MUSIK Music perlu dituliskan dalam naskah, yang menunjukkan bahwa pada adegan tersebut perlu disisipkan music yang sesuai

SOUND EFFECT (FX) Adalah suara-suara yang terdapat dalam program audio untuk mendukung

(14)

11 | P a n d u a n M e d i a

FADE IN DAN FADE OUT Adalah simbol yang artinya bahwa pada adegan tersebut music masuk secara perlahan (Fade IN) dan jika music sedang berjalan maka hilangnya pun secara perlahan (fade out)

OFF MIKE Situasi dimana suara yang ditimbulkan seolah-olah dari kejauhan. untuk menimbulkan efek ini sumber suara harus menjauhi mike

IN-UP-DOWN-UNDER-OUT Simbol ini menjelaskan bahwa music masuk secara perlahan (IN), kemudian naik (UP) setelah music naik secara optimal maka diperlukan untuk kembali turun secara cepat (DOWN), kemudian music perlahan rendah dan terus bertahan rendah selama bebefrapa menit (UNDER) sampai akhirnya music perlahan hilang (OUT)

LONG SHOT (LS) Pengambilan yang memperlihatkan latar secara keseluruhan dalam segala

dimensibdan pernbandingannya MEDIUM SHOT (MS) Pengambilan gambar yang

memperlihatkan pokok sasarannya secara lebih dekat dengan

mengesampingkan latar belakang maupun detail yang kurang perlu CLOSE-UP (CU) Pengambilan gambar yang

(15)

12 | P a n d u a n M e d i a

Contoh Membuat Naskah Media Grafis

Media grafis (seperti gambar, poster, grafik, diagram, karikatur, komik) adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambarkan atau melukis, teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed material atau bahan-bahan yang tercetak.

Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah:

Nama mata pelajaran, pokok bahasan, dan sub pokok bahasan, tujuan pembelajaran, atau kompetensi yang diharapkan, dan sasaran (Peserta Didik yang akan menggunajan: kelas, semester)

Kedua, mengkaji literature, dalam membuat media cetak ini

(16)

13 | P a n d u a n M e d i a

lebih tepat, merangkum materi yang disampaikan, jelas dan menarik minat dan perhatian Peserta Didik

Ketiga, membuat naskah. naskah untuk media grafis berisi

sketsa visual yang akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto dan isi pesan visual dalam bentuk teks. naskah untuk media presentasi berupa storyboard dengan format double kolom berisi kolom visual yang diisi dengan semua tampilan dan bentuk visual dan kolom audio

Keempat, Kegiatan Produksi. media cetak dapat dibuat secara

(17)

14 | P a n d u a n M e d i a

Contoh: Naskah Video Pembelajaran SCENARIO VIDEO PEMBELAJARAN

UNTUK WARGA BELAJAR KELOMPOK BELAJAR

Program Ketrampilan : Ketrampilan

Judul : Keranjang dari bahan Koran bekas

Penulis : Sudaryoko

Durasi :

Produksi :

Tahun :

SCN VISUAL AUDIO

1.

SEGMEN 1

FADE IN

OPENING LOGO

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORAL REGIONAL II SEMARANG MEMPERSEMBAHKAN

DISS TO

(18)

15 | P a n d u a n M e d i a 2 TEASER/MONTAGE:

FS-PAN/CU

TUMPUKAN KORAN BEKAS LS/MS/CU

PENGRAJIN KERANJANG DARI KORAN BEKAS

DISSOLVE ; CUT TO CUT

- MACAM-MACAM

BENTUK MAL

- MOTIF ANYAMAN - MACAM DESAIN/MODEL - PERALATAN YANG

DIGUNAKAN

- PENGRAJIN MEMBUAT

KERANJANG

S/I JUDUL

“MENGANYAM KERANJANG DARI BAHAN KORAN BEKAS”

S/I PENULIS

S/I PENANGGUNG JAWAB S/I SUTRADARA

MUSIK DINAMIS

3. EXT. JALAN KAMPUNG. PAGI

HARI

MLS. Dewi berjalan dengan menjijing tas diperhatikan temannya.

FS

Ani berlari-lari kecil lalu mendekati Dewi, sambil

Ani:

(19)

16 | P a n d u a n M e d i a

memegang tas yang dijijinjing Dewi

MS

Dewi melepaskan tas yang dijijing lalu diberikan kepada Ani

Two Shot

Ani dan Dewi bercakap-cakap sambil berjalan bersama

MCU

Dewi sambil tersenyum menjawab pertanyaan Ani.

Akhirnya keduanya berpisah

F/O-F/I

!

Dewi:

Aku beli ditetangga, disana (sambil menunjuk kesuatu arah tertentu), dia memproduksi bermacam-macam Tas Keranjang seperti ini

Ani:

Wi, ... Aku boleh ndak ya ...untuk melihat cara pebuatan tas itu (sambikl menunjuk kearah tas).

Dewi:

Ya boleh saja, kebetulan besok kan pas liburan, nanti saya antar kerumahnya.

Ani

Besuk pagi, saya tunggu dirumahku

Dewi Oke

4. EXT. RUMAH DEWI-PAGI

Tampak Ani berjalan memasuki halaman rumah dewi sambil mengucapkan salam

Dewi menjawab dari dalam

Ani:

Asssalammualikum...!

Dewi (OS):

(20)

17 | P a n d u a n M e d i a

Tak lama kemudian Dewi muncul dari dalam rumah menemui Ani di teras

Ani mengiyakan

Two shot

Akhirnya Dewi sudah selesai dandan lalu keluar menemui Ani

MS

Rumah pembuat kerajinan tas dari Koran bekas

Dewi:

Hai....Ani, silahkan duduk sebentar aku tak dadan pembuatan Anyaman tas

Dewi:

An...Yang mana rumahnya pembuat kerajinan tas keranjang itu

Ani:

(21)

18 | P a n d u a n M e d i a 4.

5.

CAT TO CUT MCU

Bahan-bahan pembuatan tas keranjang:

Alat-alat yang digunakankan: Cater,Gunting,Meteran,Tang, Palu, Jarum, Mal, Batang Kayu bulat(lidi) dan Kayu pipih

LS keranjaang ...Bu ?!!

Dan Bahan.bahannya apa saja...?

Pembuat Tas

Bahan pembuatan Tas Keranjang dari :

Koran bekas, Kawat, Lem,dan Vernis,

Dewi

Oh...lalu alat-alat yang digunakan apa saja?

Pembuat Tas

Alat-alat yang digunakan adalah:

Cater dan Gunting untuk memotong kertas

Meteran untuk mengukur panjang kertas/ kawat

Tang untuk memotong kawat

Palu untuk merapikan

Jarum untuk merapikan

Mal untuk mengemal barang yang akan dibut

Batang kayu bulat(Lidi)/ Pipih untuk bentuk batang yang bulat atau pipih.

Dewi

(22)

19 | P a n d u a n M e d i a 6.

7.

MCU

Vas bunga, Tas belanja, Keranjang pakaian, Rak buku

CUT TO:

LS.TAMPAK POTONGAN KERTAS

Pembuat Tas

Bentuknya bisa macam-macam yaitu :

Bentuk bulat/pipih, Bentuk panjang dan Kotak

Dewi

Kemudian Desain/Modelnya Bu ?!!

Pembuat Tas:

- Kalau kecil sebagai

Vas bunga, Tatak gelas/teko,

- Sedang sebagai tas

belanja

- Besar untuk Kernjang pakaian kotor atau tas belanja

(23)

20 | P a n d u a n M e d i a

CUT TO :

MCU : BENTUK KERTAS LINTINGAN DG KAYU BULAT

CU. MEMBENTUK SUSUNAN LINGKRAN MATA ANGIN

pembuatannya Bu ?!!

Pembuat tas:

Baik, cara menganyam Keranjang...ini tidak pakai Mal.Coba perhatikan mbak Dewi dan mbak Ani yaitu :

Langkah 1 :

Dari selembar halaman kertas koran, bagilah menjadi 3 atau 4 potong bagian yang sama besar.

Langkah

(24)

21 | P a n d u a n M e d i a

CUT TO:

MS. MEMBENTUK DASAR KERANJANG MELINGKAR

LS. TAMPAK MEMBUAT TEKNIK-OUT SECARA MELINGKAR

Langkah 2 :

Membentuk Dasar Lingkaran Keranjang Oval Mengikuti Arah Mata Angin

Ambil 8 buah lintingan bulat. Susunlah membentuk lingkaran mata angin.

Langkah 3 :

(25)

22 | P a n d u a n M e d i a

MS. TIANG-TIANG LINTINGAN DI TEGAK(BERDIRI) LALU DISISIPKAN

MCU. TAMPAK KERANJANG OVAL DARI ATAS

ilustrasi bilangan jam : dimulai dari angka 6 melewati 5,4,3...dst ).

Lanjutkan putaran hingga membentuk lingkaran bertumpuk sebagai dasar keranjang. Semakin banyak lingkaran yang terbentuk, akan semakin besar pula keranjang yang akan dibuat. Dalam menyambung gerakan lintingan secara memutar, gunakan lem untuk menyatukan lintingan yang satu dengan lintingan yang lain.

Langkah 4 : Apabila

kumpulan lingkaran sebagai dasar keranjang sudah dirasa cukup, langkah berikutnya adalah membangunkan sisi-sisi keranjang ke arah atas.

(26)

23 | P a n d u a n M e d i a

MCU. TAMPAK DARI SAMPING

MCU Keranjang sudah jadi yang dikombinasi

Teruskan teknik in-out

secara melingkar

berlawanan arah jarum jam ke arah atas, bentuk

keranjang sudah mulai dapat terlihat.

(27)

24 | P a n d u a n M e d i a

Rapihkan tiang-tiang lintingan yang masih tegak berdiri dengan proses menggunting lalu sisipkan ke dalam sisi-sisi keranjang

Langkah 5 : Untuk

mempermanis karya, dapat mengkombinasikan kreasi dengan teknik menganyam seperti ini.

8.

INT. TEMPAT PEMBUATAN KERANJANG DARI KORAN BEKAS

S/I Analisis Bisnis

MUSIK NARASI

(28)

25 | P a n d u a n M e d i a 9.

Insert-insert hasil kerajinan Keranjang Koran Bekas

Modal = M Total Belanja Bahan = B Upah Tenaga = U

S/I Jika laba diharapkan : 20% Kerabat Kerja: PP-PAUDNI REGIONAL II

SEMARANG 2014

penghasilan, maka dapat menggunakan rumus sbb: Jika diketahui, bhwa: Modal adalah = M Total belanja Bahan = B Upah Tenaga = U Laba = L (dalam %) Harga Jual Total = HT Jumlah Hasil = J Maka:

Modal, sama dengan Total Belanja

Bahan, ditambah Upah Tenaga

Sehinga:

Harga Jual – Modal, ditambah 20% modal

Contoh tersebut merupakan perhitungan, jika laba yang diharapkan adalah 20%

Tempat-tempat penjualan dapat di distro, pedagang kaki lima, took alat tulis atau took serba ada.

MUSIK

(29)

26 | P a n d u a n M e d i a

Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi Peserta Didik yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.

(30)

27 | P a n d u a n M e d i a

(31)

28 | P a n d u a n M e d i a

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk, MEDIA PENDIDIKAN Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta Rajawali Press 2009

http://meretasmasadepan.blogspot.com/2011/03/langkah-langkah-pengembangan-media.html 4/6/2014

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2007 Pedoman Pengembangan Media Video , UPI Bandung

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Gambar

gambar yang kita sebut naskah program media.

Referensi

Dokumen terkait

uji coba peromngan, 5 mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil, dan 20 mahasiswa untuk uji coba lapangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

Uji coba kelompok kecil dilakukan setelah uji coba satu-satu, untuk memperoleh tanggapan terhadap kualitas media baik secara teknis, materi maupun pengaruhnya terhadap

Uji coba media meliputi uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terhadap media pembelajaran. Uji coba ini diawali dengan mendemonstrasikan penggunaan media

Pada uji coba kelompok kecil oleh guru yaitu mendapat skor persentase 89 %, dengan kategori produk E-Modul sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran.. Uji coba kelompok

Setelah dilakukannya validasi oleh ahli materi, valiadasi oleh ahli media, uji coba perseorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar maka dapat

Pengembangan media pembelajaran berbasis android pada pembelajaran EFI mendapatkan penilaian dari ahli media, ahli materi, uji coba kelompok kecil, dan uji coba

Uji coba yang dilakukan yaitu (1) uji coba perorangan, (2) uji coba kelompok kecil, (3) uji coba lapangan. Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan

Uji coba yang dilakukan yaitu (1) uji coba perorangan, (2) uji coba kelompok kecil, (3) uji coba lapangan. Uji coba yang dilakukan pertama yaitu uji coba perorangan dengan